SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Zulkhairil Hadi Syam, S.E.I., M.E.Sy.
STES Bhakti Nugraha, 2024
#ABetterWaytoGrow
Pembahasan
02
01 Konsep Operational Perbankan
Pendirian dan Bentuk Hukum
Perbankan
03 Jenis-Jenis Kantor Bank
04 Penggabungan Usaha Bank
Konsep Operational Perbankan
Konsep dan Sistem Perbankan Syariah
Bunga vs Bagi Hasil
Alur Operasional Bank Syariah
mudharib ∑
bagi hasil
Bagi hasil/laba
ujroh
Prinsip bagi hasil
Prinsip sewa
Prinsip jual beli margin
tabel
bagi hasil
Agen: mdh muqayyadah
Jasa keuangan: wakalah,
kafalah, sharf
Wadiah yad dhamanah
Mudharabah mutlaqah
lainnya
Pendapatan
mdh mutlaqah
Pendapatan berbasis
Imbalan (Fee Base Income)
Pooling
Dana
Laporan laba rugi
Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan
Sumber Keuntungan Bank Syariah
Statement Income Fee-based Income
Mudharabah
Musyarakah
Masing2 berkontribusi
dana; untung & risiko
ditanggung bersama
Shahibul maal 100% dana; mudharib
sbg pengelola; untung dibagi sesuai
kesepakatan; rugi ditanggung
shahibul maal, kecuali jika mudharib
lalai, maka rugi ditanggung mudharib
Jual Beli Ijarah Jasa
Murabahah Salam Istishna
Dengan
tambahan
keuntungan
Barang
ditangguhk
an,
pembayara
n di muka
Barang
ditangguhkan,
pembayaran bisa
saat kontrak,
diangsur, atau di
kemudian hari
Hawalah
Wakalah
Nisbah Bagi Hasil Margin Keuntungan Ujroh / Fee
Pendirian dan Bentuk Hukum Perbankan
Tahapan Pendirian Bank
 UU Nomor 10 Tahun 1998 dan SK Direktur BI Nomor
32/33/KEP/DIR Tanggal 12 Mei 1999, menetapkan
ketentuan bagi pendirian Bank Umum dan BPR.
 Pendirian Bank Umum dan BPR meliputi persetujuan
prinsip dan izin usaha
 Persetujuan prinsip : Persetujuan yang diberikan
untuk melakukan persiapan pendirian Bank
 Izin usaha : izin yang diberikan untuk melakukan
kegiatan usaha bank, setelah persiapan pendirian
Bank selesai dilakukan
Persetujuan Prinsip
Untuk memperoleh persetujuan prinsip, calon pemilik mengajukan kepada BI yang memuat :
 Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART, dengan memuat;
 Nama dan tempat kedudukan
 Kegiatan usaha sebagai bank
 Permodalan
 Wewenang, tanggung jawab dan masa jabatan komisaris dan direksi
 Daftar kepemilikan
 Daftar calon pemegang saham berikut rincian besaran kepemilikan saham (PT)
 Daftar calon anggota berikut simpanan pokok, wajib dan hibah (koperasi)
 Rencana organisasi
 Rencana Kerja Tahun Pertama
 Analisis terhadap peluang pasar dan potensi ekonomi
 Rencana kegiatan usaha, penghimpunan dan penyaluran dana bank, serta langkah-langkahnya
 Rencana kebutuhan pegawai
 Proyeksi arus kas selama 12 bulan, neraca dan perhitungan laba rugi
Persetujuan Prinsip
 Bukti Setoran Modal minimal 30% dari Modal disetor
dalam bentuk Bilyet Giro BI
 Modal disetor untuk Bank Umum sebesar Rp 3 T
 Modal disetor untuk BPRS
 2 M untuk wilayah Jabodetabek
 1 M untuk Ibu Kota Provinsi
 500 juta untuk kota dan kabupaten diluar
keduanya
 Surat Pernyataan dari calon pemilik, bahwa modal
tersebut:
 Tidak berasal dan pinjaman atau fasilitas
pembiayaan
 Tidak berasal dan untuk pencucian uang
 Persetujuan selambat-lambatnya akan diberikan
selama 60 hari setelah dokumen permohonan
diterima. BI wajib melakukan:
 Penilitian atas kelengkapan dan kebenaran
dokumen
 Wawancara terhadap calon pemilik, komisaris
dan direksi
 Analisis yang meliputi:
 Tingkat persaingan yang sehat antar Bank
 Tingkat kejenuhan Bank
 Kondisi ekonomi atau pemerataan
 Pernyataan pemilik
 Persetujuan prinsip tersebut berlaku selama 360 hari.
Izin Usaha
Izin usaha diajukan kepada BI dengan
melampiirkan :
 Akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART yang telah disahkan instansi
berwenang
 Data kepemilikan berupa daftar pemegang saham atau daftar anggota.
 Daftar susunan komisaris dan direksi
 Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk personalia
 Bukti pelunasan modal distor minimum
 Bukti kesiapan operasional :
 Daftar aktiva tetap dan inventaris
 Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor
 Foto gedung dan tata letak ruangan
 Contoh formulir atau warkat yang akan digunakan untuk operasional bank
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan
 Surat pernyataan dari pemilik Bank bahwa pelunasan modal disetor :
 Tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan
 Tidak berasal dan untuk pencucian uang
 Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi
anggota komisaris
 Surat pernyataan tidak merangkap jabatan bagi anggota direksi
 Surat pernyataan dari anggota komisaris dan direksi bahwa yang
