SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
“SISTEM KEPARTAIAN & PEMILU :
TINJAUAN PEMILU 2009”
Oleh :
Dr.H.M.Arry Djauharry, Drs., M.Si
Disampaikan dalam Pelatihan Ketahanan Bangsa
Tingkat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008
Rabu, 22 Oktober 2008
2
Apa yang dimaksud dengan
Partai politik ?
 Partai politik adalah organisasi politik yang
terdiri dari tiga anggota atau lebih yang
bertujuan untuk memperoleh kekuasaan
politik (Gabriel Almond, 1983)
 Partai politik merupakan kumpulan orang-
orang yang mendasarkan ikatan pada
kepentingan politik untuk memperjuangkan
kursi-kursi politik dalam penyelenggaraan
negara / pemerintahan (Maurice Duverger,
1986)
3
Apa signifikansi Partai Politik?
 Partai Politik sebagai salah satu pilar
dalam demokrasi
 Partai Politik sebagai “lokomotif” dalam
negara demokrasi
 Partai Politik sebagai pencetak kader
pemimpin bangsa
 Partai Politik sebagai peserta dalam
Pemilu
4
Apa saja sistem kepartaian
yang ada di dunia?
 Sistem satu partai, hanya ada satu
partai dalam suatu negara, biasanya
diterapkan dalam negara sosialis.
 Sistem dua partai, hanya ada dua partai
dalam suatu negara, ditujukan untuk
kestabilan politik.
 Sistem multipartai, banyak partai dalam
suatu negara, pendirian partai tidak
dibatasi.
5
Bagaimana sistem kepartaian
di Indonesia?
 Di era reformasi saat ini, sistem Kepartaian di
Indonesia bersifat multipartai. Ada ratusan
partai politik di Indonesia.
 Partai Politik yang lolos dan memenuhi syarat
menjadi peserta dalam Pemilu 2009
berjumlah 48 partai politik.
 Saat ini, aturan hukum yang mengatur partai
politik dalam Pemilu 2009 adalah UU No. 2
tahun 2008 tentang Partai Politik
6
Apa yang dimaksud dengan
Pemilu?
 Dalam literatur Ilmu Politik, Pemilu yang
dalam bahasa Inggris dinamakan dengan
“General election” adalah merupakan sarana
untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dengan
tujuan memilih para wakil rakyat dan
pemimpin politik dari level terendah sampai
dengan level tertinggi.
 Berdasarkan UU No. 10 / 2008, Pemilu adalah
sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
7
Apa saja sistem pemilu di
dunia?
 Sistem Proporsional
 Sistem Distrik
8
Bagaimana Sistem Pemilu di
Indonesia?
 Di era reformasi saat ini, sistem pemilu
di Indonesia didasarkan pada sistem
proporsional berimbang
 Sampai dengan saat ini, telah
dilaksanakan 9 kali Pemilu, yaitu Pemilu
1955, 1971,1977, 1982, 1987, 1992,
1997, 1999, 2004.
 Pemilu 2009 yang akan diselenggarakan
tahun depan merupakan pemilu ke-10
di Indonesia
9
Apa dasar hukum
dilaksanakan Pemilu 2009?
 UUD 1945 Hasil Amandemen
 UU No. 22 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggara Pemilu
 UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik
 UU No. 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu DPR,
DPD dan DPRD
 UU Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
(masih dalam penggodokan di DPR)
 UU Susduk DPR, DPD, dan DPRD (masih
dalam penggodokan di DPR)
10
Mengapa perlu dilaksanakan
Pemilu?
 Alasan Politik
 Pemilu adalah sebagai sirkulasi kekuasaan
politik
 Pemilu adalah sebagai sarana legitimasi
kekuasaan politik
 Pemilu adalah sebagai sarana artikulasi
aspirasi dan partisipasi rakyat
 Pemilu adalah sebagai sarana pendidikan
politik rakyat
11
Lanjutan…
 Alasan Filosofis
 Pemilu sebagai sarana perwujudan
kontrak sosial (social contract) antara
