SlideShare a Scribd company logo
Anatomi dan fisiologi
sistem hematologi
Karyo
Sistem HEMATOLOGI
 Darah
 Tempat produksi darah (sumsum tulang dan nodus limpa)
Darah merupakan media transpor tubuh, volume
darah sekitar 7 - 10 % dari berat badan normal
dan berjumlah sekitar 5 liter.
Darah terdiri dari 2 komponen yaitu :
1. plasma darah
2. butir2 darah.
Plasma darah, bagian cair darah yg terdiri dari
air, elektrolit (mineral) dan protein darah.
Butir2 darah (blood corpuscles) t.d :
1.Eritrosit, sel darah merah, transpor O2 dan
CO2.
2. Leukosit, sel darah putih, mengatasi infeksi.
3. Trombosit, pecahan sel, utk pembekuan
darah.
sel ini hidup dalam beberapa hari, kemudian
dibentuk lagi sel yg baru/hematopoetis dalam
sumsum tulang.
 Protein terdiri dari :
 Albumin, 53 %, utk mempertahankan volume darah.
 Globulin, 43 %, untuk pembentukan anti bodi.
 Fibrinogen, 4 %, untuk pembekuan darah.
 Unsur organik (mineral), Na, K, Ca, F, Fe, Iodium.
 Unsur anorganik, Nitrogen non protein, asam urat,
Xantin, asam amino, lemak netral, fosfo lipid,
kholesterol dan glukosa.
 Berbagai enzym, seperti amylase memecah amylum,
protease memecah protein, lipase memecah lipid.
 Plasma juga berisi gas yaitu O2, CO2, hormon, enzym
dan antigen.
Sel darah merah (eritrosit) berupa cakram bikonkaf, cekung
pada kedua sisinya, berjumlah 4500 000 sampai 5500 000 per
milimeter kubik.
Memerlukan protein karena terbentuk dari asam amino.
Memerlukan zat besi, wanita memerlukan zat besi lebih
banyak, begitu juga waktu hamil.
Menurut data dari WHO, lebih dari 40% ibu hamil
mengalami kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi dapat menghambat proses
pertumbuhan janin dan berisiko terserang berbagai
macam penyakit.
Selain saat hamil, zat besi juga dibutuhkan hingga tiga
bulan pasca melahirkan atau saat menyusui.
 Dibentuk dalam sumsum tulang, lama hidupnya kira2 115 hari,
kemudian mati dihancurkan dihati dan limfa.
 Komponen utama sel darah merah adalah hemoglobin yaitu protein
yg kaya zat besi yg mempunyai daya gabung/afinitas terhadap
oksigen dan membawa oksigen dari paru2 ke jaringan. Normalnya 15
gr%.
 Golongan darah : terdiri dari golongan AB, A, B, dan O.
 Golongan AB dp memberi darah pada AB.
 Golongan A dp memberi kepada A dan AB
 Golongan B dp memberi kepada B dan AB
 Golongan O dapat utk semua golongan. Sebaiknya
transfusi dilakukan dengan golongan yang sama.
Sel darah merah digambarkan dalam ukuran
dan jumlah hemoglobinnya.
Normositik, sel yg ukuran normal.
Normokhromik, sel dg jumlah Hb normal.
Mikrositik, sel dg ukuran terlalu kecil.
Makrositik, sel dg ukuran terlalu besar.
Hipokromik, sel dg jumlah Hb sedikit.
Hiperkromik, sel dg jumlah Hb terlalu
banyak.
 Sel darah putih (leukosit), lebih besar dari eritrosit, tapi
jumlahnya lebih kecil yitu dalam setiap milimeter kubik
terdapat 6000 – 10 000 sel darah putih.
 Terdiri dari granulosit atau sel polimorfonuklear kira2 75
% t.d
1. eosinofil,
2. basofil
3. neutrofil,
4. sel yg tidak bergranula yaitu limfosit T dan B, monosit,
makrofrag.
Kekurangan granulosit disebut
granulositopenia, kalau tidak ada
granulosit disebut agranulositosis yg
dapat terjadi setelah makan obat
tertentu termasuk antibiotika.
Limfosit membentuk 25 % dari sel darah
putih, dibentuk dalam kelenjer limfe
dan sumsum tulang, sel ini non granuler.