bersangkutan tidak memiliki hubungan kekeluargaan
 Surat pernyataan dari anggota direksi bahwa yang bersangkutan
baik secara sendiri ataupun bersama-sama tidak memiliki saham
melebihi 25% dari jumlah modal disetor pada suatu perusahaan
lain.
 Persetujuan atau penolakan izin usaha diberikan selambat-
lambatnya 60 hari setelah dokumen permohonan diterima secara
lengkap
 Bank yang telah mendapat izin usaha dari direksi BI wajib
melaksanakan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 hari terhitung
sejak tanggal izin usaha dikeluarkan.
 Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi bank kepada
BI selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan
operasional
Dewan Komisaris dan Direksi
 Persyaratan Umum anggota dewan komisaris dan direksi :
 Tidak termasuk daftar hitam BI
 Memiliki kemampuan melaksanakan tugas
 Memiliki integritas :
 Akhlak dan moral
 Komitmen
 Disiplin
 Layak dan wajar
 Bank yang sebagian sahamnya dimiliki asing boleh menempatkan WNA sebagai anggota komisaris dan anggota
direksi.
 Jumlah anggota komisaris sekurang-kurangnya dua orang dan wajib memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman
dibidang perbankan
 Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan
 Sebagai anggota komisaris sebanyak-banyaknya satu bank lain/BPR
 Sebagai anggota dewan komisasris, direksi atau eksekutif sebanyak-banyaknya dua perusahaan lain bukan
bank/BPR
Dewan Komisaris dan Direksi
 Mayoritas anggota komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga
 Direksi bank minimal berjumlah 3 orang dan memiliki pengalaman operasional bank minimal selama 5 tahun sebagai
pejabat eksekutif bank
 Anggota direksi dilarang rangkap jabatan pada perusahaan lain
 Anggota direksi dilarang memiliki hubungan kekeluargaan
 Anggota direksi juga dilarang memiliki saham melebihi 25 % dari modal disetor pada perusahaan lain.
 Direksi bank dilarang memberikan tugas kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa
batas
 Calon anggota direksi dan komisaris harus mendapat persetujuan BI.
 Permohonan diajukan ke BI
 BI melakukan proses selama maksimal 15 hari meliputi:
 Kelengkapan dan kebenaran dokumen
 Wawancara terhadap calon
 Laporan pengangkatan disampaikan kepada BI maksimal 10 hari setelah pengakatan disahkan RUPS.
Bentuk Hukum Bank
Pasal 21
Bentuk hukum suatu bank umum dapat berupa: (a) Perseroan Terbatas;
(b) Koperasi; atau (c) Perusahaan Daerah.
Pasal 22
1. Bank Umum hanya dapat didirikan oleh: (a) Warga negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia; atau (b) Warga negara Indonesia dan
atau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan
hukum asing secara kemitraan;
2. Ketentuan mengenai persyaratan pendirian yang wajib dipenuhi pihak-
pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Jenis-Jenis Kantor Bank
Klasifikasi Bank
BANK UMUM
SYARIAH
BENTUK
BANK SYARIAH
BPRS
Dari segi kewenangan menjalankan usahanya
Menurut undang-undang perbankan syariah, dinyatakan bahwa:
1. Bank Umum Syariah adalah bank syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran (Pasal 1
Angka 8).
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah
bank syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran (Pasal 1 Angka 9).
Dari segi pemiliknya, bank dapat dibedakan
menjadi:
1. Bank BUMN
2. Bank Pemerintah
Daerah
3. Bank Swasta Nasional
4. Bank Asing
5. Bank Campuran
6. Bank Koperasi
Jenis Kantor Bank
Kantor Pusat
Kantor
Cabang
Dalam Negri
Kantor
Cabang
Pembantu
Kantor
Cabang
Pembantu
Kantor
Cabang Luar
Negri
Kantor
Cabang
Pembantu
Pasal 6
(1) Pembukaan Kantor Cabang Bank Syariah dan UUS hanya
dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
(2) Pembukaan Kantor Cabang, kantor perwakilan, dan
jenisjenis kantor lainnya di luar negeri oleh Bank Umum
Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki
UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
(3) Pembukaan kantor di bawah Kantor Cabang, wajib
dilaporkan dan hanya dapat dilakukan setelah
mendapat surat penegasan dari Bank Indonesia.
(4) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tidak diizinkan untuk
membuka Kantor Cabang, kantor perwakilan, dan jenis
kantor lainnya di luar negeri.
Penggabungan Usaha Bank
Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang
menyebabkan para pelaku bisnis atau pengusaha yang
berusaha memperkuat usahanya dengan menjalin kerja
sama antar perusahaan. Bentuk kerja sama perusahaan
ini misalnya merger, akuisisi dan konsolidasi
