SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Disusun oleh:
Dr. H. Toto Siswantoro, M.Si., M.Kes.
Dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya
A. KLASIFIKASI OTOT BERDASARKAN STRUKTUR
Otot merupakan suatu organ atau alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Sel Otot berdasarka struktur dibagi menjadi 3
Golongan yaitu :
1. Otot Motoritas (otot serat lintang, otot rangka, otot
sadar)
2. Otot Otonom (otot Polos , otot tak sadar): terdapat
pada usus, kandung kemih, pembuluh darah.
3. Otot Jantung: bentuk otot serat lintang tetapi
fungsinya sebagai otot polos.
OTOT RANGKA
 Merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif
dan memelihara sikap tubuh.
 Otot selalu mempunyai tonus ( Ketegangan jaringan ),
Fungsi tonus otot adalah :
1. Memelihara sikap dan posisi tubuh .
2. Menahan rongga badan.
3. Menahan tekanan darah
Bagian Otot:
Lihat gambar otot lurik.
 KONTRAKSI OTOT
- Berdasar pengaruh susunan saraf motoris
- Dapat berkontraksi cepat → bila ada rangsangan.
 SELAPUT PEMBUNGKUS
- Otot dikelilingi jaringan : perimisium atau fasia
Berfungsi sebagai :
- Melindungi otot tetap pada tempatnya
- Merupakan origo beberapa otot
- Merupakan letak pembuluh darah dan saraf untuk
jaringan otot
 Antara urat otot dan tulang : mukosa bursa →Fungsi :
melicinkan urat terhadap pergeseran dengan tulang.
 RETIKULUM → Bagian yang padat dari fasia dalam dan
mengikat tendo.
1. Otot lurik
Otot lurik biasanya melekat pada rangka, sehingga
sering disebut otot rangka. Otot lurik terdiri atas
serabut-serabut halus yang disebut miofibril, memiliki
banyak inti dan dan tampak adanya bagian yang
terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh
karena itu, otot lurik disebut juga otot serat melintang.
Cara kerjanya dipengaruhi oleh kesadaran atau saraf
sadar dan tidak tahan kelelahan.
2. Otot Polos
 Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik karena
tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos
memiliki sel-sel berbentuk gelendong dan terdapat
satu inti ditengah sel.
 Ciri-ciri otot polos adalah gerakannya di bawah
pengaruh saraf tak sadar, reaksinya lambat tetapi
mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak
cepat mengalami kelelahan. Terdapat pada saluran
alat–alat dalam, seperti saluran pernapasan, saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan getah bening.
3. Otot jantung
Otot jantung atau miokardium hanya terdapat pada
dinding jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri
seperti otot lurik (memiliki serat gelap dan terang).
Tetapi cara kerjanya seperti otot polos (dipengaruhi
saraf tak sadar dan tidak cepat mengalami kelelahan.).
Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi
jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jika
kerja otot jantung terganggu menyebabkan serangan
jantuNG.
JENIS OTOT
1. Menurut bentuk dan serabut :
 Otot serabut sejajar
 Otot bentuk kipas
 Otot bersirip
 Otot melingkar
2. Menurut jumlah kepala :
 Otot berkepala dua
 Otot berkepala tiga ( triseps )
 Otot berkepala empat (quadriceps
3. Menurut Pekerjaan :
 Otot Sinergis
 Otot antagonis
 Otot abductor
 Otot adductor
 Otot fleksor
 Otot ekstensor
 Otot pronator
 Otot supinator
 Endorotasi
 Eksorotasi
 Dilatasi
 Kontraksi
B. KLASIFIKASI OTOT BERDASARKAN LOKASI :
1) Otot bagian kepala
2) Otot bagian leher
3) Otot bagian dada
4) Otot bagian perut
5) Otot bagian punggung
6) Otot bagian bahu dan lengan
7) Otot panggul
8) Otot anggota gerak atas/bawah
OTOT KERANGKA TUBUH MANUSIA
 Otot kepala
 Otot Leher
 Otot bahu
 Otot dada
 Otot perut
 Otot punggung
 Otot pangkal lengan atas
 Otot lengan bawah
 Otot sekitar panggul
 Otot tungkai atas
 Otot tungkai bawah
A. OTOT KEPALA
Dibagi menjadi 5 bagian :
1. Otot Pundak Kepala →M. Oksipiti Frontalis
 M. Frontalis : mengerutkan dahi dan menarik dahi
mata
 M. Oksipitalis : menarik kulit ke belakang.
2. Otot wajah
 Otot mata / M. rektus okuli
 M. Oblikus okuli : memutar mata
 M. orbikularis okuli : sebagai penutup mata
 M. levator palpebra superior : menarik, mengangkat
kelopak mata atas waktu membuka mata
3. Otot mulut / bibir dan pipi
 M. Triangularis dan M. Orbikularis oris →menarik sudut ke bawah
 M. quadratus labii superior / otot bibir atas
 M. quadratus labii inferior →menarik bibir ke bawah
 M. buksinator : menahan makanan waktu mengunyah
 M. zigomaticus : mengangkat dagu mulut ke atas waktu tersenyum.
4. Otot pengunyah
 M. Maseter : mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
 M. Temporalis : menarik rahang bawah ke atas dan belakang
 M. Pterigoid internus dan eksternus : menarik rahang bawah ke depan
5. Otot lidah
 M. Genioglosus : mendorong lidah ke depan
 M. Stiloglosus : menarik lidah ke atas dan belakang
B. OTOT LEHER
1. M. Platisma
 Di samping leher →bagian dada
 Menekan mandibula, menarik bibir ke bawah,
mengerutkan kulit bibir.
2. M. Sternokleidomastoid
 Fungsi menarik kepala ke samping, kiri, kanan,
memutar kepala.
 Alat pembantu pernafasan
3. M. Longisimus kapitis, terdiri dari :
 Splenius, semispinalis kapitis.
C. OTOT BAHU
-Membungkus tulang pangkal lengan dan tulang
belikat akromion
a. M. Deltoid
