Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
berisi materi tentang definisi manajemen proyek, sasaran utama manajemen proyek, kegiatan dalam manajemen proyek, ruang lingkup proyek serta 6 tahapan manajemen proyek
Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
berisi materi tentang definisi manajemen proyek, sasaran utama manajemen proyek, kegiatan dalam manajemen proyek, ruang lingkup proyek serta 6 tahapan manajemen proyek
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
EKONOMI TEKNIK (Engineering
Definisi
Economy)
Sebuah metode analisis untuk membuat
keputusan teknikal (engineering) dengan
berdasar pertimbangan ekonomi.
Di dalam physical environment, kita memanfaatkan ilmu-
Physical Environment
ilmu fisika dan kimia untuk mengubah input menjadi output
yang kita inginkan.
Cost Effectiveness
Metode ini tidak memerlukan penilaian
benefit dalam satuan uang.
Menggunakan indeks ke-efektif-an dalam
mencapai tujuan.
Hanya untuk menentukan ranking, bukan
untuk menerima/menolak. Harus sudah
ada political will bahwa proyek akan
dilaksanakan, hanya memilih terbaik.
Cost –Effectiveness
1. Rumuskan goal serta ukuran efektivitas
pencapaian goal
2. Identifikasikan beberapa (lebih dari satu)
alternatif
3. Rumuskan kendala (constraint) jika ada
4. Buat estimasi biaya investasi dan operasi
masing-masing alternative, serta hitung biaya
ekivalen tahunan
5. Hitung indeks efektivitas pencapaian tujuan
masing-masing alternatif
BENEFIT - COST ANALYSIS atau
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
Prinsip Efisiensi : Proyek Publik bisa diterima
hanya kalau nilai manfaat yang dihasilkan
melebihi biaya yang dikeluarkan.
Konsekuensi: manfaat harus dikonversikan
ke satuan moneter agar bisa dibandingkan
dengan biaya
Ada model matematis yang menggabungkan konsep probabilitas dan matriks untuk menganalisa proses stokastik, yang mengandung barisan percobaan yang memenuhi kondisi tertentu.
Pengenalan Rantai Markov.
Contoh Soal Rantai Markov.
Diagram transisi, matriks transisi, diagram pohon untuk mendeskripsikan suatu rantai markov.
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
EKONOMI TEKNIK (Engineering
Definisi
Economy)
Sebuah metode analisis untuk membuat
keputusan teknikal (engineering) dengan
berdasar pertimbangan ekonomi.
Di dalam physical environment, kita memanfaatkan ilmu-
Physical Environment
ilmu fisika dan kimia untuk mengubah input menjadi output
yang kita inginkan.
Cost Effectiveness
Metode ini tidak memerlukan penilaian
benefit dalam satuan uang.
Menggunakan indeks ke-efektif-an dalam
mencapai tujuan.
Hanya untuk menentukan ranking, bukan
untuk menerima/menolak. Harus sudah
ada political will bahwa proyek akan
dilaksanakan, hanya memilih terbaik.
Cost –Effectiveness
1. Rumuskan goal serta ukuran efektivitas
pencapaian goal
2. Identifikasikan beberapa (lebih dari satu)
alternatif
3. Rumuskan kendala (constraint) jika ada
4. Buat estimasi biaya investasi dan operasi
masing-masing alternative, serta hitung biaya
ekivalen tahunan
5. Hitung indeks efektivitas pencapaian tujuan
masing-masing alternatif
BENEFIT - COST ANALYSIS atau
ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA
Prinsip Efisiensi : Proyek Publik bisa diterima
hanya kalau nilai manfaat yang dihasilkan
melebihi biaya yang dikeluarkan.
Konsekuensi: manfaat harus dikonversikan
ke satuan moneter agar bisa dibandingkan
dengan biaya
Ada model matematis yang menggabungkan konsep probabilitas dan matriks untuk menganalisa proses stokastik, yang mengandung barisan percobaan yang memenuhi kondisi tertentu.
Pengenalan Rantai Markov.
Contoh Soal Rantai Markov.
Diagram transisi, matriks transisi, diagram pohon untuk mendeskripsikan suatu rantai markov.
7. hapzi ali, sistem informasi operasional (operational information system), utHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
ARIF RAHMAN, Bambang Indrayadi & Novi Tria Susanti, (2012), Simulasi Sistem Persediaan Spare Part Dengan Pendekatan Compound Poisson Process, Proceeding Industrial Engineering Conference, Yogyakarta, pp. 7.1-7.7
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
1. Nama : Risdawati Hutabarat
NPM : 1215031064
Konsentrasi : SIE
Tugas : Pemodelan dan Simulasi
SOAL :
1. Apa definisi dari model konseptual, model logika dan model komputer pada
verifikasi dan validasi model simulasi ?
2. Berikan contoh model simulasi sistem produksi multi stage !
3. Kembangkan model simulasi untuk pabrik perlengkapaan penangan material !
JAWABAN :
1. Pada saat verifikasi dan validasi model simulasi dapat menggunakan 3 model
yaitu :
a. Model Konseptual : Menggambarkan sistem secara konsep, dapat secara
verbal atau menggunakan grafik.
b. Model Logika : Menerjemahkan model konseptual ke dalam bentuk suatu
diagram alur atau algoritma.
c. Model Komputer : Menerjemahkan model logika ke dalam program computer.
2. 2. Berikut adalah contoh model simulasi sistem produksi multi stage
Salah satu penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai analisis batch produksi
(production lot) dengan menggunakan pendekatan hybrid simulasi-analitik. Kondisi riil
sistem yang diteliti adalah bersifat multistage, dalam hal ini sistem terdiri dari beberapa
tahapan proses pada proses ini simulasi digunakan sebagai alat untuk menentukan
transfer batch sizes yang memiliki performansi terbaik dan tetap dapat memenuhi
permintaan dengan input production lot sizes hasil model analitik dengan pendekatan
multistage.
