SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
RANGKUMAN BAB PENALARAN 
Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari panca indera yang menghasilkan kesimpulan yang dapat di terima akal sehat. Definisi penalaran menurut beberapa ahli yaitu 
- Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung- hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan. 
- Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. 
- Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan. 
Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan, argumentasi adalah usaha mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan sikap atau pendapat mengenai suatu hal. 
Proses penalaran adalah proses penyimpulan yang didasari atas sejumlah proposisi yang diketahui dan dianggap benar sehingga diperoleh proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. 
Proposisi adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat di tolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya. Proposisisi selalu berbentuk kalimat tapi tidak semua kalimat merupakan poposisi. 
Contoh Proposisi : 
- Semua makhluk hidup akan mati. -> dapat di buktikan kebenarannya 
- Sebagian besar orang indonesia kaya raya. -> dapat di buktikan kebenarannya 
- Kota purwokerto di bom atom pada perang dunia ke II. -> di tolak karena tidak mengandung kebenaran 
Macam-macam penalaran, penalaran ada dua jenis yaitu : 
1. Penalaran Induktif 
Penalarn induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus 
Keuntungan menggunakan penalaran induktif : 
a. Pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis 
b. Dari pernyataan yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selajutnya baik secara induktif maupun secara deduktif 
Jenis jenis penalaran induktif 
a. Generalisasi 
Generalisasi adalah proses berfikir berdasarkan hasil pengamatan atau sejumlah gejala dan fakta dengan sifat sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. 
Generalisasi dapat berbentuk locatan induktif dan yang bukan loncatan induktif 
 Loncatan induktif 
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang di gunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Generalisasi semacam ini mengandung kelemahan dan mudah di tolak kalau terdapat evidensi-evidensi yang bertentangan.
Contoh generalisasi yang bersifat loncatan induktif adalah 
a.) Semua laki-laki mata keranjang. 
b.) Semua wanita mata duitan. 
c.) Semua orang Bali pandai membuat karya seni dan menari. 
 Tanpa loncatan induktif 
Sebuah generalisasi tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang diberikan cukup memadai dan meyakinkan. Untuk merumuskan sebuah generalisasi yang kuat kadang kadang hanya dibutuhkan nenerapa fenomena saja tetapi mungkin juga di butuhkan fenomena yang lebih banyak. 
Contoh: 
b. Analogi induktif 
Analogi induktif adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain. 
Contoh : 
Kita banyak tertarik dengan planet mars, karena banyak persamaannya dengan buni kita. Mars dan bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabakan pula timbulnya musim seperti bumu. Jika bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada makhluk hidup di planet mars. 
c. Hubungan klausal/sebab akibat 
Pada umumnya dapat berlangsung dalam tiga pola yaitu: 
 Sebab ke akibat 
Hubungan sebab ke akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang di anggap sebagaisebab yang di ketahui, kemudian bergerak maju kepada kesimpulan sebagai akibat yang terdekat. 
 Akibat ke sebab 
Bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagaiakibat yang di ketahui menuju ke sebab-sebab yang mungkin menimbulkan akibat tadi. 
 Akibat ke akibat 
Hubungan ini bertolak dari suatu akibat ke akibat berikutnya tanpa melihat apa yang menjadi penyebab umum. 
2. Penalaran deduktif 
Penalaran deduktif , yaitu cara berfikir yang didasarkan atas prinsip,hukum,teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala. Proses berfikir deduksi dapat berbentuk silogisme dan entimem. Penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yanng umum kepada yang khusus. 
Besi 
Perak 
tembaga 
Dipanaskan 
mengembang 
Semua logam jika di panaskan mengembang
a. Silogisme 
Yaitu proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan dan merupakan proposisi ke tiga. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. 
Contohnya : 
Semua manusia akan mati. 
Amin adalah manusia. 
Jadi, Amin akan mati. (konklusi / kesimpulan) 
b. Entimen 
Entimen adalah penalaran dedeuksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak di ucapkan karena sudah sama-samaa di ketahui. 
Contoh : 
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari. 
Pada malam hari tidak ada matahari. 
Pada malam hari tidak mungkian ada proses fotosintesis. 
S = P 
S identik dengan P, S = P. 
-> semua manusia adalah makhluk yang rasional 
S 
P 
S tidak berhubungan dengan P. 
-> tidak ada cacing yang bernafas dengan paru-paru 
P 
S adalah sebagian dari P. Semua S adalah P 
-> semua kerbau adalah binatang 
S 
Sebagian S adalah P, beberapa S = P 
-> beberapa manusia jenius 
S 
P
Salah nalar 
Dalam menyampaikan pernyataan, seseorang dapat melakukan kesalahn dalam bernalar. Kesalahan tersebut mungkin terjadi karena gagasannya, struktur kalimatnya, atau cara menarik kesimpulannya. 
1. Kesalahan induktif 
Kesalahan induktif dapat terjadi karena : 
a. Generalisasi terlampau luas. Contoh: semua laki-laki mata keranjang. 
b. Kesalahan bersumber pada penilaian hubungan sebab akibat yang salah. Kesalahan ini umumnya terjadi pada bahasa iklan. Contoh : konidin membuat batuk jadi senyuman. 
c. Kesalahan analog. Contoh: dani akan menjadi orang pintar,karena ia bergaul dengan orang-orang cerdas. 
2. Kesalahan deduktif 
Kesalahan deduktif terjadi karena beberapa hal, yaitu: 
a. Karena premis mayor tidak di batasi, contoh : kalau listrik masuk desa, taraf kehidupan masyarakat akan meningkat. 
b. Kesalahan karena term keempat. 
c. Kesalahan karena kesimpulan terlalu luas. 
d. Kesalahan penarikan kesimpulan dari premis-premis negatif.

