SlideShare a Scribd company logo
PERLINDUNGAN DAN
PENEGAKAN HUKUM DI
BIDANG MEREK
2
 Paten (Invensi)
 MEREK (Tanda/Pembeda untuk
Barang/Jasa)
 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Desain
Peletakan Rangkaian Sirkuit Terpadu/
Integrated Circuit/ IC)
 Rahasia Dagang (Informasi Rahasia yang
memiliki nilai ekonomi)
 Desain Industri (Kreatifitas)
 Perlindungan Varietas Baru Tanaman (PVT)
• Seni
• Sastra
• Ilmu Pengetahuan
• Hak Pelaku, Produser Rekaman, Lembaga
Penyiaran
Hak Cipta
& Hak
Terkait
KekayaanKekayaan
IndustriIndustri
MEREK SEBAGAI BAGIAN DARI
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten
2. UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
3. UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
4. UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
5. UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang
6. UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu
7. UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman  diadministrasikan oleh
Kementerian Pertanian
UNDANG-UNDANG HKI
INDONESIA
1. Agreement establishing the World Trade
Organization (WTO) - diratifikasi dengan UU No.
7/1994
2. Paris Convention for the Protection of Industrial
Property – diratifikasi dengan Keppres No. 15/1997
3. Patent Cooperation Treaty (PCT) and Regulation
Under the PCT – diratifikasi dengan Keppres No.
16/1997
4. Trademark Law Treaty (TLT) – diratifikasi dengan
Keppres No. 17/1997
5. Berne Convention for the Protection of Literary and
Artistic Works – diratifikasi dengan Keppres
No.18/1997
6. WIPO Copyright Treaty (WCT) – diratifikasi dengan
Keppres No 19/1997
7. WIPO Performances and Phonogram Treaty (WPPT)
– diratifikasi dengan Keppres No. 74/2004
TRAKTAT INTERNASIONAL TERKAIT
HKI YANG BERLAKU DI INDONESIA
Sistem Deklaratif
Hak timbul karena
pemakaian pertama
Sistem Konstitutif
Hak timbul karena
pendaftarannya
PERKEMBANGAN SISTEM
PERLINDUNGAN MEREK
• UU No.21 Tahun 1961
Tentang Merek
Perusahaan dan
Merek Perniagaan
• UU No.19 Tahun 1992
Tentang Merek
• UU No.14 Tahun 1997
Tentang Perubahan
UU No.19 Tahun 1992
Tentang Merek
• UU NO.15 Tahun
2001 Tentang Merek
Asas First to File
Hak atas
Merek diberikan
kepada Pendaftar
pertama
MEREKMEREK
SUATU TANDA BERUPA
NAMA HURUF
-HURUF
KOMBINASI
DARI
UNSUR TSB
KATA SUSUNAN
WARNA
ANGKA-
ANGKA
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MEREK?
MEREKMEREK
SUATU TANDA BERUPA
DEFINISI DALAM RUU MEREK
NAMA HURUF
-HURUF
KOMBINASI
DARI
UNSUR TSB
KATA
SUSUNAN
WARNA
ANGKA-
ANGKA
bentuk 3 (tiga)
dimensi, suara,
hologram
• Merek Dagang
Merek yang digunakan
pada barang
• Merek Jasa
Merek yang digunakan
pada jasa
MEREK
99
• Merek Dagang adalah
merek yang digunakan
pada barang yang
diperdagangkan oleh
seseorang atau
beberapa orang secara
bersama-sama atau
badan hukum, untuk
membedakan dengan
barang-barang sejenis
lainnya
MEREK DAGANG
1010
• Merek Jasa adalah
merek yang digunakan
pada jasa yang
diperdagangkan oleh
seseorang atau
beberapa orang
secara bersama-sama
atau badan hukum,
untuk membedakan
dengan jasa-jasa
sejenis lainnya
MEREK JASA
11
• Tanda pengenal untuk membedakan hasil
produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum dengan produksi orang lain atau
badan hukum lainnya;
• Alat promosi/iklan, sehingga untuk
mempromosikan hasil produksinya cukup dengan
menyebut mereknya;
• Jaminan atas mutu produk barang atau jasa.
• Petunjuk asal barang/jasa dihasilkan.
• Sarana untuk membangun reputasi perusahaan.
FUNGSI MEREK
1212
• Sebagai alat bukti bagi pemilik yang
berhak atas merek yang didaftarkan
• Sebagai dasar penolakan terhadap merek
yang sama pada keseluruhan atau sama
pada pokoknya yang dimohonkan
pendaftarannya oleh orang lain untuk
barang/jasa sejenis
• Sebagai dasar untuk mencegah orang
lain memakai merek yang sama pada
keseluruhan atau sama pada pokoknya
dalam peredaran barang/jasa sejenis.
FUNGSI PENDAFTARAN MEREK
CONTOH MEREK LOKAL YANG SUKSES
MEREK YANG TIDAK DAPAT DIDAFTAR
o Diajukan pendaftarannya oleh Pemohon yang beritikad tidak
baik (mis: meniru merek terkenal atau merek terdaftar milik
orang lain)
o Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, moralitas, agama, kesusilaan, dan ketertiban umum
(mis: simbol/gambar yang dapat menyinggung perasaan umat
beragama, pornografi, dll)
o Tidak memiliki daya pembeda (mis: tanda yang terlalu
sederhana, seperti titik atau garis,, atau terlalu rumit
sehingga menjadi tidak jelas)
o Telah menjadi milik umum (mis: lambang/simbol lalu lintas)
o Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau
jasa yang dimohonkan pendaftarannya (mis: merek KOPI
