Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
Dokumen ini memberikan instruksi tentang pembuatan suspensi eritrosit dengan berbagai kepekatan (2%, 5%, 10%, 40%, 50%) untuk mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibodi. Darah yang telah dicuci akan diencerkan dengan larutan saline sesuai perbandingan tertentu untuk mendapatkan berbagai kepekatan suspensi eritrosit yang akan digunakan sebelum transfusi darah atau tes medis lain.
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pewarnaan Kinyoun-Gabbet untuk membedakan bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.
2. Metode ini memanfaatkan zat warna fuchsin basa dan methylen biru untuk membedakan kedua jenis bakteri tersebut.
3. Mycobacterium tuberculose adalah contoh bakteri tahan asam yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
Dokumen ini memberikan instruksi tentang pembuatan suspensi eritrosit dengan berbagai kepekatan (2%, 5%, 10%, 40%, 50%) untuk mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibodi. Darah yang telah dicuci akan diencerkan dengan larutan saline sesuai perbandingan tertentu untuk mendapatkan berbagai kepekatan suspensi eritrosit yang akan digunakan sebelum transfusi darah atau tes medis lain.
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pewarnaan Kinyoun-Gabbet untuk membedakan bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.
2. Metode ini memanfaatkan zat warna fuchsin basa dan methylen biru untuk membedakan kedua jenis bakteri tersebut.
3. Mycobacterium tuberculose adalah contoh bakteri tahan asam yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sistem informasi laboratorium sebagai kumpulan perangkat yang menangani penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi hasil pemeriksaan laboratorium medis. Sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses serta meningkatkan akurasi data. Komponen penting sistem informasi laboratorium antara lain data, input, proses, output, tujuan, pemakai, model, tekn
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai persiapan pasien dan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikroba, termasuk sputum, darah, feses, dan urine. Langkah-langkah pentingnya adalah membersihkan area pengambilan, mengambil jumlah spesimen yang cukup, dan menyimpan/mengirim spesimen dengan benar menggunakan media transport untuk menjaga kualitas spesimen.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan feses sebagai salah satu parameter penting untuk membantu diagnosis penyakit sistem pencernaan dan menyelidiki penyakit secara mendalam. Ia menjelaskan pengertian feses, komposisi feses normal maupun patologis, teknik pengumpulan dan pengawetan sampel feses, jenis-jenis pemeriksaan feses, serta manfaat dan keterbatasan hasil pemeriksaan feses.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar fibrinogen menggunakan metode Clauss, termasuk prinsip, prosedur, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya."
Tutor Kimia Klinik membahas prosedur quality control untuk pemeriksaan urinalisis, termasuk parameter yang diperiksa, reagen yang digunakan, dan cara interpretasi hasilnya. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan bahan kontrol untuk memastikan akurasi hasil tes.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sistem informasi laboratorium sebagai kumpulan perangkat yang menangani penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi hasil pemeriksaan laboratorium medis. Sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses serta meningkatkan akurasi data. Komponen penting sistem informasi laboratorium antara lain data, input, proses, output, tujuan, pemakai, model, tekn
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai persiapan pasien dan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikroba, termasuk sputum, darah, feses, dan urine. Langkah-langkah pentingnya adalah membersihkan area pengambilan, mengambil jumlah spesimen yang cukup, dan menyimpan/mengirim spesimen dengan benar menggunakan media transport untuk menjaga kualitas spesimen.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan feses sebagai salah satu parameter penting untuk membantu diagnosis penyakit sistem pencernaan dan menyelidiki penyakit secara mendalam. Ia menjelaskan pengertian feses, komposisi feses normal maupun patologis, teknik pengumpulan dan pengawetan sampel feses, jenis-jenis pemeriksaan feses, serta manfaat dan keterbatasan hasil pemeriksaan feses.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar fibrinogen menggunakan metode Clauss, termasuk prinsip, prosedur, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya."
