Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi kelainan darah dan gangguan akomodasi. Pertama, dijelaskan bahwa darah berperan penting dalam transportasi zat dan homeostatis tubuh. Kemudian dibahas mengenai penyakit-penyakit yang mempengaruhi komponen darah seperti sel darah merah, putih, dan keping darah. Selanjutnya diuraikan gangguan akomodasi mata seperti hiperopia dan miopia beserta penyebabnya
Asam nukleat merupakan biomolekul penting yang mengatur seluruh aktivitas makhluk hidup. Terdiri dari DNA dan RNA, asam nukleat menyandi kode genetik dalam bentuk molekul kompleks yang terdiri atas gula, fosfat, dan basa nitrogen. DNA berbentuk untaian ganda sementara RNA tunggal.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
[Ringkasan]
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mengumpulkan data kesehatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menganalisis status kesehatan dan faktor penentunya. Laporan ini menunjukkan pencapaian indikator kesehatan seperti gizi balita, imunisasi, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta perubahannya dari tahun sebelumnya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ant
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Asam nukleat merupakan biomolekul penting yang mengatur seluruh aktivitas makhluk hidup. Terdiri dari DNA dan RNA, asam nukleat menyandi kode genetik dalam bentuk molekul kompleks yang terdiri atas gula, fosfat, dan basa nitrogen. DNA berbentuk untaian ganda sementara RNA tunggal.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
[Ringkasan]
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mengumpulkan data kesehatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menganalisis status kesehatan dan faktor penentunya. Laporan ini menunjukkan pencapaian indikator kesehatan seperti gizi balita, imunisasi, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta perubahannya dari tahun sebelumnya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ant
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Biosintesis Karbohidrat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolism atau Biosintesis?
2. Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berl
Makalah ini membahas tentang perangkat yang digunakan dalam pembentukan DNA rekombinan dan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan. Beberapa perangkat utama yang dibahas meliputi vektor, enzim restriksi, enzim ligase, dan sel inang. Sedangkan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan mencakup bidang kesehatan seperti produksi insulin dan vaksin, serta bidang pertanian seperti tanaman tahan hama dan peningkatan nil
MacronutrientChapter 1. KARBOHIDRAToleh: Asyifa R.A.
Karbohidrat
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Monosakarida (I)
Monosakarida (II)
Disakarida
Polisakarida I
Polisakarida II
Polisakarida III
FUNGSI KARBOHIDRAT (I)
FUNGSI KARBOHIDRAT (II)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (I)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (II)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (I)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (II)
Protein merupakan komponen penting dalam sel dan tubuh manusia. Protein dibedakan menjadi protein nabati yang berasal dari tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya dan fungsinya dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas proses transkripsi, translasi, dan replikasi DNA. Transkripsi adalah proses sintesis RNA dari DNA menggunakan enzim RNA polimerase. Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik pada mRNA menjadi urutan asam amino. Replikasi DNA adalah proses penyalinan DNA selama proses pembelahan sel.
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"Daniel Gani
Tugas ini membahas penyakit diabetes melitus, mulai dari sejarah penyakit diabetes, pengertian dan klasifikasi diabetes melitus, gejala diabetes melitus, pencegahan diabetes melitus, hingga cara mengobati diabetes melitus.
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut secara merata dalam pelarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh faktor seperti polaritas, temperatur, dan keberadaan garam lain. Bentuk sediaan larutan umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan ketelitian.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai uji untuk lipid, termasuk uji kelarutan, pembentukan emulsi, keasaman, penyabunan, kolesterol, fosfat, dan Salkowski. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip dan prosedur beberapa uji untuk mengidentifikasi jenis lipid dalam suatu sampel.
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Wulung Gono
Dokumen tersebut berisi daftar istilah-istilah yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat dan nama penyakit, dengan penjelasan singkat mengenai makna masing-masing istilah. Beberapa istilah yang disebutkan antara lain amara, stomakika, analgetika, antelmintika, antihipertensi, dan antipiretika yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat, serta gonorrhoe, konstipasi, parkinson, dan trikhomoniasis se
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Biosintesis Karbohidrat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolism atau Biosintesis?
2. Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berl
Makalah ini membahas tentang perangkat yang digunakan dalam pembentukan DNA rekombinan dan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan. Beberapa perangkat utama yang dibahas meliputi vektor, enzim restriksi, enzim ligase, dan sel inang. Sedangkan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan mencakup bidang kesehatan seperti produksi insulin dan vaksin, serta bidang pertanian seperti tanaman tahan hama dan peningkatan nil
MacronutrientChapter 1. KARBOHIDRAToleh: Asyifa R.A.
Karbohidrat
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Monosakarida (I)
Monosakarida (II)
Disakarida
Polisakarida I
Polisakarida II
Polisakarida III
FUNGSI KARBOHIDRAT (I)
FUNGSI KARBOHIDRAT (II)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (I)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (II)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (I)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (II)
Protein merupakan komponen penting dalam sel dan tubuh manusia. Protein dibedakan menjadi protein nabati yang berasal dari tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya dan fungsinya dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas proses transkripsi, translasi, dan replikasi DNA. Transkripsi adalah proses sintesis RNA dari DNA menggunakan enzim RNA polimerase. Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik pada mRNA menjadi urutan asam amino. Replikasi DNA adalah proses penyalinan DNA selama proses pembelahan sel.
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"Daniel Gani
Tugas ini membahas penyakit diabetes melitus, mulai dari sejarah penyakit diabetes, pengertian dan klasifikasi diabetes melitus, gejala diabetes melitus, pencegahan diabetes melitus, hingga cara mengobati diabetes melitus.
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut secara merata dalam pelarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh faktor seperti polaritas, temperatur, dan keberadaan garam lain. Bentuk sediaan larutan umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan ketelitian.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai uji untuk lipid, termasuk uji kelarutan, pembentukan emulsi, keasaman, penyabunan, kolesterol, fosfat, dan Salkowski. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip dan prosedur beberapa uji untuk mengidentifikasi jenis lipid dalam suatu sampel.
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Wulung Gono
Dokumen tersebut berisi daftar istilah-istilah yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat dan nama penyakit, dengan penjelasan singkat mengenai makna masing-masing istilah. Beberapa istilah yang disebutkan antara lain amara, stomakika, analgetika, antelmintika, antihipertensi, dan antipiretika yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat, serta gonorrhoe, konstipasi, parkinson, dan trikhomoniasis se
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia seperti anemia, leukimia, hipertensi, hemofilia, sklerosis, dan varises beserta gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia seperti anemia, leukimia, hipertensi, hemofilia, sklerosis, dan varises beserta gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.
Hematologi mempelajari penyakit darah dan organ pembentuk darah. Ahli darah memeriksa dan mengobati pasien dengan gangguan darah seperti anemia dan leukemia. Leukosit adalah sel darah putih yang melindungi tubuh dari infeksi. Jumlah leukosit dapat naik atau turun karena berbagai penyebab seperti infeksi, kanker, atau obat-obatan.
Makalah ini membahas tentang golongan darah yang terdiri dari 4 bab. Bab pertama membahas pendahuluan dan tujuan makalah. Bab 2 membahas pengertian darah, sistem peredaran darah, gangguan sistem peredaran darah, dan golongan darah. Bab 3 menjelaskan penemuan sistem golongan darah ABO dan distribusinya. Bab akhir membahas pengaruh golongan darah terhadap pencernaan dan kepribadian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Dokumen tersebut membahas tentang anemia gravidarum yang merupakan kondisi penurunan hemoglobin pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan oksigenasi janin. Anemia ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi, patofisiologi, dan jenis-jenis anemia yang dapat terj
1. Teks membahas tentang polisitemia, yaitu kondisi kelebihan produksi sel darah merah oleh sumsum tulang.
2. Terdapat dua jenis polisitemia, yakni primer yang disebabkan kelainan genetik dan sekonder yang diakibatkan faktor lingkungan seperti hipoksia.
3. Patofisiologi polisitemia melibatkan mutasi gen JAK2 yang menyebabkan perbanyakan semua komponen darah tanpa kontrol, meningkatkan resiko
Similar to Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi (20)
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
Laporan ini membahas tentang Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Indofarma Global Medika Cabang Medan. Laporan ini bertujuan untuk memahami peran apoteker di pedagang besar farmasi, memahami praktek distribusi obat, dan memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik. PKPA dilaksanakan selama 4 bulan dan memberikan pengalaman tentang pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi.
