SlideShare a Scribd company logo
Andzara Aulia Asadul
Aziz
Ikfina Fadhiyyah Elbash
Elis Hanipah
• Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode untuk
amplifikasi (perbanyakan) primer oligonukleotida diarahkan
secara enzimatik urutan DNA spesifik. Teknik ini mampu
memperbanyak sebuah urutan 105-106 kali lipat dari
jumlah nanogram DNA template dalam latar belakang
besar pada sequence yang tidak relevan (misalnya dari
total DNA genomik).
• PCR melibatkan banyak siklus yang masing-masing terdiri
dari tiga tahap berurutan, yaitu pemisahan (denaturasi)
rantai DNA templat, penempelan (annealing) pasangan
primer pada DNA target dan pemanjangan (extension)
primer atau reaksi polimerisasi yang dikaalisis oleh DNA
polimerase.
• Pemeriksaan HBV-DNA (PCR) merupakan
pemeriksaan dengan menggunakan teknologi
amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui
ada atau tidaknya DNA virus hepatitis B.
• Nilai rujukan jika negative < 60 IU/mL, virus tidak
tereteksi. Jika nilai rujukan positif yaitu>= 60
IU/mL.
• Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri
salmonella yang berbentuk basil, gram negatif, fakultatif
aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada
perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang
mengandung empedu yang apabila masuk kedalam tubuh
manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi
dan mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik.
• Pada cara ini dilakukan perbanyakan kuman yang kemudian
diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji
ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah
sedikit. Teknik ini dapat mendeteksi Salmonella typhi dengan
spesifisitas dan sensitivitas 1-5 bakteri/ml
• Tuberkulosis (Tb) adalah suatu penyakit granulomatosa
kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru
tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan
di tubuh.
• PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk tuberculosis
mempunyai 2 pasangan target primer yang berbeda
yaitu untuk encoding gen 16S ribosomal RNA (untuk
seluruh mycobacteria) dan insersi sequence IS6110
(yang spesifik untuk M.tuberculosis complex).
• Preparat adalah pemeriksaan terhadap suatu objek
yang diamati dengan mikroskop. Preparat dapat
berupa preparat kering atau basah yang
berupa sayatan atau tanpa sayatan. Preparat
awetan/kering merupakan objek yang sudah diawet
kan.preparat awetan dapat digunakan berkali-kali.
• Preparat segar/basah adalah preparat yang dibuat
secara langsung tanpa pengawetan. Preparat basah
berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya
hanya untuk satu kali pengamatan.
• Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu
2 hari, yaitu sewaktu - pagi - sewaktu (SPS). Diagnosis TB
Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya
kuman TB (BTA)
• Penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis
merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto
toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai
penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya.
• Pembacaan hasil preparat BTA (skala IUATLD) :
Negatif : tidak ditemukan per 100 lapangan pandang (LP)
Ditulis jumlah kuman : ditemukan 1-9 BTA per 100 LP
(1+) : ditemukan 10-99 BTA per 100 LP, (2+) : ditemukan 1-10
BTA per 1 LP, (3+) : ditemukan > 10 BTA per 1 LP
• Difteri adalah suatu penyakit saluran nafas akut yang sangat
menular, disebabkan oleh bakteri gram positif batang
Corynebacterium diphteriae yang terdiri atas 4 serotipe yaitu;
gravis, intermedius, mitis, dan belfanti.
• Pemeriksaan penunjang untuk isolasi C. diphteriae, bahan
pemeriksaan diambil dengan cara apusan dari tepi atau
bagian bawah tepi pseudomembran dan ditanam pada media
Loefller atau pemeriksaan preparat langsung meskipun
sangat jarang memberi hasil yang positif.
• Meskipun demikian, diagnosis ditegakkan berdasarkan
temuan klinis tanpa menunggu konfirmasi pemeriksaan
laboratorium untuk menemukan kuman C. diphteriae karena
penundaan pengobatan akan membahayakan jiwa pasien.
• Gonorrhea adalah adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi
lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata
(konjungtiva).
• Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang
lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila
tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang
lebih dalam.
• Hasil positif bila didapatkan gram negative kokus intrasel
dalam eksudat sel polimorfonuklear. Diagnose jua dapat
dilakukan berdasarkan tempat pengambilan spesimen.
Contohnya laki-laki dari uretra, dan perempuan dari
• Masa inkubasi dari UNG 1 sampai 4 minggu. Keluhan yang
dijumpai yaitu sekretat pada uretra, pada UNG sekret yang
dijumpai biasanya jernih sampai sedikit keruh atau berupa
lendir, paling jelas waktu pagi hari, tetapi kadang-kadang
hanya berupa bercak pada celana dalam.
