SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
1
PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN (Durio Zibethinus Murray)
ASAL BAHAN BIJI DURIAN KHAS ACEH SEBAGAI
BATANG DENGAN METODE PEMBELAHAN YANG
BERBEDA
Oleh:
JURUSAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI PENGELOLAHAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK INDONESIA VENEZUELA
ACEH BESAR
2016
RAJINUDIN
NIM:12101041000091
2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak didaerah tropis
yang dilewati oleh garis khatulistiwa, memiliki keanekaragaman tanaman buah,
baik jenis tanaman yang berbuah musiman maupun jenis tanaman yang berbuah
sepanjang tahun. Durian merupakan salah satu jenis tanaman buah tropis
yang banyak dikembangkan di Indonesia dan memiliki nilai jual yang sangat
tinggi.
Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan salah satu komoditi
ekspor nonmigas favorit di Indonesia termaksud kawasan Aceh. Karena rasa
dan aromanya yang khas, durian dikenal sebagai king of fruit. Selain itu,
kandungan gizi durian juga sangat tinggi. Daging buah durian mengandung
karbohidrat sebanyak 27,9 gr, protein sebanyak 2,7 gr, lemak tak jenuh 3,4 gr,
kalsium 40 mg, zat besi 1,9 mg, vitamin A 150 mg, vitamin C 23,3 mg, serta
sedikit alkohol. Alkohol dalam durian justru menimbulkan aroma dan rasa
yang khas.merupakan tanaman buah tropika yang berasal dari Asia Tenggara,
termasuk tanaman buah tahunan berbentuk pohon (Salakpectch. S.S et al,
1992).
Prospek pengembangan budidaya buah durian secara interatif dalam skala
agribisnis atau agroindustri cukup cerah. Hal ini antara lain disebabkan oleh
peluang pasar buah di dalam dan di laur negeri masih terbuka luas, sehingga dapat
dirancang sebagai sumber devisa Negara. Indonesia yang dikenal sebagai negara
1
3
yang memiliki kekayaan sumber daya. Aneka jenis buah tropis mempunyai cukup
banyak varietas, kultival atau klon durian yang dapat memenuhi keinginan
eksportir, misalnya saja durian petruk, sukun, sunan atau lutung dari Jawah
Tengah. Durian ajimah, durian hepe, durian sitokong dari Jawa Barat. Durian
kucing titun, sikapal, sipispis dan durian tembaga dari Aceh dan Sumatra Utara.
Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan budidaya durian, perbanyakan tanaman secara vegetatif
merupakan alternatif untuk mendapatkan bibit berkualitas. Perbanyakan secara
generatif pada umumnya memerlukan waktu yang cukup lama, namun kelebihan
perbanyakan dari benih adalah secara umum batang pohon hasil benih lebih
kokoh, sehat dan berumur panjang (Nazaruddin dan Muchlisah, 1994).
Salah satu cara yang digunakan dalam perbanyakan vegetatif adalah dengan
grafting yaitu menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang
berbeda sehingga tercapai kombinasi dan persenyawaan yang akan tumbuh
menjadi tanaman baru (Sutopo, 2002).
Faktor awal keberhasilan grafting adalah penyediaan batang bawah yang
memiliki pertumbuhan yang baik. Batang bawah asal benih (semai) lebih
menguntungkan dalam hal jumlah, dan pada umumnya tidak membawa virus dari
pohon induknya, dan sistem perakarannya lebih bagus serta kuat (Ashari, 2006).
Batang bawah yang baik dapat diperoleh dengan menanam benih dengan
posisi yang tepat. Posisi benih yang tepat tersebut akan berpengaruh pada
kecepatan berkecambah dan kekuatan tumbuh keseluruhan bagian tanaman. Oleh
4
karena itu perlu kiranya dilakukan kajian mengenai posisi tanam benih durian
sehingga akan didapatkan batang bawah yang berkualitas (Ashari, 2006).
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penelitian kali ini akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor pengaruh pertumbuhan pada biji durian
dengan metode pembelahan yang berbeda.
2. Untuk mengukur perbandingan tingkat pertumbuhan pada biji durian
(Durio zibethinus Murray).
1.3 Manfat
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai
bahan informasi bagi pembaca, menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi
mahasiswa/i tentang metode pembibitan tanaman durian, dan sebagai bahan
rujukan bagi penelitian selanjudnya tentang tanaman durian.
5
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Komoditi
Menurut Wiryanto (2009) dalam ilmu tumbuh-tumbuhan tanaman
duriandapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae,
Divisi : Spermatophyta,
Subdivisi : Angiospermae,
Kelas : Dikoty ledonae,
Ordo : Bombacales,
Famili : Bombacaceae,
Genus : Durio,
Spesies : Durio zibethinus Murray.
Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi
yaknipengguguran daun tidak tergantung musim tetapi ada saat tertentu
untukmenumbuhkan daun-daun baru berupa priode flushing atau peronaan yang
terjadi setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman mencapai 25-50 m,
tergantung speciesnya. Kulit batang tanaman durian bewarna coklat kemerahan,
mengelupas
tak beraturan, tajuk rindang dan renggang (Rodame, 2010).
2.2 Manfaat Tanaman Durian
Tanaman durian mempunyai banyak manfaat selain daging buahnya yang
enak dinikmati, kulit dan biji durian juga ternyata memberikan nilai manfaat.
4
7
Durian merupakan buah yang tanamannya berupa pohon. Tanaman ini biasa
digunakan sebagai pencegah erosi dilahan yang miring, Selain itu batangnya juga
kerap digunakan sebagai bahan bangunan. Bagian yang utama dimanfaatkan dari
durian adalah daging buahnnya, selain rasanya yang lezat dan legit untuk
dimakan, ternyata durian juga memiliki khasiat untuk meremajakan kulit. Buah
beraroma kuat ini dapat mencegah dampak dari penuaan, dengan
mencampurkannya menggunakan bahan yang lain. Durian mampu menghilangkan
tanda penuaan diarea kelopak mata, seperti kerutan, garis halus, kendur serta
melingkar hitam (Sobir dan Napitupulu, 2012).
Durian merupakan jenis buah yang kaya akan fitonutrient, yaitu omega 3
dan omega 6, fitosterol, dan polifenol. Sebagai buah asli nusantara durian juga
dikenal sebagai obat berbagai penyakit, antara lain obat anti malaria, obat cacing,
obat kuning, setra anti diabetes (Sobir dan Napitupulu, 2012). Nilai nutrisi pada
durian bisa dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Nutrisi Durian
KANDUNGAN JUMLAH
Energi 147.00 kcl
Protein 1,47 g
Karbohidrat 27.9 g
Lemak 12.95 g
Vitamin C 47.9 mg
Calsium 15 g
Air 46.99
Potassium 436 mg
Magnesium 30 g
Sumber : http://www.wikipedia.org.durian.2012
8
Varietas durian yang banyak dibudidayakan dan termasuk durian
unggulterdapat 6 jenis yaitu, Petruk, Sukun, Sunan, Si tokong, kani, dan Otong
(Montong).Sebenarnya tidak mudah mencari kekhasannya setiap durian unggul
dari bibit. Tetapibila dilakukan pengamatan dengan teliliti akan diketahui
perbedaan yang mencirikanmasing-masing (Mawardi, 2001).
2.3 Media Tanam
Durian menghendaki tanah yang subur dan kaya bahan organik,
partikel penyusun yang seimbang antara pasir, tanah liat dan debu sehingga
mudah membentuk remah. Tanah yang cocok adalah jenis tanah grumosol dan
ondosol, memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur lapisan atas
bebutirbutir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air
tinggi. Keasaman tanah yang cocok adalah (pH) 5 – 7, dengan pH optimum
6 – 6,5. Durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka
membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, antara 50 – 150
cm dan 150 – 200 cm, jika kedalaman air terlalu dangkal rasa buah tidak manis
tetapi tanaman akan kekeringan apabila terlalu dangkal/dalam, rasa buah tidak
manis, tanaman akan kekeringan, dan akar akan membusuk.
2.4 Pupuk Kotoran Sapi (Kompos)
Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk
kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), Fosfor (P),
dan Kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media
tanam. Unsur – unsur tersebut penting pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
9
Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini
mampu merombak bahan organik yang sulit dicernah tanaman menjadi komponen
yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman (Rusmana, et. al., 2003).
Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis
makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakujan serta penyimpanan sebelum
diaplikasikan sebagai media tanam (Soeroto, et. al., 1991).
2.5 Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan
Bibit durian sebaiknya tidak ditanam langsung di lapangan, tetapi
disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Biji durian yang sudah
dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai kering tidak ada air yang
menempel. Selanjutnya sebelum biji disemaikan atau sebelum ditanam di polibag,
Biji terlebih dahulu dibelah dengan metode pembelahan yang berbeda. Dengan
media tanah dan kotoran ternak (sapi) dengan perbandingan 3:1 yang diaduk
merata, kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tidak boleh terlalu basah) suhu
media diupayakan cukup lembab (20-23 0C). Biji ditanam dengan posisi miring
tertelungkup (bagian calon akar tunggang menempel ke tanah), dan sebagian
masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan).
10
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian terletak di kampus Politeknik Indonesia Venezuela
(Poliven). Desa Cot Suruy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakanselama lima minggu, setelah persemaian biji
durian terhitung mulai dari tanggal 30 agustus sampai 03 oktober 2016.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:Timbangan,
polybag, kamera digital/hempon, pengaris, jangka sorong digital, ember, cangkul,
alat tulis, kertas lebel, ayakan, talam semai dan alas polybag. Bahan yang
digunakan, pupuk kotoran sapi (kompos), tanah, air, dan biji duria(Durio
zibethinus Murray).
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan
pola non faktorial, yang terdiri atas empat (4) perlakuan dan masing – masing
perlakuan diulang lima (5) kali. Sehingga di peroleh dari empat (4) perlakuan dan
lima (5) kali ulangan dengan jumlah keseluruhan percobaan dua puluh (20)
tanaman. Pada setiap satu ulangan percobaan terdiri dari empat (4) Perlakuan
tanaman dan keempat (4) tanaman ini dijadikan sampel. Perlakuan yang diberikan
adalah:
8
11
1. P0 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji kontrol
2. P1 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat
3. P3 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat
bentuk plus
4. P4 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat
bentuk Y
3.4 Media Tanam Digunakan Dalam Penelitian (RAK)
3.5 Metode Analisis
Metode analisis yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan pola non faktorial. Dengan
model liner sebagai berikut:
Rumus : Yij(t) = )()( titPKi  
P10 P04
P21 P12 P23
U 1 U 2 U 3 U 4 U 5
P00 P14
P31 P32 P33
P30 P34
P11 P02 P13
P20 P24
P01 P22 P03
12
Dimana :
i : 1, 2, ........n; dan t = 1, 2, ….. n
Yi(t) : nilai pengamatan pada baris ke-i kolom ke-j yang mendapatkan
perlakuan ke-t.
µ : nilai rata – rata umum
Ki : pengaruh kelompok ke-i
P(t) : pengaruh perlakuan ke-t
ɛi(t) : pengaruh galat pada kelompok ke-i, yang memperoleh perlakuan ke-t
Tabel 2: Rancangan Acak Kelompok (RAK)
3.6 Proses Pelaksanaan Penelitian
3.6.1 Persiapan Bahan Tanam
Persiapan bahan tanaman dilakukan dengan cara mengambil biji dari buah
yang normal bentuknya, sehat dan cukup tua (masak atau matang di pohon) yang
biasanya ditandai dengan warnah buah kekuning hijauan, atau dapat juga ditandai
dengan aroma khas durian tersebut. Biji yang digunakan dalam penelitian ini
adalah varietas Durio zibethinus Murrayberasal dari perkebunan rakyat khususnya
di Propinsi Aceh. Kulit buah dibuka dengan mengunakan pisau, kemudian biji
dikeluarkan dan dipisahkan dari daging buah yang masih menempel pada biji.
Untuk menghilangkan serat daging buah, biji dicuci dengan air selanjudnya biji
dikeringkan atau diangin-anginkan. Untuk mendapatkan biji yang baik maka
dilakukan seleksi biji yaitu 2/3 yang terletak pada bagian tengah, bisah dilihat
pada gambar di bawah,
13
Gambar 1. Durian pada saat seleksi biji 2/3 yang terletak pada bagian tengah
buah durian.
Biji tersebut dipilih yang bentuk relatif sama besar dan bebas dari serangan
hama dan penyakit, biji yang sudah mengalami proses menyucian siap untuk
disemaikan.
3.6.2 Persiapan Media Persemaian
Sebelum biji durian disemai ke media persemaian, biji yang telah bersih dari
daging buah kemudian dikeringkan selama 10 menit, selanjudnya biji durian
diberi perlakuan yaitu pembelahan biji dengan metode pembelah yang berbeda,
untuk mengetahui proses perkecambahan biji. Biji durian siap di pindahkan ke
media persemaian.
Biji yang siap disemaiakan ke media tanam,disiran terlebih dahulu agar
terbentuk rongga di dalamnya, suhu media diupayakan cukup lembab (20-23
0C).Biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup (bagian calon akar tunggang
menempel ke tanah), dan sebagian masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4
bagian masih harus kelihatan), kemudian disiram setiap hari yaitu pagi dan sore.
14
3.6.3 Persiapan Media Tanam
Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan media tanam adalah: mengangkut
tanah dan mengumpul pupuk kotoran sapi (kompos) ke tempat penelitian yang
telah disediakan untuk di kering anginkan sampai pupuk kotoran sapi tersebut
kering agar bisa digunakan sebagai media tanam. Kemudian mengambil tanah
(top soil) untuk di ayakan agar tanah mudah di aduk dengan kotoran sapi untuk
dimasukkan kedalam polybag, kemudian tanah serta pupuk kotoran sapi
ditimbang dan diaduk sampai meratah dan disi ke dalam polybag.
Pengisihan polybag dilakukan dua (2) hari sebelum penanaman biji durian,
dalam pengisian polybag perlakuan yang diberikan adalah: Tanah lapisan atas750
g + Pupuk Kotoran sapi 250 g masing – masing perlakuan diisi lima (4) polybag
dari setiap sekali ulangan dengan perlakuan yang berbeda – beda.
3.6.4 Persiapan Perkecambahan dan penanaman
Perkecambahan benih menggunakan media tanam plastik, setiap biji durian
tersebut ditanam (¾ bagian biji masih kelihatan) dalam polybag satu biji persatu
polybay dengan jarak masing – masing polybag 10 – 15 cm. setelah benih ditanam
kemudian disiram hingga tanah lembab. Biji durian disemai mulai tanggal 2
september 2016 tempat penelitian di area kampus poliven.
15
3.6.5 Pemeliharaan
3.6.5.1 Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari kecuali
hari hujan atau kondisi tanah kapasitas lapang. Penyiraman dilakukan dengan air
bersih dengan mengunakan kaleng susu yang telah dibuat seperti gembor.
Penyiraman setiap harinya 2-2,5 liter perharinya untuk setiap 20 bibit. Penyiraman
dilakukan mulai dari persemaian sampai bibit berumur lima minggu.
3.6.5.2 Penyiangan Gulma
Penyiangan atau pengendalian gulma dilakukan secara manual dengan
mencabut rumput yang tumbuh di dalam dan di luar polybag. Penyiangan
dilaksanakan seintensif mungkin tujuannya adalah mencegah persaingan dalam
penyerapan air dan unsur hara antara tanaman durian dengan gulma dan sekaligus
mencegah berkembanganya hama dan penyakit yang terdapat pada gulma.
3.6.6 Pengamatan
Peubah – peubah yang diamati sebagai parameter pengaruh perlakuan
meliputi:
1. Tinggi Tanaman (cm)
2. Diameter Batang (mm)
3. Jumlah Daun (helaian)
4. Panjang Daun (cm)
5. Lebar Daun (cm)
