Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep peluang dan statistika. Terdiri dari beberapa bagian yaitu (1) sejarah ilmu peluang, (2) konsep peluang, (3) menjelaskan pengertian percobaan statistika, ruang sampel, titik sampel, (4) peluang suatu kejadian, (5) kisaran nilai peluang, (6) frekuensi harapan suatu kejadian, dan (7) peluang komplemen suatu kejadian.
1. Peluang=kemungkinan terjadinya suatu kejadian dari suatu percobaan terhingga.
Kisaran nilai peluang suatu kejadian A adalah.
Jika P(A) = 0 disebut kemustahilan dan P(A) = 1 disebut kepastian
2.Unsur Unsur yang Terdapat dalam Peluang Suatu kejadian
1.Percobaan
suatu usaha/ proses untuk memperoleh data (hasil pengamatan , hasil perhitungan , hasil pengukuran) .
RUANG SAMPLE
Kumpulan semua titik sampel atau semua hasil yang mungkin terjadi.
3.3.Frekuensi Harapan
Adalah banyaknya kejadian A yang diharapkan dalam beberapa kali percobaan. Di tuliskan:
4.Frekuensi Relatif
Peluang suatu kejadian A adalah hasil bagi dalam A dengan banyak anggota ruang sampel S dari suatu percobaan. Dituliskan :
4.Cara menyajikan data
a.Tabel
Misalkan:-Nasi goreng (N) -Susu (S)-Roti (R) -Kopi (K)-Soto ayam (A) -Teh (H)-Sate (T)-Sop (O)
5.b.Diagram Pohon
6.. Diagram Kartesius
7.d. Cara Mendaftar
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
mengetahui bagaimana materi peluang suatu kejadian , mulai dari konsep , peluang , sempel , populasi , peluang kejadia , peluang harapan , macam macam peluang majemuk
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
Jika kita melempar satu koin uang logam, kemungkinan hasilnya adalah Angka atau Gambar ditulis { A, G } yang dsebut ruang sampel (S), jadi
S = { A, G } dan n( S ) = 2
1. Peluang=kemungkinan terjadinya suatu kejadian dari suatu percobaan terhingga.
Kisaran nilai peluang suatu kejadian A adalah.
Jika P(A) = 0 disebut kemustahilan dan P(A) = 1 disebut kepastian
2.Unsur Unsur yang Terdapat dalam Peluang Suatu kejadian
1.Percobaan
suatu usaha/ proses untuk memperoleh data (hasil pengamatan , hasil perhitungan , hasil pengukuran) .
RUANG SAMPLE
Kumpulan semua titik sampel atau semua hasil yang mungkin terjadi.
3.3.Frekuensi Harapan
Adalah banyaknya kejadian A yang diharapkan dalam beberapa kali percobaan. Di tuliskan:
4.Frekuensi Relatif
Peluang suatu kejadian A adalah hasil bagi dalam A dengan banyak anggota ruang sampel S dari suatu percobaan. Dituliskan :
4.Cara menyajikan data
a.Tabel
Misalkan:-Nasi goreng (N) -Susu (S)-Roti (R) -Kopi (K)-Soto ayam (A) -Teh (H)-Sate (T)-Sop (O)
5.b.Diagram Pohon
6.. Diagram Kartesius
7.d. Cara Mendaftar
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
mengetahui bagaimana materi peluang suatu kejadian , mulai dari konsep , peluang , sempel , populasi , peluang kejadia , peluang harapan , macam macam peluang majemuk
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
Jika kita melempar satu koin uang logam, kemungkinan hasilnya adalah Angka atau Gambar ditulis { A, G } yang dsebut ruang sampel (S), jadi
S = { A, G } dan n( S ) = 2
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Kelompok 6
• Anindita .P (07)
• Fikri Paramadina (16)
• Imania Aufi A (20)
• Reza Putra P (30)
• Vina Khuswatun ()
3. SEJARAH ILMU PELUANG
Ada Di file selanjutnya
Atau
Klik link dibawah ini
http://hasanahworld.wordpress.com/2008/06/21/seja
rah-peluang-dan-statistika/
5. Peluang P untuk terjadinya suatu kejadian E didefinisikan
sebagai perbandingan antara banyaknya kejadian yang
diharapkan yang merupakan anggota E dengan banyaknya
seluruh kejadian yang mungkin terjadi yang merupakan
anggota S (ruang sampel). Atau ditulis:
Dengan, P(E) merupakan peluang kejadian yang diharapkan
sukses, n(E) merupakan banyaknya anggota kejadian E, dan
n(S) merupakan banyaknya anggota ruang sampel
(banyaknya kejadian yang mungkin terjadi).
7. a. Pengertian Percobaan.
Percobaan adalah suatu tindakan dengan banyak
perhitungan atau spekulasi untuk mendapatkan sesuatu hasil yang
diharapkan.
Contoh :
(I). Percobaan melempar mata uang. Hasil yang akan diperoleh :
permukaan gambar (G) atau permukaan angka (A)
(II). Percobaan melempar kubus bernomor. Kemungkinan hasil yang
akan muncul adalah permukaan kubus : 1,2,3,4,5, atau 6.
Menentukan Ruang Sampel Suatu
Percobaan Acak
8. b. Ruang Sampel
Ruang Sampel himpunan semua hasil yang
mungkin terjadi dari suatu percobaan.
Contoh :
(I) Ruang sampel pelemparan sebuah mata uang logam
adalah S = {A,G}
(II) Ruang sampel dari huruf - huruf pembentuk kata
"MATEMATIKA" adalah S = {M,A,T,E,I,K}
9. c. Titik Sampel
Titik Sampel adalah anggota dari ruang sampel.