untuk produk barang Kopi, merek UREA untuk produk pupuk)
MEREK YANG DITOLAK
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan Merek Terdaftar untuk barang
atau jasa sejenis
 persamaan pada pokoknya: persamaan bentuk, cara penempatan,
cara penulisan, atau persamaan bunyi ucapan
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan Merek Terkenal untuk barang
atau jasa sejenis
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan Indikasi geografis yang sudah
dikenal
MEREK YANG DITOLAK - lanjutan
 Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal,
foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain,
kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak.
 Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau
singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau
emblem negara atau lembaga nasional maupun
internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari
pihak yang berwenang
 Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap
atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau
lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis
dari pihak yang berwenang
17
HAK
EKSKLUSIF
Yang diberikan
Negara
Pemilik Merek
Terdaftar (Daftar
Umum Merek)
Untuk jangka waktu tertentu (10 Tahun)
Menggunakan sendiri hak tersebut atau
memberikan izin ATAU melarang pihak lain
untuk menggunakannya mereknya
PENGERTIAN HAK ATAS MEREK
• Sengketa Perdata:
Gugatan Pembatalan Merek atau Gugatan
Penghapusan Merek, Gugatan atas
Pelanggaran Merek, Gugatan Keberatan atas
keputusan Komisi Banding Merek, Gugatan
Keberatan atas penolakan Perpanjangan
Pendaftaran Merek, Gugatan Keberatan atas
Penghapusan Pendaftaran Merek atas
Prakarsa DJHKI
• Sengketa Pidana
• Sengketa Tata Usaha Negara
SENGKETA DI BIDANG
MEREK
GUGATAN PEMBATALAN DAN
GUGATAN PENGHAPUSAN MEREK
Gugatan Pembatalan :
diajukan melalui Pengadilan Niaga berdasarkan alasan
sebagaimana dimaksud dalam Psl 4, Psl 5, atau Psl 6 UU Merek
Gugatan Penghapusan:
diajukan melalui Pengadilan Niaga dengan
alasan-alasan:
bahwa Merek terdaftar tersebut tidak pernah digunakan selama
3 (tiga) tahun berturut-turut.
bahwa Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang
tidak sesuai dengan jenis barang dan/atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya  termasuk pemakaian Merek
yang tidak sesuai dengan merek yang didaftar
• Pengadilan Niaga: Sengketa Perdata  5 Kota
besar: Medan, Jakarta Pusat, Semarang,
Surabaya, Ujung Pandang
• Pengadilan Negeri : Sengketa Pidana
• Pengadilan Tata Usaha Negara: Sengketa Tata
Usaha Negara  Sengketa yang timbul akibat
dirugikannya kepentingan seseorang atau badan
hukum akibat dikeluarkannya suatu putusan Tata
Usaha Negara)
• Badan Arbitrase dan Mediasi HKIAlternatif
Penyelesaian Sengketa
PENYELESAIAN
SENGKETA MEREK
PIDANA DI BIDANG
MEREK
 Pemilik merek terdaftar dapat melaporkan
adanya pelanggaran atas mereknya oleh pihak
lain kepada penyidik Polri atau PPNS
(Pasal 90, 91,94 dan Pasal 95 UU
No. 15 Tahun 2001 tentang Merek)
- Sifatnya delik aduan;
- Penyidik POLRI atau PPNS;
- Sanksi : berupa penjara dan/atau denda
• Pasal 90 : Barang siapa dengan sengaja
dan tanpa hak menggunakan merek yang
sama pada keseluruhannya dengan merek
terdaftar milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa sejenis yang diproduksi
dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
• Penekanan pada unsur persamaan pada
keseluruhan
KETENTUAN PIDANA
MEREK
22
• Pasal 91 : Barang siapa dengan sengaja dan
tanpa hak menggunakan merek yang sama
pada pokoknya dengan merek terdaftar milik
pihak lain untuk barang dan/atau jasa
sejenis yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 800.000.000,-
(delapan ratus juta rupiah)
• Penekanan pada unsur persamaan pada
pokoknya
KETENTUAN PIDANA
MEREK - lanjutan
23
• Pasal 94 : Barangsiapa memperdagangkan
barang dan/ atau jasa yang diketahui atau
patut diketahui bahwa barang dan/ atau jasa
tersebut merupakan hasil pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam pasal 90, 91,
92 dan pasal 93, dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
• Penekanan pada unsur memperdagangkan
KETENTUAN PIDANA
MEREK - lanjutan
24
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalAlan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Fachran Arifin
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Mukhrizal Effendi
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 
Strategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaStrategi penetapan harga
Strategi penetapan harga
Hajra Rasmita
 
