RESUME
ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Tugas UAS
OLEH :
SUKMA DEWI
2012620155
D-IV BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG
2012/2013
Teori Belajar
Mengajar
Definisi Mengajar
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah
proses hubungan timbal balik antara guru dengan
siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan,
dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar atau lebih
kearah proses menyampaikan materi.
Hasil belajar adalah bagian dari prestasi
belajar, dan salah satu kegunaan dari prestasi
belajar adalah umpan balik bagi guru dalam
mengajar. Bila guru dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran yang telah dia
lakukan maka guru akan bisa memperbaiki
Dalam ranah kognitif, hasil belajar
tersusun dalam enam tingkatan yaitu:
 Pengetahuan atau ingatan
 Pemahaman
 Penerapan
 Sintesis
 Analisis
 Evaluasi
Adapun ranah psikomotorik terdiri dari dari
lima tingkatan yaitu:
 Peniruan (menirukan gerak)
 Penggunaan (menggunakan konsep
untuk melakukan gerak)
 Ketepatan (melakukan gerak dengan
benar)
 Perangkaian (melakukan beberapa
gerakan sekaligus dengan benar)
 Naturalisasi (melakukan gerak secara
wajar)
Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima
tingkatan, yaitu:
 Pengenalan (ingin menerima, sadar akan
adanya sesuatu)
 Merespon (aktif berpartisipasi)
 Penghargaan (menerima nilai – nilai,
setia pada nilia – nilai tertentu)
 Pengorganisasian (menghubung-
hubungkan nilai – nilai tertentu)
 Pengamalan (menjadikan nilai – nilai
sebagai bagian dari pola hidup)
Teori belajar dibagi
menjadi 3 yaitu:
1. Behaviourisme
2. Kognitivisme
3. Konstruktivisme
4. Teori Belajar Sosial
Prinsip-prinsip Pendidikan Orang
Dewasa
Pendidikan orang dewasa adalah apa
yang dipelajari pelajar, bukan apa yang
diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang
dinilai adalah apa yang diperoleh orang
dewasa dan pertemuan
pendidikan/pelatihan, bukan apa yang
dilalukukan pengajar, pelatih atau
penceramah dalam pertemuannya
Ada beberapa prinsip
pendidikan orang dewasa
yang perlu diperhatikan,
antara lain:
 Orang dewasa mempunyai konsep
diri
 Orang dewasa kaya akan
pengalaman
 Orang dewasa memiliki masa
kesiapan untuk belajar
 Orang dewasa berpandangan untuk
segera mempraktekkan hasil
Karakteristik Pembelajaran
Orang Dewasa
1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih Banyak
Pengalaman Hidup
2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang Tinggi
Untuk Belajar
3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak Peran
dan Tanggung Jawab
4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri untuk
Belajar Kembali
5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada
Pemuda
Metode Pendidikan Orang
Dewasa
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
2. Metode demontrasi ( Demonstration
method )
3. Metode diskusi ( Discussion method )
4. Metode latihan keterampilan ( Drill
method )
5. Metode percobaan ( Experimental
method )
6. Metode pemecahan masalah ( Problem
solving method )
Metode Interaksi
Pembelajaran Umum
Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Macam – Macam Metode
Interaksi Pembelajaran
Umum
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Pemberian Tugas Belajar dan
Resitasi
5. Metode Karyawisata
6. Metode Pembelajaran
Brainstorming
7. Metode Role Playing
Pengelolaan Kelas
Definisi
Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan
upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan rapport,
penghentian perilaku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik
secara tepat waktu, penetapan norma kelompok
yang produktif), didalamnya mencakup
pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
peranan guru dalam proses
belajar mengajar
a. guru sebagai demonstrator
b. guru sebagai pengelola kelas
c. guru sebagai mediator dan fasilitator dan
d. guru sebagai valuator.
Masalah Pengelolaan Kelas dan Cara
Menghadapi Masalah Pengelolaan
Kelas
Ada empat Masalah Individual, yaitu:
 Attention getting behaviors (pola perilaku
mencari perhatian).
 Power seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan kekuatan)
 Revenge seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan balas dendam)
 Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
7 masalah kelompok dalam
kaitannya dengan pengelolaan
kelas:
 Kekurang-kompakan
 Kekurang-mampuan mengikuti peraturan
kelompok
 Reaksi negatif terhadap sesama anggota
kelompok
 Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku
yang menyimpang
 Kegiatan anggota atau kelompok yang
menyimpang dari ketentuan yang telah
ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau
hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota)
lainnya saja
 Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan
Pendekatan (teknik) dalam
Pengelolaan Kelas:
1. Behavior-Modification Approach
(Behaviorism Approach)
2. Socio-Emotional Climate Approach
(Humanistic Approach)
3. Group Process Approach
Rancangan
Pembelajaran Praktek
Secara garis besar desain pembelajaran terdiri
dari lima langkah penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien serta sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.
