Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas tentang kematian janin dalam kandungan yang disebabkan oleh plasenta previa. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya bagi ibu dan janin. Ada beberapa klasifikasi dan penyebab plasenta previa. Penatalaksanaannya meliputi pengawasan ketat, penanganan darurat seperti sesar, serta persalinan dengan berbagai metode sesuai kondisi ibu dan janin. Kasus yang diringkas memu
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas tentang kematian janin dalam kandungan yang disebabkan oleh plasenta previa. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya bagi ibu dan janin. Ada beberapa klasifikasi dan penyebab plasenta previa. Penatalaksanaannya meliputi pengawasan ketat, penanganan darurat seperti sesar, serta persalinan dengan berbagai metode sesuai kondisi ibu dan janin. Kasus yang diringkas memu
Distosia adalah kesukaran dalam persalinan yang dapat disebabkan oleh kelainan kekuatan kontraksi rahim (inertia uteri), kelainan jalan lahir bayi, atau kelainan posisi janin. Inertia uteri dapat berupa hipotonik (kontraksi lemah) atau hipertonik (kontraksi tidak terkoordinasi) dan masing-masing memiliki penyebab serta penanganan yang berbeda.
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan menstruasi dan kelainan hormonal. Secara ringkas, dibahas mengenai berbagai jenis gangguan menstruasi seperti hipermenorhea, hipomenorhea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, dan metroragia. Juga dibahas mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan dari setiap jenis gangguan tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai dysmenorhea, pseudoamenorhea, men
Partograf adalah lembar observasi yang digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin, serta tindakan medis yang diberikan untuk memantau dan membuat keputusan klinik selama persalinan. Partograf digunakan oleh tenaga kesehatan untuk memantau persalinan normal maupun komplikasi, dan berisi informasi tentang kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan kondisi ibu dan janin.
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandungrafaclinic
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV dan berkembang selama 10-20 tahun. Gejalanya meliputi perdarahan per vaginam, keputihan, dan nyeri panggul. Pencegahannya meliputi vaksinasi HPV, deteksi dini, dan menghindari faktor risiko seperti merokok.
Distosia adalah kesukaran dalam persalinan yang dapat disebabkan oleh kelainan kekuatan kontraksi rahim (inertia uteri), kelainan jalan lahir bayi, atau kelainan posisi janin. Inertia uteri dapat berupa hipotonik (kontraksi lemah) atau hipertonik (kontraksi tidak terkoordinasi) dan masing-masing memiliki penyebab serta penanganan yang berbeda.
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan menstruasi dan kelainan hormonal. Secara ringkas, dibahas mengenai berbagai jenis gangguan menstruasi seperti hipermenorhea, hipomenorhea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, dan metroragia. Juga dibahas mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan dari setiap jenis gangguan tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai dysmenorhea, pseudoamenorhea, men
Partograf adalah lembar observasi yang digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin, serta tindakan medis yang diberikan untuk memantau dan membuat keputusan klinik selama persalinan. Partograf digunakan oleh tenaga kesehatan untuk memantau persalinan normal maupun komplikasi, dan berisi informasi tentang kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan kondisi ibu dan janin.
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandungrafaclinic
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV dan berkembang selama 10-20 tahun. Gejalanya meliputi perdarahan per vaginam, keputihan, dan nyeri panggul. Pencegahannya meliputi vaksinasi HPV, deteksi dini, dan menghindari faktor risiko seperti merokok.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan dapat dicegah dengan skrining Pap smear secara teratur. Kanker ini memiliki berbagai stadium dan pengobatan yang meliputi bedah, radiasi, dan kemoterapi bergantung pada stadiumnya. Skrining dan vaksinasi HPV dapat mencegah terjadinya kanker serviks.
Pwnyuluhan kesehatan reproduksi remaja untuk dipaparkan kepada para remaja usia sekolah dan calon pengantin agar mengetahui bahaya reproduksi yang tidak terawasi
Penyuluhan dapat dilakuka pada pusat kesehatan masyarakat ataupun di sekolahan sehingga bisa memberi gambaran singkat mengenai kesehatan reproduksi
Jika tidak disuluh maka akan terjadi ketidaktahuan mengenai reproduksi
Ppt ini dibuat oleh dr adek pitriani
Sebagai berikut ini dianggap sebagai bahan yang penting
Dokumen tersebut membahas pencegahan kanker serviks dan HPV. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri, seperti vaksinasi dan tes pap smear secara teratur. Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian karena kanker pada perempuan di negara berkembang.