 →Fungsi mengangkat lengan sampai mendatar
 -Membentuk lengkung bahu
 -Berpangkal disisi tulang selangka ujung bahu, tulang
belikat, dan diafase tulang pangkal lengan
b. M. Subskapularis
 →Fungsi menengahkan dan memutar tulang humerus ke
dalam
 -Mulai depan tulang belikat →taju tulang pangkal lengan
c. M. Supraspinatus
 →mengangkat lengan.
d. M. Infraspinatus
 →Fungsi memutar lengan ke luar
e. M. Teres Mayor
 →Fungsi memutar lengan ke dalam
f. M. Teres Minor
 →Fungsi memutar lengan ke luar
D. OTOT DADA
1. M. Pektoralis Mayor
 Pangkal di ujung tengah tulang selangka, tulang dada
dan rawan iga.
 Fungsi :
→memutar lengan ke dalam
→menarik lengan melalui dada
→merapatkan lengan ke dalam
2. M. Pektoralis Minor
 Terdapat di iga III, IV, dan V →pros. Korakoid
 Fungsi menaikan tulang belikat dan menekan bahu
3. M. Subklavikula
 Terdapat antara klavikula dan ujung iga ke satu
 Fungsi menekan sendi bahu kebawah dan kedepan
4. M. Setatus anterior / Otot Gergaji Depan
 Pangkal di iga I –IX →sisi tengah tulang belikat.
5. Otot Dada Sejati
 Terdapat disela iga luar dan iga dalam
 Fungsi →Mengangkat dan menurunkan iga waktu
bernafas
 Terdiri :
→M. Interkostalis eksterna dan interna.
-Fungsi mengangkat dan menurunkan iga waktu
bernafas
→M. Diafragmatikus
 -Bentuk melengkung ke atas →rongga torak.
 -Fungsi sebagai pembatas ruang dada dan ruang perut
 -Punya aponsurosis di tengah : sentrum tendinium.
E. OTOT PERUT
1. M. Abdominis Internal
 Garis ditengah dinding perut, Linea alba.
 Membentuk kandung otot.
2. M. Obliqus Eksternal Abdominis
 Berpangkal pada iga V →iga bawah.
 3. M. Obligus Internal Abdominis
 Lapisan kedua
 Aponeurosis : 2 →O. perut lurus depan
→O. perut lurus belakang
M. rektus abdominalis; dari iga rawan III →simfisis
4. M. Tranversus Abdominis
 Dari xifoid →artikule kosta III →simfisis
 Membentuk 4 urat melintang dari m. rektus
abdominalis →O. vagina
F. OTOT PUNGGUNG
a. Otot Yang Menggerakkan Tangan
 M Trapeziuz
→Terdapat disemua tulang punggung dari tulang
kepala belakang
→Fungsi mengangkat dan menarik sendi bahu
 M. Latisimos Dorsi
→Pangkal pada ruas tulang punggung V, tepi tulang
punggung dan iga III.
→Fungsi : menutupi ketiak bagian belakang,
memutar tulang pangkal lengan ke dalam
 M. Romboid
→Pangkal spina tulang leher V, ruas tulang punggung V →pinggir
tulang belikat
→Fungsi menggerakkan tulang belikat keatas
b. Otot Antara R. TL Belakang dan Iga
→Otot Pembantu Pernafasan :
M. Seratus post inferior
→Pada otot punggung lebar dari fasia lumbodorsalis →iga V
→Fungsi : menarik tulang iga ke bawah waktu nafas
M. seratus post superior
→Pada otot lomboid dari ruas leher VI →ruas tulang punggung II.
→Fungsi : menarik iga waktu inspirasi
c. O. P. Sejati
 M. Inter spinalis transverse dan M. semispinalis
 →Pada kiri dan kanan prosesus transverses dan prosesus spina
 →Fungsi memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra
M. Sakro spinalis
→Pada samping ruas tulang belakang kiri dan kanan
→Fungsi memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra
M. Quadratus Lumdorsum
→Letak antara Krista iliaka dan os kosta
→Terdiri dua lapisan :
1. Fleksi vertebra lumbalis
2. Dinding belakang ruas perut
G, OTOT PANGKAL LENGAN ATAS
1. O. Fleksor ( ketul )
 M. Biseps Traki
 Mempunyai dua sendi dan dua kepala
 Kep. Yang panjang melekat disendi bahu →tulang
pengumpil
 Kep. Yang pendek melekat diluar →tulang pengumpil
 Fungsi : membengkokkan lengan bawah siku,
meratakan hasta, mengangkat lengan
 M. Brakialis
 Pangkal dibawah otot segitiga tulang pangkal lengan
→pangkal tulang hasta
 Fungsi membengkokkan lengan bawah siku
 M. Korako Brakialis
 Pangkal diprosesus koroid →tulang pangkal lengan
 Fungsi mengangkat lengan.
 O. Ekstensor ( otot kedang )
 M. Triseps braki
Kep. Luar, berpangkal di belakang tulang pangkal
lengan →bawah →bersatu
Kep. Dalam, dimulai sebelah dalam tulang pangkal
lengan
Kep. Panjang, dimulai tulang bawah sendi →melekat
di olekrani.
OTOT LENGAN BAWAH
 Terdiri dari :
1. Otot Kedang
→Peran sebagai pengetulan atas siku, sendi tangan
dan jari ditambah gerakan silang tulang hasta.
M. ekstensor karpi radialis longus
M. ekstensor karpi radialis bravis
M. ekstensor korpi ulnaris
→Berfungsi untuk ekstensi lengan
M Digitonom karpi radialis →berfungsi untuk ekstensi
jari tangan, kec. Ibu jari
M. ekstensor politis longus →ekstensi ibu jari
2. Otot Ketul
→Mengedangkan siku dan tangan ditambah ibu jari
meratakan hasta
Otot ini berkumpul sebagai berikut :
 Otot sebelah tapak tangan →ada 4 lapis :
 →2 lapis disebelah luar, pangkal di tulang pangkal
lengan
 →1 lapis terdapat otot yang meliputi sendi siku, sendi
antara hasta dan tulang pengumpil, sendi
pergelangan.
 →lapisan ke 4 otot untuk sendi antara tulang hasta
dan pengumpil
 Diantara Otot-otot disebut :
→O. silang hasta bulat
fungsi : mengerjakan silang hasta, membengkokkan
lengan bawah siku
→O. ketul ( M. palmaris ulnaris )
Fungsi : Mengetulkan lengan
M. palmaris longus, m. fleksor karpi radialis, m. fleksor
digitor sublimis
Fungsi : fleksi jari kedua dan kelingking
M. fleksor digitorum profundus
Fungsi : fleksi jari 1,2,3,4
M. Flektor politis longus
 Fungsi : fleksi ibu jari
