SlideShare a Scribd company logo
 Muncul pertengahan abad 20 (setelah PD II)
 Asumsi2: modernisasi, industrialisasi dan
pembangunan ekonomi dengan sendirinya akan
membawa peningkatan standar hidup dan
mobilitas sosial di negara2 yang menerapkannya.
 4 tahap modernisasi (Rostow): traditional
stage, take off stage, technological industry
stage, dan high mass consumption stage.
 Asumsi: negara2 berpenghasilan kecil dan
sedang dapat meningkatkan taraf kehidupan
masyarakatnya melalui pertumbuhan eonomi
yang berkelanjutan dan pengadopsian
keyakinan2, nilai2, dan sikap2 masyarakat
modern.
 Tercapainya pertumbuhan ekonomi melalui
industrialisasi, pengadopsian teknologi
tinggi, investasi internasional, ekonomi
berorientasi pasar, intervensi pemerintah
minimal.
 Pemerataan melalui trickle down effects kan
terjadi dengan sendirinya
 Muncul di awal 60-an; dipelopori Paul
Prebish (Director of The United Nations
Commission for Latin America); kritik
terhadap kegagalan economic growth
approach, terutama dalam pemerataan
economi global.
 Fokus: faktor2 politik-ekonomi external yang
mempengaruhi pertumbuhan atau
perkembangan masyarakat vs faktor2
internal (teori2 modernisasi).
 Ekonomi global menguntungkan negara2 maju
namun merugikan negara2 miskin. Negara2 miskin
didorong (oleh IMF dan Bank Dunia) untuk membuka
ekonomi mereka pada pemodal asing (neo-
colonialism), namun pada saat bersamaan negara2
kaya menerapkan kebijakan yang sangat protektif
untuk menjaga kepentingan mereka.
 Ketergantungan pada modal, hutang, dan bantuan
asing menyebabkan banyak negara2 miskin
menghadapi beban hutang yang sangat besar dan
kendali atas keuangan negara berpindah ke
lembaga2 seperti IMF dan Bank Dunia yang
memaksa negara untuk mengurangi belanja negara
untuk sektor2 kesehatan dan pendidikan
Solusi: integrasi ke dalam global ekonomi
bukan selalu merupakan pilihan tepat bagi
negara2 berkembang/miskin, negara2
berkembang perlu mengurangi keterkaitan
dengan pasar dunia/global dan
meningkatkan kemandirian (self-reliance)
sehingga mereka dapat mencapai suatu
kondisi yang mereka butuhkan tanpa
didikte oleh kekuatan2 atau tekanan2
pihak luar.
 Dikembangkan sebagai kritik terhadap orientasi
pertumbuhan ekonomi yang gagal menghasilkan
pembangunan yang merata.
 Mendukung pentingnya upaya terstruktur dan
berkomitmen dari pemerintah untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan dasar warganya
(kebijakan dan pendanaan).
 Fokus pada penyediaan kebutuhan dasar:
makanan, sanitasi, perumahan, pendidikan dasar
dan pelayanan kesehatan dasar
 Contoh: Indonesia (periode 70-80s),
Costa Rica, Kerala (India)
 Dipelopori oleh David Korten (1984) yang menekankan
pentingnya perubahan2 nilai dan praktek2 pembangunan
terutama di negara2 berkembang.
 Dipengaruhi liberation dan humanistic teori.
 Kritik terhadap pendekatan top-down dan dominasi
pemerintah dalam pembangunan, ketergantungan
terhadap bantuan/utang luar negeri, dan
keterbatasan2/kegagalan orientasi pertumbuhan ekonomi
dalam mengatasi kemiskinan, ketidak adilan sosial dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
 Kontribusi: Strategi pembangunan harus mengintegrasikan
nilai2 keadilan, keberlanjutan (sustainability) dan inklusivitas
Elemen2 penting dalam PCD:
1. Sustainability (Keberlanjutan): a) pembangunan
yang memperhitungkan daya dukung alam dan
pelestarian lingkungan hidup; b) pembangunan
skala kecil untuk meningkatkan keberdayaan
ekonomi dan menciptakan sumber2 pendapatan
yang dapat diandalkan pada masyarakat; c)
keberlanjutan pendanaan pembangunan melalui
strategi pemberdayaan dan optimalisasi
penggunaan dana dari dalam masyarakat. PCD
mengkritik dominannya peran utang luar negeri
jangka panjang untuk pendanaan pembangunan
yang ternyata menimbulkan beban pembayaran
yang tak ada habisnya.
2. Partisipasi:a) Proses demokratisasi; b) Akuntabilitas
pemerintah; c) Akses ke informasi2 yang relevan; d)
Keadilan gender.
-Proses demokratis memungkinkan masyarakat untuk
menentukan tujuan2 pembangunan dan
mempengaruhi keputusan2 yang berdampak pada
kualitas hidup mereka.
-Partisipasi masyarakat dan proses demokratis mendorong
masyarakat erupakan alat untuk mendorong
akuntabilitas kelembagaan dan aparat pemerintah.
- Pembangunan berkelanjutan hanya akan tercapai jika
laki2 dan perempuan terwakili secara adil dalam
pembangunan.
 Mengintegrasikan faktor sosial dan
ekonomi dalam pembangunan:“ is a
process of planned social change
designed to promote the well-being of
the population as a whole in conjunction
with a dynamic process of economic
development” (Midgley, 1995, p. 25)
 Memfokuskan pada hasil pembangunan
untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat, partisipasi, pendistribusian
keadilan, dan kapasitas kelembagaan
sosial dalam melaksanakan
