Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) untuk kelestarian lingkungan di Kabupaten Banyuasin. Dokumen menjelaskan tentang konsep pengolahan sampah menurut al-Quran, jenis-jenis sampah, dampak pencemaran lingkungan, dan langkah-langkah pengolahan sampah organik secara berkelanjutan seperti kompos dan pembuatan pupuk cair.
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatIrmawan Nugroho
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat menggunakan metode 3 R (reduce, reuse dan recycle) merupakan program untuk memberikan konsep baru dalam pengelolaan sampah di masyarakat yang kian hari kian meningkat volume sampah yang dikelola.
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatIrmawan Nugroho
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat menggunakan metode 3 R (reduce, reuse dan recycle) merupakan program untuk memberikan konsep baru dalam pengelolaan sampah di masyarakat yang kian hari kian meningkat volume sampah yang dikelola.
Materi Pengolahan Sampah ini akan menjelaskan berbagai hal mulai dari latar belakang, tujuan, dan materi terkait mengenai berbagai cara dalam mengolah sampah.
FKM UNSRI ALIH PROGRAM 2013
Aspek Teknis dan Operasional dalam Pengelolaan Sampah.Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah. Pokok bahasan : sumber sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, sistem pengelolaan sampah, dll.
Bahan presentasi saya untuk warga yang akan mendapatkan bantuan alat pengolah sampah. Membalik paradigma dahulu ttg sampah. sderhana dan hanya bercerita dengan gambar, menyesuaikan dengan audience nya.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Bahan presentasi disajikan oleh Iswanto dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Materi Pengolahan Sampah ini akan menjelaskan berbagai hal mulai dari latar belakang, tujuan, dan materi terkait mengenai berbagai cara dalam mengolah sampah.
FKM UNSRI ALIH PROGRAM 2013
Aspek Teknis dan Operasional dalam Pengelolaan Sampah.Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah. Pokok bahasan : sumber sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, sistem pengelolaan sampah, dll.
Bahan presentasi saya untuk warga yang akan mendapatkan bantuan alat pengolah sampah. Membalik paradigma dahulu ttg sampah. sderhana dan hanya bercerita dengan gambar, menyesuaikan dengan audience nya.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Bahan presentasi disajikan oleh Iswanto dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Pdf Docs
Salah satu proses penting untuk melakukan perubahan adalah melalui pemahaman dan pengetahuan, terutama bagi para kader yang akan menjadi penggerak berbagai kegiatan di masyarakat. Modul ini disusun untuk menjadi materi pelatihan yang menarik dan efektif untuk para kader. Melalui modul ini para kader diharapkan memahami konteks, dasar dan praktik pengelolaan sampah berbasis masyarakat sehingga mampu menyampaikan pesan hidup bersih dan sehat secara efektif kepada masyarakat.
Modul ini disusun oleh Program Jasa Lingkungan (ESP) berdasarkan berbagai referensi dan pengalaman pelaksanaan program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di beberapa wilayah kerjanya.
Pak Sujiman menjadi salah satu ikon yang cukup populer di Jawa Timur dengan produk pupuk cair organiknya. Pria asal Lirboyo, Kediri ini membuat sendiri pupuk dan komposter dari sampah-sampah organik. Beliau juga sering memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk cair organik yang disebut dengan Jussos.
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRIKen Kebumen
FERMENTASI KOMPOS NGAPAK MANDIRI
PROGRAM UNGGULAN PAGUYUBAN NGAPAK DALAM MENYELAMATKAN LINGKUNGAN BERUPA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK TEKNIK MODERN
Pengolahan Sampah Organik Dengan Teknologi Modern/ Fermentasi
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos)
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti, Sisa makanan dan sayuran, ampas teh dan kopi, bunga, dagingm ikan, cangkang telur, Roti, daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik
Masyarakat biasanya masih mernggunakan metode pembuatan kompos dengan cara lama, dengan cara yang dianggp JOROK oleh sebagian masyarakat karena harus menggunakan bahan bahan yg kotor, misalnya penggunaan cacing dan kotoran hewan.
Namun kini Organisasi PAGUYUBAN NGAPAK akan menggunakan Metode yang Modern yang akan menjadi kebiasaan baru dan teknologi baru yang tentunya sangat mudah, Murah, tidak mendatangkan Kecoa, Lalat,Tikus dan sangat bersih Tanpa Alat yang mahal, Tidak Berbahaya dan Hanya membutuhkan 30 Detik Untuk Melakukan. dan di diamkan selama 2 Minggu maka akan menjadi KOmpos Organik.