• Pemeriksaan preparat sebagai berikut :
Pada wanita, diambil sekret dari vagina (diambil pada
bagian yang putih).
Pada laki-laki dengan cara
memasukan jari peranum, kemudian prostat dipijat
sampai keluar sekret 1 - 2 tetes
• Kriteria Laboratorium yang ditegakkan :
Pada sekret uretra atau hapusan endouretal dilakukan
pengecatan gram ditemukan 5 atau lebih sel lekosit
polimorphonuklear pada mikroskop dengan
pemebsaran 1000 kali.
Pada sedimen urin ditemukan lebih dari 10 sel lekosit
polimorphonuklear dengan mikroskop pembesaran 400
kali.
Pada preparat gram tidak ditemukan adanya
Diplococcus gram negatif. Trichomonas vinalis
ditemukan protozoa yang mempunyai flagel dan
bergerak aktif. Pembiakan dari kuman. Candida
albicans ditemukan adanya spora atau pseudo-hyphae.
• Kultur darah adalah uji laboratorium untuk memeriksa bakteri
dalam sampel darah. Sangat penting bahwa sampel darah
tidak terkontaminasi. Sampel tersebut dikirim ke
laboratorium, di laboratorium sampel dimasukkan dalam
tabung /botol yang mengandung media pertumbuhan untuk
melihat apakah mikroorganisme tumbuh.
• Kebanyakan Kultur memeriksa bakteri. Jika bakteri
tumbuh, tes lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi
jenis tertentu. Nilai normal berarti tidak ada mikroorganisme
tumbuh di media pertumbuhan. Sebuah hasil positif berarti
bahwa dalam darah Anda telah terpapar bakteri.
Namun, kontaminasi dari sampel darah dapat menyebabkan
hasil positif palsu, yang berarti Anda tidak memiliki infeksi
sejati.
• Kultur BTA merupakan pemeriksaan sputum (dahak) yang
dilakukan untuk mendeteksi penyakit pulmonari yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat
menular melalui droplet yang tersebar di udara. Sampel
untuk pemeriksaan dapat diambil dari sputum, cairan
pleura, bronchus serta urin.
• Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi
hari, karena sputum pagi paling banyak mengandung
kuman. Sputum pagi di kumpulkan sebelum menggosok
gigi, tetapi sudah berkumur dengan air untuk
membersihkan sisa makanan dalam mulut yang tertinggal.
• Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan
dengan menggunakan skala International Union Against
Tuberculosis (IUAT) .Pemeriksaan sputum untuk Basil Tahan
Asam biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap sputum
sewaktu, sputum pagi dan sputum sewaktu (SPS).
• Hasil yang positif ditandai dengan sekurang–kurangnya 2
dari 3 spesimen sputum sewaktu, pagi, sewaktu adalah
positif ditemukannya Basil Tahan Asam (BTA).Pemeriksaan
mikrokopis BTA ini digunakan untuk menbantu diagnosis
penyakit tuberculosis.
• Metode yang dipakai biasanya dengan pengecatan langsung
(metode pewarnaan Ziehl Nelsen ), dan metode
penghitungan BTA dengan skala IUAT (Intrenational Union
Against Tuberculosis) yaitu dalam 100 lapang pandang tidak
ditemukan BTA disebut negatif.
• Kultur GO merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi organisme Neisseria
gonorrhoe. Manfaat dilakukannya pemeriksaan ini yaitu
untuk menetapkan diagnosis penyakit gonorrheae.
• Sel PMN sangat sering ditemukan pada pewarnaan gram
dan jumlahnya meningkat signifikan (>30 sel PMN per lima
lapangan pandang dengan pembesaran 1000x) sesuai
dengan adanya gejala inflamasi, yaitu mucopurulent
cervicitis.3 Keakuratan pemeriksaan kultur sekitar 80-90%.
Untuk identifikasi, perlu dilakukan kultur menggunakan
media transpor dan media pertumbuhan.
• Pemeriksaan yang dianjurkan adalah kultur spesimen
pada media agar darah tellurite dan diinkubasi pada
suhu 35oC secara aerob, selama 18-48 jam. Kuman
difteri menghasilkan koloni berwarna hitam. Selanjutnya
koloni tersebut harus dikultur ulang pada medium modifi
kasi agar Tinsdale dan agar darah. Pengecatan Gram
dilakukan untuk mengetahui morfologi kuman difteri
(Gram positif, bentuk batang). Kultur ulang diinkubasi
pada suhu 35oC selama 24 jam secara aerob. Beberapa
koloni menunjukkan warna hitam kecoklatan.
• Kultur Gall merupakan diagnosis definitive penyakit
tifus dengan isolasi bakteri Salmonella typhi dari
spesimen yang berasal dari darah penderita.
Pengambilan specimen darah sebaiknya dilakukan
pada minggu pertama timbulnya penyakit, karena
kemungkinan untuk positif mencapai 80-
90%, khususnya pada pasien yang belum
mendapat terapi antibiotik. Pada minggu ke-3
kemungkinan untuk positif menjadi 20-25% dan
minggu ke-4 hanya 10-15%.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
Dyah Asih Setiatin
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Setya Wijayanta
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
ratih ayu sulistyoningsih
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Guide_Consulting
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
Pemusnahan sampel
Pemusnahan sampelPemusnahan sampel
Pemusnahan sampel
Elka Simbolon
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani
 