pembangunan.
3. Justice: a) kepemilikan lokal sehingga
masyarakat memiliki tanggungjawab
dan kontrol terhadap sumber2 yang
mereka miliki dan menciptakan manfaat
yang optimal ;
b) kedaulatan rakyat, pemerintah sebagai
agen pemberdayaan
1970s: Women In Development (WID)
Perspective
Mengkritik asumsi “trickle down effect”
akan sama2 dirasakan perempuan dan
laki2 dan asumsi bahwa modernisasi
akan secara otomatis meningkatkan
gender equality.
 Temuan pendukung, antara lain: intervensi
peningkatan produktivitas di sektor
pertanian (misal: Green Revolution) dan
stereotypes peran perempuan
memfasilitasi monopoli laki2 atas teknologi
dan pertanian berorientasi
pasar, sementara menggeser peran2
tradisional perempuan dalam pertanian
(menyemai bibit, menabur pupuk, menuai
padi, menumbuk padi, dll), sehingga
memarginalkan perempuan.
 1973: Percy Amandment to the U.S.
Foreign Assistance Act: bantuan asing
untuk pembangunan yang diberikan
oleh U.S. diharuskan untuk membatu
mengintegrasikan perempuan dalam
pembangunan ekonomi nasional
negara2 penerima, sehingga
meningkatkan status perempuan
sekaligus membantu usaha
pembangunan secara keseluruhan.
a. Perempuan memiliki peran sebagai
anggota masyarakat produktif, bukan
hanya sekadar ibu dan istri.
b. Hambatan akses ke sumber2 produktif
menyebabkan subordinasi perempuan
alam masyarakat
c. Solusi pemberdayaan: kerangka
ekonomi;-- kontribusi + terhadap
pembangunan dan meningkatkan
status.
 Strategi: + akses perempuan dalam
pembangunan (integrasi) : perbaikan
akses pendidikan, pelatihan, pekerjaan
yang layak, kredit, properti, fasilitas
pemasaran, reformasi pertanian,. (Lihat
Convention on the Elimination of All
Forms of Discrimination against Women,
1979)
 Kritik, antara lalin:
a. Memandang negara (yang ternyata
male-dominated) sebagai jalan keluar
permasalahan, bukan sebagai
penghambat peningkatan status
perempuan.
b. Memfokuskan peningkatan peran
perempuan sebagai “producer”,
menafikan kenyataan bahwa perempuan
juga harus menjalankan peran2 domestik,
reproduktif dan kemasyarakatan (triple
burden).
 Program2 yang direncanakan bertujuan
meningkatkan peran ekonomi produktif
perempuan, alam praktiknya banyak
diarahkan pada kegiatan2 yang malah
mengukuhkan tugas2 tradisional
perempuan, (women-only projects);
dampak terbatas pada peningkatan
kedudukan perempuan.
 Dipelopori dan dipengaruhi pemikiran2
Feminis Sosialis
 Fokus pada relasi perempuan dan
laki2, bukan hanya pada perempuan
 Fokus pada pendekatan
pemberdayaan dan perencanaan
sensitif/sadar jender
Asumsi:
a. Peran jender adalah hasil konstruksi sosial
budaya, bukan biologis; sehingga bisa diubah jika
hal itu diinginkan.
b. Status perempuan dalam suatu masyarakat sangat
dipengaruhi oleh kondisi kehidupan material mereka
dan posisi mereka dalam ekonomi nasional, regional
dan internasional
c. Status perempuan dalam masyarakat juga
dipengaruhi otoritas patriarki (struktur dan ideologi).
“ The process of accessing the implications for
women and men of any planned
action, includes legislation, policy or
programs, in all areas and at all levels. It is a
strategy for making women’s as well as
men’s concern and experiences as integral
dimension of the
design, implementation, monitoring and
evaluation of policies and programs in all
political, economic, and societal spheres so
that women and men benefit equally and
inequality is not perpetuated. The ultimate
goal is to achieve gender equality
(ECOSOC, 1997)
 Dipelopori oleh Mahbub ul Haq (awal tahun 90-an);
kemudian diperluas oleh Amartya Sen.
 “ Development is much more than just the expansion
of income and wealth ” but the “process of enlarging
people’s choices”, “human capabilities” and
“freedom” (UNDP, 1990, 1998).
 Prinsip utama: proses pembangunan hendaknya
ditujukan untuk meningkatkan angka harapan hidup
dan taraf kesehatan, pendidikan, akses terhadap
sumber2 yang diperlukan untuk mencapai taraf
hidup layak, kebebasan, kesetaraan.
 Human Development Index (UNDP)
o Mengukur keberhasilan pembangunan dari
indikator: angka melek huruf penduduk
dewasa; angka harapan hidup saat lahir; dan
GNP per capita.
o Index of Social progress (Richard Estes)
o Terdiri atas 45 indikator yang menggambarkan
status suatu negara pada 10 sektor:
pendidikan, kesehatan, perempuan,
pertahanan/militer, ekonomi, demorafi,
geografi (misal insiden bencana alam yang
besar), keberagaman budaya, kerusuhan
politik, dan upaya-upaya kesejahteraan.
 Millenium Development Goals (1995-2015)---
8 komitement/tujuan pembangunan global
Pengentasan kemiskinan & kelaparan;
pendidikan dasar universal; kesetaraan dan
pemberdayaan perempuan; menurunnya
kematian bayi; peningkatan kesehatan ibu;
pengentasan HIV/AIDS; keberlanjutan
lingkungan; kerjasama pembangunan
global