Adapun jenis Sampah Organik yang tidak bisa di kopos menggunakan Fermentasi adalah, Kotoran Binatang, Popok bayi dan Pembalut, Tulang Besar, Makanan Berkuah, Daging Busuk dan tanaman yang mengandung penyakit.
Estimasi dan prospek PENGOLAHAN SAMPAK ORGANIK NGAPAK MANDIRI Di Lingkungan dan melibatkan 200 warga.
Setiap keluarga menghasilkan 1 kg sampah organik per hari. berarti sebulan mendapatkan 30 kg.
30 kg dikalikan 200 maka menghasilkan 6000 kg Per Bulan.
Harga Kompos Organik Rp 2000/ kg
Maka Penghasilan Kita Perbulan 6000 X 2000 = 12.000.000
Dari sampah yang tidak berguna bahkan menjijikan kita sulap menjadi Hal yang bermanfaat untuk lingkungan dan menhasilkan sisi ekonomi yang lumayan.
Kegiatan Ini Real dan bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja dimana berada. Hasil kompos sudah ada pembelinya, Jadi jangan takut tentang pemasarannya.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
1. PEMERITAH KABUPATEN BANYUASIN
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Komplek Perkantoran Pemkab. Banyuasin Gedung
No. 31 Sekojo Pangkalan Balai Telp. (0711) 7690120
PENGOLAHAN Fax. SAMPAH (0711) 7690120 Kode Pos. 30753
3R
SAMPAH BAGI KELESTARIAN
LINGKUNGAN
PANGKALAN BALAI 29
SEPTEMBER 2014
2. 2
• Firman Allah dalam al-Qur’an lebih banyak ditujukan kepada
manusia dan tingkah lakunya dan bukan ditujukan kepada
Tuhan.
• Sudah sejak 14 abad yang lalu, al-Qur’an berbicara
mengenai “daur ulang” lingkungan hidup yang sehat lewat
angin, gumpalan awan, air, hewan, tumbuh-tumbuhan,
proses penyerbukan bunga, dan buah-buahan yang saling
terkait dalam satu kesatuan ekosistem (lihat QS. al-Baqarah
[2]: 22,164, ar-Rum [30]: 48, al-Mu’minun [23]: 18 dan al-Hijr
[15]: 22).
• Al-Qur’an menegaskan bahwa Tuhan tidak menciptakan
segala sesuatu tidak sia-sia (QS. Ali Imran [3]: 191) dan
melarang manusia untuk berbuat kerusakan di bumi (QS. al-
A’raf [7]: 56 dan 85). Dua penegasan ini mengandung makna
3. 3
Semua jenis buangan yang bersifat padat
yang dibuang karena tidak dipergunakan
atau tidak diinginkan (Tchobanoglous);
Sesuatu yang tidak dapat digunakan,
dibuang, yang berasal dari kegiatan atau
aktivitas manusia (A.P.H.A);
Sebagian dari benda atau hal-hal yang
dipandang tidak digunakan, tidak disenangi
atau dibuang, sisa aktifitas kelangsungan
hidup manusia (ilmu kesehatan lingkungan).
Sampah organik atau sampah yang dapat
diurai (degradable). Contoh, daun-daunan,
sayuran, sampah dapur
Sampah anorganik atau sampah yang tidak
terurai (undegradable). Contoh, plastik, botol,
kaleng.
Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun
tidak terurai (undegradable) Contoh : oli
bekas, gemuk, Lampu TL, Baterai dll.
5. 5
PENCEMARAN AIR
100%
2,24% ES SALJU
0,612% AIR BUMI + TANAH
0,009% DANAU
0,001% SUNGAI
0,001% ATMOSFER
97,137%
AIR ASIN
2,863%
AIR TAWAR
PENCEMARAN UDARA
Mungkin pada awalnya
kita tidak pernah
menyadari bahwa
membakar sampah
dapat meracuni kita dan
orang di sekitar kita
Pada pembakaran
sampah asap yang di
hasilkan akan
membentuk senyawa
kimia yang dinamakan
DIOXIN
DIOXIN, merupakan senyawa
yang sangat tahan lama, sebab
senyawa ini tidak mudah terurai
di alam maupun di dalam
tubuh, senyawa ini akan
terakumulasi.