6. Perhitungan Berat Basah dan Berat Kering
16
3.7 Proses Pengamatan
3.7.1 Tinggi Bibit (cm)
Pengukuran tinggi bibit dilakukan dengan mengunakan penggaris dengan
cara mengukur bibit dari pangkal batang (permukaan tanah) sampai titik tumbuh.
Parameter tinggi tanaman diukur pada minggu ke satu setelah benih disemaikan
ke media tanam, dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu.
3.7.2 Diameter Batang (cm)
Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan jangka sorong
digital. Yang diukur 2 cm di atas pangkal akar. Pengamatan ini dilakukan dengan
interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu.
3.7.3 Jumlah Daun (helaian)
Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang
telah ada. Pengamatan jumlah daun dilakukan bersamaan dengan pengukuran
tinggi tanaman yang dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur
lima minggu.
3.7.4 Panjang Daun
Pengamatan pada panjang daun adalah mengukur panjang daun yang paling
tua pada tiap – tiap bibit durian, dengan menggunakan alat penggaris, dilakukan
dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu.
3.7.5 Lebar Daun
Pengamatan lebar daun dilakukan satu helai daun yag paling tua pada satu
tanaman (daun pertama), bagian yang diukur adalah bagian pertengahan daun,
17
pengamatan bersamaan dengan pengukuran panjang daun bibit durian,
pengamatan dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur tujuh
minggu.
3.7.6 Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK)
Pengamatan perhitungan berat basah dan berat kering pada tanaman durian
yang telah berumur lima minggu merupakan perbandingaan antara berat basah
(BB) dan berat kering (BK). Tanaman yang sudah dicuci bersih dengan air yang
telah dikering anginkan hingga tanaman tidak basah dalam keadaan kering.
Kemudian tanaman dimasukkan ke dalam amplop lalu dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 70 0C selama 2 x 24 jam, kemudian ditimbang berat kering tanaman,
dapat diperoleh dengan rumus: Perhitungan BB dan BK = (Berat Basah Tanaman)
/ (Berat Kering Tanaman) pengamatan perhitungan berat basah dan berat kering
tanaman dilakukan pada akhir penelitian yaitu pada umur lima minggu. Pada
perlakuan P0, P1, P2,dan P3.
3.8 Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan setelah satu
minggu setelah tanam (7 hst). Adapun data yang diamati dalam penelitian ini
adalah tinggi batang (cm), jumlah daun (helai), panjang daun (cm), lebar daun
(cm),diameter daun (mm) dan perhitungan berat basah (bb), dan perhitungan berat
kering (bk).
18
3.9 Pengolahan Data Penyajian Hasil
Pengolahan data dan penyajian hasil dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Melakukan pengamatan dan membuat tabel analisis data.
2. Melakukan analisis data berdasarkan data pada tabel.
3. Membuat tabel sidik ragam, melakukan uji hipotesis dengan
membandingkan F. hitung dengan F. tabel. Kaidah keputusan yang harus
diambil adalah sebagai berikut :
a. Jika F. Hitung > F. tabel pada taraf 1% (α =0,01),perbedaan diantara nilai
tengah baris atau perlakuan dikatakan berbeda sangat nyata ( pada hasil
F. Hitung ditandai dengan dua tanda **).
b. Jika F. Hitung > F.Tabel pada taraf 5% (α =0,05), tetapi lebih kecil dari
pada F.Tabel pada paraf 1% perbedaan diantara nilai tengah baris atau
perlakuan dikatakan berbeda nyata (pada hasil F.Hitung ditandai dengan
satu tanda*).
c. Jika F.Hitung ≤ F. Tabel taraf 5% (α =0,05), perbedaan diantara nilai
tengah baris atau perlakuan dikatakan tidak nyata ( pada hasil F.Hitung
ditandai dengan tn ).
19
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan (Gambar 2).
1. Persiapan
2. Pengumpulan data/pelaksanaan
3. Pengolahan data dan penyajian hasil
P
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinggi Tanaman (cm)
Hasil analisis pengaruh pertumbuhan bibit durian sebagai batang bawah
dengan metode penyayatan yang berbeda pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3
mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Table 2. Nilai Rata-Rata Tinggi Tanaman Durian pada pengamatan 1 mst, 2 mst,
3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan
TinggiTanaman (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 5,74a 11,12a 16,78a 22,46a 29,62a 36,34a 38,00a
P1 6,80a 11,88a 18,38a 24,20a 32,42ab 40,70b 42,92b
P2 6,80a 13,14a 19,22a 25,80a 35,66b 43,62b 46,38b
P3 6,36a 11,14a 17,48a 23,86a 33,32b 40,40b 42,16b
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ujung daun, pada table 2.
Dapat dilihat bahwa tanaman durian dari umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4
mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst diberikan perlakuan dengan metode penyayatan yang
berbeda yaitu pada perlakuan P0 (Biji Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (Biji Disayat
Bentuk Plus), P3 (Biji Disayat Bentuk Y). Dari analisis table diatas menunjukan
bahwa perlaku dengan metode penyayatan yang berbeda sangat berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman durian pada umur 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Pada
pengamatan 1 mst, 2 mst 3 mst dan 4 mst yaitu tidak berpengaruh nyata.
21
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
TinggiTanaman
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Histogram Tinggi Tanaman Pada 5 mst, 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada
Gambar 3.
Pada histogram di atas dapat dilihat bahwa perlaku dengan metode penyayatan
yang berbedapada P0, P1, P2 dan P3 terjadi pengaruh yang sangat
nyata pada 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
4.2 Diameter Batang
Hasil analisis pengaruh pertumbuhan bibit durian sebagai batang bawah
dengan metode penyayatan yang berbeda pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3
mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang
sangat nyata dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap diameter batang
pada umur 6 mts dan 7 mts. Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3
mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata terhadap
diameter batang, untuk lebih lanjud dapat dilihat pada Tabel 3.
Gambar 3. Histogram Tinggi Tanaman Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts,
6 mts dan 7 mts
22
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
1.80
2.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
DiameterBatang
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Table 3. Nilai Rata-Rata Diameter Batang Tanaman Durian pada pengamatan
1mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan
Diameter Batang (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0,37a 0,65a 0,90a 1.14a 1.25a 1.35a 1.44a
P1 0,40a 0,69a 1,08a 1.34a 1.47a 1.61b 1.76b
P2 0,47a 0,79a 1.20a 1.41a 1.51a 1.65b 1.83b
P3 0,36a 0,71a 1,05a 1.27a 1.39a 1.49b 1.64b
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Diameter batang diukur 2 cm dari pangkal batang bibit. Pada Tabel 3.
Perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap
diameter batang pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mst. Namun perlakuan
dengan metode penyayatan yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap
diameter bibit pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4mst, dan 5mst.
Histogram Diameter bibit pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mts dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 4. Histogram Diameter Batang Pada, 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts,
6 mts dan 7 mts
23
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengamatan perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap diameter batang bibit durian pada
umur pengamatan 6 mst, dan 7 mst berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2
dan P3.
4.3 Panjang Daun
Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
terhadap panjang daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7
mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang berpengaruh nyata dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun pada umur 7 mts.
Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts
menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 4.
Table 4. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst,
2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan
PanjangDaun (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0.20a 2.16a 4.30a 6.00a 7.40a 8.36a 9.16a
P1 0.72a 2.58a 4.76a 7.18a 9.30a 10.90a 12.00c
P2 0.96a 2.80a 5.12a 7.94a 9.94a 11.64a 12.54c
P3 1.36a 2.72a 4.74a 6.50a 8.36a 9.14a 10.24b
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Panjang daun diukur dari pangkal daun sampai ujung daun. Pada Tabel 4
dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
24
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
PanjangDaun
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
berpengaruh nyata terhadap panjang daun pada umur pengamatan 7 mst. Namun
pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mstdan 6 mts tidak terjadi
pengaruh yang sangat nyata. Histogram panjang daun pada 6 mst dan 7 mst dapat
dilihat pada Gambar 5.
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengamatan perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun bibit durian pada umur
pengamatan 7 mst berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3.
4.4 Lebar Daun
Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
terhadap lebar daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7
mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang nyata dengan metode
penyayatan yang berbeda terhadap lebar daunu pada umur 6 mst, dan 7 mts.
Gambar 5. Histogram Panjang daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts 6
mts, dan 7 mts
25
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
LebarDaun
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts
menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 5.
Table 5. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst,
2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan
LebarDaun (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0.10a 0.64a 1.26a 1.86a 2.46a 3.00a 3.58ab
P1 0.12a 0.54a 1.06a 1.52a 2.30a 3.00a 3.50a
P2 0.42a 1.20a 1.96a 2.60a 3,42a 4.06b 4.64c
P3 0.48a 0.90a 1.48a 1.94a 2.72a 3.56a 4.20c
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Lebar daun diukur dibagian tengah daun terlebar. Pada Tabel 5 dapat dilihat
bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata
terhadap lebar daun pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mst. Namun pada umur
pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, dan 5 mst tidak terjadi pengaruh yang
sangat nyata. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada
Gambar 6.
Gambar 6. Histogram Lebar daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts 5 mst, 6 mst
dan 7 mst.
26
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap lebar daun bibit bibit durian pada umur
pengamatan 6 mts dan 7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2
dan P3
4.5 Jumlah Daun
Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
terhadap Jumlah Daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7
mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang nyata dengan metode
penyayatan yang berbeda terhadap jumlah daun pada umur 7 mts. Sedangakan
pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil
yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 6.
Table 6. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst,
2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan
Jumlah Daun
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0.20a 1.20a 2.20a 3.00a 4.00a 5.00a 6.00a
P1 0.40a 1.40a 2.40a 3.40a 4.40a 5.50a 6.60c
P2 0.80a 1.80a 2.60a 3.60a 4.40a 5.50a 6.40ab
P3 0.80a 1.80a 3.00a 4.20a 5.40a 6.40a 7.40c
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Jumlah daun diukur dari perhitungan banyaknya daun pada bibit durian.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang
berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur pengamatan7 mst.
27
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
JumlahDaun
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Namun pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mstdan 6 mst tidak
terjadi pengaruh yang sangat nyata. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst
dapat dilihat pada Gambar 7.
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap jumlah daun bibit durian pada umur
pengamatan7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3
2.6 Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK)
Tabel 7. Nilai Rata-Rata Berat Basah dan Berat Kering terhadap Bibit Tanaman
Durian Pada umur 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mst
Parameter Pengamatan
Perlakuan
P0 P1 P2 P3
BeratBasah (gr) 21.9b 20.92b 14.68a 22.74b
BeratKering (gr) 4.20ab 4.87b 3.85a 5.32b
Sumber: Data diolah, 2017Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata.
Gambar 7. Histogram Lebar daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6
mts dan 7 mts
28
0
5
10
15
20
25
Berat Basah (gr) Berat Kering (gr)
BeratBasahdanBeratKering
P0
P1
P2
P3
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan
yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat basah dan berat kering pada bibit
durian pada umur pengamatan 1 mts - 7 mst. Histogram lebar daun pada 6 mst
dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 8.
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap berat basah dan berat kering padabibit
durian pada umur pengamatan 1 mts - 7 mst adalah berpengaruh nyata pada
perlakuan P0, P1, P2 dan P3.
Gambar 8. Histogram Berat Basah dan Berat Kering Pada Tanaman Durian
29
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Pada hasil analisis tinggi tanaman durian yang diberi perlakukan P0
(Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji
Disayat Bentuk Plus) pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4
mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mts berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi
tanaman pada umur 5 mts, 6 mts dan 7 mts.
2. Pada hasil analisis pengamatan terhadap diameter batang, panjang
daun, lebar daun dan jumlah daun pada tanaman durian berpengaruh
nyata pada perlakuan P0 (Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat
Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan metode
penyayatan yang berbeda pada biji tanaman durian.
3. Pada hasil analisis perhitungan berat basah dan berat kering pada
tanaman durian ternyata berpengaruh nyata terhadap perlakukan P0
(Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji
Disayat Bentuk Plus) dengan metode penyayatan yang berbeda.
30
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pertumbuhan
tanaman durian (Durio zibethinus Murray) pada perlakukan P0 (Kontrol), P1 (Biji
Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan
metode penyayatan yang berbeda.
31
Lampiran 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 1 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 1 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 4.70 6.20 5.00 7.10 5.70 28.70 5.74 823.69
P1 6.50 7.20 5.70 6.80 7.80 34.00 6.80 1156.00