Makalah urine analyzer
Makalah urine analyzerMakalah urine analyzer
Makalah urine analyzer
Laksani Anggato
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
tristyanto
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Rolly Scavengers
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
PRAMITHA GALUH
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 
Feses
FesesFeses
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
Fa Fa
 
UJI TPHA.pptx
UJI TPHA.pptxUJI TPHA.pptx
UJI TPHA.pptx
materipptgc
 
Tkik5
Tkik5Tkik5
Tkik5
andreei
 

What's hot (20)

LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Pemusnahan sampel
Pemusnahan sampelPemusnahan sampel
Pemusnahan sampel
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Makalah urine analyzer
Makalah urine analyzerMakalah urine analyzer
Makalah urine analyzer
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
UJI TPHA.pptx
UJI TPHA.pptxUJI TPHA.pptx
UJI TPHA.pptx
 
Tkik5
Tkik5Tkik5
Tkik5
 

Viewers also liked

Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
pjj_kemenkes
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
Tpibaru3
Tpibaru3Tpibaru3
Tpibaru3
andreei
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
Rofi Sekar Achida Utama
 
federal reserve.
federal reserve.federal reserve.
federal reserve.
Sandro Suzart
 
4Q10 Results Presentation
4Q10 Results Presentation4Q10 Results Presentation
4Q10 Results Presentation
TegmaRI
 
Unidad 2
Unidad 2Unidad 2
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
tantralala
 
Tpibaru9
Tpibaru9Tpibaru9
Tpibaru9
andreei
 
Th2
Th2Th2
Th2
andreei
 
Metode Pembiakan Bakteri
Metode Pembiakan BakteriMetode Pembiakan Bakteri
Metode Pembiakan Bakteri
guest22b003
 
Infeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeaeInfeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeae
DPPIMATELKI
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
Rfr Egha
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
Operator Warnet Vast Raha
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
rahmawarni
 

Viewers also liked (20)

Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Pemeriksaan dahak
Pemeriksaan dahakPemeriksaan dahak
Pemeriksaan dahak
 
Tpibaru3
Tpibaru3Tpibaru3
Tpibaru3
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
 
federal reserve.
federal reserve.federal reserve.
federal reserve.
 
