SlideShare a Scribd company logo
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
Oleh :
WAHYUNI
AHMADI
1
22
ASSALAAMU ‘ALAIKUMASSALAAMU ‘ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIMBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
SILABI
 Pengertian Populasi dan Sampel
 Teknik Sampling
 Jenis-jenis Teknik Sampling
- Random Sampling
- Non Random Sampling
3
A. SAMPEL
Sampel atau contoh adalah sebagian
dari populasi yang karakteristiknya
hendak diteliti. Sampel yang baik, yang
kesimpulannya dapat dikenakan pada
populasi, adalah sampel yang bersifat
representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.
4
B. TEKNIK SAMPLING
1)Pengertian teknik sampling
Teknik pengambilan sample atau teknik
sampling adalah teknik pengambilan
sampel dari populasi. Sampel yang
merupakan sebagaian dari populasi tsb.
kemudian diteliti dan hasil penelitian
(kesimpulan) kemudian dikenakan pada
populasi (generalisasi).
5
2) Manfaat sampling
 Menghemat beaya penelitian.
 Menghemat waktu untuk penelitian.
 Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
 Memperluas ruang lingkup penlitian.
3) Syarat-syarat teknik sampling
Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi
bersifat homogen atau memiliki karakteristik
yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama.
Bila keadaan populasi bersifat heterogen,
sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak
representatif atau tidak dapat menggambarkan
karakteristik populasi.
6
JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING
TEKNIK
SAMPLING
NON RANDOM
SAMPLING
RANDOM
SAMPLING
RAMBANG SEDERHANA
SISTEMATIS
RAMBANG PROPORSIONAL
RAMBANG BERTINGKAT
KLUSTER
PURPOSIVE SAMPLING
SNOWBALL SAMPLING
QUOTA SAMPLING
ACCIDENTAL SAMPLING
7
4. Jenis-jenis teknik sampling
a. Random sampling
Teknik sampling probabilitas atau random
sampling merupakan teknik sampling yang
dilakukan dengan memberikan peluang atau
kesempatan kepada seluruh anggota populasi
untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel
yang diperoleh diharapkan merupakan sampel
yang representatif.
Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut.
8
Cara-cara random sampling
1) Teknik sampling secara rambang sederhana.
 Cara paling populer yang dipakai dalam proses
penarikan sampel rambang sederhana adalah
dengan undian.
 Setiap elemen dalam populasi mempunyai
kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek
dalam sampel. Satu hal penting, peneliti harus
mengetahui jumlah responden yang ada dalam
populasi penelitian
 Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi
9
Cara-cara random sampling
 Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah:
a. Ukuran populasi harus terhingga, besarnya populasi harus
diketahui oleh peneliti, populasi yang bersifat konseptual atau
teoretis dapat dikategorikan pada populasi tak terhingga.
Populai yang terlalu banyak juga termasuk populasi tak
terhingga.
b. Anggota populasi harus homogen, anggota populasi yang
mempunyai karakteristik yang dianggap sama atau pada
umumnya sama (homogen) samplingnya dapat dilakukan dengan
sampling acak. Populasi yang anggotanya mempunyai
karakteristik berbeda-beda sampelnya tidak dapat diambil
dengan cara sampling acak.
c. Cara lain mengambil sampel secara acak ialah dengan
menggunakan tabel bilangan acak. Ada berbagai tabel bilangan
acak salah satunya dapat dilihat di kalkulator
Cara menggunakan tabel bilangan acak adalah sebagai berikut:
10
1111
1) Pertama-tama semua anggota populasi diberi nomor urut.
Jika populasi ada 500, maka berilah semua anggota
populasi nomor urut 1, 2, 3, dst. …… 500.
Misalnya jumlah sampel yang diambil ada 75.
2) Pilih secara acak atau acak baris dan kolom pada tabel
bilangan random, misalnya dipilih:
baris kedua kolom 05-09,
baris ketiga kolom 10-14,
baris keempat kolom 20-24,
baris kelima kolom 25-29.
3) baris keenam kolom15-19,
baris kesembilan kolom 25-29.
1212
 Dimulai dari baris kedua kolom 05-09, pilihlah berurutan
ke bawah digit yang tiga angka pertama-nya sesuai
dengan nomor anggota populasi.
 Setelah digit yang ada pada kolom tersebut habis,
lanjutkan pada kolom berikutnya, dst . sampai diperoleh
sampel sebanyak 75.
4) Dari hal di atas, nomor yang menjadi sampel adalah:
 176, 374, 092, 036, 124, 214,
 112, 106, 206, 108, 298, 499, 072, 448, 428,
 466, 162, 100, 473, 456, 234, 373, 284
 364, 417.
Cara-cara random sampling
2) Teknik sampling secara sistematis
(systematic sampling)
 Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil
setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
 Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap
ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih
sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval
misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat
menggunakan dasar urutan abjad
 Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya
daftar semua anggota populasi
13
1414
Cara Pengambilan Sampel
 Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan
diambil sampelnya dengan teknik ini sebanyak 50 individu,
maka pertama-tama peneliti memberi nomor urut pada setiap
anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3, ….., 500.
 Kemudian peneliti membuat interval pada nomor-nomor
anggota populasi misalnya dengan interval 10 angka,
sehingga diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).
 Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana
akan diambil anggotanya untuk dijadikan sampel yang
mewakili interval tersebut.
 Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas
interval pertama ( 1 s.d. 10), maka selanjutnya akan didapati
17 untuk mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).
 Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan
seterusnya, sampai 497 untuk mewakili kelas interval terakhir
atau kelima puluh (491 s.d. 500).
 Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
3) Teknik sampling secara rambang proporsional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopu-
lasi maka sample penelitian diambil dari setiap
subpopulasi. Untuk dapat memenuhi prinsip
proporsional, pertama-tama peneliti harus
mengetahui macam dan banyaknya kelompok
atau kategori dalam populasi.
Contoh:
Misalnya ada 245 pegawai dalam sebuah kantor
yang terdiri dari 100 orang golongan I, 75 orang
golongan II, 50 orang golongan III dan 20 orang
golongan IV. Jika kita akan mengambil sebuah
sampel proporsional berukuran 15, maka kita harus
mengambil :
15
a. (100/245) x 15 = 6,12 atau 6 orang golongan I
b. (75/245) x 15 = 4,59 atau 5 orang golongan II
c. (50/245) x 15 = 3,06 atau 3 orang golongan III
