SlideShare a Scribd company logo
1 | P a g e 
Membuat Pupuk Kompos 
Sampah di sekitar kita 
Boleh dibilang, setiap hari kita berhadapan dengan masalah sampah. Di lingkungan rumah tangga, tempat bekerja maupun di tempat-tempat umum sering kita jumpai sampah sebagai benda yang tidak digunakan lagi. Sampah dalam jumlah besar biasanya datang dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya dari kegiatan pertambangan dan buangan pabrik (manufaktur). 
Bila tidak dikelola dengan baik, sampah akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat yang menyenangkan bagi hewan penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus, dan kecoa. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai, akan menghambat jalannya aliran air. Sampah tersebut bertumpuk sehingga aliran air selokan atau sungai tersumbat. Ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan mengakibatkan banjir. 
Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai: ”bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996). 
Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki
2 | P a g e 
pemahaman tentang sampah dan bagaimana mengelolanya agar berguna. 
Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah. 
Ada berapa jenis sampah? 
Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi : 
A. Sampah organik - dapat diurai (degradable) 
B. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) 
Berdasarkan sumbernya, jenis sampah dibagi menjadi : 
 Sampah alam 
 Sampah manusia 
 Sampah konsumsi ??? 
 Sampah nuklir 
 Sampah industri 
 Sampah pertambangan 
Bagaimana cara menangani sampah? 
1. Dipilah 
Yaitu memisahkan antara sampah yang mudah membusuk dan sampah yang tidak mudah atau sulit membusuk. 
2. Dibuat kompos: 
setelah dipilah, sampah yang mudah busuk seperti bekas makanan dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos; 
3. Didaur ulang: 
Adapun sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik atau kertas, dapat diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual.
3 | P a g e 
Mengapa Harus Kompos? 
Membuat kompos adalah salah satu cara mengolah sampah yang semula dianggap tak berguna menjadi benda yang memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi kita. 
Secara sederhana, kompos adalah hasil pengolahan sampah organik atau yang mudah membusuk secara alami. Pengolahan tersebut dilakukan dalam kondisi suhu yang hangat dan lembab. 
Pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. 
Contoh bahan baku pengomposan adalah: Asal limbah/sampah Bahan 
1. Pertanian 
Limbah dan residu/sisa tanaman 
Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa 
Limbah & residu ternak 
Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas 
Tanaman air 
Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air 
2. Industri 
Limbah padat 
Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan 
Limbah cair 
Alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit
4 | P a g e 
3. Limbah rumah tangga 
Tinja, urin/air seni, sampah rumah tangga dan sampah kota 
Apa saja manfaat kompos? 
Kompos mempunyai manfaat bermacam-macam, yaitu: 
1. Manfaat Ekonomi: 
 Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, 
 Mengurangi volume/ukuran limbah, 
 Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya. 
2. Manfaat Lingkungan: 
 Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah, 
 Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah. 
3. Manfaat bagi tanah dan tanaman: 
 Meningkatkan kesuburan tanah, 
 Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, 
 Meningkatkan kapasitas serap air tanah 
 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah, 
 Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen), 
 Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, 
 Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman, 
 Meningkatkan retensi atauketersediaan hara di dalam tanah.
5 | P a g e 
Bagaimana cara membuat kompos? Untuk membuat kompos, perlu diperhatikan gambar di bawah ini: 
A. Tahapan pengomposan 
Secara rinci adalah: 
1. Pemilahan Sampah 
 Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah an-organik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan. 
2. Pengecil Ukuran 
 Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos 
3. Penyusunan 
Tumpukan 
 Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan.
6 | P a g e 
 Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m. 
 Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan. 
4. Pembalikan 
 Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, gunanya untuk meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil. 
5. Penyiraman 
 Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%). 
 Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan. 
 Apabila pada saat digenggam dan diperas tidak mengeluarkan air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. Sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan. 
6. Pematangan 
 Setelah pengomposan berjalan antara 30 hingga 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan atau suhu di tempat.
7 | P a g e 
 Pada saat itu tumpukan telah lapuk, yaitu berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama ± 14 hari. 
7. Penyaringan 
 Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran butiran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses. 
 Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu. 
8. Pengemasan dan Penyimpanan 
 Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran. 
 Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma atau benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin. 
Untuk melihat prosesnya, dapat dilihat pada gambar di bawah
8 | P a g e 
B. Teknik Segitiga 
Ini adalah teknik membuat kompos dengan cara menumpuk 
daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas 
terowongan udara, yaitu sebuah alat berbentuk segitiga dan 
panjang yang terbuat dari bambu atau kayu (lihat gambar di 
bawah). Terowongan udara berukuran tinggi: 20 cm dan 
panjang antara 1,5 hingga 2 meter. Buatlah dua buah 
terowongan udara dan letakkan berdampingan seperti tampak 
pada gambar di bawah: 
Menjaga kelembaban tumpukan 
dengan menyiram secara teratur 
dan membiarkan sampai menjadi 
kompos (± 6 minggu/warna 
kehitaman seemua) 
Menambahkan bahan dan 
menyiram air secara teratur 
setiap hari agar tumpukan 
tetap lembab 
Menumpuk daun-daun dan 
bahan-bahan lain di atas 
satu terowongan udara dan 
biarkan yang satunya
9 | P a g e 
C. ‘Keranjang Takatura’ 
Apa itu keranjang Takatura? 
Keranjang kompos Takakura merupakan hasil penemuan Mr. 
Koji Takakura, orang Jepang yang menemukan sistem 
pengolahan sampah organik. Keranjang Takatura kemudian 
berkembang sebagai alat pengomposan sampah organik untuk 
skala rumah tangga. Keranjang Takakura sangat mudah 
digunakan, bersih dan tidak berbau sehingga aman digunakan di 
lingkungan rumah. 
Cara kerjanya adalah: 
 setelah sampah organik dipisahkan dari jenis sampah 
lainnya, diolah dengan memasukkannya ke dalam keranjang 
Takakura. 
 Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang 
Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, 
tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. 
Inilah keunggulan pengomposan dengan keranjang 
Takakura. 
Setelah bahanya menjadi kompos, 
kemudian dikumpulkan dan ditempatkan 
di tempat yang telah disediakan (karung) 
untuk dapat dipergunakan sebagai 
pupuk organik 
Jika bagian bawah sudah mulai 
menghitam, kemudian membalik 
timpukan di atas terowongan 
udara yang satunya. Tumpukan 
bahan yang baru di atas 
terowongan yang lama
10 | P a g e 
Cara membuat keranjang Takakura dan bahan yang dibutuhka: 
1. Carilah keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus dan binatang lain tidak bisa masuk) termasuk penutupnya, 
2. Cari kardus bekas dengan ukuran tertentu, untuk memasukkan keranjang. Kardus ini untuk tempat bahan- bahan yang akan dijadikan kompos, 
3. Masukkan kompos yang sudah jadi ke dalam kardus. Jika sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda dapat mencari kompos yang sudah jadi yang sudah siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam kardus, satu lapisan saja, setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut telah mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan kardus tersebut ke dalam keranjang plastik. 
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: sisa makanan dari meja makan seperti nasi, sayur, kulit buah-buahan. Bahan lainnya adalah sisa sayuran mentah dari dapur, seperti akar atau batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil lebih kurang 2 cm x 2 cm, 
5. Setiap hari, bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu, tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi, 
6. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.
11 | P a g e 
Catatan untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging atau bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam kardus. Mengingat starternya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba lokal) tidak digunakan. 
Desain Keranjang Takakura berbahan bambu sederhana dapat dilihat di bawah : 
Apa saja ciri kompos yang baik? 
Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut : 
 Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, 
 Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi, 
 Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat kelembapan. 
 Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah, 
 Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan tidak berbau 
D. Pupuk cair dari sampah 
Sampah ternyata tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat namun dapat dibuat sebagai pupuk cair. Selain 
Gambar 5. Model Sederhana Keranjang Takakura
12 | P a g e 
untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos. Cara membuat pupuk cair sebagai berikut : 
1. Potong-potong sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya. 
2. Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg) atau ember yang dilengkapi dengan tutup. 
3. Siapkan kantong plastik ukuran 60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong. 
4. Siapkan 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan. 
5. Siapkan 1/2 liter bahan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan. 
6. Siapkan 1/2 liter air bekas cucian beras. 
7. Siapkan 10 liter air tanah. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan atau air PDAM 
8. Campurkan air bekas cucian beras, EM4, dan air gula ke dalam tong plastik. Sementara itu potongan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. 
9. Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan air tanah. 
10. Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu dengan rapat selama tiga minggu (21 hari). 
11. Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair 
Sebagai alternatif lain untuk mendapatkan, Yayasan Kanopi Indonesia mengembagkan double composting secara sederhana, sehingga hasilnya akan didapatkan jenis kompos, yaitu kompos padat dan cair. Gambar pembuatan model double composting dapat dilihat pada gambar di samping.

