SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 3
Gisheilla Amalia P
Hasna Puspita N P
Intan Antika
Ira Nirmala P U
Mely Purnamasari
Mia Maryani
Sampah
Tata Cara Pengolahan Sampah 4R
A. Penggolongan sampah
Membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran udara, air, dan
tanah, salah satu penyebabnya adalah dikarenakan kita tidak disiplin dalam
membuang dan mengolah sampah. Kita sering menganggap semua sampah sama,
padahal pada sampah terdapat beberapa penggolongan . Secara umum, terdapat 3
jenis golongan sampah, yaitu :
1. Sampah Organik adalah sampah-sampah yang mudah membusuk. Contohnya
adalah sampah sisa dapur, sayur-sayuran, daun-daunan, buah-buahan dan lain-
lain.
2. Sampah Anorganik adalah sampah-sampah yang sukar atau tidak dapat
membusuk. Contohnya adalah logam, kaleng, plastik, kaca, dan lain-lain
3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah sampah-sampah yang
mengandung racun. Contohnya adalah baterai, aki, dan lain-lain.
Jika disederhanakan terdapat 2 jenis sampah, yaitu :
1. Sampah Basah (Organik) :
Untuk sampah basah harus dilapisi dengan dua plastik yang berfungsi sebagai
fungsi penirisan dan penadah.
2. Sampah Kering (Anorganik).
Apabila penampungan-penampungan sampah tidak bisa lagi menampung sampah,
maka kemana kita tidak memiliki lagi tempat penyimpanan sampah yang akan
dibuang. Jangan sampai bumi kita tenggelam oleh sampah. Oleh sebab itu, kita harus
membudayakan 4R.
B. 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace)
1. Reduce, yaitu merubah pola hidup kita dengan meminimalkan produk-produk
yang pada akhirnya dapat menjadi sampah. Contohnya adalah pengemasan yang
berlebihan seperti pada gambar di bawah ini.
2. Reuse, yaitu menggunakan kembali bahan-bahan yang potensial menjadi sampah.
Contohnya adalah mengolah sampah potensial tanpa proses seperti pada gambar
berikut ini.
3. Recycle, yaitu memanfaatkan kembali sampah dengan pembuatan kompos atau
mendaur ulang menjadi barang-barang baru. Contoh mengolah sampah potensial
melalui proses seperti pada gambar berikut ini.
4. Replace, yaitu mengganti pengunaan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang
oleh alam dengan yang dapat didaur ulang oleh alam. Contohnya adalah
penggunaan membungkus makanan dengan sterofoam dapat diganti dengan daun
pisang.
C. Cara Penanganan Sampah
Untuk lebih mengetahui bagaimana cara menangani sampah yang baik dan sesuai
dengan ketentuan yang ada, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Timbulnya Sampah
Pemilahan,Pewadahan &
Pengolahan disumber
Pengumpulan
Pengangkutan
Pemindahan Pemilahan & Pengolahan
Membudayakan 4R bisa kita lakukan didalam rumah tangga. Dari timbunan
sampah, kita melakukan pemilahan, caranya adalah dengan mengelompokan dan
memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifatnya. Sampah-sampah yang
berasal dari rumah tangga maupun tempat-tempat umum dikumpulkan. Sampah-
sampah ini kemudian dikumpulkan kemudian dipindahkan dari sumber sampah
ketempat pembuangan sementara.
D. Pembuatan Komposter
Komposter adalah salah satu produk Puslit Bangkin yang fungsinya untuk mengolah
sampah organik menjadi kompos. Pembuatannya cukup sederhana, yaitu:
1. Siapkan alat-alat seperti berikut ini:
a. Tong komposter,
b. Karton yang sudah dilubangi,
c. Bor,
d. 4 buah pipa sepanjang 50cm.
Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
a. Bungkus pipa dengan karton,
b. Kemudian bentuklah lubang pada pipa dengan bor mengikuti pola yang sudah
terbentuk di karton. Diameter lubang berukuran 0,5cm.
c. Setelah ke empat pipa dilubangi sesuai pola, siapkan lem, lalu aduk untuk
dioleskan pada pinggir-pinggir pipa.
d. Untuk tong komposter, buanglah pegangan plastik yang terletak dibadan tong.
e. Setelah itu, ratakan mulut tong dengan gergaji.
f. Lalu, dengan jarak 15cm dari bagian atas tong, buatlah 4 buah lobang dengan
diameter 10cm,
Pemrosesan Akhir
g. Selanjutnya, buatlah lubang-lubang kecil dari jarak 30 cm 30cm dari bagian
atas. Diameter lubang ini adalah 1cm. Sedangkan jarak antar satu lubang ke
lubang lain masing-masing adalah 14,5cm kesamping dan kebawah. Lubang
juga kita buat pada dasar tong yang nantinya berfungsi sebagai pembuangan
air atau drainase.
h. Langkah berikutnya, yaitu memasukan pipa pada tempat lubang besar yang
tersedia.
Hasil akhirnya adalah seperti pada gambar berikut ini.
E. Pemasangan Komposter
Berikut ini adalah gambar pemasangan komposter yang baik.
Sedangkan gambar di bawah ini adalah gambaran dari komposter yang sudah
tertanam.
Langkah-langkah detai dalam penanaman komposter, yaitu:
1. Siapkan lokasi yang memadai untuk menanam komposter. Lokasi yang dipilih
harus terhindar dari curahan hujan yang secara langsung dapat masuk ke
dalam komposter.
2. Galilah tanah dengan panjang 85cm dan lebar galian 60-70-cm.
3. Dasar komposter minimal 30cm diatas muka air tanah dangkal. Muka air tanah
dapat ditentukan berdasarkan muka air sumur di daerah sekitarnya pada
musim kemarau.
4. Kemudian, dasar galian diisi dengan kerikil berukuran 1-2 cm setinggi 10cm,
lalu masukan komposter yang didalamnya terlebih dahulu telah diisi kerikil
setinggi 10 cm.
5. Lalu, tambahkan kerikil disamping kiri kanan tong komposter setinggi 30cm
dari dasar tanah
6. Dibagian pipa, selimuti pipa gas dengan kerikil setebal 5cm dari atas dan
bawah, lalu ditimbun dengan tanah asal.
7. Setelah itu, timbul komposter dengan tanah 5cm sampah dibawah lubang
pemasukan
8. Setelah komposter siap, masukkan sampah dapur ke dalam komposter.
(Masukkan sampah secara rutin setiap hari sampai komposter penuh)
9. Setelah komposter penuh terisi, biarkan sampah selama 4bulan agar terjadi
