Pelatihan Production dan Operation Management (Kanaidi, SE., M.Si., cSAP sebagai Pemateri)
1. Pelatihan "Production & Operation Management"
bagi Karyawan PT. NOK ASIA Batam
di Hotel ASTON Tropicana-Bandung,
28-29 September 2015
http://www.slideshare.net/KenKanaidi/pelatihan-production-dan-operational-
management-kanaidi-se-msi-csap-sebagai-pemateri
2. By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
Production & Operational
Management
TRAINING
3. LINGKUP MATERI PELATIHAN
Hari I :
• Pengertian Produksi Dan Operasi
• Pengertian Manajemen Produksi Dan Operasi
• Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi Dan Operasi
• Perkembangan Manajemen produksi dan operasi
• Peramalan (forecasting) jangka pendek, menengah, dan panjang
• Penentuan lokasi pabrik & Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam
memilih lokasi suatu pabrik
Hari II :
• Perencanaan bangunan pabrik
• Penyusunan peralatan pabrik
• Perencanaan output
• Desain proses transformasi
• Perencanaan kapasitas
• Desain aliran kerja
• Manajemen persediaan
• Manajemen proyek
• Scheduling
• Pengendalian kualitas
4. 4
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
6. PRODUKSI
6
Suatu Proses mentransfer masukan-masukan
(inputs) dari Sumber daya menjadi keluaran
(output) yang dibutuhkan oleh konsumen.
Output berupa:
a. Barang
baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan
industri, suku cadang, dan komponen.
b. Jasa
7. BARANG VS JASA
BARANG
(Physical Object)
- Berwujud (Tangible)
- Dapat disimpan (perishable)
- Proses mesin
- Produksi sebelum dikonsumsi
- Kontak dgn konsumen
rendah
- Kualitas obyektif
JASA
(Service)
- Tidak berwujud (Intangible)
- Tidak dapat disimpan
- Proses manusia
- Produksi & konsumsi
bersamaan
- Kontak dgn konsumen tinggi
- Kualitas subyektif
MANAJEMEN PRODUKSI MANAJEMEN OPERASI
7
Perbedaan
8. 8
Produksi/Operasi :
setiap kegiatan yang menciptakan kegunaan atau utility
Produksi dan Operasi dalam Ekonomi :
adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk
menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas
suatu barang atau jasa.
Utility :
Kemampuan produk untuk memuaskan keinginan
manusia.
• Utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga
membutuhkan faktor-faktor produksi.
• Faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam,
modal, tenaga kerja, dan keterampilan
manajerial (managerial skills) , serta keterampilan
teknis dan teknologi.
9. C E N T E R F O R L O G I S T I C S A N D S U P P L Y C H A I N S T U D I E S
I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G 99
Terima Kasih
Wassalam.Wr.Wb
99 9
11. 11
MANAJEMEN adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi dengan
menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan
orang lain.
Tiga unsur penting, yaitu :
• adanya orang lebih dari satu,
• adanya tujuan yang ingin dicapai, dan
• orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan
Manajemen PRODUKSI dan OPERASI
Merupakan kegiatan untuk mengatur dan
mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang
berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan
sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien,
untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.
Manajemen PRODUKSI dan OPERASI
12. Sasaran dari organisasi antara lain :
• untuk memperoleh tingkat laba tertentu atau
memaksimalkan laba,
• memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang
baik, serta
• berupaya untuk menjamin eksistensi dari organisasi
tersebut.
12
Manajemen
Operasi
Manajer
Operasi
Proses
Operasi
Proses Pengarahan
Dan Pengendalian
Yang sistematis
Dalam merubah
Sumberdaya
Menjadi
Barang Jadi
Manajer yang
Bertanggungjawab
Atas Produksi
Persediaan,
Dan
Pengendalian Mutu
Menentukan
Metode
Dan Teknologi
Yang digunakan
Dalam Produksi
Barang/jasa
13. MANAJER PRODUKSI DAN OPERASI
dalam mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-
sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan,
agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan
tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu :
• tepat mutu (kualitas),
• tepat jumlah (kuantitas), dan
• tepat waktu yang direncanakan, serta
• dengan biaya yang rendah.