P2 7.20 6.20 7.00 7.20 6.40 34.00 6.80 1156.00
P3 8.80 4.80 5.60 6.20 6.40 31.80 6.36 1011.24
Total 27.20 24.40 23.30 27.30 26.30 128.50 25.70 4146.93
Rerata 6.80 6.10 5.83 6.83 6.58 32.13 6.43
Total 2 739.8 595.4 542.9 745.3 691.7 3315.1 663.01
𝐘̅ = 6.43
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 1 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.15 0.79 0.74 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.77 1.26 1.17 tn 3.49 5.95
Galat 12 12.87 1.07
Total 19 19.80
KK =
16.12
Keterangan : tn = tidak nyata
32
Lampiran 2. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 2 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 2 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 10.20 13.20 10.10 12.10 10.00 55.60 11.12 3091.36
P1 13.20 11.20 10.20 11.60 13.20 59.40 11.88 3528.36
P2 15.60 13.30 13.00 12.50 11.30 65.70 13.14 4316.49
P3 16.20 10.20 9.90 11.00 10.00 57.30 11.46 3283.29
Total 55.20 47.90 43.20 47.20 44.50 238.00 47.60 14219.5
Rerata 13.80 11.98 10.80 11.80 11.13 59.50 11.90
Total 2 3047 2294.4 1866.2 2227.8 1980.3 11415.9 2283.2
𝐘̅ = 11.90
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 2 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 21.75 5.44 2.02 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 11.70 3.90 1.45 tn 3.49 5.95
Galat 12 32.26 2.69
Total 19 65.70
KK = 13.78
Keterangan: tn = tidak nyata
33
Lampiran 3. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 3 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 3 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 16.80 17.10 16.70 17.30 16.00 83.90 16.78 7039.21
P1 19.20 18.20 16.40 18.10 20.00 91.90 18.38 8445.61
P2 22.10 20.50 19.30 18.20 16.00 96.10 19.22 9235.21
P3 23.10 15.40 16.70 17.20 15.00 87.40 17.48 7638.76
Total 81.20 71.20 69.10 70.80 67.00 359.30 71.86 32358.8
Rerata 20.30 17.80 17.28 17.70 16.75 89.83 17.97
Total 2 6593.4 5069.4 4774.8 5012.6 4489 25939 5187.9
𝒀̅ = 17.97
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 3 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 30.01 7.50 2.12 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 16.93 5.64 1.60 tn 3.49 5.95
Galat 12 42.40 3.53
Total 19 89.35
KK = 10.46
Keterangan: tn = tidak nyata
34
Lampiran 4. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 4 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 4 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 21.90 24.40 22.60 21.60 21.80 112.30 22.46 12611.29
P1 26.40 25.10 22.40 23.10 24.00 121.00 24.20 14641.00
P2 32.60 27.10 23.20 22.00 24.10 129.00 25.80 16641.00
P3 28.50 21.40 22.00 24.30 23.10 119.30 23.86 14232.49
Total 109.40 98.00 90.20 91.00 93.00 481.60 96.32 58125.78
Rerata 27.35 24.50 22.55 22.75 23.25 120.40 24.08
Total 2 11968.4 9604 8136.0 8281 8649 46638.4 9327.7
𝒀̅ = 24.08
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 4 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 62.67 15.67 3.32 * 3.26 5.41
Perlakukan 3 28.23 9.41 2.00 tn 3.49 5.95
Galat 12 56.57 4.71
Total 19 147.47
KK = 9.02
Keterangan: tn = tidak nyata
35
Lampiran 5. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 5 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 5 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 27.10 32.50 30.20 28.10 30.20 148.10 29.62 21933.61
P1 35.20 30.60 32.60 29.50 34.20 162.10 32.42 26276.41
P2 40.20 36.70 35.30 33.10 33.00 178.30 35.66 31790.89
P3 40.20 30.50 31.10 34.20 30.60 166.60 33.32 27755.56
Total 142.70 130.30 129.20 124.90 128.00 655.10 131.02 107756.47
Rerata 35.68 32.58 32.30 31.23 32.00 163.78 32.76
Total 2 20363 16978 16693 15600 16384 86018 17204
𝒀̅ = 32.78
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 46.71 11.68 1.44 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 93.49 31.16 3.83 * 3.49 5.95
Galat 12 97.53 8.13
Total 19 237.73
KK = 8.70
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman
BNT0,05 BNT0,01
(=3.93) (=5,51)
P0 29.62 29,62a 29,62a
P1 32.42 32,42ab 32,42ab
P2 35.66 35,66b 35,66b
P3 33.32 33,32b 33,32b
36
Lampiran 6. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 6 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 6 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 34.60 38.20 38.00 34.20 36.70 181.70 36.34 33014.89
P1 42.30 37.10 40.40 37.10 46.60 203.50 40.70 41412.25
P2 46.20 42.60 45.50 43.80 40.00 218.10 43.62 47567.61
P3 46.30 39.50 38.30 38.00 39.90 202.00 40.40 40804.00
Total 169.40 157.40 162.20 153.10 163.20 805.30 161.06 162798.75
Rerata 42.35 39.35 40.55 38.28 40.80 201.33 40.27
Total 2 28696 24775 26309 23440 26634 129854 25971
𝒀̅ = 40.27
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 38.05 9.51 1.04 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 134.35 44.78 4.90 * 3.49 5.95
Galat 12 109.69 9.14
Total 19 282.09
KK = 7.51
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman
BNT0,05 BNT0,01
(=4,17) (=5,84)
P0 36.34 36,34a 36,34a
P1 40.70 40,70b 40,70b
P2 43.62 43,62b 43,62b
P3 40.40 40,40b 40,40ab
37
Lampiran 7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 7 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 7 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 36.20 39.20 40.20 36.20 38.20 190.00 38.00 36100.00
P1 45.10 38.10 42.10 40.10 49.20 214.60 42.92 46053.16
P2 48.20 46.30 47.40 47.10 42.90 231.90 46.38 53777.61
P3 48.10 41.20 40.00 39.40 42.10 210.80 42.16 44436.64
Total 177.60 164.80 169.70 162.80 172.40 847.30 169.46 180367.41
Rerata 44.40 41.20 42.43 40.70 43.10 211.83 42.37
Total 2 31542 27159 28798 26504 29722 143725 28745
𝒀̅ = 42.37
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 7 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 35.26 8.81 0.89 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 177.62 59.21 5.97 ** 3.49 5.95
Galat 12 119.07 9.92
Total 19 331.95
KK = 7.44
Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman
BNT0,05 BNT0,01
(=4,34) (=6,09)
P0 38.00 38,00a 38,00a
P1 42.92 42,92b 42,29b
P2 46.38 46,38b 46,38b
P3 42.16 42,16b 42,16ab
38
Lampiran 8. Data Pengamatan Diameter Batang 1 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 1 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 0.33 0.36 0.30 0.43 0.41 1.83 0.37 3.35
P1 0.35 0.41 0.45 0.51 0.30 2.02 0.40 4.08
P2 0.42 0.42 0.51 0.44 0.55 2.34 0.47 5.48
P3 0.52 0.31 0.30 0.33 0.36 1.82 0.36 3.31
Total 1.62 1.50 1.56 1.71 1.62 8.01 1.60 16.22
Rerata 0.41 0.38 0.39 0.43 0.41 2.00 0.40
Total 2 2.62 2.25 2.43 2.92 2.62 12.86 2.57
𝒀̅ = 0.40
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 1 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.01 0.00 0.23 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.04 0.01 1.79 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.08 0.01
Total 19 0.12
KK = 20.27
Keterangan: tn = tidak nyata
39
Lampiran 9. Data Pengamatan Diameter Batang 2 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 2 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 0.56 0.68 0.65 0.64 0.70 3.23 0.65 10.43
P1 0.69 0.71 0.65 0.81 0.61 3.47 0.69 12.04
P2 0.72 0.81 0.84 0.68 0.88 3.93 0.79 15.44
P3 0.90 0.62 0.67 0.71 0.66 3.56 0.71 12.67
Total 2.87 2.82 2.81 2.84 2.85 14.19 2.84 50.59
Rerata 0.72 0.71 0.70 0.71 0.71 3.55 0.71
Total 2 8.24 7.95 7.90 8.07 8.12 40.27 8.05
𝒀̅ = 0.71
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.00 0.00 0.02 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.05 0.02 1.84 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.11 0.01
Total 19 0.16
KK = 13.49
Keterangan: tn = tidak nyata
40
Lampiran 10. Data Pengamatan Diameter Batang 3 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 3 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 0.99 0.84 0.87 0.89 0.92 4.51 0.90 20.34
P1 0.98 0.91 1.21 1.42 0.87 5.39 1.08 29.05
P2 1.14 1.21 1.20 1.17 1.28 6.00 1.20 36.00
P3 1.21 0.83 0.85 1.10 1.26 5.25 1.05 27.56
Total 4.32 3.79 4.13 4.58 4.33 21.15 4.23 112.95
Rerata 1.08 0.95 1.03 1.15 1.08 5.29 1.06
Total 2 18.66 14.36 17.06 20.98 18.75 89.81 17.96
𝒀̅ = 1.06
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 3 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.09 0.02 0.82 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.22 0.07 2.86 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.31 0.03
Total 19 0.62
KK = 15.30
Keterangan: tn = tidak nyata
41
Lampiran 11. Data Pengamatan Diameter Batang 4 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 4 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.21 1.10 1.14 1.12 1.13 5.70 1.14 32.49
P1 1.21 1.25 1.48 1.63 1.11 6.68 1.34 44.62
P2 1.46 1.37 1.32 1.50 1.42 7.07 1.41 49.98
P3 1.31 1.10 1.18 1.24 1.53 6.36 1.27 40.45
Total 5.19 4.82 5.12 5.49 5.19 25.81 5.16 167.55
Rerata 1.30 1.21 1.28 1.37 1.30 6.45 1.29
Total 2 26.94 23.23 26.21 30.14 26.94 133.46 26.69
𝒀̅ = 1.29
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 4 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.06 0.01 0.66 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.20 0.07 3.11 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.26 0.02
Total 19 0.52
KK = 11.38
Keterangan: tn = tidak nyata
42
Lampiran 12. Data Pengamatan Diameter Batang 5 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 5 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.34 1.22 1.24 1.25 1.20 6.25 1.25 39.06
P1 1.31 1.42 1.64 1.72 1.25 7.34 1.47 53.88
P2 1.60 1.41 1.42 1.61 1.53 7.57 1.51 57.30
P3 1.40 1.21 1.34 1.40 1.61 6.96 1.39 48.44
Total 5.65 5.26 5.64 5.98 5.59 28.12 5.62 198.68
Rerata 1.41 1.32 1.41 1.50 1.40 7.03 1.41
Total 2 31.92 27.67 31.81 35.76 31.25 158.41 31.68
𝒀̅ = 1.41
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.07 0.02 0.84 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.20 0.07 3.42 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.23 0.02
Total 19 0.50
KK = 9.94
Keterangan: tn = tidak nyata
43
Lampiran 13. Data Pengamatan Diameter Batang 6 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 6 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.41 1.35 1.31 1.32 1.35 6.74 1.35 45.43
P1 1.48 1.54 1.72 1.92 1.37 8.03 1.61 64.48
P2 1.76 1.55 1.55 1.77 1.61 8.24 1.65 67.90
P3 1.52 1.35 1.41 1.52 1.67 7.47 1.49 55.80
Total 6.17 5.79 5.99 6.53 6.00 30.48 6.10 233.61
Rerata 1.54 1.45 1.50 1.63 1.50 7.62 1.52
Total 2 38.07 33.52 35.88 42.64 36.00 186.11 37.22
𝒀̅ = 1.52
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.08 0.02 1.03 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.27 0.09 4.80 * 3.49 5.95
Galat 12 0.22 0.02
Total 19 0.57
KK = 8.98
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan Diameter Batang
BNT0,05 BNT0,01
(=0,19) (=0,26)
P0 1.35 1.35a 1.35a
P1 1.61 1.61b 1.61b
P2 1.65 1.65b 1.65b
P3 1.49 1.49b 1.49ab
44
Lampiran 14. Data Pengamatan Diameter Batang 7 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 7 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.52 1.43 1.48 1.38 1.40 7.21 1.44 51.98
P1 1.64 1.73 1.81 2.13 1.50 8.81 1.76 77.62
P2 1.92 1.72 1.60 2.10 1.80 9.14 1.83 83.54
P3 1.60 1.55 1.53 1.72 1.80 8.20 1.64 67.24
Total 6.68 6.43 6.42 7.33 6.50 33.36 6.67 280.38
Rerata 1.67 1.61 1.61 1.83 1.63 8.34 1.67
Total 2 44.62 41.34 41.22 53.73 42.25 223.16 44.63
𝒀̅ = 1.67
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 7 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.15 0.04 1.51 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.43 0.14 5.95 * 3.49 5.95
Galat 12 0.29 0.02
Total 19 0.87
KK = 9.32
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan Diameter Batang
BNT0,05 BNT0,01
(=0,21) (=0,30)
P0 1.44 1.44a 1.44a
P1 1.76 1.76b 1.76b
P2 1.83 1.83b 1.83b
P3 1.64 1.64b 1.64b
45
Lampiran 15. Data Pengamatan Panjang Daun 1 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 1 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.20 1.00
P1 1.50 0.00 2.10 0.00 0.00 3.60 0.72 12.96
P2 1.80 0.00 1.30 1.70 0.00 4.80 0.96 23.04
P3 1.50 2.00 0.00 1.20 2.10 6.80 1.36 46.24
Total 4.80 2.00 3.40 2.90 3.10 16.20 3.24 83.24
Rerata 1.20 0.50 0.85 0.73 0.78 4.05 0.81
Total 2 23.04 4.00 11.56 8.41 9.61 56.62 11.32
𝒀̅ = 0.81
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 1 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.03 0.26 0.31 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.53 1.18 1.42 tn 3.49 5.95
Galat 12 9.90 0.82
Total 19 14.46
KK = 112.1
Keterangan: tn = tidak nyata
46
Lampiran 16. Data Pengamatan Panjang Daun 2 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 2 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.60 1.90 3.00 2.40 1.90 10.80 2.16 116.64
P1 3.00 2.10 3.00 2.30 2.50 12.90 2.58 166.41
P2 2.50 2.50 3.50 3.10 2.40 14.00 2.80 196.00
P3 2.30 3.60 2.50 2.50 2.70 13.60 2.72 184.96
Total 9.40 10.10 12.00 10.30 9.50 51.30 10.26 664.01
Rerata 2.35 2.53 3.00 2.58 2.38 12.83 2.57
Total 2 88.36 102.01 144.00 106.09 90.25 530.71 106.14
𝒀̅ = 2.57
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.09 0.27 1.19 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.22 0.41 1.77 tn 3.49 5.95
Galat 12 2.76 0.23
Total 19 5.07
KK = 18.68
Keterangan: tn = tidak nyata
47
Lampiran 17. Data Pengamatan Panjang Daun 3 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 3 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 3.90 4.50 5.10 4.60 3.40 21.50 4.30 462.25
P1 3.70 5.90 4.80 4.90 4.50 23.80 4.76 566.44
P2 4.90 5.60 5.00 4.90 5.20 25.60 5.12 655.36
P3 5.50 4.60 4.90 4.40 4.30 23.70 4.74 561.69
Total 18.00 20.60 19.80 18.80 17.40 94.60 18.92 2245.74
Rerata 4.50 5.15 4.95 4.70 4.35 23.65 4.73
Total 2 324.0 424.36 392.04 353.44 302.76 1796.60 359.32
𝒀̅ = 4.73
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 3 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.69 0.42 1.32 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.69 0.56 1.76 tn 3.49 5.95
Galat 12 3.84 0.32
Total 19 7.22
KK = 11.96
Keterangan: tn = tidak nyata
48
Lampiran 18. Data Pengamatan Panjang Daun 4 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 4 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 6.20 6.00 7.20 6.00 4.60 30.00 6.00 900.00
P1 6.40 8.80 6.30 7.60 6.80 35.90 7.18 1288.81
P2 6.60 9.70 6.40 7.40 9.60 39.70 7.94 1576.09
P3 7.10 6.80 6.40 6.10 6.10 32.50 6.50 1056.25
Total 26.30 31.30 26.30 27.10 27.10 138.10 27.62 4821.15
Rerata 6.58 7.83 6.58 6.78 6.78 34.53 6.91
Total 2 691.69 979.69 691.69 734.41 734.41 3831.89 766.38
𝒀̅ = 6.91
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 4 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 4.39 1.10 0.91 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 10.65 3.55 2.94 tn 3.49 5.95
Galat 12 14.47 1.21
Total 19 29.51
KK = 15.90
Keterangan: tn = tidak nyata
49
Lampiran 19. Data Pengamatan Panjang Daun 5 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 5 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 8.30 6.90 9.30 6.80 5.70 37.00 7.40 1369.00
P1 9.70 11.00 7.80 9.70 8.30 46.50 9.30 2162.25
P2 9.00 12.00 7.20 9.40 12.10 49.70 9.94 2470.09
P3 9.50 8.70 7.80 8.50 7.30 41.80 8.36 1747.24
Total 36.50 38.60 32.10 34.40 33.40 175.00 35.00 7748.58
Rerata 9.13 9.65 8.03 8.60 8.35 43.75 8.75
Total 2 1332.3 1490 1030.4 1183.4 1115.6 6151.5 1230.31
