Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik pada kulit, yang mencakup struktur dan fungsi kulit serta cara melakukan inspeksi dan palpasi pada berbagai bagian kulit seperti daerah tertentu, kuku, dan rambut untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis lesi pada kulit beserta ciri-cirinya yang dapat digunakan sebagai pet
1. Dr. Toto Siswantoro, M.Si. M.Kes.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Prodi D3 Kebidanan Bojonegoro
2. 1. PEMERIKSAAN FISIK PADA KULIT
Kulit pada manusia mempunyai luas kurang lebih 1 – 3 meter2 (17 kg).
Fungsi kulit :
1). Memberi perlindungan terhadap serangan dari luar dan mempertahankan
keutuhan jaringan di dalam tubuh.
2). Mengatur suhu tubuh.
3). Melakukan ekskresi, sekresi, absorbsi, sintesis dan fungsi merasa.
Kulit terdiri dari 2 lapisan yang melapis lemak subkutan, yaitu dermis dan
epidermis.
Epidermis merupakan bagian paling atas dari kulit, dan bag terluarnya sebagian
besar terdiri dari sel-sel yang mengalami keratinisasi dan secara tetap digantikan
oleh sel yang lebih dalam. Epidermis adalah avaskular dan nutrisinya dipasok dari
dermis yang vaskular melalui difusi..
Dermis berisi pambuluh-pembuluh darah, ujung-ujung syaraf sensorik dan serat-
serat saraf otonom yang mensyarafi pembuluh darh dan kelenjar.
Di bawah dermis terletak satu lapisan jaringan ikat yang disebut sebagai
hipodermis dan lemak yang menghubungkan dermis dengan strutur di bawahnya.
8/26/2020 Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si., M.Kes. 2
10. Keterangan
1. Garis Beau: menyertai infeksi, penyakit ginjal dan
hati.
2. Pita Mee: menyertai keracunan arsen menahun.
3. Kuku Lindsay/kuku setengah-setengah: menyertai
penyakit ginjal menhun, azotenia.
4. Kuku Teri: sirosis dan albuminemia.
5. Koilonikia: menyertai kekurangan zat besi dan iritasi
setempat.
6. Clubbing: penyakit jantung bawaan, fibrotik kistik,
patologik paru.
8/26/2020 Pemeriksaan Fisik Dr.Toto S, M.Si., M.Kes. 10