13
17. 17
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan
alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi
penentuan keputusan,
• sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-
keputusan yang rasional harus diambil, dan
• dengan demikian dapat ditentukan dan disusun
rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan
yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan
dan matematika atau analisis kuantitatif serta
kenyataan yang terjadi.
18. DILIHAT DARI KONDISI ATAU KEADAAN
Terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang
mengandung resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak
pasti (uncertainly)
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul
karena pertentangan dengan keadaan lain.
18
19. LIMA TANGGUNG JAWAB KEPUTUSAN UTAMA
Di bidang produksi dan operasi, yaitu:
1. Proses,
dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau
jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari
proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari
fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.
2. Kapasitas,
dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang
tepat dan penyedian pada waktu yang tepat
3. Persediaan,
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan
dalam bidang produksi dan operasi, mengenai apa yang
dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan
pemesanan dilakukan.
19
20. LIMA TANGGUNG JAWAB KEPUTUSAN UTAMA . . .
4. Tenaga kerja,
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan
tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan
bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena
tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa
adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
5. Mutu atau kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan
penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap
mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang
dihasilkan.
20
22. PERKEMBANGAN
M A N A J E M E N P R O D U K S I D A N O P E R A S I
22
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
23. SEJARAH
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara
berproduksi efisien adalah Adam Smith, dengan menulis
buku ”The Wealth of Nations” (1776).
Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian
kerja (division of labor), yaitu:
1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila
orang itu mengerjakan pekerjaan secara berulang-ulang,
2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya
pekerjaandari pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain,
3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan
satu macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan.
23
24. Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari
sistem produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin,
misalnya ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin uap.
Perkembangan produksi menjadi semakin maju dari berkembangnya
pabrik-pabrik, kemudian diikuti dengan perkembangan tenaga kerja.
Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang
mempopulerkan komponen yang dapat dibongkar pasang, yang didapat
melalui standardisasi dan pengendalian mutu. Ia berhasil
memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000
pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut
dibongkar pasang.
Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa
pada proses produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis
dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia, pada
bukunya ”On the Economy of Machinery and Manufacturers”. Pada
masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis, sehingga tidak terjadi
pemborosan faktor produksi.
24
SEJARAH . . . . .
25. Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan
mengemukakan "metode kerja dengan pembagian gerak dan waktu
secara minimum atau dikenal dengan time and motions study.
FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok manajemen, yaitu:
1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar
ilmu) dengan metode ilmiah yang disebut motions study
untuk memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil
maksimum.
2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh
atau tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan
sifat individualis diantara para pekerja.
3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara
buruh, pegawai, dan manajer.
4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan
majikan, sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya.
25
SEJARAH . . . . .
26. Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan
pengetahuan mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan
lini produksi semu pada proses pengepakan daging dan industri mail
order, dan juga menambahkan konsep baru pada lini produksi, dimana
para pekerja berdiri sementara bahan bergerak.
Carles Sonersen menderek sasis mobil pada sebuah tambang di
bahunya melintasi lini produksi di pabrik Ford, saat yang lainnya
menambahkan komponen pada mobil tersebut.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah
manajemen operasi. Walter Shewhart tahun 1924 memadukan
pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan akan pengendalian mutu
dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan
sampel untuk mengendalikan mutu.
26
SEJARAH . . . . .
27. Perkembangan manajemen operasi dilanjutkan kemudian
dengan munculnya revolusi industri.
Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke
persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai
memikirkan arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu
produk dan forecasting sebagai dampak lanjutan dari kemajuan niaga
dan politik pemasaran.
Arah kegiatan produksi berpandangan pada:
1. Mencari pasar yang strategis
2. Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan
teknologi
3. Mempromosikan hasil-hasil produksi.
.
27
SEJARAH . . . . .