𝒀̅ = 8.75
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 6.63 1.66 0.71 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 18.47 6.16 2.62 tn 3.49 5.95
Galat 12 28.21 2.35
Total 19 53.31
KK = 17.52
Keterangan: tn = tidak nyata
50
Lampiran 20. Data Pengamatan Panjang Daun 6 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 6 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 9.70 7.60 10.70 7.30 6.60 41.90 8.38 1755.61
P1 10.50 12.10 8.40 10.40 13.10 54.50 10.90 2970.25
P2 11.20 14.40 8.30 10.50 13.80 58.20 11.64 3387.24
P3 10.70 9.20 8.20 9.20 8.40 45.70 9.14 2088.49
Total 42.10 43.30 35.60 37.40 41.90 200.30 40.06 10201.59
Rerata 10.53 10.83 8.90 9.35 10.48 50.08 10.02
Total 2 1772.4 1875 1267.4 1399 1755.6 8069.0 1613.8
𝒀̅ = 10.02
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 11.25 2.81 0.79 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 34.31 11.44 3.23 tn 3.49 5.95
Galat 12 42.56 3.55
Total 19 88.13
KK = 18.80
Keterangan: tn = tidak nyata
51
Lampiran 21. Data Pengamatan Panjang Daun 7 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 7 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 10.40 8.20 11.50 8.50 7.20 45.80 9.16 2097.64
P1 11.20 13.30 9.70 11.50 14.30 60.00 12.00 3600.00
P2 12.10 15.40 10.50 11.40 14.30 63.70 12.74 4057.69
P3 11.90 10.70 9.40 9.80 9.40 51.20 10.24 2621.44
Total 45.60 47.60 41.10 41.20 45.20 220.70 44.14 12376.77
Rerata 11.40 11.90 10.28 10.30 11.30 55.18 11.04
Total 2 2079 2266 1689 1697.4 2043 9774.8 1955.0
𝒀̅ = 11.04
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 7 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 8.28 2.07 0.65 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 39.93 13.31 4.16 * 3.49 5.95
Galat 12 38.40 3.20
Total 19 86.61
KK = 16.21
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman
BNT0,05 BNT0,01
(=4,34) (=6,09)
P0 38.00 38,00a 38,00a
P1 42.92 42,92b 42,29b
P2 46.38 46,38b 46,38b
P3 42.16 42,16b 42,16ab
52
Lampiran 22. Data Pengamatan Lebar Daun 1 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 1 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata
Total
21 2 3 4 5
P0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.50 0.50 0.10 0.25
P1 0.30 0.00 0.30 0.00 0.00 0.60 0.12 0.36
P2 1.00 0.00 0.90 0.20 0.00 2.10 0.42 4.41
P3 1.40 0.50 0.00 0.20 0.30 2.40 0.48 5.76
Total 2.70 0.50 1.20 0.40 0.80 5.60 1.12 10.78
Rerata 0.68 0.13 0.30 0.10 0.20 1.40 0.28
Total 2 7.29 0.25 1.44 0.16 0.64 9.78 1.96
𝒀̅ = 0.28
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 1 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.88 0.22 1.66 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.59 0.20 1.48 tn 3.49 5.95
Galat 12 1.59 0.13
Total 19 3.05
KK = 129.9
Keterangan: tn = tidak nyata
53
Lampiran 23. Data Pengamatan Lebar Daun 2 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 2 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 0.70 0.40 0.50 0.60 1.00 3.20 0.64 10.24
P1 0.60 0.50 0.60 0.60 0.30 2.60 0.52 6.76
P2 1.60 0.70 2.10 0.60 1.00 6.00 1.20 36.00
P3 2.00 1.00 0.30 0.60 0.60 4.50 0.90 20.25
Total 4.90 2.60 3.50 2.40 2.90 16.30 3.26 73.25
Rerata 1.23 0.65 0.88 0.60 0.73 4.08 0.82
Total 2 24.01 6.76 12.25 5.76 8.41 57.19 11.44
𝒀̅ = 0.82
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.01 0.25 1.15 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.37 0.46 2.06 tn 3.49 5.95
Galat 12 2.65 0.22
Total 19 5.03
KK = 57.63
Keterangan: tn = tidak nyata
54
Lampiran 24. Data Pengamatan Lebar Daun 3 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 3 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.50 1.00 1.10 1.20 1.50 6.30 1.26 39.69
P1 1.00 1.10 1.00 1.30 0.90 5.30 1.06 28.09
P2 2.20 1.60 3.00 1.10 1.90 9.80 1.96 96.04
P3 2.60 1.50 1.10 1.20 1.00 7.40 1.48 54.76
Total 7.30 5.20 6.20 4.80 5.30 28.80 5.76 218.58
Rerata 1.83 1.30 1.55 1.20 1.33 7.20 1.44
Total 2 53.29 27.04 38.44 23.04 28.09 169.90 33.98
𝒀̅ = 1.44
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 3 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.00 0.25 1.00 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 2.24 0.75 2.97 tn 3.49 5.95
Galat 12 3.02 0.25
Total 19 6.27
KK = 34.84
Keterangan: tn = tidak nyata
55
Lampiran 25. Data Pengamatan Lebar Daun 4 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 4 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 2.40 1.40 1.50 1.60 2.40 9.30 1.86 86.49
P1 1.40 1.50 1.40 1.80 1.50 7.60 1.52 57.76
P2 2.70 2.00 3.50 1.60 3.20 13.00 2.60 169.00
P3 3.10 2.00 1.50 1.60 1.60 9.80 1.96 96.04
Total 9.60 6.90 7.90 6.60 8.70 39.70 7.94 409.29
Rerata 2.40 1.73 1.98 1.65 2.18 9.93 1.99
Total 2 92.16 47.61 62.41 43.56 75.69 321.43 64.29
𝒀̅ = 1.99
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 4 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.55 0.39 1.21 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.05 1.02 3.17 tn 3.49 5.95
Galat 12 3.86 0.32
Total 19 8.47
KK = 28.57
Keterangan: tn = tidak nyata
56
Lampiran 26. Data Pengamatan Lebar Daun 5 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 5 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 3.10 1.90 2.00 2.30 3.00 12.30 2.46 151.29
P1 2.40 2.30 2.30 2.30 2.20 11.50 2.30 132.25
P2 3.40 2.80 4.40 2.30 4.20 17.10 3.42 292.41
P3 4.10 2.70 2.20 2.20 2.40 13.60 2.72 184.96
Total 13.00 9.70 10.90 9.10 11.80 54.50 10.90 760.91
Rerata 3.25 2.43 2.73 2.28 2.95 13.63 2.73
Total 2 169.00 94.1 118.81 82.81 139.24 603.95 120.79
𝒀̅ = 2.73
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 2.48 0.62 1.63 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.67 1.22 3.22 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.55 0.38
Total 19 10.70
KK = 22.60
Keterangan: tn = tidak nyata
57
Lampiran 27. Data Pengamatan Lebar Daun 6 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 6 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 3.70 2.50 2.50 2.70 3.60 15.00 3.00 225.00
P1 3.60 2.80 2.70 3.00 2.90 15.00 3.00 225.00
P2 4.20 3.40 5.00 2.80 4.90 20.30 4.06 412.09
P3 4.80 3.90 3.00 2.80 3.30 17.80 3.56 316.84
Total 16.30 12.60 13.20 11.30 14.70 68.10 13.62 1178.93
Rerata 4.08 3.15 3.30 2.83 3.68 17.03 3.41
Total 2 265.7 158.8 174.2 127.7 216.0 942.47 188.49
𝒀̅ = 3.41
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.74 0.93 2.52 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.91 1.30 3.51 * 3.49 5.95
Galat 12 4.45 0.37
Total 19 12.09
KK = 17.88
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan LebarDaun
BNT0,05 BNT0,01
(=0,84) (=1,18)
P0 3.00 3.00a 3.00a
P1 3.00 3.00a 3.00a
P2 4.06 4.06b 4.06a
P3 3.56 3.56a 3.56a
58
Lampiran 28. Data Pengamatan Lebar Daun 7 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 7 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 4.10 3.40 3.00 3.20 4.20 17.90 3.58 320.41
P1 4.30 3.10 3.20 3.50 3.40 17.50 3.50 306.25
P2 5.10 3.80 5.60 3.30 5.40 23.20 4.64 538.24
P3 5.50 4.50 3.50 3.40 4.10 21.00 4.20 441.00
Total 19.00 14.80 15.30 13.40 17.10 79.60 15.92 1605.90
Rerata 4.75 3.70 3.83 3.35 4.28 19.90 3.98
Total 2 361.0 219.0 234.1 179.6 292.4 1286.10 257.22
𝒀̅ = 3.98
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 7 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 4.72 1.18 3.16 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 4.37 1.46 3.90 * 3.49 5.95
Galat 12 4.48 0.37
Total 19 13.57
KK = 15.36
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan LebarDaun
BNT0,05 BNT0,01
(=0.84) (=1.18)
P0 3.58 3.58ab 3.58a
P1 3.50 3.50a 3.50a
P2 4.64 4.64c 4.64a
P3 4.20 4.20c 4.20a
59
Lampiran 29. Data Pengamatan Jumlah Daun 1 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 1 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.20 1.00
P1 1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 2.00 0.40 4.00
P2 2.00 0.00 1.00 1.00 0.00 4.00 0.80 16.00
P3 1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 4.00 0.80 16.00
Total 4.00 1.00 2.00 2.00 2.00 11.00 2.20 37.00
Rerata 1.00 0.25 0.50 0.50 0.50 2.75 0.55
Total 2 16.00 1.00 4.00 4.00 4.00 29.00 5.80
𝒀̅ = 0.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 1 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.20 0.30 0.82 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.35 0.45 1.23 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.40 0.37
Total 19 6.95
KK = 110.1
Keterangan: tn = tidak nyata
60
Lampiran 30. Data Pengamatan Jumlah Daun 2 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 2 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 6.00 1.20 36.00
P1 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 7.00 1.40 49.00
P2 3.00 1.00 2.00 2.00 1.00 9.00 1.80 81.00
P3 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 9.00 1.80 81.00
Total 8.00 5.00 6.00 6.00 6.00 31.00 6.20 247.00
Rerata 2.00 1.25 1.50 1.50 1.50 7.75 1.55
Total 2 64.00 25.00 36.00 36.00 36.00 197.00 39.40
𝒀̅ = 1.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.20 0.30 0.82 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.35 0.45 1.23 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.40 0.37
Total 19 6.95
KK = 39.07
Keterangan: tn = tidak nyata
61
Lampiran 31. Data Pengamatan Jumlah Daun 3 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 3 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 11.00 2.20 121.00
P1 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 12.00 2.40 144.00
P2 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 13.00 2.60 169.00
P3 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 15.00 3.00 225.00
Total 12.00 9.00 10.00 10.00 10.00 51.00 10.20 659.00
Rerata 3.00 2.25 2.50 2.50 2.50 12.75 2.55
Total 2 144.00 81.00 100.00 100.0 100.00 525.00 105.00
𝒀̅ = 2.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 3 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.20 0.30 0.90 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.75 0.58 1.75 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.00 0.33
Total 19 6.95
KK = 22.64
Keterangan: tn = tidak nyata
62
Lampiran 32. Data Pengamatan Jumlah Daun 4 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 4 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 15.00 3.00 225.00
P1 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 17.00 3.40 289.00
P2 5.00 3.00 3.00 4.00 3.00 18.00 3.60 324.00
P3 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 21.00 4.20 441.00
Total 16.00 13.00 14.00 13.00 15.00 71.00 14.20 1279.00
Rerata 4.00 3.25 3.50 3.25 3.75 17.75 3.55
Total 2 256.00 169.0 196.0 169.00 225.00 1015.0 203.00
𝒀̅ = 3.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 4 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.70 0.42 0.93 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.75 1.25 2.73 tn 3.49 5.95
Galat 12 5.50 0.46
Total 19 10.95
KK = 19.07
Keterangan: tn = tidak nyata
63
Lampiran 33. Data Pengamatan Jumlah Daun 5 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 5 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 20.00 4.00 400.00
P1 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 22.00 4.40 484.00
P2 6.00 4.00 3.00 5.00 4.00 22.00 4.40 484.00
P3 6.00 5.00 5.00 5.00 6.00 27.00 5.40 729.00
Total 21.00 17.00 17.00 17.00 19.00 91.00 18.20 2097.00
Rerata 5.25 4.25 4.25 4.25 4.75 22.75 4.55
Total 2 441 289.0 289.0 289.0 361.0 1669 333.8
𝒀̅ = 4.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.20 0.80 1.50 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 5.35 1.78 3.34 tn 3.49 5.95
Galat 12 6.40 0.53
Total 19 14.95
KK = 16.05
Keterangan: tn = tidak nyata
64
Lampiran 34. Data Pengamatan Jumlah Daun 6 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 6 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 5.00 5.00 5.00 4.00 6.00 25.00 5.00 625.00
P1 6.00 5.00 6.00 5.00 5.00 27.00 5.40 729.00
P2 7.00 5.00 4.00 6.00 5.00 27.00 5.40 729.00
P3 7.00 6.00 6.00 6.00 7.00 32.00 6.40 1024.00
Total 25.00 21.00 21.00 21.00 23.00 111.00 22.20 3107.00
Rerata 6.25 5.25 5.25 5.25 5.75 27.75 5.55
Total 2 625.00 441.0 441.0 441.0 529.0 2477.00 495.40
𝒀̅ = 5.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 6 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.20 0.80 1.50 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 5.35 1.78 3.34 tn 3.49 5.95
Galat 12 6.40 0.53
Total 19 14.95
KK = 13.16
Keterangan: tn = tidak nyata
65
Lampiran 35. Data Pengamatan Jumlah Daun 7 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 7 mst
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 6.00 6.00 6.00 5.00 7.00 30.00 6.00 900.00
P1 7.00 6.00 7.00 6.00 7.00 33.00 6.60 1089.00
P2 8.00 6.00 5.00 7.00 6.00 32.00 6.40 1024.00
P3 8.00 7.00 7.00 7.00 8.00 37.00 7.40 1369.00
Total 29.00 25.00 25.00 25.00 28.00 132.00 26.40 4382.00
Rerata 7.25 6.25 6.25 6.25 7.00 33.00 6.60
Total 2 841.0 625.0 625.0 625 784.0 3500.0 700.0
𝒀̅ = 6.60
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 7 mst
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.80 0.95 1.97 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 5.20 1.73 3.59 * 3.49 5.95
Galat 12 5.80 0.48
Total 19 14.80
KK = 10.53
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Jumlah Daun
Perlakuan JumlahDaun
BNT0,05 BNT0,01
(=0,96) (=1,34)
P0 6.00 6.00a 6.00a
P1 6.60 6.60c 6.60b
P2 6.40 6.40ab 6.40ab
P3 7.40 7.40c 7.40b
66
Lampiran 36. Data Pengamatan Berat Basah pada Tanaman Durian
1. Rata-Rata Berat Basah
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 26.00 17.70 20.10 18.60 27.10 109.50 21.90 11990.25
P1 27.00 23.60 15.40 19.90 18.70 104.60 20.92 10941.16
P2 19.70 18.30 11.70 11.40 12.30 73.40 14.68 5387.56
P3 17.20 22.50 26.60 20.10 27.30 113.70 22.74 12927.69
Total 89.90 82.10 73.80 70.00 85.40 401.20 80.24 41246.7
Rerata 22.48 20.53 18.45 17.50 21.35 100.30 20.06
Total 2 8082 6740.4 5446.4 4900 7293.2 32462.1 6492.4
𝒀̅ = 4.56
2. Analisis Sidik Berat Basah
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 7.54 1.88 3.17 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 6.52 2.17 3.66 * 3.49 5.95
Galat 12 7.13 0.59
Total 19 21.19
KK = 16.89
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Berat Basah
Perlakuan BeratBasah
BNT0,05 BNT0,01
(=5.98) (=8.38)
P0 21.90 21.9b 21.90a
P1 20.92 20.92b 20.92a
P2 14.68 14.68a 14.68a
P3 22.74 22.74b 22.74a
67
Lampiran 37. Data Pengamatan Berat Kering pada Tanaman Durian
1. Rata-Rata Berat Kering
PERLAKUAN
ULANGAN
Total Rerata Total 2
1 2 3 4 5
P0 4.10 4.37 4.27 3.59 4.67 21.00 4.20 441.00
P1 6.28 5.87 3.70 5.11 3.41 24.37 4.87 593.90
P2 5.50 4.73 2.64 3.05 3.35 19.27 3.85 371.33
P3 6.40 4.93 5.24 4.77 5.26 26.60 5.32 707.56
Total 22.28 19.90 15.85 16.52 16.69 91.24 18.25 2113.79
Rerata 5.57 4.98 3.96 4.13 4.17 22.81 4.56
Total 2 496.4 396.1 251.2 272.9 278.6 1695.1 339.1
𝒀̅ = 20.06
2. Analisis Sidik Berat Kering
SK Db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 67.43 16.86 0.90 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 201.26 67.09 3.57 * 3.49 5.95
Galat 12 225.80 18.82
Total 19 494.49
KK = 21.62
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Berat Kering
Perlakuan JumlahDaun
BNT0,05 BNT0,01
(=1.06) (=1.49)
P0 4.20 4.20ab 4.20a
P1 4.87 4.87b 4.87a
P2 3.85 3.85a 3.85a
P3 5.32 5.32b 5.32a