proses pengomposan yang sempurna hingga sampah telah berubah menjadi
kompos yang ditandai dengan perubahan warna yang menjadi hitam seperti
tanah.
Contoh TPS Terpadu di Tegallega Bandung
Salah satu tempat pembuangan sampah sementara adalah TPS Tegallega. Setelah
dari TPS Tegallega, sampah-sampah yang telah terkumpul tersebut dibawa ke tempat
Tempat Pemrosesan Akhir, yaitu TPA Padalarang. Untuk lebih mengefesienkan
TPA, maka akan jauh lebih baik apabila kita menerapkan 4R dalam kehidupan sehari-
hari. Manfaat 4R bagi TPA adalah memperpanjang umur kendaraan transportasi
pengangkut sampah, mengurangi polusi udara, mengurangi pembusukan (semakin
sedikit sampah organik, maka akan semakin sedikit pula pembusukan atau air licit).
Melakukan pengolahan organik didaerah kita masig-masing. Contohnya daerah
Cibangkong Bandung. Cibangkong aadalah daerah yang berhasil menerapkan
pembuatan kompos sekala lingkungan. Pada dasarnya pembuatan kompos mengubah
karakteristik komposisi, dan jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut. Setelah
nanti berhasil diproses barulah dapat dimanfaatkan atau dikembalikan kemedia
lingkungan secara aman.
F. Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos Skala Lingkungan
Salah satu contoh daerah yang menerapkan Pengolahan Sampah Organik menjadi
Kompos Skala Lingkungan adalah daerah Cibangkong, Bandung. Cibangkong termasuk
salah satu daerah yang warganya berhasil melakukan pembuatan kompos skala
lingkungan. Pada dasarnya, membuat kompos adalah mengubah karakteristik komposisi
dan, jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut. Setelah nanti berhasil diproses,
barulah dapat dimanfaatkan atau dikembalikan ke media lingkungan secara aman.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Kumpulkan sampah basah (organik) yang telah dipisahkan dari sampah
anorganik
2. Sampah kemudian digiling dalam mesin penggiling sampah
3. Setelah hancur, masukan sampah kedalam tempat tertentu yang telah
disediakan
4. Siram dengan bakteri pengurai, lalu diamkan selama 1 bulan
5. Selama masa itu, sampah akan berubah karakteristiknya menjadi kompos yang
berwarna hitam dan lembab
6. Lalu, kompos yang masih kasar ini kemudian diayak
7. Kompos dari sampah organik siap untuk dimanfaatkan
Selain pembuatan kompos skala lingkungan, ada juga pembuatan kompos dalam
kala yang lebih besar, yaitu skala industri. Dalam proses pembuatan kompos skala
industri, alat yang digunakan lebih canggih dan volume sampah yang diolah pun lebih
besar, kompos yang dihasilkan pun tentu saja dalam jumlah yang masif.
G. Cara Pengolahan Sampah Anorganik
Berikut contoh cara pengolahan sampah anorganik pada botol plastik.
1. Pisahkan sampah botol plastik dari sampah yang lain dan mengumpulkannya dalam
satu tempat
2. Setelah melepas semua label dari botolnya, masukan botol plastik kedalam mesin
penggiling. Lalu, Plastik akan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil
3. Setelah dicuci, kemudian masukan kedalam karung
4. plastik daur ulang ini siap dimanfaatkan kembali. Biasanya hasil daur ulang botol
plastik ini dapat dugunakan sebagai bahan dasar benang.
PENGELOLAAN SAMPAH
Sampah adalah buangan padat yang di hasilkan oleh berbagai aktivitas sehari-hari
manusia yang di anggap sudah tidak memiliki nilai lagi. Setiap hari sampah dihasilkan dan
dibuang dengan kapasitas yang kian meningkat khususnya sampah yang berasal dari
aktivitas permukiman. Dalam rangka menciptakan lingkungan permukiman yang sehat,
bersih dan nyaman maka perlu perhatian dari berbagai pihak dalam menerapkan sistem
pengelolaan persampahan yang mengikuti kaidah yang tepat. Pengelolaan sampah yang tepat
dilakukan sejak sampah dihasilkan yaitu pada tingkat rumah tangga. Pengelolaan tersebut
dikenal sebagai pengelolaan sampah di sumber. Pengelolaan sampah di sumber dimulai dari
sistem pewadahan, kondisi umum sistem pewadahan yang ada pada saat ini adalah tercampur
yaitu tanpa melakukan pemilahan sampah. Sistem pewadahan yang seharusnya diterapkan
adalah pewadahan dengan sistem terpilah dimana sampah dipilah berdasarkan kategorinya
masing-masing seperti:
1. Sampah sisa makanan,
2. Sampah bekas kemasan,
3. Sampah kertas dan
4. Buangan berbahaya dan beracum
Sampah tersebut disimpan pada wadah yang memiliki warna yang berbeda agar tidak
terjadi kesalahan dalam memilah. Sampah basah memiliki karakteristik cepat terurai sehingga
dalam skala rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi kompos dengan menggunakan
komposter salah satunya adalah Keranjang Takakura. Sampah dapur, sisa makanan dan daun
adalah jenis sampah yang baik untuk dijadikan kompos. Sampah yang tidak terkelola pada
tingkat rumah tangga diangkut oleh petugas pengumpul sampah yang biasanya melayani pada
tingkat RT. Gerobak pengangkut terdiri dari kategori sampah basah untuk sampah sisa
makanan dan sampah kering untuk sisa kemasan, kertas serta buangan berbahaya dan
beracun. Sampah basah yang tidak di kompos pada tingkat rumah tangga di buang dengan
menggunakan wadah tertutup untuk menghindari bau. Petugas pengumpul sampah
selanjutnya membawa sampah langsung menuju transfer depo terdekat atau tempat
pembuangan sampah sementara yang biasa disebut TPS.
TPS (Tempat Pembuanan Sampah)
TPS merupakan tempat paling ideal untuk menerapkan sistem pengolahan sampah skala
kawasan. TPS yang menerapkan sistem pengelolaan tersebut dilengkapi dengan fasilitas
pendukung seperti kontainer sampah bersekat, rumah kompos, maupun tungku bakar atau
insenerator fasilitas tersebut merupakan sarana penunjang bagi pengelolaan sampah berbasis
masyarakat. Di TPS sampah kering di sortir oleh pemulung sebagai sektor informal pengolah