pemerintah dan rakyat
 Pemilu sebagai bukti dan implementasi
kedaulatan rakyat, bukan kedaulatan
penguasa
12
Lanjutan…
 Alasan Klasik
 Pemilu biasanya dilaksanakan dalam sebuah
negara yang sistem politiknya demokratis.
 Mekanisme Pilkada yang melibatkan partisipasi
semua lapisan masyarakat, dipakai dalam suatu
negara yang menganut sistem politik demokrasi
(terbuka, penguasa semua/banyak orang)
13
Bagaimana hubungan antara Pemilu
dan Demokrasi?
 Pertama, Pemilu adalah ciri penting bagi
suatu sistem politik yang memenuhi
standar atau kriteria untuk disebut
demokratis. Tidak ada negara yang
disebut demokratis jika di negara itu
tidak ada Pemilu yang bebas, jujur dan
adil, yang dilaksanakan secara rutin
untuk memilih wakil-wakil rakyat atau
pemimpin politik.
14
Lanjutan…
 Kedua, Pemilu sendiri merupakan produk dari
proses demokratisasi, dimana Pemilu
merupakan konsekuensi logis dari
diperluasnya hak-hak politik rakyat untuk
berperan serta dalam menentukan proses-
proses pengambilan keputusan, baik pada
level lokal maupun nasional. Untuk
menampung partisipasi politik yang diperluas
itulah diperlukan Pemilu dan sistem
pemilihan, yang dapat menjamin partisipasi
politik secara efektif dan efisien.
15
Lanjutan…
 Ketiga, Pemilu merupakan alat untuk mengukur dan
menentukan kualitas dan kuantitas demokrasi.
Demokrasi akan memiliki kadar kualitas tinggi apabila
proses Pemilu dilaksanakan secara jujur, adil,
transparan dan terbuka serta menghormati hak-hak
politik rakyat ketika memilih. Selain itu, terjadi
kompetisi antar aktor politik yang sehat dan
kompetitif. Sedangkan demokrasi akan memiliki kadar
kuantitas yang tinggi apabila proses Pemilu
melibatkan seluruh rakyat dari segenap komponen
dan level. Tidak adanya atau sedikitnya pihak yang
memilih Golongan Putih (Golput) merupakan
indikator keberhasilan Pemilu ditinjau dari aspek
kuantitas.
16
Lanjutan…
 Keempat, Demokrasi sendiri merupakan produk dari rasionalisasi
kekuasaan politik. Ketika kekuasaan politik dipegang oleh rezim
0toriter-totaliter, kekuasaan politik biasanya disandarkan pada
sejumlah sumber legitimasi religius yang bersifat adikodrati dan
adiduniawi. Kekuasaan politik yang didasarkan pada legitimasi
religius tidak mungkin dipersoalkan keabsahannya. Tetapi ketika
penguasa politik kehilangan legitimasi adikodrati dan adiduniawi,
maka timbul persoalan atas dasar apa wewenang penguasa
memerintah masyarakat. Untuk menjawab itu maka penguasa
membutuhkan sumber legitimasi baru berupa dukungan dari
masyarakat. Kompetisi antar penguasa dan calon penguasa untuk
membuktikan siapa yang mendapat dukungan rakyat paling besar
itulah kemudian yang melahirkan fenomena “Pemilu”. Dengan kata
lain, Pemilu merupakan fenomena yang muncul sebagai akibat
runtuhnya mitos-mitos disekitar kekuasaan politik oleh
rasionalisme. Karena itu, sudah selayaknya kalau Pemilu
mencerminakan rasionalitas berpolitik.
17
Lanjutan…
 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Pemilu dan Demokrasi merupakan ibarat
“dua sisi dari satu keping mata uang”
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya.
 Suatu negara tidak bisa dikatakan demokratis
kalau tidak ada dan melaksanakan pemilu.
Sebaliknya, suatu negara tidak akan bisa
melaksanakan Pemilu yang Demokratis jika
negara tersebut tidak memiliki sistem politik
yang demokratis.
18
Sekian
&
Terimakasih

