Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaHelmon Chan
Dokumen tersebut membahas pentingnya berbakti kepada orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan orang tua dalam membesarkan anak. Berbakti kepada orang tua dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits sebagai salah satu cara untuk mendapatkan ridho Allah. Beberapa bentuk berbakti antara lain menghormati, mematuhi, mendoakan, dan memenuhi h
Dokumen tersebut membahas pentingnya menghormati orangtua dalam Islam. Islam mewajibkan umatnya untuk berbakti kepada orangtua, seperti taat, memberi nafkah, dan mendoakan mereka. Orangtua harus dihormati karena peran penting mereka dalam membesarkan anak. Anak yang tidak menghormati orangtuanya akan mendapat akibat buruk di dunia dan akhirat.
Dokumen ini membahas mengenai pentingnya menghormati orang tua, khususnya ibu bapa, dalam Islam. Ia menjelaskan definisi pembangunan sosial dan menyoroti bahwa semua agama menekankan kewajiban menghormati ibu bapa. Islam khususnya mengingatkan umatnya untuk taat dan berbakti kepada ibu bapa bahkan jika mereka non-Muslim, dan memberikan contoh ayat Al-Quran dan hadis untuk meneg
Laporan ini membahas tiga amalan terbaik dalam pembangunan sosial menurut Islam: (1) berbuat baik kepada ibu bapa dengan menghormati dan menolong mereka, (2) bersedekah yang membawa pahala dan manfaat, (3) menziarahi yang dapat mengeratkan silaturahim. Laporan ini menjelaskan definisi, contoh, dan manfaat masing-masing amalan.
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaHelmon Chan
Dokumen tersebut membahas pentingnya berbakti kepada orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan orang tua dalam membesarkan anak. Berbakti kepada orang tua dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits sebagai salah satu cara untuk mendapatkan ridho Allah. Beberapa bentuk berbakti antara lain menghormati, mematuhi, mendoakan, dan memenuhi h
Dokumen tersebut membahas pentingnya menghormati orangtua dalam Islam. Islam mewajibkan umatnya untuk berbakti kepada orangtua, seperti taat, memberi nafkah, dan mendoakan mereka. Orangtua harus dihormati karena peran penting mereka dalam membesarkan anak. Anak yang tidak menghormati orangtuanya akan mendapat akibat buruk di dunia dan akhirat.
Dokumen ini membahas mengenai pentingnya menghormati orang tua, khususnya ibu bapa, dalam Islam. Ia menjelaskan definisi pembangunan sosial dan menyoroti bahwa semua agama menekankan kewajiban menghormati ibu bapa. Islam khususnya mengingatkan umatnya untuk taat dan berbakti kepada ibu bapa bahkan jika mereka non-Muslim, dan memberikan contoh ayat Al-Quran dan hadis untuk meneg
Laporan ini membahas tiga amalan terbaik dalam pembangunan sosial menurut Islam: (1) berbuat baik kepada ibu bapa dengan menghormati dan menolong mereka, (2) bersedekah yang membawa pahala dan manfaat, (3) menziarahi yang dapat mengeratkan silaturahim. Laporan ini menjelaskan definisi, contoh, dan manfaat masing-masing amalan.
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak terhadap orang tua dalam Islam. Islam memerintahkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada kedua orang tua, memuliakan mereka, dan tetap berbuat ihsan walaupun orang tua tidak beragama Islam. Durhaka kepada orang tua dianggap dosa besar setelah menyekutukan Allah.
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Penulisan soal jawab agama ini ditulis bertujuan untuk mendapat suntikan semangat dan motivasi tentang apakah amalan-amalan yang akan mendapat menyelamatkan kita semasa berada di alam barzakh. Alam barzakh merupakan alam perantaran atau alam persinggahan dan persempadanan dunia menuju akhirat. Di sinilah roh-roh yang telah meninggal dunia akan disoal siasat oleh malaikat Munkar dan Nakir.Roh yang baik akan ditempat bersama roh para nabi, orang yang benar, orang yang mati syahid dan roh orang yang soleh.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi-fungsi keluarga dalam Islam yang meliputi: (1) fungsi reproduksi, (2) fungsi ekonomi, (3) fungsi edukasi, (4) fungsi sosial, (5) fungsi protektif, (6) fungsi rekreatif, (7) fungsi afektif, dan (8) fungsi religius.
1. Aborsi secara umum haram dalam Islam kecuali ada alasan tertentu seperti kesehatan ibu atau janin.
2. Negara-negara lain mengatur aborsi dengan ketentuan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan dan ada persetujuan keluarga.
3. Upaya pencegahan aborsi meliputi pendidikan seksual yang benar, hukum, pengawasan masyarakat, dan gerakan sosial
Pengaruh lingkungan terhadap pendidikan anakHanumPH
Dokumen tersebut membahas pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat terhadap pendidikan karakter siswa sekolah dasar. Lingkungan keluarga, terutama keshalihan orang tua, dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian anak. Media massa juga dapat mempengaruhi pendidikan anak baik secara positif maupun negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban berbuat baik kepada orang tua menurut ajaran Islam. Islam menetapkan bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban setiap anak (fardhu 'ain) karena kasih sayang yang diberikan orang tua sejak kecil. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai cara untuk berbuat baik kepada orang tua menurut ajaran Islam."
Dokumen tersebut membahas tentang birrul walidain atau berbakti kepada orang tua, yang merupakan perintah agama dan memiliki banyak keutamaan seperti mendapat ampunan Allah dan surga. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri seseorang yang tidak berbakti kepada orang tua seperti menyusahkan orang tua, tidak menghargai, dan tidak memenuhi kebutuhan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya empati, menghormati orang tua, dan menghormati guru. Termasuk definisi empati, contoh-contoh perilaku empati, hormat kepada orang tua dan guru yang disarankan agama, serta kisah-kisah yang mengilustrasikan perilaku tersebut.
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak terhadap orang tua dalam Islam. Islam memerintahkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada kedua orang tua, memuliakan mereka, dan tetap berbuat ihsan walaupun orang tua tidak beragama Islam. Durhaka kepada orang tua dianggap dosa besar setelah menyekutukan Allah.
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Penulisan soal jawab agama ini ditulis bertujuan untuk mendapat suntikan semangat dan motivasi tentang apakah amalan-amalan yang akan mendapat menyelamatkan kita semasa berada di alam barzakh. Alam barzakh merupakan alam perantaran atau alam persinggahan dan persempadanan dunia menuju akhirat. Di sinilah roh-roh yang telah meninggal dunia akan disoal siasat oleh malaikat Munkar dan Nakir.Roh yang baik akan ditempat bersama roh para nabi, orang yang benar, orang yang mati syahid dan roh orang yang soleh.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi-fungsi keluarga dalam Islam yang meliputi: (1) fungsi reproduksi, (2) fungsi ekonomi, (3) fungsi edukasi, (4) fungsi sosial, (5) fungsi protektif, (6) fungsi rekreatif, (7) fungsi afektif, dan (8) fungsi religius.
1. Aborsi secara umum haram dalam Islam kecuali ada alasan tertentu seperti kesehatan ibu atau janin.
2. Negara-negara lain mengatur aborsi dengan ketentuan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan dan ada persetujuan keluarga.
3. Upaya pencegahan aborsi meliputi pendidikan seksual yang benar, hukum, pengawasan masyarakat, dan gerakan sosial
Pengaruh lingkungan terhadap pendidikan anakHanumPH
Dokumen tersebut membahas pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat terhadap pendidikan karakter siswa sekolah dasar. Lingkungan keluarga, terutama keshalihan orang tua, dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian anak. Media massa juga dapat mempengaruhi pendidikan anak baik secara positif maupun negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban berbuat baik kepada orang tua menurut ajaran Islam. Islam menetapkan bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban setiap anak (fardhu 'ain) karena kasih sayang yang diberikan orang tua sejak kecil. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai cara untuk berbuat baik kepada orang tua menurut ajaran Islam."
Dokumen tersebut membahas tentang birrul walidain atau berbakti kepada orang tua, yang merupakan perintah agama dan memiliki banyak keutamaan seperti mendapat ampunan Allah dan surga. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri seseorang yang tidak berbakti kepada orang tua seperti menyusahkan orang tua, tidak menghargai, dan tidak memenuhi kebutuhan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya empati, menghormati orang tua, dan menghormati guru. Termasuk definisi empati, contoh-contoh perilaku empati, hormat kepada orang tua dan guru yang disarankan agama, serta kisah-kisah yang mengilustrasikan perilaku tersebut.
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
3. PENGERTIAN
Istilah birrul wâlidain berasal langsung dari Nabi Muhammad
SAW. Dalam sebuah riwayat seorang sahabat Nabi yang
terkenal bertanya tentang amalan apa yang paling disukai
Allah SWT, Nabi menjawab: pertama, shalat tepat pada
waktunya; kedua, birrul wâlidain; dan ketiga, jihad fisabilillah.