28. Pada saat sesudah dan terjadi depresi (tahun 1930),
perkembangan manajemen operasi mengarah ke
penggunaan Scientific Management,ditandai oleh pengenalan dan
pengembangan ”Statistical Quality ” oleh Walter Stewart (tahun 1931),
dan pengembangan ”Work Sampling” oleh DHC Tippet (tahun 1934),
yang menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas
kelambatan proses produksi, waktu kerja, yang dikenal dengan
standard of delays.
W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat
bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki
lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen
operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain,
termasuk teknik industri dan management science.
Ilmu ini seiring dengan statistik, juga manajemen dan ilmu ekonomi
telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
28
SEJARAH . . . . .
29. Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi
menjadi semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode Linear
Programming, Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam analisa
industri, serta mulai digunakannya komputer dalam desain-desain
system operasi seperti Computer Aided Design, dan Computer Models
for Operating Management.
Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu
informatika, yang didefinisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai
proses sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan
informasi.
Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan
dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang
lebih bervariasi pada masyarakat.
29
SEJARAH . . . . .
30. MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi
barang dan jasa.
Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran
utama.
Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan
MANAJEMEN OPERASI:
30
PERKEMBANGAN
1. Pembagian Kerja
2. Revolusi Industri
4. Hubungan Manusiawi
3. Manajemen Ilmiah
5. Model-model Keputusan Kuantitatif
6. Komputerisasi
31. 1. ALIRAN PEMBAGIAN KERJA.
• Pembagian kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja
pada suatu tugas tunggal dapat diselesaikan produktivitas
dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang
karyawan pada banyak tugas.
• Prinsip pembagian kerja ini masih banyak digunakan
dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-industri
perakitan, dll
31
2. ALIRAN REVOLUSI INDUSTRI.
• Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga
manusia dengan tenaga mesin.
• Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan
kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi.
• Masyarakat telah memasuki periode purna industri, yang
ditandai oleh perkembangan sektor ekonomi jasa dan
perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan
sosial.
32. 32
3. ALIRAN MANAJEMEN ILMIAH
• Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam
manajemen operasi mempunyai dua pengertian.
• Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan
metode ilmiah pada studianalsa dan pemecahan masallah-
masalah operasi.
• Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk
meningkatkan efisiensi operasi organisasi.
• Pemikiran ini betujuan untuk menemukan metode kerja
terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi
ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembangan
karyawan,dan kerjasama yang baik antara manajemen dan
tenaga kerja.
33. 33
4. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
• Pendekatan hubungan manusiawi menekankan
pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain
kerja.
• Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam
pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi
pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk
meningkatkan produkivitas.
• Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah
mengarahkan pentingnya perluasan kerja, yang
sekarang merupakan suatu metode untuk lebih
memenusiawikan tempat kerja, selain meningkatkan
produktivitas.
34. 34
5. ALIRAN MODEL-MODEL KEPUTUSAN KUANTITATIF
• Model-model keputusan dapat digunakan untuk
menyajikan suatu sistem produktif dalam model-
model matematikal.
• tujuan dari metode seperti ini adalah untuk
menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan
berbagai variabel keputusan yang akan meningkatkan
performance sistem dengan batasan yang ada.
35. 35
6. ALIRAN KOMPUTERISASI
• Penggunaan komputer telah mengubah secara dramatik
bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan
pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an.
• Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai
memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan,
scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-
sistem pembayaran.
• Selain itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan
otomtisasi di kantor-kantor dan pabrik-pabrik,
memecahkan masalah komunikasi dan transportasi yang
komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi
jasa.
36. EMPAT FUNGSI TERPENTING
dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang
digunakan untuk pengolalahan masukan (inputs).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa
pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan
metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan
pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan
dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk
menjamin terlasananya kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk pengunaan
dan pengolahan masukan(inputs) pada kenyataannya dapat
dilaksanakan.
36
38. PERAMALAN (FORECASTING)
D A L A M M A N A J E M E N P R O D U K S I & O P E R A S I
38
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
39. PERAMALAN (FORECASTING)
• adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan
di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran
kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
• Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan
ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.
• Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan
data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan
datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga
merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif.
• Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model
matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang
baik dari seorang manajer.
39
40. PERAMALAN (FORECASTING) ....
• merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang
efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan
mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang
pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti:
ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.
• Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan, khususnya di bidang
produksi.
• Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan
permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul
produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,
perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas
produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi,
pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain
aliran bahan dan lain sebagainya.
• Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu
peristiwa dengan kebutuhan mendatang.
40
41. PERAMALAN (FORECASTING) ....
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan
peramalan permintaan, namun aktivitas manajemen operasi
merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan
permintaan, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang.
Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang meliputi:
1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan
2. Aplikasi metode peramalan
3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi
tertentu
4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode
peramalan tertentu.
41
42. PERAMALAN (FORECASTING) ....
• Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi
permintaan pasar yang stabil, karena perubahan
permintaannya relatif kecil.
• Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi
permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.
• Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses
peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk
kemudian mengambil kesempatan.
• Perencanaan yang efektif/baik bergantung pada
peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut
di masa yang akan datang.
.
42
43. PERAMALAN (FORECASTING)
1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka
waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari bulan.
Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembelian,
penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup
hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna
untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan
anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis
bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan
masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang
digunakan untuk merencanakan produk baru,
pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas,
serta penelitian dan pengembangan.
. 43
Horison waktu
44. PERAMALAN PERMINTAAN (DEMAND FORECAST)
Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang
mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem
penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,
pemasaran dan sumber daya manusia. Dampaknya terkadap:
1. Sumber Daya Manusia. Mempekerjakan, melatih dan
memberhentikan pekerja, semua tergantung pada
permintaan.
2. Kapasitas. Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan
yang diakibatkannya bisa berarti tidak
terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan
kehilangan pangsa pasar.
3. Manajemen Rantai Pasok. Hubungan yang baik dengan
pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing,
bergantung pada peramalan yang akurat.
. 44
47. PENENTUAN LOKASI PABRIK
C E N T E R F O R L O G I S T I C S A N D S U P P L Y C H A I N S T U D I E S
I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G 47
49. PENENTUAN LOKASI SUATU PABRIK
1. Faktor-faktor utama / primer (Primary Factors)
a. Letak dari pasar
b. Letak dari sumber-sumber bahan mentah
c. Terdapatnya fasilitas pengangkutan
d. Supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia
e. Terdapatnya pembangkit tenaga listrik (power station)
2. Faktor-faktor sekunder (Secondary Factors)
a. Rencana masa depan
b. Biaya dari tanah dan gedung, terutama dlam hubungannya
dengan rencana masa depan
c. Kemungkinan perluasan
d. Terdapatnya fasilitas service
e. Terdapatnya fasilitas pembelanjaan
f. Water supply (persediaan air)
g. Tinggi rendahnya pajak dan undang-undang perburuhan
h. Masyarakat di daerah itu (sikap, besar dan keamanan)
i. Iklim, j. Tanah
k. Perumahan yang ada dan fasilitas-fasilitas lainnya 49
Faktor-faktor yang mempengaruhi
51. PENENTUAN LOKASI SUATU PABRIK
1. Melihat kemungkinan daerah-daerah alternatif
a. Perhatikan ketentuan & koordinasi dengan pemerintah
daerah setempat
b. Dapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah
yang dapat dipilih.
2. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri
- Jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaanya selalu
akan menentukan kekhususan pabrik tersebut,
- seperti mengenai lokasi, powernya, transportasinya, serta
faktor-faktor lain yang dianggap penting.
3. Mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari
daerah-daerah yang ada pada tahap kedua.
• Pilih daerah untuk lokasi pabrik yang dianggap paling
menguntungkan.