More Related Content

What's hot

Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Helmas Tanjung
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANhimabioummy
 
Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhanIdentifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhandenotsudiana
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Febrina Tentaka
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 

What's hot (20)

Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
 
Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhanIdentifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
PENGENALAN DAN OPERASIONA MESIN PENGERING PADI
PENGENALAN DAN OPERASIONA  MESIN PENGERING PADIPENGENALAN DAN OPERASIONA  MESIN PENGERING PADI
PENGENALAN DAN OPERASIONA MESIN PENGERING PADI
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
Bioreaktor
BioreaktorBioreaktor
Bioreaktor
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
 

Similar to DURIAN BIBIT

Similar to DURIAN BIBIT (20)

Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
 
bahan pangan masyarakat
bahan pangan masyarakatbahan pangan masyarakat
bahan pangan masyarakat
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Tinjauan pustaka
Tinjauan pustakaTinjauan pustaka
Tinjauan pustaka
 
Tinjauan pustaka
Tinjauan pustakaTinjauan pustaka
Tinjauan pustaka
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidup
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
 
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara TimurMakalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
 

More from firmanahyuda

Ppt PERAN PENTING SURFAKTAN FIRMAN AHYUDA
Ppt PERAN PENTING SURFAKTAN  FIRMAN AHYUDAPpt PERAN PENTING SURFAKTAN  FIRMAN AHYUDA
Ppt PERAN PENTING SURFAKTAN FIRMAN AHYUDAfirmanahyuda
 
PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...
PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...
PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...firmanahyuda
 
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)firmanahyuda
 
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...firmanahyuda
 
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...firmanahyuda
 
PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...
PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...
PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...firmanahyuda
 
PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...
PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...
PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...firmanahyuda
 
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...firmanahyuda
 
Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...
Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...
Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...firmanahyuda
 
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...firmanahyuda
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudafirmanahyuda
 
Mekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudaMekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudafirmanahyuda
 
Listrik statis firman ahyuda
Listrik statis  firman ahyudaListrik statis  firman ahyuda
Listrik statis firman ahyudafirmanahyuda
 
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh  firman ahyudaPpt proses penggolahan teh  firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh firman ahyudafirmanahyuda
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudafirmanahyuda
 
Ppt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya firman ahyuda
Ppt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya  firman ahyudaPpt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya  firman ahyuda
Ppt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya firman ahyudafirmanahyuda
 
Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar firmanahyuda
 
Ppt bahan penyegar - firman ahyuda
Ppt bahan penyegar - firman ahyudaPpt bahan penyegar - firman ahyuda
Ppt bahan penyegar - firman ahyudafirmanahyuda
 

More from firmanahyuda (18)

Ppt PERAN PENTING SURFAKTAN FIRMAN AHYUDA
Ppt PERAN PENTING SURFAKTAN  FIRMAN AHYUDAPpt PERAN PENTING SURFAKTAN  FIRMAN AHYUDA
Ppt PERAN PENTING SURFAKTAN FIRMAN AHYUDA
 
PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...
PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...
PDF PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK LAHAN DENGAN PRODUKSI KAKAO (Theo...
 