Birrul Wâlidain berasal dari 2 kata yaitu kata “birru” berarti
kebajikan dan “al – wâlidain”. Birru atau al birru artinya
kebajikan dan al walidain artinya dua orang tua atau ibu
bapak. Maka birrul wâlidain adalah berbuat kebajikan kepada
kedua orang tua.
4. Dalam ayat-ayat Al – Qur’an dijelaskan:
“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya,
dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS.
Al-Isra’/17:23).
5. Dan dalam Hadist Riwayat Tarmizi, dijelaskan bahwa:
“Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang Tua,
dan kemarahan Allah ada pada kemarahan
orang tua.”
6. KEDUDUKAN BIRRUL WALIDAIN
Birrul Wâlidain menempati kedudukan yang istimewa dalam
ajaran Islam. Alasannya adalah:
1. Dalam Al-Qur’an perintah ihsan kepada ibu bapak diletakkan
oleh Allah SWT setelah perintah beribadah kepada-Nya
(berdasarkan surat QS. Al-Baqarah/2:83).
2. Allah mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat
ihsan kepada ibu bapak (berdasarkan surat QS. Al-
’Ankabut/29:8).
3. Allah SWT meletakkan perintah berterimakasih kepada ibu
bapak langsung sesudah perintah berterimakasih kepada
Allah SWT (berdasarkan surat QS. Al-Luqmân/31:14).
7. 4. Rasulullah SAW meletakkan birrul wâlidain sebagai amalan
nomor dua terbaik sesudah shalat tepat pada waktunya.
5. Rasulullah SAW meletakkan u’qûqul wâlidain sebagai dosa
besar nomor dua sesudah syirik
6. Rasulullah SAW mengaitkan keridhaan dan kemarahan Allah
SWT dengan keridhaan dan kemarahan orang tua.
8. BENTUK – BENTUK BIRRUL WALIDAIN
1. Mengikuti keinginan dan saran orang tua yang tidak
bertentangan dengan Islam.
2. Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan
penuh kasih sayang.
3. Membantu kedua orang tua baik secara fisik maupun
materiil.
4. Mendo’akan mereka.
5. Apabila mereka telah meninggal:
Menyegerakan pemakaman jenazahnya
Melunasi hutang-hutangnya
Menjalankan wasiatnya
Melestarikan silaturahmi yang telah mereka bangun
Menghormati sahabat-sahabatnya
Mendo’akan mereka
9. Ada yang pernah bertanya pada Rasulullah “Ya
Rasulullah, adakah sesuatu kebaikan yang masih
dapat saya kerjakan untuk ibu bapak saya
setelah keduanya meninggal dunia?”, Rasulullah
menjawab “Ada, yaitu menshalatkan
jenazahnya, memintakan ampun baginya,
menunaikan jajinya, meneruskan silaturahimnya
dan memuliakan sahabatnya.”
10. ‘UQÛQUL WÂLIDAIN
‘Uqûqul wâlidain artinya mendurhakakan kedua
orang tua. Istilah inipun juga berasal langsung dari
Nabi Muhamad SAW. Sebagaimana disebutkan
dalam salah satu hadits:
“Dosa-dosa besar adalah mempersekutukan Allah,
durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang,
dan sumpah palsu.” (HR. Bukhâri).
12. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN
Hak adalah apa-apa yang diterima oleh seseorang
dari orang lain. Kewajiban adalah apa yang mesti
dilakukan seseorang terhadapa orang lain.
Kewajiban suami merupakan hak bagi isteri, dan
kewajiban isteri merupakan hak bagi suami.
Hak dan kedudukan isteri seimbang dengan hak dan
kedudukan suami. Meskipun demikian, suami
mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi, yaitu
sebagai kepala rumah tangga.
13. Dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/ 2:228:
“...Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang
dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan
tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya...”
14. HAK – HAK BERSAMA SUAMI ISTERI
1. Hak Tamattu’ Badani
Hak saling menikmati hubungan dengan baik termasuk
hubungan seksual.
2. Hak saling mewarisi
Suami mewarisi isteri dan isteri mewarisi suami. Hak saling
mewarisi hanya berlaku dalam perkawinan yang sah.
3. Hak nasab anak yang dilahirkan dalam perwakinan adalah
anak berdua.
