2. APAKAH FILSAFAT ITU?
Plato: Filsafat adalah pengetahuan yang berminat
mencapai pengetahuan kebenaran yang asli;
Aristoteles filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik,
dan estetika;
Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat
yang sebenarnya;
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan
memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan
sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai
hakikat segala situasi tersebut
3. Pokok pangkal dari segala pengetahuan
(Imanuel Kant).
• Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya
metafisika )
• Apakah yang seharusnya kita kerjakan
(jawabannya Etika )
• Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya
Agama )
• Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya
Antropologi )
4. UNSUR-UNSUR FILSAFAT
• Ontologi; pembahasan tentang hakekat
atau tentang apa yang dikaji;
• Epistimologi; pembahasan secara
mendasar tentang bagaimana cara
mendapatkan pengetahuan atau metode
yang digunakan untuk memperoleh ilmu;
• Aksiologi; pembahasan tentang kegunaan
dan fungsi dari suatu ilmu.
5. Pendekatan, watak serta fungsi filsafat:
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepercayan terhadap kehidupan dan alam yang
yang biasanya diterima secara akal;
Filsafat adalah suatu proses kritik atau
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
kita jungjung tinggi. Ini adalah arti yang formal
dari “berfilsafat” Dua arti filsafat, “memiliki dan
melakukan”
Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan
gambaran keseluruhan;
Filsafat adalah sebagai analisa logis dan bahasa
serta penjelasan tentang arti kata dan konsep;
Filsafat adalah sekumpulan problem-problem
yang langsung mendapat perhatian dari
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli
filsafat.
6. Karakteristik filsafat terdiri dari:
(1) karakteristik objek studi filsafat, yang dibedakan dalam dua
jenis, yaitu objek material dan objek formal. Objek material filsafat
adalah segala sesuatu yang ada seperti alam, manusia,
pengetahuan, dan nilai, serta hasil kreasi manusia, seperti, politik,
ekonomi, dan budaya. (2) karakteristik proses berfikir filsafat
melalui; ketakjuban, reflektif sistematis, kontemplatif, berfikir
sinoptik, dan proses pengalaman insani yang bersifat subjektif. (3)
karakterisik hasil berfilsafat, yaitu sebagai system teori dari hasil
berfikir normative dan preskriptif, hasil berfikir individualistik unik,
hasil berfikir tematik sistematis dalam bentuk naratif (uraian) atau
profetik (dialog). (4) karakteristik kebenaran filsafat yang bersifat
subjektif paralelistik. yaitu bahwa suatu system filsafat memiliki
nilai kebenaran yang berlaku dalam koridor masing-masing
penganutnya dan satu teori dengan teori yang lain tidak dapat
saling menjatuhkan
7. ILMU
(Titus) enam perbedaan Ilmu dengan filsafat, yaitu sebagai berikut:
(1)Ilmu (sains) berurusan dengan bidang pengalaman yang terbatas
atau spesifik sebagai objek studinya, sedangkan filsafat berkaitan
dengan pengalaman yang bersifat menyeluruh dan komprehensif;
(2)pendekatan berfikir ilmu bersifat analitik, sedangkan pendekatan
berfikir filsafat bersifat sintetik dan sinoptik;
(3)Ilmu cenderung mengeliminasi faktor-faktor personal, dan
mengabaikan nilai-nilai demi menghasilkan objektivitas,
sedangkan filsafat mementingkan personalitas;
(4)Ilmu mementingkan aspek-aspek riil dari alam dan benda-benda,
mengobservasinya, mengkonstruksi, dan mengontrol proses-
prosesnya yang merupakan tujuan ilmu, sedangkan filsafat
