Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan membangun hubungan yang penting bagi pekerja sosial dalam melakukan intervensi dengan klien. Terdapat beberapa fase dalam praktik pekerjaan sosial seperti fase permulaan, pertengahan, akhir beserta teknik-teknik yang dapat digunakan seperti tuning in dan contracting.
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K aulia rahmah
Komunikasi Interpersonal
Percakapan /dialog
Antara dua pihak,
Interaksi orang ke orang,
Penyampaian informasi bersifat dua arah
Berbentuk verbal, non verbal atau perpaduan keduanya
Unsur emosional
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K aulia rahmah
Komunikasi Interpersonal
Percakapan /dialog
Antara dua pihak,
Interaksi orang ke orang,
Penyampaian informasi bersifat dua arah
Berbentuk verbal, non verbal atau perpaduan keduanya
Unsur emosional
2. Pendahuluan
Di berbagai setting
(kelompok, keluarga, masyarakat) selalu bertemu
individu
Keterampilan membangun hubungan dengan
individu akan mempengaruhi kinerja pekerja
sosial bekerja dengan
individu, kelompok, keluarga, masyarakat
Keterampilan membangun hubungan
berguna/penting pada setiap fase praktik
pekerjaan sosial
3. Fase Praktik Pekerjaan Sosial
Awal
• Tahap
Persiapan
Permulaan
• Tahap
Kontrak
(Beginning)
Per-
tengahan
• Tahap
Pekerjaan
(Middle)
Akhir &
Transisi
• Tahap
Terminasi
(Ending)
4. Keterampilan Tuning In
Menempatkan diri pekerja sosial dalam keadaan/situasi klien
Macam-macam Tuning In:
1. Tuning in ke diri sendiri : keterampilan pekerja sosial untuk
dapat mengalami perasaan yang dialami oleh klien
2. Tuning in ke diri klien : pekerja sosial berusaha untuk
merasakan perasaan dan kekhawatiran yang muncul pada
klien
3. Tuning in ke kemampuan: pekerja sosial berusaha untuk
merasakan perasaan dan kekhawatiran klien berdasarkan
kemampuannya. Pertanyaan pertama yang muncul di benak
klien pada pertemuan awal adalah “siapa pekerja sosial
nya?”, “judes, atau baik atau cuek atau acuh tak acuh ya?”, “bisa
ga dia bantu saya?”
5. Strategi untuk Tuning In
Cari informasi
awal tentang
klien sebanyak-
banyaknya
Cari informasi
mengenai
potensi
pemecahan
masalah klien
Cari informasi
mengenai
sumber-
sumber
pemecahan
masalah klien
6. Tuning In
Berfungsi memudahkan pekerja sosial untuk menjadi lebih
sensitif terhadap komunikasi emosional tidak langsung
yang kemungkinan akan terjadi sepanjang wawancara awal
Yang perlu dilakukan dalam rangka tuning in adalah
Memikirkan klien dan situasi sosialnya, terutama faktor-
faktor yang membuat ia mendatangi pekerja sosial
Mencari informasi tentang masyarakat dan lembaga-
lembaga didalamnya sebagai bagian dari pembangunan
empati dan kesadaran anda terhadap klien
Membayangkan perasaan klien dan reaksiya terhadap
situasi yang sedang dialaminya
Memahami kekhawatiran klien pada saat datang menemui
anda
7. Role Play (klien yang sopan)
Fani untuk pertama kalinya akan bertemu dengan
seorang ibu berusia 34 tahun yang memiliki
masalah dengan anaknya berumur 8 tahun. Tidak
disangka-sangka, ibu tersebut berkata “ngomong-
ngomong, mbak/mas udah punya anak?”
Kira-kira apa yang akan anda pikirkan tentang
pertanyaan tersebut dan apa respon yang akan anda
berikan kepada ibu tersebut?
8. Pilihan jawaban:
1. “oh..ehhh…..belum bu…..” (sambil memperlihatkan
bahasa tubuh yang tidak nyaman)
2. “eh..gimana ya bu? Saya memang belum punya anak,
tapi saya sering mengikuti seminar dan ceramah
tentang psikologi anak”
3. “anak? Belum bu, saya belum mempunyai anak.
Mengapa ibu bertanya seperti itu? Ibu khawatir saya
tidak dapat membantu ibu? Sebenarnya saya ingin
membantu ibu jika ibu dapat membantu saya
memahami situasi ibu dan anak ibu.