Monosit adalah sel berukuran besar yg
bersifat fagosit (pemakan).
 Fungsi sel darah putih :
 Granulosit dan monosit mempunyai peran penting dalam
melindungi tubuh terhadap mikroorganisme, dengan
kemampuan sebagai fagosit (fago = saya makan).
 Fungsi limfosit membentuk antibodi (badan penangkis)
yg penting untuk melindungi tubuh terhadap infeksi dan
kekebalan (imunitas).
 Leukositosis adalah jumlah keseluruhan sel darah putih
lebih dari 10 000 per milimeter kubik.
 Leukopenia adalah sel dara putih kurang dari 6000
permilimeter kubik.
 Limfositosis adalah pertambahan jumlah limfosit yg
tinggi.
 Agranulositosis adalah tidak adanya sel
polimorfonuklear atau granulosit.
 Trombosit. Adalah pecahan sel atau keping darah yg
berperan untuk pembekuan atau penggumpalan darah,
dibentuk dalam sumsum tulang, berbentuk cakram
bulat, oval, bikonveks, tidak berinti dan hidup sekitar
10 hari. Jumlah normal 150 000 – 400 000/mililiter.
 Berperan penting dalam pembekuan darah
 Plasma darah, adalah bagian darah encer tanpa sel
darah yg terdiri dari 90 % air dan zat lain seperti :
 Fibrinogen untuk pembekuan.
 Protein darah (albumin, globulin) utk meningkatkan
viskositas (kekentalan) darah dan keseimbangan cairan
tubuh.
 Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan
vitamin).
 Hormon yaitu zat yg dihasilkan oleh kelenjer endokrin
dalam tubuh.
 Antibodi.
 Fisiologi sistem hematologi :
 Sebagai alat pengangkut O2, CO2, sari makanan, sisa
makanan, dan hasil metabolisme jaringan.
 Mengatur keseimbangan cairan tubuh.
 Mengatur panas tubuh
 Mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dan
mencegah perdarahan.
Gangguan sel darah merah :
Anemia adalah keadaan dimana eritrosit
dan masa hemoglobin tidak memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen
bagi tubuh. Atau secara umum
penurunan kadar hemoglobin serta
hitung eritrosit dan hematokrit dibawah
normal, seperti laki2 dewasa Hb < 13
gr/dl, perempuan dan anak2 <12gr/dl,
hematokrit < 30 %, eritrosit < 4 juta.
 Timbulnya anemia karena kegagalan sumsum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan.
 Kegagalan sumsum tulang terjadi karena kekurangan
nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab yg
tidak diketahui.
 Gejala adalah anoksia(kehilangan O2) organ target dan
mekanisme kompensasi terhadap anemia.
 Gejala umum, gangguan sistem kardio vaskuler seperti
lesu, lelah, palpitasi, takikardi, sesak nafas, angina dan
gagal jantung.
 Ganguan sistem saraf, sakit kepala, pusing, telinga
mendenging, mata kunang2, kelemahan otot,
irritabilitas, lesu dan rasa dingin pada ekstremitas.
 Gangguan sistem urogenital, gangguan haid dan libido
menurun.
 Epitel, warna pucat pada kulit, mukosa, rambut tipis
dan halus, elastisitas kulit menurun.
 Macam anemia :
 Anemia aplastik, adalahanemia normositer normokrom
yg disebabkan oleh disfungsi sumsum tulang sehingga
seldarah yg mati tidak diganti, dengan tanda
pansitopenia.
 Penyebab, bisa genetik, obat2an dan bahan kimia,
infeksi, radiasi, reaksi imunologis, leukemia dll.
 Anemia defisiensi besi. Adalah anemia akibat kosongnya
cadangan besi tubuh sehingga pembentukan hemoglobin
berkurang.
 Penyebab. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun,
faktor nutrisi, kebutuhan besi meningkat, gangguan
absorbsi besi.
 Anemia megaloblastik, adanya sel megaloblas dalam
