SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Ratno Supriyadi
Puskesmas Jepara
Pengertian
Sampah
 Segala aktivitas yang
kita lakukan sehari-hari
menghasilkan sampah.
 Sampah adalah semua
limbah/ sisa yang
dihasilkan dari aktivitas
manusia dan binatang,
biasanya dibuang
karena dianggap tidak
berguna/ bermanfaat
lagi.
 Jika tidak dikelola
dengan baik, sampah
dapat menjadi masalah.
KLASIFIKASI SAMPAH
 Secara umum, sampah domestik (rumah
tangga) dikelompokkan menjadi dua, sampah
organik dan anorganik.
 Sampah organik adalah sampah yang mudah
membusuk, seperti sisa makanan, sayuran
daun-daun kering dan sebagainya.
 Sampah anorganik adalah sampah yang
tidak mudah membusuk seperti plastik,
wadah pembungkus makanan , botol, kaleng,
besi dan sebagainya.
Sampah Organik
Sampah Anorganik
 Sebagian besar sampah di Indonesia adalah
sampah organik, presentasenya sekitar 60-
70% dari total timbulan sampah.
 Karena sifatnya yang mudah membusuk dan
terurai, sampah organik dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk kompos.
Kompos
 Kompos adalah pupuk organik sebagai
hasil dari proses biologi oleh aktivitas
mikroorganisme dalam menguraikan
/dekomposisi bahan organik menjadi
humus.
 Berdasarkan proses terjadinya, kompos
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
kompos alami dan kompos buatan
Kompos Alami
Kompos alami adalah kompos yang dalam proses
pembuatannya berjalan dengan sendirinya, dengan
sedikit atau tanpa campur tangan manusia.
Manusia hanya membantu mengumpulkan bahan,
menyusun bahan, untuk selanjutnya proses
composting / pengomposan berjalan dengan
sendirinya.
Waktu pembuatan relatif lama, mencapai 3-4 bulan,
bahkan bisa mencapai 6 bulan atau lebih.
Kompos Buatan
Kompos buatan adalah kompos yang dalam proses
pembuatannya sejak dari penyiapan bahan (pengadaan
bahan dan pemilihan bahan), pencampuran bahan,
pengaturan temperatur dan proses lainnya, semua
dilakukan dibawah pengawasan manusia.
Proses pembuatan kompos yang dibuat dengan campur
tangan manusia biasanya dibantu dengan penambahan
aktivator pengurai bahan baku kompos  Starter,
misalnya Stardec, EM4 atau MOL
Pembuatan kompos dengan bantuan starter
berlangsung lebih cepat, dari semula 3-4 bulan dapat
dipercepat hingga 3-4 minggu.
 Pada dasarnya semua bahan organik dapat dikompos,
tapi ada beberapa bahan yang kurang baik apabila
dikompos,
 Bahan yang dapat dikompos:
- Sisa sayur baru;
- Sisa sayur basi (dicuci dulu, peras dan buang airnya);
- Sisa nasi, ayam, kulit telur;
- Sampah buah yang lunak (kulit jeruk, apel, dsb);
- Daun, dicacah/ dipotong supaya lebih cepat terurai
 Bahan yang tidak dapat dikompos:
- Sisa makanan mengandung protein, seperti daging, ikan,
udang, susu, santan dsb (dapat menimbulkan lalat dan belatung)
- Biji buah yang utuh atau keras seperti salak, kelengkeng, asam,
alpukat dan sejenisnya
- Buah utuh yang tidak dimakan karena busuk dan berair
TEMPAT PENGOMPOSAN (SKALA RUMAH TANGGA)
• Gentong Tanah
Liat
• Drum Plastik
• Keranjang
Takakura
• Lubang Biopori
Tahap Pengomposan (Sampah
Dapur)
 Pemilahan
Sampah organik dan anorganik hendaknya dipisah sejak
awal, kemudian sampah organik yang dapat dikompos
dipotong/ dicacah sehingga lebih cepat terurai
 Pencampuran
wadah pengomposan diisi terlebih dahulu dengan kompos
lama, kurang lebih 1/3 bagian; kompos lama nantinya
berfungsi sebagai starter.
Masukkan sampah dapur dapat dimasukkan setiap hari.
Aduk dan balik sampai tertutup kompos lama
jika terlalu basah dapat ditambah sekam atau serbuk
gergajian
jika timbul panas, berarti proses pengomposan sedang
berlangsung.
setelah wadah penuh, kompos lama (1/3 bagian bawah)
dapat digunakan sebagai kompos, sisanya dilanjutkan proses
pengomposan.
Tahap Pengomposan (Sampah
Daun)
 Pemilahan
- Pisahkan sampah organik (daun, rumput) dari sampah anorganik
(plastik, kaleng); sampah organik dapat dicacah kecil-kecil
 Pencampuran
- Campur sampah coklat, sampah hijau dan kompos lama dengan
perbandingan 1: 2 : 1; jika sampah hijau kurang dapat ditambah
kotoran ternak
- Siram air sampai lembap
- Masukkan ke dalam wadah pengomposan lalu tutup
- Proses pengomposan berjalan jika mulai hari kedua timbul panas
 Pembalikan
- Pembalikan dapat dilakukan seminggu sekali, sehingga terjadi
sirkulasi udara
- Jika terlalu kering, dapat diperciki air untuk menjaga kelembaban
 Pematangan
- Setelah pengomposan berjalan, setelah 4 minggu suhu akan mulai
menurun; pembalikan terus dilakukan sampai 2 minggu berikutnya.
 Suhu dan kelembaban perlu dikontrol, sehingga
pengomposan dapat berlangsung lebih optimal.
 Lakukan pengomposan di tempat teduh, hindarkan dari
panas dan hujan.
 Semakin kecil pencacahan bahan, pengomposan akan
berlangsung lebih cepat
 Penambahan aktivator (EM4, Stardec, Mol dsb) dapat
mempercepat penguraian sampah
 Setelah kompos jadi, sebaiknya dilakukan pengayakan
untuk memisahkan bahan yang belum terurai sempurna.
Bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk
pengomposan selanjutnya.
Tidak terlihat bahan aslinya, tetapi sudah
menjadi butiran seperti tanah
Tidak berbau sampah atau busuk, tetapi
berbau tanah
Warna kehitaman atau coklat kehitaman
Suhu sama dengan suhu tanah
Manfaat Kompos
 Mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPA
 Memperbaiki struktur tanah (lebih gembur) dan
meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah
 Membuat rasa buah-buahan dan sayuran menjadi
lebih enak, harum dan lebih sehat
 Meningkatkan pendapatan masyarakat (apabila
dijual atau dipakai sebagai pupuk tanaman)
K O M P O S.pptx