More Related Content

What's hot

SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
Muhamad Imam Khairy
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Indriany ,
 
Materi persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksMateri persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pks
ju adi
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Said Muhammad
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Joy Irman
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Rizki Darmawan
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Rizki Darmawan
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
Muhamad Imam Khairy
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Joy Irman
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
Muhamad Imam Khairy
 
Ppt biogas
Ppt biogasPpt biogas
Ppt biogasPy Bayu
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Joy Irman
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
Muhamad Imam Khairy
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
infosanitasi
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Joy Irman
 
Audit produksi bersih
Audit produksi bersihAudit produksi bersih
Audit produksi bersihambarsuci
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Joy Irman
 
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltaraPemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Syamsul Bahri
 

What's hot (20)

SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
 
Materi persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksMateri persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pks
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Ppt biogas
Ppt biogasPpt biogas
Ppt biogas
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Audit produksi bersih
Audit produksi bersihAudit produksi bersih
Audit produksi bersih
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltaraPemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
 

Viewers also liked

Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Manado State University
 
Metode bangalore
Metode bangaloreMetode bangalore
Metode bangalore
Neli Narulita
 
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakUpaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakAgus Candra
 
Sedekah sampah dwiendah
Sedekah sampah dwiendahSedekah sampah dwiendah
Sedekah sampah dwiendah
Dwi Endah
 
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 rPedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Oswar Mungkasa
 
KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1
KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1
KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1
Adz Uandy
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
EliShofana
 
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirPresentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirAdi Prayogo
 
Presentasi Bank Sampah
Presentasi Bank SampahPresentasi Bank Sampah
Presentasi Bank Sampah
Dicky Supriatna
 
Penanganan Limbah Padat III
Penanganan Limbah Padat IIIPenanganan Limbah Padat III
Penanganan Limbah Padat IIIMochammad Rizki
 

Viewers also liked (11)

Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
 
Metode bangalore
Metode bangaloreMetode bangalore
Metode bangalore
 
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakUpaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
 
Sedekah sampah dwiendah
Sedekah sampah dwiendahSedekah sampah dwiendah
Sedekah sampah dwiendah
 
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 rPedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
 
KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1
KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1
KOMPOS KHB PERTANIAN TINGKATAN 1
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirPresentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
 
Presentasi Bank Sampah
Presentasi Bank SampahPresentasi Bank Sampah
Presentasi Bank Sampah
 
Penanganan Limbah Padat III
Penanganan Limbah Padat IIIPenanganan Limbah Padat III
Penanganan Limbah Padat III
 

Similar to 1 7 pengolahan kompos

Presentation
PresentationPresentation
Presentation
Mila Santika
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
YabesHizkia1
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
Gisheilla Putri
 
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptxSAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
HABIBISIMA2
 
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahTeknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahhelmirizkullah
 
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Ines Indrati
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Ainul Mardhiah
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
Syamsul Asinar
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
Zuhriah As'ad
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
salmafirda
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
Syamsul Asinar
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
Quirella Bellinda
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
NovietaAyuPratiwi1
 

Similar to 1 7 pengolahan kompos (20)

Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
 
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptxSAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.pptx
 
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahTeknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
 
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
 

Recently uploaded

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 

Recently uploaded (20)

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 

1 7 pengolahan kompos

  • 1. 1 | P a g e Membuat Pupuk Kompos Sampah di sekitar kita Boleh dibilang, setiap hari kita berhadapan dengan masalah sampah. Di lingkungan rumah tangga, tempat bekerja maupun di tempat-tempat umum sering kita jumpai sampah sebagai benda yang tidak digunakan lagi. Sampah dalam jumlah besar biasanya datang dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya dari kegiatan pertambangan dan buangan pabrik (manufaktur). Bila tidak dikelola dengan baik, sampah akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat yang menyenangkan bagi hewan penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus, dan kecoa. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai, akan menghambat jalannya aliran air. Sampah tersebut bertumpuk sehingga aliran air selokan atau sungai tersumbat. Ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan mengakibatkan banjir. Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai: ”bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996). Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki
  • 2. 2 | P a g e pemahaman tentang sampah dan bagaimana mengelolanya agar berguna. Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah. Ada berapa jenis sampah? Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi : A. Sampah organik - dapat diurai (degradable) B. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) Berdasarkan sumbernya, jenis sampah dibagi menjadi :  Sampah alam  Sampah manusia  Sampah konsumsi ???  Sampah nuklir  Sampah industri  Sampah pertambangan Bagaimana cara menangani sampah? 1. Dipilah Yaitu memisahkan antara sampah yang mudah membusuk dan sampah yang tidak mudah atau sulit membusuk. 2. Dibuat kompos: setelah dipilah, sampah yang mudah busuk seperti bekas makanan dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos; 3. Didaur ulang: Adapun sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik atau kertas, dapat diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual.
  • 3. 3 | P a g e Mengapa Harus Kompos? Membuat kompos adalah salah satu cara mengolah sampah yang semula dianggap tak berguna menjadi benda yang memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi kita. Secara sederhana, kompos adalah hasil pengolahan sampah organik atau yang mudah membusuk secara alami. Pengolahan tersebut dilakukan dalam kondisi suhu yang hangat dan lembab. Pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Contoh bahan baku pengomposan adalah: Asal limbah/sampah Bahan 1. Pertanian Limbah dan residu/sisa tanaman Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa Limbah & residu ternak Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas Tanaman air Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air 2. Industri Limbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan Limbah cair Alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit
  • 4. 4 | P a g e 3. Limbah rumah tangga Tinja, urin/air seni, sampah rumah tangga dan sampah kota Apa saja manfaat kompos? Kompos mempunyai manfaat bermacam-macam, yaitu: 1. Manfaat Ekonomi:  Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah,  Mengurangi volume/ukuran limbah,  Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya. 2. Manfaat Lingkungan:  Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah,  Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah. 3. Manfaat bagi tanah dan tanaman:  Meningkatkan kesuburan tanah,  Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah,  Meningkatkan kapasitas serap air tanah  Meningkatkan aktivitas mikroba tanah,  Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen),  Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman,  Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman,  Meningkatkan retensi atauketersediaan hara di dalam tanah.
  • 5. 5 | P a g e Bagaimana cara membuat kompos? Untuk membuat kompos, perlu diperhatikan gambar di bawah ini: A. Tahapan pengomposan Secara rinci adalah: 1. Pemilahan Sampah  Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah an-organik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan. 2. Pengecil Ukuran  Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos 3. Penyusunan Tumpukan  Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan.
  • 6. 6 | P a g e  Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m.  Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan. 4. Pembalikan  Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, gunanya untuk meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil. 5. Penyiraman  Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%).  Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.  Apabila pada saat digenggam dan diperas tidak mengeluarkan air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. Sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan. 6. Pematangan  Setelah pengomposan berjalan antara 30 hingga 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan atau suhu di tempat.
  • 7. 7 | P a g e  Pada saat itu tumpukan telah lapuk, yaitu berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama ± 14 hari. 7. Penyaringan  Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran butiran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.  Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu. 8. Pengemasan dan Penyimpanan  Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran.  Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma atau benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin. Untuk melihat prosesnya, dapat dilihat pada gambar di bawah
