2. Internalisasi
Belajar &
Spesialisasi
• Pengertian Pemuda
• Pengertian Sosialisasi
• Internalisasi Belajar & Sosialisasi
• Proses Sosialisasi
• Peran Sosialisasi Pada Kalangan Mahasiswa Serta Generasi Muda
di Indonesia
• Pola Dasar Pembinaan & Pengembangan Genersai Muda
• Pengertian Pokok Pembinaan & Pengembangan Generasi Muda
• Masalah Yang Timbul Pada Generasi Muda
• Potensi-Potensi Generasi Muda
• Tujuan Pokok Sosialisasi
3. • GENERA MUDA YANG DIHARAPKAN DAPAT MEMBANGUN SERTA MEMIMPIN BANGSA DAN NEGARA
SENDIRI UNTUK DI MASA DEPAN SERTA MERUBAH NEGARA ITU SENDIRI MENJADI NEGARA MAJU
DAN DAPAT BERKOMPETISI DALAM DUNIA INTERNASIONAL.
• ADA BEBERAPA KEDUDUKAN PEMUDA DALAM PERTANGGUNGJAWABANNYA ATAS TATANAN MASYARAKAT, ANTARA LAIN:
a. KEMURNIAN IDEALISMENYA
b. KEBERANIAN DAN KETERBUKAANYA DALAM MENYERAP NILAI-NILAI DAN GAGASAN-GAGASAN YANG BARU
c. SEMANGAT PENGABDIANNYA
d. SEPONTANITAS DAN DINAMIKANYA
e. INOVASI DAN KREATIVITASNYA.
f. KEINGINAN UNTUK SEGERA MEWUJUDKAN GAGASAN-GAGASAN BARU.
g. KETEGUHAN JANJINYA DAN KEINGINAN UNTUK MENAMPILKAN SIKAP DAN KEPERIBADIANNYA YANG MANDIRI.
h. MASIH LANGKANYA PENGALAMAN-PENGALAMAN YANG DAPAT MERELEVANSIKAN PENDAPAT, SIKAP DAN TINDAKANYA
DENGAN KENYATAAN YANG ADA.
4. PENGERTIAN SOSIALISASI
• SOSIALISASI ADALAH SUATU PEROSES YANG MEMPELAJARI TENTANG
NORMA – NORMA MASYARAKAT YANG AKAN MEMBENTUK
KEPRIBADIANNYA DILINGKUNGAN MASYARAKAT, DAN DAPAT
BERFUNGSI SEBAGAI PERANAN DI KELOMPOK INDIVIDU.
• SEJUMLAH SOSIOLOG MENYEBUT SOSIALISASI SEBAGAI TEORI
MENGENAI PERANAN (ROLE THEORY). KARENA DALAM PROSES
SOSIALISASI DIAJARKAN PERAN-PERAN YANG HARUS DIJALANKAN
OLEH INDIVIDU.
5. Internalisasi Belajar & Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana
seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara
hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat
agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua:
Sosialisasi Primer (dalam keluarga)
Sosialisasi Sekunder (dalam masyarakat).
6. Sosialisasi Primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama
yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).
Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke
sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap
dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
7. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi
primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam
masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam
proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan
dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri
yang lama.
8. Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat
seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal
dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh
pemahaman tentang diri.
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang
anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang
anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan
sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang
dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu
dari anak.
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh
peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh
kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain
pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan
bermainsecara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan
untuk membela keluargadan bekerja sama dengan teman-temannya.
Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya
semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman
sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar
keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan
itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di
luar keluarganya.
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia
sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi
masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat
bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang
yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan
masyarakat luas.
9. PERAN SOSIAL DIKALANGAN MAHASISWA & PEMUDA DI
INDONESIA
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang
lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum
intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus
kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru
dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda
menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak
diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah, yang di sebabkan banyaknya sarana tempat hiburan
tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan”, seperti arena billyard, playstation, atau arena hiburan
ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara
percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya dapat dpergunakan dengan
lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu
dengan kegiatan yang lebih positif lainnya.
10.
11. Pola Dasar Pembinaan & Pengembangan
Generasi Muda
Pemuda
&
Identitas
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun
berlandaskan:
Landasan Idiil : Pancasila
Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
12. 2 Pengertian Pokok Pembinaan &
Pengembngan Generasi Muda
Pemuda
&
Identitas
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan
keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
Orientasi dalam dirinya sendiri.
Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:
Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan
Mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara
fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka
kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan
Mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan
ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional, di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional
13. Masalah-Masalah Generasi Muda
Pemuda
&
Identitas
♯ Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.
♯ Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
♯ Banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
♯ Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas serta
sex bebas diluar pernikahan
♯ Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
♯ Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia,
baik yang formal maupun non formal.
♯ Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran
/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya
produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan
nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
♯ Muncul sikap individualism, perbedaan kelompok atu di sebut rasis antar sesame Generasi
Muda saat ini dalam pergaulannya
14. Potensi-Potensi Generasi Muda
Pemuda
&
Identitas
Potensi-potensi pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah:
Idealisme dan daya kritis
Dinamika dan kreativitas
Keberanian Mengambil Resiko
Opimis dan kegairahan semangat
Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
Patriotisme dan Nasionalisme
Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
15. Tujuan Pokok Sosialisasi
Pemuda
&
Identitas
1. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu
mengimbangi hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari
melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan
kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
16. Perguruan dan Pendidikan
Mengembangkan
Potensi Generasi
Muda
Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang
dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan
mengembangkan kemampuannya.
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-
latihan mawas diri yang tepat.
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan
kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan
pada masyarakat umumnya.
Pengertian
Pendidikan &
PerguruanTinggi
Pendidkan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga
pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
17. Alasan
Mengenyam
Pendidikan
Tinggi
Pertama, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna kita telah
di tuntut untuk mencari ilmu walau ke negri cina artinya bahwa
dalam mengenyam pendidikan tinggi para Mahasiswa/I dan para
Generasi Pemuda akan memiliki pengetahuan yang luas tentang
bagaimana mereka dapat bersosialisai dalam lingkungan
masyarakat, karena adanya kesempatan untuk terlibat dalam
pemikiran, pembicaraan dalam ruang lingkup masyarakat yang luas.
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku
sekolah, maka mahasiswa/i mendapat proses sosialisasi terpanjang
secara berencana, dibanding dengan generasi muda lainnya.
Ketiga, dapat membentuk akulturasi social & budaya serta
menyatukan solidaritas antar mahasiswa/i yang berasal dari
berbagai suku bangsa
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan
atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di
dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan
generasi muda, umunya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi,
dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.
Mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas
dan jauh ke depan serta keterampilan beroganisasi yang lebih baik
dibandingkan dengan generasi muda lainnya
Perguruan dan Pendidikan