Merger merupakan strategi korporasi yang banyak
ditempuh perbankan untuk menyehatkan bank maupun
untuk dapat bertahan ditengah krisis. Merger bank
banyak dilakukan di Indonesia setelah Presiden
Soeharto memberi peluang untuk merger sejumlah
bank pemerintah
Pendahuluan
Kombinasi Bisnis
Konsolidasi
Merger
Akuisisi
2
3
1
M.E. Hitt
Suatu proses pengambil alihan yang
dilakukan suatu perusahaan terhadap seluruh
operasi dari entitas usaha lain yang mana
entitas yang sudah diambil alih dibubarkan
Brian Coyle
Menunjuk pada setiap bentuk pada
pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lainnya, pada saat kegiatan usaha
dari kedua perusahaan tersebut disatukan
Abdul Moin
Sebuah penggabungan antara dua
perusahaan atau lebih yang setelah itu hanya
ada satu perusahaan yang tetap hidup
sebagai badan hukum, sementara yang
lainnya menghentikan aktifitasnya
Secara Umum
Suatu proses penggabungan antara dua
perusahaan atau lebih menjadi satu
perusahaan saja, yang mana perusahaan
tersebut mengambil dengan cara
menyatukan saham
Definisi Merger
U
n
s
u
r
2
M
e
r
g
e
r
Penggabungan perusahaan setidaknya
melibatkan dua/lebih pihak perusahaan,
yaitu yang menerima penggabungan dan
pihak perusahaan yang digabungkan atau
menggabungkan diri
Perusahaan yang menerima penggabungan
akan menerima atau mengambil alih seluruh
hak dan kewajiban aktiva dan pasiva dari
target perusahaan
Perusahaan yang digabungkan akan hilang
statusnya sebagai perusahaan karena
hukum
3
2
1
Merger Horizontal Merger Vertikal Merger Konglomerat Merger Congeneric
Jenis2 Merger
Merger Horizontal
Misalkan saja merger antar bank atau merger antar firma
akuntan publik
Tujuan Utamanya yaitu mewujudkan efisiensi dalam
produksi, promosi, dan memasuki pasar yang sudah
mapan
Merger horizontal merupakan kombinasi antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang kegiatan
operasinya masih berada dalam lini bisnis yang sama
yang tadinya saling bersaing
01
02
03
Merger Vertikal
Misal merger perusahaan perkebunan karet dengan
produsen ban
Tujuan dari merger vertikal adalah untuk menjamin
pengadaan bahan baku yang berkesinambungan,
menjamin jalur pemasaran atas barang/jasa serta
menekan biaya produksi
Merger vertikal merupakan kombinasi antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang kegiatan
operasional/bidang usahanya menunjukkan adanya
hubungan sebagai produsen-supplier
01
02
03
Merger Konglomerat
Contoh dalam praktik ini adalah merger antara Mobil Oil
dengan Montgomery Ward
Tujuannya bagi perusahaan atau grup perusahaan adalah
untuk memperkecil risiko dalam rangka diversifikasi dan
memperkecil ketergantungan terhadap satu/beberapa
bidang usaha
Merger konglomerat merupakan kombinasi antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang tidak saling
memiliki hubungan, baik dalam jenis usaha (horizontal)
maupun tingkat operasi kegiatan (vertikal)
01
02
03
Merger Congeneric
Contoh dalam praktik adalah merger antara Backer &
Company dengan perusahaan Asuransi Prudential, Sony
dan Erricson
Misalnya gabungan antara perusahaan leasing dengan
bank
Merger congeneric merupakan merger antar perusahaan
yang kegiatan operasinya masih berada dalam suatu
hubungan dengan yang lain tetapi hubungan tersebut
belum dapat dikatakan sebagai produsen terhadap
produk yang sama (horisontal) dan bukan hubungan
produsen-supplier (vertikal)
01
02
03
Tujuan Merger
4
Pertumbuhan atau Diversifikasi
Meningkatkan Dana
Menciptakan Sinergi
Meningkatkan Keterampilan Bank
Melindungi Diri dari Take Over
Meningkatkan Likuiditas Pemilik
Pertimbangan Pajak
2
3
1
6
5 7
Kondisi Keuangan Masing2
Bank
1
Kecukupan Modal
2
Prasyarat Melakukan
Merger
Lanjutan
Manajemen Perbankan
3
Apakah merger dapat
memberi manfaat bagi
pengguna jasa bank
tersebut
4
Kelebihan & Kekurangan Merger
Harus ada persetujuan dari
para pemegang saham
masing-masing perusahaan,
sedangkan untuk
mendapatkan persetujuan
tersebut diperlukan waktu
yang lama
Kekurangan Merger
Pengambil-alihan melalui
merger lebih sederhana dan
lebih murah dibandingkan
pengambil-alihan yang lain
Kelebihan Merger
Contoh Merger
Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan C
Bank Lippo + Bank CIMB Niaga
↓
Bank CIMB Niaga
Contoh
Konsolidasi
Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan D
Bank Ekspor Impor + Bank Bumi Daya + Bank BDN + Bank Bapindo
↓
Bank Mandiri
Contoh Akuisisi
Perusahaan A + Perusahaan B
↓
Perusahaan A + Perusahaan B
BRI + Agro Niaga
↓
BRI + BRI Agro
Pembahasan 2 - Operational Perbankan.pptx

