Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik yang meliputi penilaian awal pasien berdasarkan penampilan fisik, anamnesis, gejala dan tanda, serta penjelasan mengenai lima dimensi gejala.
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto S
1. Dr. Toto Siswantoro, M.Si. M.Kes.
AKBID PEMKAB BOJONEGORO
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 1
2. 1. Diagnosis Fisik, Janice L Willms, Henry Schneiderman,
Paula S Algranatt, Penerbit Buku Kedokteran, EGC
2003.
2. Adams Diagnosis Fisik, Burnside-MC Glynn, Penerbit
Buku Indonesia, EGC, 17-ed, 1995.
3. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan,
Barbara Bates, Penerbit Buku Indonesia, EGC, 2-ed,
1998.
4. Major Diagnosisi Fisik, Delp, Maning, Penerbit Buku
Indonesia, EGC, 7-ed, 1996.
5. Pemeriksaan Klinis Umum, Priguna Sidharta, PT Dian
Rakyat, 1976, Jakarta.
6. Buku Ajar Diagnostik Fisik, Mark H. Swartz, EGC, 1995,
Jakarta.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 2
4. 1. Mampu mengetahui tahap-tahap awal pemeriksaan
fisik dan prinsip-prinsip umum analisa symtom.
2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada kuit,
rambut dan kuku.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada dada dan
paru-paru.
4. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada sitem CV.
5. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada Abdomen.
6. Mampu mempraktekkan teknik-teknik pemeriksaan
fisik.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 4
5. A. PENDAHULUAN
Pada tiap pertemuan 2 orang, kesan pertama
yang didapatkan ditentukan oleh wujud
masing-masing.
Pada pertemuan pertama antara nakes
dengan pasiennya, wujud penderita
memberikan kesan pertama.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 5
6. Berdasarkan kesan pertama ini nakes dapat
menentukan apakah penderita :
1. Sakit atau tidak.
2. Sakit keras atau ringan.
3. Berpendidikan atau tidak.
4. Mampu atau miskin, dan lain sebagainya.
Pemeriksaan dimulai pada waktu pasien
melangkah masuk ke dalam kamar nakes.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 6
7. Wujud orang tidak hanya dilukiskan oleh
paras muka, akan tetapi juga oleh semua
sifat-sifat yang dapat dilihat dan didengar.
Wujud orang :
1. Paras muka.
2. Bentuk badan.
3. Tinggi badan.
4. Sikap badan.
5. Gaya jalan.
6. Jabat tangan, pakaian , suara dan bahasa
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 7
8. Memberi kesan tentang kepribadian seseorang :
pesimis, watak keras/lemah lembut, hidup
senang/kekurangan.
Paras muka ditentukan oleh cahaya mata dan
bentuk mulut, contoh : orang yang pesimis
matanya tak bercahaya dan mulutnya menurun,
orang yang sering mendapat kekecewaan tetapi
kuat menentang segala kesukaran berwajah keras
dan gigih, matanya bercahaya, bibirnya menekan
giginya sehingga tampaknya tipis dan rapat.
Ada pasien yang tak mau memandang dokter,
mata tampak gelisah?.
Bola mata tampak menonjol pada tiroksikosis.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 8
9. Mata tampak sipit, kelopak mata bengkak
dan tebal terdapat pada miksudema.
Pada penyakit ginjal kelopak mata
membengkak shg bola mata hampir tak
tampak.
Pada penderita mongoloid, mata tampak sipit
akan tetapi bola matanya agak menonjol,
hidungnya kecil dan pesek dan mulutnya
kecil.
Cahaya muka sebagian besar ditentukan oleh
warna kulit. Muka pucat, muka merah, kuning
atau coklat kemerah-merahan menunjukan
adanya berbagai penyakit.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 9
17. Ada 3 jenis bentuk badan :
1) Jenis endomorf, bentuk tubuh yang gemuk dan
lunak. Perut merupakan bagian tubuh yang
menonjol, hal ini disebabkan oleh besar dan
lanjutnya pertumbuhan organ-organ intestinalis
yang berasal dari lapisan endoderm embrional.