 →O. yang bekerja memutar radialis
M. Pronator teres equadratus
 →Fungsi pronasi dari tangan
M. Spinator brevis
 →Fungsi supinasi tangan
 Otot Sebelah tulang pengumpil
 →Fungsi : Membengkokkan lengan siku, Meratakan
hasta, Membengkokkan tangan kearah tulang
pengumpil atau tulang hasta
 Otot sebelah punggung atas
 →Fungsi ; Meluruskan jari tangan →otot kedang jari
bersama
OTOT SEKITAR PANGGUL
 →ASAL : DR TL PANGGUL →PANGKAL PAHA
 Depan Bagian Dalam
 M. psoas mayor
 M. iliakus
 M. psoas minor
 Belakang Bagian Luar
 M. gluteus medius dan minimus
 M. gluteus maksimus
 OTOT TUNGKAI ATAS
 Dibagi menjadi 3 golongan :
 1. Otot Abduktor
 m. abductor maldanus dalam
 m. abductor brevis tengah
 m. adbuktor longus luar
 →m. adbuktor femoralis
 Fungsi : menyelenggarakan gerak adbuksi dari femur.
 2. M. Ekstensor ( Ruadriseps Femoris )
 m. rektus femoris
 m. vatus lateralis eksternal
 m. vastus medialis internal
 m. vastus inter medial
 3. M. Fleksor Femoris
 Biseps Femoris
 M. Semi Membranosus
 M. Semi Tendinosus
 M. Sartorius
OTOT TUNGKAI BAWAH
 1. O. Tl. Kering
 Letak depan m. tibialis anterior
 Fungsi : mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan
membengkokkan kaki
 2. M. Eks. Talangus Longus
 Fungsi : meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari
manis dan kelingking kaki.
 3. O. Eks. / Kedang Ibu Jari
 Fungsi : meluruskan ibu jari kaki
4. Tendo Achiles
Fungsi : →meluruskan kaki di sendi tumit
→membengkokkan tungkai bawah lutut
Terdapat : -pangkal kondilus tl. Kering
-melekat di kondilus lateralis tl. paha
5. M. Falangus longus
Pangkal pada betis, urat melewati tulang jari, melekat
pada ruas empu jari
Fungsi : membengkokkan empu kaki
 6. M. Tibialis Posterior
 Pangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada
pangkal tulang kaki
 Fungsi : Membengkokkan kaki di sendi tumit dan
telapak kaki sebelah dalam.
 7. Otot Kedang Jari Bersama
 Letak : Punggung kaki
 Fungsi : dapat meluruskan jari kaki
Hipertrofi
 -Menunjukkan adanya pembesaran masing-masing
sel, yang berakibat membesarnya massa jaringan
seluruhnya.
Contoh : hipertrofis fisiologis adalah membesarnya
otot-otot akibat latihan.
 Hipertrofi juga dapat disebabkan oleh kebutuhan
fungsi yang meningkat seperti hipertensi sistemik,
dimana miokard harus memompa dengan tekanan
yang lebih besar dan ukuran sel otot miokard
meningkat.
Hiperplasia
-Merupakan pembesaran massa jaringan disebabkan
oleh bertambahnya sel-sel yang menyusunnya.
Macam :
-Hiperplasia Fisiologis
Terjadi pada pubertas dan kehamilan
-Hiperplasia kompensatonik
Terjadi pada organ yang sanggup
memulihkan jaringan yang hilang (hati)
Hiperplasia patologis
-Terjadi pada organ dengan sel-sel yang dapat
beregenerasi yang dirangsang abnormal ( tiroit dan
paratiroid ).
Metaplasia
-Perubahan yang reversibel, yaitu satu jenis sel diganti
oleh jenis sel lain. Biasanya terjadi bronkitis menahun
pada perokok.
C. FUNGSI OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif karena
kemampuannya berkontraksi. Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan
memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot
terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan,
sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot
sedang beristirahat.
Otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk
memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal
ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk
memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali
pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu
filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis
dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini
menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot
dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
 Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan.
Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu
rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian
rangsangan berurutan.
 Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama
dan rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan
kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau
tonus yang maksimum . Tonus yang maksimum terus
menerus disebut tetanus.
 Ada 2 tipe otot, yaitu otot merah dan otot putih.
 Otot merah kaya akan suplai darah, mengandung
mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan
senyawa seperti hemoglobin yang mampu mengikat
O2 dean menyimpannya di dalam otot. Otot merah
juga mengoksidasi asam lemak untuk memeperoleh
energi.
 Sebaliknya, otot putih memiliki sedikit darah,
mitokondria, dan mioglobin. Akan tetapi, otot putih
terspesialisasi untuk melakukan pernapasan
anaerobik untuk menghasilkan energi tanpa O2
sehingga cepat berkontraksi meskipun cepat lelah.
 Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
A. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya
berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua
berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat.
Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula.
Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep.
Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot
trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat
pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk
mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan),
misalnya otot trisep dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati
badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap
sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya
gerak kepala merunduk dan menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),
misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak
telapak tangan menelungkup.
B. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya
menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang
menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup).
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama –
sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi
bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar
tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas,
atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan
menengadah atau menelungkup.
Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot,
tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan
menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut
bergerak pada sendi yang dimilikinya.
 Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot
akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya
menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati
otot tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu
macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke
satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi
semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun
relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke
posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang
berkon traksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot
pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi
ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula,
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja
berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan
menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
C. MEKANISME GERAK OTOT
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron
dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori
kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.
Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set
filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan
filamen miosin.
Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan
aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan
energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara
miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2
pita gelap).
Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap
panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang)
dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
 Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya
menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara
memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah
bentuk ke konfigurasi energi tinggi.
 Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan
diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk
jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin
dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan
energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi.
 Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin
menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah
dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung
dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
 Sumber Energi untuk Gerak Otot
ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber
energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari
oksidasi karbohidrat dan lemak.
Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan
miosin yang memerlukan ATP.
ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ----- Aktomiosin
ATPase
 Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi
tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot.
 Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber
energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya
kepada ADP.
kreatin
Fosfokreatin + ADP ---------- keratin + ATP
Fosfokinase
 Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali
jumlah ATP.
 Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan
energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu ,
fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.
 Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali
jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk
menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen
bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering
disebut fase anaerob.
Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah bahwa otot
sinergis dan otot antagonis merupakan aplikasi dari
gerakan alamiah yang dapat dititmbulkan oleh
mekanisme gerak tubuh kita, sehingga kehadirannya
sangat dibutuhkan untuk menunjang gerakan yang
ditimbulkan oleh tubuh kita terutama pada saat kita
sedang beraktivitas.
Sistem muskularis