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
 
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...
 
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
 
PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...
PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...
PDF PROPOSAL PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT...
 
PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...
PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...
PDF UJI PROPOSAL PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arenga ...
 
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
 
Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...
Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...
Ppt PENGARUH LAMA PENJEMURAN TERHADAP EFISIENSI MESIN PENGUPAS KULIT ARI KOPI...
 
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
Ppt RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESS ULIR S...
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Mekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudaMekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyuda
 
Listrik statis firman ahyuda
Listrik statis  firman ahyudaListrik statis  firman ahyuda
Listrik statis firman ahyuda
 
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh  firman ahyudaPpt proses penggolahan teh  firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
 
Ppt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya firman ahyuda
Ppt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya  firman ahyudaPpt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya  firman ahyuda
Ppt bagian organel sel tumbuhan berserta fungsinya firman ahyuda
 
Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar
 
Ppt bahan penyegar - firman ahyuda
Ppt bahan penyegar - firman ahyudaPpt bahan penyegar - firman ahyuda
Ppt bahan penyegar - firman ahyuda
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

DURIAN BIBIT

  • 1. 1 PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN (Durio Zibethinus Murray) ASAL BAHAN BIJI DURIAN KHAS ACEH SEBAGAI BATANG DENGAN METODE PEMBELAHAN YANG BERBEDA Oleh: JURUSAN PERTANIAN PROGRAM STUDI PENGELOLAHAN PERKEBUNAN POLITEKNIK INDONESIA VENEZUELA ACEH BESAR 2016 RAJINUDIN NIM:12101041000091
  • 2. 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak didaerah tropis yang dilewati oleh garis khatulistiwa, memiliki keanekaragaman tanaman buah, baik jenis tanaman yang berbuah musiman maupun jenis tanaman yang berbuah sepanjang tahun. Durian merupakan salah satu jenis tanaman buah tropis yang banyak dikembangkan di Indonesia dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas favorit di Indonesia termaksud kawasan Aceh. Karena rasa dan aromanya yang khas, durian dikenal sebagai king of fruit. Selain itu, kandungan gizi durian juga sangat tinggi. Daging buah durian mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 gr, protein sebanyak 2,7 gr, lemak tak jenuh 3,4 gr, kalsium 40 mg, zat besi 1,9 mg, vitamin A 150 mg, vitamin C 23,3 mg, serta sedikit alkohol. Alkohol dalam durian justru menimbulkan aroma dan rasa yang khas.merupakan tanaman buah tropika yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk tanaman buah tahunan berbentuk pohon (Salakpectch. S.S et al, 1992). Prospek pengembangan budidaya buah durian secara interatif dalam skala agribisnis atau agroindustri cukup cerah. Hal ini antara lain disebabkan oleh peluang pasar buah di dalam dan di laur negeri masih terbuka luas, sehingga dapat dirancang sebagai sumber devisa Negara. Indonesia yang dikenal sebagai negara 1
  • 3. 3 yang memiliki kekayaan sumber daya. Aneka jenis buah tropis mempunyai cukup banyak varietas, kultival atau klon durian yang dapat memenuhi keinginan eksportir, misalnya saja durian petruk, sukun, sunan atau lutung dari Jawah Tengah. Durian ajimah, durian hepe, durian sitokong dari Jawa Barat. Durian kucing titun, sikapal, sipispis dan durian tembaga dari Aceh dan Sumatra Utara. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya durian, perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan alternatif untuk mendapatkan bibit berkualitas. Perbanyakan secara generatif pada umumnya memerlukan waktu yang cukup lama, namun kelebihan perbanyakan dari benih adalah secara umum batang pohon hasil benih lebih kokoh, sehat dan berumur panjang (Nazaruddin dan Muchlisah, 1994). Salah satu cara yang digunakan dalam perbanyakan vegetatif adalah dengan grafting yaitu menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sehingga tercapai kombinasi dan persenyawaan yang akan tumbuh menjadi tanaman baru (Sutopo, 2002). Faktor awal keberhasilan grafting adalah penyediaan batang bawah yang memiliki pertumbuhan yang baik. Batang bawah asal benih (semai) lebih menguntungkan dalam hal jumlah, dan pada umumnya tidak membawa virus dari pohon induknya, dan sistem perakarannya lebih bagus serta kuat (Ashari, 2006). Batang bawah yang baik dapat diperoleh dengan menanam benih dengan posisi yang tepat. Posisi benih yang tepat tersebut akan berpengaruh pada kecepatan berkecambah dan kekuatan tumbuh keseluruhan bagian tanaman. Oleh
  • 4. 4 karena itu perlu kiranya dilakukan kajian mengenai posisi tanam benih durian sehingga akan didapatkan batang bawah yang berkualitas (Ashari, 2006). 1.2 Tujuan Tujuan dalam penelitian kali ini akan dipaparkan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor pengaruh pertumbuhan pada biji durian dengan metode pembelahan yang berbeda. 2. Untuk mengukur perbandingan tingkat pertumbuhan pada biji durian (Durio zibethinus Murray). 1.3 Manfat Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan informasi bagi pembaca, menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa/i tentang metode pembibitan tanaman durian, dan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjudnya tentang tanaman durian.
  • 5. 5
  • 6. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Wiryanto (2009) dalam ilmu tumbuh-tumbuhan tanaman duriandapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dikoty ledonae, Ordo : Bombacales, Famili : Bombacaceae, Genus : Durio, Spesies : Durio zibethinus Murray. Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi yaknipengguguran daun tidak tergantung musim tetapi ada saat tertentu untukmenumbuhkan daun-daun baru berupa priode flushing atau peronaan yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman mencapai 25-50 m, tergantung speciesnya. Kulit batang tanaman durian bewarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan, tajuk rindang dan renggang (Rodame, 2010). 2.2 Manfaat Tanaman Durian Tanaman durian mempunyai banyak manfaat selain daging buahnya yang enak dinikmati, kulit dan biji durian juga ternyata memberikan nilai manfaat. 4
  • 7. 7 Durian merupakan buah yang tanamannya berupa pohon. Tanaman ini biasa digunakan sebagai pencegah erosi dilahan yang miring, Selain itu batangnya juga kerap digunakan sebagai bahan bangunan. Bagian yang utama dimanfaatkan dari durian adalah daging buahnnya, selain rasanya yang lezat dan legit untuk dimakan, ternyata durian juga memiliki khasiat untuk meremajakan kulit. Buah beraroma kuat ini dapat mencegah dampak dari penuaan, dengan mencampurkannya menggunakan bahan yang lain. Durian mampu menghilangkan tanda penuaan diarea kelopak mata, seperti kerutan, garis halus, kendur serta melingkar hitam (Sobir dan Napitupulu, 2012). Durian merupakan jenis buah yang kaya akan fitonutrient, yaitu omega 3 dan omega 6, fitosterol, dan polifenol. Sebagai buah asli nusantara durian juga dikenal sebagai obat berbagai penyakit, antara lain obat anti malaria, obat cacing, obat kuning, setra anti diabetes (Sobir dan Napitupulu, 2012). Nilai nutrisi pada durian bisa dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Nutrisi Durian KANDUNGAN JUMLAH Energi 147.00 kcl Protein 1,47 g Karbohidrat 27.9 g Lemak 12.95 g Vitamin C 47.9 mg Calsium 15 g Air 46.99 Potassium 436 mg Magnesium 30 g Sumber : http://www.wikipedia.org.durian.2012
  • 8. 8 Varietas durian yang banyak dibudidayakan dan termasuk durian unggulterdapat 6 jenis yaitu, Petruk, Sukun, Sunan, Si tokong, kani, dan Otong (Montong).Sebenarnya tidak mudah mencari kekhasannya setiap durian unggul dari bibit. Tetapibila dilakukan pengamatan dengan teliliti akan diketahui perbedaan yang mencirikanmasing-masing (Mawardi, 2001). 2.3 Media Tanam Durian menghendaki tanah yang subur dan kaya bahan organik, partikel penyusun yang seimbang antara pasir, tanah liat dan debu sehingga mudah membentuk remah. Tanah yang cocok adalah jenis tanah grumosol dan ondosol, memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur lapisan atas bebutirbutir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Keasaman tanah yang cocok adalah (pH) 5 – 7, dengan pH optimum 6 – 6,5. Durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, antara 50 – 150 cm dan 150 – 200 cm, jika kedalaman air terlalu dangkal rasa buah tidak manis tetapi tanaman akan kekeringan apabila terlalu dangkal/dalam, rasa buah tidak manis, tanaman akan kekeringan, dan akar akan membusuk. 2.4 Pupuk Kotoran Sapi (Kompos) Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. Unsur – unsur tersebut penting pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
  • 9. 9 Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang sulit dicernah tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman (Rusmana, et. al., 2003). Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakujan serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam (Soeroto, et. al., 1991). 2.5 Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan Bibit durian sebaiknya tidak ditanam langsung di lapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Biji durian yang sudah dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai kering tidak ada air yang menempel. Selanjutnya sebelum biji disemaikan atau sebelum ditanam di polibag, Biji terlebih dahulu dibelah dengan metode pembelahan yang berbeda. Dengan media tanah dan kotoran ternak (sapi) dengan perbandingan 3:1 yang diaduk merata, kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tidak boleh terlalu basah) suhu media diupayakan cukup lembab (20-23 0C). Biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup (bagian calon akar tunggang menempel ke tanah), dan sebagian masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan).
  • 10. 10 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terletak di kampus Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven). Desa Cot Suruy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakanselama lima minggu, setelah persemaian biji durian terhitung mulai dari tanggal 30 agustus sampai 03 oktober 2016. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:Timbangan, polybag, kamera digital/hempon, pengaris, jangka sorong digital, ember, cangkul, alat tulis, kertas lebel, ayakan, talam semai dan alas polybag. Bahan yang digunakan, pupuk kotoran sapi (kompos), tanah, air, dan biji duria(Durio zibethinus Murray). 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan pola non faktorial, yang terdiri atas empat (4) perlakuan dan masing – masing perlakuan diulang lima (5) kali. Sehingga di peroleh dari empat (4) perlakuan dan lima (5) kali ulangan dengan jumlah keseluruhan percobaan dua puluh (20) tanaman. Pada setiap satu ulangan percobaan terdiri dari empat (4) Perlakuan tanaman dan keempat (4) tanaman ini dijadikan sampel. Perlakuan yang diberikan adalah: 8
  • 11. 11 1. P0 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji kontrol 2. P1 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat 3. P3 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat bentuk plus 4. P4 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat bentuk Y 3.4 Media Tanam Digunakan Dalam Penelitian (RAK) 3.5 Metode Analisis Metode analisis yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan pola non faktorial. Dengan model liner sebagai berikut: Rumus : Yij(t) = )()( titPKi   P10 P04 P21 P12 P23 U 1 U 2 U 3 U 4 U 5 P00 P14 P31 P32 P33 P30 P34 P11 P02 P13 P20 P24 P01 P22 P03
  • 12. 12 Dimana : i : 1, 2, ........n; dan t = 1, 2, ….. n Yi(t) : nilai pengamatan pada baris ke-i kolom ke-j yang mendapatkan perlakuan ke-t. µ : nilai rata – rata umum Ki : pengaruh kelompok ke-i P(t) : pengaruh perlakuan ke-t ɛi(t) : pengaruh galat pada kelompok ke-i, yang memperoleh perlakuan ke-t Tabel 2: Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3.6 Proses Pelaksanaan Penelitian 3.6.1 Persiapan Bahan Tanam Persiapan bahan tanaman dilakukan dengan cara mengambil biji dari buah yang normal bentuknya, sehat dan cukup tua (masak atau matang di pohon) yang biasanya ditandai dengan warnah buah kekuning hijauan, atau dapat juga ditandai dengan aroma khas durian tersebut. Biji yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas Durio zibethinus Murrayberasal dari perkebunan rakyat khususnya di Propinsi Aceh. Kulit buah dibuka dengan mengunakan pisau, kemudian biji dikeluarkan dan dipisahkan dari daging buah yang masih menempel pada biji. Untuk menghilangkan serat daging buah, biji dicuci dengan air selanjudnya biji dikeringkan atau diangin-anginkan. Untuk mendapatkan biji yang baik maka dilakukan seleksi biji yaitu 2/3 yang terletak pada bagian tengah, bisah dilihat pada gambar di bawah,
  • 13. 13 Gambar 1. Durian pada saat seleksi biji 2/3 yang terletak pada bagian tengah buah durian. Biji tersebut dipilih yang bentuk relatif sama besar dan bebas dari serangan hama dan penyakit, biji yang sudah mengalami proses menyucian siap untuk disemaikan. 3.6.2 Persiapan Media Persemaian Sebelum biji durian disemai ke media persemaian, biji yang telah bersih dari daging buah kemudian dikeringkan selama 10 menit, selanjudnya biji durian diberi perlakuan yaitu pembelahan biji dengan metode pembelah yang berbeda, untuk mengetahui proses perkecambahan biji. Biji durian siap di pindahkan ke media persemaian. Biji yang siap disemaiakan ke media tanam,disiran terlebih dahulu agar terbentuk rongga di dalamnya, suhu media diupayakan cukup lembab (20-23 0C).Biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup (bagian calon akar tunggang menempel ke tanah), dan sebagian masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan), kemudian disiram setiap hari yaitu pagi dan sore.
  • 14. 14 3.6.3 Persiapan Media Tanam Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan media tanam adalah: mengangkut tanah dan mengumpul pupuk kotoran sapi (kompos) ke tempat penelitian yang telah disediakan untuk di kering anginkan sampai pupuk kotoran sapi tersebut kering agar bisa digunakan sebagai media tanam. Kemudian mengambil tanah (top soil) untuk di ayakan agar tanah mudah di aduk dengan kotoran sapi untuk dimasukkan kedalam polybag, kemudian tanah serta pupuk kotoran sapi ditimbang dan diaduk sampai meratah dan disi ke dalam polybag. Pengisihan polybag dilakukan dua (2) hari sebelum penanaman biji durian, dalam pengisian polybag perlakuan yang diberikan adalah: Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g masing – masing perlakuan diisi lima (4) polybag dari setiap sekali ulangan dengan perlakuan yang berbeda – beda. 3.6.4 Persiapan Perkecambahan dan penanaman Perkecambahan benih menggunakan media tanam plastik, setiap biji durian tersebut ditanam (¾ bagian biji masih kelihatan) dalam polybag satu biji persatu polybay dengan jarak masing – masing polybag 10 – 15 cm. setelah benih ditanam kemudian disiram hingga tanah lembab. Biji durian disemai mulai tanggal 2 september 2016 tempat penelitian di area kampus poliven.
  • 15. 15 3.6.5 Pemeliharaan 3.6.5.1 Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari kecuali hari hujan atau kondisi tanah kapasitas lapang. Penyiraman dilakukan dengan air bersih dengan mengunakan kaleng susu yang telah dibuat seperti gembor. Penyiraman setiap harinya 2-2,5 liter perharinya untuk setiap 20 bibit. Penyiraman dilakukan mulai dari persemaian sampai bibit berumur lima minggu. 3.6.5.2 Penyiangan Gulma Penyiangan atau pengendalian gulma dilakukan secara manual dengan mencabut rumput yang tumbuh di dalam dan di luar polybag. Penyiangan dilaksanakan seintensif mungkin tujuannya adalah mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara antara tanaman durian dengan gulma dan sekaligus mencegah berkembanganya hama dan penyakit yang terdapat pada gulma. 3.6.6 Pengamatan Peubah – peubah yang diamati sebagai parameter pengaruh perlakuan meliputi: 1. Tinggi Tanaman (cm) 2. Diameter Batang (mm) 3. Jumlah Daun (helaian) 4. Panjang Daun (cm) 5. Lebar Daun (cm) 6. Perhitungan Berat Basah dan Berat Kering
  • 16. 16 3.7 Proses Pengamatan 3.7.1 Tinggi Bibit (cm) Pengukuran tinggi bibit dilakukan dengan mengunakan penggaris dengan cara mengukur bibit dari pangkal batang (permukaan tanah) sampai titik tumbuh. Parameter tinggi tanaman diukur pada minggu ke satu setelah benih disemaikan ke media tanam, dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu. 3.7.2 Diameter Batang (cm) Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan jangka sorong digital. Yang diukur 2 cm di atas pangkal akar. Pengamatan ini dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu. 3.7.3 Jumlah Daun (helaian) Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah ada. Pengamatan jumlah daun dilakukan bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman yang dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu. 3.7.4 Panjang Daun Pengamatan pada panjang daun adalah mengukur panjang daun yang paling tua pada tiap – tiap bibit durian, dengan menggunakan alat penggaris, dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu. 3.7.5 Lebar Daun Pengamatan lebar daun dilakukan satu helai daun yag paling tua pada satu tanaman (daun pertama), bagian yang diukur adalah bagian pertengahan daun,
  • 17. 17 pengamatan bersamaan dengan pengukuran panjang daun bibit durian, pengamatan dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur tujuh minggu. 3.7.6 Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK) Pengamatan perhitungan berat basah dan berat kering pada tanaman durian yang telah berumur lima minggu merupakan perbandingaan antara berat basah (BB) dan berat kering (BK). Tanaman yang sudah dicuci bersih dengan air yang telah dikering anginkan hingga tanaman tidak basah dalam keadaan kering. Kemudian tanaman dimasukkan ke dalam amplop lalu dimasukkan ke dalam oven pada suhu 70 0C selama 2 x 24 jam, kemudian ditimbang berat kering tanaman, dapat diperoleh dengan rumus: Perhitungan BB dan BK = (Berat Basah Tanaman) / (Berat Kering Tanaman) pengamatan perhitungan berat basah dan berat kering tanaman dilakukan pada akhir penelitian yaitu pada umur lima minggu. Pada perlakuan P0, P1, P2,dan P3. 3.8 Proses Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan setelah satu minggu setelah tanam (7 hst). Adapun data yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi batang (cm), jumlah daun (helai), panjang daun (cm), lebar daun (cm),diameter daun (mm) dan perhitungan berat basah (bb), dan perhitungan berat kering (bk).
  • 18. 18 3.9 Pengolahan Data Penyajian Hasil Pengolahan data dan penyajian hasil dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Melakukan pengamatan dan membuat tabel analisis data. 2. Melakukan analisis data berdasarkan data pada tabel. 3. Membuat tabel sidik ragam, melakukan uji hipotesis dengan membandingkan F. hitung dengan F. tabel. Kaidah keputusan yang harus diambil adalah sebagai berikut : a. Jika F. Hitung > F. tabel pada taraf 1% (α =0,01),perbedaan diantara nilai tengah baris atau perlakuan dikatakan berbeda sangat nyata ( pada hasil F. Hitung ditandai dengan dua tanda **). b. Jika F. Hitung > F.Tabel pada taraf 5% (α =0,05), tetapi lebih kecil dari pada F.Tabel pada paraf 1% perbedaan diantara nilai tengah baris atau perlakuan dikatakan berbeda nyata (pada hasil F.Hitung ditandai dengan satu tanda*). c. Jika F.Hitung ≤ F. Tabel taraf 5% (α =0,05), perbedaan diantara nilai tengah baris atau perlakuan dikatakan tidak nyata ( pada hasil F.Hitung ditandai dengan tn ).
  • 19. 19 Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan (Gambar 2). 1. Persiapan 2. Pengumpulan data/pelaksanaan 3. Pengolahan data dan penyajian hasil P
