2. ① Pengambilan dari rumah, sampah tercampur
② TPS/Station, sampah tercampur
Karena dari rumah tidak memilah
sampah, akhirnya dibawa petugas ke
TPA. TPA penuh, bukan cara untuk
mengurangi volume sampah
TPA Bantargebang Jakarta
“Sampah jika dipilah menjadi bahan daur ulang, sampah jika di
campur menjadi sampah”
Sistem pengelolaan sampah saat ini
3. Masalah terbesar
Fungsi TPA Jakarta : tinggal
beberapa tahun (1-2 tahun)
TPS di lingkungan warga bau,
kotor, sampah menumpuk,
seperti TPA baru, TPS liar
Masalah yang ada saat ini
Cara penyelesaian masalah di atas dengan cara pemilahan sampah dari rumah yang
benar seperti di bawah ini, bertujuan untuk pengurangan volume sampah TPA
4. Jawaban:
jika TPA penuh
maka:
Membuat TPA baru
Membangun incinerator
Sampah jika di campur menjadi sampah, sampah
jika di pilah menjadi bahan daur ulang, bukan
sampah lagi karena bisa dipakai pihak ke 3
Perlu waktu
dan biaya
untuk
membuat
lokasi baru +
protes warga
Perlu waktu dan
biaya yang
sangat besar +
biaya
operasional
tinggi
Mulai besok bisa di mulai dari rumah, pilah
sampah menurut jenisnya, tidak boleh campur
Pertanyaan warga: Mengapa harus memilah
Apakah anda mau TPA di
bangun di depan rumah
anda???
Karena perlu waktu untuk membuat TPA baru dan
incinerator, akhirnya sampah masuk juga ke TPA, TPS
liar, sungai, kali, tanah kosong, TPA jadi penuh
Besok bisa dimulai
5. Cara pemilahan sampah
Sampah sisa makanan Sampah daur ulang
Point :
1. Pilah sampah sisa
makanan terlebih
dahulu
2. Kemudian pisah
sampah daur ulang
3. Menjadi mudah
karena tidak
tercampur sampah
sisa makanan yang
basah
Sampah di rumah,
sebelum dibuang,
harus pilah
① ②
6. Point penting: cara yang benar memilah sampah sisa
makanan dari rumah sebelum diolah menjadi kompos
Pilah sampah sisa makanan
Setelah tidak ada air, sampah sisa
makanan masuk di ember sampah
sisa makanan
Sampah sisa makanan tidak boleh ada
air
Dibuang air yang ada di sampah
sisa makanan
7. Apa itu kompos
Kompos adalah dekomposisi sampah organik
secara biologis/hayati, menjadi bahan yang
lebih sederhana dan stabil Biomass
Pupuk Organik
Dilakukan oleh Mikroba (bakteri, jamur,
ragi) ; [dialam sudah ada, EM4 & molase,
MOL, atau kulit bawang merah], dengan
peran aktif manusia
10. Mikroba (Aerob) perlu:
- Udara segar (oksigen)
- Minum (kelembapan)
- Makanan seimbang (rasio C/N)
- Suasana hangat (minimum 40° C)
Kebutuhan Mikroba Aerob
11. Sarana Pembuatan Kompos Skala Rumah Tangga
1. Drum Komposter dapat untuk menghasilkan kompos padat dan cair
(POC= Pupuk Organik Cair)
2. Bagian bawah diberi lubang/pipa untuk mengeluarkan kompos cair
(POC)
3. Ditengah dipasang pipa pralon berlubang-lubang untuk aliran
udara (oksigen), hanya untuk type besar AEROB.
4. Bagian atas ditutup untuk menghindarkan larva dan menguapnya
cairan
5. Diganjal atau diberi kaki, tidak bersinggungan dengan tanah dan
mempermudah pengeluaran POC
12. Cara Penggunaan Drum Komposter
1. Sistem pengomposan AEROB, jadi tidak berbau, karena
yang dihasilkan adalah O2, CO2, panas dan H2O (air).
2. Bukalah tutup komposter, masukkan sampah organik ke
dalam komposter, sampah boleh utuh atau dicacah
(tergantung ukurannya).
3. Semprotkan Bio Aktifator, sesuai dengan kebutuhan dan petunjuknya.
4. Sampah dapat ditambahkan setiap saat/bertahap ke dalam komposter,
setiap kali memasukkan, semprot dengan bioaktifator.
5. Kondisikan tutup komposter selalu dalam keadaan tertutup rapat.
6. Apabila drum komposter telah jenuh, atau media sampah tidak lagi
menyusut, maka lakukan sbb.:
a. Tekan sampah dalam komposter menggunakan kayu, bambu atau
sejenisnya.
b. Semprotkan larutan bio aktifator pada bagian atas hingga basah.
c. Tutup komposter selama 4 – 8 minggu.
d. Setelah 4 – 8 minggu, periksa dan keluarkan kompos padatnya, ayak bila
perlu.