More Related Content

What's hot (20)

Sistem otot manusia
Sistem otot manusiaSistem otot manusia
Sistem otot manusia
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Otot rangka
Otot rangkaOtot rangka
Otot rangka
 
Anatomimuskuloskeletal
AnatomimuskuloskeletalAnatomimuskuloskeletal
Anatomimuskuloskeletal
 
Susunan otot dan bagian bagiannya
Susunan otot dan bagian bagiannyaSusunan otot dan bagian bagiannya
Susunan otot dan bagian bagiannya
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
 
Presentasi ipa (otot) kelompok 6 rev
Presentasi ipa (otot) kelompok 6  revPresentasi ipa (otot) kelompok 6  rev
Presentasi ipa (otot) kelompok 6 rev
 
Anatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Anatomi Fisiologi MuskuluskeletalAnatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Anatomi Fisiologi Muskuluskeletal
 
Anatomi & Fisiologi Manusia - Proses Berlari
Anatomi & Fisiologi Manusia - Proses BerlariAnatomi & Fisiologi Manusia - Proses Berlari
Anatomi & Fisiologi Manusia - Proses Berlari
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
 
Nyeri Pada Lutut
Nyeri Pada LututNyeri Pada Lutut
Nyeri Pada Lutut
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
3 sistem-otot-tingkatan-4
3 sistem-otot-tingkatan-43 sistem-otot-tingkatan-4
3 sistem-otot-tingkatan-4
 
Makalah biologi sistem gerak manusia
Makalah biologi sistem gerak manusiaMakalah biologi sistem gerak manusia
Makalah biologi sistem gerak manusia
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Muskulo Skeletal
Muskulo SkeletalMuskulo Skeletal
Muskulo Skeletal
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 

Similar to Sistem muskularis

Similar to Sistem muskularis (20)

Struktur otot tubuh
Struktur otot tubuhStruktur otot tubuh
Struktur otot tubuh
 
Struktur otot tubuh
Struktur otot tubuhStruktur otot tubuh
Struktur otot tubuh
 
Susunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusiaSusunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusia
 
Anfis tuma
Anfis tumaAnfis tuma
Anfis tuma
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
MIOLOGI.ppt
MIOLOGI.pptMIOLOGI.ppt
MIOLOGI.ppt
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Bab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerakBab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerak
 
Wa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetikaWa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetika
 
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxSistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
 
Gerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataGerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrata
 
Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8
 
jaringan otot
jaringan ototjaringan otot
jaringan otot
 
Anatomi MEMBRUM Sup et Inf _Blok 2 2020_10 30.pptx
Anatomi MEMBRUM Sup et Inf _Blok 2 2020_10 30.pptxAnatomi MEMBRUM Sup et Inf _Blok 2 2020_10 30.pptx
Anatomi MEMBRUM Sup et Inf _Blok 2 2020_10 30.pptx
 
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 

More from TotoSiswantoro

Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paru
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paruPemeriksaan fisik pada toraks dan paru paru
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paruTotoSiswantoro
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiTotoSiswantoro
 
Pemeriksaan fisik pada kulit
Pemeriksaan fisik  pada kulit Pemeriksaan fisik  pada kulit
Pemeriksaan fisik pada kulit TotoSiswantoro
 
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto S
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto SPemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto S
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto STotoSiswantoro
 
Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)
Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)
Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)TotoSiswantoro
 

More from TotoSiswantoro (8)

Rencana usaha
Rencana usahaRencana usaha
Rencana usaha
 
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paru
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paruPemeriksaan fisik pada toraks dan paru paru
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paru
 
Fisiologi baru
Fisiologi baruFisiologi baru
Fisiologi baru
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendi
 
Usaha (a)
Usaha (a)Usaha (a)
Usaha (a)
 
Pemeriksaan fisik pada kulit
Pemeriksaan fisik  pada kulit Pemeriksaan fisik  pada kulit
Pemeriksaan fisik pada kulit
 
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto S
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto SPemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto S
Pemeriksaan fisik pengantar (1) dr. Toto S
 
Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)
Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)
Pengantar Kewirausahaan (Dr. Toto S)
 

