Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Setiap orang mempunyai hak untuk hidup sehat dan sekaligus juga mempunyai kewajiban untuk memelihara dan mutu kesehatannya. Bumi seisinya diserahkan oleh Allah SWT kepada manusia untuk kelangsungan hidupnya, dan sekaligus menjadi tanggung jawab manusia untuk memelihara dan melestarikannya.
Madrasah sebagai sarana pembelajaran kepada anak didik, sudah sepatutnya menanamkan rasa cinta akan lingkungan dan mahluk hidup lainnya. Menanamkan cara hidup sehat secara alami, juga harus sudah dibiasakan sejak dini. Salah satunya adalah pengenalan terhadap obat – obatan yang cukup banyak di negara kita. Pengobatan tradisional (herbalisme) adalah pengobatan yang bahan- bahannya di ambil dari tanaman / tumbuhan.
MAN TIGARAKSA mempunyai cukup lahan yang luas dan subur. Sarana ini kita gunakan sebagai sarana pembelajaran kepada siswa. Salah satunya adalah dengan membuat TOGA ( tanaman obat keluarga ). TOGA MAN Tigaraksa berada di belakang sekolah, dengan lahan yang cukup luas untuk pertumbuhan berbagai macam tanaman obat. Penanaman dan perawatan juga dilakukan oleh siswa. Jika ada siswa yang sakit, kita manfaatkan tanaman dari TOGA sebagai langkah penyembuhan, sekaligus pembelajaran akan manfaatnya obat-obat tradisional.
Buku ini memuat daftar tanaman obat yang ada di TOGA MAN TIGARAKSA, masih banyak kekurangan pada TOGA kami, tapi kami terus berbenah dan menambah tanaman obat di sekolah kami. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat untuk kalian. Hidup sehat dan hidup secara alami.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Bunga Kencana Ungu
(Ruellia tuberrosa L.)
Ruellia tuberosa L. / Daun Pletesan berasal dari Hindia Barat
. Karena Ruellia tuberosa L dapat survive di berbagai kondisi
lingkungan maka tanaman ini kini telah menyebar ke berbagai
Negara.
Tanaman pletesan atau kencana ungu tergolong tanaman herba
karena tidak berkayu, memiliki ketingian rentang 18 cm – 57
cm. Tanaman tumbuh didaerah semak, dipinggir selokkan atau
dilahan yang tidak terawatt secara berkelompok.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Ruellia
Spesies: Ruellia tuberosa L.
3. Batangnya Berbentuk segiempat
tumpul, berwarna hijau keunguan.
permukaannya tertutup rambut-
rambut yang halus dan pendek.
Daunya Tunggal, bersilang
berhadapan, bentuk solet, ujung
membulat, pangkal runcing, tepi
bergigi, panjang 6-18 cm, lebar 3-9
cm, licin, pertulangan menyirip,
hijau
Daun berwarna hijau dan
berbulu halus jika diraba,
tersusun simple secara opposite
dengan ukuran daun tinggi 17
cm hingga 4 cm dan lebar 8 cm
hingga 3.5 cm. Sisi daun
denticulate dan berada dalam
bentuk obovate, ovale atau
ovate tergantung usia tanaman
4. Bunga memiliki Ø ± 4- 5
cm, dengan tabung bunga
yang panjangnya ± 5 – 6 cm.
Mahkota bunga yang sudah
layu akan terlepas dari dasar
bunga
Mahkota: tipis berwarna ungu muda, berbentuk setengah
lingkaran, berjumlah 5 helai dasarnya menyatu membentuk
tabung bunga. Putik: Berwarna putih keunguan hanya 1
buah . Kepala putik pipih melebar. Tangkai putik
panjangnya ± 3 cm. Benang sari : Berwarna putih , 4 buah
dengan tangkai sari yang menempel pada dinding tabung
bunga, panjangnya ± 0,5 – 1 cm. Kepala sari / Kotak sari
berwarna putih dengan lebar : ±1mm, panjang : ±
6mm. Serbuk sari : Berwarna putih, jumlahnya banyak,
agak lengket. sehingga penyerbukannya melalui bantuan
serangga ( Entomogami). Kelopak Bunga : Berwarna hijau,
4 buah, panjangnya ± 3 cm, Kelopak bunga masih tetap ada
hingga buah masak
5. Bunga setelah dewasa akan
mengalami pemecahan karpel
membentuk buah capsule. Buah
: Berbentuk tabung dengan ujung
meruncing, ketika muda berwarna
hijau dan akan berubah coklat ketika
tua. Berukuran 2cm – 3 cm. Hal
uniknya adalah tua akan pecah
meletus dan terlepas serta terlempar
dari tangkainya ketika didalam
genangan air yang akan
memperlihatkan biji tanaman dalam
jumlah banyak (dalam bentuk
agregat). Biji : Berbentuk bulat, pipih,
berwarna coklat.
