Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)devi anggraeni
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasihi, menyayangi, menghormati, mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa yang mereka perintahkan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya. Perilaku tersebut disebut birrul walidain.Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh setiap anak, sepanjang keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan/kemusyrikan. Bahkan, seorang anak tetap harus berbakti meskipun orang tuanya kafir/musyrik.
Artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)
Adab Berbakti Kepada orang Tua
Bahwa menaati perintah orang tua adalah wajib, selama bukan untuk maksiat. Bahkan perintah melakukan yang mubah, bila itu keluar dari mulut orang tua, berubah menjadi wajib hukumnya. Kita juga tahu, bahwa harta orang tua harus dijaga, tidak boleh dihamburkan secara percuma, atau bahkan untuk berbuat maksiat. Kita juga meyakini, bahwa bila orang tua kita kekurangan atau membutuhkan pertolongan, kitalah orang pertama yang wajib menolong mereka. Namun itu hanya sebatas keyakinan. Bila tidak ada ‘ikatan janji’ dengan sikap kita, semua itu hanya terwujud dalam bentuk wacana saja, tidak bisa terbentuk menjadi ‘bakti’ terhadap orang tua. Oleh sebab itu, Allah menyebut kewajiban bakti itu sebagai ‘ketetapan’, bukan sekadar ‘perintah’. Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah suatu bentuk ibadah yang di utamakan dan merupakan salah satu untuk meraih surganya Allah.
Assalamu'alaikum, berikut tugas literasi TIK kami yang ke-5. Kali ini kami membahas tentang birrul walidain. Apa itu birrul walidain? Simak konten kami yaaa. Semoga bermanfaat :)
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)devi anggraeni
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasihi, menyayangi, menghormati, mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa yang mereka perintahkan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya. Perilaku tersebut disebut birrul walidain.Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh setiap anak, sepanjang keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan/kemusyrikan. Bahkan, seorang anak tetap harus berbakti meskipun orang tuanya kafir/musyrik.
Artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)
Adab Berbakti Kepada orang Tua
Bahwa menaati perintah orang tua adalah wajib, selama bukan untuk maksiat. Bahkan perintah melakukan yang mubah, bila itu keluar dari mulut orang tua, berubah menjadi wajib hukumnya. Kita juga tahu, bahwa harta orang tua harus dijaga, tidak boleh dihamburkan secara percuma, atau bahkan untuk berbuat maksiat. Kita juga meyakini, bahwa bila orang tua kita kekurangan atau membutuhkan pertolongan, kitalah orang pertama yang wajib menolong mereka. Namun itu hanya sebatas keyakinan. Bila tidak ada ‘ikatan janji’ dengan sikap kita, semua itu hanya terwujud dalam bentuk wacana saja, tidak bisa terbentuk menjadi ‘bakti’ terhadap orang tua. Oleh sebab itu, Allah menyebut kewajiban bakti itu sebagai ‘ketetapan’, bukan sekadar ‘perintah’. Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah suatu bentuk ibadah yang di utamakan dan merupakan salah satu untuk meraih surganya Allah.
Assalamu'alaikum, berikut tugas literasi TIK kami yang ke-5. Kali ini kami membahas tentang birrul walidain. Apa itu birrul walidain? Simak konten kami yaaa. Semoga bermanfaat :)
PPT ini berisi tentang bagian-bagian indra manusia seperti mata' hidung' dan lainnya. Mungkin PPT ini masih belum sempurna, jadi jangan ragu-ragu untuk memberi KRITIK dan SARAN.
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Slideshare kali ini akan mempersentasikan apa itu berbuat baik, dan seberapa pentingnya berbuat baik kepada seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini yang dibuat oleh Satria Wahyu Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Semoga bermanfaat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Kelompok 2 :
A. Fadly Azwari
M. Iqbal
Maimunah
Normaya
Sophi Aulia
Yudha Al-Yahya
Sayang, Patuh dan Hormat
kepada Orang Tua dan Guru
2. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Sayang, Hormat,
dan Patuh kepada
Orang Tua
Makna Orang Tua bagi
Anak
Kewajiban Berbakti
kepada Kedua Orang
Tua
Keutamaan Berbagti
kepada Orang Tua
Hormat dan Patuh
kepada Guru
Makna Seorang Guru
Adab Seorang Murid
kepada Guru
Menerapkan
Perilaku Mulia
Perilaku yang
mencerminkan sikap
sayang, hormat, dan
patuh kepada orang
tua
Perilaku yang
mencerminkan sikap
hormat dan patuh
kepada guru
3. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Orang tua memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Setiap anak memiliki kewajiban untuk berbuat baik
terhadap kedua orang tuanya. Kasih sayang yang
tulus yang diberikan orang tua tidak akan mampu
dibayar dengan uang oleh seorang anak. Oleh
karena itu, kasih sayang, perhatian, dan
pengorbanan orang tua harus dibalas dengan
kebaikan, kasih sayang, dan pengorbanan yang
serupa, meski tidak sebanding. Islam mengenal dua
macam orang tua yang harus dihormati, yakni
orang tua biologis yang telah melahirkan kita dan
orang tua rohani yang telah mengantarkan kita
mengenal Allah Swt.
Makna Orang Tua bagi AnakMakna Orang
Tua bagi Anak
4. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua,
mengasihi, menyayangi, menghormati,
mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa
yang mereka perintahkan, termasuk
melakukan hal-hal yang mereka sukai adalah
kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap
anak kepada orang tuanya. Perilaku tersebut
di dalam istilah agama Islam dinamakan
birrul walidain.
Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus
dilaksanakan oleh setiap anak, sepanjang keduanya tidak
memerintahkan atau menganjurkan kemaksiatan atau
kemusyrikan. Bahkan, seorang anak tetap harus berbakti
meskipun orang tuanya kafir atau musyrik. Hal ini ditegaskan
oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam surah
Luqmān/31:15 yang artinya, “Jika keduanya (ibu bapakmu)
memaksamu supaya engkau musyrik, menyekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak ketahui, maka janganlah
engkau mengikuti keduanya, dan bergaullah dengan keduanya
di dunia dengan baik.”
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
5. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
• Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S. alIsrā/17:23)
• Jadi, jelaslah bahwa perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua
merupakan perintah langsung dari Allah Swt. yang harus dilaksanakan oleh
setiap orang yang beriman. Kepatuhan kepada kedua orang tua merupakan
bukti kepatuhan kepada Allah, dan kedurhakaan kepada keduanya
merupakan kedurhakaan kepada Allah Swt.
Allah Swt. berfirman:
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
6. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
• Islam menempatkan kedudukan orang tua pada
tempat terhormat dalam al-Qur’ān. Kedua orang
tua menempati posisi penting dalam berbakti
seorang manusia setelah beribadah kepada Allah
Swt. Perlakuan kepada keduanya merupakan pintu
keberkahan maupun kesulitan bagi seorang anak.
Jika seorang anak berbakti dan memperlakukan
dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang Allah
perintahkan, Allah akan memberikan keberkahan
hidup kepada anak tersebut
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
7. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Adapun keutamaan-keutamaan berbakti kepada
ornag tua di antaranya adalah seperti berikut.
Penghapus dosa besar
Dipanjangkan usia dan dilimpahkan rezeki
Akan mendapatkan bakti yang sama dari anak keturunan
Dimasukkan ke dalam surga
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
1.
4.
3.
2.
8. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
1.Penghapus dosa besar
• Ibnu Umar meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Saya telah
melakukan suatu dosa besar. Apakah mungkin dosa itu
diampuni?” Rasulullah saw. bertanya, “Apakah kedua ibu
bapakmu masih hidup?” Lelaki itu dengan sedih
menjawab, “Keduanya telah meninggal dunia.”
Rasulullah saw. bertanya lagi, “Apakah kaupunya khallah
(saudara ibu)?” “Ya punya.” Jawab lelaki itu. Maka
Rasulullah kembali bersabda, “Baktikanlah dirimu
kepadanya.” (H.R. Tirmizi, Ibnu Hibban, dan Hakim)
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
9. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
2.Dipanjangkan usia dan dilimpahkan rezeki
• Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang ingin
dipanjangkan usianya dan dilimpahkan
rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada ibu
bapaknya, dan memelihara silaturahim.”