More Related Content

Similar to PARPOL DAN PEMILU.ppt

Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesiavina irodatul afiyah
 
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madanibudaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madaniMaeko Kaoin
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)David Adi Nugroho
 
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
Format politik ekonomi indonesia   copy (2)Format politik ekonomi indonesia   copy (2)
Format politik ekonomi indonesia copy (2)Muqowwil hujjaj
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA vina irodatul afiyah
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxSnn27
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...Succes Zen
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Tugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbiantiTugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbiantiRoad Hog
 

Similar to PARPOL DAN PEMILU.ppt (20)

Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madanibudaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Makalah pemilu
Makalah pemiluMakalah pemilu
Makalah pemilu
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 
Makalah pemilu
Makalah pemiluMakalah pemilu
Makalah pemilu
 
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
Format politik ekonomi indonesia   copy (2)Format politik ekonomi indonesia   copy (2)
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptx
 
Sistem pemilihan umum
Sistem pemilihan umumSistem pemilihan umum
Sistem pemilihan umum
 
Skripsi heri
Skripsi heriSkripsi heri
Skripsi heri
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Tinjauan kritis
Tinjauan kritisTinjauan kritis
Tinjauan kritis
 
PEMILU 2014.pptx
PEMILU 2014.pptxPEMILU 2014.pptx
PEMILU 2014.pptx
 
Demokrasi (1)
Demokrasi (1)Demokrasi (1)
Demokrasi (1)
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Tugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbiantiTugas powerpoint seppty warbianti
Tugas powerpoint seppty warbianti
 

More from zulamirulhaq1

International Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptxInternational Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptxzulamirulhaq1
 
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptxzulamirulhaq1
 
BAHAN-7-SUMBER-HUKUM.ppt
BAHAN-7-SUMBER-HUKUM.pptBAHAN-7-SUMBER-HUKUM.ppt
BAHAN-7-SUMBER-HUKUM.pptzulamirulhaq1
 
3. lembaga penunjang.pptx
3. lembaga penunjang.pptx3. lembaga penunjang.pptx
3. lembaga penunjang.pptxzulamirulhaq1
 
kekuasaan_tingkat_dan_fungsi.ppt
kekuasaan_tingkat_dan_fungsi.pptkekuasaan_tingkat_dan_fungsi.ppt
kekuasaan_tingkat_dan_fungsi.pptzulamirulhaq1
 

More from zulamirulhaq1 (9)

International Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptxInternational Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day XL by Slidesgo.pptx
 
PARPOL ..ppt
PARPOL ..pptPARPOL ..ppt
PARPOL ..ppt
 
SISTEM PEMILU.pptx
SISTEM PEMILU.pptxSISTEM PEMILU.pptx
SISTEM PEMILU.pptx
 
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
 
BAHAN-7-SUMBER-HUKUM.ppt
BAHAN-7-SUMBER-HUKUM.pptBAHAN-7-SUMBER-HUKUM.ppt
BAHAN-7-SUMBER-HUKUM.ppt
 
PKN X P9.ppt
PKN X P9.pptPKN X P9.ppt
PKN X P9.ppt
 
3. lembaga penunjang.pptx
3. lembaga penunjang.pptx3. lembaga penunjang.pptx
3. lembaga penunjang.pptx
 
kekuasaan_tingkat_dan_fungsi.ppt
kekuasaan_tingkat_dan_fungsi.pptkekuasaan_tingkat_dan_fungsi.ppt
kekuasaan_tingkat_dan_fungsi.ppt
 