sumsum tulang, disebabkan oleh anemia pernisiosa
(belum pernah ada di indonesia).
 Disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat.
 Anemia hemolitik, disebabkan oleh karena proses
hemolisis yaitu pemecahan eritrosit
 Merupakan anemia yg tidak sering dijumpai , seperti
anemia sel sabit, malaria, penyakit hemolitik pada bayi
dan reaksi transfusi.
 Anemia sel sabit (cycle cell anemia) diwariskan dari
orang tua karena hemoglobinopati (Hb yang cacat
/HbS).
 Polisitemia vera/polisitemia primer, suatu keganasan sel
induk hemapoitik sehingga jumlah eritrosit, leukosit dan
trombosit meningkat dan splenomegali. Lebih banyak
wanita dari pria, biasanya usia diatas 40 tahun. Etiologi
belum diketahui. Bisa juga pada volume darah yg
berkurang seperti dehidrasi /hemo konsentrasi.
 Leukemia. Merupakan penyakit yg ditandai dengan
proliferasi dini yg berlebihan dari sel darah putih.
Disebut juga sebagai keganasan hematologis akibat
neoplastik yg disertai gangguan differensiasi pada
berbagai tingkat sel induk hemapoitik. (banyak sel muda
dalam sumsum tulang), laki lebih banyak dari wanita
(laki 2 kali lebih banyak dari wanita)
 Etiologi belum dapat diidentifikasi, tapi ada beberapa
faktor penyebab yaitu : faktor genetik, sinar radio aktif
dan virus.
 Pada anak2 penderita Down sindrom lebih banyak
menderita leukemia akut, juga pada kelainan kromosom
21 dapat terjadi leukemia akut.
Leukemia akut merupakan proliferasi sel
leukosit yg abnormal, ganas, jumlahnya
berlebihan, dapat terjadi anemia,
trombositopenia dan diakhiri dengan
kematian.
Gejala : rasa lelah, panas tanpa infeksi,
purpura, nyeri tulang dan sendi, penurunan
berat badan, sering ditemukan massa
abnormal, splenomegali, hepatomegali,
limfadenopati, ekimosis dan perdarahan
retina.
 Laboratorium, ditemukan sel muda limfoblast,
leukositosis, kadang2, leukopenia (rendahnya sel darah
putih), Hb dan trombosit rendah, sumsum tulang banyak
sel muda yg banyak.
 Terapi, Vincristine, prednison, asparaginase,
daunorubicin.
 Prognosa, pada anak2 umumnya baik.
 Leukemia kronik, merupakan leukemia mieloid atau
leukemia granulositik kronis. Ditandai dengan produksi
berlebihan sel granulosit muda, timbul perlahan2.
 Gejala, hiperkatabolik, berat badan menurun, lemah,
anoreksia, keringat malam, splenomegali, hepatomegali
jarang terjadi, gejala Gout, gangguan penglihatan,
anemia.
 Limfoma maligna : merupakanpenyakit keganasan
primer jaringan limfoid yg bersifat solid (padat)
dankadang2 dapat menyebar secara sistemik.
 Terdiri dari penyakit Hodgkin (Hodgkin Desease) dan
limfoma non hodgkin.
 Gejala utama pembesaran kelenjer pada leher dan
dapat menyerang sal cerna, sal nafas dan pembuluh
drh.
Hemofilia, adalah kelainan perdarahan herediter karena
defisiensi faktor pembekuan oleh karena mutasi kromosom
X, merupakan penyakit koagulasi herediter yg sering
dijumpai pada anak2 laki2 yg mewarisi gen detektif pada
kromosom X dari ibunya.
Gambaran klinis adanya perdarahan yg berlebihan secara
spontan setelah luka ringan, pembengkakan, nyeri dan
kelainan sendi dan perdarahan usus.
Terdapat beberapa penyakit keturunan
yang terpaut terhadap kromosom X, seperti buta
warna dan hemofilia.[1] Maka dari itu penyakit ini dapat
diturunkan pada pria maupun wanita karena setiap
manusia memiliki probabilitas memiliki kromosom X.