  • 8. 8 | P a g e B. Teknik Segitiga Ini adalah teknik membuat kompos dengan cara menumpuk daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas terowongan udara, yaitu sebuah alat berbentuk segitiga dan panjang yang terbuat dari bambu atau kayu (lihat gambar di bawah). Terowongan udara berukuran tinggi: 20 cm dan panjang antara 1,5 hingga 2 meter. Buatlah dua buah terowongan udara dan letakkan berdampingan seperti tampak pada gambar di bawah: Menjaga kelembaban tumpukan dengan menyiram secara teratur dan membiarkan sampai menjadi kompos (± 6 minggu/warna kehitaman seemua) Menambahkan bahan dan menyiram air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab Menumpuk daun-daun dan bahan-bahan lain di atas satu terowongan udara dan biarkan yang satunya
  • 9. 9 | P a g e C. ‘Keranjang Takatura’ Apa itu keranjang Takatura? Keranjang kompos Takakura merupakan hasil penemuan Mr. Koji Takakura, orang Jepang yang menemukan sistem pengolahan sampah organik. Keranjang Takatura kemudian berkembang sebagai alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga. Keranjang Takakura sangat mudah digunakan, bersih dan tidak berbau sehingga aman digunakan di lingkungan rumah. Cara kerjanya adalah:  setelah sampah organik dipisahkan dari jenis sampah lainnya, diolah dengan memasukkannya ke dalam keranjang Takakura.  Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan pengomposan dengan keranjang Takakura. Setelah bahanya menjadi kompos, kemudian dikumpulkan dan ditempatkan di tempat yang telah disediakan (karung) untuk dapat dipergunakan sebagai pupuk organik Jika bagian bawah sudah mulai menghitam, kemudian membalik timpukan di atas terowongan udara yang satunya. Tumpukan bahan yang baru di atas terowongan yang lama
  • 10. 10 | P a g e Cara membuat keranjang Takakura dan bahan yang dibutuhka: 1. Carilah keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus dan binatang lain tidak bisa masuk) termasuk penutupnya, 2. Cari kardus bekas dengan ukuran tertentu, untuk memasukkan keranjang. Kardus ini untuk tempat bahan- bahan yang akan dijadikan kompos, 3. Masukkan kompos yang sudah jadi ke dalam kardus. Jika sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda dapat mencari kompos yang sudah jadi yang sudah siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam kardus, satu lapisan saja, setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut telah mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan kardus tersebut ke dalam keranjang plastik. 4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: sisa makanan dari meja makan seperti nasi, sayur, kulit buah-buahan. Bahan lainnya adalah sisa sayuran mentah dari dapur, seperti akar atau batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil lebih kurang 2 cm x 2 cm, 5. Setiap hari, bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu, tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi, 6. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.
  • 11. 11 | P a g e Catatan untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging atau bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam kardus. Mengingat starternya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba lokal) tidak digunakan. Desain Keranjang Takakura berbahan bambu sederhana dapat dilihat di bawah : Apa saja ciri kompos yang baik? Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut :  Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah,  Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi,  Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat kelembapan.  Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah,  Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan tidak berbau D. Pupuk cair dari sampah Sampah ternyata tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat namun dapat dibuat sebagai pupuk cair. Selain Gambar 5. Model Sederhana Keranjang Takakura
  • 12. 12 | P a g e untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos. Cara membuat pupuk cair sebagai berikut : 1. Potong-potong sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya. 2. Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg) atau ember yang dilengkapi dengan tutup. 3. Siapkan kantong plastik ukuran 60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong. 4. Siapkan 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan. 5. Siapkan 1/2 liter bahan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan. 6. Siapkan 1/2 liter air bekas cucian beras. 7. Siapkan 10 liter air tanah. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan atau air PDAM 8. Campurkan air bekas cucian beras, EM4, dan air gula ke dalam tong plastik. Sementara itu potongan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. 9. Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan air tanah. 10. Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu dengan rapat selama tiga minggu (21 hari). 11. Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair Sebagai alternatif lain untuk mendapatkan, Yayasan Kanopi Indonesia mengembagkan double composting secara sederhana, sehingga hasilnya akan didapatkan jenis kompos, yaitu kompos padat dan cair. Gambar pembuatan model double composting dapat dilihat pada gambar di samping.