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit dan gangguan pada alat reproduksi wanita, termasuk polip, kondisi, endometriosis, penyempitan saluran telur, infertilitas, kelainan sel telur, keputihan, mioma uteri, dan kanker serviks. Berbagai penyebab dan gejala penyakit tersebut dijelaskan secara singkat.
Makalah ini membahas tentang kanker serviks yang merupakan penyakit kanker yang menyerang wanita pada daerah genitalia dan disebabkan oleh virus Human Papillomavirus. Makalah ini menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, stadium, pencegahan, dan pengobatan kanker serviks. Tujuan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang kanker serviks sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim. Biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun dan disebabkan oleh infeksi HPV. Gejala umumnya berupa perdarahan, nyeri, dan keputihan. Diagnosa didasarkan pada biopsi jaringan serviks, sedangkan pengobatannya meliputi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Prognosis tergantung stadium penyakit.
Laporan diskusi membahas kasus wanita usia 40 tahun yang datang dengan keluhan perdarahan vagina. Pemeriksaan menemukan massa berdungkul dan fluor berbau disertai darah. Diskusi mencakup anatomi dan fisiologi kelenjar Bartholin, kanker serviks dan vagina, serta tatalaksana dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Laporan skenario Onkogenesis
1. Laporan Skenario I
Ruang 15
Ny. Aida usia 58 tahun datang ke RSUP Prof. Kandou di poliklinik Ginekologi, dengan keluhan utama
perdarahan dari jalan lahir sejak 1 bulan lalu dengan riwayat keputihan dan kontak bleeding.
Keluhan lain ibu sering merasa pusing dan badan lemah. Ibu telah dikaruniai 6 orang anak dan
menikah sejak usia 16 tahun. Waktu lalu ibu pernah mengikuti KB tablet dan suntik. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik dan ginekologi didapati porsio berbenjol-benjol dan mudah berdarah
sampai proksimal.Kemudian dilakukan biopsi serviks dan jaringan biopsi dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi.Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya
sarang-sarang sel epitel skuamous yang anaplastic.
Kata Sulit:
Kontak bleeding:
Porsio berbenjol-benjol dan mudah berdarah
Biopsi serviks
Anaplastik
(N.B: Joseph, cari akang neh tu pengertian kata sulit hehehe)
Kata Kunci:
Wanita 58 tahun
Keluhan utama: perdarahan dari jalan lahir sejak 1 bulan lalu dengan riwayat keputihan dan kontak
bleeding
Keluhan lain: sering merasa pusing dan badan lemah
PF dan Ginekologi: didapati porsio berbenjol-benjol dan mudah berdarah sampai proksimal
Pemeriksaan histopatologi: adanya sarang-sarang sel epitel skuamous yang anaplastik.
Masalah Dasar:
Wanita 58 tahun dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 bulan lalu dengan riwayat
keputihan dan kontak bleeding dan dengan hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya
sarang-sarang sel epitel skuamous yang anaplastik.
2. Pertanyaan:
Anamnesis
Diagnosis dan Diagnosis banding
Etiologi
Epidemiologi
Patofisiologi
Gambaran Klinis
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
Prognosis
Komplikasi
Edukasi
Interpretasi dari pemeriksaan histopatologi
Aspek biokimia
Hubungan diagnosis dengan ibu yang pernah mengikuti KB
Hubungan menikah muda dengan penyakit yang diderita
Pembahasan:
1. Anamnesis
a. Riwayat perkawinan
Riwayat kawin berapa kali? Menikah pada usia berapa? Lamanya berapa tahun.
b. Riwayat Obstetrik
c. Riwayat Haid
Menarche umur berapa?Haid teratur 28 hari atau tidak?Lamanya berapa hari?Darah
haid biasa?Sakit waktu haid ada tidak?
d. Nafsu makan : menurun?
e. Miksi dan defekasi ada keluhan tidak?
f. Riwayat penyakit yang pernah diderita
DM ada tidak?
Penyakit jantung ada tidak?Hipertensi ada tidak?
