SlideShare a Scribd company logo
 Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang
dikembangkan oleh Dr. George N. Papanicalaou untuk
penapisan awal dari gejala kanker leher rahim. Pap smear
merupakan pemeriksaan sitologi eksfoliative dengan
memeriksa sel-sel epitel cervix yang lepas. Pemeriksaan ini
lebih mudah, murah, sederhana, aman dan akurat. Di negara
maju, skrinning Pap Smear terbukti dapat menemukan lesi
prakanker, menurunkan insiden dan menurunkan angka
kematian akibat kanker serviks sampai 70-80%. Tujuan tes
Pap adalah menemukan sel abnormal atau sel yang dapat
berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HPV. Kanker
serviks merupakan penyakit menular seksual, bila penyakit
prakanker/ displasia ditemukan lebih dini kemungkinan angka
penyembuhan mencapai 80-90 % tergantung beratnya lesi
dan cara pengobatannya.
 Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling
tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah
menikah atau yang telah melakukan
hubungan seksual. Para wanita sebaiknya
memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
 Pap Smear dapat dilakukan kapan saja,
kecuali pada masa haid. Persiapan pasien
untuk melakukan Pap Smear adalah tidak
sedang haid, tidak coitus 1 – 3 hari sebelum
pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang
menggunakan obat – obatan vaginal.
Pengambilan sampel dapat dilakukan oleh
dokter umum, dokter spesialis maupun
bidan/ para medis. Sedangkan yang
memproses sampel adalah analis/ teknisi
laboratoriun dan yang mendiagnosa hasil
adalah ahli patologi anatomi (dokter
spesialis PA).
Bahan yang dapat dijadikan sampel
adalah dari cervical/ vaginal smear,
sputum, bronchial washing/ brushing,
nasopharyngeal smear/ washing/ brushing,
urin, cairan lambung/ pleura/ ascites/
sendi, liquor cerebrospinal, aspirat AJH,
inprint neoplasma.
Sampel yang biasa digunakan adalah dari
cervical/ vaginal smear.
 Sarana prasarana yang diperlukan dalam pemeriksaan
pap smear antara lain : ruangan khusus, meja
ginekologi, tenaga ahli dan terampil, spekulum steril,
peralatan yang menunjang untuk pemeriksaan Pap
Smear (spatula, obyek glass, cairan untuk fiksasi,
tabung fiksasi, mikroskop), alat tulis (misal spidol
marker, label, pensil), formulir Pap Smear, medical
records, laboratorium sitologi dengan petugas terampil/
ahli dalam menginterpretasikan hasil, transportasi
pengiriman hasil Pap Smear, sistem informasi untuk
meyakinkan klien dalam melakukan kunjungan ulang,
kualitas sistem asuransi untuk memaksimalkan
keakuratan.
 Menghindari persetubuhan, penggunaan
tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam
dalam bath tub, selama 24 jam sebelum
pemeriksaan, untuk menghindari
‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat
mengacaukan hasil pemeriksaan.
 Tidak sedang menstruasi , karena darah dan
sel dari dalam rahim dapat mengganggu
keakuratan hasil pap smear.
 prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan
jaringan) serviks umumnya dilakukan saat pap
smear bila ada indikasi kelainan signifikan, atau
bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan
dalam rutin, untuk mengidentifikasi kelainan
tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila
menunjukkan perubahan-perubahan sel serviks.
Biopsi (pengambilan jaringan) mungkin tidak perlu
dilakukan segera, kecuali anda dalam kategori
risiko tinggi. Untuk perubahan sel yang minor,
umumnya direkomendasikan untuk mengulang
pap smear dalam 6 bulan ke depan.
Fiksasi sampel adalah cara mengawetkan
sampel dengan bahna kimia tertentu agar
