SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Kepada segenap peserta
diskusi......!!!
Dimohon perhatiannya...!!!!
`
Presentation Loading……
Pengantar Ilmu Politik
Partai Politik
Kelompok Ii:
• Yunisa Syalom
Pattong
• Nursyamsi M.
• Eka Widyastuti
• Hardianti Rukmana
• Rizky Ainun Rahmi
• Muh. Renaldy Ikhan
• Andika Permana Putra
• Alwi Umar
• Darwan
• Nurul Amalia
• (E41114508)
• (E41114318)
• (E41114310)
• (E41114010)
• (E41114309)
• (E41114501)
• (E41114313)
• (E41114509)
• (E41114003)
• (E41114314)
Sebagai Sarana
Pengatur Konflik
Sebagai Sarana
Rekruitment Politik
Sebagai Sarana
Komunikasi Politik
Sebagai Sarana
Sosialisasi Politik
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik pasal 11.
Partai Politik berfungsi sebagai sarana:
• Pendidikan politik bagi anggotadanmasyarakat luas agar menjadi
wargaNegaraIndonesiayangsadar akan hak dan kewajibannyadalam
kehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegara.
• Penciptaaniklimyangkondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesiauntuk kesejahteraan masyarakat.
• Penyerap, penghimpun, penyalur aspirasi politikmasyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakanNegara.
• Partisipasi politik wargaNegaraIndonesia.
• Rekruitmenpolitikdalamproses pengisian jabatan politikmelalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikankesetaraan dan keadilan
gender.
Fungsi ParPol
KLASIFIKASI SISTEM
KEPARTAIAN
Sistem kepartaian pertama kali
dibentangkan oleh Maurice Duverger yang
mengadakan klasifikasi menurut 3 kategori
yaitu:
• Sistem Partai Tunggal
• Sistem Dwi-Partai
• Sistem Multi-partai
• Hanya ada satu partai dalam negara
• Menolak keanekaragaman karena diyakini hanya
akan menghambat pembangunan negara.
• Posisi/jabatan dalam pemerintahan :
eksekutif : ketua partai, jadi Presiden
sekjen, jadi Perdana Menteri
legislatif : partai itu
yudikatif : MA
• Model ini banyak dianut oleh negara-negara komunis
Sistem Dwi Partai
Hanya ada 2 partai yang diakui,partai lain bisa hidup tapi
harus bergabung dengan
Salah satu dari dua partai yang ada. Partai pemenang akan
menjadi partai pemerintah, sedang yang kalah akan menjadi
partai oposisi. Model ini banyak dianut oleh negara-negara
maju
Keberhasilan model dwipartai dipengaruhi beberapa faktor:
- Masyarakat homogen
- Konsensus masyarakat kuat
- Adanya kontinyuitas sejarah
Model ini sebenarnya tidaklah ideal dianggap sebagai
Pelaksanaan demokasi karena pilihan rakyat terbatas
• Hanya ada satu partai dalam negara
• Menolak keanekaragaman karena diyakini hanya
akan menghambat pembangunan negara.
• Posisi/jabatan dalam pemerintahan :
Eksekutif : ketua partai, jadi Presiden
sekjen, jadi Perdana
Menteri
Legislatif : partai itu
Yudikatif : MA
• Model ini banyak dianut oleh negara-negara
komunis
Masa penjajahan Belanda
Masa pendudukan Jepang
Masa pasca proklamasi kemerdekaan
Masa Penjajahan Belanda
Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di
Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Lahirnya partai menandai adanya
kesadaran nasional. Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan
sosial seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah, ataupun yang
berazaskan politik agama dan sekuler seperti Serikat Islam, PNI dan
Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan nasional
untuk Indonesia merdeka.
Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan
menifestasi kesadaran nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia. Setelah didirikan Dewan Rakyat, gerakan ini oleh
beberapa partai diteruskan di dalam badan ini. Pada tahun 1939
terdapat beberapa fraksi di dalam Dewan Rakat, yaitu Fraksi Nasional di
bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan Pegawai Bestuur
Bumi Putera) di bawah pimpinan Prawoto dan Indonesische Nationale
Groep di bawah pimpinan Muhammad Yamin.
Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya
golongan Islam yang diberi kebebasan untuk membentuk
partai. Adapun partai yang berhasil dibentuk yakni Partai
Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Partai Masyumi) yang