PPT-HTN.ppt
PPT-HTN.pptPPT-HTN.ppt
PPT-HTN.ppt
 

Recently uploaded

Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapAhmadMuhtadi11
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxELASONIARTI
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (7)

Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 

PARPOL DAN PEMILU.ppt

  • 1. 1 “SISTEM KEPARTAIAN & PEMILU : TINJAUAN PEMILU 2009” Oleh : Dr.H.M.Arry Djauharry, Drs., M.Si Disampaikan dalam Pelatihan Ketahanan Bangsa Tingkat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Rabu, 22 Oktober 2008
  • 2. 2 Apa yang dimaksud dengan Partai politik ?  Partai politik adalah organisasi politik yang terdiri dari tiga anggota atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik (Gabriel Almond, 1983)  Partai politik merupakan kumpulan orang- orang yang mendasarkan ikatan pada kepentingan politik untuk memperjuangkan kursi-kursi politik dalam penyelenggaraan negara / pemerintahan (Maurice Duverger, 1986)
  • 3. 3 Apa signifikansi Partai Politik?  Partai Politik sebagai salah satu pilar dalam demokrasi  Partai Politik sebagai “lokomotif” dalam negara demokrasi  Partai Politik sebagai pencetak kader pemimpin bangsa  Partai Politik sebagai peserta dalam Pemilu
  • 4. 4 Apa saja sistem kepartaian yang ada di dunia?  Sistem satu partai, hanya ada satu partai dalam suatu negara, biasanya diterapkan dalam negara sosialis.  Sistem dua partai, hanya ada dua partai dalam suatu negara, ditujukan untuk kestabilan politik.  Sistem multipartai, banyak partai dalam suatu negara, pendirian partai tidak dibatasi.
  • 5. 5 Bagaimana sistem kepartaian di Indonesia?  Di era reformasi saat ini, sistem Kepartaian di Indonesia bersifat multipartai. Ada ratusan partai politik di Indonesia.  Partai Politik yang lolos dan memenuhi syarat menjadi peserta dalam Pemilu 2009 berjumlah 48 partai politik.  Saat ini, aturan hukum yang mengatur partai politik dalam Pemilu 2009 adalah UU No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik
  • 6. 6 Apa yang dimaksud dengan Pemilu?  Dalam literatur Ilmu Politik, Pemilu yang dalam bahasa Inggris dinamakan dengan “General election” adalah merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dengan tujuan memilih para wakil rakyat dan pemimpin politik dari level terendah sampai dengan level tertinggi.  Berdasarkan UU No. 10 / 2008, Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • 7. 7 Apa saja sistem pemilu di dunia?  Sistem Proporsional  Sistem Distrik
  • 8. 8 Bagaimana Sistem Pemilu di Indonesia?  Di era reformasi saat ini, sistem pemilu di Indonesia didasarkan pada sistem proporsional berimbang  Sampai dengan saat ini, telah dilaksanakan 9 kali Pemilu, yaitu Pemilu 1955, 1971,1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004.  Pemilu 2009 yang akan diselenggarakan tahun depan merupakan pemilu ke-10 di Indonesia
  • 9. 9 Apa dasar hukum dilaksanakan Pemilu 2009?  UUD 1945 Hasil Amandemen  UU No. 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu  UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik  UU No. 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD  UU Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (masih dalam penggodokan di DPR)  UU Susduk DPR, DPD, dan DPRD (masih dalam penggodokan di DPR)
  • 10. 10 Mengapa perlu dilaksanakan Pemilu?  Alasan Politik  Pemilu adalah sebagai sirkulasi kekuasaan politik  Pemilu adalah sebagai sarana legitimasi kekuasaan politik  Pemilu adalah sebagai sarana artikulasi aspirasi dan partisipasi rakyat  Pemilu adalah sebagai sarana pendidikan politik rakyat
