Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Berbagai bencana di Indonesia sudah hampir menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Bencana tidak bisa dihilangkan sama sekali, tetapi bisa dicegah dampak negatifnya dengan melakukan antisipasi.
Materi Presentasi oleh Bapak Yaury Tetanel (SAPA/Strategic Alliance for Poverty Alleviation) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Berbagai bencana di Indonesia sudah hampir menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Bencana tidak bisa dihilangkan sama sekali, tetapi bisa dicegah dampak negatifnya dengan melakukan antisipasi.
Materi Presentasi oleh Bapak Yaury Tetanel (SAPA/Strategic Alliance for Poverty Alleviation) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 229.854,52 km2 dengan luas wilayah daratan ± 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut sejauh 0 - 4 mill dari garis pantai ± 31.413,35 km2.
Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Propinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Sejarah Penetapan Rencana Pola ruang Kalimantan Timur
Lembaran Negara
No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda
sebagai ibukotanya dan sekaligus
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
Kabupaten Berau, denganibukotanya Tanjung Redeb.
Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
dibentuk 2 (dua) kota administratif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu:
Kota Administratif Tarakan dan Bontang dan
berdasarkan 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang.
Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu :
Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar.
Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta.
Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau.
Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan.
Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kota madya).
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2002, maka Kabupaten Paser mengalami pemekaran bernama Kabupaten Penajam Paser Utara
InAWARE: Peringatan Dini dan Penguatan Kapasitas Pengambilan Keputusan dalam Penanggulangan Bencanca bagi BNPB dan BPBD
Presented by Anom Parikesit for Lightning Talks in FloodHack2016
floodhack.org
http://facebook.com/floodhack2016/
17 Tips Ketika Terjadi Gempa Bumi. Berita gempa Mentawai Maret 2016. Cara menyelamatkan diri dari Gempa. Gempa Bumi info dari BMKG. Pertolongan pertama ketika Gempa. Tips Antisipasi Gempa Bumi BMKG. Tips Ketika Terjadi Gempa Bumi.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Putri Widyawati Nur Adimah, NIM : 1310190008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Any Dian Murdiniyati, NIM : 1310190009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
1. SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI BEGIN MITIGASI BENCANA
Sign in Create an Account
Master of Engineering in Natural Disaster Management
Faculty of Engineering
Universitas Gadjah Mada
search
Kelompok V
Dicky Maulana
Fricilia Puji Lestari
Iping Mariandana Alwi
3. What Is Disaster…???
Disaster is a result from the combination of
hazard, vulnerability and insufficient capacity or
measures to reduce the potential chances of risk
vulnerability Disaster Hazard
• DISASTER
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
4. Vulnerability Disaster Hazard
Underlying
Causes
Dynamic
Presure
Unsafe
Condition
•Limited
access to
resources
•Illness and
Disabilities
•Age / Sex
•Poverty
•others
Lack Of :
•Institutions
•Education
•Training
•Skills
•Population
explosion
•Urbanization
•Uncontrolled
Development
•Environmental
Degradation
•Dangerous
Location
•Dangerous
Buildings
•Low
Income
Level
Trigger Event
• Earthquake
• Tsunami
• Floods
• Cyclones
• Volcanic
• Eruption
• Drought
• Landslide
• War
• Technological Accident
• Environmental
Pollution
Source : Khan et al, 2008
• DISASTER
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
6. Sumber:http://www.volunteerflorida.org/emergencymanagement/docs/2008/mi
tigation.pdf <Tgl akses: 23 Sept 2012>
"Disaster mitigation is any action taken to eliminate or
minimize the impact of a disaster on people, property and
the environment."
Sumber:http://lgaq.asn.au/intro-to-disaster-mitigation <Tgl akses: 23 Sept 2012>
"Disaster mitigation is defined as ‘the process of
identification and analysis of potential hazards with a view
to formulating options and strategies designed to reduce
risk and minimise the effects when disasters occur’."
• MITIGASI BENCANA (DISASTER MITIGATION)
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
7. • MITIGASI BENCANA (DISASTER MITIGATION)
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
UU 24/2007: Pasal 1 (Ketentuan Umum)
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
9. • Penilaian Ancaman/Bahaya
Peristiwa atau kejadian baik disebabkan oleh faktor alam maupun faktor
non-alam yang berpotensi menimbulkan kerugian apabila terjadi bencana.
Ancaman/bahaya dapat dikategorikan dalam kelas-kelas sesuai dengan tingkat
ancaman yang ditimbulkannya pada kelompok masyarakat.
Tabel: Jenis Ancaman pada Peta Risiko Bencana (Perka BNPB No 2 th 2012)
Analisis Resiko Bencana
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
10. • Untuk memudahkan penilaian risiko, berdasarkan Perka BNPB No 2 th
2012 Menggunakan 3 kelas interval tingkat risiko, yaitu tingkat risiko
tinggi, sedang dan rendah.
• Gunakan Field Kelas_Rawan. Hanya terdapat satu jenis kelas yaitu
rawan banjir. Lakukan overlay kelas rawan banjir tersebut dengan
SRTM untuk mendapatkan ketinggian genangan.
Gunakan kelas skoring dibawah :
Kedalaman
(m)
Kelas Nilai Bobot (%) Skor
< 0,76 Rendah 1
100 %
0,3333
0,76 – 1,5 Sedang 2 0,6667
> 1,5 Tinggi 3 1
Analisis Resiko Bencana
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
11. Sebagai contoh:
Banjir dapat dikelaskan menjadi tiga kelas sesuai dengan tingkat bahayanya :
banjir yang melanda suatu desa, memiliki ketinggian air 0,75 m dan lama
genangan hanya 1 jam sehingga dapat dikategorikan bahwa tingkat ancaman
banjir di desa tersebut adalah rendah. Berdasarkan bobot yang telah
ditentukan maka skor ancaman banjir sebesar 0,3333. Sebaliknya, apabila di
desa lain terkena banjir dengan ketinggian air 1,6 m dan lama genangan selama
4 hari, maka dapat dinyatakan bahwa ancaman banjir di desa ini adalah tinggi.
Sehingga skor nilai sebesar 1.
Analisis Resiko Bencana
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
12. Kerentanan merupakan kondisi dari suatu komunitas atau
masyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam
menghadapi bencana. Semakin ‘rentan’ suatu kelompok masyarakat
terhadap bencana, semakin besar kerugian yang dialami apabila
terjadi bencana.
Penilaian Kerentanan
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
13. Tingkat risiko merupakan nilai yang dicari pada pemetaan risiko,
yaitu seberapa rendah, sedang atau tinggi risiko tersebut. Dengan mengetahui
tingkat risiko pada suatu daerah, akan dapat diperoleh gambaran seberapa
besar risiko yang diperkirakan akan dialami apabila terjadi bencana.
Penilaian Resiko Bencana
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
14. Sistem Informasi Pendukung Mitigasi
Bencana
Smartphone Based
iOS and Android Platform
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
15. • Tersedia di App store,
Google Play, dan
Blackberry Application
• Sytem pelaporan
partisipatori
• Untuk Rapid Assasment
untuk membuat hazard
Assasment
• User Friendly
• Target Population : DIY tapi
aplikasi sejenis memiliki
peluang untuk
dikembangkan
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
Cared Application
16. LAPORKAN BENCANA
Menu Ini menampilkan isian data untuk kejadian
bencana erupsi, banjir, longsor, gempa bumi,
tsunami, tourist, Flu burung, dan Putting Beliung.
Panduan Keselamatan
Menu Ini menampilkan panduan penyelamatan
diri secara umum dan bagaimana menghadapi
kondisi darurat saat bencana banjir, erupsi,
longsor, tsunami, putting beliung, flu burung
terjadi.
BERITA TERBARU
Menu ini menampilkan berita kejadian bencana
yang di posting oleh administrator aplikasi.
LAPORKAN CUACA
Menu ini menampilkan isian tentang Laporan
Cuaca di Lokasi Partisipator.
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
Cared Application
21. Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
Cared Application – Berita & Pelaporan Cuaca
22. GeoSpasial
• Aplikasi ini dibuat dan
dikembangkan oleh BNPB
yang merupakan aplikasi
smartphone pendukung
website BNPB.
• Dapat di download melalui
Google Play, hanya dapat
digunakan di android
platform.
• Sistem yang digunakan
untuk memberikan
informasi bencana kepada
pengguna
• System ini belum cukup
matang karena belum
terintegrasi dengan baik
dengan database yang
lengkap dan website.
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
24. • Menu Pantauan bencana ini
dibuat langsung terintegrasi
dengan maps (Aplikasi Map yang
terdapat pada device)
• Hanya menampilkan peta tetapi
tidak real time jadi “Pantauan
Bencana” tidak ada.