Secara garis besar desain
pembelajaran terdiri dari lima
langkah penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien serta sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.
5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
Penyusunan
Terdapat lima variable pembelajaran yang utama,
yakni:
a. Tujuan Pembelajaran
b. Isi Ajaran
c. Rancangan Pembelajaran
d. Cara Mengajar
e. Evaluasi Hasil Belajar
Strategi Belajar
 Profesi Guru
Tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, mengajar dan melatih. Peranan dan
kompetensi guru dalam proses belajar mengajar
meliputi banyak hal antara lain guru sebagai
pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana,
supervisor, motifator dan konselor.
 Strategi Belajar
Strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar-
mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.
4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan
mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan
Konsep Belajar
1. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai
2. Bahan pelajaran
3. Kegiatan belajar mengajar
4. Metode
Pembuatan Dan Penggunaan
Media Dan Alat Pengajaran
 Media Pembelajaran
Definisi
Media pembelajaran adalah suatu yang
dapat diinderai, khususnya penglihatan dan
pendengaran baik yang terdapat di dalam
maupun di luar kelas, yang digunakan
sebagai alat bantu penghubung (medium
komunikasi) dalam proses interaksi belajar-
mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil
belajar siswa.
 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
1. Efektivitas Media Pembelajaran
2. Taraf Berpikir Siswa
3. Interaktivitas Media Pembelajaran
4. Ketersediaan Media Pembelajaran
5. Minat Siswa Terhadap Media
Pembelajaran
6. Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran
7. Alokasi Waktu
8. Fleksibelitas (kelenturan) Media
Pembelajaran
Microteaching
Microteaching berarti suatu kegiatan
mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.
Maka, dengan memperkecil jumlah siswa,
waktu, bahan mengajar dan membatasi
keterampilan mengajar tertentu, akan dapat
diidentifikasi berbagai keunggulan dan
kelemahan pada diri calon guru secara
akurat.
 Tujuan umum pengajaran mikro (micro
teaching) adalah untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa (calon
guru atau dosen untuk berlatih
mempraktikan beberapa keterampilan
dasar mengajar di depan teman-temannya
dalam suasana yang Constructive,
supportive, dan bersahabat.
Adapun tujuan khusus pengajaran mikro (micro-
teaching) antara lain Sebagai berikut :
 Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan
mengajar,
 Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen,
 Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan
berpegang kepada Etika keguruan,
 Dapat menjelaskan pengertian micro teaching,
 Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan
runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau
peserta didik,
 Terampil membuka dan menutup pelajaran,
 Dapat bertanya secara benar,
 Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik,
Ciri-Ciri Dan Karakteristik
Microteaching
Karakteristik yang khas dalam pengajaran
mikro (micro-teaching) adalah komponen –
komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan
atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran
sesungguhnya (real teaching) lingkup
pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di
micro-teaching terbatas pada satu kompetensi
dasar atau satu hasil belajar dan satu materi
pokok bahasan tertentu.
Program Pengajaran
 Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan
belajar mengajar yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan
instruksional.
 Fungsi Program Pengajaran
 Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang dilakukan
 Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran
 Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru
maupun murid
 Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI)
 Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu
instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang
progresif bagi individu dalam belajar.
 Komponen-komponen yang terdapat dalam
PSSI adalah sebagai berikut:
 Pedoman perumusan tujuan
 Pedoman prosedur pengembangan alat
penilaian
 Pedoman proses kegiatan belajar siswa
 Pedoman program kegiatan guru
 Pedoman pelaksanaan program
 Model-model Pengembangan Sistem
Instruksional
1. Model Pengembangan Instruksional Briggs
2. Model Bela H. Banathy
3. Model PPSI
4. Model Kemp
5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely
6. Model IDI (Instructional Development
Institute)
Pelaksanaan Program
Pengajaran
 Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program
Pengajaran :
 Siapkan bahan pengajaran
 Buatlah bahan yang sistematis.
 Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah
penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit
dimengerti oleh siswa.
 Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan
kenyataan sehari-hari yang dialami siswa.
 Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa
buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai,
 Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada
belajar banyak tetapi tahu sedikit
 Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan
Tindakan pelaksanaan
pengajaran
 Permulaan pengajaran
 Perkembangan pengajaran
 Komunikasi
 Kualitas pembelajaran
 Penutup
 Pencapaian hasil pembelajaran
Evaluasi Dalam Pengajaran
 Perumusan tujuan evaluasi
 Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
 Menetapkan metode dan bentuk tes
 Merencanakan waktu evaluasi
 Melakukan uji coba atau tes
Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA)
 Definisi
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik,
mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
 Indikator CBSA
1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu :
2.Aktivitas belajar anak didik
3.Aktivitas Guru Mengajar
4.Program Belajar
5.Suasana Belajar
6.Sarana Belajar
 Prinsip-prinsip CBSA
Prinsip –prinsip CBSA secara umum :
Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus
mempelajari sendiri tidak ada seorangpun
dapat melakukan kegiatan belajar tesebut.
Setiap murid belajar menurut tempo
(kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok
umum terdapat variasi kecepatan belajar).
Seorang murid belajar lebih banyak bila pada
setiap langkah segare diberikan penguatan
(reinforcement)
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih
berarti.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik
Ppt tekpen sukma

Ppt tekpen sukma

  • 1.
    RESUME ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN TugasUAS OLEH : SUKMA DEWI 2012620155 D-IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG 2012/2013
  • 2.
    Teori Belajar Mengajar Definisi Mengajar Mengajaradalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar atau lebih kearah proses menyampaikan materi. Hasil belajar adalah bagian dari prestasi belajar, dan salah satu kegunaan dari prestasi belajar adalah umpan balik bagi guru dalam mengajar. Bila guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dia lakukan maka guru akan bisa memperbaiki
  • 3.
    Dalam ranah kognitif,hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan yaitu:  Pengetahuan atau ingatan  Pemahaman  Penerapan  Sintesis  Analisis  Evaluasi
  • 4.
    Adapun ranah psikomotorikterdiri dari dari lima tingkatan yaitu:  Peniruan (menirukan gerak)  Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)  Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)  Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)  Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)
  • 5.
    Sedangkan ranah afektifterdiri dari lima tingkatan, yaitu:  Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)  Merespon (aktif berpartisipasi)  Penghargaan (menerima nilai – nilai, setia pada nilia – nilai tertentu)  Pengorganisasian (menghubung- hubungkan nilai – nilai tertentu)  Pengamalan (menjadikan nilai – nilai sebagai bagian dari pola hidup)
  • 6.
    Teori belajar dibagi menjadi3 yaitu: 1. Behaviourisme 2. Kognitivisme 3. Konstruktivisme 4. Teori Belajar Sosial
  • 7.
    Prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa Pendidikanorang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai adalah apa yang diperoleh orang dewasa dan pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan apa yang dilalukukan pengajar, pelatih atau penceramah dalam pertemuannya
  • 8.
    Ada beberapa prinsip pendidikanorang dewasa yang perlu diperhatikan, antara lain:  Orang dewasa mempunyai konsep diri  Orang dewasa kaya akan pengalaman  Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk belajar  Orang dewasa berpandangan untuk segera mempraktekkan hasil
  • 9.
    Karakteristik Pembelajaran Orang Dewasa 1.Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih Banyak Pengalaman Hidup 2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang Tinggi Untuk Belajar 3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak Peran dan Tanggung Jawab 4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri untuk Belajar Kembali 5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada Pemuda
  • 10.
    Metode Pendidikan Orang Dewasa 1.Metode Ceramah (Preaching Method) 2. Metode demontrasi ( Demonstration method ) 3. Metode diskusi ( Discussion method ) 4. Metode latihan keterampilan ( Drill method ) 5. Metode percobaan ( Experimental method ) 6. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
  • 11.
    Metode Interaksi Pembelajaran Umum Metodepembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
  • 12.
    Macam – MacamMetode Interaksi Pembelajaran Umum 1. Metode Ceramah 2. Metode Tanya Jawab 3. Metode Diskusi 4. Pemberian Tugas Belajar dan Resitasi 5. Metode Karyawisata 6. Metode Pembelajaran Brainstorming 7. Metode Role Playing
  • 13.
    Pengelolaan Kelas Definisi Pengelolaan kelaslebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
  • 14.
    peranan guru dalamproses belajar mengajar a. guru sebagai demonstrator b. guru sebagai pengelola kelas c. guru sebagai mediator dan fasilitator dan d. guru sebagai valuator.
  • 15.
    Masalah Pengelolaan Kelasdan Cara Menghadapi Masalah Pengelolaan Kelas Ada empat Masalah Individual, yaitu:  Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian).  Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan)  Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam)  Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
  • 16.
    7 masalah kelompokdalam kaitannya dengan pengelolaan kelas:  Kekurang-kompakan  Kekurang-mampuan mengikuti peraturan kelompok  Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok  Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku yang menyimpang  Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja  Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan
  • 17.
