Dokumen tersebut membahas tentang baris dan deret aritmatika dan geometri, termasuk rumus-rumus untuk menghitung suku, jumlah suku, dan rasio pada masing-masing jenis baris dan deret.
Barisan dan Deret
Barisan bilangan adalah bilangan-bilangan yang diurutkan dengan pola (aturan) tertentu.
Misalnya : 1, 3, 5, 7, 9, …
Berdasarkan pola barisan tersebut, diperoleh penjumlahan berikut: 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + …
Penjumlahan suku-suku dari barisan-barisan tersebut dinamakan deret bilangan.
Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan menambahkan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut beda atau selisih dan dilambangkan dengan b.
Suku ke-n barisan aritmetika
Jika suku pertama = = a dan beda = b, maka :
: suku ke-n barisan aritmetika
a : suku pertama
n : banyak suku
b : beda/selisih
Deret Aritmatika
Jika pada barisan aritmetika tanda “,” diganti dengan tanda “+” maka didapat deret aritmetika. Jadi pada deret berhubungan dengan jumlah barisan.
Barisan dan Deret
Barisan bilangan adalah bilangan-bilangan yang diurutkan dengan pola (aturan) tertentu.
Misalnya : 1, 3, 5, 7, 9, …
Berdasarkan pola barisan tersebut, diperoleh penjumlahan berikut: 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + …
Penjumlahan suku-suku dari barisan-barisan tersebut dinamakan deret bilangan.
Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan menambahkan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut beda atau selisih dan dilambangkan dengan b.
Suku ke-n barisan aritmetika
Jika suku pertama = = a dan beda = b, maka :
: suku ke-n barisan aritmetika
a : suku pertama
n : banyak suku
b : beda/selisih
Deret Aritmatika
Jika pada barisan aritmetika tanda “,” diganti dengan tanda “+” maka didapat deret aritmetika. Jadi pada deret berhubungan dengan jumlah barisan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Deret
aritmatika(Deret
Hitung): adalah
jumlah dari baris
aritmatika.
Baris aritmatika adalah
barisan bilangan yang
memiliki beda selisih
antara 2 suku yang
berurutan. Beda dalam
baris aritmatika di
nyatakan dalam simbol
(b).
BARISAN GEOMETRI: Jika
rasio antara suku apa saja
dalam suatu barisan
dengan suku sebelumnya
merupakan suatu bilangan
tetap r maka barisan
tersebut adalah barisan
geometri.bilangan tetap r
disebut rasio dari barisan.
DERET
GEOMETRI:
Adalah jumlah
suku-suku dari
suatu barisan
geometri.
Jenis-Jenis Baris Dan Deret
4. Barisan Aritmatika
Contoh: 4, 8, 12, 16. …
ket: angka pertama=4 *angka ke2=8
B = 8 - 4 = 4
Angka pertama disebut suku pertama dengan symbol = U1
Angka kedua disebut suku pertama dengan symbol = U2
sedangkan angka ke-n disebut suku ke-n = Un
5. Barisan aritmatika mempunyai rumus suku ke-n, yaitu
Un = a + (n – 1)b
ket: Un = Rumus suku ke-n
n = 1, 2, 3…
a = suku pertama (U1)
b = beda
Contoh:
1. Tentukan beda untuk setiap barisan aritmatika berikut ini! 100, 110, 120, 130, 140, 150,…
b = U2 - U1
= 110 – 100
= 10
jadi, beda baris setiap bilangan adalah 10
6. 2. Diketahui suatu barisan aritmatika dengan suku ke-5 adalah 14 dan suku ke-8
adalah 29. tentukan nila U1 dan b?
Jawab:
2. U5 = a + (5-1)b = 14
a + 4b = 14
U8 = a + (8-1)b = 29
a + 7b = 29
a + 4b = 14
a + 7b = 29
- 3b = - 15
b = -15/ - 3 = 5
7. U1 = a
Subtitusi b=5 k3 pers(1)
a + 4(b) = 14
a + 4(5) = 14
a + 20 = 14
a = 14 – 20
a = -6
U1 = -6
8. BARISAN GEOMETRI
Contoh :
2,6,18,48….. adalah barisan geometri dengan rasio 3. Artinya adalah nilai pada Un = 3Un-1.