More Related Content

What's hot

Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Salma Van Licht
 
Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49
Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49
Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49Abdul Rachim
 
KELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdf
KELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdfKELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdf
KELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdf
AntonRey5
 
Teori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografiTeori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografi
Surya Ardi
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
Trisna Nurdiaman
 
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
Novi Cahyaningrum
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma Al-ma'arij
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
iswah yuni
 
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori NaturalTeori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
State University of Padang
 
community Development
community Development community Development
community Development
Ismail Ahmad
 
Sepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
Sepuluh Tantangan Utama di Masa DepanSepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
Sepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
Nur Angraini
 
Makalah kependudukan di indonesia
Makalah kependudukan di indonesiaMakalah kependudukan di indonesia
Makalah kependudukan di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
abdul ajid
 
Teori penduduk
Teori pendudukTeori penduduk
Teori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukanTeori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukan
Naimnukke
 
Santika 1 petani (yuti)
Santika 1   petani (yuti)Santika 1   petani (yuti)
Santika 1 petani (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
anggundiantriana
 

What's hot (20)

Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
 
Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49
Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49
Tugas Sosio X 1 Kel 6 sman 49
 
KELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdf
KELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdfKELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdf
KELOMPOK 7 (EKONOMI PEMBANGUNAN).pdf
 
Makalah_52 Makalah peledakan penduduk malthus
Makalah_52 Makalah peledakan penduduk malthusMakalah_52 Makalah peledakan penduduk malthus
Makalah_52 Makalah peledakan penduduk malthus
 
Teori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografiTeori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografi
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 
Analisis wilayah
Analisis wilayahAnalisis wilayah
Analisis wilayah
 
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori NaturalTeori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
 
community Development
community Development community Development
community Development
 
Sepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
Sepuluh Tantangan Utama di Masa DepanSepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
Sepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
 
Makalah kependudukan di indonesia
Makalah kependudukan di indonesiaMakalah kependudukan di indonesia
Makalah kependudukan di indonesia
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
Teori penduduk
Teori pendudukTeori penduduk
Teori penduduk
 
