6. Alur Operasional Bank Syariah
mudharib ∑
bagi hasil
Bagi hasil/laba
ujroh
Prinsip bagi hasil
Prinsip sewa
Prinsip jual beli margin
tabel
bagi hasil
Agen: mdh muqayyadah
Jasa keuangan: wakalah,
kafalah, sharf
Wadiah yad dhamanah
Mudharabah mutlaqah
lainnya
Pendapatan
mdh mutlaqah
Pendapatan berbasis
Imbalan (Fee Base Income)
Pooling
Dana
Laporan laba rugi
Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan
7. Sumber Keuntungan Bank Syariah
Statement Income Fee-based Income
Mudharabah
Musyarakah
Masing2 berkontribusi
dana; untung & risiko
ditanggung bersama
Shahibul maal 100% dana; mudharib
sbg pengelola; untung dibagi sesuai
kesepakatan; rugi ditanggung
shahibul maal, kecuali jika mudharib
lalai, maka rugi ditanggung mudharib
Jual Beli Ijarah Jasa
Murabahah Salam Istishna
Dengan
tambahan
keuntungan
Barang
ditangguhk
an,
pembayara
n di muka
Barang
ditangguhkan,
pembayaran bisa
saat kontrak,
diangsur, atau di
kemudian hari
Hawalah
Wakalah
Nisbah Bagi Hasil Margin Keuntungan Ujroh / Fee
9. Tahapan Pendirian Bank
UU Nomor 10 Tahun 1998 dan SK Direktur BI Nomor
32/33/KEP/DIR Tanggal 12 Mei 1999, menetapkan
ketentuan bagi pendirian Bank Umum dan BPR.
Pendirian Bank Umum dan BPR meliputi persetujuan
prinsip dan izin usaha
Persetujuan prinsip : Persetujuan yang diberikan
untuk melakukan persiapan pendirian Bank
Izin usaha : izin yang diberikan untuk melakukan
kegiatan usaha bank, setelah persiapan pendirian
Bank selesai dilakukan
10. Persetujuan Prinsip
Untuk memperoleh persetujuan prinsip, calon pemilik mengajukan kepada BI yang memuat :
Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART, dengan memuat;
Nama dan tempat kedudukan
Kegiatan usaha sebagai bank
Permodalan
Wewenang, tanggung jawab dan masa jabatan komisaris dan direksi
Daftar kepemilikan
Daftar calon pemegang saham berikut rincian besaran kepemilikan saham (PT)
Daftar calon anggota berikut simpanan pokok, wajib dan hibah (koperasi)
Rencana organisasi
Rencana Kerja Tahun Pertama
Analisis terhadap peluang pasar dan potensi ekonomi
Rencana kegiatan usaha, penghimpunan dan penyaluran dana bank, serta langkah-langkahnya
Rencana kebutuhan pegawai
Proyeksi arus kas selama 12 bulan, neraca dan perhitungan laba rugi
11. Persetujuan Prinsip
Bukti Setoran Modal minimal 30% dari Modal disetor
dalam bentuk Bilyet Giro BI
Modal disetor untuk Bank Umum sebesar Rp 3 T
Modal disetor untuk BPRS
2 M untuk wilayah Jabodetabek
1 M untuk Ibu Kota Provinsi
500 juta untuk kota dan kabupaten diluar
keduanya
Surat Pernyataan dari calon pemilik, bahwa modal
tersebut:
Tidak berasal dan pinjaman atau fasilitas
pembiayaan
Tidak berasal dan untuk pencucian uang
Persetujuan selambat-lambatnya akan diberikan
selama 60 hari setelah dokumen permohonan
diterima. BI wajib melakukan:
Penilitian atas kelengkapan dan kebenaran
dokumen
Wawancara terhadap calon pemilik, komisaris
dan direksi
Analisis yang meliputi:
Tingkat persaingan yang sehat antar Bank
Tingkat kejenuhan Bank
Kondisi ekonomi atau pemerataan
Pernyataan pemilik
Persetujuan prinsip tersebut berlaku selama 360 hari.
12. Izin Usaha
Izin usaha diajukan kepada BI dengan
melampiirkan :
Akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART yang telah disahkan instansi
berwenang
Data kepemilikan berupa daftar pemegang saham atau daftar anggota.
Daftar susunan komisaris dan direksi
Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk personalia
Bukti pelunasan modal distor minimum
Bukti kesiapan operasional :
Daftar aktiva tetap dan inventaris
Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor
Foto gedung dan tata letak ruangan
Contoh formulir atau warkat yang akan digunakan untuk operasional bank
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan
Surat pernyataan dari pemilik Bank bahwa pelunasan modal disetor :
Tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan
Tidak berasal dan untuk pencucian uang
Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi
anggota komisaris
Surat pernyataan tidak merangkap jabatan bagi anggota direksi
Surat pernyataan dari anggota komisaris dan direksi bahwa yang
bersangkutan tidak memiliki hubungan kekeluargaan
Surat pernyataan dari anggota direksi bahwa yang bersangkutan
baik secara sendiri ataupun bersama-sama tidak memiliki saham
melebihi 25% dari jumlah modal disetor pada suatu perusahaan
lain.