bertujuan mengkritik;
(5)Ilmu mementingkan deskripsi hukum fenomena dan hubungan
sebab akibat, sedangkan filsafat tertarik dengan fakta-fakta
khusus;
(6)Hasil Ilmu bersifat deskriptif, sedangkan hasil filsafat bersifat
normative
8. Menurut Stella Van Petten Henderson (1995),
Ilmu dideskripsikan sebagai berikut:
(1) Ilmu sebagai bagian dari filsafat;
(2) Ilmu bersifat analitis, menguraikan fenomena-fenomena
atas bagian-bagian terkecil yang membentuk fenomena
itu;
(3) ruang lingkup Ilmu mengenai fakta, mendeskripsikan
fakta dengan mengabstraksikannya sebagaimana fakta
itu sendiri apa adanya;
(4) Ilmu dimulai dengan asumsi-asumsi;
(5) Ilmu menggunakan eksperimen yang dikontrol sebagai
metode yang sangat penting dengan pembuktian
melalui pengalaman indera tubuh
9. Redja, terdapat lima aspek mengenai karakteristik
Ilmu, yaitu;
(1) bentuk karya kreasi Ilmu merupakan system
pengetahuan;
(2) Sifat isi kreasi Ilmu merupakan pengetahuan deskriptif,
objektif, dan abstraktif;
(3) Cakupan isi kreasi Ilmu merupakan pengetahuan
spesifik, informative, presisif-prediktif;
(4) Cara penyusunan kreasi Ilmu merupakan pengetahuan
hasil penyelidikan purposive, selektif, verivikatif, dan
abstraktif;
(5) penyajian hasil kreasi Ilmu disajikan secara rinci dan
sistematis dalam bentuk konsep, dalil, teori atau hukum
10. AGAMA
Agama adalah suatu pedoman hidup yang
dilandasi oleh ideology tertentu, yang
mengajarkan berbagai tata cara dan nilai-nilai
mulai dari kelahiran, kehidupan, kematian,
bahkan sampai kepercayaan terhadap
kehidupan setelah kematian, yang dilandasi
perintah dan larangan dari Tuhan-Nya. Agama
dan filsafat memiliki persamaan dalam hal
esensi yang digarap, yaitu sama-sama
berkaitan dengan masalah kebenaran, serta
masalah nilai baik dan jahat. Serta sama-sama
memiliki karakteristik normative atau preskriptif
11. Perbedaan antara agama dan filsafat
1. Agama dimulai dengan keimanan, kepercayaan dan
keyakinan, sedangkan filsafat dimulai dengan
ketakjuban, keraguan atau ketidakpuasan dan hasrat
bertanya yang mendalam;
2. Agama didapat melalui wahyu yang disampaikan Tuhan
melalui Rosul-Nya, sedangkan filsafat merupakan hasil
berfikir reflektif sistematis, dan kritis kontemplatif;
3. Agama berisi tentang system tata keimanan atau tata
keyakinan mengenai adanya Yang Mutlak diluar
manusia (system credo), adanya tata peribadatan
manusia kepada Yang Mutlak (system ritus), dan tata
kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia, serta hubungan manusia dengan mahluk
lainnya (system norma).
4. Agama memiliki sifat imperative, artinya bahwa agama
mengandung ajaran yang mewajibkan;
5. Sifat kebenaran agama bersifat mutlak, sedangkan sifat
kebenaran filsafat subjektif paralelistik, artinya dapat
berubah sesuai situasi dan kondisi.
12. Interelasi Filsafat, Ilmu, dan Agama
Interelasi antara filsafat, ilmu, dan agama
menegaskan bahwa filsafat bukan agama,
dan bukan pula ilmu, tetapi antara filsafat,
ilmu dan agama merupakan triparted yang
tidak dapat dipisah-pisahkan dalam
penerapan serta pemahamannya, artinya
ilmu tanpa agama sesat, agama tanpa
ilmu tiada bernilai, dan filsafat berupaya
membuktikan kebenaran ilmu dan agama
dengan kemampuan berfikir kritis
13. Filsafat pendidikan penting karena dua alasan.
(1) Pendidikan memiliki sifat yang normatif,
sehingga didalam pendidikan diperlukan suatu
acuan yang mendasar. Filsafat pendidikan
yang bersifat normatif ini akan menunjukan hal-
hal yang seharusnya ada dalam pendidikan
serta apa yang dicita-citakan dalam pendidikan.