3. 2. Diagnosis kerja:
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
ginekologik, pemeriksaan penunjang, dan biopsi.Dalam anamnesis, penderita mengeluhkan
adanya perdarahan pada jalan lahir yang terus menerus selama 1 bulan terakhir.sehabis
senggama. Keputihan juga dikeluhkan penderita Hal ini menunjukkan adanya gejala-gejala
yang mengarah kepada karsinoma serviks. Dalam anamnesis lanjut, penderita menikah di
usia dini (16 tahun), hanya menikah sekali. Di umur 58 tahun, penderita telah memiliki 6
orang anak . Dari hasil ini, sebagian besar sudah mendukung ke arah etiologi karsinoma
serviks seperti koitus pertama pada usia muda (16 tahun dan tingginya paritas. Pada
pemeriksaan ginekologis, pada inspekulo terlihat portio berbenjol-benjol Portio berbenjol-
benjol dan mudah berdarah 1/3 proksimal..Hasil biopsi menunjukkan adanya sel epitel
skuamous yang anaplastik. Menurut FIGO (1994), pada stadium IIA tumor meluas sampai 1/3
atas vaginaDari tanda-tanda yang diperoleh, maka diagnosis sudah sesuai yaitu karsinoma
serviks stadium IIA dan dipastikan dari hasil pemeriksaan biopsi.
Diagnosis banding:
3. Etiologi:
Penyebab Kanker serviks atau kanker Leher Rahim yaitu diantaranya yang paling penting
adalah :
- Tubuh terinfeksi oleh Human papillomavirus (HPV), penyebab yang sangat beresiko tinggi.
HPV ini terdiri lebih dari 100 tipe, tapi yang termasuk pada kanker serviks yaitu tipe 16, dan
18. HPV ini berupa kutil yang timbul di alat kelamin (genitalia), yang berkaitan erat dengan
kanker.
Penyebab lainnya yaitu:
- Menikah di usia muda (sebelum usia 20 tahun)
Kerena leher Rahim belum siap secara matang untuk menerima paparan dari luar
- Paritas tinggi (jumlah kelahiran yang pernah dilahirkan seorang ibu)
Memiliki banyak anak (> 5 anak) janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada
serviks
- Pemakaian alat kontrasepsi (khusus pil dan suntik)
Jika digunakan > 5 tahun dapat memicu resiko kanker serviks karena alat kontrasepsi bisa
meningkatkan daya pembentukan kenker pada virus.
- Kebiasaan merokok
Tubuh dapat terpapar langsung pada diethylstilbestrol sewaktu mengandung dan terinfeksi
Human immunodeficiency (HIV) yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks
- Melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan
Karena virus HPV mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi bisa juga
melalui sentuhan kulit.
4. 4. Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit keganasan di bidang kebidanan dan penyakit
kandungan yang masih menempati posisi tertinggi sebagai penyakit kanker yang
menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008). Kanker serviks adalah kanker leher
rahim / kanker mulut rahim yang di sebabkan oleh virus Human Papiloma Virus
(HPV). Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan
kanker. Penularan virus HPV yang dapat menyebabkan Kanker leher rahim ini dapat
menular melalui seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut.
Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. Gejala yang
mungkin timbul (Umumnya pada stadium lanjut) adalah perdarahan di luar masa haid,
jumlah darah haid tidak normal, perdarahan pada masa menopause (setelah berhenti
haid), keputihan yang bercampur darah atau nanah serta berbau, perdarahan sesudah
senggama, rasa nyeri dan sakit di panggul, gangguan buang air kecil sampai tidak bisa
buang air kecil (Prawirohardjo, 2005). Berdasarkan hasil survey kesehatan oleh Word
Health Organitation (WHO), (2010) dilaporkan kejadian kanker serviks sebesar
500.000 kasus baru di Dunia. Kejadian kanker servik di Indonesia, dilaporkan sebesar
20-24 kasus kanker serviks baru setiap harinya. Kejadian kanker servik di Bali
dilaporkan telah menyerang sebesar 553.000 wanita usia subur pada tahun 2010 atau
43/100.000 penduduk WUS. Berdasarkan AOGIN (2010) Angka ini mengalami
peningkatan sebesar 0,89% sejak tahun 2008 (Anonim, 2010)
5. (yang pathogenesis kita da dapat penjelasan yang lebe jelas mar panjang mo ketik. baca yg
di slide jo nanti kalo diminta baru diperjelas)
6. Gambaran klinis:
a. Keputihan: disebabkan iritasi oleh lesi kanker atau peradangan glandula serviks
karena disebabkan hipersekresi. Dengan progresi penyakit, sekret bertambah, encer
seperti air, berbau amis, bila terjadi infeksi timbul bau busuk atau bersifat purulen.
