SlideShare a Scribd company logo
A-Mala Hafsah

Fitri Rah-Ayu

Novi-a Istiqomah
Nyimas Novi-an Nis-a
Screening: Penemuan penyakit secara aktif pada
orang-orang yang tampak sehat dan tidak
menunjukkan adanya gejala.
·Uji screening tidak dimaksudkan sebagai
diagnostik, akan tetapi seringkali digunakan
sebagai tes diagnosis.
Diagnosis menyangkut konfirmasi mengenai ada
atau tidaknya suatu penyakit pada individu yang
dicurigai atau menderita suatu penyakit tertentu.
strategi yang digunakan dalam suatu
populasi untuk mendeteksi penyakit pada
individu tanpa tanda-tanda atau gejala
penyakit itu,
   usaha secara aktif untuk mendetesi atau
mencari penderita penyakit tertentu yang
tampak gejala atau tidak tampak dalam suatu
masyarakat
   Screening tidak dimaksudkan untuk
mendiagnosis
1.  Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan
    prioritas
2. Tersedia obat potensial untuk terapi nya
3. Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan
    terapinya nya
4. Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus
5. Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan
    spesivisitas
6. Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh
    masyarakat
7. Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti
8. Ada SOP tentang penyakit tersebut
9. Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan
    resiko biaya bila tanpa screening
10. Penemuan kasus terus menerus
1. Penyaringan masal (mass screening)
   Penyaringan yang melibatkan populasi
   secara keseluruhan.
   Contoh: screening pra kanker leher rahim
   dengan metode IVA pada 22.000 wanita.
2. Penyaringan Multiple
  Penyaringan yang dilakukan dengan
  menggunakan beberapa teknik uji
  penyaringan pada saat yang sama.
3. Penyaringan yang ditargetkan
Penyaringan yang dilakukan peda kelompok-
kelompok yang terkena paparan yang spesifik.
Contoh screening pada pekerja pabrik yang
terkena bahan timbal.

4. Penyaringan oportunistik
Penyaringan yang dilakukan hanya terbatas
pada penderita penderita yang berkonsultasi
kepada praktisi kesehatan
Contoh: screening pada klien yang
berkonsultasi kepada seorang dokter.
1.   Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan
     gejala
2.   Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala
     dapat dilakukan pengobatan secara tuntas
3.   Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat
     terapinya
4.   Mencegah meluasnya penyakit
5.   Mendidik masyarakat melakukan general check
     up
6.   Memberikan gambaran kepada tenaga
     kesehatan tentang suatu penyakit(waspada mulai
     dini)
7.   Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti
     dan klinisi
Tahap 1
Tahap pertama melakukan pemeriksaan
terhadap kelompok penduduk yang
dianggap mempunyai resiko tinggi menderita
penyakit
-Bila hasil test negatif maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit
- Bila hasil test positif maka dilakukan
pemeriksaan tahap kedua
Tahap 2
Yaitu pemeriksaan diagnostik yang bila
hasilnya positif maka dianggap sakit dan
mendapat pengobatan, tetapi bila hasilnya
negatif maka dianggap tidak sakit.

Bagi  tahap kedua yang hasilnya negatif
dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik.
Ini berarti bahwa proses screening adalah
pemeriksaan pada tahap pertama.
1.   Pada sekelompok individu yang tampak sehat
     dilakukan pemeriksaan (test) dan hasil test
     dapat positif dan negatif
2.   Individu dengan hasil test negatif, pada suatu
     saat dapat dilakukan test ulang
3.   Pada individu dengan hasil test positif
     dilakukan pemeriksaan diagnostik yang lebih
     spesifik dan bila hasilnya positif dilakukan
     pengobatan secara intensif
4.   Individu dengan hasil test negatif dapat
     dilakukan test ulang dan seterusnya sampai
     semua penderita terjaring.
Kelompok orang yang
                          tampak sehat



Hasil tes negatif                       Hasil test positif


 Bisa test ulang                            Pemeriksaan
                                             diagnostik