Tujuannya adalah menentukan production lot dan inventori yang optimal untuk setiap
produk serta transfer batch di setiap mesin di setiap periode serta menganalisa model
kebijakan production lot yang baru.
- Pertama, dengan menggunakan data-data yang ada, tentukan ukuran production
lot yang optimal dengan metode programa linier.
- Selanjutnya ukuran production lot digunakan sebegai input simulasi untuk
menentukan ukuran transfer batch.
- Rata-rata panjang antrian dan waktu tunggu menjadi ukuran performansi yang
digunakan sebagai acuan penentuan ukuran transfer batch dari beberapa
alternatif ukuran yang ada. Ukuran production lot yang dihasilkan sama
besarnya dengan demand tiap periode.
- Sedangkan untuk ukuran transfer batch, hasil penentuan dengan menggunakan
simulasi kemudian dimplementasikan ke dalam model. Hasilnya adalah adanya
penurunan inventori yang terjadi untuk produk box untuk produk connector
dan 50,59sebesar 76,35 connector dari inventori yang dihasilkan dengan
Besarnya production lot dan inventori dihitung menggunakan model program
linier dengan pendekatan multistage dan dinamis.
- Selain menentukan production lot, dalam penelitian ini juga ditentukan
besarnya transfer batch antar stage (mesin).
- Simulasi digunakan sebagai alat bantu dalam menentukan besarnya transfer
batch. Ukuran transfer batch sangat bervariasi pada setiap transfer antara dua
mesin di setiap periodenya. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan waktu
proses antar stage (mesin) juga mempengaruhi perbedaan ukuran transfer batch
antar stage.
Pada penelitian ini dihasilkan nilai production lot untuk produk connector dan box
connector. Penelitian ini menggunakan pendekatan multistage, dimana sumberdaya
(mesin) sebagai stage tidak berdiri sendiri melainkan saling ketergantungan dengan
mesin lain. Dengan kata lain, mesin-mesin yang digunakan bersifat dependen, sama
dengan proses produksinya. Sehingga, dalam penentuan production lot sizes, hubungan
antar mesin dipertimbangkan dalam kapasitas produksi di setiap mesin.
3. 3. Hasil pengembangan model simulasi untuk pabrik perlengkapan penanganan
material.
Industri manufaktur merupakan suatu industri yang mengaplikasikan peralatan dan
suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk
dijual. Proses merubah bahan baku menjadi sebuah produk meliputi perancangan
produk, pemilihan material dan tahap-tahap proses dimana produk itu dibuat.
Piston merupakan komponen utama kendaraan bermotor yang berfungsi merubah energi
pembakaran menjadi energi mekanik. Salah satu perusahaan yang memproduksi piston
untuk alat transportasi bermesin adalah PT. Federal Izumi Manufacturing (FIM).
Adapun tujuan dari sistem penanganan bahan ini adalah:
Meminimalkan jumlah antrian bahan terhadap bahan yang akan dipindahkan.
Meminimalkan waktu antrian bahan terhadap bahan yang akan dipindahkan.
Dalam menjalankan sistem penanganan bahan, terlebih dahulu membuat model logika
berupa diagram alir agar sistem tersebut dapat berjalan dengan lancar.
4. Mulai
Bahan datang ke gudang bahan baku
Bahan menunggu di angkut ke gudang foundry
Bahan menunggu di proses
Bahan di proses di gedung foundry
Proses Gagal
Bahan menunggu diangkut digedung machining
Bahan menunggu diproses
Bahan di proses di gedung machining
Proses Gagal Perlu cetak ulang ?
Bahan menunggu diangkut di gedung barang jadi
Bahan menunggu diproses
Bahan di proses di gedung barang jadi
Produk baik
Selesai
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
5. Kegiatan dimulai dengan bahan yang datang ke gudang bahan baku. Setelah bahan tiba, maka
bahan menunggu untuk diangkut ke gedung foundry
- Kemudian bahan diangkut ke gedung foundry dengan menggunakan forklift
dan bahan menunggu untuk diproses. Setelah bahan siap untuk diproses, maka
bahan segera diproses di gedung foundry untuk dilakukan pencetakan piston.
Apabila proses pencetakan gagal maka bahan kembali menunggu untuk proses cetak ulang.
Bahan kemudian akan menunggu untuk diangkut ke gedung machining hanya jika proses
pencetakan berhasil. Selanjutnya bahan diangkut menggunakan handlift untuk
menunggu diproses. Setelah bahan siap untuk diproses, maka bahan segera
diproses di gedung machininguntuk dilakukan pemotongan hasil cetakan. Jika
proses gagal dan harus dilakukan pencetakan ulang, maka bahan diangkut
kembali ke gedung foundry bersama dengan sisa bahan hasil pemotongan
menggunakan kereta return scrup
- Jika proses gagal namun tidak perlu pencetakan ulang maka bahan akan kembali
menunggu untuk proses pemotongan. Proses pemotongan berhasil dan bahan
menunggu untuk diangkut ke gudang barang jadi. Bahan selanjutnya diangkut ke
gudang barang jadi menggunakan forklift untuk dilakukan proses pemeriksaan
terhadap piston serta pengemasan. Jika keadaan piston tidak baik maka bahan
kembali dibawa ke gedung machining menggunakan kereta reject
- Jika keadaan piston sudah baik, maka seluruh proses selesai dan piston siap
dikirim ke konsumen.