51
Tahap-tahap dalam
STUDY KASUS
53. Pengaruh Economic Factors'
Suatu bangunan yang direncanakan secara baik akan memberikan
banyak keuntungan. Sebagai contoh suatu bangunan yang
mempunyai design dan perencanaan yang baik akan dapat
membantu mengurangi biaya pengolahan ,a.l:
1. Mengurangi work in process inventory
2. Menekan biaya pemindahan bahan (material handling cost)
3. Menakan biaya-biaya penyimpanan
4. Mengurangi waktu pengerjaan (manufacturing cycle time)
5. Menyederhanakan prosedur pengawasan atas pengolahan dan
pegawai
6. Mengurangi biaya pemeliharaan pabrik
7. Mengurangi kemacetan-kemacetan dan gangguan atas pekerjaan
8. Memperbesar fleksibilitas dan kegunaan dari suatu pabrik
9. Mengurangi upah dan biaya-biaya untuk melatih buruh
10. Memperbesar kesenangan kerja dan mempertinggi moril para
pekerja serta mengurangi turn over buruh. 53
Planning The Building
54. Jenis-jenis bangunan
1. Gedung yang tidak bertingkat dengan pelbagai
macam susunan / bentuk atap (single story).
2. High bay and monitor types
3. Gedung yang bertingkat (multy story)
4. Gedung dengan bentuk-bentuk khusus / tertentu
(special types)
Jenis-jenis konstruksi
Banyak jenis-jenis konstruksi (types of construction) yang
terdapat pada gedung / bangunan pada dewasa ini,
terutama dalam gedung / bangunan untuk industri
seperti dengan digunakannya kerangka-kerangka kayu,
batu bata dan kerangka-kerangka baja.
54
Planning The Building . . .
55. Pertimbangan dalam pembuatan design
bangunan (design building) :
1. Fleksibilitas
2. Kemungkinan perluasan / ekspansi
3. Fasilitas bagi para karyawan / pegawai
4. Fasilitas bagi kendaraan maupun tempat-tempat lain
seperti istirahat pekerja, kamar kecil (WC), cafetaria
dan sebagainya.
5. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan
keamanan pekerja.
6. Hal-hal yang dapat merusak kesehatan
7. Kekuatan dan kapasitas lantai
8. Hal-hal lain
55
Planning The Building. . . .
57. • Perencanaan Layout adalah perencanaan
dari kombinasi yang optimal antara fasilitas
produksi serta semua peralatan dan fasilitas
terlaksananya proses produksi.
• Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk
mendapatkan kombinasi yang paling optimal
antara fasilitas-fasiltas produksi.
59. Layout Diperlukan Dalam Perusahaan
Karena :
1. Adanya perubahan desain produk
2. Adanya produk baru
3. Adanya perubahan volume permintaan
4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman
6. Penghematan biaya
7. Sering adanya kecelakaan dalam proses produksi
8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar
60. Kriteria Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang diangkut
4. Fleksibelitas
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik
61. Langkah-Langkah Perencanaan Layout
1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-
fungsi dimiliki produksi tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan
memilih mesin-mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow
casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.
62. Macam - Macam Layout
1. Produk layout
adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi
dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
2. Proses layout
Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang
mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan
ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
Adalah susunan komponen untuk proses produksi
diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
4. Material handling
Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan
menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.
79. • Berbagai elemen yang membuat proses bisnis dapat
berjalan dengan baik.
• Salah satu elemen & yang pertama adalah adanya aliran
kerja (work flow).
• Aliran kerja berisi urutan aktivitas yang harus
dilaksanakan untuk memenuhi target suatu proses.
• Aliran kerja ini dapat dideskripsikan dalam bentuk tulisan
atau dapat juga digambarkan dalam bentuk diagram.
• Kita mengenal berbagai macam bentuk diagram, yang
paling populer adalah diagram alir (flow chart). Di
samping itu ada juga peta proses operasi (OPC-operation
process chart), Peta tangan kiri tangan kanan, WBS
(Work Breakdown Structure) dan diagram lainnya.
79
ALIRAN KERJA
80. Aliran kerja paling tidak harus mengandung:
• Nama aktivitas yang biasa dinyatakan dengan kata
kerja.
• Urutan aktivitasnya yang pada umumnya dinyatakan
secara serial atau pun paralel. Mungkin juga suatu
aktivitas dilakukan di saat aktivitas lain sudah
dimulai.