• Tidak terintegrasi dengan
database website
http://geospasial.bnpb.go.id/
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
GeoSpasial – Pantauan Bencana
25. Pantauan Cuaca
Automatic Weather
System
Keduanya terintegrasi dengan Maps
tapi tidak memiliki content informasi
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
GeoSpasial – Pantauan Cuaca
26. Hanya menampilkan data. Database lengkap, tetapi tidak dipetakan.
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
GeoSpasial Aplikasi – Data Kejadian Bencana
27. • Menu ini berisi pengetahuan tentang bencana antara lain :
Gunung Api, Gempa, Abrasi, Longsor, Angin, Kebakaran, Kekeringan, tsunami, dan
Konflik Sosial
• Informasi yang diberikan dalam menu ini sangat baik untuk meningkatkan kapasitas
masyarakat di remote area sehingga mereka mempunya pengetahuan dan dapat
mengupayakan penyelamatan diri saat terjadi bencana (self mitigation)
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
GeoSpasial Aplikasi – Pengetahuan Bencana
28. Sistem Informasi Pendukung Mitigasi
Bencana
Website Platform
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
29. Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
• Indonesia
> http://bnpb.go.id/
- http://geospasial.bnpb.go.id/
- http://dibi.bnpb.go.id/
- http://geospasial.bnpb.go.id/pantauanbencana/
> http://bmkg.go.id
> http://gitews.org
> http://.vsi.esdm.go.id/
> http://www.mdmc.or.id/
> http://sda.pu.go.id/
• Luar Negeri
> http://www.ifrc.org/en/who-we-are/vision-and-mission/
> NPOIS China
> USGS
• Contoh Website Platform
30. Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
http://www.bnpb.go.id/
• Menyajikan informasi kebencanaan nasional (Rekapitulasi)
a. b. c.
31. a. http://geospasial.bnpb.go.id/
BNPB memberikan
fasilitas dalam
penggunaan data
spasial dengan
mengembangkan
system yang disebut
dengan Geospasial
BNPB. System yang
dikembangkan ini
berupa website yang
menampilkan informasi-
informasi terbaru
terkait penanggulangan
bencana dalam bentuk
spasial (keruangan).
System ini dapat diakses
oleh masyarakat umum
melalui internet dengan
alamat
http://geospasial.bnpb.
go.id
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
32. Content website
memberikan informasi
dari hasil pengolahan
data risk analisis dan
merupakan tindakan
prevention
(pencegahan) pada
non structural
measures yaitu peta
rawan bencana
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
43. • System Parsipatori
Pada website sda.pu.go.id untuk pelaporan bencana
sebenarnya dapat dilakukan pelaporan melalui
smartphone based (iOs dan Android)
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
44. Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
http://www.ifrc.org/en/who-we-are/vision-and-mission/
45. Conclusion
PLATFORM
MITIGATION
RISK ANALISIS PREVENTION PREPAREDNESS
HAZARD
ASSESMENT
VULNERABILIT
Y ASSESMENT
RISK
ASSESMENT
STRUCTURAL
MEASURES
NON
STRUCTURAL
MEASURES
WARNING
AND
EVACUATION
EVACUATION
PLANNING OF
DISASTER
RESPONSE
Website
http://bnpb
.go.id/
ada ada ada - ada - ada
Cared ada ada ada - - - ada
Geospasial ada ada Ada - ada ada ada
Home Content Pendahuluan SI-TI Mitigasi Bencana Conclusion
46. TERIMA KASIH
Sign in Create an Account
Master of Engineering in Natural Disaster Management
Faculty of Engineering
Universitas Gadjah Mada
search
Kelompok V
Dicky Maulana
Fricilia Puji Lestari
Iping Mariandana Alwi
47. Pembahasan & Rekomendasi:
• Perbedaan antara Website Platform (Geospasial BNPB)
dengan Smartphone Based Geospasial Android Aplikasi
Pada dasarnya Geospasial pada Website platform dan Smartphone
Based Android aplikasi, sama-sama dikembangkan dari Badan
Penanggulangan Bencana Nasional Republik Indonesia. Website
Platform Dikembangkan terlebih dahulu oleh BNPB. Selanjutnya
untuk memudahkan masyarakat mengakses geospasial melalui
smartphone based dikembangkan juga aplikasi geospasial yang
dapat didownload atau diinstal melalui android.
Fitur pada Geospasial BNPB baik pada website dan aplikasi android
hampir sama, hanya saja pada fitur yang ditampilkan pada website
lebih lengkap jika dibandingkan dengan tampilan pada aplikasi
android.