6. 6
BUDAYA
(MINDSET) KITA
MEMANDANG
SAMPAH
1. KITA
PENGHASIL
SAMPAH TAPI
TIDAK MAU
‘NGURUS’
SAMPAH
2. SAMPAH NOT
MY BUSINESS,
IT’S
GOVERNMENT’
S BUSINESS
3. SAMPAH ‘NO
VALUE’,
BUANG
PARADIGMA LAMA
PARADIGMA BARU
9. 9
MENGURANGI ATAU
MEMBATASI SAMPAH
reduce
MENGURANGI ATAU MEMBATASI
SEGALA SESUATU YANG
MENYEBABKAN TIMBULNYA
SAMPAH
MENGUNAKAN
KEMBALI SAMPAH
reuse
MENGGUNAKAN KEMBALI
SAMPAH SECARA LANGSUNG,
BAIK UNTUK FUNGSI YANG
SAMA MAUPUN FUNGSI YANG
LAIN
MEMANFAATKAN
KEMBALI SAMPAH
recycle
MEMANFAATKAN KEMBALI
SAMPAH SEBAGAI PRODUK
BARU SETELAH MENGALAMI
PROSES PENGOLAHAN
10. 10
LAKUKAN LANGKAH BERIKUT!
BIASAKAN JAMUAN MAKAN PRASMANAN
KURANGI KANTONG PLASTIK BELANJA
HINDARI ALAT MAKAN & MINUM SEKALI PAKAI
BIASAKAN MENGGUNAKAN DOKUMEN ELEKTRONIK
GUNAKAN PRODUK DURABLE, RECHARGEABLE
11. LAKUKAN LANGKAH BERIKUT!
Gunakan Kertas Bolak-balik
Manfaatkan Kemasan Bekas
Gunakan Reusable Bag
Gunakan Rantang & Botol Minuman
Donasikan Barang Bekas Layak Pakai
Gunakan Sapu Tangan & Lap
11
12. LAKUKAN LANGKAH BERIKUT!
Komposkan Sisa Makanan & Sampah Taman
Pilah Sampah Layak Jual
Buat Produk Kreatif Dari Kemasan Bekas
Tabung Sampah Di Bank Sampah
Manfaatkan Kain Perca
Buat Kertas Daur Ulang
12
13. LAKUKAN LANGKAH BERIKUT!
13
Bangun & Operasikan Bank Sampah
Bangun & Operasikan Tps 3r
Bangun & Operasikan Rumah Kompos
Bangun & Operasikan Daur Ulang Plastik
Kaji Pemanfaatan Sampah Untuk Energi
14. 14
Membangun pusat daur ulang (recycling center) skala kawasan (skala
kelurahan) dan skala kota (skala kecamatan atau lebih besar) yang fasilitasnya
kombinasi dari:
1. TPS3R, bank sampah dan tempat pelatihan
2. Rumah kompos, bank sampah, dan tempat pelatihan
3. Daur ulang plastik, bank sampah, dan tempat pelatihan
4. Daur ulang plastik, daur ulang kertas, komposting, biogas, refuse derived
fuel (RDF) dan tempat pelatihan atau
5. Kombinasi lainnya
Apa keuntungan recycling center?
