Dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan analisis kelayakan desa wisata yang diselenggarakan pada bulan Februari hingga April 2014. Pelatihan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pengembangan desa wisata mengingat banyak desa wisata yang gagal setelah dibentuk. Materi pelatihan meliputi identifikasi potensi wisata, analisis lingkungan, dan penyusunan strategi pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.
Desa Wisata adalah desa yg mempunyai keunikan dan daya tarik wisata. Bukan dimiliki oleh seseorang, tapi dimiliki oleh masyarakat setempat. That is Desa Wisata
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Desa Wisata adalah desa yg mempunyai keunikan dan daya tarik wisata. Bukan dimiliki oleh seseorang, tapi dimiliki oleh masyarakat setempat. That is Desa Wisata
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
Materi Kuliah Online #40 Jumat 18 September 2020, disampaikan oleh Anggi Januar Pratama dari Sustainable Tourism Policy Professional, Swisscontact Indonesia
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) DIY 2012),Tour operator di jogja, Tour operator di Yogya, Tour operator di jogjakarta, Tour operator di Yogyakarta,
materi mengenai potensi dan daya tarik wisata untuk kelas X SMK, siswa mempelajari tentang pengertian potensi dan daya tarik wisata serta karakteristik daya tarik wisata. Siswa juga diminta untuk membuat suatu perencanaan usaha daya tarik wisata sesuai daerah masing-masing.
materi power point diambil dari beberapa sumber.
Sebagai pusat perkembangan perdagangan dan jasa, industri, maritim dan pendidikan, maka Kota Surabaya mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain itu sifat pengelolaan dari potensi wisata tersebut masih parsial dan belum terpadu sehingga perlu upaya untuk merencanakan dan mengembangkan pariwisata. Agar tujuan pariwisata dapat dicapai, maka pembangunan pariwisata perlu direncanakan dengan baik dan terintegrasi dengan pengembangan daerah secara keseluruhan.
Dalam perspektif pengembangan kota, pariwisata memiliki keterkaitan lintas sektor dan usaha, serta mampu membangkitkan multiplier effect yang sangat signifikan bagi tumbuhnya mata rantai usaha lintas skala usaha, terutama UKM, sehingga membantu penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak langsung berkembangnya kegiatan pariwisata akan sangat terasa dalam perkembangan usaha perhotelan, jasa pemandu wisata, restoran, perusahaan transportasi, galeri seni, serta jasa keuangan. Dampak tidak langsung akan dirasakan pada pendapatan pemerintah, seniman, pengrajin, dsb. Di samping itu, perkembangan pariwisata juga memberikan dampak ikutan pada sektor agribis, perdagangan, dan industri kecil. Dalam lingkup kota, pengembangan pariwisata akan terkait dengan revitalisasi kawasan kota lama/bersejarah, mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas ruang kota melalui pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata, serta menghidupkan kegiatan ekonomi lintas skala usaha.
Strategi pengembangan pariwisata Surabaya merupakan perumusan suatu rencana menyeluruh untuk pengembangan obyek wisata, sarana dan prasarana pariwisata, serta kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya.
- - -
Catatan : paparan ini disusun oleh Bappeko Surabaya 2007, dipergunakan untuk menyiapkan dokumen yang berisi Kebijakan Pengembangan Pariwisata, Strategi dan Langkah Pengembangan Pariwisata serta program pembangunan yang akan dilakukan untuk jangka panjang.
Dengan tujuan :
a. Memberikan informasi/data tentang potensi obyek dan tujuan wisata Kota Surabaya.
b. Memberikan informasi/data tentang jumlah proyeksi kunjungan wisata sesuai sasaran dan kapasitas pengembangan.
c. Memberikan informasi/data tentang sasaran ekonomi, yaitu manfaat ekonomi yang diperoleh dari pengembangan pariwisata, meliputi jumlah tenaga kerja yang diharapkan terserap di sektor pariwisata, pendapatan daerah, serta kesempatan berusaha masyarakat.
d. Memberikan informasi/data tentang sasaran sosial budaya, seperti meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal/ tradisional, tergalinya aspek-aspek budaya tradisional atau keunikan budaya lokal yang keseluruhan akan mendorong pelestarian nilai-nilai budaya tradisional dan memelihara kepribadian bangsa.
e. Memberikan informasi/data tentang sasaran fisik/lingkungan hidup yang dapat menjadi sarana pelestarian lingkungan hidup.
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
Materi Kuliah Online #40 Jumat 18 September 2020, disampaikan oleh Anggi Januar Pratama dari Sustainable Tourism Policy Professional, Swisscontact Indonesia
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) DIY 2012),Tour operator di jogja, Tour operator di Yogya, Tour operator di jogjakarta, Tour operator di Yogyakarta,
materi mengenai potensi dan daya tarik wisata untuk kelas X SMK, siswa mempelajari tentang pengertian potensi dan daya tarik wisata serta karakteristik daya tarik wisata. Siswa juga diminta untuk membuat suatu perencanaan usaha daya tarik wisata sesuai daerah masing-masing.
materi power point diambil dari beberapa sumber.
Sebagai pusat perkembangan perdagangan dan jasa, industri, maritim dan pendidikan, maka Kota Surabaya mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain itu sifat pengelolaan dari potensi wisata tersebut masih parsial dan belum terpadu sehingga perlu upaya untuk merencanakan dan mengembangkan pariwisata. Agar tujuan pariwisata dapat dicapai, maka pembangunan pariwisata perlu direncanakan dengan baik dan terintegrasi dengan pengembangan daerah secara keseluruhan.
Dalam perspektif pengembangan kota, pariwisata memiliki keterkaitan lintas sektor dan usaha, serta mampu membangkitkan multiplier effect yang sangat signifikan bagi tumbuhnya mata rantai usaha lintas skala usaha, terutama UKM, sehingga membantu penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak langsung berkembangnya kegiatan pariwisata akan sangat terasa dalam perkembangan usaha perhotelan, jasa pemandu wisata, restoran, perusahaan transportasi, galeri seni, serta jasa keuangan. Dampak tidak langsung akan dirasakan pada pendapatan pemerintah, seniman, pengrajin, dsb. Di samping itu, perkembangan pariwisata juga memberikan dampak ikutan pada sektor agribis, perdagangan, dan industri kecil. Dalam lingkup kota, pengembangan pariwisata akan terkait dengan revitalisasi kawasan kota lama/bersejarah, mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas ruang kota melalui pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata, serta menghidupkan kegiatan ekonomi lintas skala usaha.
Strategi pengembangan pariwisata Surabaya merupakan perumusan suatu rencana menyeluruh untuk pengembangan obyek wisata, sarana dan prasarana pariwisata, serta kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya.
- - -
Catatan : paparan ini disusun oleh Bappeko Surabaya 2007, dipergunakan untuk menyiapkan dokumen yang berisi Kebijakan Pengembangan Pariwisata, Strategi dan Langkah Pengembangan Pariwisata serta program pembangunan yang akan dilakukan untuk jangka panjang.
Dengan tujuan :
a. Memberikan informasi/data tentang potensi obyek dan tujuan wisata Kota Surabaya.
b. Memberikan informasi/data tentang jumlah proyeksi kunjungan wisata sesuai sasaran dan kapasitas pengembangan.
c. Memberikan informasi/data tentang sasaran ekonomi, yaitu manfaat ekonomi yang diperoleh dari pengembangan pariwisata, meliputi jumlah tenaga kerja yang diharapkan terserap di sektor pariwisata, pendapatan daerah, serta kesempatan berusaha masyarakat.
d. Memberikan informasi/data tentang sasaran sosial budaya, seperti meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal/ tradisional, tergalinya aspek-aspek budaya tradisional atau keunikan budaya lokal yang keseluruhan akan mendorong pelestarian nilai-nilai budaya tradisional dan memelihara kepribadian bangsa.