Tutor Kimia Klinik membahas prosedur quality control untuk pemeriksaan urinalisis, termasuk parameter yang diperiksa, reagen yang digunakan, dan cara interpretasi hasilnya. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan bahan kontrol untuk memastikan akurasi hasil tes.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi dan tes kepekaan antibiotika dengan menggunakan sistem otomatisasi mikrobiologi Phoenix 100. Sistem ini dapat melakukan identifikasi bakteri dan tes kepekaan antibiotika secara simultan dari 100 spesimen dengan cepat dan akurat.
This document provides an overview and disclaimer for a presentation by SG Fleet Group. It notes that the information is general in nature and not complete or guaranteed to be accurate. It also states that the presentation does not constitute financial product advice or an offer of securities. Several key points about the company's financial data and future projections are outlined, including that past performance may not be indicative of future results. The disclaimer concludes by limiting the liability of the company and related parties regarding any forward-looking statements made in the presentation.
The document summarizes the company's financial results for the 4th quarter and full year of 2010. It reports that net revenues increased 15.3% for the 4th quarter and 13.2% for the full year, driven by growth in the automotive business as well as other sectors. EBITDA margins increased compared to the same periods in 2009. For the full year of 2010, net income increased substantially due to strong operating and financial performance.
Esta unidad analizó los tipos de evaluación a través de trabajos individuales y grupales donde los estudiantes intercambiaron información para complementar su conocimiento mutuo y prepararse individual y colectivamente para las exposiciones de cada tema sobre los tipos de evaluación.
Tutor ini membahas prosedur pewarnaan Gram, Ziehl-Neelsen, Neisser, dan Trichomonas untuk mengidentifikasi bakteri dan parasit. Pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif berdasarkan kemampuan mengikat zat pewarna. Ziehl-Neelsen digunakan untuk mengidentifikasi Mycobacterium. Neisser untuk melihat granula pada C. diphtheriae.
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Dokumen tersebut membahas kondisi fisik dan kebutuhan kimiawi yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh dan berkembangbiak, seperti suhu, pH, tekanan osmosis, karbon, nitrogen, logam, dan oksigen. Juga disebutkan metode pembiakan bakteri seperti perbenihan cair, padat, dan setengah padat serta teknik pewarnaan bakteri hidup dan mati seperti pewarnaan gram dan tahan asam.
Gonorrhoeae adalah penyakit menular seksual akut yang ditandai dengan keluarnya nanah dari uretra. Bakteri penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya bervariasi antara demam, rasa sakit saat buang air kecil, hingga keluarnya cairan dari vagina. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan langsung nanah atau kultur bakteri, sedangkan pengobatannya umumnya menggunakan antibiotik se
Teknik pengambilan sample meliputi penyampelan secara acak dan tidak acak. Pengambilan sample secara acak mencakup penyampelan acak sederhana, berstrata, dan proporsional. Pengambilan sample secara tidak acak meliputi penyampelan dengan pertimbangan tertentu, sistematis, kebetulan, dan jatah. Kekeliruan dalam pengambilan sample dapat terjadi karena kekeliruan sample maupun nonsample.
Dokumen ini membahas tentang praktikum serologi untuk diagnosis penyakit infeksi di laboratorium. Tujuan pemeriksaan serologi adalah untuk menentukan diagnosis penyakit, membedakan infeksi aktif dan yang sudah sembuh, serta mengukur kadar antibodi dan antigen. Contohnya adalah uji serologi pada demam tifoid menggunakan reaksi Widal untuk mendeteksi antibodi Salmonella.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilannya, alat dan bahan yang diperlukan, nilai normal dan abnormal hasil pemeriksaan, serta faktor yang mempengaruhi hasil tes.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilan dan analisis masing-masing spesimen beserta alat dan bahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih dan cystitis, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan. Jenis infeksi saluran kemih antara lain cystitis dan pielonefritis, yang disebabkan bakteri seperti E. coli. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan urin dan biakan bakteri. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik oral atau parenteral seperti sulfonamida, trimetoprim, dan aminglikosida.
Dokumen tersebut merupakan curriculum vitae dokter spesialis paru bernama Dr. Syifa Imelda yang menjabat beberapa posisi kepemimpinan terkait penanganan TB di Rumah Sakit Gunung Jati Kota Cirebon beserta penjelasan mengenai diagnostik TB MDR.
