3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan berasal dari kata dasar daya
yang berarti kekuatan atau kemampuan.
Sedangkan secara terminologi
pemberdayaan dapat dimaknai sebagai
suatu proses untuk memperoleh daya atau
kekuatan maupun kemampuan dari pihak
yang memiliki daya kepada pihak yang
kurang atau belum berdaya
Pemberdayaan adalah sebuah proses
penyadaran masyarakat yang
dilakukan secara transformatif,
partisipatif, dan berkesinambungan
melalui peningkatan kemampuan
dalam menangani persoalan dasar
yang dihadapi dan meningkatkan
kondisi hidup sesuai dengan harapan
4. Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis
Bencana merupakan suatu peristiwa alam
yang mengakibatkan dampak besar bagi
populasi manusia. Peristiwa ini dapat
berupa banjir, gempa bumi, letusan
gunung api, tanah longsor, tsunami
5. Melatih masyarakat untuk
merencanakan, mengorganisir, dan
merespons bencana dengan cepat
dan efektif.
Membantu masyarakat untuk pulih
dan membangun kembali setelah
bencana, sehingga mereka dapat
menghadapi masa depan dengan
lebih tangguh.
Mendorong partisipasi aktif
masyarakat dalam proses
perencanaan, pengambilan
keputusan, dan implementasi
program pencegahan dan
penanggulangan bencana
01 Meningkatkan Kesadaran 02 Meningkatkan Kesiapsiagaan
04 Meningkatkan Daya Tahan 05 Memperkuat Partisipasi
Masyarakat
Mengidentifikasi dan mengurangi faktor-
faktor yang membuat masyarakat rentan
terhadap bencana, seperti infrastruktur
yang buruk atau pola pemukiman yang
tidak aman
Memfasilitasi kerjasama antara
masyarakat, pemerintah, dan
organisasi non-pemerintah untuk
menciptakan lingkungan yang lebih
aman dan tangguh
terhadap bencana.
03 Mengurangi Kerentanan
06 Meningkatkan Kerjasama
Tujuan Pemberdayaan Bencana
Mengedukasi masyarakat tentang
risiko bencana, tindakan
pencegahan, dan respons yang tepat
dalam situasi darurat.
6. Pencegahan Bencana
Pendidikan
dan
Kesadaran
Memastikan bahwa
infrastruktur dasar
seperti rumah, sekolah,
dan fasilitas kesehatan
dibangun dengan
mempertimbangkan
faktor-faktor tahan
bencana seperti
perencanaan tata ruang
yang aman dan
konstruksi yang kuat.
Pembangunan
Infrastruktur
Tahan Bencana
Memiliki sistem
peringatan dini yang
efektif dan dapat
diakses oleh
masyarakat sehingga
mereka dapat segera
mengambil tindakan
saat menerima
peringatan bencana.
Sistem
Peringatan
Dini
Membantu masyarakat
dalam merencanakan
langkah-langkah
darurat, seperti
persediaan makanan
dan air, serta mengatur
pertemuan keluarga
dalam situasi darurat
Rencana
Darurat
Keterlibatan
Masyarakat
Mengedukasi
masyarakat tentang
potensi risiko bencana
di wilayah mereka,
tindakan yang harus
diambil dalam situasi
darurat, dan bagaimana
mempersiapkan diri
dan keluarga.
Mendorong partisipasi
aktif masyarakat dalam
pengambilan keputusan
terkait dengan mitigasi
bencana dan
memfasilitasi kolaborasi
antara pemerintah dan
warga.
7. Langkah Yang Dapat Membantu Dalam
Mengarahkan Relawan
1. Pelatihan dan Pendidikan : Berikan pelatihan kepada relawan tentang berbagai aspek pencegahan bencana, termasuk
identifikasi risiko, prosedur evakuasi, pertolongan pertama, dan komunikasi darurat. Pastikan mereka memahami
peran mereka dengan baik.
2. Pengorganisasian : Bentuk tim relawan dengan peran dan tanggung jawab yang jelas. Setiap anggota tim harus tahu
apa yang diharapkan dari mereka dalam berbagai situasi bencana.
3. Perencanaan dan Latihan : Adakan latihan rutin untuk relawan sehingga mereka dapat mengasah keterampilan
mereka dan memahami protokol yang tepat. Uji coba skenario bencana yang berbeda untuk meningkatkan kesiapan.