(H.R. Ahmad)
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
10. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
3.Akan mendapatkan bakti yang sama dari anak
keturunan
• Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian mengganggu
wanita milik orang lain, niscaya wanita milikmu tak akan
diganggu orang, dan berbaktilah kepada ibu bapak kalian,
agar anak-anakmu kelak berbakti kepadamu. Barangsiapa
yang diminta maaf oleh saudaranya, hendaklah
dimaafkannya, baik ia salah atau benar. Jika tidak ada yang
mengamalkannya, maka ia tidak akan mendatangi al-haud
(sebuah danau) di surga.” (H.R. al-Hakim)
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
11. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
4.Dimasukkan ke dalam surga
• Rasulullah saw. bersabda, “Pintu tengah
terbuka untuk orang-orang yang birrul
walidain. Barangsiapa yang berbakti kepada
ibu bapaknya, akan terbukalah pintu itu,
dan siapa yang durhaka kepada keduanya,
tertutuplah pintu itu baginya.” (Dikeluarkan
oleh Ibnu Śahih dalam “AtTargib” dan oleh
ad-Dailami dalam Musnadil Firdaus)
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
12. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Makna Seorang Guru
Guru adalah orang yang memberikan pengetahuan sekaligus pendidikan akhlak terhadap murid-
muridnya. Ia mengajari cara membaca, berhitung, berpikir, dan sebagainya. Guru juga mengajarkan
nilai-nilai moral dan nilainilai akhlak yang tinggi kepada murid-muridnya. Ia tidak hanya memberikan
pengetahuan saat di sekolah, tetapi juga memberikan bimbingan saat dibutuhkan di luar sekolah.
Makna
Seorang Guru
13. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Dalam ajaran Islam, guru atau ulama adalah orang yang
memiliki pengetahuan luas dibandingkan dengan orang lainnya.
Ia merupakan pewaris para nabi dalam menyampaikan
kebaikan kepada orang lain. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-
Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha
Pengampun.” (Q.S. Fātir/35:28)
Makna
Seorang Guru
14. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Adab Seorang Murid
kepada Guru
Hendaklah merendahkan diri di hadapan guru, tidak keluar dari
tempat belajar sebelum mendapat izin dari guru.
Hendaklah memandang guru dengan penuh rasa ta’zim atau hormat
dengan meyakini bahwa gurunya memiliki kelebihan.
Hendaklah duduk di hadapan guru dengan sopan, tenang, dan
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.
Hendaklah tidak berjalan, duduk, atau memulai perkataan sebelum
meminta izin kepada guru.
Patuh terhadap perkataan dan perintahnya.
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
15. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Perilaku yang mencerminkan sikap sayang, hormat,
dan patuh kepada orang tua di antaranya adalah:
Mengucapkan salam saat akan meninggalkan atau menemuinya.
Mendengarkan segala perkataannya dengan penuh rasa hormat dan
rendah hati
memotong pembicaraannya karena itu akan menyakiti hati keduanya.
Berpamitan atau meminta izin ketika akan pergi ke luar rumah, baik untuk
bersekolah atau keperluan laiinya.
Menerapkan
Perilaku Mulia
2.
1.
3.
4.
16. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Mencium tangan kedua orang tua jika akan pergi dan kembali dari bepergian
Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang akan meringankan beban orang tua.
Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya
Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduannya sudah tua dan
pikun.
Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan keduanya
Menyambung silaturahim meskipun hanya melalui telepon ketika jarak sangat jauh.
Menerapkan
Perilaku Mulia
5.
6.
7.
8.
9.
10.
17. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Memberikan sebagian rezeki yang kita miliki meskipun mereka tidak membutuhkan.
Selalu meminta doa restu orang tua dalam menghadapi suatu permasalahan.
Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya (utang atau
perjanjian dengan orang lain yang masih hidup).
Menyambung tali silaturahim kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau
memuliakan teman-teman kedua orang tua.
Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak.
Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan memintakan ampun kepada Allah Swt. dari segala
dosa orang tua kita.Menerapkan
Perilaku Mulia
11.
12.
14.
13.
15.
16.
18. Makna Orang
Tua bagi Anak
Kewajiban
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua
Menerapkan
Perilaku Mulia
Adab Seorang
Murid kepada
Guru
Makna
Seorang Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Keutamaan
Berbakti
kepada Kedua
Orang Tua