4Q10 Results Presentation
4Q10 Results Presentation4Q10 Results Presentation
4Q10 Results Presentation
 
Unidad 2
Unidad 2Unidad 2
Unidad 2
 
Total
TotalTotal
Total
 
Letter of recommendation 2010
Letter of recommendation 2010Letter of recommendation 2010
Letter of recommendation 2010
 
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
 
Tpibaru9
Tpibaru9Tpibaru9
Tpibaru9
 
Th2
Th2Th2
Th2
 
Tb 1 uwk 2010
 Tb 1 uwk 2010  Tb 1 uwk 2010
Tb 1 uwk 2010
 
Metode Pembiakan Bakteri
Metode Pembiakan BakteriMetode Pembiakan Bakteri
Metode Pembiakan Bakteri
 
Infeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeaeInfeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeae
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 

Similar to Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi

HELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptxHELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptx
LidyaPuspita5
 
diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptxdiagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
AmiDhaniaRoviSimanju
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
materipptgc
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
materipptgc
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
KEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptx
KEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptxKEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptx
KEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptx
MuhammadHaidilAlMasa
 
Pemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleuraPemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleura
Ami Febriza
 
kelompok199
kelompok199kelompok199
kelompok199
Hasan Fiora
 
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.pptDIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
EntinSupriatin1
 
LAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptxLAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptx
NurrokhmahKurniasih1
 
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptxJournal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
ssuser501a96
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
mursidah_irawati
 
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.ppt
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.pptKumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.ppt
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.ppt
dediknurcahyo1
 
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdfInvestigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Adra10
 
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
Adra10
 
27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...
27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...
27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...
enggardonikarmawan
 
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan  tb paruAsuhan keperawatan klien dengan  tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Operator Warnet Vast Raha
 
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptxEMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
sisiliafitriapurnani
 
Cbd infelsi ginekologi
Cbd infelsi ginekologiCbd infelsi ginekologi
Cbd infelsi ginekologi
aprinatrimurtiningru1
 

Similar to Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi (20)

HELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptxHELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptx
 
diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptxdiagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
diagnosis penyakit yang terdapat pada manusia.pptx
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
 
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptxPENDAHULUAN & test typhoid.pptx
PENDAHULUAN & test typhoid.pptx
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
KEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptx
KEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptxKEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptx
KEL.2 K.S MIKROBIOLOGI.pptx
 
Pemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleuraPemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleura
 
kelompok199
kelompok199kelompok199
kelompok199
 
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.pptDIAGNOSIS TB MDR.ppt
DIAGNOSIS TB MDR.ppt
 
LAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptxLAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptx
 
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptxJournal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.ppt
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.pptKumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.ppt
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.ppt
 
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdfInvestigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
 
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
 
27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...
27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...
27._Kondiloma,_Trikomoniasis,_Kandidosis_-_Dr._dr._Sitti_Musafirah,_Sp.KK,_FI...
 
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan  tb paruAsuhan keperawatan klien dengan  tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
 
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptxEMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
 
Cbd infelsi ginekologi
Cbd infelsi ginekologiCbd infelsi ginekologi
Cbd infelsi ginekologi
 

Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi

  • 1. Andzara Aulia Asadul Aziz Ikfina Fadhiyyah Elbash Elis Hanipah
  • 2. • Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode untuk amplifikasi (perbanyakan) primer oligonukleotida diarahkan secara enzimatik urutan DNA spesifik. Teknik ini mampu memperbanyak sebuah urutan 105-106 kali lipat dari jumlah nanogram DNA template dalam latar belakang besar pada sequence yang tidak relevan (misalnya dari total DNA genomik). • PCR melibatkan banyak siklus yang masing-masing terdiri dari tiga tahap berurutan, yaitu pemisahan (denaturasi) rantai DNA templat, penempelan (annealing) pasangan primer pada DNA target dan pemanjangan (extension) primer atau reaksi polimerisasi yang dikaalisis oleh DNA polimerase.
  • 3. • Pemeriksaan HBV-DNA (PCR) merupakan pemeriksaan dengan menggunakan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada atau tidaknya DNA virus hepatitis B. • Nilai rujukan jika negative < 60 IU/mL, virus tidak tereteksi. Jika nilai rujukan positif yaitu>= 60 IU/mL.
  • 4. • Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk basil, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik. • Pada cara ini dilakukan perbanyakan kuman yang kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit. Teknik ini dapat mendeteksi Salmonella typhi dengan spesifisitas dan sensitivitas 1-5 bakteri/ml
  • 5. • Tuberkulosis (Tb) adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan di tubuh. • PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk tuberculosis mempunyai 2 pasangan target primer yang berbeda yaitu untuk encoding gen 16S ribosomal RNA (untuk seluruh mycobacteria) dan insersi sequence IS6110 (yang spesifik untuk M.tuberculosis complex).
  • 6. • Preparat adalah pemeriksaan terhadap suatu objek yang diamati dengan mikroskop. Preparat dapat berupa preparat kering atau basah yang berupa sayatan atau tanpa sayatan. Preparat awetan/kering merupakan objek yang sudah diawet kan.preparat awetan dapat digunakan berkali-kali. • Preparat segar/basah adalah preparat yang dibuat secara langsung tanpa pengawetan. Preparat basah berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya hanya untuk satu kali pengamatan.
  • 7. • Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu - pagi - sewaktu (SPS). Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB (BTA) • Penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya. • Pembacaan hasil preparat BTA (skala IUATLD) : Negatif : tidak ditemukan per 100 lapangan pandang (LP) Ditulis jumlah kuman : ditemukan 1-9 BTA per 100 LP (1+) : ditemukan 10-99 BTA per 100 LP, (2+) : ditemukan 1-10 BTA per 1 LP, (3+) : ditemukan > 10 BTA per 1 LP
  • 8. • Difteri adalah suatu penyakit saluran nafas akut yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri gram positif batang Corynebacterium diphteriae yang terdiri atas 4 serotipe yaitu; gravis, intermedius, mitis, dan belfanti. • Pemeriksaan penunjang untuk isolasi C. diphteriae, bahan pemeriksaan diambil dengan cara apusan dari tepi atau bagian bawah tepi pseudomembran dan ditanam pada media Loefller atau pemeriksaan preparat langsung meskipun sangat jarang memberi hasil yang positif. • Meskipun demikian, diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan klinis tanpa menunggu konfirmasi pemeriksaan laboratorium untuk menemukan kuman C. diphteriae karena penundaan pengobatan akan membahayakan jiwa pasien.
  • 9. • Gonorrhea adalah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). • Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam. • Hasil positif bila didapatkan gram negative kokus intrasel dalam eksudat sel polimorfonuklear. Diagnose jua dapat dilakukan berdasarkan tempat pengambilan spesimen. Contohnya laki-laki dari uretra, dan perempuan dari
  • 10. • Masa inkubasi dari UNG 1 sampai 4 minggu. Keluhan yang dijumpai yaitu sekretat pada uretra, pada UNG sekret yang dijumpai biasanya jernih sampai sedikit keruh atau berupa lendir, paling jelas waktu pagi hari, tetapi kadang-kadang hanya berupa bercak pada celana dalam. • Pemeriksaan preparat sebagai berikut : Pada wanita, diambil sekret dari vagina (diambil pada bagian yang putih). Pada laki-laki dengan cara memasukan jari peranum, kemudian prostat dipijat sampai keluar sekret 1 - 2 tetes