More Related Content

Similar to Pembahasan 2 - Operational Perbankan.pptx

BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAHBENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAHMFChannel
 
Regulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanRegulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanahmad muhoriah
 
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)Julio Abram
 
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptxMateri Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptxerdi husein
 
Prosedur pendirian bpr
Prosedur pendirian bprProsedur pendirian bpr
Prosedur pendirian bprabumusa99
 
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptxPembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptxhadiisyam
 
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptMateri_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptJunaAki
 
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikrorisaraihan
 
File ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptx
File ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptxFile ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptx
File ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptxWeka3
 
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptxPERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptxNggokabis
 
Sop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversi
Sop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversiSop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversi
Sop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversiIwinhidayathidayat
 
Pengembangan MOda Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan MOda Bimtek PWMP.pptxPengembangan MOda Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan MOda Bimtek PWMP.pptxdaniel muttaqin
 
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxPengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxdaniel muttaqin
 
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL) 23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL) nadya faradini
 
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxPengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxdaniel muttaqin
 
1 Materi AO(1).pdf
1 Materi AO(1).pdf1 Materi AO(1).pdf
1 Materi AO(1).pdfTulusArianto
 
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan KoperasiRingkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan KoperasiMujiSubagiyanto1
 