1. Kemampuan mengurangi sampah lebih besar
2. Menjadi pusat pelatihan 3R
3. Dapat menjadi model pengembangan bisnis hijau (green business)
4. Dapat menjadi partner dunia usaha dalam penerapan extended producer
responsibility (EPR)
15. SAMPAH
SAMPAH
NON-ORGANIK
(< 50%)
SAMPAH
ORGANIK
(> 50%)
SAMPAH B3
(Bahan Berbahaya
dan Beracun)
(< 1%)
LAKU JUAL
BANK
SAMPAH
TIDAK
LAKU JUAL Olah/Batasi
KOMPOS
BATASI DAN
LOKALISIR
PUPUK
Serahkan ke
Pemerintah
15
16. Sampah Organik
TERNAK
Punya
Tidak Punya
PEKARANGAN
UNTUK PAKAN
Aktifitas
BAK
KOMPOS
KELOMPOK
PUPUK TANAMAN
Tidak Punya
Punya
Pendapatan ++
BIOPORI
(Lubang Tanah)
JUAL ++
KOMPOS
KOMPOSTER
RUMAH
TANGGA
Tanaman/Ternak
Punya PRODUK
16
17. 1. MODEL LUBANG TANAH di perdesaan atau yang masih
memiliki halaman/pekarangan luas
2. LUBANG BIOPORI di area lahan terbatas
3. KOMPOSTER RUMAH TANGGA di area/lahan sempit
4. KOMPOSTER KOMUNAL memanfaatkan area kosong
untuk melakukan pengomposan secara kelompok/bersama
5. MODEL OPEN WINDROW (MEMBUAT TUMPUKAN
GUNDUKAN DI ATAS TANAH/LANTAI) usaha kompos
(skala besar)
17
18. 18
LUBANG
KE-1
Ukuran Lubang : 1 M x 1 M x 1 M
Kedalaman maksimal 1 meter, Panjang &
Lebar disesuaikan dengan ketersediaan
lahan (per lubang dapat menampung
sampah organik selama 2 – 3 bulan)
Jarak dengan sumber air > 10 M
Sisi-sisi samping lubang dibuat
penahan longsor (bata/bambu)
LUBANG
KE-2
Cara penggunaan:
Masukkan sampah organik yang telah dicacah
kedalam lubang ke-1 hingga penuh (misal 2-3
bulan). Setelah penuh tutup dengan tanah.
Kemudian gunakan lubang ke-2. Pada saat lubang
ke-2 penuh, periksa lubang ke-1. Jika sudah jadi,
kompos dipanen sehingga lubang ke-1 dapat
digunakan lagi (prinsip bergantian)
19. 19
Sampah
Organik
Proses
Pengompos
an
100
Biopori cm
Biopori : lubang
tanah sedalam
80-100 cm
diameter 10-30
cm, berfungsi
sebagai resapan
air hujan
sekaligus untuk
pengomposan
21. 21
DAUN KERING
DAUN SEGAR
PUPUK KANDANG
/KOMPOS/HUMUS
CAMPUR MERATA
1 : 1 : 1
BASAHI AIR
BAK KOMPOS KOMUNAL
(TERLINDUNG DARI HUJAN)
PENUTUPAN DENGAN
SELIMUT BERPORI DAN
PEMBALIKAN PER MINGGU
PENYARINGAN
PEWADAHAN
22. 22
1. Dibuatkan ruangan beratap tanpa dinding
2. Bahan: sampah kering (1), sampah hijau (1) ditambah kompos/pupuk
kandang (1) dicampur dan ditumpuk sehingga terbentuk
gundukan/bedengan (ideal : 1,5 x 1,5 x 2 M). Di bagian tengah tumpukan
dipasang pipa pralon berlubang-lubang memanjang utk lorong angin
jalan udara/oksigen. Bila ketinggian tumpukan < 1,5 m, sebaiknya ditutup/
diselimuti dengan keset sabut kelapa/terpal/plastik berpori.
3. Tumpukan/bedengan dibedakan berdasarkan umur mingguan. Kelompok
umur 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu s/d 7minggu
4. Setiap minggu dilakukan pembalikan/pengadukan
5. Pantau suhu dan kelembaban, jika panas > 70oC lakukan pengadukan dan
jika terlalu kering lakukan penyiaraman
6. Kompos biasanya terbentuk setelah minggu ke tujuh
23. 23
UNTUK MEDIA PERSEMAIAN
Campuran Pasir : Kompos
Perbandingan = 1 : 1
UNTUK TANAMAN DALAM POT
Campuran Tanah : Pasir : Kompos
Perbandingan = 1 : 1 : 1
UNTUK TANAMAN DI TANAH
Campuran Pasir : Kompos (tergantung jenis tanah)
Perbandingan = 1 : 1
disekitar tanaman sedalam 10-35 cm
24. Rebus 0,5 kg gula merah + 1 ltr air,
dinginkan dan masukkan dalam botol kaca.
DIMASAK DIdinginkan
SIAP
DIGuNAKAN
0,5 KG
Gula
1 ltr
air Sumur
BOTOL
24
25. LARUTAN BIANG EM LARUTAN GULA 10%
20 Liter air Diamkan 2
hari
PUPUK EM AKTIF
10 CC
( 2 sendok makan)
10 CC
( 2 sendok makan)
25
26. 1. Membeli larutan EM di toko pertanian
2. Mengaktifkan Larutan EM :
10 cc (1 tutup botol) EM + 10 cc larutan gula + 20 ltr air, aduk
hingga rata dan diamkan 2 malam. EM aktif ini dapat
disimpan 1 bulan.
