Dokumen tersebut membahas tentang berbagai topik terkait berbakti kepada orang tua dan guru, meliputi pengertian sayang dan patuh pada orang tua/guru, dalil-dalil Alquran dan hadis tentang berbakti kepada orang tua/guru, serta adab yang tepat dalam berinteraksi dengan orang tua dan guru.
Suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Ka’ab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya: “Apakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya?”, “Pernah” jawab Umar. Ubai bertanya kembali:“Bagaimana ketika anda melewatinya?” Umar menjawab: “Saya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duri”. Ubai akhirnya mengatakan: “Itulah arti Taqwa yang sebenar- benarnya.”
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
M A Z M U R 8
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.
2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Tema :
“Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan di Kota Daud” (Lukas 2:11)
Oleh: Ps Hendra Kasenda
Banyak orang menggugat mengapa kita merayakan hari lahir Yesus pada 25 Desember padahal tanggal itu bukan tanggal yang pasti tepat sesuai dengan hari kelahiran Yesus. Tapi bagi kita, orang Kristen tidak mengkultuskan tanggal 25 Desember melainkan memperingati Hari Kelahiran Yesus Kristus setiap hari. Karena ayat diatas jika dibaca kapan saja itu akan tetap berbunyi, “Hari ini…” Dengan demikian kapanpun hari natal atau kelahiran Yesus diperingati, seperti pada hari ini, akan tetap dibaca, “pada hari ini,” sehingga setiap saat Natal tetap selalu up to date.
Tahukah anda bahwa Natal itu berisi Kabar Bahagia kepada seluruh dunia. Mula-mula diberikan kepada Maria yang akan mengandung Yesus, Kepada Yusuf tunangan Maria, kepada para gembala, kepada para Orang Majus, dan juga Kepada Herodes. Saat ini kita akan memfokuskan membahas makna natal sebagai kabar bahagia yang datang kepada para Gembala dan kepada Orang Majus.
Suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Ka’ab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya: “Apakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya?”, “Pernah” jawab Umar. Ubai bertanya kembali:“Bagaimana ketika anda melewatinya?” Umar menjawab: “Saya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duri”. Ubai akhirnya mengatakan: “Itulah arti Taqwa yang sebenar- benarnya.”
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
M A Z M U R 8
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.
2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Tema :
“Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan di Kota Daud” (Lukas 2:11)
Oleh: Ps Hendra Kasenda
Banyak orang menggugat mengapa kita merayakan hari lahir Yesus pada 25 Desember padahal tanggal itu bukan tanggal yang pasti tepat sesuai dengan hari kelahiran Yesus. Tapi bagi kita, orang Kristen tidak mengkultuskan tanggal 25 Desember melainkan memperingati Hari Kelahiran Yesus Kristus setiap hari. Karena ayat diatas jika dibaca kapan saja itu akan tetap berbunyi, “Hari ini…” Dengan demikian kapanpun hari natal atau kelahiran Yesus diperingati, seperti pada hari ini, akan tetap dibaca, “pada hari ini,” sehingga setiap saat Natal tetap selalu up to date.
Tahukah anda bahwa Natal itu berisi Kabar Bahagia kepada seluruh dunia. Mula-mula diberikan kepada Maria yang akan mengandung Yesus, Kepada Yusuf tunangan Maria, kepada para gembala, kepada para Orang Majus, dan juga Kepada Herodes. Saat ini kita akan memfokuskan membahas makna natal sebagai kabar bahagia yang datang kepada para Gembala dan kepada Orang Majus.
Bukan pernikahan cinderella - slide presentasi.iwanjanuar
Ini adalah presentasi dari buku saya Bukan Pernikahan Cinderella. Isi buku ini membahas kalau pernikahan itu tidak semulus dan tak seindah yang kita bayangkan. Selalu ada ujian. Jadi sabar, cari solusi, jangan menyerah
Bukan pernikahan cinderella - slide presentasi.iwanjanuar
Ini adalah presentasi dari buku saya Bukan Pernikahan Cinderella. Isi buku ini membahas kalau pernikahan itu tidak semulus dan tak seindah yang kita bayangkan. Selalu ada ujian. Jadi sabar, cari solusi, jangan menyerah
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
2. Pengertian sayang dan patuh
pada orang tua
Surat al isra ayat 23-24 dan
pembahasan
Dalil berbakti pada orang tua
Adab terhadap kedua orang tua
Hadits
Pengertian sayang dan patuh
pada guru
Hadits
Adab terhadap guru
3. Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua,
mengasihi, menyayangi, menghormati,
mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa
yang mereka perintahkan adalah kewajiban yang
harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang
tuanya. Perilaku tersebut disebut birrul walidain.
Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang
harus dilaksanakan oleh setiap anak, sepanjang
keduanya tidak memerintahkan
kemaksiatan/kemusyrikan. Bahkan, seorang
anak tetap harus berbakti meskipun orang
tuanya kafir/musyrik.
5. Artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)
6. Dalil Naqlil
Qs. Isra ayat 23-24 memiliki kandungan mengenai pendidikan
berkarakter. Definisi berkarakter adalah satu kesatuan yang
membedakan satu dengan yang lain atau dengan kata lain karakter
adalah kekuatan moral yang memiliki sinonim berupa moral budi
pekerti,adab,sopan santun dan akhlak. Dalam qs.al isra ayat 23
disebutkan bahwa yang pertama allah memerintahkan
• Allah memerintahkan kepada hambanya untuk menyebut Dia
semata
• kita harus berbakti kepada orang tua
lalu pada ayat 24 disebutkan bahwa anak hendaknya
mendoakan kedua orang tuanya
7. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu
menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku
sendiri menerangkannya kepadamu".
1. Qs. Al-Kahfi ayat 70
8. Artinya :
Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu
membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku."►
(Qs 18 Al-Kahfi: 73)
2. Qs. Al-Kahfi ayat 73
9. Artinya :
Khadhir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau
tidak akan mampu sabar bersamaku?"
3. Qs. Al-Kahfi ayat 75
ْسَت ْنَل َكَّنِإ َكَل ْلُقَأ ْمَلَأ َلاَقاًْربَص َيِعَم َعيِطَت(٧٥)-
10. 55
Artinya :
Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah
(kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu,
sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".
4. Qs. Al-Kahfi ayat 76
11. Artinya :
Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan
kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapny
5. Qs. Al-Kahfi ayat 78
12. وسلم عليه هللا صلى هللا ُلرسو قال قال عنهما هللا رضي و ٍرْمَع بن هللا ُدْبَع ْنَع:ِرفى ُهللا ىَض
ِْنيَدِلا َالو ُطَخَس فى هللا ُطَخَس و ِْنيَدِلا َالو ىَض ِر(وصح الترمذي اخرجهوالحاكم حبان ابن حه)
Artinya: dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan
Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”.
( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)[1]
Hadist Abdullah Ibnu Umar tentang rido allah terletak pada rido orang tua
13. وسلم عليه هللا صلى النبي قال شعبة بن المغيرة عن:عقوق عليكم حرم هللا ان
واضاعة السؤال وكثرة وقال قيل لكم وكره وهات ومنع البنات ووأد االمهات
المال(البخاري اخرجه)
Artinya: dari Al-Mughirah bin Syu’ban r.a. ia berkata, Nabi Saw telah bersabda: “ Sungguh Allah
ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan
haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak
bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” (H.R.Bukhari).[4]
Hadist Almughirah bin Su’bah tentang allah mengharamkan durhaka pada
ibu,menolak kewajiban,meminta yang bukan hak kita.
14. Adab pada orangtua :
a. Mengucapkan salam saat akan meninggalkan atau menemuinya.
b. Mendengarkan segala perkataannya dengan penuh rasa hormat dan
rendah hati.
c. Tidak memotong pembicaraannya karena itu akan menyakiti hati
keduanya.
c. Berpamitan atau meminta izin ketika akan pergi ke luar rumah.
d. Mencium tangan kedua orang tua jika akan pergi dan kembali dari
bepergian.
e. Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang akan meringankan
beban orang tua.
f. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari
keduanya.
g. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika
keduannya sudah tua dan pikun.
15. Pengertian Guru
Artinya : “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”
Dalam literatur kependidikan Islam, kata guru sering juga dikatakan
dengan ustadz,mu’allim, murabbiy, mudarris dan muaddib. Sedangkan
menurut Muhammad Ali al-Khuli dalam kamusnya “Dictionary of Education;
English-Erobic”, kata “guru” disebut juga dengan mu’allimdan mudarris.
Kata “uztadz” biasa digunakan untuk memanggil seorang profesor. Ini
mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk komitmen terhadap
profesionalisme dalam mengemban tugasnya. Seorang dikatakan profesional,
bilamana pada dirinya melihat sikap dedikatif yang tinggi terhadap tugasnya,
sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous
improvemen, yaitu selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui model-
model atau cara kerjanya sesuai dengan tuntutan zamannya. Yang dilandasi
oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik adalah tugas menyiapkan
generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di masa depan.
16.
17. حقه لعالمنا يعرف و صغيرنا يرحم و كبيرنا يجل لم من منا ليس
“tidak termasuk golongan umatku,orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR. Ahmad dan
disahihkan Al Albani dalam Sahih Aljami)
Hadits
18. Menurut DR.Umar Asasufyani Hafidzohfulloh mengatakan
“jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya,maka
akan menimbulkan dampak yang buruk pula,hilangnya berkah
dari ilmu yang didapat,tidak dapat mengamalkan ilmunya atau
tidak dapat menyebarkan ilmunya”
Sahabat Abu Said Al Khudri ra berkata
“saat kami sedang duduk dimasjid, maka keuarlah rasulullah
saw kemudian duduk dihadapan kami. Maka seakan-akan diatas
kepala kami terdapat burung. Tak satupun dari kami yang
berbicara” (HR. Bukhori)
19. Adab terhadap guru :
a. Hendaklah merendahkan diri di hadapan guru, tidak
keluar dari tempat belajar sebelum mendapat izin dari
guru.
b. Hendaklah memandang guru dengan penuh rasa ta’zim
atau hormat dengan meyakini bahwa gurunya memiliki
kelebihan.
c. Hendaklah duduk di hadapan guru dengan sopan,
tenang, dan
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.
d. Hendaklah tidak berjalan, duduk, atau memulai
perkataan sebelum meminta izin kepada guru.
e. Patuh terhadap perkataan dan perintahnya.