    Pendekatan (teknik) dalam PengelolaanKelas: 1. Behavior-Modification Approach (Behaviorism Approach) 2. Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach) 3. Group Process Approach
  • 18.
    Rancangan Pembelajaran Praktek Secara garisbesar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu: 1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Implementasi desain pembelajaran.
  • 19.
    Secara garis besardesain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu: 1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Implementasi desain pembelajaran. 5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
  • 20.
    Penyusunan Terdapat lima variablepembelajaran yang utama, yakni: a. Tujuan Pembelajaran b. Isi Ajaran c. Rancangan Pembelajaran d. Cara Mengajar e. Evaluasi Hasil Belajar
  • 21.
    Strategi Belajar  ProfesiGuru Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motifator dan konselor.
  • 22.
     Strategi Belajar Strategidiartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar- mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. 4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu : 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan
  • 23.
    Konsep Belajar 1. Tujuan-tujuanyang ingin dicapai 2. Bahan pelajaran 3. Kegiatan belajar mengajar 4. Metode
  • 24.
    Pembuatan Dan Penggunaan MediaDan Alat Pengajaran  Media Pembelajaran Definisi Media pembelajaran adalah suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar- mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa.
  • 25.
     Prinsip-Prinsip PemilihanMedia Pembelajaran 1. Efektivitas Media Pembelajaran 2. Taraf Berpikir Siswa 3. Interaktivitas Media Pembelajaran 4. Ketersediaan Media Pembelajaran 5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran 6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran 7. Alokasi Waktu 8. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
  • 26.
    Microteaching Microteaching berarti suatukegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
  • 27.
     Tujuan umumpengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan dasar mengajar di depan teman-temannya dalam suasana yang Constructive, supportive, dan bersahabat.
  • 28.
    Adapun tujuan khususpengajaran mikro (micro- teaching) antara lain Sebagai berikut :  Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar,  Membentuk sikap profesional sebagai calon guru/dosen,  Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang kepada Etika keguruan,  Dapat menjelaskan pengertian micro teaching,  Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau peserta didik,  Terampil membuka dan menutup pelajaran,  Dapat bertanya secara benar,  Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik,
  • 29.
    Ciri-Ciri Dan Karakteristik Microteaching Karakteristikyang khas dalam pengajaran mikro (micro-teaching) adalah komponen – komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran sesungguhnya (real teaching) lingkup pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di micro-teaching terbatas pada satu kompetensi dasar atau satu hasil belajar dan satu materi pokok bahasan tertentu.
  • 30.
    Program Pengajaran  ProgramPengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional.  Fungsi Program Pengajaran  Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan  Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran  Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid  Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
  • 31.
    Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional(PPSI)  Definisi PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar.  Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut:  Pedoman perumusan tujuan  Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian  Pedoman proses kegiatan belajar siswa  Pedoman program kegiatan guru  Pedoman pelaksanaan program
  • 32.
     Model-model PengembanganSistem Instruksional 1. Model Pengembangan Instruksional Briggs 2. Model Bela H. Banathy 3. Model PPSI 4. Model Kemp 5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely 6. Model IDI (Instructional Development Institute)
  • 33.
    Pelaksanaan Program Pengajaran  HalYang Harus Dipahami Guru Sebelum Program Pengajaran :  Siapkan bahan pengajaran  Buatlah bahan yang sistematis.  Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa.  Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan kenyataan sehari-hari yang dialami siswa.  Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai,  Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada belajar banyak tetapi tahu sedikit  Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan
  • 34.
    Tindakan pelaksanaan pengajaran  Permulaanpengajaran  Perkembangan pengajaran  Komunikasi  Kualitas pembelajaran  Penutup  Pencapaian hasil pembelajaran
  • 35.
    Evaluasi Dalam Pengajaran Perumusan tujuan evaluasi  Penetapan aspek-aspek yang akan diukur  Menetapkan metode dan bentuk tes  Merencanakan waktu evaluasi  Melakukan uji coba atau tes
  • 36.
    Cara Belajar SiswaAktif (CBSA)  Definisi CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.  Indikator CBSA 1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu : 2.Aktivitas belajar anak didik 3.Aktivitas Guru Mengajar 4.Program Belajar 5.Suasana Belajar 6.Sarana Belajar
  • 37.
     Prinsip-prinsip CBSA Prinsip–prinsip CBSA secara umum : Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajari sendiri tidak ada seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar tesebut. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat variasi kecepatan belajar). Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap langkah segare diberikan penguatan (reinforcement) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Memberikan kesempatan kepada peserta didik