  • 11. 11 Lanjutan…  Alasan Filosofis  Pemilu sebagai sarana perwujudan kontrak sosial (social contract) antara pemerintah dan rakyat  Pemilu sebagai bukti dan implementasi kedaulatan rakyat, bukan kedaulatan penguasa
  • 12. 12 Lanjutan…  Alasan Klasik  Pemilu biasanya dilaksanakan dalam sebuah negara yang sistem politiknya demokratis.  Mekanisme Pilkada yang melibatkan partisipasi semua lapisan masyarakat, dipakai dalam suatu negara yang menganut sistem politik demokrasi (terbuka, penguasa semua/banyak orang)
  • 13. 13 Bagaimana hubungan antara Pemilu dan Demokrasi?  Pertama, Pemilu adalah ciri penting bagi suatu sistem politik yang memenuhi standar atau kriteria untuk disebut demokratis. Tidak ada negara yang disebut demokratis jika di negara itu tidak ada Pemilu yang bebas, jujur dan adil, yang dilaksanakan secara rutin untuk memilih wakil-wakil rakyat atau pemimpin politik.
  • 14. 14 Lanjutan…  Kedua, Pemilu sendiri merupakan produk dari proses demokratisasi, dimana Pemilu merupakan konsekuensi logis dari diperluasnya hak-hak politik rakyat untuk berperan serta dalam menentukan proses- proses pengambilan keputusan, baik pada level lokal maupun nasional. Untuk menampung partisipasi politik yang diperluas itulah diperlukan Pemilu dan sistem pemilihan, yang dapat menjamin partisipasi politik secara efektif dan efisien.
  • 15. 15 Lanjutan…  Ketiga, Pemilu merupakan alat untuk mengukur dan menentukan kualitas dan kuantitas demokrasi. Demokrasi akan memiliki kadar kualitas tinggi apabila proses Pemilu dilaksanakan secara jujur, adil, transparan dan terbuka serta menghormati hak-hak politik rakyat ketika memilih. Selain itu, terjadi kompetisi antar aktor politik yang sehat dan kompetitif. Sedangkan demokrasi akan memiliki kadar kuantitas yang tinggi apabila proses Pemilu melibatkan seluruh rakyat dari segenap komponen dan level. Tidak adanya atau sedikitnya pihak yang memilih Golongan Putih (Golput) merupakan indikator keberhasilan Pemilu ditinjau dari aspek kuantitas.
  • 16. 16 Lanjutan…  Keempat, Demokrasi sendiri merupakan produk dari rasionalisasi kekuasaan politik. Ketika kekuasaan politik dipegang oleh rezim 0toriter-totaliter, kekuasaan politik biasanya disandarkan pada sejumlah sumber legitimasi religius yang bersifat adikodrati dan adiduniawi. Kekuasaan politik yang didasarkan pada legitimasi religius tidak mungkin dipersoalkan keabsahannya. Tetapi ketika penguasa politik kehilangan legitimasi adikodrati dan adiduniawi, maka timbul persoalan atas dasar apa wewenang penguasa memerintah masyarakat. Untuk menjawab itu maka penguasa membutuhkan sumber legitimasi baru berupa dukungan dari masyarakat. Kompetisi antar penguasa dan calon penguasa untuk membuktikan siapa yang mendapat dukungan rakyat paling besar itulah kemudian yang melahirkan fenomena “Pemilu”. Dengan kata lain, Pemilu merupakan fenomena yang muncul sebagai akibat runtuhnya mitos-mitos disekitar kekuasaan politik oleh rasionalisme. Karena itu, sudah selayaknya kalau Pemilu mencerminakan rasionalitas berpolitik.
  • 17. 17 Lanjutan…  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pemilu dan Demokrasi merupakan ibarat “dua sisi dari satu keping mata uang” yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.  Suatu negara tidak bisa dikatakan demokratis kalau tidak ada dan melaksanakan pemilu. Sebaliknya, suatu negara tidak akan bisa melaksanakan Pemilu yang Demokratis jika negara tersebut tidak memiliki sistem politik yang demokratis.