SlideShare a Scribd company logo
SISTEM POLITIK &
DEMOKRASI
• Demokrasi sebagai sistem nilai dan sistem ketatanegaraan
• Lembaga demokrasi
• Nilai-nilai demokrasi
• Tipologi demokrasi
• Konflik Politik dan manajemen konflik
• Definisi konflik
• Pendekatan
• Penyebab Konflik
• Manajemen/ Pengelolaan konflik
• Sistem Politik Indonesia
• Suprastruktur politik
• Infrastruktur politik (Partai Politik dan kelompok kepentingan)
PENGERTIAN
Sistem Politik Demokratis:
suatu bentuk pemerintahan dimana hak
untuk membuat keputusan politik
diselenggarakan oleh warga negara melalui
wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan
bertanggungjawab kepada mereka melalui
suatu proses pemilihan yang bebas
• Sistem politik yag memelihara
keseimbangan antara konflik dan
konsensus
• Demokrasi memungkinkan perbedaan
pendapat, persaingan dan pertentangan:
* di antara individu - kelompok
* individu - pemerintah - kelompok
* lembaga-lembaga pemerintah
lanjutan
• Demokrasi hanya akan mentolerir
konflik yang tidak menghancurkan
sistem
• Sistem politik demokrasi menyediakan
mekanisme dan prosedure yang
mengatur dan menyalurkan konflik
sampai pada penyelesaian dalam
bentuk konsensus
(kompromi/musyawarah)
CIRI CIRI DEMOKRASI
• Akuntabilitas dalam demokrasi sistem
pertanggungjawaban jabatan publik
pada pemilih
• Rotasi kekuasaan secara damai dan
teratur, persamaan peluang untuk
menempati jabatan publik
• Rekruitmen politik secara terbuka -
kompetitif
LEMBAGA DEMOKRASI
• Pemerintahan yang bertanggungjawab
• DPR yang mewakili rakyat dan dipilih melalui
Pemilu yang bebas dan rahasia
• Organisasi politik yang menyelenggarakan
hubungan yang kontinue antara masyarakat umum
dengan pemimpin
• Pers dan media massa yang bebas menyatakan
pendapat
• Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak
asasi dan mempertahankan keadilan
NILAI NILAI DEMOKRASI
• Menyelesaikan perselisihan secara damai dan
melembaga
• menjamin terselenggaranya perubahan secara
damai
• menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur
• membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
• mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman
• menjamin tegaknya keadilan
lanjutan
• Pemilu secara teratur, bebas, jujur dan
rahasia
• Menjunjung tinggi hak asasi manusia
PRASYARAT DEMOKRASI
• Kebebasan untuk membentuk dan
bergabung dalam organisasi
• Kebebasan mengungkapkan pendapat
• Hak untuk memilih dalam Pemilu
• Hak untuk menduduki jabatan politik
• Hak para pemimpin untuk bersaing
memperoleh dukungan
• Adanya sumber informasi alternatif
Lanjutan prasayarat demokrasi
• Adanya Pemilu yang bebas dan jujur
• Lembaga menjamin adanya keputusan yang
adil
PARTAI POLITIK
SUATU KELOMPOK YANG
TERORGANISIR YANG ANGOTA-
ANGGOTANYA MEMPUNYAI
ORIENTASI, NILAI-NILAI DAN CITA-
CITA YANG SAMA
• TUJUAN:
Memperoleh kekuasaan politik dan duduk
dalam pemerintahan
FUNGSI PARTAI POLITIK
• Sarana recruitmen politik
• Sarana pengatur konflik
• Sarana sosialisasi politik
• Sarana komunikasi politik
• Kontrol politik
KELOMPOK KEPENTINGAN
Sejumlah orang yang memiliki
kesamaan sifat, sikap, kepercayaan
dan/ atau tujuan yang sepakat
mengorganisir diri untuk
melindungi dan mencapai tujuan
secara terus menerus
TIPOLOGI DEMOKRASI
PRINSIP UTAMA DEMOKRASI
• LIBERALISASI : pengakuan terhadap hak
asasi manusia
• PARTISIPASI: keterlibatan masyarakat dalam
merumuskan kebijakan publik
Lanjutan tipologi
Dua aspek LIBERALISASI
• pengakuan terhadap hak sipil dan politik
• pengakuan terhadap hak ekosob
Dua aspek PARTISIPASI
• keterlibatan masyarakat sebatas pada
lembaga dan proses pemerintahan
• keterlibatan masyarkat diperluas sampai
pada lembaga dan proses non pemerintahan
Lanjutan tipologi
TIPOLOGI DEMOKRASI
• Demokrasi Liberal
• Demokrasi sosial
• Demokrasi kesejahteraan
• Demokrasi Otonomi
Lanjutan tipologi
• Demokrasi Liberal
model demokrasi yang lebih mengutamakan
liberalisasi hak-hak politik dan partisipasi
dibatasi pada lembaga pemerintah
• Demokrasi Sosial
model demokrasi yang lebih mengutamakan
liberalisasi hak-hak politik dan partisipasi
pada lembaga pemerintah dan non
pemerintah
Lanjutan tipologi
• Demokrasi kesejahteraan:
model demokrasi yang lebih mengutamakan
liberalisasi hak-hak politik dan ekosob, namun
partisipasi dibatasi pada lembaga dan proses
pemerintahan
• Demokrasi Otonomi:
model demokrasi yang lebih mengutamakan
liberalisasi hak-hak politik dan ekosob, dan
membolehkan partisipasi baik pada lembaga
dan proses pemerintahan dan non
pemerintahan
CIVIL SOCIETY
Adalah suatu keadaan dimana,
pertama merasa bahwa dia
mempunyai hak-hak sipil dan kedua
dia harus hidup di dalam masyarakat
yang ada civic culture nya.
Maksudnya, ada semacam pengakuan