e. Memberikan informasi/data tentang sasaran fisik/lingkungan hidup yang dapat menjadi sarana pelestarian lingkungan hidup.
www.indoanalisis.com
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
1.2 Cakupan Studi
1.3 Metodologi
1.4 Sumber Data
II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA
2.1 Kontribusi Industri Pariwisata
2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia
III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA
3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan
3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan
3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan
3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain
3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata
3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan
3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi
IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 DAERAH UTAMA
4.1. Sumatera Utara
4.2. Kepulauan Riau
4.3. DKI Jakarta
4.4. Jawa Barat
4.5. Jawa Tengah
4.6. DI Yogyakarta
4.7. Jawa Timur
4.8. Bali
4.9. Nusa Tenggara Barat
4.10. Kalimantan Selatan
V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMA INDUSTRI PARIWISATA
5.1 Garuda Indonesia
5.2 Pembangunan Jaya Ancol
5.3 Panorama Group
LAMPIRAN:
Tabel Data & Statistik Pariwisata Indonesia
Studi Kinerja Industri Alat Berat Indonesia 2013PT Indo Analisis
Laporan Industri yang membahas kinerja dan pertumbuhan industri dan perusahaan alat berat di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir sampai awal tahun 2013
Laporan ini berisi data dan analisis kinerja pertumbuhan industri hotel di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Baik untuk hotel bintang maupun akomodasi lainnya.
I. PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
1.2 Cakupan Isi
1.3 Metodologi
1.4 Sumber Data
II. BERITA DAN ISU INDUSTRI MOBIL INDONESIA
2.1 Penjualan Mobil di IIMS 2013
2.2 Regulasi Low Cost Green Car (LCGC)
2.3 Faktor Utama yang Mempengaruhi Penjualan Mobil di Indonesia
III. KINERJA INDUSTRI MOBIL DI ASEAN
3.1 Produksi Mobil Negara-negara ASEAN
3.2 Penjualan Mobil Negara-negara ASEAN
IV. KINERJA INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA
4.1 Pertumbuhan Produksi Mobil di Indonesia
4.2 Pertumbuhan Ekspor - Impor Mobil Indonesia
4.4 Pertumbuhan Penjualan Mobil di Indonesia
V. KINERJA PENJUALAN MOBIL BERDASARKAN MEREK
5.1 TOYOTA
5.2 DAIHATSU
5.3 SUZUKI
5.4 MITSUBISHI
5.5 HONDA
5.6 NISSAN
5.7 MEREK Lainnya
VI. KINERJA BISNIS PEMBIAYAAN MOBIL
6.1 Pembiayaan oleh Adira Finance
6.2 Pembiayaan oleh BCA Finance
6.3 Pembiayaan oleh Astra Credit Company
6.4 Pembiayaan oleh Mandiri Tunas Finance
6.5 Pembiayaan oleh Oto Multiartha
VII. KINERJA BISNIS PENYEWAAN MOBIL
7.1 Penyewaan Mobil oleh TRAC (Astra Rent A Car)
7.2 Penyewaan Mobil oleh ASSA
VIII. KINERJA BISNIS PENJUALAN MOBIL BEKAS
8.1 Penjualan Mobil Bekas oleh TRAC (Astra Rent A Car)
8.2 Penjualan Mobil Bekas oleh ASSA
Sebuah Buku Laporan yang menampilkan berbagai data pertumbuhan 10 Industri di Indonesia. Buku Data ini dapat membantu perusahaan dalam melihat kinerja 10 industri tersebut. Industri Pertambangan Industri Perbankan, Industri Asuransi, Industri Pertanian, Industri Otomotif, Industri Telekomunikasi, Industri Transportasi, Industri Pengolahan Industri Pariwisata, Industri Properti dan Konstruksi.
