Artikel ini membahas penggunaan metode kasus dan peran dosen sebagai pelatih dan mentor dalam pembelajaran bisnis dan manajemen. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain karakteristik dosen sebagai pelatih yang memiliki kemampuan komunikasi dan manajemen waktu yang baik, perbedaan antara coaching dan mentoring, serta faktor pendukung dan tantangan dalam menerapkan metode kasus dan pembelajaran kooperatif.
Pengajar Dengan Karakteristik Seorang Pelatih dan Mentor
1. Pengajar Dengan Karakteristik Seorang Pelatih dan Mentor
Untuk Penggunaan Metode Kasus Dalam Pembelajaran
Bisnis dan Manajemen
Rizal Hari Magnadi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
2. Buku Rujukan Utama
• Satyagraha, Hadi (2013). The Case Method : Mendidik
Manajer Ala Harvard. Penerbit Erlangga.
• Huda, Miftahul (2013). Cooperative Learning : Metode,
Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Pustaka Pelajar.
• Koesoema A, Doni (2007). Pendidikan Karakter :
Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Edisi Revisi).
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
• Koesoema A, Doni (2012). Pendidikan Karakter : Utuh
dan Menyeluruh. Penerbit Kanisius.
• Kaswan (2012). Coaching dan Mentoring : Untuk
Pengembangan SDM dan Peningkatan Kinerja
Organisasi. Penerbit Alfabeta Bandung.
3. Kata Kunci
• Manajemen Pembelajaran,
• Bisnis,
• Manajemen,
• Metode Kasus,
• Mentoring,
• Coaching
4. Kompetensi Manajerial
• sepuluh kompetensi manajer yang efektif,
yaitu komunikasi lisan (termasuk mendengar),
memanajemeni waktu dan stress, membuat
keputusan, memecahkan masalah,
memotivasi dan mempengaruhi orang,
delegasi pekerjaan, menentukan sasaran dan
artikulasi visi, kesadaran pribadi,
membangun tim, dan memanajemeni konflik
(Satyagraha)
5. Kompetensi
• kemampuan yang memungkinkan seseorang
melakukan dengan baik berbagai tugasnya
atau berbagai kegiatan dalam suatu pekerjaan
di dalam organisasi
6. Studi Kasus Indonesia
• Harvard Business School
• Triple Helix yaitu dunia usaha,
industri/perusahaan, dan masyarakat
• IPMI dan PPM lalu juga oleh UI, ITB dan
beberapa perguruan tinggi lain
7. Studi Kasus Lokal
• Research Center dan Case Clearing House dari
PPM School of Management, lalu di FE
Universitas Indonesia dan IPMI
• UMKM dan bisnis lokal yang sukses
• studi kasus sebagai pengganti skripsi atau
rencana bisnis sebagai syarat kelulusan
8. (Seperti/Serupa) Metode Kasus
• Artikel Bisnis di media massa
SWA, Marketing, Marketeers, Blomberg dan
Marketeers
• Biografi atau Autobiografi Bisnis Lokal
9. Pengajar Bertipe Coach dan Mentor
• Kaswan memberikan pendapat bahwa dalam
kegiatan coaching atau melatih maka terdapat
empat elemen penting, yaitu perubahan,
keprihatinan/kepedulian, hubungan dan
pembelajaran
• perbedaannya dengan mentoring adalah
mengenai hubungan yang unik antar individu, lalu
kemitraan pembelajaran, jenis dukungan antara
mentor dengan mentee dan sifat timbal balik
namun tidak seimbang
10. Variasi dari Coaching
• Team coaching membantu menyatukan individu,
tim/kelompok dengan sasaran organisasi atau
perusahaan
• Coaching kelompok yang berhasil memiliki
sejumlah ciri, diantaranya adalah tujuan bersama,
tujuan individu yang jelas, komitmen, persiapan
yang memadai, coach yang kuat dan meyakinkan,
rencana waktu yang jelas, terhubung secara
proses, aturan dasar komunikasi dan lingkungan
yang aman dan rahasia
11. Faktor-Faktor Pendukung Metode Kasus
• kesiapan pengajar
• maka pengajar haruslah orang yang memiliki
sifat khusus yaitu keterbukaan, lalu kesabaran,
ketegasan dan pemberian aturan yang jelas
12. Perguruan Tinggi dan
Pembelajaran Kooperatif
• Huda (2011), pembelajaran kooperatif mengacu
kepada metode pembelajaran di mana siswa bekerja
sama dalam kelompok kecil dan saling membantu
dalam belajar
• Slavin (1995) bahwa terdapat tiga kendala utama
terkait pembelajaran kolaboratif yaitu adanya free rider
atau “pengendara bebas”, lalu masalah penyebaran
tanggung jawab dimana beberapa anggota yang
dianggap tidak mampu cenderung diabaikan anggota
lain yang lebih mampu, dan yang terakhir adalah
peserta didik hanya fokus pada materi yang menjadi
tanggung jawabnya
13. Pengembangan Dosen Untuk
Pembelajaran Kooperatif
• Satyagraha (2012) memberikan gambaran bahwa
dalam pelaksanaan metode kasus, dibutuhkan
pengelolaan diskusi kelas
• Diskusi kelas tersebut membutuhkan kemampuan
dosen untuk mampu mendorong partisipasi
mahasiswa, dan sangat mungkin terjadi
setidaknya empat masalah di dalam proses
diskusi yaitu kurang adanya partisipasi, prestasi
yang buruk, lalu adanya partisipasi berlebihan
dan bisa saja muncul partisipasi yang destruktif