sampah untuk selanjutnya di daur ulang.Sementara itu sampah basah dikumpulkan oleh
petugas rumah kompos sebagai bahan dasar pembutan kompos. Sampah basah selanjutnya di
cacah dengan mesin pencacah untuk menghasilkan ukuran sampah yang kecil dan seragam
agar mempercepat proses pematangan kompos. Secara berkala sampah diaduk oleh petugas
rumah kompos guna mengkondisikan suasana aerob pada proses komposting yang bertujuan
untuk mempercepat proses komposting dan mengurangi timbulnya bau dari tumpukan
sampah.
Salah satu metode komposting skala kawasan yang sering digunakan adalah Open Windrow
selain tidak memerlukan bangunan khusus metode ini juga relatif mudah dalam
pengoperasiannya yaitu cukup menerapkan proses pembalikan untuk mendapatkan oksigen
dan penyiraman untuk menjaga kelembaban. Hasil dari pengolahan sampah baik dalam
bentuk komposting atau daur ulang dapat menambah nilai ekonomi dari sampah sekaligus
mereduksi sampah dalam jumlah yang signifikan sampah basah atau kering yang tidak dapat
dimanfaatkan lagi dikategorikan sebagai sampah layak buang. Sampah layak buang
dikumpulkan pada kontainer untuk diangkut menuju proses selanjutnya.Secara terjadwal truk
sampah akan mengangkut sampah layak buang yang telah dikumpulkan di TPS atau transfer
depo. Proses pengangkatan bak atau kontainer sampah dilakukan dengan otomatis dengan
menggunakan truk amroll. Kontainer perlu menerapkan prinsip kedap bau dan kedap air
untuk itu kontainer pengangkut sampah harus dalam keadaan tertutup dan kedap agar mampu
menahan bau dan air sampah agar tidak mencemari di sepanjang perjalanan. Kemudian
sampah layak jual yang terkumpul di bawa menuju ke TPA.
TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)
TPA adalah tempat pemrosesan akhir sampah dimana sampah layak buang perlu diproses
lebih lanjut untuk menjaga agar tidak terjadi dampak negatif terhadap lingkungan maupun
mahkluk hidup, Pada TPA diperlukan fasilitas dan petugas operasional yang bekerja dengan
sistem manajemen yang baik. TPA atau Land Field adalah sarana yang hendaknya terisolasi
dari luar baik secara fisik maupun estetika dengan menggunakan tanaman sebagai penyangga.
Gerbang merupakan satu-satunya akses masuk ke TPA. Karena perlu diadakan control
terhadap masuknya sampah ke dalam TPA.
Proses pertama yang dilalui adalah melewati Jembatan Timbang. Setiap petugas truk,
dilengkapi dengan identitas yang terdaftar. Agar jelas siapa yang bertanggungjawab terhadap
sampah yang masuk ke dalam TPA. Sampah perlu dicatat berat dan volumenya berdasarkan
hasil penimbangan dan kapasitas truk guna mengatur penempatan sampah pada lahan urug.
Hasil pencatatan berat dan volume sampah di berikan kepada petugas truk sebagai surat
bukti masuk ke kawasan TPA. Setelah semua proses administrasi selesai maka truk sampah
siap masuk kedalam TPA untuk melaksanakan proses selanjutnya. Agar TPA dapat berfungsi
secara baik paling tidak di lokasi tersebut harus tersedia prsarana yang di siapkan secara baik
antara lain:
Prasarana TPA
1. Prasarana Jalan
2. Jaringan Drainase
3. Fasilitas Penyaluran dan Instalasi Pengolahan Lindi
4. Pipa Penyaluran Gas
5. Sumur Pantau
6. Bagian Penerimaan dan Jembatan Timbang
7. Fasilitas Kantor dan Laboraturium
8. Bengkel Kendaraan dan Alat Berat
9. Area Parkir dan Pencucian Kendaraan
10. Rumah Kompos dan Daur Ulang
11. Buffer Zone/Area Penyangga
12. Lahan Urug
13. Area Penyimpanan Tanah Penutup.
Di TPA diterapkan sistem zonasi untuk mengatur sistem pengurugan berdasarkan luas lahan
yang tersedia. Sampah akan dibawa ke zona pengurugan aktif dimana terdapat sel yang
menerima sampah.
Proses utama yang terjadi di TPA adalah pengurugan. Sampah yang dibawa menuju zona
pengurugan aktif kemudian dituangkan secara teratur sesuai arahan petugas lapangan di area
kerja aktif atau disebut sel aktif. Sampah yang dituangkan kemudian akan diangkat dengan
alat berat untuk menempatkan sampah secara mudah dan merata dalam sel aktif. Dozer
bekerja untuk menyebarkan sampah dalam lapisan-lapisan tidak lebih dari 50-60cm
kemudian dipadatkan sebanyak 4 hingga 5 kali gilasan hingga membentuk sel-sel sampah
yang stabil. Secara rutin bila sampah sudah mencapai ketinggian tertentu, maka akan dilapisi
tanah penutup antara dengan ketebalan minimum 15cm. Setelah tanah penutup rata melapisi
sampah maka lahan di atas tanah penutup tersebut dapat menjadi sel aktif baru yang siap
menerima sampah kembali apabila urugan sampah telah mencapai ketinggian maksimal maka
akan dilapisi tananh penutup akhir dengan ketebalan minimum 30cm. Pada zona pengurugan
yang telah dilapisi tanah menutup final selanjutnya dilakukan proses revegetasi yaitu
penanaman tumbuhan dan pohon yang sesuai dengan karakteristik lingkungan TPA.
Operasinal dan pemeliharaan TPA yang sesuai dengan sistem manajemen pengelolaan
sampah akan menghasilkan TPA yang hijau dan asri baik dalam tahap pengopersaian maupun
pascaoperasi. TPA yang sudah ditanami tanaman hijau nantinya dapat dijadikan paru-paru
hijau, daerah perkemahan, atau daerah wisata.
Kampung Asri Kampung Pengelolaan Sampah
Salah satu kampung di Indonesia yang telah melakukan pengelolaan sampah dengan baik
adalah Desa Domplang Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Desa Domplang ini
mempunyai TPS yang memiliki fasilitas pendukung seperti rumah kompos dan tungku bakar.
Didalam TPS tersebut, dilakukan penyortiran oleh warga. Untuk sampah kering disortir oleh
pemuda kampung asri. Lalu dikumpulkan dan nantinya bisa dijual. Sedangkan untuk sampah
organic akan diproses di rumah kompos untuk nantinya dijadikan pupuk kompos dan bisa
menambah pendapatan Desa Domplang.