Sebuah laporan yang berisi kinerja pertumbuhan industri batubara Indonesia, pertumbuhan perusahaan batubara Indonesia, dan pertumbuhan industri batubara dunia. Laporan ini meliputi data produksi, ekspor-impor, pangsa pasar, sumber daya dan cadangan batubara, serta harga batubara Indonesia dan dunia. Selain itu, juga menyajikan kinerja perusahaan batubara Indonesia, dari sisi produktifitas sampai kinerja keuangannya.
Laporan Industri tentang Kinerja Industri Perumahan dan Tanah di Indonesia. Laporan ini berisi pertumbuhan harga, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pembiayaan, di berbagai daerah di Indonesia.
BAB I: PROSPEK INDUSTRI BATUBARA
1.1. Potensi Industri Batubara
1.1.1. Potensi Pasar
1.1.2. Potensi Sumber Daya
1.2. Tantangan Industri Batubara
1.2.1. Pertumbuhan Ekonomi Dunia
1.2.2. Regulasi Pemerintah
BAB II: STATISTIK KINERJA INDUSTRI BATUBARA
2.1. Pertumbuhan Industri Batubara Indonesia
2.1.1. Produksi
2.1.2. Ekspor
2.1.3. Penjualan Dalam Negeri
2.1.4. Impor
2.1.5. Supply & Demand
2.1.6. Harga
2.1.7. Sumber Daya dan Cadangan
2.2. Pertumbuhan Industri Batubara Dunia
2.2.1. Produksi
2.2.2. Ekspor
2.2.3. Impor
2.2.4. Harga
2.2.5. Sumber Daya dan Cadangan
BAB III: PASAR INDUSTRI BATUBARA
3.1. Pasar Dalam Negeri
3.1.1. Konsumsi
3.1.2. Pangsa Pasar
3.1.3. Industri Pembangkit Listrik
3.1.4. Industri Semen
3.2. Pasar Luar Negeri
3.2.1. Konsumsi
3.2.2. Pangsa Pasar
3.2.3. Pasar Cina
3.2.4. Pasar India
3.2.5. Pasar Amerika
BAB IV: PERUSAHAAN BATUBARA INDONESIA
4.1. Posisi Perusahaan terbaik
4.1.1. Peringkat Produksi Terbaik
4.1.2. Peringkat Penjualan Terbaik
4.2. Kinerja & Profil Bisnis Perusahaan Batubara
4.2.1. Adaro Energy
4.2.2. Bukit Asam
4.2.3. Indo TamabangRaya Megah
4.2.4. Bayan Resources
4.2.5. Bumi Resources
4.2.6. Berau Coal
4.2.7. Kideco Jaya Agung
4.2.8. Adimitra Baratama Nusantara
4.2.9. Asmin Koalindo Tuhup
4.2.10. Indomining
4.2.11. Kartika Selabumi Mining
4.2.12. Toba Bara Sejahtera
4.2.13. Mahakam Sumber Jaya
How does sustainable tourism differ from conventional tourismNoersal Samad
Sustainable tourism is environmentally responsible travel and visitation to natural areas, in order to enjoy and appreciate nature (and any accompanying cultural features, both past and present) in a way that promotes conservation, has a low visitor impact, and provides for beneficially active socio-economic involvement of local peoples. (World Conservation Union,1996)
Pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan pelatihan dan pendampingan dalam rangka peningkatakan kapasitas pokdarwis di Desa Wisata Pupuan
Desa Wisata (rural tourism) merupakan pariwisata yang terdiri dari keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur
- unsur yang unik yang secara keseluruhan dapat menarik minat
wisatawan.
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu
dengan tata cara dan tradisi
yang berlaku
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat menjadi primadona didalam pola pengembangan kepariwisataan didaerah. peran serta dari masyarakat didalam prose pengembangan pariwisata di daerah menjadi motor penting pergerakan.