               Hasil test positif                       Bisa test negatif

                    Pengobatan
                      intensif
• Mamografi dan Termografi untuk mendeteksi Ca. Mamae
• Papanicolaou Test & IVA > untuk mendeteksi Ca. Serviks
• Sphygmomanometer dan Stetoscope > Hipertensi
• Photometer > Diabetes > kadar gula darah melalui darah
• Plano test > kehamilan > kadar HCG dalam darah
• EKG (Elektrokardiogram) > jantung koroner
• Pita ukur lila > status gizi bumul
• X-Ray > TBC > pemeriksaan Sputun BTA
• Head to toe > abnormal pada tubuh
• Rectal Toucher > Ca. Prostat
• Pervasive Developmental Disorders Screening Test-II
    (PDDST-II) > autis > gangguan prilaku usia 12-18 bulan
•   CHAT (Checklist Autism in Toddlers) > autis > gangguan
    perilaku usia >18 bulan
•   Audio gram dan typanogram > gangguan
    pendengaran
•   MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CAT Scans
    (Computer Assited Axial Tomography) > kelainan struktur
    otak
•   Optalmoskop > gangguan syaraf optic
•   Tonometer > gangguan tekanan mata
•   Screening premarital > status kesehatan pra nikah
    [hematologi rutin, GD, RH, Torch, Hepatitis B, VDRL/RPR]
1
Program screening “see & and treat” yang
dilaksanakan oleh female cancer program
yang di 4 Puskesmas (Puskesmas Kampung
Melayu, Cipinang Besar Utara, Bidara Cina,
dan Rawa Bunga) , dengan kurun waktu dari
April 2009-Mei 2009.
Skrining dan uji diagnostik menggunakan
metode IVA dan Pap Smear untuk deteksi dini
lesi prakanker serviks, dengan pemeriksaan
biopsi untuk deteksi lanjut.
Syarat penerimaan sampel adalah
1. pasien bersedia mengikuti prosedur penelitian
2. Sudah menikah
3. Pasien dengan salah satu faktor risiko sebagai
   berikut:
   - Umur Saat Menikah <20 Tahun,
   - Penderita Umur >30 Tahun,
   - Riwayat/Akseptor Kontrasepsi Hormonal,
   - Mempunyai Keluhan Keputihan/Perdarahan
     Kontak,
   - Multiparitas,
   - Pekerjaseks Komersial,
   - Perokok.
Sampel ditolak bila:
1.   Pasien sudah didiagnosis keganasan serviks
     secara histopatologi
2.   Pasien terdiagnosis hamil,
3.   Riwayat pemakaian obat intravagina dalam
     1 minggu terakhir
4.   Menstruasi atau
5.   Terjadi perdarahan pada saat pemeriksaan,
Didapatkan 600 orang          yang menjadi
subjek screening yang sesuai dengan target
kriteria screening.
Pemeriksaan terhadap kelompok penduduk
yang dianggap mempunyai resiko tinggi
menderita penyakit dengan pemeriksaan IVA
didapati dari 600 orang dicurigai Ca.serviks
sebanyak   10 orang.
setelah didapati 10 orang yang dicurigai Ca.serviks
maka dilakukan uji diagnostik dengan pap
smear untuk mendapatkan sample kemudian
dikirim ke laboratorium untuk dilakukan histologi.
Setelah itu akan didapatkan hasil dysplasia (tanda-
tanda mengarah ke kanker) sebanyak 7 orang dan
3 orang yang lain tidak mengalami tanda-
tanda keganasan kanker. 7 orang yang terdeteksi
tersebut dianjurkan untuk melakukan
pengobatan intensif berdasarkan stadium
yang di derita
Kelompok orang yaang
                       beresiko : 600 orang



Hasil tes negatif :                      Hasil test positif :
   590 orang                                10 orang


 Bisa test ulang                              Pemeriksaan
                                               diagnostik



                Hasil test positif :                        Hasil negatif :
                    7 orang                                   3 orang

                   Pengobatan
                     intensif
Jazakumullah…

More Related Content

What's hot

RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
fikri asyura
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
Dokter Tekno
 
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAsuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Amalia Senja
 
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi AnalitikEpidemiologi Analitik
Epidemiologi Analitik
dahlia_purba
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
phiqe kbn
 
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANGMETODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Zakiah dr
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Meironi Waimir
 
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.pptPeran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
NunungNiswatiRH
 
PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
Afrizal Bob
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
Tini Wartini
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
Irfrans D' Rayyan
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
UFDK
 
sosiologi kesehatan & gizi kesmas
 sosiologi kesehatan & gizi kesmas  sosiologi kesehatan & gizi kesmas
sosiologi kesehatan & gizi kesmas Licia Dewi
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
lasnisiregar
 