Contoh :
(I) Titik sampel pelemparan kubus bernomor
adalah
1,2,3,4,5,6
(II) Titik sampel padapelemparan kubus
bernomor yang
merupakan bilangan prima adalah 2,3,5
10. 2. Menentukan Ruang
Sampel Suatu Percobaan
a. Jika himpunan Ruang Sampel suatu Percobaan dengan
Mendata Titik-titk Sampelnya.
Contoh :
Pada pelemparan sebuah kubus bernomor,
tentukan :
(I) S dan n(S)
(II) Titik-titik sampelnya !
Jawab :
(I) S = {1,2,3,4,5,6} => n(S) = 6
(II) Titik-titik sampelnya : 1,2,3,4,5 dan 6
11. b. Menyusun Ruang Sampel
Cara menyusun ruang sampel suatu percobaan, yaitu :
(I) Dengan Cara Mendaftar Anggota-anggotanya
Contoh :
1. Ruang sampel pada pelemparan sebuah mata uang
adalah (A,G), titik-titik sampelnya adalah A,G
2. Ruang sampel pada pelemparan dua mata uang
adalah
{(A,A), (A,G),(G,A),(G,G)}.titik sampelnya adalah
AA,AG,GA,GG.
12. 2. Dengan Tabel
Uang 1
Uang II
A G
A (A,A) (G,A)
G (A,G) (G,G)
Contoh : Pada pelemparan dua Mata uang :
· Ruang Sampelnya = {(A,A),(G,A),(A,G),(G,G)} => n(S) =4
· Titik-titik Sampelnya :A,GA,AG dan GG
14. Sebelum mempelajari peluang suatu kejadian, marilah kita ingat kembali
mengenai ruang sampel yang biasanya dilambangkan dengan S. Kejadian
adalah himpunan bagian dari ruang sampel, sedangkan titik sampel
adalah setiap hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan. Jika A
adalah suatu kejadian yang terjadi pada suatu percobaan dengan ruang
sampel S, di mana setiap titik sampelnya mempunyai kemungkinan sama
untuk muncul, maka peluang dari suatu kejadian A ditulis sebagai
berikut.
n(A)
P(A) = ———
n(S )
Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
n(A) = banyaknya anggota A
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel S
15. Contoh :
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang muncul:
a. ketiganya sisi gambar;
b. satu gambar dan dua angka.
Penyelesaian:
a. S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}
Maka n(S) = 8
Misal kejadian ketiganya sisi gambar adalah A.
A = {GGG}, maka n(A) = 1
n(A) 1
P(A) = ——— = ——
n(S ) 8
b. Misal kejadian satu gambar dan dua angka adalah B.
B = {AAG, AGA, GAA}, maka n(B) = 3
n(B) 3
P(B) = ——— = ——
n(S ) 8
17. Untuk mengetahui kisaran nilai peluang, perhatikan soal berikut:
Sebuah dadu dilemparkan sekali, tentukan peluang munculnya
a. Mata dadu 8 b. Mata dadu kurang dari 7
Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
misal kejadian muncul mata dadu 8 adalah A
A = { }, n(A) = 0
n(A) 0
P(A) = ——— = — = 0
n(S ) 6
Kejadian muncul mata dadu 8 adalah kejadian mustahil, P(A) = 0
b. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
misal kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah B
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(B) = 6
n(B) 6
P(B) = ——— = — = 1
n(S ) 6
Kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah kejadian pasti, P(A) = 1
Jadi kisaran nilai peluang: 0 ≤ P(A) ≤ 1
19. Frekuensi harapan dari sejumlah kejadian merupakan banyaknya kejadian
dikalikan dengan peluang kejadian itu. Misalnya pada percobaan A dilakukan
n kali, maka frekuensi harapannya ditulis sebagai berikut.
Fh = n × P(A)
Contoh :
Pada percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus sebanyak 240 kali,
tentukan frekuensi harapan munculnya dua gambar dan satu angka.
Penyelesaian:
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} ⇒ n(S) = 8
A = {AGG, GAG, GGA} ⇒ n(A) = 3
n(A) 3
Fh(A) = n × P(A) = 240 × —— = 240 × —— = 90 kali
n(S) 8
21. Untuk mempelajari peluang komplemen, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dadu sekali, berapakah peluang munculnya:
a. nomor dadu ganjil,
b. nomor dadu tidak ganjil?
Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6.
A adalah kejadian keluar nomor dadu ganjil
A = {1, 3, 5}, maka n(A) = 3 sehingga
n(A) 3 1
P(A) = ——— = —— = —
n(S ) 6 2
b. B adalah kejadian keluar nomor dadu tidak ganjil
B = {2, 4, 6}, maka n(B) = 3 sehingga
n(B) 3 1
P(B) = ——— = —— = — , Peluang B adalah Peluang komplemen dari A
n(S ) 6 2
Dari contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
P(A) + P(AC) = 1 atau P(AC) = 1 – P(A)
22. Contoh:
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang munculnya paling
sedikit satu angka !
Penyelesaian:
Cara biasa
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
A = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA}, maka n(A) = 7
n(A) 7
P(A) = ——— = ——
n(S ) 8
Cara komplemen
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
Ac = {GGG}, maka n(Ac) =1
n(Ac) 1
P(Ac) = ——— =——
n(S ) 8
1 7
P(A) = 1 – P(Ac) = 1 – —— = ——
8 8