d. (20/245) x 15 = 1,20 atau 1 orang golongan IV
Dengan demikian diperoleh sebuah sampel proporsional berukuran
15 yang terdiri dari 6 orang gol.I, 5 orang gol.II, 3 orang gol.III, dan 1
orang gol.IV.Oleh karena itu maka keempat golongan pegawai itu
merupakan strata.
04/27/15 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 16
 Cara-cara random sampling
(lanjutan)
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
4) Teknik sampling secara rambang bertingkat
(stratified sampling)
 Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan
sampel sama seperti pada teknik sampling secara proporsional.
 Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan
melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata.
Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara
random sesuai proporsinya.
 Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik
yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau
responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan
perempuan, dll.
 Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila
menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu
kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
17
1818
Cara pengambilan sampel
 Pertama mengidentifikasi karakteristik umum anggota
populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis
karakteristik unit-unit tersebut.
 Setelah ditentukan stratanya, baru dari masing-masing strata
diambil sampel yang mewakilinya.
 Pengambilan sampel tahap kedua ini, biasanya dilakukan
dengan cara acak, karenanya disebut stratified random
sampling.
 Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata
memadai, maka dalam teknik ini sering pula dilakukan
perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan
masing-masing strata.
 Apabila sampling memperhatikan daerah (sampling area)
maka dalam hal ini setiap wilayah harus pula terwakili dalam
sampel.
 Contoh Stratified Random Sampling:
Populasi 900 orang
Dibagi tiga
Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV
300 orang 300 orang 300 orang
Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak
Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
5) Teknik sampling secara kelompok
(cluster sampling)
 Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik
populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian
karena populasi tersebar di wilayah yang amat
luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan
sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang
ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan
sampel semacam ini disebut cluster sampling atau
multi-stage sampling.
20
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
5) Teknik sampling secara kluster
(cluster sampling)
 Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam
cluster atau kelompok, jika ada beberapa
kelompok dengan heterogenitas dalam
kelompoknya dan homogenitas antar kelompok.
Teknik cluster sering digunakan oleh para
peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya
luas.
 Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien
dalam hal ketepatan serta tidak umum
21
Contoh sampling secara kelompok (cluster)
Untuk meneliti pendapatan keluarga di Sulawesi
Selatan, sampel kelompok dapat digunakan. Kita
memilih 2 dari 23 kabupaten, dan dari masing-masing
kabupaten terpillih satu kecamatan, kemudian dari
setiap kecamatan dipilih 3 desa sebagai sampel. Jadi,
ada 2 x 1 x 3 = 6 desa yang terpilih sebagai
sampel.Keluarga-keluarga yang ada dalam 6 desa
terpilih itu menjadi anggota sampel kelompok karena
desanya terpilih.
22
b. Nonrandom sampling
1) Purposive sampling (sampel secara pertimbangan
tertentu)
 Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang
dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
 Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini, mula-mula
peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi, maupun dengan
cara lain dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi.
 Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya,
sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian.
 Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada
pertimbangan pribadi peneliti.
23
Contoh Purposive Sampling
Seorang peneliti mengambil sampel siswa-siswa
peringkat satu dalam mata pelajaran matematika dari
setiap kelas karena ingin mengetahui faktor-faktor
yang membuat siswa-siswa tersebut berprestasi
04/27/15 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 24
2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola
salju).
 Proses pengambilan sample dengan cara sambung
menyambung informasi dari unit satu dengan unit lain
sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak
 Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan
sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan
berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel
ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample
kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin
besar, seolah-olah terjadi efek bola salju
25
3) Quota sampling (penarikan sample secara
jatah).
 Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-
tama menetapkan berapa besarnya jumlah sampel yang
diperlukan.
 Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek
yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses
pengumpulan data.
 Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum,
maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar
untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
 Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak
menjadi masalah, yang penting jumlah quotum yang
sudah ditetapkan dapat dipenuhi.
26
4) Accidental sampling atau
conveniencesampling (penarikan sampel
secara kebetulan)
 Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup
dengan mengambil siapa saja yang kebetulan ditemui
oleh observer di lapangan sesuai kebutuhan studi.
 Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel
yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan
secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi
peneliti saat pengumpulan data dilakukan
27
Contoh Accidental Sampling (penarikan
sampel secara kebetulan).
Sebuah sampel batu bara dari kereta terbuka
dapat di ambil dari bagian teratas 10 – 20 cm.
Batu baa yang terpilih karena kebetulan berada
pada lapisan atas dalam kereta terbuka tersebut.
04/27/15 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 28
2929
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
WASSALAAMU ‘ALAIKUMWASSALAAMU ‘ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH

More Related Content

What's hot

Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Rian Saifulloh
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
alawwapnp
 
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Siti Sahati
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
Muhammad Luthfan
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
habibahnurul376
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
XYZ Williams
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
zmeffendi
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
Tri Supadmi
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Ade Setiawan
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
Kartika Lukitasari
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
Ratih Ramadhani
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
Lembayung Senja
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
eyepaste
 

What's hot (20)

Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 

Similar to Teknik Pengambilan Sampel

POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
AbedoRechment1
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
BUNGARAHMASARISUHART
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Namin AB Ibnu Solihin
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
MahesaRioAditya
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
pikopong
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
abiumi01
 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Tri Rahmatika
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Ani Istiana
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BasyiruddinAfi654
 
Bab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampelBab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampel
eky45
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
AgathaHaselvin
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
Ida Susanti
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
AgustiyahMardiyanti
 
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
 

Similar to Teknik Pengambilan Sampel (20)

POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Klp 3
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
Bab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampelBab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampel
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 

More from Throne Rush Indo

Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
Throne Rush Indo
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasiThrone Rush Indo
 
Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)Throne Rush Indo
 
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganKonsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganThrone Rush Indo
 
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)Throne Rush Indo
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Throne Rush Indo
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Throne Rush Indo
 
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganThrone Rush Indo
 
Korelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhanaKorelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhana
Throne Rush Indo
 
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan PinjamanMateri iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Throne Rush Indo
 
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaranCara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Throne Rush Indo
 
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifKewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Throne Rush Indo
 
Tugas firah
Tugas firahTugas firah
Tugas firah
Throne Rush Indo
 
Power point sdm (seleksi)
Power point sdm (seleksi)Power point sdm (seleksi)
Power point sdm (seleksi)
Throne Rush Indo
 

More from Throne Rush Indo (20)

Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Risiko investasi
Risiko investasiRisiko investasi
Risiko investasi
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasi
 
Rasio rasio keuangan
Rasio rasio keuanganRasio rasio keuangan
Rasio rasio keuangan
 
Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)Penialaian investasi (investment decision)
Penialaian investasi (investment decision)
 
Manajemen modal kerja 2
Manajemen modal kerja 2Manajemen modal kerja 2
Manajemen modal kerja 2
 
Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1
 
Laporan keuangan
Laporan keuanganLaporan keuangan
Laporan keuangan
 
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganKonsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
 
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
 
Korelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhanaKorelasi dan regresi linear sederhana
Korelasi dan regresi linear sederhana
 
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan PinjamanMateri iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
Materi iv Kewirausahaan Mengajukan Pinjaman
 