sel yang terkandung dalam sampel tidak
rusak/ lisis. Bahan kimia untuk fiksasi
antara lain : alkohol 96 %, alkohol 70 %,
methanol, alkohol 50 %, either – alkohol
95 %.
Bahan kimia yang biasa digunakan untuk
fiksasi sampel adalah alkohol 96%.
Alat pengambilan sampel untuk pap smear
dengan menggunakan spatula yang dapat
terbuat dari kayu maupun plastik. Jenis
spatula antara lain : cervix brush,
cytobrush, plastic spatula, maupun
wooden spatula.
 Dua hari menjelang pemeriksaan, ibu dilarang melakukan senggama
maupun memakai obat-obatan yang dimasukkan ke dalam liang
senggama. Waktu yang baik untuk pemeriksaan adalah beberapa
hari setelah selesai menstruasi. Terlebih dahulu mengisi informed
consent dan formulir Pap Smear secara lengkap dan sesuaikan
dengan nomor urut pengambilan. Ibu dalam posisi litotomi, pasang
spekulum vagina tanpa menggunakan pelicin, dan tanpa melakukan
periksa dalam sebelumnya. Setelah portio tampak, maka spatula
dimasukkan ke dalam kanalis servikalis, lalu spatula diputar 180°
searah jarum jam. Spatula dengan ujung pendek diusap 360° pada
permukaan serviks. Lendir yang didapat dioleskan pada objek glass
berlawanan arah jarum jam. Apusan hendaknya dilakukan sekali
saja, lalu difiksasi atau direndam dalam larutan alkohol 96% selama
30 menit. Sediaan dapat dikirim secara basah (tetap direndam
dalam alkohol) atau dikirim secara kering dengan mengeringkan
sediaan setelah direndam dalam alkohol. Selanjutnya sediaan tadi
dikirim ke Ahli Patologi Anatomi untuk diperiksa.
 Hal yang harus diperhatikan
dalam pembuatan sediaan apus adalah
membuat sediaan apusan tipis merata;
segera fiksasi sesuai metode pewarnaan
PAP; membuat sediaan sedikit mungkin
mengandung darah; menjaga kebersihan
obyek glass yang digunakan; menghindari
bahan kimia yang merusak sel; menyiimpan
ditempat yang bersih, kering dan aman;
memberi label pada obyek glas yang
digunakan.
 Kualitas suatu tes penapisan dapat diukur dengan :
-Sensitivitas : Kelompok wanita dengan tes positif
diantara yang sakit.
-Spesifisitas : Kelompok wanita dengan tes negatif
diantara yang tidak sakit.
 Angka negatif palsu diperkirakan berkisar 5-50%,
kesalahan terbanyak disebabkan oleh pengambilan
sediaan yang tidak adekuat (62%), kegagalan skrining
(15 %) dan kesalahan interpretasi (23%). Sedangkan
angka positif palsu berkisar 3-15 %. Ketepatan
diagnostic perlu memperhatikan komponen
endoserviks dan ektoserviks yang dapat
menggabungkan cytobrush dan spatula.
 Kesalahan yang sering terjadi :
1. Sediaan apus terlalu tipis, hanya mengandung sedikit sel.
2. Sediaan apus terlalu tebal dan tidak merata, sel
bertumpuk-tumpuk sehingga menyulitkan pemeriksaan.
3. Sediaan apus telah kering sebelum difiksasi (terlalu lama
diluar, tidak segera direndam di dalam cairan fiksatif).
4. Cairan fiksatif tidak memakai alkohol 96 %.
 Petunjuk untuk penapisan :
 Pemeriksaan tes Pap dilakukan setelah 2 tahun aktif dalam
aktifitas seksual.
 Interval penapisan. Wanita dengan tes Pap negatif berulang
kali diambil setiap 2 tahun, sedang wanita dengan kelainan
atau hasil abnormal perlu evaluasi lebih sering.
 Pada usia 70 tahun atau lebih tidak diambil lagi dengan syarat
hasil 2 kali negatif dalam 5 tahun terakhir.
Hasil pap smear normal menunjukkan
hasil negatif, yaitu tidak adanya sel-sel
serviks yang abnormal.
Sedangkan hasil pap smear
abnormaldibagi menjadi 3 hasil utama :1.
Bukan kankerKebanyakan hasilnya
adalah infeksi kemudian pasien diminta
untuk berobat dan melakukan kontrol
ulang dalam 4-6 bulan untuk mengulang
pap smear.