More Related Content

Similar to ANFIS HEMATOLOGI.ppt

Karsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docxKarsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docx
SaniaJunianti
 
Darah
Darah Darah
BIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptxBIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptx
Taslim21
 
Makalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merahMakalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merah
Anto Freistyawan
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
Hendra Rahman
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1oshinizumi
 
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Maulana Sakti
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
melypurnadianti1
 
05.darah
05.darah05.darah
05.darah
robin dompas
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
 
Animea Defesiensi
Animea DefesiensiAnimea Defesiensi
Animea Defesiensi
Nurul Annisa
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
Igit1
 
Biokimia Darah
Biokimia DarahBiokimia Darah
Biokimia Darah
PT Witchy Shop
 
Blood Tissue
Blood TissueBlood Tissue
Blood Tissue
Nabila Arifannisa
 
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
RanaBilalLiaqat
 

Similar to ANFIS HEMATOLOGI.ppt (20)

Karsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docxKarsinah BAB II (1).docx
Karsinah BAB II (1).docx
 
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
Pengertian darah dan AKBID PARAMATA RAHA
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Darah
Darah Darah
Darah
 
BIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptxBIOMEDIK 8.pptx
BIOMEDIK 8.pptx
 
Makalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merahMakalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merah
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Askep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarumAskep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarum
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1
 
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
 
05.darah
05.darah05.darah
05.darah
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Animea Defesiensi
Animea DefesiensiAnimea Defesiensi
Animea Defesiensi
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
Biokimia Darah
Biokimia DarahBiokimia Darah
Biokimia Darah
 
Blood Tissue
Blood TissueBlood Tissue
Blood Tissue
 
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 

Recently uploaded

sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 

Recently uploaded (20)

sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 

ANFIS HEMATOLOGI.ppt

  • 1. Anatomi dan fisiologi sistem hematologi Karyo
  • 2. Sistem HEMATOLOGI  Darah  Tempat produksi darah (sumsum tulang dan nodus limpa)
  • 3. Darah merupakan media transpor tubuh, volume darah sekitar 7 - 10 % dari berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Darah terdiri dari 2 komponen yaitu : 1. plasma darah 2. butir2 darah.
  • 4. Plasma darah, bagian cair darah yg terdiri dari air, elektrolit (mineral) dan protein darah. Butir2 darah (blood corpuscles) t.d : 1.Eritrosit, sel darah merah, transpor O2 dan CO2. 2. Leukosit, sel darah putih, mengatasi infeksi. 3. Trombosit, pecahan sel, utk pembekuan darah. sel ini hidup dalam beberapa hari, kemudian dibentuk lagi sel yg baru/hematopoetis dalam sumsum tulang.
  • 5.  Protein terdiri dari :  Albumin, 53 %, utk mempertahankan volume darah.  Globulin, 43 %, untuk pembentukan anti bodi.  Fibrinogen, 4 %, untuk pembekuan darah.  Unsur organik (mineral), Na, K, Ca, F, Fe, Iodium.
  • 6.  Unsur anorganik, Nitrogen non protein, asam urat, Xantin, asam amino, lemak netral, fosfo lipid, kholesterol dan glukosa.  Berbagai enzym, seperti amylase memecah amylum, protease memecah protein, lipase memecah lipid.  Plasma juga berisi gas yaitu O2, CO2, hormon, enzym dan antigen.
  • 7. Sel darah merah (eritrosit) berupa cakram bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, berjumlah 4500 000 sampai 5500 000 per milimeter kubik. Memerlukan protein karena terbentuk dari asam amino. Memerlukan zat besi, wanita memerlukan zat besi lebih banyak, begitu juga waktu hamil. Menurut data dari WHO, lebih dari 40% ibu hamil mengalami kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menghambat proses pertumbuhan janin dan berisiko terserang berbagai macam penyakit. Selain saat hamil, zat besi juga dibutuhkan hingga tiga bulan pasca melahirkan atau saat menyusui.
  • 8.  Dibentuk dalam sumsum tulang, lama hidupnya kira2 115 hari, kemudian mati dihancurkan dihati dan limfa.  Komponen utama sel darah merah adalah hemoglobin yaitu protein yg kaya zat besi yg mempunyai daya gabung/afinitas terhadap oksigen dan membawa oksigen dari paru2 ke jaringan. Normalnya 15 gr%.
  • 9.  Golongan darah : terdiri dari golongan AB, A, B, dan O.  Golongan AB dp memberi darah pada AB.  Golongan A dp memberi kepada A dan AB  Golongan B dp memberi kepada B dan AB  Golongan O dapat utk semua golongan. Sebaiknya transfusi dilakukan dengan golongan yang sama.
  • 10. Sel darah merah digambarkan dalam ukuran dan jumlah hemoglobinnya. Normositik, sel yg ukuran normal. Normokhromik, sel dg jumlah Hb normal. Mikrositik, sel dg ukuran terlalu kecil. Makrositik, sel dg ukuran terlalu besar. Hipokromik, sel dg jumlah Hb sedikit. Hiperkromik, sel dg jumlah Hb terlalu banyak.
  • 11.  Sel darah putih (leukosit), lebih besar dari eritrosit, tapi jumlahnya lebih kecil yitu dalam setiap milimeter kubik terdapat 6000 – 10 000 sel darah putih.  Terdiri dari granulosit atau sel polimorfonuklear kira2 75 % t.d 1. eosinofil, 2. basofil 3. neutrofil, 4. sel yg tidak bergranula yaitu limfosit T dan B, monosit, makrofrag.
  • 12. Kekurangan granulosit disebut granulositopenia, kalau tidak ada granulosit disebut agranulositosis yg dapat terjadi setelah makan obat tertentu termasuk antibiotika. Limfosit membentuk 25 % dari sel darah putih, dibentuk dalam kelenjer limfe dan sumsum tulang, sel ini non granuler. Monosit adalah sel berukuran besar yg bersifat fagosit (pemakan).
  • 13.  Fungsi sel darah putih :  Granulosit dan monosit mempunyai peran penting dalam melindungi tubuh terhadap mikroorganisme, dengan kemampuan sebagai fagosit (fago = saya makan).  Fungsi limfosit membentuk antibodi (badan penangkis) yg penting untuk melindungi tubuh terhadap infeksi dan kekebalan (imunitas).
  • 14.  Leukositosis adalah jumlah keseluruhan sel darah putih lebih dari 10 000 per milimeter kubik.  Leukopenia adalah sel dara putih kurang dari 6000 permilimeter kubik.  Limfositosis adalah pertambahan jumlah limfosit yg tinggi.  Agranulositosis adalah tidak adanya sel polimorfonuklear atau granulosit.
  • 15.  Trombosit. Adalah pecahan sel atau keping darah yg berperan untuk pembekuan atau penggumpalan darah, dibentuk dalam sumsum tulang, berbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti dan hidup sekitar 10 hari. Jumlah normal 150 000 – 400 000/mililiter.  Berperan penting dalam pembekuan darah
  • 16.
  • 17.  Plasma darah, adalah bagian darah encer tanpa sel darah yg terdiri dari 90 % air dan zat lain seperti :  Fibrinogen untuk pembekuan.  Protein darah (albumin, globulin) utk meningkatkan viskositas (kekentalan) darah dan keseimbangan cairan tubuh.
  • 18.  Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin).  Hormon yaitu zat yg dihasilkan oleh kelenjer endokrin dalam tubuh.  Antibodi.
  • 19.  Fisiologi sistem hematologi :  Sebagai alat pengangkut O2, CO2, sari makanan, sisa makanan, dan hasil metabolisme jaringan.  Mengatur keseimbangan cairan tubuh.  Mengatur panas tubuh  Mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dan mencegah perdarahan.