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaranCara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
Cara memperoleh modal dan transaksi pembayaran
 
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir KreatifKewirausahaan Berfikir Kreatif
Kewirausahaan Berfikir Kreatif
 
Tugas firah
Tugas firahTugas firah
Tugas firah
 
Power point sdm (seleksi)
Power point sdm (seleksi)Power point sdm (seleksi)
Power point sdm (seleksi)
 

Recently uploaded

Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
vannia34
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
refandialim
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
Universitas Sriwijaya
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Universitas Sriwijaya
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 

Recently uploaded (13)

Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 

Teknik Pengambilan Sampel

  • 2. 22 ASSALAAMU ‘ALAIKUMASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIMBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
  • 3. SILABI  Pengertian Populasi dan Sampel  Teknik Sampling  Jenis-jenis Teknik Sampling - Random Sampling - Non Random Sampling 3
  • 4. A. SAMPEL Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi. 4
  • 5. B. TEKNIK SAMPLING 1)Pengertian teknik sampling Teknik pengambilan sample atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). 5
  • 6. 2) Manfaat sampling  Menghemat beaya penelitian.  Menghemat waktu untuk penelitian.  Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.  Memperluas ruang lingkup penlitian. 3) Syarat-syarat teknik sampling Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi. 6
  • 7. JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING TEKNIK SAMPLING NON RANDOM SAMPLING RANDOM SAMPLING RAMBANG SEDERHANA SISTEMATIS RAMBANG PROPORSIONAL RAMBANG BERTINGKAT KLUSTER PURPOSIVE SAMPLING SNOWBALL SAMPLING QUOTA SAMPLING ACCIDENTAL SAMPLING 7
  • 8. 4. Jenis-jenis teknik sampling a. Random sampling Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. 8
  • 9. Cara-cara random sampling 1) Teknik sampling secara rambang sederhana.  Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.  Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Satu hal penting, peneliti harus mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi penelitian  Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi 9
  • 10. Cara-cara random sampling  Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah: a. Ukuran populasi harus terhingga, besarnya populasi harus diketahui oleh peneliti, populasi yang bersifat konseptual atau teoretis dapat dikategorikan pada populasi tak terhingga. Populai yang terlalu banyak juga termasuk populasi tak terhingga. b. Anggota populasi harus homogen, anggota populasi yang mempunyai karakteristik yang dianggap sama atau pada umumnya sama (homogen) samplingnya dapat dilakukan dengan sampling acak. Populasi yang anggotanya mempunyai karakteristik berbeda-beda sampelnya tidak dapat diambil dengan cara sampling acak. c. Cara lain mengambil sampel secara acak ialah dengan menggunakan tabel bilangan acak. Ada berbagai tabel bilangan acak salah satunya dapat dilihat di kalkulator Cara menggunakan tabel bilangan acak adalah sebagai berikut: 10
  • 11. 1111 1) Pertama-tama semua anggota populasi diberi nomor urut. Jika populasi ada 500, maka berilah semua anggota populasi nomor urut 1, 2, 3, dst. …… 500. Misalnya jumlah sampel yang diambil ada 75. 2) Pilih secara acak atau acak baris dan kolom pada tabel bilangan random, misalnya dipilih: baris kedua kolom 05-09, baris ketiga kolom 10-14, baris keempat kolom 20-24, baris kelima kolom 25-29. 3) baris keenam kolom15-19, baris kesembilan kolom 25-29.
  • 12. 1212  Dimulai dari baris kedua kolom 05-09, pilihlah berurutan ke bawah digit yang tiga angka pertama-nya sesuai dengan nomor anggota populasi.  Setelah digit yang ada pada kolom tersebut habis, lanjutkan pada kolom berikutnya, dst . sampai diperoleh sampel sebanyak 75. 4) Dari hal di atas, nomor yang menjadi sampel adalah:  176, 374, 092, 036, 124, 214,  112, 106, 206, 108, 298, 499, 072, 448, 428,  466, 162, 100, 473, 456, 234, 373, 284  364, 417.
  • 13. Cara-cara random sampling 2) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling)  Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.  Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad  Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi 13
  • 14. 1414 Cara Pengambilan Sampel  Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan diambil sampelnya dengan teknik ini sebanyak 50 individu, maka pertama-tama peneliti memberi nomor urut pada setiap anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3, ….., 500.  Kemudian peneliti membuat interval pada nomor-nomor anggota populasi misalnya dengan interval 10 angka, sehingga diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).  Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan diambil anggotanya untuk dijadikan sampel yang mewakili interval tersebut.  Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval pertama ( 1 s.d. 10), maka selanjutnya akan didapati 17 untuk mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).  Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya, sampai 497 untuk mewakili kelas interval terakhir atau kelima puluh (491 s.d. 500).  Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