Dukungan BBLM Yogyakarta dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwi...Akademi Desa 4.0
Dukungan BBLM Yogyakarta dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwisata disampaikan oleh Dra. Erlin Chaerlinatun selaku Kepala Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta dalam Kuliah Online #35 7 Agustus 2020
https://www.youtube.com/watch?v=nK1LS9bXiYs
Pelatihan Pengembangan Wisata Kuliner selama 2 hari dengan tujuan untuk dapat mengelola kuliner sebagai daya tarik bagi wisatawan dengan pelayanan dan variasi produk yang ditawarkan. Adapun ruang lingkup materi meliputi: Kebijakan Pengembangan Pariwisata, Pengelolaan Wisata Kuliner, Keterlibatan Masyarakat, Mengolah dan Menampilkan Pengembangan Inovasi Makanan sesuai Kebutuhan, Meningkatkan Kualitas SDM Wisata, dan Menyusun Strategi Promosi Wisata Kuliner. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Jadwal Pelatihan Pariwisata 2014
Angkatan II: 13 – 14 Mei 2014
Angkatan III: 24 – 25 September 2014
Angkatan IV: 17 – 18 Desember 2014
Pelatihan Manajemen Bisnis SPA menekankan materi pada pengetahuan managing SPA disamping keterampilan operasional tentang perawatan dalam SPA dengan ruang lingkup materi meliputi: Introduction: Prospek Pengusahaan Bisnis SPA, Development and Planning SPA, Floor Plans and Layouts Innovative, Treatment Protocols, Management and SPA Operations, Management and SPA Operation, Financial Analysis, dan Set Up a SPA. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Jadwal Pelatihan SPA 2014
Angkatan II: 31 Mei – 1 Juni 2014
Angkatan III: 5 Juli 2014
Angkatan IV: 17 – 18 Desember 2014
Pelatihan Penyusunan Materi Iklan Pariwisata di Media selama 2 hari dengan ruang lingkup materi meliputi: Pariwisata: Promosi dan Media Pendukung, Psikologi Komunikasi: Menangkap Konsumen Dengan Promosi dan Strategi Menciptakan “First Impression”, Pemilihan Tema, Tujuan dan Tagline Promosi, Teknik Menyusun dan Membuat Materi Iklan Pariwisata, Etika Jurnalistik Pariwisata, dan Mengembangkan Jejaring Promosi Pariwisata. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Jadwal Pelatihan Penyusunan Materi Iklan Pariwisata di Media 2014
Angkatan II: 13 – 14 Mei 2014
Angkatan III: 24 – 25 September 2014
Angkatan IV: 17 – 18 Desember 2014
Pelatihan ini akan diselenggarakan selama 2 hari Pelatihan ini akan berlangsung selama 8 sesi yang akan diberikan dengan metode kelas dan praktek (escorting) bersama dengan fotografer (trainer).
Pelatihan ini dapat diikuti oleh staf Dinas Pariwisata bidang Pemasaran, staf/pengelola obyek dan daya tarik wisata. Adapun tujuan dari pelatihan pariwisata ini yaitu mengenal dunia fotografi jurnalistik, pariwisata dan budaya, mengerti dasar-dasar fotografi, mengetahui bagaimana kiat-kiat dalam mengambil suatu objek fotografi, melakukan pengambilan foto sesuai dengan standar jurnalistik dan membuat esai fotografi dengan materi Pengenalan Dasar-Dasar Fotografi, Pengambilan Objek Bergerak dan Objek Tidak Bergerak, Pencahayaan Dalam Fotografi, Teknik Penggunaan Kamera Digital, Praktek Fotografi I: Pengambilan Objek Bergerak dan Objek Tidak Bergerak, Praktek Fotografi II: Pencahayaan Dalam Fotografi, Praktek Fotografi III: Teknik Olah Foto dan Praktek Fotografi IV: Membuat Essay Foto. Untuk Informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0816592791.