6. Dalam pengobatan tradisional, Ruellia tuberosa L
telah digunakan sebagai diuretic, anti-diabetes,
antipyretic, analgesic, antihypertensive, serta
antidotal agen. (Ullah, 2012) .
Daun dan akar tumbuhan pletekan (Ruellia tuberose
L) mengandung saponin. Saponin merupakan
kelompok senyawa dalam bentuk glikosida terpenoid
atau steroid.
daunnya juga mengandung polifenol dan akarnya
mengandung flavonoida. Ekstrak Ruellia tuberose L
dapat berperan sebagai hydrogen atau electron donor
dan bereaksi dengan radikal bebas, mengubahnya
kedalam produk yang lebih stabil sehingga mampu
menghentikan reaksi rantai radikal tersebut. Aktivitas
antioksidan dari Ruellia tuberose L merupakan
sumber alami phenolic antioksidan untuk antioksidan
nutraceutical.
Akar tanaman ini
merupakan akar tnggal
yang telah menebal
sehingga terlihat seperti
modifikasi akar umbi
7. Bunga Kenop
(Gomphrena globosa L.)
Klasifikasi Bunga Kenop
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping
dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae (suku
bayam-bayaman)
Genus: Gomphrena
Spesies: Gomphrena globosa L
Nama daerah bunga ini antara lain : bunga kancing,
udel-udelan (Jawa), kembang puter, ratnapakaja
(Sumatera) dan taimantulu (Gorontalo). Bunga kenop
adalah tanaman asli India, Guatemala, Brasil, Myanmar,
dan Panama.Bunga kenop bersifat sebagai ekspektoran
dan estrogenik. Selain itu, infusa dari bunganya bersifat
hipertensif yang menaikkan tekanan darah. Bunga kenop
banyak ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan maupun
dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan
8. BATANG
Batangnya berwarna hijau
kemerahan, berambut,
membesar pada ruas
percabangan.
DAUN
Daun berbentuk bulat telur
sungsang sampai
memanjang dengan ujung
meruncing, panjang 5-10
cm dan lebar 2-5 cm, daun
tersebut runcing ujungnya,
berwarna hijau, di bagian
atasnya berambut putih dan
kasar, sedangkan di bagian
bawahnya berambut halus.
9. Bunga Kenop
Bunga kenop berwarna ungu kemerahan, ungu terang,
atau putih terang. Bunganya tersusun atas capitulum
atau bonggol bunga yang merapat lembarannya
sehingga membentuk kepala-berbentuk bulat atau
panjang membulat. Berkelamin 2 dan berbulu. Bunga
pada umumnya muncul tunggal di ketiak daun dan
bagian atas cabang. Kadang terdapat 2-3 tangkai bunga
menyatu.
Buah dan Biji Bunga Kenop
Buahnya seperti kotak, bentuk segitiga, masing-masing
terbungkus lapisan tipis. Sedangkan bijinya berbentuk
seperti ginjal yang berwarna cokelat terang.
10. Tanaman Gomphrena globosa L
mempunyai system perakaran tunggang
yang menompang tumbuhnya bunga dengan
tegak, akarnya berwarna kuning kecokelatan.
Komposisi :
Sifat kimia dan efek farmakologis bunga ini yaitu :
Rasa manis, netral. Anti batuk, menghilangkan sesak
(antiasthmatic), pengobatan radang mata.
Kandungan Kimia : Gomphresin I, II, Ill, V, VI.
Khasiat : Daunnya untuk ramuan penambah nafsu
makan, disentri, obat sesak napas, dan mengatasi
penyakit prostat. Bunganya dapat diseduh menjadi
teh untuk mengobati flu, membersihkan lever,
memperjelas pandangan mata, dan sebagai zat
detoksifikasi.