Laporan seminar Praktik Kerja Profesi Apoteker Universitas Sumatera Utara di Apotek. Membahas tentang pengelolaan perbekalan farmasi, pengelolaan apotek, pengelolaan obat, skrining resep, pajak, Pelayanan Informasi Obat, dll.
Pasien dirawat selama 3 hari untuk menerima kemoterapi siklus ketiga untuk pengobatan kanker ovariumnya dan anemia. Kondisi pasien membaik selama perawatan dengan peningkatan hemoglobin dan berkurangnya keluhan mual dan lemas. Pasien diberikan edukasi tentang penanganan efek samping kemoterapi.
Laporan Kasus Kanker Ovarium dan AnemiaMaulana Sakti
Kemoterapi bertujuan untuk mengobati kanker dengan memberikan obat sitotoksik secara intravena untuk membunuh sel kanker. Terdapat beberapa tujuan kemoterapi yaitu kuratif untuk mengobati tumor sensitif, adjuvan setelah operasi, dan neoadjuvan sebelum operasi atau radioterapi untuk mengecilkan tumor.
Kemoterapi, Manajemen Ekstravasasi, serta Algoritma Efek Samping KemoterapiMaulana Sakti
Pembahasan singkat mengenai kemoterapi, termasuk syarat, manajemen ekstravasasi, klasifikasi dan administrai obat, serta algoritma manajemen efek samping kemoterapi.
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
Tatanama zat kimia menggunakan nama Latin, nama lain, dan nama Indonesia. Nama garam dan senyawa ditulis dengan menyebutkan unsur logam dan asam dalam bentuk tertentu. Nama tanaman obat mencantumkan nama genus, spesies, dan bagian tanaman yang digunakan."
Bahan presentasi tugas mata kuliah Farmasi Industri tentang Praregistrasi Sediaan Farmasi, Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang persyaratan mutu dalam pembuatan suspensi oral ampisilin. Terdapat spesifikasi produk jadi, spesifikasi bahan, dan metode analisis zat aktif yang harus dipenuhi. Prosedur pembuatan dan pengujian mutu harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
Summary of Pharmacists's Ethics and Discipline CourseMaulana Sakti
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan disiplin apoteker. Etika dan moral memiliki makna yang sama yaitu kebiasaan dan merupakan nilai-nilai serta norma yang menjadi pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok. Disiplin adalah tata tertib dan kepatuhan terhadap peraturan. Seorang apoteker yang baik diharapkan dapat menguasai pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara seimbang. Kode etik ap
Suspensi Nanopartikel Kitosan sebagai Obat LukaMaulana Sakti
Uji suspensi nanopartikel kitosan-natrium tripolifosfat sebagai obat luka pada kelinci menunjukkan bahwa suspensi nanopartikel kitosan mempercepat penyembuhan luka dengan luka yang diberikan suspensi sembuh lebih cepat dalam 12 hari dibandingkan luka tanpa suspensi yang masih mengalami inflamasi dan epidermis tidak normal.
Dokumen ini membahas pengembangan alat penghantaran obat cacing oral berbentuk intraruminal delivery device (RRD) untuk sapi. RRD dirancang untuk melepaskan obat secara berkelanjutan selama 23 hari guna membangun kekebalan tubuh sapi terhadap parasit selama musim penggembalaan awal. Uji coba RRD yang berisi levamisole hidroklorida pada sapi menunjukkan jumlah telur parasit yang lebih rendah dibandingkan obat konven
Formulasi Sediaan Veteriner dan HerbisidaMaulana Sakti
Dokumen tersebut membahas beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam formulasi sediaan veteriner seperti sifat bahan aktif, stabilitas sediaan, karakteristik sediaan, dan uji farmakologi. Ada perbedaan pengujian sediaan untuk hewan dan manusia seperti ukuran kemasan, paparan suhu, dan mekanisme pelepasan obat. Bentuk sediaan cair umumnya diberikan secara oral, parenteral, dan dermal pada hewan.