Orang-orang dengan bentuk tubuh ini lebih mudah
mendapat penyakit tertentu seperti DM, Ateroma,
batu empedu, osteoartritis dan sindroma depresif.
Umumnya sifat mereka suka bicara dan tertawa,
senang berkelakar dan suka makan-minum.
8/12/2020Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si., M.Kes. 17
18. 2) Jenis mesomorf, yaitu bentuk tubuh yang tampan
dan tegap, krn pertumbuhan tulang, otot dan jar
ikat yang semuanya berasal dari mesoderm terjadi
secara teratur dan harmonis. Mempunyai sikap yang
tenang, tidak terlalu ramah-tamah, tidak suka
mengasingkan diri.
3) Jenis ektomorf, bentuk tubuh yang kurus-ramping.
Dalam perbandingan jenis ini mempunyai
permukaan yang luas oleh karena ektoderm
embrional berkembang lebih pesat dari pada
mesoderm dan endoderm. Punya watak yang
pesimis, sering termenung, mudah tersinggung dan
cepat mengasingkan diri. Banyak diantara mereka
menderita ulcus pepticum, kolitis ulserosa,
tiroksikosis dan skhizofrenia.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 18
19. Dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan, oleh
karena itu antara bentuk, tinggi dan berat badan
dengan penyakit endokrin ada hubungan yang
erat.
Orang yang tampak tinggi atau pendek belum
dapat dianggap abnormal ?.
Tinggi badan yang patologik : gigantismus,
akondroplasia, penyakit kretinismus.
Pertumbuhan badan dapat dihambat oleh
pertumbuhan berbagai penyakit seperti
tuberculosis, penyakit katup jantung rheuma, DM
dan penyakit ginjal.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 19
20. Gaya jalan dapat mencerminkan keadaan jiwa
dan badan seseorang.
Orang yang berkemauan keras cara jalannya
serba gagah, sedangkan cara jalan yang
berkemauan lemah adalah serba lesu dan
lemah.
Perhatikan gaya jalan : penderita dengan
penyakit parkinson, hemiparese,
polioarthritis, sakit perut dll.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 20
21. Sikap penderita yang tidak tenang dapat
disebabkan oleh perasaannya tidak tenang,
sakit perut atau gatal-gatal.
Orang yang sakit keras tidak dapat berdiri
atau duduk tegak.
Perhatikan penderita dengan tortikolis,
ankilospondilosis.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 21
22. Saat berjabat tangan dapat merasakan suhu badan
dan kuatnya pegangan tangan.
Apa yang dipakai oleh penderita baik baju, kain,
perhiasan, sepatu atau tasnya dapat agak
mencerminkan kesederhanaan, kebersihan,
kerajinan, keprihatinan, kemampuan, kepribadian
dan kesopanan.
Suara laki-laki lebih besar dan berat dibandingkan
dengan suara wanita. Perubahan suara wanita
menjadi suara laki-laki terjadi pada sindroma
androgenitalis. Perhatikan suara serak, sengau,
bindeng !.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 22
23. Penyusunan dan pilihan kata-kata menentukan
nilai bahasa. Orang yang tidak berpendidikan tak
menghiraukan hal tsb. Disfasia?
Tanpa diketahui oleh penderita, seorang
dokter/nakes akan mempelajari sifat-sifat tsb di
atas yang akan memberikan suatu kesan yang
berharga bagi analisa pemeriksaan selanjutnya.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 23
24. Perhatian terhadap orang adalah kunci
keberhasilan.
Mulailah setiap pertemuan dengan pasien
dengan cara yang tenang dan tak tergesa-gesa.
Adakanlah kontak mata dengan segera.
Perkenalkan diri anda dan jelaskan peran anda
dalam tim perawat kesehatan pasien.
Nilailah keadaan pasien berdasarkan
penampilannya, perhatikan dan interpretasikan
petunjuk-petunjuk non verbal.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 24
25. Meningkatkan hubungan dengan pasien
dengan bertindak profesional.
Selama wawancara perhatikan 5 hal :
1. Komunikasi yang mempunyai hak-hak
istimewa.