15. KEWAJIBAN SUAMI KEPADA ISTERI
1. Mahar
2. Nafkah.
3. Bergaul dengan isteri dengan cara yang baik (ihsanul
mu’asyarah).
4. Membimbing dan mendidik keagamaan isteri.
KEWAJIBAN ISTERI KEPADA SUAMI
1. Patuh kepada suami selama tidak dibawa kepada
kemaksiatan.
2. Bergaul dengan suami dengan cara yang baik (ihsanul
mu’asyarah).
3. Menjaga dirinya, dan harta suaminya jika suaminya tidak
berada dirumah.
17. PENDAHULUAN
Anak adalah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan oleh setiap orang tua kepada
Allah SWT. Anak merupakan tempat mencurahkan
kasih-sayang dan sebagai tabungan akhirat. Oleh sebab
itu setiap orang tua berkewajiban untuk membesarkan,
memelihara, merawat, dan mendidik putera-puterinya
dengan sebaik-baiknya.
18. HUBUNGAN ANTARA ANAK DAN ORANG TUA
1. Hubungan Tanggung Jawab
Anak adalah milik dan amanah dari Allah SWT yang
dipercayakan kepada orang tuanya. Orang tua
bertanggungjawab atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah
anak-anaknya agar tumbuh menjadi orang mukmin yang
shaleh atau shalehah.
2. Hubungan Kasih Sayang
Setiap orang tua mendambakan kehadiran anak sebagai
tempat untuk mencurahka kasih sayang.
3. Hubungan Masa Depan
Anak adalah investasi akhirat orang tuanya. Anak yang
shaleh atau shalehah akan mengalirkan pahala kepada
kedua orang tuanya
19. ANAK DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN
1. Anak sebagai perhiasan hidup dunia.
2. Anak sebagai ujian.
3. Anak sebagai musuh.
4. Anak sebagai cahaya mata (qurrata a’yun)
20. Anak shaleh atau shalehah tidak dilahirkan tapi dibentuk dan
dibina lewat pendidikan yang seimbang antara pendidikan
dunia (ilmu pengetahuan umum) dan pendidikan agama
(ilmu pengetahuan agama). Menurut Luqmân al-Hâkim ada 4
hal yang perlu ditekankan dalam mendidik anak, yaitu:
1. Pendidikan Aqidah.
2. Pendidikan Ibadah.
3. Pendidikan Dakwah.
4. Pendidikan Akhlaq.
22. PENGERTIAN
Silaturrahim (Shillatu ar-rahimi) terdiri dari dua kata
yaitu, shillah yang berarti hubungan atau sambungan
dan rahim yang berarti peranakan. Istilah ini merupakan
simbol dari hubungan baik penuh kasih sayang antara
sesama yang asal usulnya berasal dari satu rahim. Dalam
bahasa Indonesia silaturahim atau silaturahmi artinya
menjalin tali persaudaraan.
Silaturrahmi yang dimaksud disini adalah silaturrahmi
dalam sebuah keluarga besar.
23. Keluarga dalam konsep Islam adalah extended family yang
tidak hanya terdiri dari suami, isteri dan anak (nuclear
family/keluarga inti), tapi juga mencakup ke atas: kakek dan
nenek; ke bawah, cucu-cicit; ke samping, kakak, adik,
keponakan, sepupu dsb.
Setiap muslim berkewajiban untuk bersikap baik terhadap
karib kerabatnya dan saling menjaga hubungan diantara
mereka.
24. BENTUK-BENTUK SILATURRAHIM
1. Berbuat baik terutama dengan memberikan bantuan
materiil untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Membagi sebagian dari harta warisan kepada karib
kerabat yang hadir waktu pembagian, tetapi tidak
mendapat bagian karena terhalang oleh ahli waris yang
lebih berhak.
3. Memelihara dan meningkatkan kasih sayang, saling
menghormati, mengunjungi, membantu dan
kerjasama.
25. MANFAAT SILATURRAHIM
1. Mendapatkan rahmat, nikmat dan ihsan dari Allah
SWT.
2. Masuk surga dan jauh dari neraka.
3. Lapang Rezeki dan panjang umur.
26. MEMUTUSKAN SILATURRAHIM
Islam mengingatkan secara tegas bahkan mengancam
dengan dosa yang besar bagi orang-orang yang memutuskan
silaturrahim (qathi’ah ar-rahim). Dijelaskan dalam ayat Al-
Qur’an:
Artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu
akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuska
hubungan kekeluargaan. Mereka itulah orang-orang yang
dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan
dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (QS.
Muhammad/47:22-23).