More Related Content

Similar to K O M P O S.pptx

Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptxPaparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptxwahyudispt
 
03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx
03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx
03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptxEdiSutanto9
 
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...MUHAMMADRAISAKBARAKB
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
METERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
METERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxMETERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
METERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxssusercb0235
 
PENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptx
PENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptxPENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptx
PENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptxjovietrg
 
Enviro School Project
Enviro School ProjectEnviro School Project
Enviro School ProjectWisnu Prayogo
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptxssuser310f3f
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptxTONIChannel1
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptxMuhammadNurulALFauzi
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptxMuhammadNurulALFauzi
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxNovietaAyuPratiwi1
 
pembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompospembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk komposErma Yafi
 
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxpk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxAgus Tri
 
PPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptx
PPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptxPPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptx
PPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptxinge dwi wahyuni
 

Similar to K O M P O S.pptx (20)

Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptxPaparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
Paparan Pembuatan Kompos sudin lingkungan hidup.pptx
 
03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx
03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx
03 Materi Daur ulang sampah P5 Kelas X.pptx
 
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
METERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
METERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxMETERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
METERI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
 
Pembuatan konpos
Pembuatan konposPembuatan konpos
Pembuatan konpos
 
PENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptx
PENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptxPENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptx
PENGELOLAAN_SAMPAH_ORGANIK.pptx
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
Enviro School Project
Enviro School ProjectEnviro School Project
Enviro School Project
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
 
pembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompospembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompos
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Pupuk Organik
Pupuk OrganikPupuk Organik
Pupuk Organik
 
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxpk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
 
PPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptx
PPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptxPPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptx
PPT - Inovasi Pengelolaan Lingkungan.pptx
 