Persetujuan atau penolakan izin usaha diberikan selambat-
lambatnya 60 hari setelah dokumen permohonan diterima secara
lengkap
Bank yang telah mendapat izin usaha dari direksi BI wajib
melaksanakan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 hari terhitung
sejak tanggal izin usaha dikeluarkan.
Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi bank kepada
BI selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan
operasional
13. Dewan Komisaris dan Direksi
Persyaratan Umum anggota dewan komisaris dan direksi :
Tidak termasuk daftar hitam BI
Memiliki kemampuan melaksanakan tugas
Memiliki integritas :
Akhlak dan moral
Komitmen
Disiplin
Layak dan wajar
Bank yang sebagian sahamnya dimiliki asing boleh menempatkan WNA sebagai anggota komisaris dan anggota
direksi.
Jumlah anggota komisaris sekurang-kurangnya dua orang dan wajib memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman
dibidang perbankan
Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan
Sebagai anggota komisaris sebanyak-banyaknya satu bank lain/BPR
Sebagai anggota dewan komisasris, direksi atau eksekutif sebanyak-banyaknya dua perusahaan lain bukan
bank/BPR
14. Dewan Komisaris dan Direksi
Mayoritas anggota komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga
Direksi bank minimal berjumlah 3 orang dan memiliki pengalaman operasional bank minimal selama 5 tahun sebagai
pejabat eksekutif bank
Anggota direksi dilarang rangkap jabatan pada perusahaan lain
Anggota direksi dilarang memiliki hubungan kekeluargaan
Anggota direksi juga dilarang memiliki saham melebihi 25 % dari modal disetor pada perusahaan lain.
Direksi bank dilarang memberikan tugas kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa
batas
Calon anggota direksi dan komisaris harus mendapat persetujuan BI.
Permohonan diajukan ke BI
BI melakukan proses selama maksimal 15 hari meliputi:
Kelengkapan dan kebenaran dokumen
Wawancara terhadap calon
Laporan pengangkatan disampaikan kepada BI maksimal 10 hari setelah pengakatan disahkan RUPS.
15. Bentuk Hukum Bank
Pasal 21
Bentuk hukum suatu bank umum dapat berupa: (a) Perseroan Terbatas;
(b) Koperasi; atau (c) Perusahaan Daerah.
Pasal 22
1. Bank Umum hanya dapat didirikan oleh: (a) Warga negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia; atau (b) Warga negara Indonesia dan
atau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan
hukum asing secara kemitraan;
2. Ketentuan mengenai persyaratan pendirian yang wajib dipenuhi pihak-
pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
17. Klasifikasi Bank
BANK UMUM
SYARIAH
BENTUK
BANK SYARIAH
BPRS
Dari segi kewenangan menjalankan usahanya
Menurut undang-undang perbankan syariah, dinyatakan bahwa:
1. Bank Umum Syariah adalah bank syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran (Pasal 1
Angka 8).
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah
bank syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran (Pasal 1 Angka 9).
Dari segi pemiliknya, bank dapat dibedakan
menjadi:
1. Bank BUMN
2. Bank Pemerintah
Daerah
3. Bank Swasta Nasional
4. Bank Asing
5. Bank Campuran
6. Bank Koperasi
18. Jenis Kantor Bank
Kantor Pusat
Kantor
Cabang
Dalam Negri
Kantor
Cabang
Pembantu
Kantor
Cabang
Pembantu
Kantor
Cabang Luar
Negri
Kantor
Cabang
Pembantu
Pasal 6
(1) Pembukaan Kantor Cabang Bank Syariah dan UUS hanya
dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
(2) Pembukaan Kantor Cabang, kantor perwakilan, dan
jenisjenis kantor lainnya di luar negeri oleh Bank Umum
Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki
UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
(3) Pembukaan kantor di bawah Kantor Cabang, wajib
dilaporkan dan hanya dapat dilakukan setelah
mendapat surat penegasan dari Bank Indonesia.
(4) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tidak diizinkan untuk
membuka Kantor Cabang, kantor perwakilan, dan jenis
kantor lainnya di luar negeri.
20. Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang
menyebabkan para pelaku bisnis atau pengusaha yang
berusaha memperkuat usahanya dengan menjalin kerja
sama antar perusahaan. Bentuk kerja sama perusahaan
ini misalnya merger, akuisisi dan konsolidasi
Merger merupakan strategi korporasi yang banyak
ditempuh perbankan untuk menyehatkan bank maupun
untuk dapat bertahan ditengah krisis. Merger bank
banyak dilakukan di Indonesia setelah Presiden
Soeharto memberi peluang untuk merger sejumlah
bank pemerintah
Pendahuluan
22. M.E. Hitt
Suatu proses pengambil alihan yang
dilakukan suatu perusahaan terhadap seluruh
operasi dari entitas usaha lain yang mana
entitas yang sudah diambil alih dibubarkan
Brian Coyle
Menunjuk pada setiap bentuk pada
pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lainnya, pada saat kegiatan usaha
dari kedua perusahaan tersebut disatukan
Abdul Moin
Sebuah penggabungan antara dua
perusahaan atau lebih yang setelah itu hanya
ada satu perusahaan yang tetap hidup
sebagai badan hukum, sementara yang
lainnya menghentikan aktifitasnya
Secara Umum
Suatu proses penggabungan antara dua
perusahaan atau lebih menjadi satu
perusahaan saja, yang mana perusahaan
tersebut mengambil dengan cara
menyatukan saham
Definisi Merger
23. U
n
s
u
r
2
M
e
r
g
e
r
Penggabungan perusahaan setidaknya
melibatkan dua/lebih pihak perusahaan,
yaitu yang menerima penggabungan dan
pihak perusahaan yang digabungkan atau
menggabungkan diri
Perusahaan yang menerima penggabungan
akan menerima atau mengambil alih seluruh
hak dan kewajiban aktiva dan pasiva dari
target perusahaan
Perusahaan yang digabungkan akan hilang
statusnya sebagai perusahaan karena
hukum
3
2
1
25. Merger Horizontal
Misalkan saja merger antar bank atau merger antar firma
akuntan publik
Tujuan Utamanya yaitu mewujudkan efisiensi dalam
produksi, promosi, dan memasuki pasar yang sudah
mapan
Merger horizontal merupakan kombinasi antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang kegiatan
operasinya masih berada dalam lini bisnis yang sama
yang tadinya saling bersaing
01
02
03
26. Merger Vertikal
Misal merger perusahaan perkebunan karet dengan
produsen ban
Tujuan dari merger vertikal adalah untuk menjamin
pengadaan bahan baku yang berkesinambungan,
menjamin jalur pemasaran atas barang/jasa serta
menekan biaya produksi
Merger vertikal merupakan kombinasi antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang kegiatan
operasional/bidang usahanya menunjukkan adanya
hubungan sebagai produsen-supplier
01
02
03
27. Merger Konglomerat
Contoh dalam praktik ini adalah merger antara Mobil Oil
dengan Montgomery Ward
Tujuannya bagi perusahaan atau grup perusahaan adalah
untuk memperkecil risiko dalam rangka diversifikasi dan
memperkecil ketergantungan terhadap satu/beberapa
bidang usaha
Merger konglomerat merupakan kombinasi antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang tidak saling
memiliki hubungan, baik dalam jenis usaha (horizontal)
maupun tingkat operasi kegiatan (vertikal)
01
02
03
28. Merger Congeneric
Contoh dalam praktik adalah merger antara Backer &
Company dengan perusahaan Asuransi Prudential, Sony
dan Erricson
Misalnya gabungan antara perusahaan leasing dengan
bank
Merger congeneric merupakan merger antar perusahaan
yang kegiatan operasinya masih berada dalam suatu
hubungan dengan yang lain tetapi hubungan tersebut
belum dapat dikatakan sebagai produsen terhadap
produk yang sama (horisontal) dan bukan hubungan
produsen-supplier (vertikal)
01
02
03
29. Tujuan Merger
4
Pertumbuhan atau Diversifikasi
Meningkatkan Dana
Menciptakan Sinergi
Meningkatkan Keterampilan Bank
Melindungi Diri dari Take Over
Meningkatkan Likuiditas Pemilik
Pertimbangan Pajak
2
3
1
6
5 7
32. Kelebihan & Kekurangan Merger
Harus ada persetujuan dari
para pemegang saham
masing-masing perusahaan,
sedangkan untuk
mendapatkan persetujuan
tersebut diperlukan waktu
yang lama
Kekurangan Merger
Pengambil-alihan melalui
merger lebih sederhana dan
lebih murah dibandingkan
pengambil-alihan yang lain
Kelebihan Merger
33. Contoh Merger
Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan C
Bank Lippo + Bank CIMB Niaga
↓
Bank CIMB Niaga
34. Contoh
Konsolidasi
Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan D
Bank Ekspor Impor + Bank Bumi Daya + Bank BDN + Bank Bapindo
↓
Bank Mandiri