Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....uswaroy
Saya siti uswatun rabi'ah dari fkip semester 3. dengan ini mempersembahkan tugas saya tentang DISIPLIN........ Dengan melihat power point saya ini semoga dapat menambah wawasan kita tentang apa itu disiplin, macam-macamnya, ciri-cirinya, fktor yang menyebabkan orang tidak disiplin, serta cara mengatasinya. Tidak lupa pula say mencantumkan sedikit tentang evaluasi dan kesimpulan dari materi pembelajaran itu. Semoga bermanfaat :)
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....uswaroy
Saya siti uswatun rabi'ah dari fkip semester 3. dengan ini mempersembahkan tugas saya tentang DISIPLIN........ Dengan melihat power point saya ini semoga dapat menambah wawasan kita tentang apa itu disiplin, macam-macamnya, ciri-cirinya, fktor yang menyebabkan orang tidak disiplin, serta cara mengatasinya. Tidak lupa pula say mencantumkan sedikit tentang evaluasi dan kesimpulan dari materi pembelajaran itu. Semoga bermanfaat :)
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. A. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
Menghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat di dalam al-Qur’an yang
menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru
untuk beribadah kepada Allah Swt. semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, al-Qur’an juga
menegaskan kepada umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya.
Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua kita baik
ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat
kepada ibu maupun ayah. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang
terpuji. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia untuk
menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain:
4. ْلاِبَو ُهاايِإ ا
َّلِإ ُوادُبْعَت ا
َّلَأ َكُّبَر ٰ
ىَضَقَو
انَغُلْبَي اامِإ ۚ اًناَسْحِإ ِنْيَدِلاَو
َرَبِكْلا ََكدْنِع
َت َ
َّلَو ٍّفُأ اَمُهَل ْلُقَت َ
َلَف اَمُه َ
َلِك ْوَأ اَمُهُدَحَأ
ِ
َرك ً
َّل ْوَق اَمُهَل ْلُقَو اَمُهْرَهْن
اًمي
و
ا ٍِّبَر ْلُقَو ِةَمْحاالر َنِم ٍِّلُّذال َحاَنَج اَمُهَل ْ
ضِفْاخ ََ
يِناَيابَر اَمَك اَمُهْمَحْر
اًيرِغَص
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih
sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isra’/17: 23-24)
5. Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua
dan guru, antara lain seperti berikut.
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.
2. Apabila orang tua kita ri«a atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun ri«a
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang
dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan
umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah
(surga) oleh Allah Swt.
6. birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua), tidak hanya sekadar
berbuat ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul walidain memiliki ‘bakti’.
Bakti itu pun bukanlah balasan yang setara jika dibandingkan dengan
kebaikan yang telah diberikan orang tua. Namun setidaknya, berbakti sudah
dapat menggolongkan pelakunya sebagai orang yang bersyukur.
Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan guru
bukan tanpa alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa pentingnya
kita berbakti kepada kedua orang tua dan guru.
7. Cara Berbakti kepada Orang Tua Ada banyak cara untuk berbakti kepada orang tua, di
antaranya adalah seperti berikut.
1. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya.
2. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduanya sudah tua dan pikun.
3. Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan keduanya.
4. Rela berkorban untuk orang tuanya.
5. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu.
8. B. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Guru
Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi
orang yang mengerti dan dewasa. Setinggi pangkat atau kedudukan seseorang, tetaplah ia seorang pelajar
yang berhutang budi kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu.
Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (‘alim/ulama).
Didalam qur’an surah fatir disebutkan
و
ألَأ ٌفِلَتأخُم ِمََٰعأنَ أ
ٱْل َو ِبٓا َوَّدٱل َو ِ
اسَّنٱل َنِم ََ
َ َّ
ٱّلل َىشأخَي اَمَّنِإ ۗ َكِلََٰذَك ۥ
ُهُن ََٰو
ِهِداَبِع أنِم
ٌورُفَغ ٌيز ِ
زَع َ َّ
ٱّلل َّنِإ ۗ ۟اُؤََٰٓمَلُعأٱل
Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan
ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah Swt. yang
takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Swt. Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (Q.S.
Fat¯ir/35: 28)
9. Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan santapan jiwa dengan
ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka, menghormati guru berarti penghargaan
terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah, mereka hidup dan berkembang. Sesuai dengan
ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-
guru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai
berikut.
Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu,
pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka, menghormati guru berarti penghargaan terhadap
anak-anak kita, dengan guru itulah, mereka hidup dan berkembang. Sesuai dengan ketinggian
derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-guru mereka.
10. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut.
1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang gurunya.
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru. Misalnya seorang pasien yang tidak tahu apa-
apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan seorang dokter pakar yang mahir.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan balasan pahala
serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’zim (memuliakan) serta
memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebih membantu pelajar untuk memperoleh manfaat dari apa
yang disampaikan guru mereka.
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati guru.
11. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai
berikut.
1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt.
6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah Allah
Swt. akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
12. Cara Berbakti kepada Guru Banyak cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam
rangka berakhlak terhadap guru, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menghormati dan memuliakannya, serta mengikuti nasihatnya.
2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
3. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
4. Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru
5. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya.
6. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia mengetahui apa
yang harus dilakukan dan dihindari.
7. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawadu’, tenang, diam,
posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, menyimak perkataan guru sehingga
tidak membuat guru mengulangi perkataan.
8. Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-lembut.