  • 20. 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman (cm) Hasil analisis pengaruh pertumbuhan bibit durian sebagai batang bawah dengan metode penyayatan yang berbeda pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Table 2. Nilai Rata-Rata Tinggi Tanaman Durian pada pengamatan 1 mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Perlakuan TinggiTanaman (cm) 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst P0 5,74a 11,12a 16,78a 22,46a 29,62a 36,34a 38,00a P1 6,80a 11,88a 18,38a 24,20a 32,42ab 40,70b 42,92b P2 6,80a 13,14a 19,22a 25,80a 35,66b 43,62b 46,38b P3 6,36a 11,14a 17,48a 23,86a 33,32b 40,40b 42,16b Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji BNT. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ujung daun, pada table 2. Dapat dilihat bahwa tanaman durian dari umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst diberikan perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda yaitu pada perlakuan P0 (Biji Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (Biji Disayat Bentuk Plus), P3 (Biji Disayat Bentuk Y). Dari analisis table diatas menunjukan bahwa perlaku dengan metode penyayatan yang berbeda sangat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman durian pada umur 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Pada pengamatan 1 mst, 2 mst 3 mst dan 4 mst yaitu tidak berpengaruh nyata.
  • 21. 21 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst TinggiTanaman Umur Pengamatan P0 P1 P2 P3 Histogram Tinggi Tanaman Pada 5 mst, 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 3. Pada histogram di atas dapat dilihat bahwa perlaku dengan metode penyayatan yang berbedapada P0, P1, P2 dan P3 terjadi pengaruh yang sangat nyata pada 5 mst, 6 mst dan 7 mst. 4.2 Diameter Batang Hasil analisis pengaruh pertumbuhan bibit durian sebagai batang bawah dengan metode penyayatan yang berbeda pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang sangat nyata dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap diameter batang pada umur 6 mts dan 7 mts. Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang, untuk lebih lanjud dapat dilihat pada Tabel 3. Gambar 3. Histogram Tinggi Tanaman Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mts
  • 22. 22 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst DiameterBatang Umur Pengamatan P0 P1 P2 P3 Table 3. Nilai Rata-Rata Diameter Batang Tanaman Durian pada pengamatan 1mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Perlakuan Diameter Batang (cm) 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst P0 0,37a 0,65a 0,90a 1.14a 1.25a 1.35a 1.44a P1 0,40a 0,69a 1,08a 1.34a 1.47a 1.61b 1.76b P2 0,47a 0,79a 1.20a 1.41a 1.51a 1.65b 1.83b P3 0,36a 0,71a 1,05a 1.27a 1.39a 1.49b 1.64b Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji BNT. Diameter batang diukur 2 cm dari pangkal batang bibit. Pada Tabel 3. Perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mst. Namun perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap diameter bibit pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4mst, dan 5mst. Histogram Diameter bibit pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mts dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Histogram Diameter Batang Pada, 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mts
  • 23. 23 Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengamatan perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap diameter batang bibit durian pada umur pengamatan 6 mst, dan 7 mst berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3. 4.3 Panjang Daun Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7 mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang berpengaruh nyata dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun pada umur 7 mts. Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 4. Table 4. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Perlakuan PanjangDaun (cm) 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst P0 0.20a 2.16a 4.30a 6.00a 7.40a 8.36a 9.16a P1 0.72a 2.58a 4.76a 7.18a 9.30a 10.90a 12.00c P2 0.96a 2.80a 5.12a 7.94a 9.94a 11.64a 12.54c P3 1.36a 2.72a 4.74a 6.50a 8.36a 9.14a 10.24b Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji BNT. Panjang daun diukur dari pangkal daun sampai ujung daun. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
  • 24. 24 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst PanjangDaun Umur Pengamatan P0 P1 P2 P3 berpengaruh nyata terhadap panjang daun pada umur pengamatan 7 mst. Namun pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mstdan 6 mts tidak terjadi pengaruh yang sangat nyata. Histogram panjang daun pada 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 5. Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengamatan perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun bibit durian pada umur pengamatan 7 mst berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3. 4.4 Lebar Daun Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap lebar daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7 mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang nyata dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap lebar daunu pada umur 6 mst, dan 7 mts. Gambar 5. Histogram Panjang daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts 6 mts, dan 7 mts
  • 25. 25 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst LebarDaun Umur Pengamatan P0 P1 P2 P3 Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 5. Table 5. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Perlakuan LebarDaun (cm) 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst P0 0.10a 0.64a 1.26a 1.86a 2.46a 3.00a 3.58ab P1 0.12a 0.54a 1.06a 1.52a 2.30a 3.00a 3.50a P2 0.42a 1.20a 1.96a 2.60a 3,42a 4.06b 4.64c P3 0.48a 0.90a 1.48a 1.94a 2.72a 3.56a 4.20c Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji BNT. Lebar daun diukur dibagian tengah daun terlebar. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap lebar daun pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mst. Namun pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, dan 5 mst tidak terjadi pengaruh yang sangat nyata. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Histogram Lebar daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
  • 26. 26 Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap lebar daun bibit bibit durian pada umur pengamatan 6 mts dan 7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 4.5 Jumlah Daun Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap Jumlah Daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7 mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang nyata dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap jumlah daun pada umur 7 mts. Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 6. Table 6. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Perlakuan Jumlah Daun 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst P0 0.20a 1.20a 2.20a 3.00a 4.00a 5.00a 6.00a P1 0.40a 1.40a 2.40a 3.40a 4.40a 5.50a 6.60c P2 0.80a 1.80a 2.60a 3.60a 4.40a 5.50a 6.40ab P3 0.80a 1.80a 3.00a 4.20a 5.40a 6.40a 7.40c Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji BNT. Jumlah daun diukur dari perhitungan banyaknya daun pada bibit durian. Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur pengamatan7 mst.
  • 27. 27 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst JumlahDaun Umur Pengamatan P0 P1 P2 P3 Namun pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mstdan 6 mst tidak terjadi pengaruh yang sangat nyata. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 7. Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap jumlah daun bibit durian pada umur pengamatan7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 2.6 Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK) Tabel 7. Nilai Rata-Rata Berat Basah dan Berat Kering terhadap Bibit Tanaman Durian Pada umur 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mst Parameter Pengamatan Perlakuan P0 P1 P2 P3 BeratBasah (gr) 21.9b 20.92b 14.68a 22.74b BeratKering (gr) 4.20ab 4.87b 3.85a 5.32b Sumber: Data diolah, 2017Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata. Gambar 7. Histogram Lebar daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mts
  • 28. 28 0 5 10 15 20 25 Berat Basah (gr) Berat Kering (gr) BeratBasahdanBeratKering P0 P1 P2 P3 Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat basah dan berat kering pada bibit durian pada umur pengamatan 1 mts - 7 mst. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 8. Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap berat basah dan berat kering padabibit durian pada umur pengamatan 1 mts - 7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3. Gambar 8. Histogram Berat Basah dan Berat Kering Pada Tanaman Durian
  • 29. 29 V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Pada hasil analisis tinggi tanaman durian yang diberi perlakukan P0 (Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mts berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 5 mts, 6 mts dan 7 mts. 2. Pada hasil analisis pengamatan terhadap diameter batang, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun pada tanaman durian berpengaruh nyata pada perlakuan P0 (Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan metode penyayatan yang berbeda pada biji tanaman durian. 3. Pada hasil analisis perhitungan berat basah dan berat kering pada tanaman durian ternyata berpengaruh nyata terhadap perlakukan P0 (Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan metode penyayatan yang berbeda.
  • 30. 30 5.2 Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pertumbuhan tanaman durian (Durio zibethinus Murray) pada perlakukan P0 (Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan metode penyayatan yang berbeda.
  • 31. 31 Lampiran 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 1 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 1 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 4.70 6.20 5.00 7.10 5.70 28.70 5.74 823.69 P1 6.50 7.20 5.70 6.80 7.80 34.00 6.80 1156.00 P2 7.20 6.20 7.00 7.20 6.40 34.00 6.80 1156.00 P3 8.80 4.80 5.60 6.20 6.40 31.80 6.36 1011.24 Total 27.20 24.40 23.30 27.30 26.30 128.50 25.70 4146.93 Rerata 6.80 6.10 5.83 6.83 6.58 32.13 6.43 Total 2 739.8 595.4 542.9 745.3 691.7 3315.1 663.01 𝐘̅ = 6.43 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 1 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 3.15 0.79 0.74 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 3.77 1.26 1.17 tn 3.49 5.95 Galat 12 12.87 1.07 Total 19 19.80 KK = 16.12 Keterangan : tn = tidak nyata
  • 32. 32 Lampiran 2. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 2 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 2 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 10.20 13.20 10.10 12.10 10.00 55.60 11.12 3091.36 P1 13.20 11.20 10.20 11.60 13.20 59.40 11.88 3528.36 P2 15.60 13.30 13.00 12.50 11.30 65.70 13.14 4316.49 P3 16.20 10.20 9.90 11.00 10.00 57.30 11.46 3283.29 Total 55.20 47.90 43.20 47.20 44.50 238.00 47.60 14219.5 Rerata 13.80 11.98 10.80 11.80 11.13 59.50 11.90 Total 2 3047 2294.4 1866.2 2227.8 1980.3 11415.9 2283.2 𝐘̅ = 11.90 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 2 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 21.75 5.44 2.02 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 11.70 3.90 1.45 tn 3.49 5.95 Galat 12 32.26 2.69 Total 19 65.70 KK = 13.78 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 33. 33 Lampiran 3. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 3 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 3 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 16.80 17.10 16.70 17.30 16.00 83.90 16.78 7039.21 P1 19.20 18.20 16.40 18.10 20.00 91.90 18.38 8445.61 P2 22.10 20.50 19.30 18.20 16.00 96.10 19.22 9235.21 P3 23.10 15.40 16.70 17.20 15.00 87.40 17.48 7638.76 Total 81.20 71.20 69.10 70.80 67.00 359.30 71.86 32358.8 Rerata 20.30 17.80 17.28 17.70 16.75 89.83 17.97 Total 2 6593.4 5069.4 4774.8 5012.6 4489 25939 5187.9 𝒀̅ = 17.97 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 3 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 30.01 7.50 2.12 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 16.93 5.64 1.60 tn 3.49 5.95 Galat 12 42.40 3.53 Total 19 89.35 KK = 10.46 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 34. 34 Lampiran 4. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 4 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 4 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 21.90 24.40 22.60 21.60 21.80 112.30 22.46 12611.29 P1 26.40 25.10 22.40 23.10 24.00 121.00 24.20 14641.00 P2 32.60 27.10 23.20 22.00 24.10 129.00 25.80 16641.00 P3 28.50 21.40 22.00 24.30 23.10 119.30 23.86 14232.49 Total 109.40 98.00 90.20 91.00 93.00 481.60 96.32 58125.78 Rerata 27.35 24.50 22.55 22.75 23.25 120.40 24.08 Total 2 11968.4 9604 8136.0 8281 8649 46638.4 9327.7 𝒀̅ = 24.08 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 4 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 62.67 15.67 3.32 * 3.26 5.41 Perlakukan 3 28.23 9.41 2.00 tn 3.49 5.95 Galat 12 56.57 4.71 Total 19 147.47 KK = 9.02 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 35. 35 Lampiran 5. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 5 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 5 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 27.10 32.50 30.20 28.10 30.20 148.10 29.62 21933.61 P1 35.20 30.60 32.60 29.50 34.20 162.10 32.42 26276.41 P2 40.20 36.70 35.30 33.10 33.00 178.30 35.66 31790.89 P3 40.20 30.50 31.10 34.20 30.60 166.60 33.32 27755.56 Total 142.70 130.30 129.20 124.90 128.00 655.10 131.02 107756.47 Rerata 35.68 32.58 32.30 31.23 32.00 163.78 32.76 Total 2 20363 16978 16693 15600 16384 86018 17204 𝒀̅ = 32.78 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 5 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 46.71 11.68 1.44 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 93.49 31.16 3.83 * 3.49 5.95 Galat 12 97.53 8.13 Total 19 237.73 KK = 8.70 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01 (=3.93) (=5,51) P0 29.62 29,62a 29,62a P1 32.42 32,42ab 32,42ab P2 35.66 35,66b 35,66b P3 33.32 33,32b 33,32b
  • 36. 36 Lampiran 6. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 6 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 6 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 34.60 38.20 38.00 34.20 36.70 181.70 36.34 33014.89 P1 42.30 37.10 40.40 37.10 46.60 203.50 40.70 41412.25 P2 46.20 42.60 45.50 43.80 40.00 218.10 43.62 47567.61 P3 46.30 39.50 38.30 38.00 39.90 202.00 40.40 40804.00 Total 169.40 157.40 162.20 153.10 163.20 805.30 161.06 162798.75 Rerata 42.35 39.35 40.55 38.28 40.80 201.33 40.27 Total 2 28696 24775 26309 23440 26634 129854 25971 𝒀̅ = 40.27 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 6 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 38.05 9.51 1.04 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 134.35 44.78 4.90 * 3.49 5.95 Galat 12 109.69 9.14 Total 19 282.09 KK = 7.51 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01 (=4,17) (=5,84) P0 36.34 36,34a 36,34a P1 40.70 40,70b 40,70b P2 43.62 43,62b 43,62b P3 40.40 40,40b 40,40ab
  • 37. 37 Lampiran 7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 7 mst 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 7 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 36.20 39.20 40.20 36.20 38.20 190.00 38.00 36100.00 P1 45.10 38.10 42.10 40.10 49.20 214.60 42.92 46053.16 P2 48.20 46.30 47.40 47.10 42.90 231.90 46.38 53777.61 P3 48.10 41.20 40.00 39.40 42.10 210.80 42.16 44436.64 Total 177.60 164.80 169.70 162.80 172.40 847.30 169.46 180367.41 Rerata 44.40 41.20 42.43 40.70 43.10 211.83 42.37 Total 2 31542 27159 28798 26504 29722 143725 28745 𝒀̅ = 42.37 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 7 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 35.26 8.81 0.89 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 177.62 59.21 5.97 ** 3.49 5.95 Galat 12 119.07 9.92 Total 19 331.95 KK = 7.44 Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata 3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01 (=4,34) (=6,09) P0 38.00 38,00a 38,00a P1 42.92 42,92b 42,29b P2 46.38 46,38b 46,38b P3 42.16 42,16b 42,16ab
  • 38. 38 Lampiran 8. Data Pengamatan Diameter Batang 1 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 1 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 0.33 0.36 0.30 0.43 0.41 1.83 0.37 3.35 P1 0.35 0.41 0.45 0.51 0.30 2.02 0.40 4.08 P2 0.42 0.42 0.51 0.44 0.55 2.34 0.47 5.48 P3 0.52 0.31 0.30 0.33 0.36 1.82 0.36 3.31 Total 1.62 1.50 1.56 1.71 1.62 8.01 1.60 16.22 Rerata 0.41 0.38 0.39 0.43 0.41 2.00 0.40 Total 2 2.62 2.25 2.43 2.92 2.62 12.86 2.57 𝒀̅ = 0.40 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 1 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.01 0.00 0.23 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.04 0.01 1.79 tn 3.49 5.95 Galat 12 0.08 0.01 Total 19 0.12 KK = 20.27 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 39. 39 Lampiran 9. Data Pengamatan Diameter Batang 2 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 2 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 0.56 0.68 0.65 0.64 0.70 3.23 0.65 10.43 P1 0.69 0.71 0.65 0.81 0.61 3.47 0.69 12.04 P2 0.72 0.81 0.84 0.68 0.88 3.93 0.79 15.44 P3 0.90 0.62 0.67 0.71 0.66 3.56 0.71 12.67 Total 2.87 2.82 2.81 2.84 2.85 14.19 2.84 50.59 Rerata 0.72 0.71 0.70 0.71 0.71 3.55 0.71 Total 2 8.24 7.95 7.90 8.07 8.12 40.27 8.05 𝒀̅ = 0.71 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 2 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.00 0.00 0.02 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.05 0.02 1.84 tn 3.49 5.95 Galat 12 0.11 0.01 Total 19 0.16 KK = 13.49 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 40. 40 Lampiran 10. Data Pengamatan Diameter Batang 3 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 3 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 0.99 0.84 0.87 0.89 0.92 4.51 0.90 20.34 P1 0.98 0.91 1.21 1.42 0.87 5.39 1.08 29.05 P2 1.14 1.21 1.20 1.17 1.28 6.00 1.20 36.00 P3 1.21 0.83 0.85 1.10 1.26 5.25 1.05 27.56 Total 4.32 3.79 4.13 4.58 4.33 21.15 4.23 112.95 Rerata 1.08 0.95 1.03 1.15 1.08 5.29 1.06 Total 2 18.66 14.36 17.06 20.98 18.75 89.81 17.96 𝒀̅ = 1.06 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 3 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.09 0.02 0.82 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.22 0.07 2.86 tn 3.49 5.95 Galat 12 0.31 0.03 Total 19 0.62 KK = 15.30 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 41. 41 Lampiran 11. Data Pengamatan Diameter Batang 4 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 4 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.21 1.10 1.14 1.12 1.13 5.70 1.14 32.49 P1 1.21 1.25 1.48 1.63 1.11 6.68 1.34 44.62 P2 1.46 1.37 1.32 1.50 1.42 7.07 1.41 49.98 P3 1.31 1.10 1.18 1.24 1.53 6.36 1.27 40.45 Total 5.19 4.82 5.12 5.49 5.19 25.81 5.16 167.55 Rerata 1.30 1.21 1.28 1.37 1.30 6.45 1.29 Total 2 26.94 23.23 26.21 30.14 26.94 133.46 26.69 𝒀̅ = 1.29 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 4 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.06 0.01 0.66 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.20 0.07 3.11 tn 3.49 5.95 Galat 12 0.26 0.02 Total 19 0.52 KK = 11.38 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 42. 42 Lampiran 12. Data Pengamatan Diameter Batang 5 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 5 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.34 1.22 1.24 1.25 1.20 6.25 1.25 39.06 P1 1.31 1.42 1.64 1.72 1.25 7.34 1.47 53.88 P2 1.60 1.41 1.42 1.61 1.53 7.57 1.51 57.30 P3 1.40 1.21 1.34 1.40 1.61 6.96 1.39 48.44 Total 5.65 5.26 5.64 5.98 5.59 28.12 5.62 198.68 Rerata 1.41 1.32 1.41 1.50 1.40 7.03 1.41 Total 2 31.92 27.67 31.81 35.76 31.25 158.41 31.68 𝒀̅ = 1.41 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 5 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.07 0.02 0.84 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.20 0.07 3.42 tn 3.49 5.95 Galat 12 0.23 0.02 Total 19 0.50 KK = 9.94 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 43. 43 Lampiran 13. Data Pengamatan Diameter Batang 6 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 6 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.41 1.35 1.31 1.32 1.35 6.74 1.35 45.43 P1 1.48 1.54 1.72 1.92 1.37 8.03 1.61 64.48 P2 1.76 1.55 1.55 1.77 1.61 8.24 1.65 67.90 P3 1.52 1.35 1.41 1.52 1.67 7.47 1.49 55.80 Total 6.17 5.79 5.99 6.53 6.00 30.48 6.10 233.61 Rerata 1.54 1.45 1.50 1.63 1.50 7.62 1.52 Total 2 38.07 33.52 35.88 42.64 36.00 186.11 37.22 𝒀̅ = 1.52 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 6 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.08 0.02 1.03 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.27 0.09 4.80 * 3.49 5.95 Galat 12 0.22 0.02 Total 19 0.57 KK = 8.98 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan Diameter Batang BNT0,05 BNT0,01 (=0,19) (=0,26) P0 1.35 1.35a 1.35a P1 1.61 1.61b 1.61b P2 1.65 1.65b 1.65b P3 1.49 1.49b 1.49ab