Diklat Jadwal Pelatihan Pariwisata 2014
Angkatan II : 21 – 22 Mei 2014
Angkatan III : 25 – 26 Juni 2014
Angkatan IV : 17 – 18 September 2014
Angkatan V : 26 -27 November 2014
Pelatihan strategi pemasaran aktivitas budaya dan kesenianHairullah Gazali
Pelatihan Strategi Pemasaran Aktivitas Budaya dan Kesenian selama 2 hari dengan materi yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan dan menyusun strategi promosi aktivitas kesenian dan budaya. Disamping itu peserta diharapkan juga dapat mengaplikasikan berbagai strategi pemasaran termasuk pemanfaatan teknologi informasi. Adapun ruang lingkup materi yang akan disampaikan adalah Perencanaan Pemasaran Kegiatan Seni dan Budaya, Menyusun Marketing Segmentation, Targeting dan Positioning, Analisis Prodik, Wisatawan dan Atraksi Pesaing, Menyusun Strategi Promosi, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Promosi, Kelembagaan Pariwisata dan materi visitasi pembelajaran atau kunjungan lapangan. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Jadwal Pelatihan 2014
Angkatan II: 25 – 26 Maret 2014
Angkatan II: 18 – 19 Juni 2014
Angkatan IV: 24 -25 September 2014
Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit selama 2 hari dengan materi yang menekankan pada: Sistem Administrasi, Sistem Pelayanan Pasien, Sistem Farmasi, Sistem Penunjang Medis, Sistem Aset dan Inventori, Sistem Keuangan dan Akuntansi, dan Sistem HRD (Human Resources Development). Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi 0816592791.
Jadwal Pelatihan 2014
Angkatan III: 20 – 21 Agustus 2014
Angkatan IV: 15 – 16 Oktober 2014
Angkatan V: 26 -27 November 2014
pelatihan Manajemen Humas Bagi Rumah sakit selama 2 hari dengan materi yang menekankan pada: Tugas dan Fungsi Humas Rumah Sakit, Psikologi dan Komunikasi Massa, Perencanaan Program Humas, Crisis Management, Handling Complaint, Menjalin Hubungan Dengan Media, dan Membuat Press Release dan Press Conference. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Jadwal Pelatihan Manajemen Humas Rumah sakit 2014
Angkatan IV: 11 – 12 Juni 2014
Angkatan V: 20 – 21 Agustus 2014
Angkatan VI: 17 – 18 September 2014
Angkatan VII: 26 -27 November 2014
pelatihan Manajemen Quality Control Bagi Rumah Sakit selama 2 hari dengan harapan mampu memberikan pedoman quality control dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Selain itu juga mampu sebagai dokumen acuan dalam penyelenggaraan peningkatan mutu layanan kepada pasien. Adapun materi pelatihan meliputi: Quality Planning, Quality Control dan Quality Improvement, Penetapan SOP, Managing Quality Control, Quality Management System and Quality Improvement Program, dan Evaluasi, Pelaporan dan Evaluasi Hasil Audit
Jadwal Pelatihan Manajemen Quality Control Rumah Sakit 2014
Angkatan I: 21 – 22 Mei 2014
Angkatan II: 25 – 26 Juni 2014
Angkatan III: 17 – 18 September 2014
Angkatan IV: 26 -27 November 2014
Pelatihan teknik pembinaan kelompok sadar wisataHairullah Gazali
pelatihan Teknik Pembinaan Pokdarwis yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam membina kelompok sadar wisata selama 2 hari. Adapun ruang lingkup materi meliputi: Pengetahuan Undang-Kepariwisataan No 10 tahun 2009; Pengembangan Kelembagaan dan Kegiatan POKDARWIS; Teknik Komunikasi dan Sosialisasi; Mengelola Konflik dan Keluhan Anggota Kelompok; Mengakomodasi Usul dan Saran anggota dan Penerapan Sapta Pesona Pariwisata. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Jadwal Pelatihan Teknik Pembinaan Kelompok Sadar Wisata 2014
Angkatan III : 19 – 20 Maret 2014
Angkatan IV : 21 – 22 Mei 2014
Angkatan V : 27 – 28 Agustus 2014
Angkatan V : 19 – 20 November 2014
.
Pelatihan Pengelolaan Wisata Lansia selama 2 hari dengan ruang lingkup materi meliputi: Kebijakan Pengembangan Pariwisata Terkini, Lansia, kesehatan dan Kebutuhan lainnya, Konsep Pengelolaan Wisata Lansia, Kesiapan Sarana dan Prasarana Pendukung, Strategi Pemasaran, Kompetensi SDM dan materi kunjungan lapangan. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi 0816592791 atau melalui e-mail iroelqreen@gmail.com
Jadwal Pelatihan 2014
Angkatan III : 19 – 20 Maret 2014
Angkatan IV : 21 – 22 Mei 2014
Angkatan V : 27 – 28 Agustus 2014
Angkatan V : 19 – 20 November 2014
Pelatihan Manajemen Wisata Minat Khusus: Wisata Off Road selama 2 hari, dengan ruang lingkup materi meliputi: Kebijakan Pengembangan Pariwisata Terkini, Mengelola Wisata Minat Khusus, Menyusun Regulasi Untuk Wisata Off Road, Spesifikasi Kendaraan Pendukung, Menyusun Rute dan Paket Wisata, Kompetensi SDM, Strategi Pemasaran dan Green and friendly tourism. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi 0816592791
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Pelatihan Analisis Kelayakan Desa Wisata
Angkatan II-IV, Februari, Maret, April, 2014
Info lebih lengkap dapat diakses di pelatihanpariwisata.com
Pelatihan Desa Wisata/ pelatihan pariwisata- Semangat masyarakat untuk ikut serta dalam
pengembangan pariwisata perlu diacungi jempol. Pariwisata berbasis masyarakat menjadi isu
yang menarik untuk dibicarakan apalagi bermunculannya desa wisata dibeberapa daerah
dengan cepat. Bagi penentu kebijakan dalam hal ini Pemerintah Kabupaten atau Dinas
Pariwisata akan menimbulkan masalah baru dan menjadi bumerang tersendiri. Desa wisata
sendiri merupakan bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang
disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan
tradisi yang berlaku. Bentuk-bentuk one day trip yang dilakukan oleh wisatawan, kegiatankegiatan meliputi makan dan berkegiatan bersama penduduk dan kemudian wisatawan dapat
kembali ke tempat akomodasinya merupakan kegiatan yang diinginkan oleh wisatawan.
Model ini wisatawan hanya singgah dan tidak tinggal bersama dengan penduduk dan
biasanya kita sebut wisata pedesaan. Mereka tidak live in dan hanya sekedar berkeliling dan
melakukan aktivitas sesuai jadwal atau tour itenary yang sudah ditetapkan. Agar menjadi
daya tarik wisata yang sustain maka perlu dilakukan analisis kelayakan desa wisata
mengingat semangat masyarakat dan potensi daya tarik wisata saja tidak cukup saat ini.
Perlu digarap secara serius pengembangan desa wisata ini karena banyak desa wisata yang
gagal setelah dibentuk atau ditetapkan menjadi desa wisata. Oleh karena itu, disusun
pelatihan Analisis Kelayakan Desa Wisata. Adapun materi pelatihan meliputi pengantar
analisis kelayakan daya tarik wisata, identifikasi potensi dan daya tarik wisata, Analisis
lingkungan eksternal dan internal, strategi pengembangan community based tourism,
penyusunan strategi pengembangan desa wisata. Untuk informasi dan pendaftaran HP/SMS:
0816592791, BB: 282DEF6E
Jadwal Pelatihan/Diklat Pariwisata 2014
Angkatan II : 26-27 Februari 2014
Angkatan III : 26-27 Maret 2014
Angkatan IV : 23-24 April 2014.