Microencapsulation for Cosmetic ApplicationMaulana Sakti
Microencapsulation can protect, stabilize, or control the release of core materials like fragrances, flavors, and oils. Traditional microcapsules are 1-500 μm due to production limitations, but smaller capsules are less prone to rupture. The document describes methods of microencapsulation including chemical processes like coacervation and physical processes like fluidized beds. Solid lipid nanoparticles (SLNs) produced via melt-emulsification-chill encapsulate sunscreen effectively, increasing sun protection factor by dispersing the active and forming a uniform film. SLNs show no changes after storage and allow customization for applications. Microencapsulation can increase efficacy while decreasing formulation complexity.
1. Metode reduksi aldehida aromatik menjadi alkohol menggunakan daun jagung dan pisang segar sebagai katalis telah dikembangkan. 2. Hasil reduksi menggunakan daun jagung lebih baik dibanding daun pisang. 3. Reaksi samping seperti dekarboksilasi asam karboksilat dan hidrolisis ester tidak terjadi.
Presentasi Rancangan Obat - Studi In Silico HKSA Senyawa Turunan BenzimidazoleMaulana Sakti
Studi ini mengkaji hubungan antara struktur dan aktivitas senyawa turunan benzimidazole sebagai inhibitor DNA gyrase untuk penyakit tuberkulosis dengan menggunakan pendekatan in silico. Metode yang digunakan meliputi pembentukan model HKSA, docking molekuler, penentuan fitur farmakofor, virtual screening, uji toksisitas, dan profil farmakokinetik. Hasilnya menunjukkan empat prediktor berpengaruh terhadap aktivitas senyawa dan senyawa tertentu
Pemberian Obat Rute Parenteral dan Desain Injeksi Susteined ReleaseMaulana Sakti
Dokumen tersebut membahas mengenai keuntungan pemberian obat secara parenteral melalui rute injeksi yang dapat memberikan onset aksi cepat dan menjaga tingkat konsentrasi sistemik obat. Beberapa senyawa obat hanya dapat diberikan melalui rute injeksi karena tidak aktif jika diberikan secara oral. Pengembangan sistem injeksi lepas lambat bertujuan memperpanjang efek obat, mengurangi frekuensi dosis, dan meningkatkan ke
Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalMaulana Sakti
Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan. Konsepsi ini lahir dari latar belakang sejarah, geografi, dan geopolitik Indonesia sebagai negara kepulauan yang pernah terpecah belah.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi massal jarak jauh
berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri.
Transportasi semacam itu penting untuk memelihara homeostatis. Darah berperan
dalam homeostatis berfungsi sebagai medium untuk membawa berbagai bahan ke
dan dari sel, menyangga perubahan pH, mengangkut kelebihan panas ke permukaan
tubuh untuk di keluarkan, berperan penting dalam sistem perubahan tubuh, dan
memperkecil kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pada pembuluh darah.
Darah membentuk sekitar 8% berat tubuh total dan memiliki volume rata-
rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Darah manusia berwarna merah,
antara merah terang apabila mengandung banyak oksigen sampai merah tua, apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Karena darah sangat
penting, harus terdapat mekanisme yang dapat memperkecil kehilangan darah
apabila terjadi kerusakan pembuluh darah. Tanpa darah, manusia tidak dapat
melawan infeksi atau kuman penyakit dan bahan-bahan sisa yang dihasilkan tubuh
tidak dapat dibuang.
Manusia memiliki mata disebelah kiri dan kanan. Kehilangan atau
kerusakan salah satu bola mata dapat mengganggu penglihatan. Berdasarkan data
WHO (2012) terdapat 285 juta orang di dunia yang mengalami gangguan
penglihatan, dimana 39 juta orang mengalami kebutaan dan 246 juta orang
mengalami penglihatan kurang (low vision). Tajam penglihatan sudah dikatakan
low vision dengan visus 6/18. Secara global, gangguan penglihatan tersebut
disebabkan oleh kelainan refraksi 43%, katarak 33% dan glaukoma 2%. Meskipun
demikian, bila dikoreksi dini sekitar 80% gangguan penglihatan dapat dicegah
maupun diobati.
Berdasarkan uraian di atas penulis merangkum tentang patofisiologi
kelainan darah dan gangguan akomodasi sebagai tugas mata kuliah Patofisiologi
semester ganjil.
2. 2
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Untuk mengetahui secara umum patofisiologi kelainan darah.
b. Untuk mengetahui secara umum patofisiologi gangguan akomodasi.
3. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Patofisiologi Kelainan Darah
Terdapat dua jenis pembuluh darah, yang mengalirkan darah ke seluruh
tubuh, yaitu arteri dan vena. Arteri adalah pembuluh yang membawa darah, yang
mengandung oksigen dari jantung dan paru-paru menuju ke seluruh tubuh.
Sedangkan vena adalah pembuluh yang membawa darah mengalir kembali ke
jantung dan paru-paru. Darah yang mengalir melalui kedua pembuluh tersebut
terdiri atas tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit) yang terendam dalam cairan kompleks.
plasma sendiri berupa cairan, 90% terdiri dari air yang berfungsi sebagai medium
untuk mengangkut berbagai bahan dalam darah.
Darah akan menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda tergantung pada
kondisi tubuh, sehingga darah dapat menjadi pendeteksi keadaan tubuh terutama
saat tubuh dalam keadaan sakit. Penyakit tertentu memiliki kondisi darah tertentu
pula, berdasarkan perubahan susunan kimiawi atau sel-sel darah yang merupakan
sebagai petunjuk adanya penyakit darah atau dapat pula sebagai petunjuk adanya
penyakit lain. Beberapa penyakit dan kondisi yang mempengaruhi darah dapat
diklasifikasikan berdasarkan jenis sel darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih,
dan keping darah juga ada penyakit sistem pembekuan darah.
2.1.1 Penyakit Sel Darah Merah
Penurunan jumlah sel darah merah memacu sumsum tulang untuk
meningkatkan pelepasan sel-sel darah merah abnormal yang berukuran kecil dan
kekurangan hemoglobin. Kondisi yang paling umum yang mempengaruhi sel darah
merah adalah anemia. Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan
jumlah massa sel darah merah, sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer (penurunan
oxygen carrying capacity). Secara praktis, anemia ditunjukkan oleh penurunan
kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung sel darah merah.
Penyebab-penyebab anemia dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
anemia yang disebabkan gangguan akibat berkurangnya pembentukan sel darah
4. 4
merah dan anemia, yang disebabkan oleh adanya peningkatan penghancuran sel
darah merah.
Beberapa kondisi dapat menyebabkan berkurangnya pembentukan sel darah
merah, di antaranya: (a) Anemia Defisiensi Besi, (b) Anemia Pernisiosa, (c)
Anemia Defisiensi Asam Folat, (d) Anemia karena penyakit kronis, dan (e) Anemia
Sideroblastik.
Dalam keadaan normal, sel darah merah mempunyai waktu hidup 120 hari.
Jika menjadi tua, sel pemakan dalam sumsum tulang, limpa dan hati dapat
mengetahuinya dan merusaknya. Jika suatu penyakit menghancurkan sel darah
merah sebelum waktunya (hemolisis), sumsum tulang berusaha menggantinya
dengan mempercepat pembentukan sel darah merah yang baru, sampai 10 kali
kecepatan normal. Tetapi jika sel darah merah dihancurkan jauh lebih cepat
daripada penggantiannya, orang tersebut akan mengidap anemia.
Beberapa penyebab dari meningkatnya penghancuran sel darah merah,
diantaranya: (a) Kekurangan G6PD, (b) Anemia hemolotik, (c) Pembesaran limpa,
(d) Kerusakan mekanik pada sel darah merah, dan (e) Reaksi autoimun terhadap sel
darah merah.
2.1.2 Penyakit Sel Darah Putih
Beberapa jenis penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada sel darah
putih, antara lain: (a) Leukimia, (b) Burkitts Lympoma, (c) Neutropenia, dan (d)
HIV.
Leukimia adalah kanker salah satu jenis sel darah putih di sum-sum tulang.
Leukimia terjadi pada penderita yang ditemukan banyak sel darah putih, dimana sel
darah putih yang tampak banyak merupakan sel muda yang muda, misalnya
promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal
dari sel lainnya. Leukimia dapat diklasifikasikan berdasarkan prevalensi empat tipe
utama, diantaranya: (a) Leukimia limfositik akut, (b) Leukimia mielositik akut, (c)
Leukimia limfositik kronis, dan (d) Leukimia mielositik kronis.
Burkitts Lympoma adalah jenis penyakit non-Hodgkin Lymphoma (NHL)
yang paling sering terjadi pada anak-anak muda berusia sekitar 12 dan 30 tahun.