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptxssuser501a96
Infeksi parasit usus umum ditemukan pada pasien HIV/AIDS dengan diare kronis di Jakarta, Indonesia. Studi ini menemukan 84,3% sampel positif untuk infeksi parasit tunggal atau poliparasitisme, terutama Blastocystis hominis, Cryptosporidium, Cyclospora, dan Giardia. Infeksi protozoa lebih sering ditemukan pada pasien dengan hitungan CD4+ rendah. Tidak ditemukan hubungan antara musim dan kejadian infe
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang cara pengambilan dan pengiriman cairan otak/liquor cerebrospinalis untuk tujuan diagnostik. Prinsip-prinsip pentingnya adalah pengambilan sebelum pemberian antibiotika, dari area yang paling mungkin mengandung patogen, dan jumlah yang cukup untuk semua tes yang dibutuhkan serta pengiriman secepat mungkin ke laboratorium.
Kumpulan Latihan Soal Ukom D4 (2023) II.pptdediknurcahyo1
Tiga kasus medis yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah:
1. Pemeriksaan sekret vagina seorang ibu yang mengeluh gatal dan panas pada bagian genital, didiagnosis menderita infeksi Trichomonas vaginalis.
2. Pemeriksaan feses seorang perempuan yang mengeluh BAB berdarah dan berlendir, didiagnosis menderita infeksi Entamoeba histolytica.
3. Pemeriksaan darah seorang pasien yang sembuh
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptxAdra10
Dokumen ini membahas tentang investigasi klinis penyakit TBC dan HIV/AIDS. TBC adalah penyakit paru akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis, sementara HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. Dokumen ini menjelaskan gejala, pemeriksaan, dan pengobatan untuk kedua penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: (1) pengertian dan etiologi tuberkulosis paru, (2) manifestasi klinis dan diagnosisnya, (3) penatalaksanaan dan perawatan keperawatan untuk pasien dengan tuberkulosis paru.
Radang traktus genitalis wanita dapat disebabkan oleh berbagai infeksi seperti Pelvic Inflammatory Disease, bakterial vaginosis, trikomoniasis, candidiasis vulvovagina, dan infeksi gonococcus. Diagnosis dan penatalaksanaannya meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemberian antibiotik secara sistemik atau topikal.
Similar to Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi (20)
2. • Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode untuk
amplifikasi (perbanyakan) primer oligonukleotida diarahkan
secara enzimatik urutan DNA spesifik. Teknik ini mampu
memperbanyak sebuah urutan 105-106 kali lipat dari
jumlah nanogram DNA template dalam latar belakang
besar pada sequence yang tidak relevan (misalnya dari
total DNA genomik).
• PCR melibatkan banyak siklus yang masing-masing terdiri
dari tiga tahap berurutan, yaitu pemisahan (denaturasi)
rantai DNA templat, penempelan (annealing) pasangan
primer pada DNA target dan pemanjangan (extension)
primer atau reaksi polimerisasi yang dikaalisis oleh DNA
polimerase.
3. • Pemeriksaan HBV-DNA (PCR) merupakan
pemeriksaan dengan menggunakan teknologi
amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui
ada atau tidaknya DNA virus hepatitis B.
• Nilai rujukan jika negative < 60 IU/mL, virus tidak
tereteksi. Jika nilai rujukan positif yaitu>= 60
IU/mL.
4. • Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri
salmonella yang berbentuk basil, gram negatif, fakultatif
aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada
perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang
mengandung empedu yang apabila masuk kedalam tubuh
manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi
dan mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik.
• Pada cara ini dilakukan perbanyakan kuman yang kemudian
diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji
ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah
sedikit. Teknik ini dapat mendeteksi Salmonella typhi dengan
spesifisitas dan sensitivitas 1-5 bakteri/ml
5. • Tuberkulosis (Tb) adalah suatu penyakit granulomatosa
kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru
tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan
di tubuh.
• PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk tuberculosis
mempunyai 2 pasangan target primer yang berbeda
yaitu untuk encoding gen 16S ribosomal RNA (untuk
seluruh mycobacteria) dan insersi sequence IS6110
(yang spesifik untuk M.tuberculosis complex).
6. • Preparat adalah pemeriksaan terhadap suatu objek
yang diamati dengan mikroskop. Preparat dapat
berupa preparat kering atau basah yang
berupa sayatan atau tanpa sayatan. Preparat
awetan/kering merupakan objek yang sudah diawet
kan.preparat awetan dapat digunakan berkali-kali.
• Preparat segar/basah adalah preparat yang dibuat
secara langsung tanpa pengawetan. Preparat basah
berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya
hanya untuk satu kali pengamatan.
7. • Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu
2 hari, yaitu sewaktu - pagi - sewaktu (SPS). Diagnosis TB
Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya
kuman TB (BTA)
• Penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis
merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto
toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai
penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya.
• Pembacaan hasil preparat BTA (skala IUATLD) :
Negatif : tidak ditemukan per 100 lapangan pandang (LP)
Ditulis jumlah kuman : ditemukan 1-9 BTA per 100 LP
(1+) : ditemukan 10-99 BTA per 100 LP, (2+) : ditemukan 1-10
BTA per 1 LP, (3+) : ditemukan > 10 BTA per 1 LP
8. • Difteri adalah suatu penyakit saluran nafas akut yang sangat
menular, disebabkan oleh bakteri gram positif batang
Corynebacterium diphteriae yang terdiri atas 4 serotipe yaitu;
gravis, intermedius, mitis, dan belfanti.
• Pemeriksaan penunjang untuk isolasi C. diphteriae, bahan
pemeriksaan diambil dengan cara apusan dari tepi atau
bagian bawah tepi pseudomembran dan ditanam pada media
Loefller atau pemeriksaan preparat langsung meskipun
sangat jarang memberi hasil yang positif.
• Meskipun demikian, diagnosis ditegakkan berdasarkan
temuan klinis tanpa menunggu konfirmasi pemeriksaan
laboratorium untuk menemukan kuman C. diphteriae karena
penundaan pengobatan akan membahayakan jiwa pasien.
9. • Gonorrhea adalah adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi
lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata
(konjungtiva).
• Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang
lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila
tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang
lebih dalam.
• Hasil positif bila didapatkan gram negative kokus intrasel
dalam eksudat sel polimorfonuklear. Diagnose jua dapat
dilakukan berdasarkan tempat pengambilan spesimen.
Contohnya laki-laki dari uretra, dan perempuan dari
10. • Masa inkubasi dari UNG 1 sampai 4 minggu. Keluhan yang
dijumpai yaitu sekretat pada uretra, pada UNG sekret yang
dijumpai biasanya jernih sampai sedikit keruh atau berupa
lendir, paling jelas waktu pagi hari, tetapi kadang-kadang
hanya berupa bercak pada celana dalam.
• Pemeriksaan preparat sebagai berikut :
Pada wanita, diambil sekret dari vagina (diambil pada
bagian yang putih).
Pada laki-laki dengan cara
memasukan jari peranum, kemudian prostat dipijat
sampai keluar sekret 1 - 2 tetes
11. • Kriteria Laboratorium yang ditegakkan :
Pada sekret uretra atau hapusan endouretal dilakukan
pengecatan gram ditemukan 5 atau lebih sel lekosit
polimorphonuklear pada mikroskop dengan
pemebsaran 1000 kali.
Pada sedimen urin ditemukan lebih dari 10 sel lekosit
polimorphonuklear dengan mikroskop pembesaran 400
kali.
Pada preparat gram tidak ditemukan adanya
Diplococcus gram negatif. Trichomonas vinalis
ditemukan protozoa yang mempunyai flagel dan
bergerak aktif. Pembiakan dari kuman. Candida
albicans ditemukan adanya spora atau pseudo-hyphae.