2. Penilaian moral.
3. Kejujuran.
4. Pengendalian diri pasien dan nakes.
5. Pilihan kata-kata anda.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 25
26. Adalah riwayat penyakit yang disusun oleh dokter dari
keterangan-keterangan yang diberikan penderita secara
sukarela dan dari wawancara dengan penderita atau
orang lain yang mengetahui tentang kesehatan
penderita.
Sebelum anamnesis dimulai, dokter menanyakan
tentang identitas penderita :
1. Nama Penderita
2. Jenis kelamin
3. Umur
4. Status perkawinan
5. Pekerjaan
6. Agama
7. Alamat.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 26
27. I. Keluhan-keluhan utama
Apakah keluhan saudara ? Sakit apa? Misalnya : demam,
sakit kepala, berak darah,kencing nanah.
II. Riwayat penyakit sekarang
Dari keluhan penderita belum diketahui dengan tepat
bagian tubuh mana yang terganggu. Untuk menentukan
sumber keluhan atau untuk meyakinkan diri bahwa tentang
keluhan tsb maka diperlukan 7 hal :
Dimana tempat yang menimbulkan keluhan itu (lokalisasi)?
Bagaimana jenis keluhan itu (kualitas)?.
Berapa hebatnya (kuantitas) keluhan itu?.
Bila timbulnya dan bagaimana selanjutnya perkembangan
keluhan itu (kronologis).
Bagaimana permulaan timbulnya keluhan itu? (onset).
Hal-hal apa yang meringankan dan memperberat keluhan
itu.
Gejala apakah yang menyertai keluhan itu.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 27
28. GEJALA DAN TANDA
1. GEJALA
- Apa yang dirasakan pasien.
- Gejala dipakai oleh pasien untuk melukiskan
penyakitnya: sesak napas, sakit dada, mual,
penglihatan ganda, pusing, pening.
2. TANDA
- Apa yang ditemukan pemeriksa.
- Tanda dapat diamati dan diukur, contoh:
nadi cepat, nadi lambat, benjolan (tumor).
- Penyakit pada umumnya kumpulan gejala
dan tanda
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 28
29. Gejala-gejala dapat digolongkan 5 dimensi
klasik:
1. P (Provokatif dan Paliatif).
Provokatif: Apa yang kiranya menimbulkan nyeri
tersebut?. Apakah hanya terjadi pada waktu
tertentu?. Apakah kalau berolah raga nyeri
bertambah?. Paliatif: Apakah berbaring miring
kekiri nyeri berkurang?. Apa yang ada lakukan
untuk meringankan nyeri tersebut?.
2. Q (Quantity dan Quality).
Kuantitas : Rasanya seperti apa?. Apakah nyeri
terasa tumpul, tajam atau sakit terus menerus?.
Kualitas: anda memakai berapa banyak bantal?.
Apa akibat sakit terhadap pekerjaan anda?.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 29
30. 3. R (regional) : Di bagian tubuh yang mana
tersa sakit?. Apa anda merasakan ditempat
lain?.
4. S (Skala Keparahan): Apakah anda sekarang
tidak bisa duduk, berdiri, jalan?.
5. T (Timing): Kapan mulai sakit?. Kapan mulai
panas?
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 30
31. III. Interogasi tentang keadaan badan seluruhnya
1. Kulit : warna kulit berubah, gatal, luka, peteckhie, tanda lahir,
rash, rambut rontok atau bertambah secara berlebihan,
perobahan pada kuku.
2. Kepala dan muka : nyeri, pusing, trauma kepala, nyeri pada
wajah muka.
3. Telinga : pendengaran baik/tidak, tinitus, nyeri di telinga,
keluar nanah.
4. Mata : kunang2, penglihatan kabur, buta, diplopia,
fotophobia, nyeri mata/belakang mata.
5. Hidung dan sinus : ingus, epistaksis, sering pilek, sering
bersin, tidak dapat mencium bau.
6. Mulut, pharings dan larings : nyeri, gusi berdarah, gigi
berlubang, suara serak, nyari telan, sukar menelan.
7. Payudara : nyeri, keluar cairan/nanah, adanya benjolan.
8. Sistema hemapoetik : anemi, gusi mudah berdarah bila
menggosok gigi, kelenjar limfe membesar, perdarahan di
bawah kulit.