More Related Content

What's hot

Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
Dokter Tekno
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
fikri asyura
 
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
fikri asyura
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
Griselda Fredelina AlflorenZa
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
Sumiaty Syifah
 
Infeksi Puerperalis
Infeksi PuerperalisInfeksi Puerperalis
Infeksi Puerperalis
Ai Ela Ayu Ningsih
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Meironi Waimir
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
Rahayu Pratiwi
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisPradasary
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
Indah Widi
 
Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan   Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan
Muhammad Ilham Aldika Akbar
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Fuji Astuti
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
Lilis c'Ben
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
Muh Saleh
 

What's hot (20)

Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
Infeksi Puerperalis
Infeksi PuerperalisInfeksi Puerperalis
Infeksi Puerperalis
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Infertilitas dasar
Infertilitas dasarInfertilitas dasar
Infertilitas dasar
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitis
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan   Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 

Similar to Pap smear

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
profesibidan2
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Jajat Rohmana
 
Niar refreshing
Niar refreshingNiar refreshing
Niar refreshing
Hasniar Hasdani
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
Iva test
Iva test Iva test
Iva test
irmayanti47
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
Joko Adi Pamungkas
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
George Cam Maniax
 
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologPengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Dokter Ginekologi
 
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptxReferat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
naufal369491
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
Rahayu Pratiwi
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
MariaMia15
 
Leaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaLeaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaWarung Bidan
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
Yenniy Ismullah
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdf
icha995908
 
POWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptx
POWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptxPOWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptx
POWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptx
febrihandayasari
 
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxMATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
milaintan
 
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Sisko Sipir
 
Makalah kanker genitalia
Makalah kanker genitaliaMakalah kanker genitalia
Makalah kanker genitalia
Sentra Komputer dan Foto Copy
 

Similar to Pap smear (20)

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Niar refreshing
Niar refreshingNiar refreshing
Niar refreshing
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Iva test
Iva test Iva test
Iva test
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
 
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologPengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
 
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptxReferat PK Naufal Rabbany.pptx
Referat PK Naufal Rabbany.pptx
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
 
Leaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaLeaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetalia
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdf
 
POWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptx
POWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptxPOWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptx
POWER-POINT-SOSIALISASI-SHK.pptx
 
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptxMATERI II FR RISIKO PTM.pptx
MATERI II FR RISIKO PTM.pptx
 
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
 
Makalah kanker genitalia
Makalah kanker genitaliaMakalah kanker genitalia
Makalah kanker genitalia
 

Recently uploaded

Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 

Recently uploaded (13)

Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 

Pap smear

  • 1.
  • 2.  Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dikembangkan oleh Dr. George N. Papanicalaou untuk penapisan awal dari gejala kanker leher rahim. Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi eksfoliative dengan memeriksa sel-sel epitel cervix yang lepas. Pemeriksaan ini lebih mudah, murah, sederhana, aman dan akurat. Di negara maju, skrinning Pap Smear terbukti dapat menemukan lesi prakanker, menurunkan insiden dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks sampai 70-80%. Tujuan tes Pap adalah menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HPV. Kanker serviks merupakan penyakit menular seksual, bila penyakit prakanker/ displasia ditemukan lebih dini kemungkinan angka penyembuhan mencapai 80-90 % tergantung beratnya lesi dan cara pengobatannya.
  • 3.  Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.  Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 – 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat – obatan vaginal.
  • 4. Pengambilan sampel dapat dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis maupun bidan/ para medis. Sedangkan yang memproses sampel adalah analis/ teknisi laboratoriun dan yang mendiagnosa hasil adalah ahli patologi anatomi (dokter spesialis PA).
  • 5. Bahan yang dapat dijadikan sampel adalah dari cervical/ vaginal smear, sputum, bronchial washing/ brushing, nasopharyngeal smear/ washing/ brushing, urin, cairan lambung/ pleura/ ascites/ sendi, liquor cerebrospinal, aspirat AJH, inprint neoplasma. Sampel yang biasa digunakan adalah dari cervical/ vaginal smear.
  • 6.  Sarana prasarana yang diperlukan dalam pemeriksaan pap smear antara lain : ruangan khusus, meja ginekologi, tenaga ahli dan terampil, spekulum steril, peralatan yang menunjang untuk pemeriksaan Pap Smear (spatula, obyek glass, cairan untuk fiksasi, tabung fiksasi, mikroskop), alat tulis (misal spidol marker, label, pensil), formulir Pap Smear, medical records, laboratorium sitologi dengan petugas terampil/ ahli dalam menginterpretasikan hasil, transportasi pengiriman hasil Pap Smear, sistem informasi untuk meyakinkan klien dalam melakukan kunjungan ulang, kualitas sistem asuransi untuk memaksimalkan keakuratan.
  • 7.  Menghindari persetubuhan, penggunaan tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.  Tidak sedang menstruasi , karena darah dan sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.
  • 8.  prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) serviks umumnya dilakukan saat pap smear bila ada indikasi kelainan signifikan, atau bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan dalam rutin, untuk mengidentifikasi kelainan tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila menunjukkan perubahan-perubahan sel serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) mungkin tidak perlu dilakukan segera, kecuali anda dalam kategori risiko tinggi. Untuk perubahan sel yang minor, umumnya direkomendasikan untuk mengulang pap smear dalam 6 bulan ke depan.
  • 9. Fiksasi sampel adalah cara mengawetkan sampel dengan bahna kimia tertentu agar sel yang terkandung dalam sampel tidak rusak/ lisis. Bahan kimia untuk fiksasi antara lain : alkohol 96 %, alkohol 70 %, methanol, alkohol 50 %, either – alkohol 95 %. Bahan kimia yang biasa digunakan untuk fiksasi sampel adalah alkohol 96%.
  • 10. Alat pengambilan sampel untuk pap smear dengan menggunakan spatula yang dapat terbuat dari kayu maupun plastik. Jenis spatula antara lain : cervix brush, cytobrush, plastic spatula, maupun wooden spatula.
  • 11.  Dua hari menjelang pemeriksaan, ibu dilarang melakukan senggama maupun memakai obat-obatan yang dimasukkan ke dalam liang senggama. Waktu yang baik untuk pemeriksaan adalah beberapa hari setelah selesai menstruasi. Terlebih dahulu mengisi informed consent dan formulir Pap Smear secara lengkap dan sesuaikan dengan nomor urut pengambilan. Ibu dalam posisi litotomi, pasang spekulum vagina tanpa menggunakan pelicin, dan tanpa melakukan periksa dalam sebelumnya. Setelah portio tampak, maka spatula dimasukkan ke dalam kanalis servikalis, lalu spatula diputar 180° searah jarum jam. Spatula dengan ujung pendek diusap 360° pada permukaan serviks. Lendir yang didapat dioleskan pada objek glass berlawanan arah jarum jam. Apusan hendaknya dilakukan sekali saja, lalu difiksasi atau direndam dalam larutan alkohol 96% selama 30 menit. Sediaan dapat dikirim secara basah (tetap direndam dalam alkohol) atau dikirim secara kering dengan mengeringkan sediaan setelah direndam dalam alkohol. Selanjutnya sediaan tadi dikirim ke Ahli Patologi Anatomi untuk diperiksa.
  • 12.  Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan apus adalah membuat sediaan apusan tipis merata; segera fiksasi sesuai metode pewarnaan PAP; membuat sediaan sedikit mungkin mengandung darah; menjaga kebersihan obyek glass yang digunakan; menghindari bahan kimia yang merusak sel; menyiimpan ditempat yang bersih, kering dan aman; memberi label pada obyek glas yang digunakan.
  • 13.  Kualitas suatu tes penapisan dapat diukur dengan : -Sensitivitas : Kelompok wanita dengan tes positif diantara yang sakit. -Spesifisitas : Kelompok wanita dengan tes negatif diantara yang tidak sakit.  Angka negatif palsu diperkirakan berkisar 5-50%, kesalahan terbanyak disebabkan oleh pengambilan sediaan yang tidak adekuat (62%), kegagalan skrining (15 %) dan kesalahan interpretasi (23%). Sedangkan angka positif palsu berkisar 3-15 %. Ketepatan diagnostic perlu memperhatikan komponen endoserviks dan ektoserviks yang dapat menggabungkan cytobrush dan spatula.
  • 14.  Kesalahan yang sering terjadi : 1. Sediaan apus terlalu tipis, hanya mengandung sedikit sel. 2. Sediaan apus terlalu tebal dan tidak merata, sel bertumpuk-tumpuk sehingga menyulitkan pemeriksaan. 3. Sediaan apus telah kering sebelum difiksasi (terlalu lama diluar, tidak segera direndam di dalam cairan fiksatif). 4. Cairan fiksatif tidak memakai alkohol 96 %.  Petunjuk untuk penapisan :  Pemeriksaan tes Pap dilakukan setelah 2 tahun aktif dalam aktifitas seksual.  Interval penapisan. Wanita dengan tes Pap negatif berulang kali diambil setiap 2 tahun, sedang wanita dengan kelainan atau hasil abnormal perlu evaluasi lebih sering.  Pada usia 70 tahun atau lebih tidak diambil lagi dengan syarat hasil 2 kali negatif dalam 5 tahun terakhir.
  • 15. Hasil pap smear normal menunjukkan hasil negatif, yaitu tidak adanya sel-sel serviks yang abnormal. Sedangkan hasil pap smear abnormaldibagi menjadi 3 hasil utama :1. Bukan kankerKebanyakan hasilnya adalah infeksi kemudian pasien diminta untuk berobat dan melakukan kontrol ulang dalam 4-6 bulan untuk mengulang pap smear.