9. Role Play (klien yang marah)
Seorang mahasiswa/pekerja sosial berperan sebagai
seorang fasilitator kelompok ibu-ibu yang anaknya
mengalami penyakit kronis. Kegiatan berlangsung dalam
setting rumah sakit. Belum sempat ia mengucapkan
kalimat pembukaan, Ibu Juli (salah seorang anggota
kelompok) berkata sambil bernada marah “sebelum kamu
memulai kegiatan ini, biar saya kasih tau apa pendapat
kami tentang rumah sakit sialan ini”. Nada Ibu Juli
membuat mahasiswa/pekerja sosial tersebut terdiam. Ibu
Juli berkata lagi “kita dapet dokter yang
mengecewakan, suster-suster yang tidak ramah dan
memaksa, dan kita terus mendapatkan pekerja sosial
seperti kamu yang bahkan belum punya anak!”
10. Pilihan jawaban
Diam terus (tidak berkata apa-apa)
“saya mungkin salah ruangan” (sambil pergi meninggalkan
ruangan)
“Saya mungkin tidak mempunyai anak, tapi saya juga
mempunyai ibu seperti anda” (dengan nada tinggi)
“saya senang, ibu bisa membagi perasaan itu pada saya”
“silahkan lanjutkan dengan perasaan itu bu….”
“ibu-ibu mungkin merasakan hal yang sama dengan ibu
Juli, ibu-ibu telah berusaha mencari pertolongan dari para
ahlinya yang tidak memahami bagaimana sakitnya
perasaan ibu-ibu memiliki anak yang selalu sakit dan tidak
kunjung sembuh”
11. Elemen dalam hubungan kerja
Menurut Shulman (1991)
1. Rapport = Membangun hubungan: perasaan klien secara
umum dapat bekerja sama dengan baik dengan pekerja
sosialnya
2. Trust = Percaya: Kesediaan klien untuk
mempertaruhkan resiko berbagi
pikiran, perasaan, kesalahan dan kegagalan dengan
pekerja sosialnya
3. Caring = Perhatian: klien yang merasa bahwa pekerja
sosialnya benar-benar memperhatikan mereka sebagai
klien yang mempunyai hak dan pekerja sosialnya
sungguh-sungguh berkeinginan membantu klien
mengatasi kekhawatiran yang dirasa penting oleh klien
12. Fase Permulaan (Contracting)
Setelah proses tuning in dan membangun hubungan
dengan klien, what is next?
Contracting = membuat kesepakatan kerja antara
pekerja sosial dengan klien yang dihadapinya
Setelah proses pengenalan dan pemahaman masing-
masing (klien dan pekerja sosial), pekerja sosial
menjelaskan peran dan fungsinya dalam membantu
klien sesuai setting/mandat yang ia terima dari
lembaganya
Tidak selalu dalam bentuk tertulis dan diatas materai
Sangat fluid/fleksibel
13. Beberapa contoh (setting rumah
sakit)
“ibu, perkenalkan nama saya…., saya pekerja sosial di
rumah sakit ini, saya diminta dokter untuk bertemu
ibu untuk membantu ibu jika ada pertanyaan di luar
keadaan kesehatan ibu seperti misalnya pas kalo ibu
datang ke rumah sakit ini, kadang-kadang ibu merasa
khawatir atau cemas tentang penyakit
ibu, pengobatannya, dan cara kerja rumah sakit ini
yang seringkali tidak terjawab; jika ibu memang punya
perasaan seperti itu, mungkin ibu dapat
menceritakannya kepada saya dan saya akan
berusaha mencari informasi yang dibutuhkan
14. Contracting cont….
Bagian yang ditebalkan menandakan sebuah kalimat
contracting (pembuatan kontrak)
Kesepakatan apa yang dapat dikerjakan oleh pekerja
sosial sesuai kapasitasnya
Kesepakatan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan
dapat dinegosiasikan secara terus menerus jika
kebutuhan klien bertambah atau berkurang
15. Role Play Skenario 1
Anda adalah seorang mahasiswa yang sedang melakukan
praktikum di lembaga perlindungan anak. Anda akan
bertemu dengan keluarga seorang anak berusia 14 tahun
yang tinggal di panti asuhan semenjak usia 9 tahun. Anda
akan membicarakan rencana kepulangan anak tersebut
kembali kepada keluarganya. Keluarga ini memiliki 3 orang
anak termasuk anak yang di panti asuhan tersebut.
Keluarga anak tersebut merasa cemas mengenai
kepulangan anaknya. Pertemuan ini adalah kali pertama
anda.
Apa yang akan anda lakukan?
16. Role Play Skenario 2
Anda adalah seorang mahasiswa yang melaksanakan
praktikum di lembaga amil zakat. Anda hendak
bertemu dengan seorang perempuan yang ingin
mengajukan permohonan bantuan untuk
mendapatkan dana dari lembaga tempat anda
praktikum.