9. Sistema respiratorius : batuk, berdahak, berdarah, nyari dada,
sesak napas, napas pendek.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 31
32. 10. Sistema kardiovaskuler : sakit di dada, dispnoea d
effort, batuk-batuk, ortopnoe paroksimal nocturna,
edema kaki, palpitasi.
11. Sistema gastro intestinal : nafsu makan, muntah,
hematemesis, sakit di daerah epigastrium, sakit perut
diare, konstipasi, alergi makanan, wasir.
12. Sistema saluran kencing/sistema urinaria : sembab
muka,kaki, disuri, poliuri, nyari saat kencing, terasa
panas, kencing nanah, kencing tak lancar, tak bisa
kencing.
13. Sistema kelamin/ sistema genetalia : mensis, menarkhe,
menopause, menorhagia, metrorhagia, leukorea, nyeri.
14. Sistema skelet : sakit tulang, sakit sendi, sakit pinggang,
sendi kaku, sendi bengkak.
15. Sistema endokrin : poliuri, polipagi, polidipsi, tremor,
suara serak, bentuk badan berubah, impotensi,
frigiditas, menggunakan kontrasepsi hormonal.
16. Sistema syaraf : kejang, muntah proyektil
17. Status mental : cepat marah, cepat lupa, insomnia,
perbuatan kompulsif.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 32
33. IV. Riwayat penyakit dahulu :
Penyakit-penyakit yang pernah diderita
sebelumnya, penyakit
psikiatri,kecelakaan/cedera, operasi,
perawatan di RS.
Penggunaan obat-obatan, alergi, alkohol/obat
terlarang, diet, imunisasi dll.
V. Riwayat Penyakit keluarga :
1. Usia dan kesehatan, penyebab kematian
orang tua, saudara kandung, pasangan hidup,
anak-anak .
2. Kejadian DM, penyakit jantung,
hiperkolesterolemia, hipertensi, stroke,
penyakit ginjal, tuberculosis, kanker, arthritis,
anemia, alergi, asthma, epilepsi, penyakit
mental, kecanduan obat, alkoholisme dll.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 33
34. VI. Riwayat Sosial
1. Pekerjaan, hobi dan aktivitas di masa
lalu.
2. Alkohol, sigaret, pemakaian dan
penyalahgunaan obat.
3. Susunan keluarga.
4. Status sosial ekonomi dan pendidikan.
5. Latar belakang agama dan etnis.
Pada pemeriksaan anak ditambahkan :
1) Riwayat pemberian makanan.
2) Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 34
35. PRINSIP-PRINSIP UMUM
Posisi pemeriksa dan penderita.
Lakukan pemeriksaan secara sistematik untuk
menghindari kesalahan karena kelalaian.
Pemeriksaan secara sistematik pada tiap-tiap
sistem organ secara rutin meliputi : inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi, serta bau.
Gunakan setiap alat sekali saja selama
pemeriksaan.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 35
36. 1. Inspeksi
Bukalah bagian yang akan diinspeksi
Gunakan cahaya cahaya yang baik.
Warna, bentuk, simetri atau asimetri dan kejadian-
kejadian lain dapat dilihat dan digolongkan.
Pakailah alat ukur yang baik untuk mengukur observasi
anda.
2. Palpasi
Adalah tindakan meraba dengan satu atau kedua
tangan.
Palpasi membedakan tekstur (kulit : kering, kasar,
halus; lesi-lesi : halus,berkelompok, tunggal, nodular),
dimensi (misal balotemen), konsistensi (misal lunak,
keras seperti batu, kenyal seperti karet, tegang), suhu
dan kejadian-kejadian lain (benjolan melekat,
bergerak).
Palpasilah daerah nyeri yang paling akhir.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 36
37. 3. Perkusi
Adalah mengetuk dengan tangan atau dengan suatu alat
pada tubuh, ini menimbulkan getaran dan bunyi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui apa yang terjadi dengan bunyi itu.
Penjalaran gelombang suara ditentukan oleh kepadatan
media yang dilalui gelombang tersebut dan jumlah antar
permukaan diantara media yang berbeda-beda
kepadatannya.