Recently uploaded

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Sistem muskularis

  • 1. Disusun oleh: Dr. H. Toto Siswantoro, M.Si., M.Kes. Dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • 2. A. KLASIFIKASI OTOT BERDASARKAN STRUKTUR Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Sel Otot berdasarka struktur dibagi menjadi 3 Golongan yaitu : 1. Otot Motoritas (otot serat lintang, otot rangka, otot sadar) 2. Otot Otonom (otot Polos , otot tak sadar): terdapat pada usus, kandung kemih, pembuluh darah. 3. Otot Jantung: bentuk otot serat lintang tetapi fungsinya sebagai otot polos.
  • 3. OTOT RANGKA  Merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.  Otot selalu mempunyai tonus ( Ketegangan jaringan ), Fungsi tonus otot adalah : 1. Memelihara sikap dan posisi tubuh . 2. Menahan rongga badan. 3. Menahan tekanan darah Bagian Otot: Lihat gambar otot lurik.
  • 4.
  • 5.
  • 6.  KONTRAKSI OTOT - Berdasar pengaruh susunan saraf motoris - Dapat berkontraksi cepat → bila ada rangsangan.  SELAPUT PEMBUNGKUS - Otot dikelilingi jaringan : perimisium atau fasia Berfungsi sebagai : - Melindungi otot tetap pada tempatnya - Merupakan origo beberapa otot - Merupakan letak pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot  Antara urat otot dan tulang : mukosa bursa →Fungsi : melicinkan urat terhadap pergeseran dengan tulang.  RETIKULUM → Bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo.
  • 7. 1. Otot lurik Otot lurik biasanya melekat pada rangka, sehingga sering disebut otot rangka. Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofibril, memiliki banyak inti dan dan tampak adanya bagian yang terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh karena itu, otot lurik disebut juga otot serat melintang. Cara kerjanya dipengaruhi oleh kesadaran atau saraf sadar dan tidak tahan kelelahan.
  • 8. 2. Otot Polos  Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik karena tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos memiliki sel-sel berbentuk gelendong dan terdapat satu inti ditengah sel.  Ciri-ciri otot polos adalah gerakannya di bawah pengaruh saraf tak sadar, reaksinya lambat tetapi mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Terdapat pada saluran alat–alat dalam, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh darah, dan getah bening.
  • 9. 3. Otot jantung Otot jantung atau miokardium hanya terdapat pada dinding jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri seperti otot lurik (memiliki serat gelap dan terang). Tetapi cara kerjanya seperti otot polos (dipengaruhi saraf tak sadar dan tidak cepat mengalami kelelahan.). Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jika kerja otot jantung terganggu menyebabkan serangan jantuNG.
  • 10. JENIS OTOT 1. Menurut bentuk dan serabut :  Otot serabut sejajar  Otot bentuk kipas  Otot bersirip  Otot melingkar 2. Menurut jumlah kepala :  Otot berkepala dua  Otot berkepala tiga ( triseps )  Otot berkepala empat (quadriceps
  • 11. 3. Menurut Pekerjaan :  Otot Sinergis  Otot antagonis  Otot abductor  Otot adductor  Otot fleksor  Otot ekstensor  Otot pronator  Otot supinator  Endorotasi  Eksorotasi  Dilatasi  Kontraksi
  • 12. B. KLASIFIKASI OTOT BERDASARKAN LOKASI : 1) Otot bagian kepala 2) Otot bagian leher 3) Otot bagian dada 4) Otot bagian perut 5) Otot bagian punggung 6) Otot bagian bahu dan lengan 7) Otot panggul 8) Otot anggota gerak atas/bawah
  • 13. OTOT KERANGKA TUBUH MANUSIA  Otot kepala  Otot Leher  Otot bahu  Otot dada  Otot perut  Otot punggung  Otot pangkal lengan atas  Otot lengan bawah  Otot sekitar panggul  Otot tungkai atas  Otot tungkai bawah
  • 14. A. OTOT KEPALA Dibagi menjadi 5 bagian : 1. Otot Pundak Kepala →M. Oksipiti Frontalis  M. Frontalis : mengerutkan dahi dan menarik dahi mata  M. Oksipitalis : menarik kulit ke belakang. 2. Otot wajah  Otot mata / M. rektus okuli  M. Oblikus okuli : memutar mata  M. orbikularis okuli : sebagai penutup mata  M. levator palpebra superior : menarik, mengangkat kelopak mata atas waktu membuka mata
  • 15. 3. Otot mulut / bibir dan pipi  M. Triangularis dan M. Orbikularis oris →menarik sudut ke bawah  M. quadratus labii superior / otot bibir atas  M. quadratus labii inferior →menarik bibir ke bawah  M. buksinator : menahan makanan waktu mengunyah  M. zigomaticus : mengangkat dagu mulut ke atas waktu tersenyum. 4. Otot pengunyah  M. Maseter : mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka  M. Temporalis : menarik rahang bawah ke atas dan belakang  M. Pterigoid internus dan eksternus : menarik rahang bawah ke depan
  • 16. 5. Otot lidah  M. Genioglosus : mendorong lidah ke depan  M. Stiloglosus : menarik lidah ke atas dan belakang
  • 17. B. OTOT LEHER 1. M. Platisma  Di samping leher →bagian dada  Menekan mandibula, menarik bibir ke bawah, mengerutkan kulit bibir. 2. M. Sternokleidomastoid  Fungsi menarik kepala ke samping, kiri, kanan, memutar kepala.  Alat pembantu pernafasan 3. M. Longisimus kapitis, terdiri dari :  Splenius, semispinalis kapitis.
  • 18. C. OTOT BAHU -Membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion a. M. Deltoid  →Fungsi mengangkat lengan sampai mendatar  -Membentuk lengkung bahu  -Berpangkal disisi tulang selangka ujung bahu, tulang belikat, dan diafase tulang pangkal lengan