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiMuh Saleh
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
asih gahayu
 

What's hot (20)

RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAsuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
 
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi AnalitikEpidemiologi Analitik
Epidemiologi Analitik
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANGMETODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.pptPeran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
Peran remaja dalam pencegahan stunting.ppt
 
PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
 
sosiologi kesehatan & gizi kesmas
 sosiologi kesehatan & gizi kesmas  sosiologi kesehatan & gizi kesmas
sosiologi kesehatan & gizi kesmas
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 

Similar to Penemuan Penyakit Secara Screening

Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
IntanAyu67
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdf
emiinayah
 
skrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptskrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.ppt
ssuser418e7a
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
ZulAzhri
 
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIVPEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
DiniAgustini5
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
MariaMia15
 
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxTatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
bismillah41
 
SCREENING.ppt
SCREENING.pptSCREENING.ppt
SCREENING.ppt
dicky345040
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
widyawati_muchlis
 
12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker
fikri asyura
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Tahitian Noni Indonesia | PT.Morinda Independen
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
NajMah Usman
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Adeline Dlin
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
nurfitrilandu
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdf
icha995908
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
BahirahHabibah
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
George Cam Maniax
 

Similar to Penemuan Penyakit Secara Screening (20)

Skrining
SkriningSkrining
Skrining
 
Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdf
 
skrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptskrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.ppt
 
Jurnalimun
JurnalimunJurnalimun
Jurnalimun
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIVPEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
 
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxTatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
 
SCREENING.ppt
SCREENING.pptSCREENING.ppt
SCREENING.ppt
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
 