  • 20. Gangguan sel darah merah : Anemia adalah keadaan dimana eritrosit dan masa hemoglobin tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi tubuh. Atau secara umum penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah normal, seperti laki2 dewasa Hb < 13 gr/dl, perempuan dan anak2 <12gr/dl, hematokrit < 30 %, eritrosit < 4 juta.
  • 21.  Timbulnya anemia karena kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan.  Kegagalan sumsum tulang terjadi karena kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab yg tidak diketahui.  Gejala adalah anoksia(kehilangan O2) organ target dan mekanisme kompensasi terhadap anemia.
  • 22.  Gejala umum, gangguan sistem kardio vaskuler seperti lesu, lelah, palpitasi, takikardi, sesak nafas, angina dan gagal jantung.  Ganguan sistem saraf, sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata kunang2, kelemahan otot, irritabilitas, lesu dan rasa dingin pada ekstremitas.
  • 23.  Gangguan sistem urogenital, gangguan haid dan libido menurun.  Epitel, warna pucat pada kulit, mukosa, rambut tipis dan halus, elastisitas kulit menurun.
  • 24.  Macam anemia :  Anemia aplastik, adalahanemia normositer normokrom yg disebabkan oleh disfungsi sumsum tulang sehingga seldarah yg mati tidak diganti, dengan tanda pansitopenia.  Penyebab, bisa genetik, obat2an dan bahan kimia, infeksi, radiasi, reaksi imunologis, leukemia dll.
  • 25.  Anemia defisiensi besi. Adalah anemia akibat kosongnya cadangan besi tubuh sehingga pembentukan hemoglobin berkurang.  Penyebab. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun, faktor nutrisi, kebutuhan besi meningkat, gangguan absorbsi besi.
  • 26.  Anemia megaloblastik, adanya sel megaloblas dalam sumsum tulang, disebabkan oleh anemia pernisiosa (belum pernah ada di indonesia).  Disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat.  Anemia hemolitik, disebabkan oleh karena proses hemolisis yaitu pemecahan eritrosit
  • 27.  Merupakan anemia yg tidak sering dijumpai , seperti anemia sel sabit, malaria, penyakit hemolitik pada bayi dan reaksi transfusi.  Anemia sel sabit (cycle cell anemia) diwariskan dari orang tua karena hemoglobinopati (Hb yang cacat /HbS).
  • 28.  Polisitemia vera/polisitemia primer, suatu keganasan sel induk hemapoitik sehingga jumlah eritrosit, leukosit dan trombosit meningkat dan splenomegali. Lebih banyak wanita dari pria, biasanya usia diatas 40 tahun. Etiologi belum diketahui. Bisa juga pada volume darah yg berkurang seperti dehidrasi /hemo konsentrasi.
  • 29.  Leukemia. Merupakan penyakit yg ditandai dengan proliferasi dini yg berlebihan dari sel darah putih. Disebut juga sebagai keganasan hematologis akibat neoplastik yg disertai gangguan differensiasi pada berbagai tingkat sel induk hemapoitik. (banyak sel muda dalam sumsum tulang), laki lebih banyak dari wanita (laki 2 kali lebih banyak dari wanita)
  • 30.  Etiologi belum dapat diidentifikasi, tapi ada beberapa faktor penyebab yaitu : faktor genetik, sinar radio aktif dan virus.  Pada anak2 penderita Down sindrom lebih banyak menderita leukemia akut, juga pada kelainan kromosom 21 dapat terjadi leukemia akut.
  • 31. Leukemia akut merupakan proliferasi sel leukosit yg abnormal, ganas, jumlahnya berlebihan, dapat terjadi anemia, trombositopenia dan diakhiri dengan kematian. Gejala : rasa lelah, panas tanpa infeksi, purpura, nyeri tulang dan sendi, penurunan berat badan, sering ditemukan massa abnormal, splenomegali, hepatomegali, limfadenopati, ekimosis dan perdarahan retina.
  • 32.  Laboratorium, ditemukan sel muda limfoblast, leukositosis, kadang2, leukopenia (rendahnya sel darah putih), Hb dan trombosit rendah, sumsum tulang banyak sel muda yg banyak.  Terapi, Vincristine, prednison, asparaginase, daunorubicin.  Prognosa, pada anak2 umumnya baik.
  • 33.  Leukemia kronik, merupakan leukemia mieloid atau leukemia granulositik kronis. Ditandai dengan produksi berlebihan sel granulosit muda, timbul perlahan2.  Gejala, hiperkatabolik, berat badan menurun, lemah, anoreksia, keringat malam, splenomegali, hepatomegali jarang terjadi, gejala Gout, gangguan penglihatan, anemia.
  • 34.  Limfoma maligna : merupakanpenyakit keganasan primer jaringan limfoid yg bersifat solid (padat) dankadang2 dapat menyebar secara sistemik.  Terdiri dari penyakit Hodgkin (Hodgkin Desease) dan limfoma non hodgkin.  Gejala utama pembesaran kelenjer pada leher dan dapat menyerang sal cerna, sal nafas dan pembuluh drh.
  • 35. Hemofilia, adalah kelainan perdarahan herediter karena defisiensi faktor pembekuan oleh karena mutasi kromosom X, merupakan penyakit koagulasi herediter yg sering dijumpai pada anak2 laki2 yg mewarisi gen detektif pada kromosom X dari ibunya. Gambaran klinis adanya perdarahan yg berlebihan secara spontan setelah luka ringan, pembengkakan, nyeri dan kelainan sendi dan perdarahan usus. Terdapat beberapa penyakit keturunan yang terpaut terhadap kromosom X, seperti buta warna dan hemofilia.[1] Maka dari itu penyakit ini dapat diturunkan pada pria maupun wanita karena setiap manusia memiliki probabilitas memiliki kromosom X.