13. Cara Penyiapan Bio Aktifator (POC)
1. Siapkan sprayer ukuran satu liter.
2. Masukkan Bio Aktifator (5 ml=1 tutup btl) ke dalam
sprayer dan isi air sampai penuh
3. Semprotkan cairan bio aktifator ke sampah dalam
komposter secukupnya, hingga membasahi bagian
atas sampah, setiap kali memasukkan sampah, atau
seminggu sekali.
4. Simpan selalu cairan dalam sprayer di tempat yang sejuk.
Mengumpulkan POC
1. Perhatikan selang pengeluaran cairan kompos, bila POC
telah tampak dalam selang (biasanya 2 minggu sudah
keluar), segera tuangkan ke botol atau jerican, jangan
sampai melewati lubang2 udara di bawah (agar tidak
tumpah).
2. Berhubung POC masih ada kandungan metan, jadi agak
bau, beri lubang tutup jericannya (bila memungkinkan beri
pentil), agar gas metannya menguap.
14. Aktifator & Decomposer
• Fungsi: mempercepat proses pengomposan
Aktifator Decomposer
Contoh : Molase dll Contoh : EM4, MOL dll
Berisi Nutrisi untuk
mengaktifkan mikroba
Berisi Mikroba
Aplikasi langsung dilarutkan
dalam air
Masih dormant, diaktifkan
dulu dengan larutan
gula/molase
Tidak dapat diperbanyak,
namun mikroba yang
tumbuh dapat
diperbanyak/dibiakkan
Dapat
diperbanyak/dibiakkan
15. Persiapan Larutan EM
1. Biang EM tersimpan sebagai spora
2. Buat Larutan EM aktif medium siap pakai:
10 cc/1 tutup.Botol EM + 10 cc larutan gula (molase) (rebus 1/2
kg gula jawa + 1 ltr air) + 2ltr air, diamkan 2 malam. dapat
disimpan 1 bulan.
3. Buat Larutan EM siap pakai:
encerkan larutan medium dengan air 1 : 5, masukkan botol semprot
dapat disimpan 1 minggu.
4. Bila Menggunakan MOL/POC, bisa langsung digunakan
16. Pembuatan Kompos KOMUNAL
1. Campur 3 bagian sampah
hijau ( N ) dan 1 bagian
sampah coklat ( C ) boleh
dipotong kecil-kecil (jangan
terlalu halus), (hanya bila
sampah hijau kurang, bisa di
tambah kotoran ternak atau
urea ½ kg utk. 1 ton sampah)
2. Tambahkan larutan
EM+Molase aktif, atau
MOL kemudian
dicampur dengan air.
Basahi sampai
kelembaban tertentu,
sampai seperti spons
basah setelah diperas
(50- 60% )
17. 3. Pembuatan sebaiknya bak
demi bak, agar “matengnya “
bergiliran (bila ada 6 bak,
maka rutin panen setiap
minggu)
4. Jaga suhu optimal 40 – 60 C,
bila dingin tidak ada proses
5. Setiap seminggu diaduk, untuk
menambah oksigen dan
menurunkan panas, jika kering
basahi lagi dengan air.
6. Tanda Pengomposan selesai
yaitu tidak berbau sampah,
bentuk spt tanah halus, warna
kehitaman, suhu kamar 30
derajat
7. Ayak untuk memisahkan
yang kasar (digunakan utk.
Biang)
Pembuatan Kompos KOMUNAL
18. Kualitas Kompos yang Baik
Suhu = suhu air tanah (30° Celsius)
Berwarna kehitaman
Bentuk butiran seperti tanah
Berbau tanah
Kadar air 30 – 40%
Keasaman (pH) 6,8 – 7,5
19. Titik-Titik Kritis
Dalam Pembuatan Kompos
1. Campuran Sampah Hijau (N) dan Sampah
Kering (C)
2. Sampah Lembab, bukan basah
3. Temperatur hangat 70° – 40° C menurun
4. Ruangan Basah/lembab, banyak uap air
20. Cara Kerja Pupuk Organik/Kompos
PUPUK ORGANIK
(belum siap diserap akar,
jumlah berapapun tdk apa2)
Microorganisme memecah
molekul pupuk organik
sambil berkembng biak
o Pupuk siap diserap akar
o Mikroorganisme
menggemburkan tanah
o Tanah menjadi sehat &
gembur
Microorganisme sbg mata
rantai makanan awal,
menarik organisme lain
Terbentuk keanekaragaman
hayati atau ekosistem, tidak
mengandung residu kimia
yang meracuni tubuh
21. Pupuk Kimia
Pupuk Kimia diserap langsung oleh akar
Residunya meracuni mikroba
Tanah mengeras/rusak
Residu kimia merusak tubuh
Menimbulkan Gas rumah Kaca