  • 15. Cara-cara random sampling (lanjutan) 3) Teknik sampling secara rambang proporsional. Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopu- lasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Untuk dapat memenuhi prinsip proporsional, pertama-tama peneliti harus mengetahui macam dan banyaknya kelompok atau kategori dalam populasi. Contoh: Misalnya ada 245 pegawai dalam sebuah kantor yang terdiri dari 100 orang golongan I, 75 orang golongan II, 50 orang golongan III dan 20 orang golongan IV. Jika kita akan mengambil sebuah sampel proporsional berukuran 15, maka kita harus mengambil : 15
  • 16. a. (100/245) x 15 = 6,12 atau 6 orang golongan I b. (75/245) x 15 = 4,59 atau 5 orang golongan II c. (50/245) x 15 = 3,06 atau 3 orang golongan III d. (20/245) x 15 = 1,20 atau 1 orang golongan IV Dengan demikian diperoleh sebuah sampel proporsional berukuran 15 yang terdiri dari 6 orang gol.I, 5 orang gol.II, 3 orang gol.III, dan 1 orang gol.IV.Oleh karena itu maka keempat golongan pegawai itu merupakan strata. 04/27/15 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 16  Cara-cara random sampling (lanjutan)
  • 17. Cara-cara random sampling (lanjutan) 4) Teknik sampling secara rambang bertingkat (stratified sampling)  Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proporsional.  Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.  Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.  Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel. 17
  • 18. 1818 Cara pengambilan sampel  Pertama mengidentifikasi karakteristik umum anggota populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut.  Setelah ditentukan stratanya, baru dari masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.  Pengambilan sampel tahap kedua ini, biasanya dilakukan dengan cara acak, karenanya disebut stratified random sampling.  Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata memadai, maka dalam teknik ini sering pula dilakukan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata.  Apabila sampling memperhatikan daerah (sampling area) maka dalam hal ini setiap wilayah harus pula terwakili dalam sampel.
  • 19.  Contoh Stratified Random Sampling: Populasi 900 orang Dibagi tiga Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV 300 orang 300 orang 300 orang Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
  • 20. Cara-cara random sampling (lanjutan) 5) Teknik sampling secara kelompok (cluster sampling)  Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling. 20
  • 21. Cara-cara random sampling (lanjutan) 5) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)  Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.  Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum 21
  • 22. Contoh sampling secara kelompok (cluster) Untuk meneliti pendapatan keluarga di Sulawesi Selatan, sampel kelompok dapat digunakan. Kita memilih 2 dari 23 kabupaten, dan dari masing-masing kabupaten terpillih satu kecamatan, kemudian dari setiap kecamatan dipilih 3 desa sebagai sampel. Jadi, ada 2 x 1 x 3 = 6 desa yang terpilih sebagai sampel.Keluarga-keluarga yang ada dalam 6 desa terpilih itu menjadi anggota sampel kelompok karena desanya terpilih. 22
  • 23. b. Nonrandom sampling 1) Purposive sampling (sampel secara pertimbangan tertentu)  Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.  Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini, mula-mula peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi, maupun dengan cara lain dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi.  Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian.  Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti. 23
  • 24. Contoh Purposive Sampling Seorang peneliti mengambil sampel siswa-siswa peringkat satu dalam mata pelajaran matematika dari setiap kelas karena ingin mengetahui faktor-faktor yang membuat siswa-siswa tersebut berprestasi 04/27/15 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 24
  • 25. 2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).  Proses pengambilan sample dengan cara sambung menyambung informasi dari unit satu dengan unit lain sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak  Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju 25
  • 26. 3) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).  Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama- tama menetapkan berapa besarnya jumlah sampel yang diperlukan.  Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.  Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.  Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi masalah, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi. 26
  • 27. 4) Accidental sampling atau conveniencesampling (penarikan sampel secara kebetulan)  Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan mengambil siapa saja yang kebetulan ditemui oleh observer di lapangan sesuai kebutuhan studi.  Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan 27
  • 28. Contoh Accidental Sampling (penarikan sampel secara kebetulan). Sebuah sampel batu bara dari kereta terbuka dapat di ambil dari bagian teratas 10 – 20 cm. Batu baa yang terpilih karena kebetulan berada pada lapisan atas dalam kereta terbuka tersebut. 04/27/15 Designed by Kuntjojo, AKBID Pamenang, Pare 28
  • 29. 2929 TERIMA KASIHTERIMA KASIH WASSALAAMU ‘ALAIKUMWASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH