Materi terkait bimbingan konseling di TK,
Fungsi bimbingan dan konseling, Gambaran permasalahan di dunia PAUD, Persyaratan menjadi Konselor, Peran Guru dalam layanan BK bagi Anak Usia Dini dan SD Awal serta permalasahan anak dan faktor yang memperngaruhinya.
Materi terkait bimbingan konseling di TK,
Fungsi bimbingan dan konseling, Gambaran permasalahan di dunia PAUD, Persyaratan menjadi Konselor, Peran Guru dalam layanan BK bagi Anak Usia Dini dan SD Awal serta permalasahan anak dan faktor yang memperngaruhinya.
Presentasi ini menyajikan pendekatan konseling melalui pendekatan client centred
Penggunaan presentasi ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. dkk. 2012. "Pendekatan Konseling Client Centred", Presentasi tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Trait and factor ppt
1. Nama Anggota :
1. Arfina Hadiyani Puteri 1114500070
2. Fasya Mazziyah 1114500075
3. Nandito Over Beeke 1114500093
2. Menurut teori ini, bahwa manusia adalah
makhluk yang unik. Dalam hal ini individu
menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan mencoba untuk
mendeskripsikan perbedaan antar individu.
analisis faktor merupakan cara dalam
pengembangan definisi tentang karakteristik
individu manusia maksudnya adalah individu
menggunakan kecakapannya untuk
mengembangkan potensinya.
3. 1. Manusia dilahirkan dengan membawa potensi
baik dan buruk.
2. Manusia bergantung dan hanya akan
berkembang secara optimal ditengah-tengah
masyarakat.
3. Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik
(good live)
4. Manusia banyak berhadapan dengan
“pengintroduksi” konsep hidup yang baik, yang
menghadapkannya pada pilihan-pilihan.
5. Hubungan manusia berkait dengan konsep alam
semesta (The Universe).
4. Teori Trait-Factor adalah pandangan yang
mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat
dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri,
sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang
mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.
Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan
yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk
menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai
ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang
diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan
mengikuti suatu program studi.
6. •Teori ini menitik beratkan pandangan
bahwa sifat diri, syarat pekerjaan, dan
pertimbangan segi-segi seperti kognitif,
nonkognitif itu akan mempengaruhi pilihan
karir seseorang.
•asumsi bahwa individu mempunyai pola
kemampuan unik atau traits yang dapat
diukur secara objektif dan berkorelasi
dengan tuntutan berbagai jenis pekerjaan.
7. 1. Konselor memberitahu kepada klien tentang
berbagai kemampuan yang diperoleh melalui
penyelenggaraan testing psikologis, angket dan alat
ukur lainnya.
2. Konselor memberitahukan tentang bidang-bidang
yang cocok sesuai dengan kemampuan serta
karakteristiknya.
3. Konselor secara aktif mempengaruhi perkembangan
klien.
4. Konselor membantu klien mencari/menemukan
kesulitan diagnosis eksternal.
5. Secara esensial peranan konselor
8. •Konseling merupakan suatu thinking relationship
•Konseling berlangsung dalam situasi hubungan yang
bersifat pribadi, bersahabat, akrab, dan empatik
•Konseling yang berlangsung dapat bersifat
remediatif maupun developmental
•Setiap pihak (konselor-klien) melakukan perannya
secara proporsional.
10. • Establishing rapport (menciptakan hubungan
baru)
• Cultivatingself-understanding (mempertajam
pemahaman diri)
• Advising or planning a program of action
(membari nasehat atau membantu
merencanakan program tindakan)
• Carrying out the plan (melaksanakan rencana)
• Refferal (pengiriman pada ahli lain)
11. Kelebihan :
•pemusatan pada klien dan bukan pada konselor
•Identifikasi dan hubungan konseli
•Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik
•Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan
penemuan kuanitatif
•Penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam konseling
Kekurangan
•Konseling terpusat pada pribadi dan dianggap sederhana
•Terlalu menekankan aspek afektif emosional
•Penggunaan informasi untuk membantu klien tidak sesuai
dengan teori
•Sulit bagi konselor untuk bersikap netral dalam situasi hubungan
interpersonal.
12. •Depcelence (ketergantungan pada orang lain)
•Lach of information (kurang informasi)
•Self conflict (konflik diri / batin)
•Chose anxicty (cemas dalam menentukan pilihan)
•No Problem (bukan permasalah selain diatas)
•Lack of assurance (kurang percaya diri)
•Lack of skill (kurang keterampilan)
13. L.
Afgan adalah siswa kelas XII SMK di sebuah kota kecil. Dia
merasa tidak diperhatikan lagi oleh kedua orang tuanya.
Ayah ibunya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Maka dari pada itu ia tidak pernah mendapatkan arahan dari
orang tua mengenai masa depannya, sehingga ia bingung
setelah lulus SMK dia akan melajutkan berkerja atau kuliah.
Dalam kasus ini, konselor menggunakan pendekatan
konselingTrait and Factor.