More Related Content

What's hot

Jurnal sampah organik
Jurnal sampah organikJurnal sampah organik
Jurnal sampah organik
randaadhiya
 
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanPengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Nahdya Maulina
 
Felita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAK
Felita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAKFelita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAK
Felita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAK
ken setiawan
 
Penanganan limbah padat, ipa
Penanganan limbah padat, ipaPenanganan limbah padat, ipa
Penanganan limbah padat, ipaTak Seorang Pun
 
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organikPelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Muhammad Muflikh Marsetyo
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
Risa Astriani
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
Agus Aktawan
 
Pengolahan Sampah
Pengolahan SampahPengolahan Sampah
Pengolahan Sampah
FKMAP13
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
salmafirda
 
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganMateri Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Petrus Asmara
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbahkynz
 
penanggulangan sampah
penanggulangan sampahpenanggulangan sampah
penanggulangan sampah
mohamad apriyadi
 
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolahPengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Imam Faeruzz
 
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
Masyarakat Produktif
 

What's hot (20)

Jurnal sampah organik
Jurnal sampah organikJurnal sampah organik
Jurnal sampah organik
 
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanPengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
 
Felita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAK
Felita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAKFelita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAK
Felita Fermentasi Limbah Rumah Tangga REPUBLIK NGAPAK
 