lebih banyak bergerak di bidang sosial.
Masa Pasca Proklamasi
• Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, terbuka
kesempatan yang besar untuk mendirikan partai politik, sehingga
bermunculanlah parti-partai politik Indonesia. Dengan demikian
kita kembali kepada pola sistem banyak partai.
• Pemilu 1955 memunculkan 4 partai politik besar, yaitu :
Masyumi, PNI, NU dan PKI. Masa tahun 1950 sampai 1959 ini
sering disebut sebagai masa kejayaan partai politik, karena partai
politik memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara melalui sistem parlementer.
• Pada masa demokrasi terpimpin ini peranan partai politik mulai
dikurangi, sedangkan di pihak lain, peranan presiden sangat kuat.
Partai politik pada saat ini dikenal dengan NASAKOM
(Nasional, Agama dan Komunis) yang diwakili oleh NU, PNI dan
PKI. Pada masa Demokrasi Terpimpin ini nampak sekali bahwa
PKI memainkan peranan bertambah kuat, terutama melalui G 30
S/PKI (akhir September 1965).
Masa Pasca Proklamasi ...
• Setelah itu Indonesia memasuki masa Orde Baru dan partai-partai
dapat bergerak lebih leluasa dibanding dengan masa Demokrasi
terpimpin. Suatu catatan pada masa ini adalah munculnya organisasi
kekuatan politik baru yaitu Golongan Karya (Golkar). Pada
pemilihan umum thun 1971, Golkar muncul sebagai pemenang
partai diikuti oleh 3 partai politik besar yaitu NU, Parmusi
(Persatuan Muslim Indonesia) serta PNI.
• Pada tahun 1973 terjadi penyederhanaan partai melalui fusi partai
politik. Empat partai politik Islam, yaitu : NU, Parmusi, Partai
Sarikat Islam dan Perti bergabung menjadi Partai Persatu
Pembangunan (PPP). Lima partai lain yaitu PNI, Partai Kristen
Indonesia, Partai Katolik, Partai Murba dan Partai IPKI (ikatan
Pendukung Kemerdekaan Indonesia) bergabung menjadi Partai
Demokrasi Indonesia. Maka pada tahun 1977 hanya terdapat 3
organisasi kekuatan politik Indonesia dan terus berlangsung hinga
pada pemilu 1997.
Pemilihan
Umum
• Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1999: Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat dalam Negara kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang 1945.
Fungsi Pemilihan Umum
• Fungsi Pemilihan Umum Pada pemerintahan yang
demokratis, pemilihan umum merupakan pesta
demokrasi. Secara umum fungsi pemilihan
umum adalah :
• Melaksanakan kedaulatan rakyat.
• Sebagai perwujudan hak asas politik rakyat.
• Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di
lembaga legislatif serta memilih Presiden dan wakil
Presiden.
• Melaksanakan pergantian personel pemerintahan
secara aman, damai, dan tertib.
• Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
Asas Pemilihan Umum di Indonesia
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER"
yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas
dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde
Baru.
• Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan
suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.
• Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh
warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan
suara.
• Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya
tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
• Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat
Asas Pemilihan Umum di
Indonesia
Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "JurDil"
yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil".
• Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum
harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk
memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki
hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap
suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk
menentukan wakil rakyat yang akan terpilih.
• Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta
pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun
diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas
jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih
ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara
Sekian
&

More Related Content

What's hot

Ppt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiPpt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiDewi_Sejarah
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesiadidid
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalAlya Titania Annisaa
 
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaSistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaDian Mardiana
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniDona Dika
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))Putri Alfisyahrini
 
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Eisa Swastika
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Yulia Fauzi
 
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalsistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalDian Dwiyanti
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaKhairunnisaIcha9
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Satya Hs
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 

What's hot (20)

P kn xii ipa ips
P kn xii ipa ipsP kn xii ipa ips
P kn xii ipa ips
 
Ppt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiPpt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawati
 
Partai indonesia raya
Partai indonesia rayaPartai indonesia raya
Partai indonesia raya
 
Bab 8 b
Bab 8 bBab 8 b
Bab 8 b
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
 
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaSistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
PPKn (Demokrasi Masa Revolusi (1945 1949))
 
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
 
File
FileFile
File
 
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalsistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
 
Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6
 
Pers
PersPers
Pers
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 

Similar to Partai Politik di Indonesia

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptIsembelSianipar
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasilaafifahdhaniyah
 
Akar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptxAkar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptxRizkideni1
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanRismatus Fadila
 
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.pptBAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.pptIsembelSianipar
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptx
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptxSistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptx
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptxmuhammadnurulfahmi3
 
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxBAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxcintaprasasti1
 
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaPeriodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaafifahdhaniyah
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaSandhyAjaa
 
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfTUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfMeli1634
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 

Similar to Partai Politik di Indonesia (20)

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
Akar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptxAkar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaan
 
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.pptBAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
BAB 9 AKAR AKAR DEMOKRASI.ppt
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptx
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptxSistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptx
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.pptx
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptxBAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
BAB 4.3 PENGUATAN JATI DIRI KEINDONESIAAN.pptx
 
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaPeriodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfTUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 