Similar to Pembahasan 2 - Operational Perbankan.pptx (20)

BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAHBENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK SYARIAH
 
Regulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanRegulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankan
 
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)Bab 9   bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
Bab 9 bank umum berdasar prinsip syariah (bank syariah)
 
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptxMateri Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
 
1 uu perb ankan
1 uu perb ankan1 uu perb ankan
1 uu perb ankan
 
Prosedur pendirian bpr
Prosedur pendirian bprProsedur pendirian bpr
Prosedur pendirian bpr
 
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptxPembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
 
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptMateri_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
 
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
 
Sesi 4 bank syariah
Sesi 4 bank syariahSesi 4 bank syariah
Sesi 4 bank syariah
 
File ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptx
File ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptxFile ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptx
File ppt..Ruang lingkup perbankkan_.pptx
 
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptxPERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
 
Sop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversi
Sop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversiSop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversi
Sop pinjaman-cu-amarta-no-001-2013 2-dikonversi
 
Pengembangan MOda Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan MOda Bimtek PWMP.pptxPengembangan MOda Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan MOda Bimtek PWMP.pptx
 
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxPengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
 
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL) 23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
 
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxPengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
 
1 Materi AO(1).pdf
1 Materi AO(1).pdf1 Materi AO(1).pdf
1 Materi AO(1).pdf
 
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan KoperasiRingkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
 
KESEHATAN BANK
KESEHATAN BANKKESEHATAN BANK
KESEHATAN BANK
 

More from hadiisyam

Bank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptx
Bank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptxBank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptx
Bank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptxhadiisyam
 
5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt
5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt
5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppthadiisyam
 
Pertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan Syariah
Pertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan SyariahPertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan Syariah
Pertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan Syariahhadiisyam
 
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptxPembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptxhadiisyam
 
Excel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdf
Excel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdfExcel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdf
Excel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdfhadiisyam
 
RPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
RPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdfRPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
RPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdfhadiisyam
 
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.pptPenerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppthadiisyam
 

More from hadiisyam (7)

Bank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptx
Bank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptxBank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptx
Bank Dan Ruang Lingkupnya Kelompok 1.pptx
 
5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt
5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt
5.-Jenis-Perizinan-Pendirian-dan-Kepemilikan.ppt
 
Pertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan Syariah
Pertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan SyariahPertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan Syariah
Pertemuan Ke 6 Pembahasan Merger Perbankan Syariah
 
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptxPembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
Pembahasan 1 - Bank dan Ruang Lingkupnya.pptx
 
Excel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdf
Excel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdfExcel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdf
Excel Data Analysis with Interactive Dashboard - Exercise Guide.pdf
 
RPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
RPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdfRPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
RPS_MATAKULIAH_PENGANTAR_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
 
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.pptPenerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Pembahasan 2 - Operational Perbankan.pptx