K O M P O S.pptx

  • 2. Pengertian Sampah  Segala aktivitas yang kita lakukan sehari-hari menghasilkan sampah.  Sampah adalah semua limbah/ sisa yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan binatang, biasanya dibuang karena dianggap tidak berguna/ bermanfaat lagi.  Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat menjadi masalah.
  • 3. KLASIFIKASI SAMPAH  Secara umum, sampah domestik (rumah tangga) dikelompokkan menjadi dua, sampah organik dan anorganik.  Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran daun-daun kering dan sebagainya.  Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, wadah pembungkus makanan , botol, kaleng, besi dan sebagainya.
  • 5.  Sebagian besar sampah di Indonesia adalah sampah organik, presentasenya sekitar 60- 70% dari total timbulan sampah.  Karena sifatnya yang mudah membusuk dan terurai, sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
  • 6. Kompos  Kompos adalah pupuk organik sebagai hasil dari proses biologi oleh aktivitas mikroorganisme dalam menguraikan /dekomposisi bahan organik menjadi humus.  Berdasarkan proses terjadinya, kompos dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kompos alami dan kompos buatan
  • 7. Kompos Alami Kompos alami adalah kompos yang dalam proses pembuatannya berjalan dengan sendirinya, dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia. Manusia hanya membantu mengumpulkan bahan, menyusun bahan, untuk selanjutnya proses composting / pengomposan berjalan dengan sendirinya. Waktu pembuatan relatif lama, mencapai 3-4 bulan, bahkan bisa mencapai 6 bulan atau lebih.
  • 8. Kompos Buatan Kompos buatan adalah kompos yang dalam proses pembuatannya sejak dari penyiapan bahan (pengadaan bahan dan pemilihan bahan), pencampuran bahan, pengaturan temperatur dan proses lainnya, semua dilakukan dibawah pengawasan manusia. Proses pembuatan kompos yang dibuat dengan campur tangan manusia biasanya dibantu dengan penambahan aktivator pengurai bahan baku kompos  Starter, misalnya Stardec, EM4 atau MOL Pembuatan kompos dengan bantuan starter berlangsung lebih cepat, dari semula 3-4 bulan dapat dipercepat hingga 3-4 minggu.
  • 9.  Pada dasarnya semua bahan organik dapat dikompos, tapi ada beberapa bahan yang kurang baik apabila dikompos,  Bahan yang dapat dikompos: - Sisa sayur baru; - Sisa sayur basi (dicuci dulu, peras dan buang airnya); - Sisa nasi, ayam, kulit telur; - Sampah buah yang lunak (kulit jeruk, apel, dsb); - Daun, dicacah/ dipotong supaya lebih cepat terurai  Bahan yang tidak dapat dikompos: - Sisa makanan mengandung protein, seperti daging, ikan, udang, susu, santan dsb (dapat menimbulkan lalat dan belatung) - Biji buah yang utuh atau keras seperti salak, kelengkeng, asam, alpukat dan sejenisnya - Buah utuh yang tidak dimakan karena busuk dan berair
  • 10. TEMPAT PENGOMPOSAN (SKALA RUMAH TANGGA) • Gentong Tanah Liat • Drum Plastik • Keranjang Takakura • Lubang Biopori
  • 11. Tahap Pengomposan (Sampah Dapur)  Pemilahan Sampah organik dan anorganik hendaknya dipisah sejak awal, kemudian sampah organik yang dapat dikompos dipotong/ dicacah sehingga lebih cepat terurai  Pencampuran wadah pengomposan diisi terlebih dahulu dengan kompos lama, kurang lebih 1/3 bagian; kompos lama nantinya berfungsi sebagai starter. Masukkan sampah dapur dapat dimasukkan setiap hari. Aduk dan balik sampai tertutup kompos lama jika terlalu basah dapat ditambah sekam atau serbuk gergajian jika timbul panas, berarti proses pengomposan sedang berlangsung. setelah wadah penuh, kompos lama (1/3 bagian bawah) dapat digunakan sebagai kompos, sisanya dilanjutkan proses pengomposan.
  • 12. Tahap Pengomposan (Sampah Daun)  Pemilahan - Pisahkan sampah organik (daun, rumput) dari sampah anorganik (plastik, kaleng); sampah organik dapat dicacah kecil-kecil  Pencampuran - Campur sampah coklat, sampah hijau dan kompos lama dengan perbandingan 1: 2 : 1; jika sampah hijau kurang dapat ditambah kotoran ternak - Siram air sampai lembap - Masukkan ke dalam wadah pengomposan lalu tutup - Proses pengomposan berjalan jika mulai hari kedua timbul panas  Pembalikan - Pembalikan dapat dilakukan seminggu sekali, sehingga terjadi sirkulasi udara - Jika terlalu kering, dapat diperciki air untuk menjaga kelembaban  Pematangan - Setelah pengomposan berjalan, setelah 4 minggu suhu akan mulai menurun; pembalikan terus dilakukan sampai 2 minggu berikutnya.
  • 13.  Suhu dan kelembaban perlu dikontrol, sehingga pengomposan dapat berlangsung lebih optimal.  Lakukan pengomposan di tempat teduh, hindarkan dari panas dan hujan.  Semakin kecil pencacahan bahan, pengomposan akan berlangsung lebih cepat  Penambahan aktivator (EM4, Stardec, Mol dsb) dapat mempercepat penguraian sampah  Setelah kompos jadi, sebaiknya dilakukan pengayakan untuk memisahkan bahan yang belum terurai sempurna. Bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk pengomposan selanjutnya.
  • 14. Tidak terlihat bahan aslinya, tetapi sudah menjadi butiran seperti tanah Tidak berbau sampah atau busuk, tetapi berbau tanah Warna kehitaman atau coklat kehitaman Suhu sama dengan suhu tanah
  • 15. Manfaat Kompos  Mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPA  Memperbaiki struktur tanah (lebih gembur) dan meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah  Membuat rasa buah-buahan dan sayuran menjadi lebih enak, harum dan lebih sehat  Meningkatkan pendapatan masyarakat (apabila dijual atau dipakai sebagai pupuk tanaman)