b. Perdarahan jalan lahir: Mekanisme dari perdarahan kontak berhubungan dengan
faktor penyebabnya. Umumnya sangat berhubungan dengan sifat epitel dari jalan
lahir. Seperti adanya erosi pada serviks dan Ca Serviks yang menyebabkan dinding
dari serviks menjadi lebih tipis sehingga jika coitus terjadi, dapat menyebabkan
perlukaan dan menyebakan perdarahan.
7. Pemeriksaan fisik:
a. Serviks teraba membesar, irregular
b. Teraba lunak
c. Bila tumor tumbuh eksofitik maka terlihat lesi pada porsio atau sudah
sampai vagina.
5. Pemeriksaan penunjang:
Sitologi
Pemeriksaan ini yang dikenal sebagai tes Papanicolaou (tes Pap) sangat bermanfaat untuk
mendeteksi lesi secara dini, tingkat ketelitiannya melebihi 90% bila dilakukan dengan
baik.Sitodiagnosis didasarkan pada kenyataan, bahwa sel-sel permukaan secara terus menerus
dilepaskan oleh epitel dari permukaan traktus genitalis.
Kolposkopi
Peranan tes Pap tidak diragukan lagi sebagai metode yang paling praktis dalam skrining kanker
serviks.Pemeriksaan tes Pap abnormal harus didukung oleh pemeriksaan histopatologik sebelum
melakukan terapi definitif.
Kolpos-kopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan kolposkop, suatu alat yang dapat disamakan
dengan sebuah mikroskop bertenaga rendah dengan sumber cahaya di dalamnya (pembesaran 6-40
kali).Kalau pemeriksaan sitologi menilai perubahan morfologi sel-sel yang mengalami eksfoliasi,
maka kolposkopi menilai perubahan pola epitel dan vaskular serviks yang mencerminkan perubahan
biokimia dan perubahan metabolik yang terjadi di jaringan serviks.
Biopsi
Biopsi dilakukan di daerah abnormal jika SSK terlihat seluruhnya dengan kolposkopi.Jika SSK tidak
terlihat seluruhnya atau hanya terlihat sebagian sehingga kelainan di dalam kanalis servikalis tidak
dapat dinilai, maka contoh jaringan diambil secara konisasi.Biopsi harus dilakukan dengan tepat dan
alat biopsi harus tajam sehingga harus diawetkan dalam larutan formalin 10 %.
Konisasi
Konisasi serviks ialah pengeluaran sebagian jaringan serviks sedemikian rupa sehingga yang
dikeluarkan berbentuk kerucut (konus), dengan kanalis servikalis sebagai sumbu kerucut.Untuk
tujuan diagnostik, tindakan konisasi harus selalu dilanjutkan dengan kuretase.Batas jaringan yang
dikeluarkan ditentukan dengan pemeriksaan kolposkopi.Jika karena suatu hal pemeriksaan
kolposkopi tidak dapat dilakukan, dapat dilakukan tes Schiller. Pada tes ini digunakan pewarnaan
dengan larutan lugol (yodium 5g, kalium yodida 10g, air 100 ml) dan eksisi dilakukan di luar daerah
dengan tes positif (daerah yang tidak berwarna oleh larutan lugol).
Servikografi
Servikografi terdiri dari kamera 35 mm dengan lensa 100 mm dan lensa ekstensi 50 mm. fotografi
diambil oleh dokter, perawat,atau tenaga kesehatan lainnya, dan slide(servikogram) dibaca oleh
yang mahir dengan kolposkop. Disebut negatif atau curiga jika tidak tampak kelainan abnormal,
6. tidak memuaskan jika SSK tidak tampak seluruhnya dan disebut defek secara teknik jika servikogram
tidak dapat dibaca (faktor kamera atau flash)
(Nomor 8 sampe seterusnya ikut yang di slide jo)
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, pasien didiagnosis menderita karsinoma serviks
stadium 2A dengan prognosis 70-90 % harapan hidup sampai 5 tahun bila dilakukan penanganan
yang baik.