  • 19. b. M. Subskapularis  →Fungsi menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam  -Mulai depan tulang belikat →taju tulang pangkal lengan c. M. Supraspinatus  →mengangkat lengan. d. M. Infraspinatus  →Fungsi memutar lengan ke luar e. M. Teres Mayor  →Fungsi memutar lengan ke dalam f. M. Teres Minor  →Fungsi memutar lengan ke luar
  • 20. D. OTOT DADA 1. M. Pektoralis Mayor  Pangkal di ujung tengah tulang selangka, tulang dada dan rawan iga.  Fungsi : →memutar lengan ke dalam →menarik lengan melalui dada →merapatkan lengan ke dalam
  • 21. 2. M. Pektoralis Minor  Terdapat di iga III, IV, dan V →pros. Korakoid  Fungsi menaikan tulang belikat dan menekan bahu 3. M. Subklavikula  Terdapat antara klavikula dan ujung iga ke satu  Fungsi menekan sendi bahu kebawah dan kedepan 4. M. Setatus anterior / Otot Gergaji Depan  Pangkal di iga I –IX →sisi tengah tulang belikat.
  • 22. 5. Otot Dada Sejati  Terdapat disela iga luar dan iga dalam  Fungsi →Mengangkat dan menurunkan iga waktu bernafas  Terdiri : →M. Interkostalis eksterna dan interna. -Fungsi mengangkat dan menurunkan iga waktu bernafas →M. Diafragmatikus  -Bentuk melengkung ke atas →rongga torak.  -Fungsi sebagai pembatas ruang dada dan ruang perut  -Punya aponsurosis di tengah : sentrum tendinium.
  • 23. E. OTOT PERUT 1. M. Abdominis Internal  Garis ditengah dinding perut, Linea alba.  Membentuk kandung otot. 2. M. Obliqus Eksternal Abdominis  Berpangkal pada iga V →iga bawah.
  • 24.  3. M. Obligus Internal Abdominis  Lapisan kedua  Aponeurosis : 2 →O. perut lurus depan →O. perut lurus belakang M. rektus abdominalis; dari iga rawan III →simfisis 4. M. Tranversus Abdominis  Dari xifoid →artikule kosta III →simfisis  Membentuk 4 urat melintang dari m. rektus abdominalis →O. vagina
  • 25. F. OTOT PUNGGUNG a. Otot Yang Menggerakkan Tangan  M Trapeziuz →Terdapat disemua tulang punggung dari tulang kepala belakang →Fungsi mengangkat dan menarik sendi bahu  M. Latisimos Dorsi →Pangkal pada ruas tulang punggung V, tepi tulang punggung dan iga III. →Fungsi : menutupi ketiak bagian belakang, memutar tulang pangkal lengan ke dalam
  • 26.  M. Romboid →Pangkal spina tulang leher V, ruas tulang punggung V →pinggir tulang belikat →Fungsi menggerakkan tulang belikat keatas b. Otot Antara R. TL Belakang dan Iga →Otot Pembantu Pernafasan : M. Seratus post inferior →Pada otot punggung lebar dari fasia lumbodorsalis →iga V →Fungsi : menarik tulang iga ke bawah waktu nafas M. seratus post superior →Pada otot lomboid dari ruas leher VI →ruas tulang punggung II. →Fungsi : menarik iga waktu inspirasi
  • 27. c. O. P. Sejati  M. Inter spinalis transverse dan M. semispinalis  →Pada kiri dan kanan prosesus transverses dan prosesus spina  →Fungsi memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra M. Sakro spinalis →Pada samping ruas tulang belakang kiri dan kanan →Fungsi memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra M. Quadratus Lumdorsum →Letak antara Krista iliaka dan os kosta →Terdiri dua lapisan : 1. Fleksi vertebra lumbalis 2. Dinding belakang ruas perut
  • 28. G, OTOT PANGKAL LENGAN ATAS 1. O. Fleksor ( ketul )  M. Biseps Traki  Mempunyai dua sendi dan dua kepala  Kep. Yang panjang melekat disendi bahu →tulang pengumpil  Kep. Yang pendek melekat diluar →tulang pengumpil  Fungsi : membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta, mengangkat lengan
  • 29.  M. Brakialis  Pangkal dibawah otot segitiga tulang pangkal lengan →pangkal tulang hasta  Fungsi membengkokkan lengan bawah siku  M. Korako Brakialis  Pangkal diprosesus koroid →tulang pangkal lengan  Fungsi mengangkat lengan.
  • 30.  O. Ekstensor ( otot kedang )  M. Triseps braki Kep. Luar, berpangkal di belakang tulang pangkal lengan →bawah →bersatu Kep. Dalam, dimulai sebelah dalam tulang pangkal lengan Kep. Panjang, dimulai tulang bawah sendi →melekat di olekrani.
  • 31. OTOT LENGAN BAWAH  Terdiri dari : 1. Otot Kedang →Peran sebagai pengetulan atas siku, sendi tangan dan jari ditambah gerakan silang tulang hasta. M. ekstensor karpi radialis longus M. ekstensor karpi radialis bravis M. ekstensor korpi ulnaris →Berfungsi untuk ekstensi lengan M Digitonom karpi radialis →berfungsi untuk ekstensi jari tangan, kec. Ibu jari M. ekstensor politis longus →ekstensi ibu jari
  • 32. 2. Otot Ketul →Mengedangkan siku dan tangan ditambah ibu jari meratakan hasta Otot ini berkumpul sebagai berikut :  Otot sebelah tapak tangan →ada 4 lapis :  →2 lapis disebelah luar, pangkal di tulang pangkal lengan  →1 lapis terdapat otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil, sendi pergelangan.  →lapisan ke 4 otot untuk sendi antara tulang hasta dan pengumpil
  • 33.  Diantara Otot-otot disebut : →O. silang hasta bulat fungsi : mengerjakan silang hasta, membengkokkan lengan bawah siku →O. ketul ( M. palmaris ulnaris ) Fungsi : Mengetulkan lengan M. palmaris longus, m. fleksor karpi radialis, m. fleksor digitor sublimis Fungsi : fleksi jari kedua dan kelingking M. fleksor digitorum profundus Fungsi : fleksi jari 1,2,3,4
  • 34. M. Flektor politis longus  Fungsi : fleksi ibu jari  →O. yang bekerja memutar radialis M. Pronator teres equadratus  →Fungsi pronasi dari tangan M. Spinator brevis  →Fungsi supinasi tangan
  • 35.  Otot Sebelah tulang pengumpil  →Fungsi : Membengkokkan lengan siku, Meratakan hasta, Membengkokkan tangan kearah tulang pengumpil atau tulang hasta  Otot sebelah punggung atas  →Fungsi ; Meluruskan jari tangan →otot kedang jari bersama