  • 44. 44 Lampiran 14. Data Pengamatan Diameter Batang 7 mst 1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 7 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.52 1.43 1.48 1.38 1.40 7.21 1.44 51.98 P1 1.64 1.73 1.81 2.13 1.50 8.81 1.76 77.62 P2 1.92 1.72 1.60 2.10 1.80 9.14 1.83 83.54 P3 1.60 1.55 1.53 1.72 1.80 8.20 1.64 67.24 Total 6.68 6.43 6.42 7.33 6.50 33.36 6.67 280.38 Rerata 1.67 1.61 1.61 1.83 1.63 8.34 1.67 Total 2 44.62 41.34 41.22 53.73 42.25 223.16 44.63 𝒀̅ = 1.67 2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 7 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.15 0.04 1.51 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.43 0.14 5.95 * 3.49 5.95 Galat 12 0.29 0.02 Total 19 0.87 KK = 9.32 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan Diameter Batang BNT0,05 BNT0,01 (=0,21) (=0,30) P0 1.44 1.44a 1.44a P1 1.76 1.76b 1.76b P2 1.83 1.83b 1.83b P3 1.64 1.64b 1.64b
  • 45. 45 Lampiran 15. Data Pengamatan Panjang Daun 1 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 1 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.20 1.00 P1 1.50 0.00 2.10 0.00 0.00 3.60 0.72 12.96 P2 1.80 0.00 1.30 1.70 0.00 4.80 0.96 23.04 P3 1.50 2.00 0.00 1.20 2.10 6.80 1.36 46.24 Total 4.80 2.00 3.40 2.90 3.10 16.20 3.24 83.24 Rerata 1.20 0.50 0.85 0.73 0.78 4.05 0.81 Total 2 23.04 4.00 11.56 8.41 9.61 56.62 11.32 𝒀̅ = 0.81 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 1 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.03 0.26 0.31 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 3.53 1.18 1.42 tn 3.49 5.95 Galat 12 9.90 0.82 Total 19 14.46 KK = 112.1 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 46. 46 Lampiran 16. Data Pengamatan Panjang Daun 2 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 2 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.60 1.90 3.00 2.40 1.90 10.80 2.16 116.64 P1 3.00 2.10 3.00 2.30 2.50 12.90 2.58 166.41 P2 2.50 2.50 3.50 3.10 2.40 14.00 2.80 196.00 P3 2.30 3.60 2.50 2.50 2.70 13.60 2.72 184.96 Total 9.40 10.10 12.00 10.30 9.50 51.30 10.26 664.01 Rerata 2.35 2.53 3.00 2.58 2.38 12.83 2.57 Total 2 88.36 102.01 144.00 106.09 90.25 530.71 106.14 𝒀̅ = 2.57 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 2 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.09 0.27 1.19 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 1.22 0.41 1.77 tn 3.49 5.95 Galat 12 2.76 0.23 Total 19 5.07 KK = 18.68 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 47. 47 Lampiran 17. Data Pengamatan Panjang Daun 3 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 3 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 3.90 4.50 5.10 4.60 3.40 21.50 4.30 462.25 P1 3.70 5.90 4.80 4.90 4.50 23.80 4.76 566.44 P2 4.90 5.60 5.00 4.90 5.20 25.60 5.12 655.36 P3 5.50 4.60 4.90 4.40 4.30 23.70 4.74 561.69 Total 18.00 20.60 19.80 18.80 17.40 94.60 18.92 2245.74 Rerata 4.50 5.15 4.95 4.70 4.35 23.65 4.73 Total 2 324.0 424.36 392.04 353.44 302.76 1796.60 359.32 𝒀̅ = 4.73 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 3 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.69 0.42 1.32 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 1.69 0.56 1.76 tn 3.49 5.95 Galat 12 3.84 0.32 Total 19 7.22 KK = 11.96 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 48. 48 Lampiran 18. Data Pengamatan Panjang Daun 4 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 4 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 6.20 6.00 7.20 6.00 4.60 30.00 6.00 900.00 P1 6.40 8.80 6.30 7.60 6.80 35.90 7.18 1288.81 P2 6.60 9.70 6.40 7.40 9.60 39.70 7.94 1576.09 P3 7.10 6.80 6.40 6.10 6.10 32.50 6.50 1056.25 Total 26.30 31.30 26.30 27.10 27.10 138.10 27.62 4821.15 Rerata 6.58 7.83 6.58 6.78 6.78 34.53 6.91 Total 2 691.69 979.69 691.69 734.41 734.41 3831.89 766.38 𝒀̅ = 6.91 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 4 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 4.39 1.10 0.91 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 10.65 3.55 2.94 tn 3.49 5.95 Galat 12 14.47 1.21 Total 19 29.51 KK = 15.90 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 49. 49 Lampiran 19. Data Pengamatan Panjang Daun 5 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 5 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 8.30 6.90 9.30 6.80 5.70 37.00 7.40 1369.00 P1 9.70 11.00 7.80 9.70 8.30 46.50 9.30 2162.25 P2 9.00 12.00 7.20 9.40 12.10 49.70 9.94 2470.09 P3 9.50 8.70 7.80 8.50 7.30 41.80 8.36 1747.24 Total 36.50 38.60 32.10 34.40 33.40 175.00 35.00 7748.58 Rerata 9.13 9.65 8.03 8.60 8.35 43.75 8.75 Total 2 1332.3 1490 1030.4 1183.4 1115.6 6151.5 1230.31 𝒀̅ = 8.75 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 5 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 6.63 1.66 0.71 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 18.47 6.16 2.62 tn 3.49 5.95 Galat 12 28.21 2.35 Total 19 53.31 KK = 17.52 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 50. 50 Lampiran 20. Data Pengamatan Panjang Daun 6 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 6 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 9.70 7.60 10.70 7.30 6.60 41.90 8.38 1755.61 P1 10.50 12.10 8.40 10.40 13.10 54.50 10.90 2970.25 P2 11.20 14.40 8.30 10.50 13.80 58.20 11.64 3387.24 P3 10.70 9.20 8.20 9.20 8.40 45.70 9.14 2088.49 Total 42.10 43.30 35.60 37.40 41.90 200.30 40.06 10201.59 Rerata 10.53 10.83 8.90 9.35 10.48 50.08 10.02 Total 2 1772.4 1875 1267.4 1399 1755.6 8069.0 1613.8 𝒀̅ = 10.02 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 6 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 11.25 2.81 0.79 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 34.31 11.44 3.23 tn 3.49 5.95 Galat 12 42.56 3.55 Total 19 88.13 KK = 18.80 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 51. 51 Lampiran 21. Data Pengamatan Panjang Daun 7 mst 1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 7 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 10.40 8.20 11.50 8.50 7.20 45.80 9.16 2097.64 P1 11.20 13.30 9.70 11.50 14.30 60.00 12.00 3600.00 P2 12.10 15.40 10.50 11.40 14.30 63.70 12.74 4057.69 P3 11.90 10.70 9.40 9.80 9.40 51.20 10.24 2621.44 Total 45.60 47.60 41.10 41.20 45.20 220.70 44.14 12376.77 Rerata 11.40 11.90 10.28 10.30 11.30 55.18 11.04 Total 2 2079 2266 1689 1697.4 2043 9774.8 1955.0 𝒀̅ = 11.04 2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 7 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 8.28 2.07 0.65 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 39.93 13.31 4.16 * 3.49 5.95 Galat 12 38.40 3.20 Total 19 86.61 KK = 16.21 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01 (=4,34) (=6,09) P0 38.00 38,00a 38,00a P1 42.92 42,92b 42,29b P2 46.38 46,38b 46,38b P3 42.16 42,16b 42,16ab
  • 52. 52 Lampiran 22. Data Pengamatan Lebar Daun 1 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 1 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 21 2 3 4 5 P0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.50 0.50 0.10 0.25 P1 0.30 0.00 0.30 0.00 0.00 0.60 0.12 0.36 P2 1.00 0.00 0.90 0.20 0.00 2.10 0.42 4.41 P3 1.40 0.50 0.00 0.20 0.30 2.40 0.48 5.76 Total 2.70 0.50 1.20 0.40 0.80 5.60 1.12 10.78 Rerata 0.68 0.13 0.30 0.10 0.20 1.40 0.28 Total 2 7.29 0.25 1.44 0.16 0.64 9.78 1.96 𝒀̅ = 0.28 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 1 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 0.88 0.22 1.66 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 0.59 0.20 1.48 tn 3.49 5.95 Galat 12 1.59 0.13 Total 19 3.05 KK = 129.9 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 53. 53 Lampiran 23. Data Pengamatan Lebar Daun 2 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 2 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 0.70 0.40 0.50 0.60 1.00 3.20 0.64 10.24 P1 0.60 0.50 0.60 0.60 0.30 2.60 0.52 6.76 P2 1.60 0.70 2.10 0.60 1.00 6.00 1.20 36.00 P3 2.00 1.00 0.30 0.60 0.60 4.50 0.90 20.25 Total 4.90 2.60 3.50 2.40 2.90 16.30 3.26 73.25 Rerata 1.23 0.65 0.88 0.60 0.73 4.08 0.82 Total 2 24.01 6.76 12.25 5.76 8.41 57.19 11.44 𝒀̅ = 0.82 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 2 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.01 0.25 1.15 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 1.37 0.46 2.06 tn 3.49 5.95 Galat 12 2.65 0.22 Total 19 5.03 KK = 57.63 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 54. 54 Lampiran 24. Data Pengamatan Lebar Daun 3 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 3 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.50 1.00 1.10 1.20 1.50 6.30 1.26 39.69 P1 1.00 1.10 1.00 1.30 0.90 5.30 1.06 28.09 P2 2.20 1.60 3.00 1.10 1.90 9.80 1.96 96.04 P3 2.60 1.50 1.10 1.20 1.00 7.40 1.48 54.76 Total 7.30 5.20 6.20 4.80 5.30 28.80 5.76 218.58 Rerata 1.83 1.30 1.55 1.20 1.33 7.20 1.44 Total 2 53.29 27.04 38.44 23.04 28.09 169.90 33.98 𝒀̅ = 1.44 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 3 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.00 0.25 1.00 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 2.24 0.75 2.97 tn 3.49 5.95 Galat 12 3.02 0.25 Total 19 6.27 KK = 34.84 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 55. 55 Lampiran 25. Data Pengamatan Lebar Daun 4 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 4 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 2.40 1.40 1.50 1.60 2.40 9.30 1.86 86.49 P1 1.40 1.50 1.40 1.80 1.50 7.60 1.52 57.76 P2 2.70 2.00 3.50 1.60 3.20 13.00 2.60 169.00 P3 3.10 2.00 1.50 1.60 1.60 9.80 1.96 96.04 Total 9.60 6.90 7.90 6.60 8.70 39.70 7.94 409.29 Rerata 2.40 1.73 1.98 1.65 2.18 9.93 1.99 Total 2 92.16 47.61 62.41 43.56 75.69 321.43 64.29 𝒀̅ = 1.99 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 4 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.55 0.39 1.21 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 3.05 1.02 3.17 tn 3.49 5.95 Galat 12 3.86 0.32 Total 19 8.47 KK = 28.57 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 56. 56 Lampiran 26. Data Pengamatan Lebar Daun 5 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 5 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 3.10 1.90 2.00 2.30 3.00 12.30 2.46 151.29 P1 2.40 2.30 2.30 2.30 2.20 11.50 2.30 132.25 P2 3.40 2.80 4.40 2.30 4.20 17.10 3.42 292.41 P3 4.10 2.70 2.20 2.20 2.40 13.60 2.72 184.96 Total 13.00 9.70 10.90 9.10 11.80 54.50 10.90 760.91 Rerata 3.25 2.43 2.73 2.28 2.95 13.63 2.73 Total 2 169.00 94.1 118.81 82.81 139.24 603.95 120.79 𝒀̅ = 2.73 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 5 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 2.48 0.62 1.63 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 3.67 1.22 3.22 tn 3.49 5.95 Galat 12 4.55 0.38 Total 19 10.70 KK = 22.60 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 57. 57 Lampiran 27. Data Pengamatan Lebar Daun 6 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 6 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 3.70 2.50 2.50 2.70 3.60 15.00 3.00 225.00 P1 3.60 2.80 2.70 3.00 2.90 15.00 3.00 225.00 P2 4.20 3.40 5.00 2.80 4.90 20.30 4.06 412.09 P3 4.80 3.90 3.00 2.80 3.30 17.80 3.56 316.84 Total 16.30 12.60 13.20 11.30 14.70 68.10 13.62 1178.93 Rerata 4.08 3.15 3.30 2.83 3.68 17.03 3.41 Total 2 265.7 158.8 174.2 127.7 216.0 942.47 188.49 𝒀̅ = 3.41 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 6 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 3.74 0.93 2.52 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 3.91 1.30 3.51 * 3.49 5.95 Galat 12 4.45 0.37 Total 19 12.09 KK = 17.88 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan LebarDaun BNT0,05 BNT0,01 (=0,84) (=1,18) P0 3.00 3.00a 3.00a P1 3.00 3.00a 3.00a P2 4.06 4.06b 4.06a P3 3.56 3.56a 3.56a
  • 58. 58 Lampiran 28. Data Pengamatan Lebar Daun 7 mst 1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 7 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 4.10 3.40 3.00 3.20 4.20 17.90 3.58 320.41 P1 4.30 3.10 3.20 3.50 3.40 17.50 3.50 306.25 P2 5.10 3.80 5.60 3.30 5.40 23.20 4.64 538.24 P3 5.50 4.50 3.50 3.40 4.10 21.00 4.20 441.00 Total 19.00 14.80 15.30 13.40 17.10 79.60 15.92 1605.90 Rerata 4.75 3.70 3.83 3.35 4.28 19.90 3.98 Total 2 361.0 219.0 234.1 179.6 292.4 1286.10 257.22 𝒀̅ = 3.98 2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 7 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 4.72 1.18 3.16 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 4.37 1.46 3.90 * 3.49 5.95 Galat 12 4.48 0.37 Total 19 13.57 KK = 15.36 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman Perlakuan LebarDaun BNT0,05 BNT0,01 (=0.84) (=1.18) P0 3.58 3.58ab 3.58a P1 3.50 3.50a 3.50a P2 4.64 4.64c 4.64a P3 4.20 4.20c 4.20a
  • 59. 59 Lampiran 29. Data Pengamatan Jumlah Daun 1 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 1 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.20 1.00 P1 1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 2.00 0.40 4.00 P2 2.00 0.00 1.00 1.00 0.00 4.00 0.80 16.00 P3 1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 4.00 0.80 16.00 Total 4.00 1.00 2.00 2.00 2.00 11.00 2.20 37.00 Rerata 1.00 0.25 0.50 0.50 0.50 2.75 0.55 Total 2 16.00 1.00 4.00 4.00 4.00 29.00 5.80 𝒀̅ = 0.55 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 1 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.20 0.30 0.82 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 1.35 0.45 1.23 tn 3.49 5.95 Galat 12 4.40 0.37 Total 19 6.95 KK = 110.1 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 60. 60 Lampiran 30. Data Pengamatan Jumlah Daun 2 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 2 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 6.00 1.20 36.00 P1 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 7.00 1.40 49.00 P2 3.00 1.00 2.00 2.00 1.00 9.00 1.80 81.00 P3 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 9.00 1.80 81.00 Total 8.00 5.00 6.00 6.00 6.00 31.00 6.20 247.00 Rerata 2.00 1.25 1.50 1.50 1.50 7.75 1.55 Total 2 64.00 25.00 36.00 36.00 36.00 197.00 39.40 𝒀̅ = 1.55 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 2 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.20 0.30 0.82 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 1.35 0.45 1.23 tn 3.49 5.95 Galat 12 4.40 0.37 Total 19 6.95 KK = 39.07 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 61. 61 Lampiran 31. Data Pengamatan Jumlah Daun 3 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 3 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 11.00 2.20 121.00 P1 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 12.00 2.40 144.00 P2 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 13.00 2.60 169.00 P3 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 15.00 3.00 225.00 Total 12.00 9.00 10.00 10.00 10.00 51.00 10.20 659.00 Rerata 3.00 2.25 2.50 2.50 2.50 12.75 2.55 Total 2 144.00 81.00 100.00 100.0 100.00 525.00 105.00 𝒀̅ = 2.55 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 3 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.20 0.30 0.90 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 1.75 0.58 1.75 tn 3.49 5.95 Galat 12 4.00 0.33 Total 19 6.95 KK = 22.64 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 62. 62 Lampiran 32. Data Pengamatan Jumlah Daun 4 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 4 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 15.00 3.00 225.00 P1 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 17.00 3.40 289.00 P2 5.00 3.00 3.00 4.00 3.00 18.00 3.60 324.00 P3 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 21.00 4.20 441.00 Total 16.00 13.00 14.00 13.00 15.00 71.00 14.20 1279.00 Rerata 4.00 3.25 3.50 3.25 3.75 17.75 3.55 Total 2 256.00 169.0 196.0 169.00 225.00 1015.0 203.00 𝒀̅ = 3.55 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 4 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1.70 0.42 0.93 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 3.75 1.25 2.73 tn 3.49 5.95 Galat 12 5.50 0.46 Total 19 10.95 KK = 19.07 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 63. 63 Lampiran 33. Data Pengamatan Jumlah Daun 5 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 5 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 20.00 4.00 400.00 P1 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 22.00 4.40 484.00 P2 6.00 4.00 3.00 5.00 4.00 22.00 4.40 484.00 P3 6.00 5.00 5.00 5.00 6.00 27.00 5.40 729.00 Total 21.00 17.00 17.00 17.00 19.00 91.00 18.20 2097.00 Rerata 5.25 4.25 4.25 4.25 4.75 22.75 4.55 Total 2 441 289.0 289.0 289.0 361.0 1669 333.8 𝒀̅ = 4.55 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 5 mst SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 3.20 0.80 1.50 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 5.35 1.78 3.34 tn 3.49 5.95 Galat 12 6.40 0.53 Total 19 14.95 KK = 16.05 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 64. 64 Lampiran 34. Data Pengamatan Jumlah Daun 6 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 6 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 5.00 5.00 5.00 4.00 6.00 25.00 5.00 625.00 P1 6.00 5.00 6.00 5.00 5.00 27.00 5.40 729.00 P2 7.00 5.00 4.00 6.00 5.00 27.00 5.40 729.00 P3 7.00 6.00 6.00 6.00 7.00 32.00 6.40 1024.00 Total 25.00 21.00 21.00 21.00 23.00 111.00 22.20 3107.00 Rerata 6.25 5.25 5.25 5.25 5.75 27.75 5.55 Total 2 625.00 441.0 441.0 441.0 529.0 2477.00 495.40 𝒀̅ = 5.55 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 6 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 3.20 0.80 1.50 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 5.35 1.78 3.34 tn 3.49 5.95 Galat 12 6.40 0.53 Total 19 14.95 KK = 13.16 Keterangan: tn = tidak nyata
  • 65. 65 Lampiran 35. Data Pengamatan Jumlah Daun 7 mst 1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 7 mst PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 6.00 6.00 6.00 5.00 7.00 30.00 6.00 900.00 P1 7.00 6.00 7.00 6.00 7.00 33.00 6.60 1089.00 P2 8.00 6.00 5.00 7.00 6.00 32.00 6.40 1024.00 P3 8.00 7.00 7.00 7.00 8.00 37.00 7.40 1369.00 Total 29.00 25.00 25.00 25.00 28.00 132.00 26.40 4382.00 Rerata 7.25 6.25 6.25 6.25 7.00 33.00 6.60 Total 2 841.0 625.0 625.0 625 784.0 3500.0 700.0 𝒀̅ = 6.60 2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 7 mst SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 3.80 0.95 1.97 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 5.20 1.73 3.59 * 3.49 5.95 Galat 12 5.80 0.48 Total 19 14.80 KK = 10.53 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Jumlah Daun Perlakuan JumlahDaun BNT0,05 BNT0,01 (=0,96) (=1,34) P0 6.00 6.00a 6.00a P1 6.60 6.60c 6.60b P2 6.40 6.40ab 6.40ab P3 7.40 7.40c 7.40b
  • 66. 66 Lampiran 36. Data Pengamatan Berat Basah pada Tanaman Durian 1. Rata-Rata Berat Basah PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 26.00 17.70 20.10 18.60 27.10 109.50 21.90 11990.25 P1 27.00 23.60 15.40 19.90 18.70 104.60 20.92 10941.16 P2 19.70 18.30 11.70 11.40 12.30 73.40 14.68 5387.56 P3 17.20 22.50 26.60 20.10 27.30 113.70 22.74 12927.69 Total 89.90 82.10 73.80 70.00 85.40 401.20 80.24 41246.7 Rerata 22.48 20.53 18.45 17.50 21.35 100.30 20.06 Total 2 8082 6740.4 5446.4 4900 7293.2 32462.1 6492.4 𝒀̅ = 4.56 2. Analisis Sidik Berat Basah SK db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 7.54 1.88 3.17 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 6.52 2.17 3.66 * 3.49 5.95 Galat 12 7.13 0.59 Total 19 21.19 KK = 16.89 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Berat Basah Perlakuan BeratBasah BNT0,05 BNT0,01 (=5.98) (=8.38) P0 21.90 21.9b 21.90a P1 20.92 20.92b 20.92a P2 14.68 14.68a 14.68a P3 22.74 22.74b 22.74a
  • 67. 67 Lampiran 37. Data Pengamatan Berat Kering pada Tanaman Durian 1. Rata-Rata Berat Kering PERLAKUAN ULANGAN Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5 P0 4.10 4.37 4.27 3.59 4.67 21.00 4.20 441.00 P1 6.28 5.87 3.70 5.11 3.41 24.37 4.87 593.90 P2 5.50 4.73 2.64 3.05 3.35 19.27 3.85 371.33 P3 6.40 4.93 5.24 4.77 5.26 26.60 5.32 707.56 Total 22.28 19.90 15.85 16.52 16.69 91.24 18.25 2113.79 Rerata 5.57 4.98 3.96 4.13 4.17 22.81 4.56 Total 2 496.4 396.1 251.2 272.9 278.6 1695.1 339.1 𝒀̅ = 20.06 2. Analisis Sidik Berat Kering SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 67.43 16.86 0.90 tn 3.26 5.41 Perlakukan 3 201.26 67.09 3.57 * 3.49 5.95 Galat 12 225.80 18.82 Total 19 494.49 KK = 21.62 Keterangan: * = berpengaruh nyata 3. Hasil Uji BNT pada Berat Kering Perlakuan JumlahDaun BNT0,05 BNT0,01 (=1.06) (=1.49) P0 4.20 4.20ab 4.20a P1 4.87 4.87b 4.87a P2 3.85 3.85a 3.85a P3 5.32 5.32b 5.32a