Neutropenia adalah penurunan jumlah sel darah putih neutrofil.
Neutropenia terjadi saat tidak terdapat sel darah putih jenis tertentu yang cukup
5. 5
untuk melindungi tubuh melawan infeksi bakteri. Orang-orang yang meminum
obat-obat kemoterapi untuk membunuh kanker mungkin dapat menjangkit
neutropenia.
Human Immunideficiency Virus (HIV) menyerang sel-sel darah putih jenis
ertentu (limfosit), yang bekerja melawan infeksi. Infeksi karena virus dapat
menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), menyebabkan
tubuh mudah terserang infeksi dan beberapa penyakit lain. Remaja dan orang
dewasa dapat terjangkit penyakit ini, melalui hubungan seksual dengan orang yang
terinfeksi atau dari penggunaan bersama jarum yang terkontaminasi yang
digunakan untuk menyuntikkan obat, narkoba atau tinta tato.
2.1.3 Penyakit Keping Darah
Salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya kelainan pada
keeping darah adalah Thrombocytopenia atau jumlah keping darah yang lebih
rendah dari seharusnya. Biasanya didiagnosa karena seseorang mengalami
pendarahan atau pembengkakan yang tidak normal. Thrombocytopenia dapat
terjadi saat seseorang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, terjangkit infeksi atau
leukemia, atau saat tubuh menggunakan keping darah terlalu banyak. Idiopathic
Thrombocytopenia Purpura (ITP) adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh
menyerang dan menghancurkan keping darah.
2.1.4 Penyakit Sistem Pembekuan Darah
Sistem pembekuan darah bergantung pada keping darah dan juga seberapa
banyak jumlah faktor pembeku dan komponen darah lain. Jika cacat turunan
mempengaruhi salah satu komponen ini, seseorang dapat mengalami kelainan
pendarahan. Kelainan pendarahan yang umum terdiri dari: (a) Hemofilia, dan (b)
Penyakit Von Willeberd.
Kondisi turunan yang khususnya hampir hanya dialami oleh pria,
menyebabkan kekurangan faktor-faktor pembeku tertentu dalam darah. Orang-
orang dengan hemofilia parah berada dalam resiko pendarahan berlebihan dan
pembengkakan setelah pemeriksaan gigi, operasi, dan trauma. Selama hidupnya,
mereka mungkin seringkali mengalami pendarahan dalam, walaupun saat mereka
sedang tidak terluka. Pada penyakit Von Willeberd, penderita mengalami kelainan
6. 6
pendarahan turunan yang paling umum, juga melibatkan penurunan faktor
pembeku. Ini terjadi baik pada pria maupun wanita.
2.2 Gangguan Akomodasi
Kelainan refraksi adalah kelainan pembiasan sinar pada mata, sehingga
sinar tidak difokuskan pada retina atau bintik kuning, tetapi dapat di depan atau di
belakang bintik kuning dan mungkin tidak terletak pada satu titik fokus (Hartanto
& Inakawati, 2010). Kelainan refraksi memiliki prevalensi cukup tinggi di
Indonesia, yaitu sebesar 24,7 dan pada anak-anak usia sekolah dasar sebesar 10%
dari 66 juta anak Indonesia.
Kelainan refraksi merupakan kelainan kondisi mata yang paling sering
terjadi. Miopia adalah salah satu kelainan refraksi pada mata yang memiliki
prevalensi tinggi di dunia. Dalam pengamatan selama beberapa dekade terakhir
menunjukkan bahwa rata-rata prevalensi miopia telah mengalami peningkatan dan
ada epidemi miopia di Asia.
Sekitar 148 juta atau 51% penduduk di Amerika Serikat memakai alat
pengoreksi gangguan refraksi, dengan penggunaan lensa kontak mencapai 34 juta
orang. Angka kejadian rabun jauh meningkat sesuai dengan pertambahan usia.
Jumlah penderita rabun jauh di Amerika Serikat berkisar 3% antara usia 5-7 tahun,
8% antara usia 8-10 tahun, 14% antara usia 11-12 tahun dan 25% antara usia 12-17
tahun. Pada etnis tertentu, peningkatan angka kejadian juga terjadi walaupun
presentase tiap usia berbeda. Etnis Tiongkok memiliki insiden rabun jauh lebih
tinggi pada seluruh usia. Studi nasional Taiwan menemukan prevalensi sebanyak
12% pada usia 6 tahun dan 84% pada usia 16-18 tahun. Angka yang sama juga
dijumpai di Singapura dan Jepang.