Derajat penyebaran bunyi disebut resonansi.
Makin sedikit jumlah antar permukaan, makin baik
pengahantaran bunyi tersebut. Bunyi yang harus melewati
kulit, otot, lemak, tulang, cairan dan udara akan dijalarkan
tidak sebaik bunyi yang hanya melewati satu macam
jaringan.
Perhatikan bunyi redup, pekak, timpani, sonor/resonan.
Ketuklah jari anda dua kali saja dan dengarlah baik-baik.
Mula-mual perkusilah daerah resonan, kemudian daerah
redup.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 37
38. 4. Auskultasi
Mendengarkan bunyi yang berasal dari dalam tubuh.
Penilaian bunyi meliputi frekuensi, intensitas, durasi
dan kualitas.
Frekuensi adalah ukuran jumlah getaran sebagai siklus
per menit. Siklus yang banyak perdetik atau frekuensi
tinggi menghasilkan bunyi nada tinggi, sedangkan
siklus yang rendah perdetik menghasilkan bunyi nada
rendah.
Intensitas adalah ukuran kerasnya bunyi dalam desibel.
Lama bunyi tersebut terdengar adalah durasi.
Kualitas bunyi kadang-kadang dilukiskan sebagai
warna nada yang ditentukan oleh harmonics yang
dihasilkan.
Kemampuan kita mendengarkan bunyi mempunyai
batas tertentu.
Untuk membantu auskultasi diperlukan stetoskop.
Perhatikan bunyi dengan frekuensi tinggi dan rendah.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 38
39. 5. Bau
Indera penghidu kadang-kadang berguna
dalam diagnosis fisik.
Halitosis pada higiene mulut dan gigi yang
buruk, napas berbau busuk pada penderita
abses paru, Fetor hepatikus bau apek yang
berkaitan dengan penyakit hati.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 39
40. I. Keadaan Umum Penderita
Amati tentang keadaan umum penderita selama melakukan
anamnesis, meliputi :
1) Status penampilan kesehatan : tegap,sakit akut/kronis,
lemah.
2) Kesadaran.
3) Tanda-tanda distres : merintih, berkeringat, gemetar.
4) Warna kulit : sianosis, pucat, ikterik.
5) Tinggi badan dan bentuk tubuh : tinggi, pendek, otot-otot
anggota gerak yang tak proposional.
6) Berat badan melalui penampilan/pengukuran : kurus,
ramping, montok, gendut.
7) Postur, aktivitas motorik dan cara berjalan : menunjukan
kesekitan, atksia, pincang, paralisis..
8) Cara berpakaian, berhias dan higiene perorangan.
9) Bau badan atau bau napas.
10) Ekspresi wajah : melotot krn hopertiroidism, wajah yang
imoboil krn parkinsonisme.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 40
41. II. Tanda-tanda vital
Tanda-tanda vital merupakan 6 parameter tubuh :
Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu tubuh,
tinggi badan dan berat badan.
IMT = BB (kg)/ TB X TB (m2)
Rumus Brocca : BB ideal = (TB-100) – 10%(TB – 100).
Normal bila +/- 10%, >20% obesitas.
Menilai fungsi fisiologis sebagai dasar untuk
menentukan tindakan selanjutnya.
Status Gizi Laki-laki (kg/m2) Perempuan (kg/m2)
Normal 17 - 23 18 - 25
Kegemukan 23 - 27 25 - 27
Obesitas >27 >27
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 41
42. BBLR < 2500 gr.
Suhu bayi normal : 36,5 – 37,50C.
Hipotermi sedang : 36 – 36,40C.
Hipotermi berat : < 360C.
Nadi Cepat : > 160 x/mnt (< 1 tahun).
> 140 x/mnt (> 1 tahun).
Pernapasan cepat :
1. 0 - 2 bulan : >60x/mnt.
2. 2 - 12 bulan :>50x/mnt.
3. 1 - 5 tahun :>40x/mnt.
LK : 32 – 36 cm umur 1 bulan selanjutnya bertambah
2cm/bulan sampai 3 bulan.
8/12/2020
Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si.,
M.Kes. 42