Untuk keperluan analisis, kita dapat menambahkan
informasi seperti :
• durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
aktivitas tersebut
• biaya yang dikeluarkan
• siapa yang melaksanakannya
80
ALIRAN KERJA
81. • Jika menggunakan deskripsi secara tertulis, maka
aliran kerja harus mencantumkan aktivitas mana
yang menjadi pendahulu (predecessor) atau pengikut
(successor) di samping nama aktivitasnya.
• Jika menggunakan diagram, urutan aktivitas dapat
dilihat dengan
mudah.
Contoh Diagram:
81
ALIRAN KERJA
83. MATERIAL MANAGEMENT
Perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian arus
bahan Baku sebelum produksi dimulai.
Manajemen bahan baku meliputi:
a. Transportasi
b. Pergudangan
c. Pengendalian Persediaan
84.
85. INVENTORY CONTROL
Proses penerimaan, penyimpanan, penyampaian dan
perhitungan seluruh bahan baku, bahkan sampai barang
jadi
METODE :
1. FIFO
2. LIFO Contoh Kasus & Perhitungan
3. AVERRAGE
89. PURCHASING
Pembelian Bahan Baku yang tepat pada jumlah yang di
butuhkan dengan harga yang wajar dan waktu yang
tepat.
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Biaya Penyimpanan
b. Lead Time EOQ
c. Seleksi Pemasok
90. Konsekuensi biaya :
C E N T E R F O R L O G I S T I C S A N D S U P P L Y C H A I N S T U D I E S
I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G 90
92. C E N T E R F O R L O G I S T I C S A N D S U P P L Y C H A I N S T U D I E S
I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G 92
93. C E N T E R F O R L O G I S T I C S A N D S U P P L Y C H A I N S T U D I E S
I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G 93
Lihat HASIL HITUNG
95. MANAJEMEN PROYEK
• Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu
proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan,
dan pengendalian dari suatu proyek oleh para
anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya
seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan.
• Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari
pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya,
dan mutu.
• Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar
merupakan kunci keberhasilan dalam
penyelenggaraan suatu proyek.
95
96. MANAJEMEN PROYEK . . . .
Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan
mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung maupun tidak
langsung, sehingga tidak akan terjadi adanya tugas dan tangung
jawab yang dilakukan secara bersamaan (overlapping).
Apabila fungsi-fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan
dengan jelas dan terstruktur, maka tujuan akhir proyek akan
mudah terwujud, yaitu:
• Tepat Waktu
• Tepat Kuantitas
• Tepat Kualitas
• Tepat Biaya sesuai dengan biaya rencana
• Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar
• Tercapainya K3 dengan baik
96
97. RUANG LINGKUP PROYEK,
antara lain, meliputi:
• Menentukan waktu dimulai proyek .
• Perencanaan lingkup dari proyek yang akan
dikerjakan.
• Pendefinisian dari ruang lingkup proyek.
• Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang
mungkin saja terjadi ketika proyek tersebut dimulai.
97
Pelaksanaan proyek memerlukan koordinasi dan
kerjasama antar organisasi secara solid dan terstruktur.
• Hal inilah yang menjadi kunci pokok agar tujuan akhir
proyek dapat selesai sesuai dengan schedule yang
telah direncanakan.
98. 1. Perencanaan
Untuk mencapai sebuah tujuan, suatu proyek membutuhkan suatu
perencanaan yang benar-bebar matang. Yaitu dengan meletakkan dasar
dari tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan semua
program teknis dan menyiapkan administrasi supaya dapat
diimplementasikan. Tujuannya yaitu supaya memenuhi persyaratan
spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya maupun
keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dilakukan dengan cara
studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area dari manajemen
proyek (Seperti: waktu, biaya, mutu, kesehatan, lingkungan,keselamatan
kerja, sumber daya, resiko dan sistem informasi).
2. Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang bisa memberikan
informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi
sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, dan material), durasi dan
juga progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek
yang mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam
permasalahannya.