3. Menggunakan Larutan EM :
Encerkan larutan EM aktif dengan air 1 : 5, masukkan botol
semprot dapat disimpan 1 minggu.
Semprotkan kedalam sampah organik yang akan dikompos
hingga basah merata
26
27. 1 Ltr
AIR
1 sendok makan
Gula pasir
1 sendok makan
tempe yang
dilembutkan
BOTOL
Dapat
diencerkan
dlm 10 bag air
5 – 7 hari
27
28. Bahan :
1. Tempe (sudah jadi atau tempe bosok) atau ragi tempe
2. Gula pasir
3. Air yang tidak mengandung kaporit
Cara pembuatan :
1. Siapkan 1 liter air
2. Tambahkan 1 sendok makan gula pasir dan aduk hingga larut
3. Tambahkan 1 sendok makan tempe yang telah dihaluskan dan aduk
hingga larut
4. Masukkan kedalam botol hingga ¾ bagian botol (sisakan untuk
ruang udara), kemudian tutup dan simpan di tempat terlindung dari
sinar matahari.
5. Kocok larutan dalam botol 2 kali sehari (pagi dan sore).
6. Setiap kali selesai mengocok, buka tutup botol dan kembalikan lagi.
7. Setelah 5 – 7 hari siap digunakan untuk memacu dalam pembuatan
kompos dengan cara menyemprotkannya.
28
29. GULA
PASIR
1 SENDOK
MAKAN
Nanas/
Pisang
50 gram
1 Ltr
AIR
JERIGEN
Diencerkan
1 PUPUK
dlm 10 air
5 – 7 hari
BLENDER ADUK MERATA
29
30. Bahan dan alat :
1. Buah (Nanas, Pisang, dll)
2. Larutan gula 5% (± 1 sendok makan/liter air)
3. Pisau/blender, botol kaca, corong.
Cara pembuatan :
1. Nanas/pisang ± 50 gram dirajang kecil-kecil atau diblender
2. Campur dengan 1 liter larutan gula 5%
3. Aduk hingga larut merata
4. Masukkan kedalam botol kaca hingga ¾ bagian botol (sisakan
untuk ruang udara), kemudian tutup dan simpan di tempat
terlindung dari sinar matahari.
5. Kocok larutan dalam botol 2 kali sehari (pagi dan sore).
6. Setiap kali selesai mengocok, buka tutup botol dan kembalikan
lagi.
7. Setelah 5 – 7 hari siap digunakan untuk memacu dalam
pembuatan kompos dengan cara menyemprotkannya.
30
31. 2 LITER AIR
KELAPA
1 ONS
GULA
5 LITER
AIR CUCIAN BERAS
masukkan kedalam ember
campur merata
TUTUP RAPAT
DIAMKAN 15 HARI
1 KG BIANG
(Nasi,Tempe/ Ikan dll)
SARING LARUTAN DIPAKAI :
1. UNTUK PUPUK CAIR Campur MOL + air (1:10)
2. UNTUK PEMACU KOMPOS Campur MOL + air (1:5)
31
32. BAHAN :
1. Air kelapa = 2 liter
2. Air cucian beras = 5 liter
3. Gula (merah/putih) = 1 ons
4. Biang (buah/nasi/bonggol pisang/ikan dll) = 1 kg
ALAT :
1. Ember
2. Kertas/kain penutup
3. Blender untuk melembutkan
4. Saringan
CARA:
Campur semua bahan hingga bercampur merata didalam ember dan tutup dengan
kertas/kain, diamkan selama 15 hari, kemudian saring untuk diambil larutannya.
PEMANFAATAN :
1. Untuk pupuk cair : campur BL dan air bersih perbandingan 1 : 10
2. Untuk PUPUK kompos : campur BL dan air bersih perbandingan 1 : 5
32
35. 35
Sarana dasar minimum berupa:
1. Bangunan khusus yang permanen atau semi permanen yang dilengkapi
ruang tamu, ruang kerja, gudang, dan toilet;
2. Furnitur berupa kursi dan meja tamu, meja dan kursi teller serta pekerja
lainnya;
3. Alat kerja berupa alat tulis, alat timbang, kalkulator, tali, dan karung; Alat
angkut.