  • 11. • Kriteria Laboratorium yang ditegakkan : Pada sekret uretra atau hapusan endouretal dilakukan pengecatan gram ditemukan 5 atau lebih sel lekosit polimorphonuklear pada mikroskop dengan pemebsaran 1000 kali. Pada sedimen urin ditemukan lebih dari 10 sel lekosit polimorphonuklear dengan mikroskop pembesaran 400 kali. Pada preparat gram tidak ditemukan adanya Diplococcus gram negatif. Trichomonas vinalis ditemukan protozoa yang mempunyai flagel dan bergerak aktif. Pembiakan dari kuman. Candida albicans ditemukan adanya spora atau pseudo-hyphae.
  • 12. • Kultur darah adalah uji laboratorium untuk memeriksa bakteri dalam sampel darah. Sangat penting bahwa sampel darah tidak terkontaminasi. Sampel tersebut dikirim ke laboratorium, di laboratorium sampel dimasukkan dalam tabung /botol yang mengandung media pertumbuhan untuk melihat apakah mikroorganisme tumbuh. • Kebanyakan Kultur memeriksa bakteri. Jika bakteri tumbuh, tes lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi jenis tertentu. Nilai normal berarti tidak ada mikroorganisme tumbuh di media pertumbuhan. Sebuah hasil positif berarti bahwa dalam darah Anda telah terpapar bakteri. Namun, kontaminasi dari sampel darah dapat menyebabkan hasil positif palsu, yang berarti Anda tidak memiliki infeksi sejati.
  • 13. • Kultur BTA merupakan pemeriksaan sputum (dahak) yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit pulmonari yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat menular melalui droplet yang tersebar di udara. Sampel untuk pemeriksaan dapat diambil dari sputum, cairan pleura, bronchus serta urin. • Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi hari, karena sputum pagi paling banyak mengandung kuman. Sputum pagi di kumpulkan sebelum menggosok gigi, tetapi sudah berkumur dengan air untuk membersihkan sisa makanan dalam mulut yang tertinggal.
  • 14. • Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan skala International Union Against Tuberculosis (IUAT) .Pemeriksaan sputum untuk Basil Tahan Asam biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap sputum sewaktu, sputum pagi dan sputum sewaktu (SPS). • Hasil yang positif ditandai dengan sekurang–kurangnya 2 dari 3 spesimen sputum sewaktu, pagi, sewaktu adalah positif ditemukannya Basil Tahan Asam (BTA).Pemeriksaan mikrokopis BTA ini digunakan untuk menbantu diagnosis penyakit tuberculosis. • Metode yang dipakai biasanya dengan pengecatan langsung (metode pewarnaan Ziehl Nelsen ), dan metode penghitungan BTA dengan skala IUAT (Intrenational Union Against Tuberculosis) yaitu dalam 100 lapang pandang tidak ditemukan BTA disebut negatif.
  • 15. • Kultur GO merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi organisme Neisseria gonorrhoe. Manfaat dilakukannya pemeriksaan ini yaitu untuk menetapkan diagnosis penyakit gonorrheae. • Sel PMN sangat sering ditemukan pada pewarnaan gram dan jumlahnya meningkat signifikan (>30 sel PMN per lima lapangan pandang dengan pembesaran 1000x) sesuai dengan adanya gejala inflamasi, yaitu mucopurulent cervicitis.3 Keakuratan pemeriksaan kultur sekitar 80-90%. Untuk identifikasi, perlu dilakukan kultur menggunakan media transpor dan media pertumbuhan.
  • 16. • Pemeriksaan yang dianjurkan adalah kultur spesimen pada media agar darah tellurite dan diinkubasi pada suhu 35oC secara aerob, selama 18-48 jam. Kuman difteri menghasilkan koloni berwarna hitam. Selanjutnya koloni tersebut harus dikultur ulang pada medium modifi kasi agar Tinsdale dan agar darah. Pengecatan Gram dilakukan untuk mengetahui morfologi kuman difteri (Gram positif, bentuk batang). Kultur ulang diinkubasi pada suhu 35oC selama 24 jam secara aerob. Beberapa koloni menunjukkan warna hitam kecoklatan.
  • 17. • Kultur Gall merupakan diagnosis definitive penyakit tifus dengan isolasi bakteri Salmonella typhi dari spesimen yang berasal dari darah penderita. Pengambilan specimen darah sebaiknya dilakukan pada minggu pertama timbulnya penyakit, karena kemungkinan untuk positif mencapai 80- 90%, khususnya pada pasien yang belum mendapat terapi antibiotik. Pada minggu ke-3 kemungkinan untuk positif menjadi 20-25% dan minggu ke-4 hanya 10-15%.