Penanganan limbah padat, ipa
Penanganan limbah padat, ipaPenanganan limbah padat, ipa
Penanganan limbah padat, ipa
 
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organikPelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
 
Pupuk Organik
Pupuk OrganikPupuk Organik
Pupuk Organik
 
Pengolahan Sampah
Pengolahan SampahPengolahan Sampah
Pengolahan Sampah
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Limbah Anorganik
Limbah AnorganikLimbah Anorganik
Limbah Anorganik
 
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganMateri Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
penanggulangan sampah
penanggulangan sampahpenanggulangan sampah
penanggulangan sampah
 
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolahPengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Similar to Tugas abl kelompok 3 sampah

BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdfBAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
NiyaCimut
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
Zuhriah As'ad
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
itaokta
 
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Ines Indrati
 
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.pptPENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
LHKALPATARU
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
YabesHizkia1
 
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptxSAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
HABIBISIMA2
 
Komposter.ppt
Komposter.pptKomposter.ppt
Komposter.ppt
Maharsiwi1
 
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIASAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SutiahHanuji
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
Yahyawan Triyana
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
Mila Santika
 
Kelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdfKelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdf
AnonymousrwBKD1
 
Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan “HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”
Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan“HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan“HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”
Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan “HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”
gustiarahutabarat
 
Presentation1 proker
Presentation1 prokerPresentation1 proker
Presentation1 proker
rizky nofri
 

Similar to Tugas abl kelompok 3 sampah (20)

Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdfBAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
 
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.pptPENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
 
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptxSAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
 
Komposter.ppt
Komposter.pptKomposter.ppt
Komposter.ppt
 
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIASAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdfKelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdf
 
Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan “HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”
Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan“HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan“HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”
Masalah Pencemaran Udara Di Daerah Perkotaan “HINDARI MEMBAKAR SAMPAH”
 
Presentation1 proker
Presentation1 prokerPresentation1 proker
Presentation1 proker
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Tugas abl kelompok 3 sampah

  • 1. Kelompok 3 Gisheilla Amalia P Hasna Puspita N P Intan Antika Ira Nirmala P U Mely Purnamasari Mia Maryani Sampah Tata Cara Pengolahan Sampah 4R A. Penggolongan sampah Membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah, salah satu penyebabnya adalah dikarenakan kita tidak disiplin dalam membuang dan mengolah sampah. Kita sering menganggap semua sampah sama, padahal pada sampah terdapat beberapa penggolongan . Secara umum, terdapat 3 jenis golongan sampah, yaitu : 1. Sampah Organik adalah sampah-sampah yang mudah membusuk. Contohnya adalah sampah sisa dapur, sayur-sayuran, daun-daunan, buah-buahan dan lain- lain. 2. Sampah Anorganik adalah sampah-sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk. Contohnya adalah logam, kaleng, plastik, kaca, dan lain-lain 3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah sampah-sampah yang mengandung racun. Contohnya adalah baterai, aki, dan lain-lain. Jika disederhanakan terdapat 2 jenis sampah, yaitu : 1. Sampah Basah (Organik) : Untuk sampah basah harus dilapisi dengan dua plastik yang berfungsi sebagai fungsi penirisan dan penadah. 2. Sampah Kering (Anorganik).
  • 2. Apabila penampungan-penampungan sampah tidak bisa lagi menampung sampah, maka kemana kita tidak memiliki lagi tempat penyimpanan sampah yang akan dibuang. Jangan sampai bumi kita tenggelam oleh sampah. Oleh sebab itu, kita harus membudayakan 4R. B. 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) 1. Reduce, yaitu merubah pola hidup kita dengan meminimalkan produk-produk yang pada akhirnya dapat menjadi sampah. Contohnya adalah pengemasan yang berlebihan seperti pada gambar di bawah ini. 2. Reuse, yaitu menggunakan kembali bahan-bahan yang potensial menjadi sampah. Contohnya adalah mengolah sampah potensial tanpa proses seperti pada gambar berikut ini. 3. Recycle, yaitu memanfaatkan kembali sampah dengan pembuatan kompos atau mendaur ulang menjadi barang-barang baru. Contoh mengolah sampah potensial melalui proses seperti pada gambar berikut ini.
  • 3. 4. Replace, yaitu mengganti pengunaan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang oleh alam dengan yang dapat didaur ulang oleh alam. Contohnya adalah penggunaan membungkus makanan dengan sterofoam dapat diganti dengan daun pisang. C. Cara Penanganan Sampah Untuk lebih mengetahui bagaimana cara menangani sampah yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang ada, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Timbulnya Sampah Pemilahan,Pewadahan & Pengolahan disumber Pengumpulan Pengangkutan Pemindahan Pemilahan & Pengolahan
  • 4. Membudayakan 4R bisa kita lakukan didalam rumah tangga. Dari timbunan sampah, kita melakukan pemilahan, caranya adalah dengan mengelompokan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifatnya. Sampah-sampah yang berasal dari rumah tangga maupun tempat-tempat umum dikumpulkan. Sampah- sampah ini kemudian dikumpulkan kemudian dipindahkan dari sumber sampah ketempat pembuangan sementara. D. Pembuatan Komposter Komposter adalah salah satu produk Puslit Bangkin yang fungsinya untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Pembuatannya cukup sederhana, yaitu: 1. Siapkan alat-alat seperti berikut ini: a. Tong komposter, b. Karton yang sudah dilubangi, c. Bor, d. 4 buah pipa sepanjang 50cm. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. Bungkus pipa dengan karton, b. Kemudian bentuklah lubang pada pipa dengan bor mengikuti pola yang sudah terbentuk di karton. Diameter lubang berukuran 0,5cm. c. Setelah ke empat pipa dilubangi sesuai pola, siapkan lem, lalu aduk untuk dioleskan pada pinggir-pinggir pipa. d. Untuk tong komposter, buanglah pegangan plastik yang terletak dibadan tong. e. Setelah itu, ratakan mulut tong dengan gergaji. f. Lalu, dengan jarak 15cm dari bagian atas tong, buatlah 4 buah lobang dengan diameter 10cm, Pemrosesan Akhir
  • 5. g. Selanjutnya, buatlah lubang-lubang kecil dari jarak 30 cm 30cm dari bagian atas. Diameter lubang ini adalah 1cm. Sedangkan jarak antar satu lubang ke lubang lain masing-masing adalah 14,5cm kesamping dan kebawah. Lubang juga kita buat pada dasar tong yang nantinya berfungsi sebagai pembuangan air atau drainase. h. Langkah berikutnya, yaitu memasukan pipa pada tempat lubang besar yang tersedia. Hasil akhirnya adalah seperti pada gambar berikut ini. E. Pemasangan Komposter Berikut ini adalah gambar pemasangan komposter yang baik. Sedangkan gambar di bawah ini adalah gambaran dari komposter yang sudah tertanam.
  • 6. Langkah-langkah detai dalam penanaman komposter, yaitu: 1. Siapkan lokasi yang memadai untuk menanam komposter. Lokasi yang dipilih harus terhindar dari curahan hujan yang secara langsung dapat masuk ke dalam komposter. 2. Galilah tanah dengan panjang 85cm dan lebar galian 60-70-cm. 3. Dasar komposter minimal 30cm diatas muka air tanah dangkal. Muka air tanah dapat ditentukan berdasarkan muka air sumur di daerah sekitarnya pada musim kemarau. 4. Kemudian, dasar galian diisi dengan kerikil berukuran 1-2 cm setinggi 10cm, lalu masukan komposter yang didalamnya terlebih dahulu telah diisi kerikil setinggi 10 cm. 5. Lalu, tambahkan kerikil disamping kiri kanan tong komposter setinggi 30cm dari dasar tanah 6. Dibagian pipa, selimuti pipa gas dengan kerikil setebal 5cm dari atas dan bawah, lalu ditimbun dengan tanah asal. 7. Setelah itu, timbul komposter dengan tanah 5cm sampah dibawah lubang pemasukan 8. Setelah komposter siap, masukkan sampah dapur ke dalam komposter. (Masukkan sampah secara rutin setiap hari sampai komposter penuh) 9. Setelah komposter penuh terisi, biarkan sampah selama 4bulan agar terjadi proses pengomposan yang sempurna hingga sampah telah berubah menjadi
  • 7. kompos yang ditandai dengan perubahan warna yang menjadi hitam seperti tanah. Contoh TPS Terpadu di Tegallega Bandung Salah satu tempat pembuangan sampah sementara adalah TPS Tegallega. Setelah dari TPS Tegallega, sampah-sampah yang telah terkumpul tersebut dibawa ke tempat Tempat Pemrosesan Akhir, yaitu TPA Padalarang. Untuk lebih mengefesienkan TPA, maka akan jauh lebih baik apabila kita menerapkan 4R dalam kehidupan sehari- hari. Manfaat 4R bagi TPA adalah memperpanjang umur kendaraan transportasi pengangkut sampah, mengurangi polusi udara, mengurangi pembusukan (semakin sedikit sampah organik, maka akan semakin sedikit pula pembusukan atau air licit). Melakukan pengolahan organik didaerah kita masig-masing. Contohnya daerah Cibangkong Bandung. Cibangkong aadalah daerah yang berhasil menerapkan pembuatan kompos sekala lingkungan. Pada dasarnya pembuatan kompos mengubah karakteristik komposisi, dan jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut. Setelah nanti berhasil diproses barulah dapat dimanfaatkan atau dikembalikan kemedia lingkungan secara aman. F. Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos Skala Lingkungan Salah satu contoh daerah yang menerapkan Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos Skala Lingkungan adalah daerah Cibangkong, Bandung. Cibangkong termasuk salah satu daerah yang warganya berhasil melakukan pembuatan kompos skala lingkungan. Pada dasarnya, membuat kompos adalah mengubah karakteristik komposisi dan, jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut. Setelah nanti berhasil diproses, barulah dapat dimanfaatkan atau dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Caranya adalah sebagai berikut: 1. Kumpulkan sampah basah (organik) yang telah dipisahkan dari sampah anorganik 2. Sampah kemudian digiling dalam mesin penggiling sampah 3. Setelah hancur, masukan sampah kedalam tempat tertentu yang telah disediakan
  • 8. 4. Siram dengan bakteri pengurai, lalu diamkan selama 1 bulan 5. Selama masa itu, sampah akan berubah karakteristiknya menjadi kompos yang berwarna hitam dan lembab 6. Lalu, kompos yang masih kasar ini kemudian diayak 7. Kompos dari sampah organik siap untuk dimanfaatkan Selain pembuatan kompos skala lingkungan, ada juga pembuatan kompos dalam kala yang lebih besar, yaitu skala industri. Dalam proses pembuatan kompos skala industri, alat yang digunakan lebih canggih dan volume sampah yang diolah pun lebih besar, kompos yang dihasilkan pun tentu saja dalam jumlah yang masif. G. Cara Pengolahan Sampah Anorganik Berikut contoh cara pengolahan sampah anorganik pada botol plastik. 1. Pisahkan sampah botol plastik dari sampah yang lain dan mengumpulkannya dalam satu tempat 2. Setelah melepas semua label dari botolnya, masukan botol plastik kedalam mesin penggiling. Lalu, Plastik akan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil 3. Setelah dicuci, kemudian masukan kedalam karung 4. plastik daur ulang ini siap dimanfaatkan kembali. Biasanya hasil daur ulang botol plastik ini dapat dugunakan sebagai bahan dasar benang.
  • 9. PENGELOLAAN SAMPAH Sampah adalah buangan padat yang di hasilkan oleh berbagai aktivitas sehari-hari manusia yang di anggap sudah tidak memiliki nilai lagi. Setiap hari sampah dihasilkan dan dibuang dengan kapasitas yang kian meningkat khususnya sampah yang berasal dari aktivitas permukiman. Dalam rangka menciptakan lingkungan permukiman yang sehat, bersih dan nyaman maka perlu perhatian dari berbagai pihak dalam menerapkan sistem pengelolaan persampahan yang mengikuti kaidah yang tepat. Pengelolaan sampah yang tepat dilakukan sejak sampah dihasilkan yaitu pada tingkat rumah tangga. Pengelolaan tersebut dikenal sebagai pengelolaan sampah di sumber. Pengelolaan sampah di sumber dimulai dari sistem pewadahan, kondisi umum sistem pewadahan yang ada pada saat ini adalah tercampur yaitu tanpa melakukan pemilahan sampah. Sistem pewadahan yang seharusnya diterapkan adalah pewadahan dengan sistem terpilah dimana sampah dipilah berdasarkan kategorinya masing-masing seperti: 1. Sampah sisa makanan, 2. Sampah bekas kemasan, 3. Sampah kertas dan 4. Buangan berbahaya dan beracum Sampah tersebut disimpan pada wadah yang memiliki warna yang berbeda agar tidak terjadi kesalahan dalam memilah. Sampah basah memiliki karakteristik cepat terurai sehingga dalam skala rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi kompos dengan menggunakan komposter salah satunya adalah Keranjang Takakura. Sampah dapur, sisa makanan dan daun adalah jenis sampah yang baik untuk dijadikan kompos. Sampah yang tidak terkelola pada tingkat rumah tangga diangkut oleh petugas pengumpul sampah yang biasanya melayani pada tingkat RT. Gerobak pengangkut terdiri dari kategori sampah basah untuk sampah sisa makanan dan sampah kering untuk sisa kemasan, kertas serta buangan berbahaya dan beracun. Sampah basah yang tidak di kompos pada tingkat rumah tangga di buang dengan menggunakan wadah tertutup untuk menghindari bau. Petugas pengumpul sampah selanjutnya membawa sampah langsung menuju transfer depo terdekat atau tempat pembuangan sampah sementara yang biasa disebut TPS.
  • 10. TPS (Tempat Pembuanan Sampah) TPS merupakan tempat paling ideal untuk menerapkan sistem pengolahan sampah skala kawasan. TPS yang menerapkan sistem pengelolaan tersebut dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti kontainer sampah bersekat, rumah kompos, maupun tungku bakar atau insenerator fasilitas tersebut merupakan sarana penunjang bagi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Di TPS sampah kering di sortir oleh pemulung sebagai sektor informal pengolah sampah untuk selanjutnya di daur ulang.Sementara itu sampah basah dikumpulkan oleh petugas rumah kompos sebagai bahan dasar pembutan kompos. Sampah basah selanjutnya di cacah dengan mesin pencacah untuk menghasilkan ukuran sampah yang kecil dan seragam agar mempercepat proses pematangan kompos. Secara berkala sampah diaduk oleh petugas rumah kompos guna mengkondisikan suasana aerob pada proses komposting yang bertujuan untuk mempercepat proses komposting dan mengurangi timbulnya bau dari tumpukan sampah. Salah satu metode komposting skala kawasan yang sering digunakan adalah Open Windrow selain tidak memerlukan bangunan khusus metode ini juga relatif mudah dalam pengoperasiannya yaitu cukup menerapkan proses pembalikan untuk mendapatkan oksigen dan penyiraman untuk menjaga kelembaban. Hasil dari pengolahan sampah baik dalam bentuk komposting atau daur ulang dapat menambah nilai ekonomi dari sampah sekaligus mereduksi sampah dalam jumlah yang signifikan sampah basah atau kering yang tidak dapat dimanfaatkan lagi dikategorikan sebagai sampah layak buang. Sampah layak buang dikumpulkan pada kontainer untuk diangkut menuju proses selanjutnya.Secara terjadwal truk sampah akan mengangkut sampah layak buang yang telah dikumpulkan di TPS atau transfer depo. Proses pengangkatan bak atau kontainer sampah dilakukan dengan otomatis dengan menggunakan truk amroll. Kontainer perlu menerapkan prinsip kedap bau dan kedap air untuk itu kontainer pengangkut sampah harus dalam keadaan tertutup dan kedap agar mampu menahan bau dan air sampah agar tidak mencemari di sepanjang perjalanan. Kemudian sampah layak jual yang terkumpul di bawa menuju ke TPA. TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) TPA adalah tempat pemrosesan akhir sampah dimana sampah layak buang perlu diproses lebih lanjut untuk menjaga agar tidak terjadi dampak negatif terhadap lingkungan maupun mahkluk hidup, Pada TPA diperlukan fasilitas dan petugas operasional yang bekerja dengan sistem manajemen yang baik. TPA atau Land Field adalah sarana yang hendaknya terisolasi
  • 11. dari luar baik secara fisik maupun estetika dengan menggunakan tanaman sebagai penyangga. Gerbang merupakan satu-satunya akses masuk ke TPA. Karena perlu diadakan control terhadap masuknya sampah ke dalam TPA. Proses pertama yang dilalui adalah melewati Jembatan Timbang. Setiap petugas truk, dilengkapi dengan identitas yang terdaftar. Agar jelas siapa yang bertanggungjawab terhadap sampah yang masuk ke dalam TPA. Sampah perlu dicatat berat dan volumenya berdasarkan hasil penimbangan dan kapasitas truk guna mengatur penempatan sampah pada lahan urug. Hasil pencatatan berat dan volume sampah di berikan kepada petugas truk sebagai surat bukti masuk ke kawasan TPA. Setelah semua proses administrasi selesai maka truk sampah siap masuk kedalam TPA untuk melaksanakan proses selanjutnya. Agar TPA dapat berfungsi secara baik paling tidak di lokasi tersebut harus tersedia prsarana yang di siapkan secara baik antara lain: Prasarana TPA 1. Prasarana Jalan 2. Jaringan Drainase 3. Fasilitas Penyaluran dan Instalasi Pengolahan Lindi 4. Pipa Penyaluran Gas
  • 12. 5. Sumur Pantau 6. Bagian Penerimaan dan Jembatan Timbang 7. Fasilitas Kantor dan Laboraturium 8. Bengkel Kendaraan dan Alat Berat 9. Area Parkir dan Pencucian Kendaraan 10. Rumah Kompos dan Daur Ulang
  • 13. 11. Buffer Zone/Area Penyangga 12. Lahan Urug 13. Area Penyimpanan Tanah Penutup. Di TPA diterapkan sistem zonasi untuk mengatur sistem pengurugan berdasarkan luas lahan yang tersedia. Sampah akan dibawa ke zona pengurugan aktif dimana terdapat sel yang menerima sampah. Proses utama yang terjadi di TPA adalah pengurugan. Sampah yang dibawa menuju zona pengurugan aktif kemudian dituangkan secara teratur sesuai arahan petugas lapangan di area kerja aktif atau disebut sel aktif. Sampah yang dituangkan kemudian akan diangkat dengan alat berat untuk menempatkan sampah secara mudah dan merata dalam sel aktif. Dozer bekerja untuk menyebarkan sampah dalam lapisan-lapisan tidak lebih dari 50-60cm kemudian dipadatkan sebanyak 4 hingga 5 kali gilasan hingga membentuk sel-sel sampah yang stabil. Secara rutin bila sampah sudah mencapai ketinggian tertentu, maka akan dilapisi tanah penutup antara dengan ketebalan minimum 15cm. Setelah tanah penutup rata melapisi sampah maka lahan di atas tanah penutup tersebut dapat menjadi sel aktif baru yang siap menerima sampah kembali apabila urugan sampah telah mencapai ketinggian maksimal maka akan dilapisi tananh penutup akhir dengan ketebalan minimum 30cm. Pada zona pengurugan yang telah dilapisi tanah menutup final selanjutnya dilakukan proses revegetasi yaitu penanaman tumbuhan dan pohon yang sesuai dengan karakteristik lingkungan TPA. Operasinal dan pemeliharaan TPA yang sesuai dengan sistem manajemen pengelolaan sampah akan menghasilkan TPA yang hijau dan asri baik dalam tahap pengopersaian maupun pascaoperasi. TPA yang sudah ditanami tanaman hijau nantinya dapat dijadikan paru-paru hijau, daerah perkemahan, atau daerah wisata.
  • 14. Kampung Asri Kampung Pengelolaan Sampah Salah satu kampung di Indonesia yang telah melakukan pengelolaan sampah dengan baik adalah Desa Domplang Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Desa Domplang ini mempunyai TPS yang memiliki fasilitas pendukung seperti rumah kompos dan tungku bakar. Didalam TPS tersebut, dilakukan penyortiran oleh warga. Untuk sampah kering disortir oleh pemuda kampung asri. Lalu dikumpulkan dan nantinya bisa dijual. Sedangkan untuk sampah organic akan diproses di rumah kompos untuk nantinya dijadikan pupuk kompos dan bisa menambah pendapatan Desa Domplang.