Perkembangan sistem pembayaran di indonesia
Perkembangan sistem pembayaran di indonesiaPerkembangan sistem pembayaran di indonesia
Perkembangan sistem pembayaran di indonesia
melly lydea
 

What's hot (20)

Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalAlan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
 
Strategi harga
Strategi hargaStrategi harga
Strategi harga
 
SIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 SektorSIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 Sektor
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
01 pengantar pemasaran
01 pengantar pemasaran01 pengantar pemasaran
01 pengantar pemasaran
 
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen PemasaranBuku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
PPT KOMUNIKASI BISNIS.pptx
PPT KOMUNIKASI BISNIS.pptxPPT KOMUNIKASI BISNIS.pptx
PPT KOMUNIKASI BISNIS.pptx
 
Dampak Teknologi Informasi Terhadap Lingkungan Bisnis Perusahaan_Rani Nurrohm...
Dampak Teknologi Informasi Terhadap Lingkungan Bisnis Perusahaan_Rani Nurrohm...Dampak Teknologi Informasi Terhadap Lingkungan Bisnis Perusahaan_Rani Nurrohm...
Dampak Teknologi Informasi Terhadap Lingkungan Bisnis Perusahaan_Rani Nurrohm...
 
Mengelola perusahaan digiital
Mengelola perusahaan digiitalMengelola perusahaan digiital
Mengelola perusahaan digiital
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Strategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaStrategi penetapan harga
Strategi penetapan harga
 
Bab 1 mendefinisikan pemasaran abad 21
Bab 1 mendefinisikan pemasaran abad 21Bab 1 mendefinisikan pemasaran abad 21
Bab 1 mendefinisikan pemasaran abad 21
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Perkembangan sistem pembayaran di indonesia
Perkembangan sistem pembayaran di indonesiaPerkembangan sistem pembayaran di indonesia
Perkembangan sistem pembayaran di indonesia
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 

Similar to Pengenalan Merk

Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Septiyana Yana
 

Similar to Pengenalan Merk (20)

Ketentuan Merek di Indonesia.pdf
Ketentuan Merek di Indonesia.pdfKetentuan Merek di Indonesia.pdf
Ketentuan Merek di Indonesia.pdf
 
M erek pak fat
M erek pak  fatM erek pak  fat
M erek pak fat
 
Kel1
Kel1Kel1
Kel1
 
Kel1
Kel1Kel1
Kel1
 
Kel1
Kel1Kel1
Kel1
 
Kel1
Kel1Kel1
Kel1
 
Merek
MerekMerek
Merek
 
uas hki.pptx
uas hki.pptxuas hki.pptx
uas hki.pptx
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
13, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb,2019
13, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb,201913, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb,2019
13, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb,2019
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Melek Hukum Merk
Melek Hukum MerkMelek Hukum Merk
Melek Hukum Merk
 
Bab10 haki
Bab10 hakiBab10 haki
Bab10 haki
 
Perlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand Image
Perlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand ImagePerlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand Image
Perlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand Image
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptHAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
 
What is Well-known Trademark?
What is Well-known Trademark?What is Well-known Trademark?
What is Well-known Trademark?
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
 
(Bahan) tentang merek
(Bahan) tentang merek(Bahan) tentang merek
(Bahan) tentang merek
 

More from alsalcunsoed (20)

Karya Tulis SMAN 1 Purbalingga
Karya Tulis SMAN 1 PurbalinggaKarya Tulis SMAN 1 Purbalingga
Karya Tulis SMAN 1 Purbalingga
 
