Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
Pengertian Hak Kekayaan Intelektual
1.Menurut Jill Mc-Keough dan Andrew Stewart bahwa HAKI adalah sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk melindungi investasi ekonomi dari usaha-usaha yang kreatif
2.hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995)
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
Pengertian Hak Kekayaan Intelektual
1.Menurut Jill Mc-Keough dan Andrew Stewart bahwa HAKI adalah sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk melindungi investasi ekonomi dari usaha-usaha yang kreatif
2.hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995)
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...nabilasafitr
Nabila Safitri (43217010122)
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Rahasia Dagang, dan Hak Patent, Universitas Mercu Buana, 2018
HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memegang monopoli dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual.
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...Teuku Alvin Putra Rezalino
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta hak patent, universitas mercubuana, 2018
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...Lailachrnns
HBL, Laila Choirun Nisa, Hapzi Ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Rahasia Dagang, dan Pelanggaran Hak Merk dan Rahasia Dagang serta Hak Patent BAB 13, Mercubuana 2018
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Undang – Undang Hak Cipta
• Di Indonesia, hak cipta diatur dalam Undang-
undang Hak Cipta, yaitu, yang berlaku saat ini,
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002.
Dalam undang- undang tersebut,
pengertian hak cipta adalah “hak eksklusif bagi
pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku” (pasal 1 butir 1).
4. Hak Paten
Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Diatur dalam UU 14 tahun
2001, pasal. 1, ayat 1.
5. Hak Merek
Hak Merek atau merek dagang adalah nama
atau simbol yang diasosiasikan dengan
produk/jasa dan menimbulkan arti
psikologis/asosiasi.
6. Jenis Jenis Hak Merek
> Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang-barang sejenis lainnya.
> Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-
jasa sejenis lainnya.
> Merek Kolektif
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau
jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh
beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
7. Fungsi Merek
• Tanda Pengenal untuk membedakan hasil
produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum dengan produksi orang lain atau badan
hukum lainnya.
• Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan
hasil produksinya cukup dengan menyebutkan
mereknya.
• Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
• Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.
8. Fungsi Pendaftaran Merek
• Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas
merek yang didaftarkan.
• Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang
sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang
dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk
barang/jasa sejenis.
• Sebagai dasar untuk mencegah orang lain
memakai merek yang sama keseluruhan atau
sama pada pokoknya dalam peredaran untuk
barang/jasa sejenis.
9. Hal Hal yang menyebabkan suatu merek tidak
dapat didaftarkan
• Didaftarkan oleh pemohon yang tidak beritikad
baik.
• Bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, moralitas keagamaan,
kesusilaan, atau ketertiban umum.
• Tidak memiliki daya pembeda
• Telah menjadi milik umum
• Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya. (Pasal 4 dan Pasal 5 UU Merek).
10. Kasus
DART INDUSTRIES INC., Amerika Serikat adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai jenis alat-alat rumah tangga, di antaranya yaitu
ember, panci, toples dan botol, sisir-sisir dan bunga-bunga karang, sikat-
sikat, perkakas-perkakas kecil dan wadah-wadah kecil yang dapat
dibawa untuk rumah tangga dan dapur dari plastik untuk menyiapkan,
menyajikan dan menyimpan bahan makanan, gelas-gelas minum,
tempayan, tempat menyimpan bumbu, wadah-wadah untuk lemari es
dan tutup daripadanya, wadah-wadah untuk roti dan biji-bijian dan
tutup daripadanya, piring-piring dan tempat untuk menyajikan
makanan, cangkir-cangkir, priring-piring buah-buahan dan tempat-
tempat tanaman untuk tanaman rumah dan main-mainan untuk anak-
anak dengan berbagai jenis desain yang terbuat dari plastik yang
bermutu tinggi.
Merek TUPPERWARE sudah terdaftar di Indonesia dibawah no.
pendaftaran 263213, 300665, 300644, 300666, 300658, 339994, 339399
untuk jenis-jenis barang seperti tersebut diatas,
11. Kasus
Sedangkan merek TULIPWARE baru mengajukan permintaan
pendaftaran merek pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual.
Produk produk rumah tangga yang diproduksi oleh DART
INDUSTRIES INC. telah dipasarkan di lebih dari 70 negara dengan
memakai merek TUPPERWARE.
TUPPERWARE juga telah dipasarkan di luas di Indonesia melalui
Distributor Nasional sekaligus penerima lisensi, yakni PT. IMAWI
BENJAYA.
PT. IMAWI BENJAYA selaku Distributor Nasional sekaligus penerima
lisensi produk TUPPERWARE di Indonesia, menemukan produk-
produk dengan menggunakan desain-desain yang sama dengan
disain-disain produk-produk TUPPERWARE yang menggunakan
merek TULIPWARE yang diproduksi oleh CV. CLASSIC ANUGRAH
SEJATI yang berlokasi di Bandung.
12. Persamaan Barang :
Dengan membadingkan antara produk-produk yang menggunakan merek
TUPPERWARE dan produk-produk dengan merek TULIPWARE, maka terlihat secara
jelas bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh pihak yang memproduksi produk
TULIPWARE, sebagai berikut :
• Terdapat persamaan pada pokoknya antara merek TULIPWARE dengan
TUPPERWARE untuk produk-produk yang sejenis
• Penempatan merek pada bagian bawah wadah dan bentuk tulisan yang sama lebih
dominan, sehingga menonjolkan unsur persamaan dibandingkan perbedaannya.
Keberadaan produk-produk sejenis yang menggunakan merek TUPPERWARE dan
TULIPWARE membingungkan dan mencaukan konsumen mengenai asal-usul barang.
• Merek TULIPWARE yang dipergunakan pada barang-barang berbeda dengan etiket
merek yang diajukan permohonannya pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual.
DART INDUSTRIES INC. selaku pemilik merek telah memasang iklan pengumuman di
beberapa surat kabar, untuk mengingatkan kepada konsumen tentang telah
beredarnya produk-produk TULIPWARE, yang memiliki persamaan pada pokoknya
dengan produk-produk TUPPERWARE
19. Kesimpulan
Kesimpulan dalam kasus ini adalah agar setiap
merk tidak harus meniru dari merk yang
sudah ada dan agar bisa membuat inovasi
yang baru yang lebih baru dan kreatif. Karena
sebuah produk mempunyai hak paten sendiri
sendiri.