Partai Politik di Indonesia

  • 3. Partai Politik Kelompok Ii: • Yunisa Syalom Pattong • Nursyamsi M. • Eka Widyastuti • Hardianti Rukmana • Rizky Ainun Rahmi • Muh. Renaldy Ikhan • Andika Permana Putra • Alwi Umar • Darwan • Nurul Amalia • (E41114508) • (E41114318) • (E41114310) • (E41114010) • (E41114309) • (E41114501) • (E41114313) • (E41114509) • (E41114003) • (E41114314)
  • 4.
  • 5.
  • 6. Sebagai Sarana Pengatur Konflik Sebagai Sarana Rekruitment Politik Sebagai Sarana Komunikasi Politik Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
  • 7. Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik pasal 11. Partai Politik berfungsi sebagai sarana: • Pendidikan politik bagi anggotadanmasyarakat luas agar menjadi wargaNegaraIndonesiayangsadar akan hak dan kewajibannyadalam kehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegara. • Penciptaaniklimyangkondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesiauntuk kesejahteraan masyarakat. • Penyerap, penghimpun, penyalur aspirasi politikmasyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakanNegara. • Partisipasi politik wargaNegaraIndonesia. • Rekruitmenpolitikdalamproses pengisian jabatan politikmelalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikankesetaraan dan keadilan gender. Fungsi ParPol
  • 8. KLASIFIKASI SISTEM KEPARTAIAN Sistem kepartaian pertama kali dibentangkan oleh Maurice Duverger yang mengadakan klasifikasi menurut 3 kategori yaitu: • Sistem Partai Tunggal • Sistem Dwi-Partai • Sistem Multi-partai
  • 9. • Hanya ada satu partai dalam negara • Menolak keanekaragaman karena diyakini hanya akan menghambat pembangunan negara. • Posisi/jabatan dalam pemerintahan : eksekutif : ketua partai, jadi Presiden sekjen, jadi Perdana Menteri legislatif : partai itu yudikatif : MA • Model ini banyak dianut oleh negara-negara komunis
  • 10. Sistem Dwi Partai Hanya ada 2 partai yang diakui,partai lain bisa hidup tapi harus bergabung dengan Salah satu dari dua partai yang ada. Partai pemenang akan menjadi partai pemerintah, sedang yang kalah akan menjadi partai oposisi. Model ini banyak dianut oleh negara-negara maju Keberhasilan model dwipartai dipengaruhi beberapa faktor: - Masyarakat homogen - Konsensus masyarakat kuat - Adanya kontinyuitas sejarah Model ini sebenarnya tidaklah ideal dianggap sebagai Pelaksanaan demokasi karena pilihan rakyat terbatas
  • 11. • Hanya ada satu partai dalam negara • Menolak keanekaragaman karena diyakini hanya akan menghambat pembangunan negara. • Posisi/jabatan dalam pemerintahan : Eksekutif : ketua partai, jadi Presiden sekjen, jadi Perdana Menteri Legislatif : partai itu Yudikatif : MA • Model ini banyak dianut oleh negara-negara komunis
  • 12. Masa penjajahan Belanda Masa pendudukan Jepang Masa pasca proklamasi kemerdekaan
  • 13. Masa Penjajahan Belanda Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Lahirnya partai menandai adanya kesadaran nasional. Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah, ataupun yang berazaskan politik agama dan sekuler seperti Serikat Islam, PNI dan Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan nasional untuk Indonesia merdeka. Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi kesadaran nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah didirikan Dewan Rakyat, gerakan ini oleh beberapa partai diteruskan di dalam badan ini. Pada tahun 1939 terdapat beberapa fraksi di dalam Dewan Rakat, yaitu Fraksi Nasional di bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi Putera) di bawah pimpinan Prawoto dan Indonesische Nationale Groep di bawah pimpinan Muhammad Yamin.
  • 14. Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya golongan Islam yang diberi kebebasan untuk membentuk partai. Adapun partai yang berhasil dibentuk yakni Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Partai Masyumi) yang lebih banyak bergerak di bidang sosial.
  • 15. Masa Pasca Proklamasi • Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, terbuka kesempatan yang besar untuk mendirikan partai politik, sehingga bermunculanlah parti-partai politik Indonesia. Dengan demikian kita kembali kepada pola sistem banyak partai. • Pemilu 1955 memunculkan 4 partai politik besar, yaitu : Masyumi, PNI, NU dan PKI. Masa tahun 1950 sampai 1959 ini sering disebut sebagai masa kejayaan partai politik, karena partai politik memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara melalui sistem parlementer. • Pada masa demokrasi terpimpin ini peranan partai politik mulai dikurangi, sedangkan di pihak lain, peranan presiden sangat kuat. Partai politik pada saat ini dikenal dengan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang diwakili oleh NU, PNI dan PKI. Pada masa Demokrasi Terpimpin ini nampak sekali bahwa PKI memainkan peranan bertambah kuat, terutama melalui G 30 S/PKI (akhir September 1965).
  • 16. Masa Pasca Proklamasi ... • Setelah itu Indonesia memasuki masa Orde Baru dan partai-partai dapat bergerak lebih leluasa dibanding dengan masa Demokrasi terpimpin. Suatu catatan pada masa ini adalah munculnya organisasi kekuatan politik baru yaitu Golongan Karya (Golkar). Pada pemilihan umum thun 1971, Golkar muncul sebagai pemenang partai diikuti oleh 3 partai politik besar yaitu NU, Parmusi (Persatuan Muslim Indonesia) serta PNI. • Pada tahun 1973 terjadi penyederhanaan partai melalui fusi partai politik. Empat partai politik Islam, yaitu : NU, Parmusi, Partai Sarikat Islam dan Perti bergabung menjadi Partai Persatu Pembangunan (PPP). Lima partai lain yaitu PNI, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, Partai Murba dan Partai IPKI (ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) bergabung menjadi Partai Demokrasi Indonesia. Maka pada tahun 1977 hanya terdapat 3 organisasi kekuatan politik Indonesia dan terus berlangsung hinga pada pemilu 1997.
  • 17. Pemilihan Umum • Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999: Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945.
  • 18. Fungsi Pemilihan Umum • Fungsi Pemilihan Umum Pada pemerintahan yang demokratis, pemilihan umum merupakan pesta demokrasi. Secara umum fungsi pemilihan umum adalah : • Melaksanakan kedaulatan rakyat. • Sebagai perwujudan hak asas politik rakyat. • Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga legislatif serta memilih Presiden dan wakil Presiden. • Melaksanakan pergantian personel pemerintahan secara aman, damai, dan tertib. • Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
  • 19.
  • 20. Asas Pemilihan Umum di Indonesia Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru. • Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. • Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. • Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. • Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat
  • 21. Asas Pemilihan Umum di Indonesia Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "JurDil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil". • Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. • Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara