tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
Modal Kepariwisataan Dalam Sudut Pandang Geografi
Pariwisata dapat dijadikan sebagai tulang punggung atau sektor unggulan mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
keragaman dan keindahan alamnya
keragaman suku dan adat istiadatnya
keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan lain sebagainya.
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
Materi Kuliah Online #40 Jumat 18 September 2020, disampaikan oleh Anggi Januar Pratama dari Sustainable Tourism Policy Professional, Swisscontact Indonesia
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
Modal Kepariwisataan Dalam Sudut Pandang Geografi
Pariwisata dapat dijadikan sebagai tulang punggung atau sektor unggulan mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
keragaman dan keindahan alamnya
keragaman suku dan adat istiadatnya
keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan lain sebagainya.
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
Materi Kuliah Online #40 Jumat 18 September 2020, disampaikan oleh Anggi Januar Pratama dari Sustainable Tourism Policy Professional, Swisscontact Indonesia
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxNurAnnuhaMuniroh
A note about Seminar Online Materials by Dr. Frans Teguh
naindanxalcmlaaaaaaaaaxxmlkamlxkljdlmajjlajslamkxksomjaj ns msain hhibachvh ahbch kahksc bj kbb cjkjkakkjnkxknk abbc aknnkcanknkhkafhzznahkhckanhci bihiannnnnnnnaahkasijsjahlLACJJKKKKKKKSJFKNCKAKFKK AJAKNKAFKSH KNAHK AK KA AK KKKKKK KAKJSAKKKKKKKKKKAFKDJA JAKCNKIHKHAKNCJAJKCNAKKKDKSANA Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. KKNCAKIKJNCA ANAKSJNNKCnK NAN NKX Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Knowledge Sharing Politeknik STIA-LAN
Bandung, 3 Maret 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxNurAnnuhaMuniroh
A note about Seminar Online Materials by Dr. Frans Teguh
naindanxalcmlaaaaaaaaaxxmlkamlxkljdlmajjlajslamkxksomjaj ns msain hhibachvh ahbch kahksc bj kbb cjkjkakkjnkxknk abbc aknnkcanknkhkafhzznahkhckanhci bihiannnnnnnnaahkasijsjahlLACJJKKKKKKKSJFKNCKAKFKK AJAKNKAFKSH KNAHK AK KA AK KKKKKK KAKJSAKKKKKKKKKKAFKDJA JAKCNKIHKHAKNCJAJKCNAKKKDKSANA Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. KKNCAKIKJNCA ANAKSJNNKCnK NAN NKX Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Knowledge Sharing Politeknik STIA-LAN
Bandung, 3 Maret 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
MATERI UNTUK BIMTEK SADAR WISATA YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS PARIWISATA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TGL 15 OKTOBER 2015 DI HOTEL CLARION KOTA KENDARI
Kegiatan pembelajaran di kelas sebelum memahami makna filosofi Ki Hajar Dewantara adalah bahwa peserta didik haruslah mengikuti apa yang diperintahkan oleh seorang guru, karena seorang guru adalah pemegang kunci keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran di kelas terpusat pada guru (teacher center)
Guru lebih dominan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan peserta didik hanya sebagai objek yang harus mematuhi apa yang diperintah oleh guru
Sumber belajar peserta didik berasal dari penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dan buku teks
Guru belum sepenuhnya mampu mengeksplor dan mengaktualisasi potensi yang dimiliki oleh peserta didik
2. Kearifan lokal (local Wisdom)
• Kebenaran yang telah mentradisi dan bersifat
melekat pada karakter sebuah komunitas.
• Pandangan hidup dan ilmu pengetahuan yang
berwujud dan tercipta melalui proses pengalaman
dan pemahaman atas keadaan dan tempatan
• Gagasan suatu komunitas yang dipenuhi oleh
nilai-nilai kebijaksanan
3. Hubungan kearifan lokal dan budaya
• Kearifan lokal sebagai dasar kebijakan tempatan
dibidang pertanian, hubungan sosial dan lingkungan
• Kearifan budaya lokal ; pengetahuan lokal yang
sudah menyatu dalam sistem kepercayaan, norma,
budaya, dls
Fungsi
• Sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
• Sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
• Untuk mengembangkan sumber daya manusia.
5. Daya tarik wisata desa
• Kehidupan lingkungan desa yang alami
Gerakan untuk kembali pada suatu yang masih alami “back to
nature” yang menjadi trend wisata belakangan ini dapat
dilakukan dengan perjalanan wisata alam dan dengan melihat
serta merasakan kehidupan masyarakat desa yang masih
menjungjung tinggi nilai-nilai kearifan sebagai sebuah komunitas
lokal yang bersahaja.
• Kearifan lokal
• Tradisi dan Budaya
• Masyarakat yang ramah
6. Potensi wisata desa berbasis
kearifan lokal
• Meningkatkan perekonomian
Pengembangan potensi wisata desa dengan mengangkat kearifan lokal
sebagai salah satu daya tarik wisata desa harus pula di imbangi dengan
perlindungan atas kearifan lokal itu sendiri oleh berbagai elemen
kepariwisataan dari dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya
aktivitas wisata yang dapat mengubah perilaku sosial kehidupan dan
lingkungan masyarakat desa yang bersahaja dengan nilai-nilai kearifan
lokal yang dianutnya.
• Pelestarian tradisi dan budaya
7. Pengembangan wisata desa
• Pariwisata berbasis masyarakat (Community
Based Tourism)
Potensi wisata desa sebaiknya dilakukan oleh masyarakat sebagai
pemilik lingkungan dan penjaga pesona keindahan alam, pemilik
sosial budaya dan kearifan lokal, serta pemilik keramah tamahan. Hal
ini guna menjaga kearifan lokal yang telah menjadi nadi kehidupan
berabad silam tidak tercemari oleh budaya asing yang dibawa oleh
wisatawan yang dapat mengubah pesona kearifan lokal.
• Pembangunan ceruk-ceruk pasar wisata
• Membangun sumber daya manusia
masyarakat desa untuk pariwisata
Ciri-ciri kearifan lokal :
1. mampu bertahan terhadap budaya luar,
2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
3. memunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
4. memunyai kemampuan mengendalikan,
5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya