Pengembangan SDM dapat dipahami sebagai peningkatan kompetensi individu pegawai untuk memikul tanggung jawab yang lebih tinggi. Ada dua jenis pengembangan yaitu informal yang dilakukan sendiri dan formal yang dilakukan organisasi dengan biaya besar untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi SDM guna mencapai tujuan organisasi.
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
1.
2. Pengertian Pelatihan menurut beberapa ahli:
Pelatihan merupakan pembelajaran yang disediakan dalam rangka
meningkatkan kinerja terkait dengan pekerjaan saat ini
Pelatihan merupakan upaya yang sistematis dan terencana untuk
mengubah atau mengembangkan pengetahuan/ketrampilan/sikap
melalui pengalaman belajar dalam rangka meningkatkan
efektivitas kinerja kegiatan atau berbagai kegiatan
Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pelatihan
adalah sebuah upaya yang sistematis dan terencana untuk
mengubah atau mengembangkan pengetahuan, ketrampilan,
sikap baru yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3. Pelatihan yang dibutuhkan dan rutin dilakukan untuk memenuhi
berbagai syarat hukum yang diharuskandan berlaku sebagai pelatihan
untuk semua pegawai(orientasi pegawai baru).
Pelatihan pekerjaan/teknis memungkinkan pegawai untuk
melakukan pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab mereka dengan
baik, misalnya: pengetahuan tentang lembaga pendidikan, proses
dan prosedur teknis, dan hubungan personalia.
Mengatasi masalah operasional dan antar pribadi serta
meningkatkan hubungan dalam pekerjaan organisasional, mislanya:
komunikasi antar pribadi, ketrampilan manajerial atau
kepengawasan, pemecahan konflik.
5. Program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk mening atkan prestasi
kerja, mengurangi absensi, dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja.
Ada dua katagori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen.
1.Metode praktis (on the job training); merupakan metode latihan yang
paling banyak digunakan. Tenaga kerja dilatih tentang pekerjaan baru dengan
pengawasan langsung oleh pelatih yang berpengalaman.
2.Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off
the job training); dengan pendekatan ini peserta latihan menerima
representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya.
6. 1.Produktivitas (productivity)
Dengan pelatihan akan dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan
perubahan tingkah laku.
2. Kualitas (quality)
Penyelenggaraan pelatihan tidak hanya memperbaiki kualitas pegawai namun diharapkan dapat
memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja.
3. Perencanaan Tenaga Kerja (human resource planning)
Pelatihan akan memudahkan pegawai untuk mengisi kekosongan jabatan dalam suatu
organisasi, sehingga perencanaan pegawai dapat dilakukan sebaik-baiknya
4. Moral (morale)
Diharapkan dengan adanya pelatihan akan dapat meningkatkan prestasi kerja dari pegawai
sehingga akan dapat menimbulkan peningkatan upah pegawai.
5. Kompensasi Tidak Langsung (Indirect Compensation)
Pemberian kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pelatihan dapat diartikan sbagai
pemberian balas jasa atas prestasi yang telah dicapai pada waktu yang lalu, dimana dengan
mengikuti program tersebut pegawai yang bersangkutan mempunyai kesempatan untuk lebih
dapat megembangkan diri.
6. Keselamatan dan Kesehatan (health and safety)
Merupakan langkah terbaik dalam mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
dalam suatu organisasi sehingga akan menciptakan suasana kerja yang tenang, aman dan
adanya stabilitas pada sikap mental mereka.
7. Pencegahan Kadaluarsa (obsolescence prevention)
Pelatihan akan mendorong inisiatif dan kreatifitas pegawai, langkah ini diharapkan akan
mencegah pegawai dari sifat kadaluarsa.
8. Perkembangan Pribadi (personal growth) Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemempuan yang dimiliki pegawai termasuk
meningkatkan perkembangan pribadinya
7. • Pengembangan SDM (HR development) dapat
dipahami sebagai pentiapan individu pegawai untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih
tinggi di dalam organisasi.Pengembangan biasanya
berhubungan dengan peningkatan kemampuan
intelektual atau emosional yang diperlukan untuk
menunaikan pekerjaan yang lebih baik.
• Pengembangan SDM juga merupakan aktifitas
memelihara dan meningkatkan kompetensi SDM guna
mencapai efektifitas organisasi
8. 1. Pengembangan Secara Informal
.
2. Pengembangan Secara Formal
Pengembangan secara formal dilakukan oleh organisasi
dengan biaya yang besar.Penegembangan ini dilakukan
karena tuntunan perubahan dan persaingan yang semakin
tinggi. Pengembangan semacam ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan organisasi, baik saat ini maupun
dimasa yang akan datang.
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan SDM dapat ditinjau
secara internal maupun eksternal yang berasal dari organisasi.
Faktor Internal
. Misi Organisasi
Visi Organisasi
Strategi Pencapaian Tujuan
Sifat dan Jenis Kegiatan
Teknologi yang Digunakan
Faktor Eksternal
Perkembangan Teknologi
Kebijaksanaan Pemerintah
Sosio-budaya Masyarakat
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Tujuan Pengembangan
SDM
10.
11. Pengembangan SDM (HR development) dapat dipahami sebagai
pentiapan individu pegawai untuk memikul tanggung jawab yang
berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi.Pengembangan
biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual
atau emosional yang diperlukan untuk menunaikan pekerjaan yang
lebih baik.
Pengembangan SDM yang membawa misi difokuskan pada
peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat
dalam proses pembangunan. Adapun jenis-jenis pengembangan
yakni: pengembangan secara informal merupakan pengembangan
yang bisa dilakukan atas inisiatif pribadinya. Pengembangan secara
formal merupakan pengembangan yang dilakukan oleh organisasi
dengan biaya yang cukup besar.