RUMUS:
Keterangan:
Un = arn-1
a = U1
r = Perbandingan dari 2 suku yang berurutan
Contoh :
3. Tentukan rasio dan suku ke-6 dan barisan geometri berikut!
2, 4, 8, …..
Penyelesaian:
2, 4, 6, …
r = U2 / U1 = 4/2=2
U6 = a.rn-1
= 2.26-1 = 2.25 = 64
9. Deret aritmatika(Deret Hitung)
Catatan:
o Ut = Suku tengah
o Sn = Jumlah n suku pertama
Berikut adalah cara untk mengetahui nilai dari beberapa hal yang disebut di atas :
RUMUS:
> Jumlah n suku pertama
Sn = ½ n (U1 + Un)
Sn = ½ n ( 2a + (n-1)b )
> Nilai tengah
Ut = ½ (U1 + Un)
10. Contoh:
Diketahui, deret aritmatika sebagai berikut, 10 + 14 + 18 +....+ U10
TentukaN: Suku ke-10 DAN Jumlah sepuluh suku pertama (S10)
Penyelesian: 3. b = U2 – U2-1
= U2 – U1
= 14 –10
= 4
Un = a+(n-1)b
U10 = 10 + (10 – 1)4
= 10 + (9 x 4)
= 10 + 36
= 46
Jadi, suku ke-10 deret tersebut adalah 46.
4. Sn = n/2 (U1 + Un)
= 10/2(10 + 46)
= 10/2 x 56 = 280 jadi, jumlah 10 suku pertama adalah 280
11. Deret Geometri
Contoh:
Jika U1,U2,U3,…..Un adalah barisan geometri maka jumlah U1 + U2 + U3 +… +Un
disebut deret geometri.
Rumus jumlah n suku pertama dari deret geometri adalah :
Sn = a( 1- rn ) / 1 – r , jika r < 1 dan
Sn = a( rn - 1) / r – 1 , jika r > 1
Contoh:
5. Diketahui, deret geometri sebagai berikut : 8 + 16 + 32 + …. + U12
Tentukan:
•Suku ke-15 deret tersebut,
•Jumlah 15 suku pertama adalah
12. Penyelesaian:
6. a. r = Un / Un1 dik. r= 16/8 = 2
U15 = ar15-1
= 8 x 214
= 13.1072
7. b. Sn = a( 1- rn ) / 1 – r
= 8(1 – 216 ) / 1 – 2
= 8(1 – 32.768) / -1
= 262.136
8. Jumlah penduduk Desa Sukadadi pada tanggal 1 januari 2006 adalah 20.000
jiwa. Jika tingkat petumbuhan penduduk di desa tersebut 2% per tahun, tentukan
jumlah penduduk di desa tersebut pada tanggal 1 januari 2011!
13. Penyelesaian:
Misalkan, jumlah penduduk pada tanggal 1 januari 2006 adalah 20.000
dan tingkat pertumbuhan penduduk (r) adalah 2%= 0,02
* Jumlah penduduk pada tanggal 1 januari 2008 adalah sebagai berikut.
U2 = 20.000 + (20.000 x 0,02) = 20.400 jiwa
Dan seterusnya sehingga a = 20.000, r = 20.400/20.000=1,02
Jadi, jumlah penduduk pada tanggal 1 januari 2011 adalah U6
9. U6 = ar6-1
= 20.000(1,02)5
= 22.081,616064
= 22.082 jiwa
14. 10. Tentukan rasio setiap barisan geometri berikut ini:
5, 15, 45, 135, …
Jawab: U4 = a r4-1 = 135
a r3 = 135
r3 = 135/3
r3 = 27
r = 3
KTM