More Related Content

What's hot

9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karanganbusitisahara
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Makalah Penalaran Karangan
Makalah Penalaran KaranganMakalah Penalaran Karangan
Makalah Penalaran KaranganAnnisa Icha
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaIjal Mustofa
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik   leni nuritaKetahanan nasional di bidang politik   leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik leni nuritanatal kristiono
 
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiaContoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiafadylirma.blogspot.com
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistikaBonz D's
 

What's hot (20)

Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Makalah Penalaran Karangan
Makalah Penalaran KaranganMakalah Penalaran Karangan
Makalah Penalaran Karangan
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik   leni nuritaKetahanan nasional di bidang politik   leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
 
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiaContoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Ragam Bahasa Keilmuan
Ragam Bahasa KeilmuanRagam Bahasa Keilmuan
Ragam Bahasa Keilmuan
 

Viewers also liked

Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
Teks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifTeks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifNeyo Jr.
 
1. pengantar kuliah bahasa indonesia 2015
1. pengantar kuliah bahasa indonesia 20151. pengantar kuliah bahasa indonesia 2015
1. pengantar kuliah bahasa indonesia 2015roisah453
 
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"SMAN 2 Dumai
 
Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)
Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)
Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)Raden Wijaya
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasaroisah453
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Contoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa IndonesiaContoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa Indonesiaguestd8b6e83
 

Viewers also liked (9)

Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Teks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifTeks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptif
 
1. pengantar kuliah bahasa indonesia 2015
1. pengantar kuliah bahasa indonesia 20151. pengantar kuliah bahasa indonesia 2015
1. pengantar kuliah bahasa indonesia 2015
 
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
 
Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)
Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)
Contoh surat lamaran kerja yang baik (download lengkap)
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Contoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa IndonesiaContoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa Indonesia
 

Similar to PENALARAN

1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptxNurAiniGamaLestari
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Awang Ramadhani
 
Tugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesiaTugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesiaMira Erviana
 
PENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSIPENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSIsyoretta
 
Ilmu dan penelitian ilmiah
Ilmu dan penelitian ilmiah Ilmu dan penelitian ilmiah
Ilmu dan penelitian ilmiah Thoriq Yazid
 
Jawaban filsafat
Jawaban filsafatJawaban filsafat
Jawaban filsafatRz Rachman
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfkustiyantidew94
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )Rietz Wiguna
 
Dalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiahDalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiahSandika Wahyu IP
 
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaranLogika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaranastrianto
 
5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx
5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx
5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptxpieterpattiasina2
 

Similar to PENALARAN (20)

FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docxFILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
 
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
 
Tugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesiaTugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesia
 
PENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSIPENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSI
 
Ferry makalah bi
Ferry makalah biFerry makalah bi
Ferry makalah bi
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
Penalaran deduksi
Penalaran deduksiPenalaran deduksi
Penalaran deduksi
 
Ilmu dan penelitian ilmiah
Ilmu dan penelitian ilmiah Ilmu dan penelitian ilmiah
Ilmu dan penelitian ilmiah
 
Jawaban filsafat
Jawaban filsafatJawaban filsafat
Jawaban filsafat
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
 
Dalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiahDalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah
 
7 logika 1
7 logika 17 logika 1
7 logika 1
 
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaranLogika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
 
5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx
5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx
5. ARGUMENTASI HUKUM_Logika Hkm Br.pptx
 

Recently uploaded

BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (9)

BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

PENALARAN

  • 1. RANGKUMAN BAB PENALARAN Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari panca indera yang menghasilkan kesimpulan yang dapat di terima akal sehat. Definisi penalaran menurut beberapa ahli yaitu - Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung- hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan. - Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. - Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan, argumentasi adalah usaha mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan sikap atau pendapat mengenai suatu hal. Proses penalaran adalah proses penyimpulan yang didasari atas sejumlah proposisi yang diketahui dan dianggap benar sehingga diperoleh proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proposisi adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat di tolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya. Proposisisi selalu berbentuk kalimat tapi tidak semua kalimat merupakan poposisi. Contoh Proposisi : - Semua makhluk hidup akan mati. -> dapat di buktikan kebenarannya - Sebagian besar orang indonesia kaya raya. -> dapat di buktikan kebenarannya - Kota purwokerto di bom atom pada perang dunia ke II. -> di tolak karena tidak mengandung kebenaran Macam-macam penalaran, penalaran ada dua jenis yaitu : 1. Penalaran Induktif Penalarn induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus Keuntungan menggunakan penalaran induktif : a. Pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis b. Dari pernyataan yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selajutnya baik secara induktif maupun secara deduktif Jenis jenis penalaran induktif a. Generalisasi Generalisasi adalah proses berfikir berdasarkan hasil pengamatan atau sejumlah gejala dan fakta dengan sifat sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Generalisasi dapat berbentuk locatan induktif dan yang bukan loncatan induktif  Loncatan induktif Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang di gunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Generalisasi semacam ini mengandung kelemahan dan mudah di tolak kalau terdapat evidensi-evidensi yang bertentangan.
  • 2. Contoh generalisasi yang bersifat loncatan induktif adalah a.) Semua laki-laki mata keranjang. b.) Semua wanita mata duitan. c.) Semua orang Bali pandai membuat karya seni dan menari.  Tanpa loncatan induktif Sebuah generalisasi tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang diberikan cukup memadai dan meyakinkan. Untuk merumuskan sebuah generalisasi yang kuat kadang kadang hanya dibutuhkan nenerapa fenomena saja tetapi mungkin juga di butuhkan fenomena yang lebih banyak. Contoh: b. Analogi induktif Analogi induktif adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain. Contoh : Kita banyak tertarik dengan planet mars, karena banyak persamaannya dengan buni kita. Mars dan bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabakan pula timbulnya musim seperti bumu. Jika bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada makhluk hidup di planet mars. c. Hubungan klausal/sebab akibat Pada umumnya dapat berlangsung dalam tiga pola yaitu:  Sebab ke akibat Hubungan sebab ke akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang di anggap sebagaisebab yang di ketahui, kemudian bergerak maju kepada kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.  Akibat ke sebab Bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagaiakibat yang di ketahui menuju ke sebab-sebab yang mungkin menimbulkan akibat tadi.  Akibat ke akibat Hubungan ini bertolak dari suatu akibat ke akibat berikutnya tanpa melihat apa yang menjadi penyebab umum. 2. Penalaran deduktif Penalaran deduktif , yaitu cara berfikir yang didasarkan atas prinsip,hukum,teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala. Proses berfikir deduksi dapat berbentuk silogisme dan entimem. Penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yanng umum kepada yang khusus. Besi Perak tembaga Dipanaskan mengembang Semua logam jika di panaskan mengembang
  • 3. a. Silogisme Yaitu proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan dan merupakan proposisi ke tiga. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Contohnya : Semua manusia akan mati. Amin adalah manusia. Jadi, Amin akan mati. (konklusi / kesimpulan) b. Entimen Entimen adalah penalaran dedeuksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak di ucapkan karena sudah sama-samaa di ketahui. Contoh : Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari. Pada malam hari tidak ada matahari. Pada malam hari tidak mungkian ada proses fotosintesis. S = P S identik dengan P, S = P. -> semua manusia adalah makhluk yang rasional S P S tidak berhubungan dengan P. -> tidak ada cacing yang bernafas dengan paru-paru P S adalah sebagian dari P. Semua S adalah P -> semua kerbau adalah binatang S Sebagian S adalah P, beberapa S = P -> beberapa manusia jenius S P
  • 4. Salah nalar Dalam menyampaikan pernyataan, seseorang dapat melakukan kesalahn dalam bernalar. Kesalahan tersebut mungkin terjadi karena gagasannya, struktur kalimatnya, atau cara menarik kesimpulannya. 1. Kesalahan induktif Kesalahan induktif dapat terjadi karena : a. Generalisasi terlampau luas. Contoh: semua laki-laki mata keranjang. b. Kesalahan bersumber pada penilaian hubungan sebab akibat yang salah. Kesalahan ini umumnya terjadi pada bahasa iklan. Contoh : konidin membuat batuk jadi senyuman. c. Kesalahan analog. Contoh: dani akan menjadi orang pintar,karena ia bergaul dengan orang-orang cerdas. 2. Kesalahan deduktif Kesalahan deduktif terjadi karena beberapa hal, yaitu: a. Karena premis mayor tidak di batasi, contoh : kalau listrik masuk desa, taraf kehidupan masyarakat akan meningkat. b. Kesalahan karena term keempat. c. Kesalahan karena kesimpulan terlalu luas. d. Kesalahan penarikan kesimpulan dari premis-premis negatif.