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 BawangKarya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
 
Key answers 3
Key answers 3Key answers 3
Key answers 3
 
Name 1
Name 1Name 1
Name 1
 
Name 2
Name 2Name 2
Name 2
 
The key answers 2
The key answers  2The key answers  2
The key answers 2
 
Task
Task Task
Task
 
The Key Answer
The Key AnswerThe Key Answer
The Key Answer
 
Practice 3
Practice 3Practice 3
Practice 3
 
Speaking
SpeakingSpeaking
Speaking
 
Practice 1
Practice 1Practice 1
Practice 1
 
Practice 2
Practice 2Practice 2
Practice 2
 
Simple Future Tense
Simple Future TenseSimple Future Tense
Simple Future Tense
 
Reading Skills
Reading SkillsReading Skills
Reading Skills
 
Listening
ListeningListening
Listening
 
UAS Preparation
UAS PreparationUAS Preparation
UAS Preparation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Part of Speech
Part of Speech Part of Speech
Part of Speech
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 

Pengenalan Merk

  • 2. 2  Paten (Invensi)  MEREK (Tanda/Pembeda untuk Barang/Jasa)  Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Desain Peletakan Rangkaian Sirkuit Terpadu/ Integrated Circuit/ IC)  Rahasia Dagang (Informasi Rahasia yang memiliki nilai ekonomi)  Desain Industri (Kreatifitas)  Perlindungan Varietas Baru Tanaman (PVT) • Seni • Sastra • Ilmu Pengetahuan • Hak Pelaku, Produser Rekaman, Lembaga Penyiaran Hak Cipta & Hak Terkait KekayaanKekayaan IndustriIndustri MEREK SEBAGAI BAGIAN DARI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
  • 3. 1. UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten 2. UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek 3. UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 4. UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri 5. UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang 6. UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 7. UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman  diadministrasikan oleh Kementerian Pertanian UNDANG-UNDANG HKI INDONESIA
  • 4. 1. Agreement establishing the World Trade Organization (WTO) - diratifikasi dengan UU No. 7/1994 2. Paris Convention for the Protection of Industrial Property – diratifikasi dengan Keppres No. 15/1997 3. Patent Cooperation Treaty (PCT) and Regulation Under the PCT – diratifikasi dengan Keppres No. 16/1997 4. Trademark Law Treaty (TLT) – diratifikasi dengan Keppres No. 17/1997 5. Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works – diratifikasi dengan Keppres No.18/1997 6. WIPO Copyright Treaty (WCT) – diratifikasi dengan Keppres No 19/1997 7. WIPO Performances and Phonogram Treaty (WPPT) – diratifikasi dengan Keppres No. 74/2004 TRAKTAT INTERNASIONAL TERKAIT HKI YANG BERLAKU DI INDONESIA
  • 5. Sistem Deklaratif Hak timbul karena pemakaian pertama Sistem Konstitutif Hak timbul karena pendaftarannya PERKEMBANGAN SISTEM PERLINDUNGAN MEREK • UU No.21 Tahun 1961 Tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan • UU No.19 Tahun 1992 Tentang Merek • UU No.14 Tahun 1997 Tentang Perubahan UU No.19 Tahun 1992 Tentang Merek • UU NO.15 Tahun 2001 Tentang Merek Asas First to File Hak atas Merek diberikan kepada Pendaftar pertama
  • 6. MEREKMEREK SUATU TANDA BERUPA NAMA HURUF -HURUF KOMBINASI DARI UNSUR TSB KATA SUSUNAN WARNA ANGKA- ANGKA APA YANG DIMAKSUD DENGAN MEREK?
  • 7. MEREKMEREK SUATU TANDA BERUPA DEFINISI DALAM RUU MEREK NAMA HURUF -HURUF KOMBINASI DARI UNSUR TSB KATA SUSUNAN WARNA ANGKA- ANGKA bentuk 3 (tiga) dimensi, suara, hologram
  • 8. • Merek Dagang Merek yang digunakan pada barang • Merek Jasa Merek yang digunakan pada jasa MEREK
  • 9. 99 • Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum, untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya MEREK DAGANG
  • 10. 1010 • Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum, untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya MEREK JASA
  • 11. 11 • Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya; • Alat promosi/iklan, sehingga untuk mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut mereknya; • Jaminan atas mutu produk barang atau jasa. • Petunjuk asal barang/jasa dihasilkan. • Sarana untuk membangun reputasi perusahaan. FUNGSI MEREK