Teori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukanTeori 2 kependudukan
Teori 2 kependudukan
 
Santika 1 petani (yuti)
Santika 1   petani (yuti)Santika 1   petani (yuti)
Santika 1 petani (yuti)
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
 

Viewers also liked

Pekerjaan sosial internasional class2
Pekerjaan sosial internasional class2Pekerjaan sosial internasional class2
Pekerjaan sosial internasional class2HIMA KS FISIP UNPAD
 
Token economies dan kontrak konsekwensi
Token economies dan kontrak konsekwensiToken economies dan kontrak konsekwensi
Token economies dan kontrak konsekwensiHIMA KS FISIP UNPAD
 
Pekerjaan sosial internasional class 3
Pekerjaan sosial internasional class 3Pekerjaan sosial internasional class 3
Pekerjaan sosial internasional class 3HIMA KS FISIP UNPAD
 
Pekerjaan sosial internasional class 1
Pekerjaan sosial internasional class 1Pekerjaan sosial internasional class 1
Pekerjaan sosial internasional class 1HIMA KS FISIP UNPAD
 
Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012
Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012
Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012HIMA KS FISIP UNPAD
 
Analisis kebijakan sosial, model dan tekniknya
Analisis kebijakan sosial, model dan tekniknyaAnalisis kebijakan sosial, model dan tekniknya
Analisis kebijakan sosial, model dan tekniknyaHIMA KS FISIP UNPAD
 
Praktik pekerja sosial dengan klien
Praktik pekerja sosial dengan klienPraktik pekerja sosial dengan klien
Praktik pekerja sosial dengan klienHIMA KS FISIP UNPAD
 
1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksosHIMA KS FISIP UNPAD
 
Klasifikasi masalah dan intervensi 270312
Klasifikasi masalah dan intervensi 270312Klasifikasi masalah dan intervensi 270312
Klasifikasi masalah dan intervensi 270312HIMA KS FISIP UNPAD
 

Viewers also liked (20)

Rational therapy
Rational therapyRational therapy
Rational therapy
 
Reality therapy 270312
Reality therapy 270312Reality therapy 270312
Reality therapy 270312
 
Social casework
Social caseworkSocial casework
Social casework
 
Pekerjaan sosial internasional class2
Pekerjaan sosial internasional class2Pekerjaan sosial internasional class2
Pekerjaan sosial internasional class2
 
Mis hs orev2012
Mis hs orev2012Mis hs orev2012
Mis hs orev2012
 
Organisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusiaOrganisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusia
 
Social work skills
Social work skillsSocial work skills
Social work skills
 
Token economies dan kontrak konsekwensi
Token economies dan kontrak konsekwensiToken economies dan kontrak konsekwensi
Token economies dan kontrak konsekwensi
 
3. direct indirect services
3. direct indirect services3. direct indirect services
3. direct indirect services
 
2. hierarkie per u uan di ind
2. hierarkie per u uan di ind2. hierarkie per u uan di ind
2. hierarkie per u uan di ind
 
Pekerjaan sosial internasional class 3
Pekerjaan sosial internasional class 3Pekerjaan sosial internasional class 3
Pekerjaan sosial internasional class 3
 
Pekerjaan sosial internasional class 1
Pekerjaan sosial internasional class 1Pekerjaan sosial internasional class 1
Pekerjaan sosial internasional class 1
 
Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012
Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012
Bahan kuliah penelitian kualitatif 5 nopember 2012
 
Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312
 
Analisis kebijakan sosial, model dan tekniknya
Analisis kebijakan sosial, model dan tekniknyaAnalisis kebijakan sosial, model dan tekniknya
Analisis kebijakan sosial, model dan tekniknya
 
Praktik pekerja sosial dengan klien
Praktik pekerja sosial dengan klienPraktik pekerja sosial dengan klien
Praktik pekerja sosial dengan klien
 
Relaksasi untuk stress
Relaksasi untuk stressRelaksasi untuk stress
Relaksasi untuk stress
 
1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos
 
Basic skills
Basic skillsBasic skills
Basic skills
 
Klasifikasi masalah dan intervensi 270312
Klasifikasi masalah dan intervensi 270312Klasifikasi masalah dan intervensi 270312
Klasifikasi masalah dan intervensi 270312
 