12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

Penemuan Penyakit Secara Screening

  • 1.
  • 2. A-Mala Hafsah Fitri Rah-Ayu Novi-a Istiqomah Nyimas Novi-an Nis-a
  • 3. Screening: Penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tampak sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala. ·Uji screening tidak dimaksudkan sebagai diagnostik, akan tetapi seringkali digunakan sebagai tes diagnosis. Diagnosis menyangkut konfirmasi mengenai ada atau tidaknya suatu penyakit pada individu yang dicurigai atau menderita suatu penyakit tertentu.
  • 4. strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu, usaha secara aktif untuk mendetesi atau mencari penderita penyakit tertentu yang tampak gejala atau tidak tampak dalam suatu masyarakat Screening tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis
  • 5. 1. Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan prioritas 2. Tersedia obat potensial untuk terapi nya 3. Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan terapinya nya 4. Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus 5. Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan spesivisitas 6. Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh masyarakat 7. Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti 8. Ada SOP tentang penyakit tersebut 9. Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan resiko biaya bila tanpa screening 10. Penemuan kasus terus menerus
  • 6. 1. Penyaringan masal (mass screening) Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan. Contoh: screening pra kanker leher rahim dengan metode IVA pada 22.000 wanita. 2. Penyaringan Multiple Penyaringan yang dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik uji penyaringan pada saat yang sama.
  • 7. 3. Penyaringan yang ditargetkan Penyaringan yang dilakukan peda kelompok- kelompok yang terkena paparan yang spesifik. Contoh screening pada pekerja pabrik yang terkena bahan timbal. 4. Penyaringan oportunistik Penyaringan yang dilakukan hanya terbatas pada penderita penderita yang berkonsultasi kepada praktisi kesehatan Contoh: screening pada klien yang berkonsultasi kepada seorang dokter.
  • 8. 1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala 2. Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas 3. Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapinya 4. Mencegah meluasnya penyakit 5. Mendidik masyarakat melakukan general check up 6. Memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit(waspada mulai dini) 7. Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi
  • 9. Tahap 1 Tahap pertama melakukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit -Bila hasil test negatif maka dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit - Bila hasil test positif maka dilakukan pemeriksaan tahap kedua
  • 10. Tahap 2 Yaitu pemeriksaan diagnostik yang bila hasilnya positif maka dianggap sakit dan mendapat pengobatan, tetapi bila hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit. Bagi tahap kedua yang hasilnya negatif dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik. Ini berarti bahwa proses screening adalah pemeriksaan pada tahap pertama.
  • 11. 1. Pada sekelompok individu yang tampak sehat dilakukan pemeriksaan (test) dan hasil test dapat positif dan negatif 2. Individu dengan hasil test negatif, pada suatu saat dapat dilakukan test ulang 3. Pada individu dengan hasil test positif dilakukan pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik dan bila hasilnya positif dilakukan pengobatan secara intensif 4. Individu dengan hasil test negatif dapat dilakukan test ulang dan seterusnya sampai semua penderita terjaring.
  • 12. Kelompok orang yang tampak sehat Hasil tes negatif Hasil test positif Bisa test ulang Pemeriksaan diagnostik Hasil test positif Bisa test negatif Pengobatan intensif
  • 13. • Mamografi dan Termografi untuk mendeteksi Ca. Mamae • Papanicolaou Test & IVA > untuk mendeteksi Ca. Serviks • Sphygmomanometer dan Stetoscope > Hipertensi • Photometer > Diabetes > kadar gula darah melalui darah • Plano test > kehamilan > kadar HCG dalam darah • EKG (Elektrokardiogram) > jantung koroner • Pita ukur lila > status gizi bumul • X-Ray > TBC > pemeriksaan Sputun BTA • Head to toe > abnormal pada tubuh
  • 14. • Rectal Toucher > Ca. Prostat • Pervasive Developmental Disorders Screening Test-II (PDDST-II) > autis > gangguan prilaku usia 12-18 bulan • CHAT (Checklist Autism in Toddlers) > autis > gangguan perilaku usia >18 bulan • Audio gram dan typanogram > gangguan pendengaran • MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CAT Scans (Computer Assited Axial Tomography) > kelainan struktur otak • Optalmoskop > gangguan syaraf optic • Tonometer > gangguan tekanan mata • Screening premarital > status kesehatan pra nikah [hematologi rutin, GD, RH, Torch, Hepatitis B, VDRL/RPR]
  • 15.
  • 16. 1 Program screening “see & and treat” yang dilaksanakan oleh female cancer program yang di 4 Puskesmas (Puskesmas Kampung Melayu, Cipinang Besar Utara, Bidara Cina, dan Rawa Bunga) , dengan kurun waktu dari April 2009-Mei 2009.
  • 17. Skrining dan uji diagnostik menggunakan metode IVA dan Pap Smear untuk deteksi dini lesi prakanker serviks, dengan pemeriksaan biopsi untuk deteksi lanjut.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Syarat penerimaan sampel adalah 1. pasien bersedia mengikuti prosedur penelitian 2. Sudah menikah 3. Pasien dengan salah satu faktor risiko sebagai berikut: - Umur Saat Menikah <20 Tahun, - Penderita Umur >30 Tahun, - Riwayat/Akseptor Kontrasepsi Hormonal, - Mempunyai Keluhan Keputihan/Perdarahan Kontak, - Multiparitas, - Pekerjaseks Komersial, - Perokok.
  • 21. Sampel ditolak bila: 1. Pasien sudah didiagnosis keganasan serviks secara histopatologi 2. Pasien terdiagnosis hamil, 3. Riwayat pemakaian obat intravagina dalam 1 minggu terakhir 4. Menstruasi atau 5. Terjadi perdarahan pada saat pemeriksaan,
  • 22. Didapatkan 600 orang yang menjadi subjek screening yang sesuai dengan target kriteria screening.
  • 23. Pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit dengan pemeriksaan IVA didapati dari 600 orang dicurigai Ca.serviks sebanyak 10 orang.
  • 24. setelah didapati 10 orang yang dicurigai Ca.serviks maka dilakukan uji diagnostik dengan pap smear untuk mendapatkan sample kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan histologi. Setelah itu akan didapatkan hasil dysplasia (tanda- tanda mengarah ke kanker) sebanyak 7 orang dan 3 orang yang lain tidak mengalami tanda- tanda keganasan kanker. 7 orang yang terdeteksi tersebut dianjurkan untuk melakukan pengobatan intensif berdasarkan stadium yang di derita
  • 25. Kelompok orang yaang beresiko : 600 orang Hasil tes negatif : Hasil test positif : 590 orang 10 orang Bisa test ulang Pemeriksaan diagnostik Hasil test positif : Hasil negatif : 7 orang 3 orang Pengobatan intensif