  • 36. OTOT SEKITAR PANGGUL  →ASAL : DR TL PANGGUL →PANGKAL PAHA  Depan Bagian Dalam  M. psoas mayor  M. iliakus  M. psoas minor  Belakang Bagian Luar  M. gluteus medius dan minimus  M. gluteus maksimus
  • 37.  OTOT TUNGKAI ATAS  Dibagi menjadi 3 golongan :  1. Otot Abduktor  m. abductor maldanus dalam  m. abductor brevis tengah  m. adbuktor longus luar  →m. adbuktor femoralis  Fungsi : menyelenggarakan gerak adbuksi dari femur.
  • 38.  2. M. Ekstensor ( Ruadriseps Femoris )  m. rektus femoris  m. vatus lateralis eksternal  m. vastus medialis internal  m. vastus inter medial  3. M. Fleksor Femoris  Biseps Femoris  M. Semi Membranosus  M. Semi Tendinosus  M. Sartorius
  • 39. OTOT TUNGKAI BAWAH  1. O. Tl. Kering  Letak depan m. tibialis anterior  Fungsi : mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki  2. M. Eks. Talangus Longus  Fungsi : meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.  3. O. Eks. / Kedang Ibu Jari  Fungsi : meluruskan ibu jari kaki
  • 40. 4. Tendo Achiles Fungsi : →meluruskan kaki di sendi tumit →membengkokkan tungkai bawah lutut Terdapat : -pangkal kondilus tl. Kering -melekat di kondilus lateralis tl. paha 5. M. Falangus longus Pangkal pada betis, urat melewati tulang jari, melekat pada ruas empu jari Fungsi : membengkokkan empu kaki
  • 41.  6. M. Tibialis Posterior  Pangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki  Fungsi : Membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki sebelah dalam.  7. Otot Kedang Jari Bersama  Letak : Punggung kaki  Fungsi : dapat meluruskan jari kaki
  • 42. Hipertrofi  -Menunjukkan adanya pembesaran masing-masing sel, yang berakibat membesarnya massa jaringan seluruhnya. Contoh : hipertrofis fisiologis adalah membesarnya otot-otot akibat latihan.  Hipertrofi juga dapat disebabkan oleh kebutuhan fungsi yang meningkat seperti hipertensi sistemik, dimana miokard harus memompa dengan tekanan yang lebih besar dan ukuran sel otot miokard meningkat.
  • 43. Hiperplasia -Merupakan pembesaran massa jaringan disebabkan oleh bertambahnya sel-sel yang menyusunnya. Macam : -Hiperplasia Fisiologis Terjadi pada pubertas dan kehamilan -Hiperplasia kompensatonik Terjadi pada organ yang sanggup memulihkan jaringan yang hilang (hati)
  • 44. Hiperplasia patologis -Terjadi pada organ dengan sel-sel yang dapat beregenerasi yang dirangsang abnormal ( tiroit dan paratiroid ). Metaplasia -Perubahan yang reversibel, yaitu satu jenis sel diganti oleh jenis sel lain. Biasanya terjadi bronkitis menahun pada perokok.
  • 45. C. FUNGSI OTOT Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
  • 46. Otot memiliki 3 karakter, yaitu: a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan. b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula. c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
  • 47.  Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.  Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum . Tonus yang maksimum terus menerus disebut tetanus.
  • 48.  Ada 2 tipe otot, yaitu otot merah dan otot putih.  Otot merah kaya akan suplai darah, mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa seperti hemoglobin yang mampu mengikat O2 dean menyimpannya di dalam otot. Otot merah juga mengoksidasi asam lemak untuk memeperoleh energi.  Sebaliknya, otot putih memiliki sedikit darah, mitokondria, dan mioglobin. Akan tetapi, otot putih terspesialisasi untuk melakukan pernapasan anaerobik untuk menghasilkan energi tanpa O2 sehingga cepat berkontraksi meskipun cepat lelah.
  • 49.  Sifat Kerja Otot Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu : A. Antagonis Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
  • 50. Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah: 1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep. 2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna. 3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah. 4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
  • 51. B. Sinergis Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
  • 52.  Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
  • 53. C. MEKANISME GERAK OTOT Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
  • 54.  Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi.  Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi.  Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
  • 55.  Sumber Energi untuk Gerak Otot ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP. ATP ---- ADP + P Aktin + Miosin ----- Aktomiosin ATPase
  • 56.  Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot.  Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP. kreatin Fosfokreatin + ADP ---------- keratin + ATP Fosfokinase  Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP.  Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.
  • 57.  Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob. Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah bahwa otot sinergis dan otot antagonis merupakan aplikasi dari gerakan alamiah yang dapat dititmbulkan oleh mekanisme gerak tubuh kita, sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menunjang gerakan yang ditimbulkan oleh tubuh kita terutama pada saat kita sedang beraktivitas.