Similar to Pekerjaan sosial internasional class 4

Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Septian Muna Barakati
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinOperator Warnet Vast Raha
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Randy Wrihatnolo
 
Matriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunanMatriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunanRiska_21
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Lintang Nugraheni
 
Filosofi Pembangunan
Filosofi PembangunanFilosofi Pembangunan
Filosofi Pembangunan
oswarmungkasa1
 
paradigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunan
paradigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunanparadigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunan
paradigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunan
AndikPratama1
 
Filosofi Pembangunan
Filosofi PembangunanFilosofi Pembangunan
Filosofi Pembangunan
oswarmungkasa1
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan
fadilah rahmi
 
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
AndreMandala
 
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiTransformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiMelda Amelia
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakatnellyspd
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakatvedro agasi
 
Konsep dan Isu Pembangunan
Konsep dan Isu PembangunanKonsep dan Isu Pembangunan
Konsep dan Isu Pembangunan
Siti Sahati
 

Similar to Pekerjaan sosial internasional class 4 (20)

Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
 
Matriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunanMatriks paradigma pembangunan
Matriks paradigma pembangunan
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Filosofi Pembangunan
Filosofi PembangunanFilosofi Pembangunan
Filosofi Pembangunan
 
paradigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunan
paradigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunanparadigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunan
paradigma tradisional danpandangan baru dalam ekonomi pembangunan
 
Filosofi Pembangunan
Filosofi PembangunanFilosofi Pembangunan
Filosofi Pembangunan
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan
 
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
 
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiTransformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
 
Pengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahliPengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahli
 
Pengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahliPengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahli
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
Konsep dan Isu Pembangunan
Konsep dan Isu PembangunanKonsep dan Isu Pembangunan
Konsep dan Isu Pembangunan
 

More from HIMA KS FISIP UNPAD (20)

Rca
RcaRca
Rca
 
Persos
PersosPersos
Persos
 
Scenario planning
Scenario planningScenario planning
Scenario planning
 
Instrumen perencanaan
Instrumen perencanaanInstrumen perencanaan
Instrumen perencanaan
 
Relevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessosRelevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessos
 
Perkawinan
PerkawinanPerkawinan
Perkawinan
 
Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham
 
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
 
Menyusun out line bab ii
Menyusun out line bab iiMenyusun out line bab ii
Menyusun out line bab ii
 
Kasus skripsi
Kasus skripsiKasus skripsi
Kasus skripsi
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
 
Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012
 
Perancangan program
Perancangan programPerancangan program
Perancangan program
 

Pekerjaan sosial internasional class 4

  • 1.
  • 2.  Muncul pertengahan abad 20 (setelah PD II)  Asumsi2: modernisasi, industrialisasi dan pembangunan ekonomi dengan sendirinya akan membawa peningkatan standar hidup dan mobilitas sosial di negara2 yang menerapkannya.  4 tahap modernisasi (Rostow): traditional stage, take off stage, technological industry stage, dan high mass consumption stage.
  • 3.  Asumsi: negara2 berpenghasilan kecil dan sedang dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya melalui pertumbuhan eonomi yang berkelanjutan dan pengadopsian keyakinan2, nilai2, dan sikap2 masyarakat modern.  Tercapainya pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi, pengadopsian teknologi tinggi, investasi internasional, ekonomi berorientasi pasar, intervensi pemerintah minimal.  Pemerataan melalui trickle down effects kan terjadi dengan sendirinya
  • 4.  Muncul di awal 60-an; dipelopori Paul Prebish (Director of The United Nations Commission for Latin America); kritik terhadap kegagalan economic growth approach, terutama dalam pemerataan economi global.  Fokus: faktor2 politik-ekonomi external yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan masyarakat vs faktor2 internal (teori2 modernisasi).
  • 5.  Ekonomi global menguntungkan negara2 maju namun merugikan negara2 miskin. Negara2 miskin didorong (oleh IMF dan Bank Dunia) untuk membuka ekonomi mereka pada pemodal asing (neo- colonialism), namun pada saat bersamaan negara2 kaya menerapkan kebijakan yang sangat protektif untuk menjaga kepentingan mereka.  Ketergantungan pada modal, hutang, dan bantuan asing menyebabkan banyak negara2 miskin menghadapi beban hutang yang sangat besar dan kendali atas keuangan negara berpindah ke lembaga2 seperti IMF dan Bank Dunia yang memaksa negara untuk mengurangi belanja negara untuk sektor2 kesehatan dan pendidikan
  • 6. Solusi: integrasi ke dalam global ekonomi bukan selalu merupakan pilihan tepat bagi negara2 berkembang/miskin, negara2 berkembang perlu mengurangi keterkaitan dengan pasar dunia/global dan meningkatkan kemandirian (self-reliance) sehingga mereka dapat mencapai suatu kondisi yang mereka butuhkan tanpa didikte oleh kekuatan2 atau tekanan2 pihak luar.
  • 7.  Dikembangkan sebagai kritik terhadap orientasi pertumbuhan ekonomi yang gagal menghasilkan pembangunan yang merata.  Mendukung pentingnya upaya terstruktur dan berkomitmen dari pemerintah untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar warganya (kebijakan dan pendanaan).  Fokus pada penyediaan kebutuhan dasar: makanan, sanitasi, perumahan, pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan dasar
  • 8.  Contoh: Indonesia (periode 70-80s), Costa Rica, Kerala (India)
  • 9.  Dipelopori oleh David Korten (1984) yang menekankan pentingnya perubahan2 nilai dan praktek2 pembangunan terutama di negara2 berkembang.  Dipengaruhi liberation dan humanistic teori.  Kritik terhadap pendekatan top-down dan dominasi pemerintah dalam pembangunan, ketergantungan terhadap bantuan/utang luar negeri, dan keterbatasan2/kegagalan orientasi pertumbuhan ekonomi dalam mengatasi kemiskinan, ketidak adilan sosial dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.  Kontribusi: Strategi pembangunan harus mengintegrasikan nilai2 keadilan, keberlanjutan (sustainability) dan inklusivitas
  • 10. Elemen2 penting dalam PCD: 1. Sustainability (Keberlanjutan): a) pembangunan yang memperhitungkan daya dukung alam dan pelestarian lingkungan hidup; b) pembangunan skala kecil untuk meningkatkan keberdayaan ekonomi dan menciptakan sumber2 pendapatan yang dapat diandalkan pada masyarakat; c) keberlanjutan pendanaan pembangunan melalui strategi pemberdayaan dan optimalisasi penggunaan dana dari dalam masyarakat. PCD mengkritik dominannya peran utang luar negeri jangka panjang untuk pendanaan pembangunan yang ternyata menimbulkan beban pembayaran yang tak ada habisnya.
  • 11. 2. Partisipasi:a) Proses demokratisasi; b) Akuntabilitas pemerintah; c) Akses ke informasi2 yang relevan; d) Keadilan gender. -Proses demokratis memungkinkan masyarakat untuk menentukan tujuan2 pembangunan dan mempengaruhi keputusan2 yang berdampak pada kualitas hidup mereka. -Partisipasi masyarakat dan proses demokratis mendorong masyarakat erupakan alat untuk mendorong akuntabilitas kelembagaan dan aparat pemerintah. - Pembangunan berkelanjutan hanya akan tercapai jika laki2 dan perempuan terwakili secara adil dalam pembangunan.
  • 12.  Mengintegrasikan faktor sosial dan ekonomi dalam pembangunan:“ is a process of planned social change designed to promote the well-being of the population as a whole in conjunction with a dynamic process of economic development” (Midgley, 1995, p. 25)