12. • Kultur darah adalah uji laboratorium untuk memeriksa bakteri
dalam sampel darah. Sangat penting bahwa sampel darah
tidak terkontaminasi. Sampel tersebut dikirim ke
laboratorium, di laboratorium sampel dimasukkan dalam
tabung /botol yang mengandung media pertumbuhan untuk
melihat apakah mikroorganisme tumbuh.
• Kebanyakan Kultur memeriksa bakteri. Jika bakteri
tumbuh, tes lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi
jenis tertentu. Nilai normal berarti tidak ada mikroorganisme
tumbuh di media pertumbuhan. Sebuah hasil positif berarti
bahwa dalam darah Anda telah terpapar bakteri.
Namun, kontaminasi dari sampel darah dapat menyebabkan
hasil positif palsu, yang berarti Anda tidak memiliki infeksi
sejati.
13. • Kultur BTA merupakan pemeriksaan sputum (dahak) yang
dilakukan untuk mendeteksi penyakit pulmonari yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat
menular melalui droplet yang tersebar di udara. Sampel
untuk pemeriksaan dapat diambil dari sputum, cairan
pleura, bronchus serta urin.
• Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi
hari, karena sputum pagi paling banyak mengandung
kuman. Sputum pagi di kumpulkan sebelum menggosok
gigi, tetapi sudah berkumur dengan air untuk
membersihkan sisa makanan dalam mulut yang tertinggal.
14. • Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan
dengan menggunakan skala International Union Against
Tuberculosis (IUAT) .Pemeriksaan sputum untuk Basil Tahan
Asam biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap sputum
sewaktu, sputum pagi dan sputum sewaktu (SPS).
• Hasil yang positif ditandai dengan sekurang–kurangnya 2
dari 3 spesimen sputum sewaktu, pagi, sewaktu adalah
positif ditemukannya Basil Tahan Asam (BTA).Pemeriksaan
mikrokopis BTA ini digunakan untuk menbantu diagnosis
penyakit tuberculosis.
• Metode yang dipakai biasanya dengan pengecatan langsung
(metode pewarnaan Ziehl Nelsen ), dan metode
penghitungan BTA dengan skala IUAT (Intrenational Union
Against Tuberculosis) yaitu dalam 100 lapang pandang tidak
ditemukan BTA disebut negatif.
15. • Kultur GO merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi organisme Neisseria
gonorrhoe. Manfaat dilakukannya pemeriksaan ini yaitu
untuk menetapkan diagnosis penyakit gonorrheae.
• Sel PMN sangat sering ditemukan pada pewarnaan gram
dan jumlahnya meningkat signifikan (>30 sel PMN per lima
lapangan pandang dengan pembesaran 1000x) sesuai
dengan adanya gejala inflamasi, yaitu mucopurulent
cervicitis.3 Keakuratan pemeriksaan kultur sekitar 80-90%.
Untuk identifikasi, perlu dilakukan kultur menggunakan
media transpor dan media pertumbuhan.
16. • Pemeriksaan yang dianjurkan adalah kultur spesimen
pada media agar darah tellurite dan diinkubasi pada
suhu 35oC secara aerob, selama 18-48 jam. Kuman
difteri menghasilkan koloni berwarna hitam. Selanjutnya
koloni tersebut harus dikultur ulang pada medium modifi
kasi agar Tinsdale dan agar darah. Pengecatan Gram
dilakukan untuk mengetahui morfologi kuman difteri
(Gram positif, bentuk batang). Kultur ulang diinkubasi
pada suhu 35oC selama 24 jam secara aerob. Beberapa
koloni menunjukkan warna hitam kecoklatan.
17. • Kultur Gall merupakan diagnosis definitive penyakit
tifus dengan isolasi bakteri Salmonella typhi dari
spesimen yang berasal dari darah penderita.
Pengambilan specimen darah sebaiknya dilakukan
pada minggu pertama timbulnya penyakit, karena
kemungkinan untuk positif mencapai 80-
90%, khususnya pada pasien yang belum
mendapat terapi antibiotik. Pada minggu ke-3
kemungkinan untuk positif menjadi 20-25% dan
minggu ke-4 hanya 10-15%.