Dokumen tersebut membahas tentang partai politik dan pemilihan umum di Indonesia. Secara ringkas, partai politik berperan sebagai sarana komunikasi politik, sosialisasi politik, rekrutmen politik, dan pengaturan konflik. Pemilihan umum di Indonesia menganut asas Luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan Jurdil (jujur dan adil). Pemilu pertama di Indonesia diadakan pada tahun 1955 untuk memilih anggota MPR dan Konstituante.
2. PARTAI POLITIK
• suatu kelompok yang mengajukan calon-calon bagi jabatan publik untuk dipilih oleh rakyat,
sehingga dapat mengatasi atau memengaruhi tindakan-tindakan pemerintah
• Mark N. Hugopian,
Partai politik adalah suatu organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk dan karakter
kebijaksanaan publik dalam kerangka prinsip-prinsip dan kepentingan ideologis tertentu melalui
praktek kekuasaan secara langsung atau partisipasi rakyat dalam pemilihan
• Neumann
Partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam
masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian
kekuasaan pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa
kelompok lain yang mempunyai pandangan berbeda-beda
3. Dua peranan penting parpol dalam
linkage politik :
1. Sebagai institusi yang berfungsi penetratif
(penetrative linkage)
Artinya sebagai lembaga yang ikut memainkan
peranan dalam proses pembentukan kebijakan
negara;
2. Sebagai “reactive linkage”.
Yaitu lembaga yang melakukan reaksi atas
kebijakan yang dikeluarkan oleh negara.
4. • Fungsi parpol secara umum
1) Sebagai sarana komunikasi politik,
yaitu di satu pihak merumuskan kepentingan (interest articulation) dan menggabungkan atau
menyalurkan kepentingan (interet aggregation) masyarakat untuk disampaikan dan diperjuangkan
kepada pemerintah, sedangkan di pihak lain juga berfungsi menjelaskan dan menyebarluaskan
kebijaksanaan pemerintah kepada masyarakat (khususnya anggota parpol yang bersangkutan.
2) Sebagai sarana sosialisasi politik,
yaitu proses dimana seseorang memperoleh pandangan, orientasi dan nilai-nilai dari masyarakat di
mana dia berada. Proses tersebut juga mencakup proses di mana masyarakat mewariskan norma-
norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3) Sebagai sarana rekrutmen politik (instrument of political recruitment),
yakni proses melalui mana partai mencari anggota baru dan mengajak orang yang berbakat untuk
berpartisipasi dalam proses politik. Rekrutmen politik akan menjamin kontinuitas dan kelestarian
partai, dan sekaligus merupakan salah satu cara untuk menyeleksi para calon pimpinan partai atau
pemimpin bangsa.
4) Sebagai sarana pengatur konflik,
yakni bahwa dalam negara demokratis yang masyarakatnya terbuka dan plural, perbedaan dan
persaingan pendapat sangatlah wajar, akan tetapi sering menimbulkan konflik sosial yang sangat
luas. Oleh karena itu, konflik harus bisa dikendalikan atau dijinakan agar tidak berlarut-laru yang
bisa menggoyahkan dan membahayakan eksistensi bangsa. Dalam hal ini, parpol dapat berperan
menekan konflik seminimal mungkin
5. Pemilihan umum di Indonesia 12 kali
1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009 ,2014,2019
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas
dan Rahasia".
• "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.
• "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan
suara.
• "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
• "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.
Asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil".
• Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk
memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan
setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih.
• Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan
ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu.
Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu,
tetapi juga penyelenggara pemilu.
6. Pemilu 1955
• Diikuti oleh 172 kontestan partai politik.
• Empat partai terbesar diantaranya :
1) PNI (22,3 %)/57 kursi
2) Masyumi (20,9%)/57 Kursi
3) Nahdlatul Ulama (18,4%) 45 kursi
4) PKI (15,4%)/39 kursi.
• Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota-anggota MPR dan
Konstituante.
• Jumlah kursi MPR yang diperebutkan berjumlah 260, sedangkan kursi
Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi MPR) ditambah 14 wakil
golongan minoritas yang diangkat pemerintah.
7. Pemilu 1971 diikuti oleh 10 kontestan, yaitu:
1) Partai Katolik
2) Partai Syarikat Islam Indonesia
3) Partai Nahdlatul Ulama
4) Partai Muslimin Indonesia
5) Golongan Karya
6) Partai Kristen Indonesia
7) Partai Musyawarah Rakyat Banyak
8) Partai Nasional Indonesia
9) Partai Islam PERTI
10) Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
• Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah 1971 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 Juli 1971 untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Provinsi maupun DPRD Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia.
8. Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997
• Memilih anggota DPR, DPRD
• Diikuti oleh 3 kontestan yang sama, yaitu:
1) Partai Persatuan Pembangunan
2) Golongan Karya
3) Partai Demokrasi Indonesia
9. Pemilu 1999
• Menggunakan sistem proporsional dengan daftar stelsel tertutup/memilih partai politik
• Pemilihan Umum DPR dan DPRD (mencoblos)
• diikuti oleh 48 partai politik & imenangkan oleh 18 parpol di DPR
Partai Indonesia Baru Partai Kristen Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia – Supeni
Partai Aliansi Demokrat Indonesia Partai Kebangkitan Muslim Indonesia Partai Ummat Islam
Partai Kebangkitan Ummat Partai Masyumi Baru Partai Persatuan
Pembangunan
Partai Syarikat Islam Indonesia Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Partai Abul Yatama
Partai Kebangsaan Merdeka Partai Demokrasi Kasih Bangsa Partai Amanat Nasional
Partai Rakyat Demokratik Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 Partai Katolik Demokrat
Partai Pilihan Rakyat Partai Rakyat Indonesia Partai Politik Islam Indonesia
Masyumi
Partai Bulan Bintang Partai Solidaritas Pekerja Partai Keadilan
Partai Nahdlatul Ummat Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia Partai Republik Partai Islam Demokrat
Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen Partai Musyawarah Rakyat Banyak Partai Demokrasi Indonesia
Partai Golongan Karya Partai Persatuan Partai
Kebangkitan Bangsa
Partai Uni Demokrasi Indonesia Partai Buruh Nasional Partai Musyawarah Kekeluargaan
Gotong Royong
Partai Daulat Rakyat Partai Cinta Damai Partai Keadilan dan
Persatuan
Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia Partai Nasional Bangsa
Indonesia
10. Pemilu 2004
• Menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka
• Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD
• diikuti oleh 24 partai politik & dimenangkan oleh 18 parpol di DPR
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Partai Buruh Sosial Demokrat
Partai Bulan Bintang Partai Merdeka
Partai Persatuan Pembangunan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
Partai Perhimpunan Indonesia Baru Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
Partai Demokrat Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia
Partai Penegak Demokrasi Indonesia Partai Persatuan Nahdlatul Ummah
Indonesia
Partai Amanat Nasional Partai Karya Peduli Bangsa
Partai Kebangkitan Bangsa Partai Keadilan Sejahtera
Partai Bintang Reformasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Damai Sejahtera Partai Golongan Karya
11. Pemilu 2004
Pemilihan Presiden dan wakil Presiden secara langsung
• Peserta Pilpres putaran pertama
1.K. H. Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim (PKB)
2.Prof. Dr. H. M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo (PAN)
3.Dr. H. Hamzah Haz dan H. Agum Gumelar, M.Sc. (PPP)
4.Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi (PDIP)
5.H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (PBB dan PKPI)
6.H. Wiranto, SH. dan Ir. H. Salahuddin Wahid (Golkar)
• Peserta Pilpres putaran kedua
1. Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Hasyim Muzadi
2. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
12. Pemilu 2009
• Menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka (mencoblos)
• Pemilihan umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
• diikuti oleh 38 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh
Partai politik nasional Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Karya Peduli
Bangsa (PKPB)*
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Partai Barisan Nasional (Barnas) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)* Partai Keadilan Sejahtera
(PKS)*
Partai Amanat Nasional (PAN)* Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) Partai Kedaulatan
Partai Persatuan Daerah (PPD) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)* Partai Pemuda Indonesia (PPI)
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)* Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Partai Karya Perjuangan (PKP)
Partai Matahari Bangsa (PMB) Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)* Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)*
Partai Republika Nusantara (RepublikaN) Partai Pelopor* Partai Golongan Karya (Golkar)*
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)* Partai Damai Sejahtera (PDS)* Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)
Partai Bulan Bintang (PBB)* Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)* Partai Bintang Reformasi
(PBR)*
Partai Patriot Partai Demokrat*
Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)
Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Partai Merdeka
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) Partai Sarikat Indonesia (PSI) Partai Buruh
Partai politik lokal Aceh
Partai Aceh Aman Seujahtra (PAAS) Partai Daulat Aceh (PDA) Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)
Partai Rakyat Aceh (PRA) Partai Aceh (PA) Partai Bersatu Aceh (PBA)
13. Pemilu 2009
Pemilihan Presiden dan wakil Presiden secara langsung
• Peserta Pilpres
1. Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto
2. Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono
3. Muhammad Jusuf Kalla dan Wiranto
14. Pemilu 2014
• Menggunakan sistem proporsional dengan daftar suara terbuka
• Pemilihan umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
• diikuti oleh 12 partai politik nasional dan 3 partai politik lokal Aceh
Partai politik nasional
Partai NasDem Partai Kebangkitan Bangsa*
Partai Keadilan Sejahtera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan*
Partai Golongan Karya* Partai Gerakan Indonesia Raya*
Partai Demokrat* Partai Amanat Nasional*
Partai Persatuan Pembangunan* Partai Hati Nurani Rakyat*
Partai Bulan Bintang (No. Urut 14) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (No. Urut 15)
Partai politik lokal Aceh
Partai Damai Aceh Partai Nasional Aceh Partai Aceh
15. Pemilu 2014
• Pemilihan Presiden dan wakil Presiden secara langsung
• Peserta Pilpres
1. Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa
2. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla
16. Sistem Politik Pemilu Memilih
Liberal 1955 -DPR
-Dewan Konstituante
Orde Baru 1971, 1977,
1982, 1987,
1992, 1997
-2/3 Anggota DPR
-2/3 Anggota DPRD
-1/3 lainnya diangkat di
MPR, DPR dan DPRD
Reformasi 1999, 2004 -1999: DPR dan DPRD
-2004: DPR, DPD, DPRD
dan Presiden/Wakil
Presiden