48. • Bagaimana menurut saudara mengenai banyaknya wadah yang
menyediakan fitur untuk pelaporan bencana?
Memiliki begitu banyak wadah tentang informasi dan pelaporan mengenai
kebencanaan di Indonesia merupakan salah satu bentuk adanya
kepedulian yang besar dari pembuat wadah informasi dan pelaporan baik
dari Pemerintah, akademisi, dan non pemerintah terhadap potensi
bencana yang ada di Indonesia.
Banyaknya wadah yang tersedia saat ini memudahkan masyarakat untuk
mengakses informasi baik untuk mengetahui bencana yang baru terjadi,
melaporkan bencana yang terjadi dan menerima peringatan bencana
sesuai dengan platform yang dapat mereka gunakan.
Menurut kelompok kami, sebaiknya wadah yang disiapkan untuk informasi
dan pelaporan bencana dapat diatur dan dikoordinasikan oleh satu
lembaga (BNPB) agar semua laporan bencana yang masuk dapat
terkoordinir secara cepat dan tepat sasaran. Wadah informasi dan
pelaporan yang ada sebaiknya terdaftar di BNPB/BPBD agar tidak muncul
persepsi adanya ego sektoral dan karena memiliki lembaga yang menjadi
leader dalam pengelolaan bencana, wadah informasi dan pelaporan
sebaiknya terhubung dengan BNPB.
Sistem informasi pendukung untuk pelaporan bencana sebenarnya bisa
dikelola secara bersama – sama, tetapi dikoordinir oleh 1 (satu ) lembag
negara yang memiliki tupoksi kebencanaan (BNPB) dan dapat
dikembangkan dengan menggunakan common database. atau dapat
ditayangkan dalam satu sites tetapi informasi bisa berasal dari beberapa
instansi dengan menyertakan sumber.
49. Apa kelebihan dan kekurangan aplikasi dengan smartphone based dan website ??
Jenis Sistem Kelebihan Kekurangan
Website - Tampilan lebih informatif dan
lebih kaya akan informasi.
- Fitur Lebih Lengkap
- Butuh komputer yang
dilengkapi internet untuk
mengakses informasi.
- Membutuhkan koneksi
internet yang sangat baik
untuk meloading page.
Smartphone
Based
- Tampilan minimalis dan lebih
mudah dipahami oleh
pengguna karena biasanya
informasi yang diberikan
sesuai kebutuhan dan tujuan
awal pembuatan aplikasi
(misalnya hanya sebagai
pemberi informasi gempa
dll)
- Fitur lebih sepesifik
- Dapat mengirimkan
informasi dari lokasi mana
saja dan tidak perlu
mengakses website
- Tampilan terbatas dan
informasi yang ditampilkan
tidak selengkap website
- Fitur tidak selengkap website,
walaupun lebih spesifik.
- Jika kejadian bencana sangat
parah seperti banjir, tsunami
dll, sering kali terkendala
gangguan signal, dan
elektrisity.
50. Bagaimana sistem pelaporan menggunakan smartphone based
bekerja dalam hal ini Cared bekerja..?
• Sistem ini menunggu partisipasi dari masyarakat yang
menggunakan aplikasi dimana untuk dapat menggunakan
aplikasi ini, pengguna harus memiliki account Cared W-DIPS
dan data pengguna akan tersimpan pada server Cared.
• Saat ada pengguna yang melaporkan kejadian bencana, Sistem
Cared akan mampu memverifikasi kebenaran data karena
sistem cared dapat mengakses data lokasi, nomor ponsel, jenis
ponsel, sistem operasi ponsel, dan data pengguna pada ponsel.
Hal ini tidak melanggar privasi karena merupakan bagian dari
kebijakan dan privasi saat mendaftarkan account pribadi pada
cared.
• Informasi akan digunakan cared sebagai penilaian cepat
terhadap kerugian atau kerusakanakibat kejadian bencana
karena cared sudah memiliki sistem yang mendukung
pengisian form pada aplikasi ke server.
51. Bagaimana alur pelaporan bencana pada smartphone based dan website
based..??
Pelaporan
• Pengisian Form
• Unggah Foto
Penerimaan
•Penerimaan dan penyimpanan
data oleh server
Verifikasi
•Melalui data lokasi (GPS)
•Data Pengguna
•Jika Perlu, melakukan panggilan telepon
Penayangan
Informasi
•Bersifat sementara,
menunggu update
sebelum finalisasi