98
3 GARIS BESAR untuk berlangsungnya suatu proyek
99. 3. Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek. Tujuan
utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin
terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek
ialah optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja harus
memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam proses pengendalian ialah berupa pengawasan, pemeriksaan, dan
juga koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
Contoh manajemen proyek :
• Proyek konstruksi, yaitu hasilnya seperti pembangunan gedung, jembatan,
jalan raya, jalan tol dan lain sebagainya.
• Proyek penelitian dan pembangunan, yaitu melakukan suatu penelitian dan
pengembangan, sampai terciptanya suatu produk tertentu dengan maksud
dan tujuan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas suatu
produk, layanan dan lain sebagainya.
• Proyek industri manufaktur, yaitu kegiatannya mulai dari merancang sampai
terciptanya suatu produk yang baru.
• Proyek padat modal, yaitu suatu proyek yang membutuhkan modal yang
besar. Seperti misalnya pembebasan tanah yang luas, pembelian barang
maupun pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi
dan sebagainya.
99
3 GARIS BESAR untuk berlangsungnya suatu proyek . . .
105. PENGERTIAN KUALITAS
• Juran (1962) “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.”
• Crosby (1979) “kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability,
delivery, reliability, maintainability, dan cost effectiveness.”
• Deming (1982) “kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan
di masa mendatang.”
• Feigenbaum (1991) “kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang
meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance, dalam mana produk
dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.”
• Scherkenbach (1991) “kualitas ditentukan oleh pelanggan; pelanggan menginginkan
produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat
harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut.”
• Elliot (1993) “kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan
tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan tujuan.”
• Goetch dan Davis (1995) “kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan
produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa
yang diharapkan.”
• Perbendaharaan istilah ISO 8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-
1991), kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas
maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalam
kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu. 105
Pendapat Ahli tentang
106. PENGENDALIAN KUALITAS
• Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang
sesuai dengan apa yang diinginkan konsumennya.
• Kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang
mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan
lini produk dan fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil.
• Kualitas adalah suatu penyebab umum (common cause) yang
alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi usaha (pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan, dan lain-lain).
• Selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus-
menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur,
baik secara individual, kelompok, organisasi, dan korporasi.
• Komitmen terhadap kualitas adalah suatu sikap yang
diformulasikan dan didemonstrasikan dalam setiap lingkup
kegiatan dan kehidupan, serta mempunyai karakteristik hubungan
yang paling dekat dengan anggota masyarakat.
106
107. • Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang
jadi, sedangkan kualitas proses meliputi kualitas segala
sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi
perusahaan manufaktur dan proses penyediaan jasa atau
pelayanan bagi perusahaan jasa.
• Kualitas harus dibangun sejak awal, dari penerimaan input
hingga perusahaan menghasilkan output bagi
pelanggannya.
• Setiap tahapan dalam proses produksi maupun proses
penyediaan jasa atau pelayanan juga harus berorientasi
pada kualitas tersebut. Hal ini disebabkan setiap tahapan
proses mempunyai pelanggan.
107
PENGENDALIAN KUALITAS . . .
108. KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Satisfaction
Concept
E < P
Satisfaction
Dissatisfaction D
= 100%
Very Satisfaction/Delight> 100%
< 100%
E =Expection (Harapan)
P =Performance (Kinerja/Kenyataan)
E = P
E > P
will be LOYALTY Customers
Very Satisfaction/Delight
Satisfaction
x
will be LOYAL, with exceptionD
109. Quality Awareness berfokus Pelanggan
JANGAN MENGECEWAKAN PELANGGAN
LETAKKAN DIRI KITA PADA POSISI PELANGGAN
Rencana
Riset
Desain
Produk
Pengen-
dalian
Memelihara
Pasar
1. Identifikasi kualitas yang diinginkan
PELANGGAN (PASAR)
2. Bangun kualitas yang diinginkan
PELANGGAN (PASAR) ke dlm produk
5. Jika produk jelek terlanjur
terjual, sgra CEPAT TANGGAP
4. Pertahankan kualitas produk stlh penjualan
3. Jangan meloloskan produk jelek ke
Pasar / ke dlm tahap Proses Berikutnya