  • 1. Zulkhairil Hadi Syam, S.E.I., M.E.Sy. STES Bhakti Nugraha, 2024 #ABetterWaytoGrow
  • 2. Pembahasan 02 01 Konsep Operational Perbankan Pendirian dan Bentuk Hukum Perbankan 03 Jenis-Jenis Kantor Bank 04 Penggabungan Usaha Bank
  • 4. Konsep dan Sistem Perbankan Syariah
  • 6. Alur Operasional Bank Syariah mudharib ∑ bagi hasil Bagi hasil/laba ujroh Prinsip bagi hasil Prinsip sewa Prinsip jual beli margin tabel bagi hasil Agen: mdh muqayyadah Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf Wadiah yad dhamanah Mudharabah mutlaqah lainnya Pendapatan mdh mutlaqah Pendapatan berbasis Imbalan (Fee Base Income) Pooling Dana Laporan laba rugi Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan
  • 7. Sumber Keuntungan Bank Syariah Statement Income Fee-based Income Mudharabah Musyarakah Masing2 berkontribusi dana; untung & risiko ditanggung bersama Shahibul maal 100% dana; mudharib sbg pengelola; untung dibagi sesuai kesepakatan; rugi ditanggung shahibul maal, kecuali jika mudharib lalai, maka rugi ditanggung mudharib Jual Beli Ijarah Jasa Murabahah Salam Istishna Dengan tambahan keuntungan Barang ditangguhk an, pembayara n di muka Barang ditangguhkan, pembayaran bisa saat kontrak, diangsur, atau di kemudian hari Hawalah Wakalah Nisbah Bagi Hasil Margin Keuntungan Ujroh / Fee
  • 8. Pendirian dan Bentuk Hukum Perbankan
  • 9. Tahapan Pendirian Bank  UU Nomor 10 Tahun 1998 dan SK Direktur BI Nomor 32/33/KEP/DIR Tanggal 12 Mei 1999, menetapkan ketentuan bagi pendirian Bank Umum dan BPR.  Pendirian Bank Umum dan BPR meliputi persetujuan prinsip dan izin usaha  Persetujuan prinsip : Persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan pendirian Bank  Izin usaha : izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha bank, setelah persiapan pendirian Bank selesai dilakukan
  • 10. Persetujuan Prinsip Untuk memperoleh persetujuan prinsip, calon pemilik mengajukan kepada BI yang memuat :  Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART, dengan memuat;  Nama dan tempat kedudukan  Kegiatan usaha sebagai bank  Permodalan  Wewenang, tanggung jawab dan masa jabatan komisaris dan direksi  Daftar kepemilikan  Daftar calon pemegang saham berikut rincian besaran kepemilikan saham (PT)  Daftar calon anggota berikut simpanan pokok, wajib dan hibah (koperasi)  Rencana organisasi  Rencana Kerja Tahun Pertama  Analisis terhadap peluang pasar dan potensi ekonomi  Rencana kegiatan usaha, penghimpunan dan penyaluran dana bank, serta langkah-langkahnya  Rencana kebutuhan pegawai  Proyeksi arus kas selama 12 bulan, neraca dan perhitungan laba rugi
  • 11. Persetujuan Prinsip  Bukti Setoran Modal minimal 30% dari Modal disetor dalam bentuk Bilyet Giro BI  Modal disetor untuk Bank Umum sebesar Rp 3 T  Modal disetor untuk BPRS  2 M untuk wilayah Jabodetabek  1 M untuk Ibu Kota Provinsi  500 juta untuk kota dan kabupaten diluar keduanya  Surat Pernyataan dari calon pemilik, bahwa modal tersebut:  Tidak berasal dan pinjaman atau fasilitas pembiayaan  Tidak berasal dan untuk pencucian uang  Persetujuan selambat-lambatnya akan diberikan selama 60 hari setelah dokumen permohonan diterima. BI wajib melakukan:  Penilitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen  Wawancara terhadap calon pemilik, komisaris dan direksi  Analisis yang meliputi:  Tingkat persaingan yang sehat antar Bank  Tingkat kejenuhan Bank  Kondisi ekonomi atau pemerataan  Pernyataan pemilik  Persetujuan prinsip tersebut berlaku selama 360 hari.
  • 12. Izin Usaha Izin usaha diajukan kepada BI dengan melampiirkan :  Akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART yang telah disahkan instansi berwenang  Data kepemilikan berupa daftar pemegang saham atau daftar anggota.  Daftar susunan komisaris dan direksi  Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk personalia  Bukti pelunasan modal distor minimum  Bukti kesiapan operasional :  Daftar aktiva tetap dan inventaris  Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor  Foto gedung dan tata letak ruangan  Contoh formulir atau warkat yang akan digunakan untuk operasional bank  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan  Surat pernyataan dari pemilik Bank bahwa pelunasan modal disetor :  Tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan  Tidak berasal dan untuk pencucian uang  Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi anggota komisaris  Surat pernyataan tidak merangkap jabatan bagi anggota direksi  Surat pernyataan dari anggota komisaris dan direksi bahwa yang bersangkutan tidak memiliki hubungan kekeluargaan  Surat pernyataan dari anggota direksi bahwa yang bersangkutan baik secara sendiri ataupun bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari jumlah modal disetor pada suatu perusahaan lain.  Persetujuan atau penolakan izin usaha diberikan selambat- lambatnya 60 hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap  Bank yang telah mendapat izin usaha dari direksi BI wajib melaksanakan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 hari terhitung sejak tanggal izin usaha dikeluarkan.  Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi bank kepada BI selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan operasional
  • 13. Dewan Komisaris dan Direksi  Persyaratan Umum anggota dewan komisaris dan direksi :  Tidak termasuk daftar hitam BI  Memiliki kemampuan melaksanakan tugas  Memiliki integritas :  Akhlak dan moral  Komitmen  Disiplin  Layak dan wajar  Bank yang sebagian sahamnya dimiliki asing boleh menempatkan WNA sebagai anggota komisaris dan anggota direksi.  Jumlah anggota komisaris sekurang-kurangnya dua orang dan wajib memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman dibidang perbankan  Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan  Sebagai anggota komisaris sebanyak-banyaknya satu bank lain/BPR  Sebagai anggota dewan komisasris, direksi atau eksekutif sebanyak-banyaknya dua perusahaan lain bukan bank/BPR
  • 14. Dewan Komisaris dan Direksi  Mayoritas anggota komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga  Direksi bank minimal berjumlah 3 orang dan memiliki pengalaman operasional bank minimal selama 5 tahun sebagai pejabat eksekutif bank  Anggota direksi dilarang rangkap jabatan pada perusahaan lain  Anggota direksi dilarang memiliki hubungan kekeluargaan  Anggota direksi juga dilarang memiliki saham melebihi 25 % dari modal disetor pada perusahaan lain.  Direksi bank dilarang memberikan tugas kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas  Calon anggota direksi dan komisaris harus mendapat persetujuan BI.  Permohonan diajukan ke BI  BI melakukan proses selama maksimal 15 hari meliputi:  Kelengkapan dan kebenaran dokumen  Wawancara terhadap calon  Laporan pengangkatan disampaikan kepada BI maksimal 10 hari setelah pengakatan disahkan RUPS.
  • 15. Bentuk Hukum Bank Pasal 21 Bentuk hukum suatu bank umum dapat berupa: (a) Perseroan Terbatas; (b) Koperasi; atau (c) Perusahaan Daerah. Pasal 22 1. Bank Umum hanya dapat didirikan oleh: (a) Warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia; atau (b) Warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan hukum asing secara kemitraan; 2. Ketentuan mengenai persyaratan pendirian yang wajib dipenuhi pihak- pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Bank Indonesia.
  • 17. Klasifikasi Bank BANK UMUM SYARIAH BENTUK BANK SYARIAH BPRS Dari segi kewenangan menjalankan usahanya Menurut undang-undang perbankan syariah, dinyatakan bahwa: 1. Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Pasal 1 Angka 8). 2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Pasal 1 Angka 9). Dari segi pemiliknya, bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank BUMN 2. Bank Pemerintah Daerah 3. Bank Swasta Nasional 4. Bank Asing 5. Bank Campuran 6. Bank Koperasi
  • 18. Jenis Kantor Bank Kantor Pusat Kantor Cabang Dalam Negri Kantor Cabang Pembantu Kantor Cabang Pembantu Kantor Cabang Luar Negri Kantor Cabang Pembantu Pasal 6 (1) Pembukaan Kantor Cabang Bank Syariah dan UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia. (2) Pembukaan Kantor Cabang, kantor perwakilan, dan jenisjenis kantor lainnya di luar negeri oleh Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia. (3) Pembukaan kantor di bawah Kantor Cabang, wajib dilaporkan dan hanya dapat dilakukan setelah mendapat surat penegasan dari Bank Indonesia. (4) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tidak diizinkan untuk membuka Kantor Cabang, kantor perwakilan, dan jenis kantor lainnya di luar negeri.