Orang-orang yang mengalami kelainan refraksi tidak saja harus
menanggung beban fisik, melainkan mereka juga memiliki konsekuensi sosial dan
finansial. Penglihatan merupakan suatu yang secara signifikan memberikan
pengaruh dalam pilihan karir dan aktivitas seseorang, contohnya saja pada anak-
anak yang memiliki kelainan refraksi ditemukan 25% dari mereka tidak mampu
menunjukkan performa yang maksimal dalam bidang akademik dibanding degan
anak-anak yang tidak mengalami kelainan refraksi. Selain itu, 60% anak-anak
dengan masalah belajar dilaporkan juga mengalami kelainan pada penglihatannya.
7. 7
2.2.1 Hiperopia (Pengliatan Jauh)
Hiperopia atau dikenal sebagai “Penglihatan Jauh”, biasanya akibat bola
mata terlalu pendek, atau kadang-kadang karena system lensa terlalu lemah. Pada
keadaan ini, cahaya sejajar kurang dibelokkan oleh sistem lensa yang relaks
sehingga tidak terfokus di retina. Untuk mengatasi kelainan ini, otot siliaris
berkontraksi untuk meningkatkan kekuatan lensa. Dengan menggunakan
mekanisme akomodasi, pasien hiperopia dapat memfokuskan bayangan dari objek
jauh di retina. Bila pasien hanya menggunakan sebagian dari kekuatan dari otot
siliarisnya untuk melakukan akomodasi jarak jauh, ia masih memiliki sisa daya
akomodasi, dan objek yang semakin mendekati mata dapat juga terfokus jelas saat
otot silliaris telah berkontraksi maksimum. Pada orang tua, sewaktu lensa menjadi
“presbiop”, seseorang dengan mata jauh sering tidak dapat berakomodasi cukup
kuat untuk memfokuskan objek jauh sekali pun, apalagi untuk objek dekat.
2.2.2 Miopia (Penglihatan Dekat)
Sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh difokuskan di
depan retina. Keadaan ini biasanya akibat bola mata terlalu panjang, tapi dapat pula
disebabkan oleh daya bias sistem lensa yang terlalu kuat. Tidak ada mekanisme
bagi mata miopia untuk mengurangi kekuatan lensanya sampai lebih kecil dari
kekuatannya bila otot siliaris dalam keadaan relaksasi sempurna. Pasien miopia
tidak memiliki mekanisme untuk memfokuskan bayangan dari objek jauh dengan
jelas di retina. Namun bila objek didekatkan ke mata, benda tersebut akhirnya
menjadi cukup dekat sehingga bayangannya dapat difokuskan. Kemudian, bila
objek terus didekatkan ke mata, pasien miopia dapat menggunakan mekanisme
akomodasi agar bayangan yang terbentuk tetap tefokus dengan jelas.
2.2.3 Astigmatisma
Astigmatisma adalah kelainan refraksi mata yang menyebabkan bayangan
pada satu bidang difokuskan pada jarak yang berbeda dari bidang yang tegak lurus
terhadap bidang tersebut. Hal ini paling sering disebabkan oleh terlalu besarnya
lengkung kornea pada salah satu bidang mata. Contoh lensa astigmatis adalah
permukaan lensa seperti telur yang terletak pada sisi datangnya cahaya. Derajat
8. 8
kelengkungan bidang yang melalui sumbu panjang telur tidak sama besar dengan
derajat kelengkungan pada bidang yang melalui sumbu pendek.
9. 9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kelainan Darah
- Penyakit sel darah merah
- Penyakit sel darah putih
- Penyakit keeping darah
- Penyakit system pembekuan darah
3.2 Gangguan Akomodasi
- Hiperopia
- Miopia
- Astigmatisma
10. 10
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E. J. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Hedge, S. P., Dayanidhi, V., dan Sriram. 2015. Study of Pattern of Change in
Handwriting Class Characters with Different Grades of Myopia. Journal of
Clinical and Diagnostic Research.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi II. Jakarta: EGC.