  • 12. 1212 • Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan • Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama pada keseluruhan atau sama pada pokoknya yang dimohonkan pendaftarannya oleh orang lain untuk barang/jasa sejenis • Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama pada keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran barang/jasa sejenis. FUNGSI PENDAFTARAN MEREK
  • 13. CONTOH MEREK LOKAL YANG SUKSES
  • 14. MEREK YANG TIDAK DAPAT DIDAFTAR o Diajukan pendaftarannya oleh Pemohon yang beritikad tidak baik (mis: meniru merek terkenal atau merek terdaftar milik orang lain) o Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas, agama, kesusilaan, dan ketertiban umum (mis: simbol/gambar yang dapat menyinggung perasaan umat beragama, pornografi, dll) o Tidak memiliki daya pembeda (mis: tanda yang terlalu sederhana, seperti titik atau garis,, atau terlalu rumit sehingga menjadi tidak jelas) o Telah menjadi milik umum (mis: lambang/simbol lalu lintas) o Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya (mis: merek KOPI untuk produk barang Kopi, merek UREA untuk produk pupuk)
  • 15. MEREK YANG DITOLAK  Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek Terdaftar untuk barang atau jasa sejenis  persamaan pada pokoknya: persamaan bentuk, cara penempatan, cara penulisan, atau persamaan bunyi ucapan  Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek Terkenal untuk barang atau jasa sejenis  Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Indikasi geografis yang sudah dikenal
  • 16. MEREK YANG DITOLAK - lanjutan  Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak.  Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang  Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang
  • 17. 17 HAK EKSKLUSIF Yang diberikan Negara Pemilik Merek Terdaftar (Daftar Umum Merek) Untuk jangka waktu tertentu (10 Tahun) Menggunakan sendiri hak tersebut atau memberikan izin ATAU melarang pihak lain untuk menggunakannya mereknya PENGERTIAN HAK ATAS MEREK
  • 18. • Sengketa Perdata: Gugatan Pembatalan Merek atau Gugatan Penghapusan Merek, Gugatan atas Pelanggaran Merek, Gugatan Keberatan atas keputusan Komisi Banding Merek, Gugatan Keberatan atas penolakan Perpanjangan Pendaftaran Merek, Gugatan Keberatan atas Penghapusan Pendaftaran Merek atas Prakarsa DJHKI • Sengketa Pidana • Sengketa Tata Usaha Negara SENGKETA DI BIDANG MEREK
  • 19. GUGATAN PEMBATALAN DAN GUGATAN PENGHAPUSAN MEREK Gugatan Pembatalan : diajukan melalui Pengadilan Niaga berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Psl 4, Psl 5, atau Psl 6 UU Merek Gugatan Penghapusan: diajukan melalui Pengadilan Niaga dengan alasan-alasan: bahwa Merek terdaftar tersebut tidak pernah digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. bahwa Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya  termasuk pemakaian Merek yang tidak sesuai dengan merek yang didaftar
  • 20. • Pengadilan Niaga: Sengketa Perdata  5 Kota besar: Medan, Jakarta Pusat, Semarang, Surabaya, Ujung Pandang • Pengadilan Negeri : Sengketa Pidana • Pengadilan Tata Usaha Negara: Sengketa Tata Usaha Negara  Sengketa yang timbul akibat dirugikannya kepentingan seseorang atau badan hukum akibat dikeluarkannya suatu putusan Tata Usaha Negara) • Badan Arbitrase dan Mediasi HKIAlternatif Penyelesaian Sengketa PENYELESAIAN SENGKETA MEREK
  • 21. PIDANA DI BIDANG MEREK  Pemilik merek terdaftar dapat melaporkan adanya pelanggaran atas mereknya oleh pihak lain kepada penyidik Polri atau PPNS (Pasal 90, 91,94 dan Pasal 95 UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek) - Sifatnya delik aduan; - Penyidik POLRI atau PPNS; - Sanksi : berupa penjara dan/atau denda
  • 22. • Pasal 90 : Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) • Penekanan pada unsur persamaan pada keseluruhan KETENTUAN PIDANA MEREK 22
  • 23. • Pasal 91 : Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) • Penekanan pada unsur persamaan pada pokoknya KETENTUAN PIDANA MEREK - lanjutan 23
  • 24. • Pasal 94 : Barangsiapa memperdagangkan barang dan/ atau jasa yang diketahui atau patut diketahui bahwa barang dan/ atau jasa tersebut merupakan hasil pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 90, 91, 92 dan pasal 93, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) • Penekanan pada unsur memperdagangkan KETENTUAN PIDANA MEREK - lanjutan 24