4. Komunikasi yang Efektif : Pastikan ada saluran komunikasi yang jelas antara relawan, organisasi bencana, dan
komunitas yang dilayani. Relawan harus dapat memberikan informasi yang akurat dan menerima arahan dengan baik.
5. Pengawasan dan Dukungan : Terus pantau kinerja relawan dan berikan dukungan emosional saat diperlukan. Pastikan
mereka memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan, seperti peralatan keselamatan dan komunikasi.
6. Keterlibatan Masyarakat : Dukung relawan dalam berinteraksi dengan komunitas. Mereka harus dapat membangun
hubungan yang kuat dengan warga setempat untuk memfasilitasi pemberdayaan dan meningkatkan kesiapan
masyarakat.
7. Evaluasi dan Peningkatan : Secara rutin tinjau kembali kinerja dan hasil program relawan. Gunakan hasil evaluasi ini
untuk terus meningkatkan program pemberdayaan bencana.
8. Penghargaan dan Pengakuan : Apresiasi kontribusi relawan secara teratur. Pengakuan atas kerja keras mereka dapat
meningkatkan motivasi mereka.
9. Mempersiapkan diri menghadapi semua bencana atau
kejadian yang tidak diinginkan.
Menekan kerugian dan angka korban yang dapat timbul
akibat dampak suatu bencana.
Meningkatkan kesadaran semua pihak dalam masyarakat
atau organisasi terhadap bencana sehingga terlibat dalam
proses penanggulangan bencana.
Melindungi anggota masyarakat dari ancaman, bahaya
atau dampak bencana.
10. Bencana Alam :
Gempa Bumi
Banjir
Badai
Tsunami
Kebakaran Hutan
Longsor
Jenis-Jenis Bencana
Bencana Manusia :
Konflik Bersenjata
Terorisme
Kecelakaan Industri
Bencana Teknologi
Krisis Kemanusiaan
Bencana Lingkungan :
Pencemaran Lingkungan
Perubahan Iklim
Kehilangan
Keanekaragaman Hayati
Pemanasan Global
Bencana Kesehatan :
Epidemi dan Pandemi
Wabah Penyakit
Kekurangan Air Bersih
Faktor Penyebab
Bencana
11. - Faktor alam (natural disaster) terjadi karena fenomena
alam dan tanpa adanya campur tangan manusia.
- Faktor non-alam (non-natural disaster) yaitu bukan karena
fenomena alam dan bukan juga dari perbuatan manusia
- Faktor sosial/manusia (man made disaster) yang terjadi
murni karena perbuatan manusia, misalnya konflik
horizontal,terorisme.
― Irene M. Pepperberg
Faktor Penyebab
Terjadinya Bencana
12. Dampak Bencana
Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar
luka- luka yang sebagian besar tidak menyebabkan
kematian, membutuhkan pertolongan medis segera
dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap,
rusak, runtuh karena gempa. Manusia dianggap
tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak
awal peradabannya
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang
merusak pada bidang ekomoni, sosial dan
lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat
mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam
bidang social mencakup kematian, luka-luka, sakit,
hilangnya tempat tinggal dan kekacauan
komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat
mencakup hancurnya hutan yang melindungi
daratan.
13. Faktor yang mempengaruhi
bencana
Bahaya (Hazard) merupakan suatu fenomenan alam atau buatan
yang mempunyai potensi mengancam kehidupan manusia,
kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan. Bahaya
dikelompokan menjadi 2 yaitu bahaya alami yang terdiri dari bahan
geologi, hidrologi-meteorologi, biologi dan lingkungan. Sedangkan
bahaya buatan manusia yang terdiri dari kegagalan teknologi,
degradai, lingkungan dan konflik.
Kerentanan (Vulnerability) adalah suatu kondisi dari suatu
masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan dalam
menghadapi ancaman bahaya.
Resiko bencana (Disaster Risk) adalah interaksi antara tingkat
kerentanan daerah dengan ancaman bahaya yang ada. Secara
umum bahaya menunjukkan kemungkinan terjadinya bencana, baik
alam maupun non alam. Kerentanan menunjukkan kerawanan
yang dihadapi suatu masyarakat dalam menghadapi ancaman.