(2) Pendidikan tidak cukup hanya dipahami melalui
pendekatan yang bersifat teoritis serta
deskriptif saja, melainkan perlu dipandang pula
secara holistic atau menyeluruh. Hal-hal
tersebut dapat diwujudkan melalui pendekatan
filsafat
FILSAFAT PENDIDIKAN
14. ALIRAN FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
(1) Aliran Progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan
asas progresivisme dalam semua realita, terutama dalam
kehidupan adalah tetap survive terhadap semua tantangan
hidup manusia harus praktis dalam melihat segala sesuatu dari
segi keagunganya.
(2) Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-
nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal perabadan
manusia;
(3) Idealisme dan realisme adalah filsafat yang membentuk corak
Esensial, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak
melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.
(4) Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan berasal
dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu.
(5) Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi)
kita sendiri (Von Glaserfeld)
15. PROSES ADAFTASI KOGNITIF FILSAFAT
KONSTRUKTIVISME
• Skema adalah : struktur kognitif yang denganya
seseorang beradaptasi dan terus mengalami
perkembangan mental dalam interaksinya dengan
lingkungan.
• Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skema yang
tetap mempertahankan konsep awalnya, hanya
menambah atau merevisi.
• Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau
karena konsep awal sudah tidak cocok lagi.
• Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan
pengalaman luar dengan struktur dalamnya (skemanya).
16. Landasan Filsafat Pendidikan
• Landasan filsafat pendidikan berisi tentang
gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang
bersifat normative atau preskriptif. Landasan
filsafat pendidikan dikatakan bersifat normative
atau preskriptif, sebab landasan filsafat
pendidikan tidak berisi konsep-konsep tentang
pendidikan apa adanya (faktual), melainkan
berisi tentang konsep-konsep pendidikan yang
seharusnya atau yang dicita-citakan (ideal),
yang disarankan oleh filsuf tertentu untuk
dijadikan titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan/atau studi pendidikan.
17. TIGA ALIRAN FILSAFAT LANDASAN
PENDIDIKAN
Idealisme, Para filsafat Idealisme mengklaim bahwa
realitas hakikatnya bersifat spiritual;
Realisme, Para filsafat Realisme umumnya memandang
dunia dalam pengertian materi yang hadir dengan
sendirinya, tertata dalam hubungan-hubungan yang
teratur di luar campur tangan manusia
Pragmatisme, Pragmatisme anti metafisika. Suatu teori
umum tentang kenyataan tidaklah mungkin dan tidak
perlu. Kenyataan yang sebenarnya adalah kenyataan
fisik, plural dan berubah (becoming). Perubahan bersifat
dinamis dan menyeluruh
18. APLIKASI FILSAFAT PENDIDIKAN
(1) penggunaan filsafat pendidikan analitik, menganalisis
serta menguraikan istilah-istilah dan konsep-konsep
pendidikan seperti pengajaran (teaching), kemampuan
(ability), pendidikan dan sebagainya. Alat-alat yang
digunakan adalah logika dan linguistik (Rapar, 1996;
83).
(2) pendidikan seharusnya bersifat dialogis, bukan semata-
mata transfer ilmu.
(3) pendidikan sebagai teori kritik, bercirikan kritik terhadap
masyarakat, bersifat historis yang berakar kepada tata
pemikiran dan situasi tertentu, memiliki kekuatan untuk
mengkritik fenomena yang dihadapi sekaligus
melakukan kritik terhadap dirinya sendiri dan tidak
memisahkan antara teori dan praktik, tindakan dan
pengetahuan serta selalu melayani transformasi praktik
sosial (Sunarto, 2003:99-100).
19. FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
(1) Filsafat adalah upaya manusia untuk mengetahui
secara benar tentang sesuatu sedalam2nya baik
mengenai hakikat, fungsi, ciri, kegunaan, masalah
dan solusi.
(2) Administrasi adalah keseluruhan proses yang
mempergunakan semua sumber potensi yang
tersedia baik personal maupun material, dalam
usaha mencapai suatu tujuan bersama secara
efektif dan efisien.
(3) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
20. JADI FILSAFAT ADMINISTRASI
PENDIDIKAN ADALAH:
Ilmu pengetahuan yang membahas
pendidikan melalui proses kerjasama
manusia dalam mengembangkan potensi
peserta didik melalui fungsi
perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efesien.