  • 20. Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang menyebabkan para pelaku bisnis atau pengusaha yang berusaha memperkuat usahanya dengan menjalin kerja sama antar perusahaan. Bentuk kerja sama perusahaan ini misalnya merger, akuisisi dan konsolidasi Merger merupakan strategi korporasi yang banyak ditempuh perbankan untuk menyehatkan bank maupun untuk dapat bertahan ditengah krisis. Merger bank banyak dilakukan di Indonesia setelah Presiden Soeharto memberi peluang untuk merger sejumlah bank pemerintah Pendahuluan
  • 22. M.E. Hitt Suatu proses pengambil alihan yang dilakukan suatu perusahaan terhadap seluruh operasi dari entitas usaha lain yang mana entitas yang sudah diambil alih dibubarkan Brian Coyle Menunjuk pada setiap bentuk pada pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya, pada saat kegiatan usaha dari kedua perusahaan tersebut disatukan Abdul Moin Sebuah penggabungan antara dua perusahaan atau lebih yang setelah itu hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktifitasnya Secara Umum Suatu proses penggabungan antara dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan saja, yang mana perusahaan tersebut mengambil dengan cara menyatukan saham Definisi Merger
  • 23. U n s u r 2 M e r g e r Penggabungan perusahaan setidaknya melibatkan dua/lebih pihak perusahaan, yaitu yang menerima penggabungan dan pihak perusahaan yang digabungkan atau menggabungkan diri Perusahaan yang menerima penggabungan akan menerima atau mengambil alih seluruh hak dan kewajiban aktiva dan pasiva dari target perusahaan Perusahaan yang digabungkan akan hilang statusnya sebagai perusahaan karena hukum 3 2 1
  • 24. Merger Horizontal Merger Vertikal Merger Konglomerat Merger Congeneric Jenis2 Merger
  • 25. Merger Horizontal Misalkan saja merger antar bank atau merger antar firma akuntan publik Tujuan Utamanya yaitu mewujudkan efisiensi dalam produksi, promosi, dan memasuki pasar yang sudah mapan Merger horizontal merupakan kombinasi antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang kegiatan operasinya masih berada dalam lini bisnis yang sama yang tadinya saling bersaing 01 02 03
  • 26. Merger Vertikal Misal merger perusahaan perkebunan karet dengan produsen ban Tujuan dari merger vertikal adalah untuk menjamin pengadaan bahan baku yang berkesinambungan, menjamin jalur pemasaran atas barang/jasa serta menekan biaya produksi Merger vertikal merupakan kombinasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang kegiatan operasional/bidang usahanya menunjukkan adanya hubungan sebagai produsen-supplier 01 02 03
  • 27. Merger Konglomerat Contoh dalam praktik ini adalah merger antara Mobil Oil dengan Montgomery Ward Tujuannya bagi perusahaan atau grup perusahaan adalah untuk memperkecil risiko dalam rangka diversifikasi dan memperkecil ketergantungan terhadap satu/beberapa bidang usaha Merger konglomerat merupakan kombinasi antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang tidak saling memiliki hubungan, baik dalam jenis usaha (horizontal) maupun tingkat operasi kegiatan (vertikal) 01 02 03
  • 28. Merger Congeneric Contoh dalam praktik adalah merger antara Backer & Company dengan perusahaan Asuransi Prudential, Sony dan Erricson Misalnya gabungan antara perusahaan leasing dengan bank Merger congeneric merupakan merger antar perusahaan yang kegiatan operasinya masih berada dalam suatu hubungan dengan yang lain tetapi hubungan tersebut belum dapat dikatakan sebagai produsen terhadap produk yang sama (horisontal) dan bukan hubungan produsen-supplier (vertikal) 01 02 03
  • 29. Tujuan Merger 4 Pertumbuhan atau Diversifikasi Meningkatkan Dana Menciptakan Sinergi Meningkatkan Keterampilan Bank Melindungi Diri dari Take Over Meningkatkan Likuiditas Pemilik Pertimbangan Pajak 2 3 1 6 5 7
  • 30. Kondisi Keuangan Masing2 Bank 1 Kecukupan Modal 2 Prasyarat Melakukan Merger
  • 31. Lanjutan Manajemen Perbankan 3 Apakah merger dapat memberi manfaat bagi pengguna jasa bank tersebut 4
  • 32. Kelebihan & Kekurangan Merger Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama Kekurangan Merger Pengambil-alihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan pengambil-alihan yang lain Kelebihan Merger
  • 33. Contoh Merger Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan C Bank Lippo + Bank CIMB Niaga ↓ Bank CIMB Niaga
  • 34. Contoh Konsolidasi Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan D Bank Ekspor Impor + Bank Bumi Daya + Bank BDN + Bank Bapindo ↓ Bank Mandiri
  • 35. Contoh Akuisisi Perusahaan A + Perusahaan B ↓ Perusahaan A + Perusahaan B BRI + Agro Niaga ↓ BRI + BRI Agro