Apa yang akan anda lakukan?
17. Jenis-jenis klien
Self-referral : menemui pekerja sosial atas inisiatif
sendiri, misalnya karena melihat dari brosur atau
pamflet
Referral : klien menemui pekerja sosial sebagai arahan
dari profesi lain, misalnya karena diarahkan oleh BP4
untuk menemui konselor perkawinan
Mandated attendance: klien diwajibkan secara hukum
untuk bertemu dengan pekerja sosial, misalnya anak
di penjara yang perlu menemui konselor
Mengetahui jenis klien membantu kita menempatkan
strategi yang sesuai dengan jenis klien
18. Tugas-tugas di Masa Awal
1. Memberikan sambutan awal dan memberikan
introduksi yang sesuai dengan budaya yang ada
2. Menjelaskan tujuan dari pertemuan tersebut
3. Mendiskusikan kerahasiaan dan menyebutkan
batasan-batasan untuk kerahasiaan tersebut
4. Menjelaskan tujuan pencatatan jika diperlukan
19. Latihan
Anda adalah seorang mahasiswa yang sedang melakukan
praktikum di sebuah SMA. Anda akan bertemu dengan
seorang ibu yang sedang mencari dukungan dari
sekolah dalam menangani kenakalan anaknya
1. Secara individual, bayangkan bagaimana anda akan
mengatur ruangan, menyapa dan memperkenalkan diri
anda kepada ibu tersebut
2. Catat apa-apa saja yang mungkin akan anda katakan
dalam menyapa dan perkenalan diri
3. Dalam kelompok bertiga, gunakan catatan yang telah
kalian buat, secara bergantian
20. Fase Pertengahan (work phase)
Ada tiga tipe strategi intervensi menurut Ronnie Egan
(2004)
1. Mengakses sumber-sumber dan informasi untuk
klien
2. Memaksimalkan potensi dan kekuatan klien
3. Intervensi wajib secara hukum
21. 1. Mengakses sumber-sumber dan
informasi untuk klien
Menggunakan pendekatan berfokus pada solusi (solution-
focused approach), pekerja sosial dan klien bersama-sama
menentukan siapa dan apa saja sumber-sumber yang diperlukan
untuk menangani masalah yang dihadapi klien. Ada 4 cara
untuk mendapatkan sumber-sumber:
a. Secara langsung memberikan bantuan tunai (mudah bagi
mereka yang bekerja di lembaga bantuan darurat misalnya)
b. Melakukan referal kepada lembaga yang memberikan layanan
yang diperlukan klien
c. Menyambungkan klien dengan sumber-sumber yang tersedia
d. Mengadvokasi klien untuk mendapatkan sumber-sumber yang
diperlukan
22. 2. Memaksimalkan potensi dan
kekuatan klien
Menggunakan pendekatan kekuatan (strength
perspective) memfokuskan pada klien untuk dapat
mengidentifikasi, mengeluarkan dan memaksimalkan
kekuatan yang mereka miliki.
Biasanya menggunakan pertanyaan pertanyaan “ajaib”
mis. “Jika masalah anda terselesaikan bagaimana
kehidupan anda akan berlangsung?”
Atau “jika ada keajaiban dan tiba-tiba masalah anda
terselesaikan, apa yang akan berbeda dalam hidup
anda?”
23. 3. Intervensi wajib secara hukum
Biasanya merupakan pilihan terakhir dan
bertentangan dengan cara-cara anti oppresive.
Biasanya terjadi karena perintah hukum atau
pengadilan. Misalnya pemisahan anak dari
keluarganya karena dianggap membahayakan bagi
anak tinggal dengan keluarganya
Atau menempatkan seseorang di tempat rehabilitasi
sementara ia tidak menginginkan hal itu terjadi
24. Fase Akhir (Terminasi/Evaluasi)
Biasanya muncul pertama kali dalam kesepakatan
awal
Tahapannya: denial, anger, mourning, trying it on for
size & the farewell-party syndrome
Bisa menjadi sulit untuk dilakukan
Sudah dipersiapkan diakhir-akhir
pertemuan, tergantung pada jumlah sesi atau waktu
yang diperlukan oleh klien dan peksos untuk bekerja
25. Fase Akhir (Terminasi/Evaluasi)
Manifestasinya bisa juga berupa klien datang
terlambat atau tidak berminat untuk bercerita
lagi, atau marah-marah, peksos harus peka melihat
isyarat-isyarat tersebut
Peksos dan klien mengidentifikasi kembali apa yang
telah dilakukan dan mengingatkan kembali sistem-
sistem pendukung untuk membantu klien