  • 13.  Memfokuskan pada hasil pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, partisipasi, pendistribusian keadilan, dan kapasitas kelembagaan sosial dalam melaksanakan pembangunan.
  • 14. 3. Justice: a) kepemilikan lokal sehingga masyarakat memiliki tanggungjawab dan kontrol terhadap sumber2 yang mereka miliki dan menciptakan manfaat yang optimal ; b) kedaulatan rakyat, pemerintah sebagai agen pemberdayaan
  • 15.
  • 16. 1970s: Women In Development (WID) Perspective Mengkritik asumsi “trickle down effect” akan sama2 dirasakan perempuan dan laki2 dan asumsi bahwa modernisasi akan secara otomatis meningkatkan gender equality.
  • 17.  Temuan pendukung, antara lain: intervensi peningkatan produktivitas di sektor pertanian (misal: Green Revolution) dan stereotypes peran perempuan memfasilitasi monopoli laki2 atas teknologi dan pertanian berorientasi pasar, sementara menggeser peran2 tradisional perempuan dalam pertanian (menyemai bibit, menabur pupuk, menuai padi, menumbuk padi, dll), sehingga memarginalkan perempuan.
  • 18.  1973: Percy Amandment to the U.S. Foreign Assistance Act: bantuan asing untuk pembangunan yang diberikan oleh U.S. diharuskan untuk membatu mengintegrasikan perempuan dalam pembangunan ekonomi nasional negara2 penerima, sehingga meningkatkan status perempuan sekaligus membantu usaha pembangunan secara keseluruhan.
  • 19. a. Perempuan memiliki peran sebagai anggota masyarakat produktif, bukan hanya sekadar ibu dan istri. b. Hambatan akses ke sumber2 produktif menyebabkan subordinasi perempuan alam masyarakat c. Solusi pemberdayaan: kerangka ekonomi;-- kontribusi + terhadap pembangunan dan meningkatkan status.
  • 20.  Strategi: + akses perempuan dalam pembangunan (integrasi) : perbaikan akses pendidikan, pelatihan, pekerjaan yang layak, kredit, properti, fasilitas pemasaran, reformasi pertanian,. (Lihat Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women, 1979)
  • 21.  Kritik, antara lalin: a. Memandang negara (yang ternyata male-dominated) sebagai jalan keluar permasalahan, bukan sebagai penghambat peningkatan status perempuan. b. Memfokuskan peningkatan peran perempuan sebagai “producer”, menafikan kenyataan bahwa perempuan juga harus menjalankan peran2 domestik, reproduktif dan kemasyarakatan (triple burden).
  • 22.  Program2 yang direncanakan bertujuan meningkatkan peran ekonomi produktif perempuan, alam praktiknya banyak diarahkan pada kegiatan2 yang malah mengukuhkan tugas2 tradisional perempuan, (women-only projects); dampak terbatas pada peningkatan kedudukan perempuan.
  • 23.  Dipelopori dan dipengaruhi pemikiran2 Feminis Sosialis  Fokus pada relasi perempuan dan laki2, bukan hanya pada perempuan  Fokus pada pendekatan pemberdayaan dan perencanaan sensitif/sadar jender
  • 24. Asumsi: a. Peran jender adalah hasil konstruksi sosial budaya, bukan biologis; sehingga bisa diubah jika hal itu diinginkan. b. Status perempuan dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi kehidupan material mereka dan posisi mereka dalam ekonomi nasional, regional dan internasional c. Status perempuan dalam masyarakat juga dipengaruhi otoritas patriarki (struktur dan ideologi).
  • 25. “ The process of accessing the implications for women and men of any planned action, includes legislation, policy or programs, in all areas and at all levels. It is a strategy for making women’s as well as men’s concern and experiences as integral dimension of the design, implementation, monitoring and evaluation of policies and programs in all political, economic, and societal spheres so that women and men benefit equally and inequality is not perpetuated. The ultimate goal is to achieve gender equality (ECOSOC, 1997)
  • 26.  Dipelopori oleh Mahbub ul Haq (awal tahun 90-an); kemudian diperluas oleh Amartya Sen.  “ Development is much more than just the expansion of income and wealth ” but the “process of enlarging people’s choices”, “human capabilities” and “freedom” (UNDP, 1990, 1998).  Prinsip utama: proses pembangunan hendaknya ditujukan untuk meningkatkan angka harapan hidup dan taraf kesehatan, pendidikan, akses terhadap sumber2 yang diperlukan untuk mencapai taraf hidup layak, kebebasan, kesetaraan.
  • 27.  Human Development Index (UNDP) o Mengukur keberhasilan pembangunan dari indikator: angka melek huruf penduduk dewasa; angka harapan hidup saat lahir; dan GNP per capita. o Index of Social progress (Richard Estes) o Terdiri atas 45 indikator yang menggambarkan status suatu negara pada 10 sektor: pendidikan, kesehatan, perempuan, pertahanan/militer, ekonomi, demorafi, geografi (misal insiden bencana alam yang besar), keberagaman budaya, kerusuhan politik, dan upaya-upaya kesejahteraan.
  • 28.  Millenium Development Goals (1995-2015)--- 8 komitement/tujuan pembangunan global Pengentasan kemiskinan & kelaparan; pendidikan dasar universal; kesetaraan dan pemberdayaan perempuan; menurunnya kematian bayi; peningkatan kesehatan ibu; pengentasan HIV/AIDS; keberlanjutan lingkungan; kerjasama pembangunan global