dalam diri setiap anggota masyarakat
atas hak-hak orang lain.
Civil society: Berbagai Perspektif
• Perspektif Hegelian:
menekankan nilai penting
keberadaan kelas menengah dan
penguatan mereka, khususnya
dalam sektor ekonomi
Lanjutan berbagai perspektif
• Perspektif Gramscian:
penguatan sivil society untuk menandingi
hegemoni negara
• Perspektif Tocquevellian:
penguatan terhadap asosiasi - asosiasi
independen di dalam masyarakat serta
sosialisasi terhadap budaya sipil dalam
rangka pemberdayaan semangat demokrasi
KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK
Pengertian Konflik:
1. Konflik mengandung “benturan”, seperti
perbedaan pendapat, persaingan dan
pertentangan antara individu dengan individu,
kelompok-kelompok dan antara
individu/kelompok dengan pemerintah;
2. Tidak semua konflik berdemensi politik, konflik
dikatakan sebagai konflik politik apabila
berkaitan –baik secara langsung ataupun tidak
langsung– dengan pemerintah.
Masyarakat beragam
Pendekatan struktural-fungsional:
• Asumsi: masyarakat mencakup bagian-
bagian yang berbeda fungsi tetapi saling
berhubungan satu sama lain secara
fungsional. Masyarakat terintegrasi atas
dasar suatu nilai yang disepakati
(konsensus) bersama sehingga masyarakat
selalu dalam keadaan keseimbangan dan
harmonis.
Pendekatan struktural-konflik
• Asumsi: masyarakat mencakup berbagai bagian
yang memiliki kepentingan yang saling
bertentangan. Masyarakat terintegrasi dengan
suatu paksaan dari kelompok yang dominan
sehingga masyarakat selalu dalam keadaan
konflik.
Realitas Masyarakat:
• Bahwa masyarakat tidak selalu dalam keadaan
konflik secara terus menerus dan masyarakat tidak
selalu dalam kondisi harmonis, namun konflik dan
konsensus merupakan gejala yang tidak terelakkan
dalam masyarakat
PENYEBAB KONFLIK
Kemajemukan horisontal:
• struktur masyarakat yang beragam secara
kultural: suku bangsa, daerah, agama dan
ras;
• beragam secara sosial dalam arti perbedaan
pekerjaan/profesi: petani, buruh, pedagang,
pengusaha, pegawai negeri sipil, militer,
wartawan, dokter, alim ulama,
cendekiawan.
• Kemajemukan horisontal kultural dapat
menimbulkan konflik karena masing-
masing unsur kultural berupaya
mempertahankan identitas dan karakteristik
budayanya dari ancaman kultur lainnya
• Kemajemukan horisontal sosial dapat
menimbulkan konflik sebab masing-masing
kelompok berdasarkan pekerjaan dan
profesi serta tempat tinggal tersebut
memiliki kepentingan berbeda bahkan
saling bertentangan
Keberagaman vertikal
• Kemajemukan/keberagaman vertikal adalah
struktur masyarakat yang terpolarisasikan
menurut pemilikan kekayaan, pengetahuan
dan kekuasaan
• Kemajemukan vertikal dapat menimbulkan
konflik sebab distribusi kekayaan,
pengetahuan dan kekuasaan yang pincang.
Tipe Konflik
• Konflik positif: konflik yang tidak
mengancameksistensi sistem politik, yang
biasanya disalurkan lewat mekanisme
penyelesaian konflik yang disepakati
bersama dalam konstitusi
• Konflik negatif: konflik yang mengancam
eksistensi sistem politik, yang biasanya
disalurkan melalui cara-cara non
konvensional, seperti kudeta, separatisme,
terorisme dan revolusi
Pengelolaan Konflik
• Penyelesaian konflik: lebih merujuk pada
sebab-sebab konflik
• Pembasmian konflik: lebih merujuk pada
manifestasi konflik dari pada sebab-sebab
konflik
• Pengaturan konflik: berupa bentuk-bentuk
pengendalian lebih diarahkan pada
manifestasi konflik dari pada sebab-sebab
konflik.
Pengaturan Konflik
• Efektifitas pengaturan konflik tergantung pada 3 (tiga)
faktor (Ralf Dahrendorf):
1. Kedua pihak (yang berkonflik) harus mengakui
kenyataan dan situasi konflik yang terjadi diantara
mereka
2. Kepentingan-kepentingan yang diperjuangkan harus
terorganisasikan secara rapi, tidak cerai berai dan
terkotak-kotak sehingga masing-masing pihak
memahami dengan jelas lingkup tuntutan pihak lain;
3. Kedua pihak menyepakati aturan main yang menjadi
landasan dan pegangan dalam hubungan dan interaksi di
antara mereka.
Tiga Pengaturan Konflik (Ralf Dahrendorf)
1. Bentuk konsiliasi seperti parlemen atau kuasi parlemen
dalam mana semua pihak berdiskuasi dan berdebat
secara terbuka dan mendalam untuk mencapai
kesepakatan tanpa ada pihak-pihak yang memonopoli
pembicaraan atau memaksakan kehendak;
2. Bentuk mediasi dalam mana kedua pihak sepakat
mencari nasihat dari pihak ketiga (seorang mediator
berupa tokoh, ahli atau lembaga tertentu yang dipandang
memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam
mengenai hal yang dipertentangkan), tetapi nasihat yang
diberikan tidak mengikat mereka;
3. Bentuk arbitrasi, kedua pihak sepakat untuk
mendapatkan keputusan akhir (yang bersifat legal)
sebagai jalan keluar konflik pada pihak ketiga sebagai
arbitrator)

More Related Content

What's hot

Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
profkhafifa
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikdinnianggra
 
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaKelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Muhammad Ardhiansyah
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
Aviesta Linggabuwana
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila
Sistem dan Dinamika Demokrasi PancasilaSistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila
afifahdhaniyah
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Siti Sahati
 
TEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTON
TEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTONTEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTON
TEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTON
Universitas `Aisyiyah Yogyakarta
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBayu Rizky Aditya
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
Muhamad Yogi
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasiArfin14
 
Struktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politikStruktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politikbedhess
 
Sejarah Pemilu Indonesia
Sejarah Pemilu IndonesiaSejarah Pemilu Indonesia
Sejarah Pemilu Indonesia
Midway Writer
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
 

What's hot (20)

Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaKelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila
Sistem dan Dinamika Demokrasi PancasilaSistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
 
TEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTON
TEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTONTEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTON
TEORI SISTEM POLITIK DAVID EASTON
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahan
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasi
 
Struktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politikStruktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politik
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 
Sejarah Pemilu Indonesia
Sejarah Pemilu IndonesiaSejarah Pemilu Indonesia
Sejarah Pemilu Indonesia
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Parpol dan pemilu
Parpol dan pemiluParpol dan pemilu
Parpol dan pemilu
 

Viewers also liked

Perbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraPerbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraTiti Maryati
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Saeful Rizal Rifai
 
Sistem politik diktator
Sistem politik diktatorSistem politik diktator
Sistem politik diktatorEfrina Heny
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Umu Ruqiyah
 
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem PemerintahanMakalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Nirmala Fitri
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
Muhammad Sunardi
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islamsuwartono SIP
 
Sistem politik di dunia
Sistem politik di duniaSistem politik di dunia
Sistem politik di duniaFyan Rachmadi
 
Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi atuulll
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
DanBo Store
 

Viewers also liked (15)

Perbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraPerbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Sistem politik diktator
Sistem politik diktatorSistem politik diktator
Sistem politik diktator
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2
 
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem PemerintahanMakalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
 
sistem politik di indonesia
sistem politik di indonesiasistem politik di indonesia
sistem politik di indonesia
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Kegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairanKegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairan
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islam
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Sistem politik di dunia
Sistem politik di duniaSistem politik di dunia
Sistem politik di dunia
 
Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
 

Similar to Sistem Politik & Demokrasi

Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4
dzakiaziz
 
Ciri demokrasi
Ciri demokrasiCiri demokrasi
Ciri demokrasi
gatot prabowo
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaParanody
 
Budaya demokrasi menuju msyarakat madani
Budaya demokrasi menuju msyarakat madaniBudaya demokrasi menuju msyarakat madani
Budaya demokrasi menuju msyarakat madaniSyanas Aulia Solistiyo
 
Budaya demokrasi XI
Budaya demokrasi XIBudaya demokrasi XI
Budaya demokrasi XI
Eriani Ramadhianti
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
ChandraSetyawan10
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesia
yuhanaenggar
 
BUDAYA DEMOKRASI
BUDAYA  DEMOKRASIBUDAYA  DEMOKRASI
BUDAYA DEMOKRASI
Ilan Surf ﺕ
 
Warga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikWarga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikFathur Green
 
Budaya Demokrasi - PKN SMA XI IIS
Budaya Demokrasi - PKN SMA XI IISBudaya Demokrasi - PKN SMA XI IIS
Budaya Demokrasi - PKN SMA XI IIS
SeanPatrickKang
 
masyarakat madani,pemilu,sistem politik
masyarakat madani,pemilu,sistem politikmasyarakat madani,pemilu,sistem politik
masyarakat madani,pemilu,sistem politikIra Musarafa
 
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
Fahrul63
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
DewiBarida
 
Resume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptx
Resume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptxResume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptx
Resume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptx
rzqzer0123
 
UTS TIK
UTS TIKUTS TIK
UTS TIK
ahnanto
 
uts tik ahnanto
uts tik ahnantouts tik ahnanto
uts tik ahnanto
ahnanto
 

Similar to Sistem Politik & Demokrasi (20)

Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4
 
Ciri demokrasi
Ciri demokrasiCiri demokrasi
Ciri demokrasi
 
demokrasi (2012)
demokrasi  (2012)demokrasi  (2012)
demokrasi (2012)
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Budaya demokrasi menuju msyarakat madani
Budaya demokrasi menuju msyarakat madaniBudaya demokrasi menuju msyarakat madani
Budaya demokrasi menuju msyarakat madani
 
Budaya demokrasi XI
Budaya demokrasi XIBudaya demokrasi XI
Budaya demokrasi XI
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesia
 
BUDAYA DEMOKRASI
BUDAYA  DEMOKRASIBUDAYA  DEMOKRASI
BUDAYA DEMOKRASI
 
Warga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikWarga Negara dan Politik
Warga Negara dan Politik
 
Budaya Demokrasi - PKN SMA XI IIS
Budaya Demokrasi - PKN SMA XI IISBudaya Demokrasi - PKN SMA XI IIS
Budaya Demokrasi - PKN SMA XI IIS
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
masyarakat madani,pemilu,sistem politik
masyarakat madani,pemilu,sistem politikmasyarakat madani,pemilu,sistem politik
masyarakat madani,pemilu,sistem politik
 
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Resume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptx
Resume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptxResume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptx
Resume PKN Bab 5 (Kelompok 4) Demokrasi.pptx
 
UTS TIK
UTS TIKUTS TIK
UTS TIK
 
uts tik ahnanto
uts tik ahnantouts tik ahnanto
uts tik ahnanto
 
Sistem politik
Sistem politikSistem politik
Sistem politik
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 

More from Fair Nurfachrizi

Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
Fair Nurfachrizi
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
Fair Nurfachrizi
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
Fair Nurfachrizi
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Fair Nurfachrizi
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Fair Nurfachrizi
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Fair Nurfachrizi
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
Fair Nurfachrizi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Fair Nurfachrizi
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Fair Nurfachrizi
 
Negara & Warga Negara
Negara & Warga NegaraNegara & Warga Negara
Negara & Warga Negara
Fair Nurfachrizi
 
Konsep Warga Negara
Konsep Warga NegaraKonsep Warga Negara
Konsep Warga Negara
Fair Nurfachrizi
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Fair Nurfachrizi
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Fair Nurfachrizi
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Fair Nurfachrizi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Fair Nurfachrizi
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
Fair Nurfachrizi
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
Fair Nurfachrizi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
Fair Nurfachrizi
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
Fair Nurfachrizi
 
Letter of Credit
Letter of CreditLetter of Credit
Letter of Credit
Fair Nurfachrizi
 

More from Fair Nurfachrizi (20)

Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Negara & Warga Negara
Negara & Warga NegaraNegara & Warga Negara
Negara & Warga Negara
 
Konsep Warga Negara
Konsep Warga NegaraKonsep Warga Negara
Konsep Warga Negara
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
 
Letter of Credit
Letter of CreditLetter of Credit
Letter of Credit
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Sistem Politik & Demokrasi

  • 1. SISTEM POLITIK & DEMOKRASI • Demokrasi sebagai sistem nilai dan sistem ketatanegaraan • Lembaga demokrasi • Nilai-nilai demokrasi • Tipologi demokrasi • Konflik Politik dan manajemen konflik • Definisi konflik • Pendekatan • Penyebab Konflik • Manajemen/ Pengelolaan konflik • Sistem Politik Indonesia • Suprastruktur politik • Infrastruktur politik (Partai Politik dan kelompok kepentingan)
  • 2. PENGERTIAN Sistem Politik Demokratis: suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas
  • 3. • Sistem politik yag memelihara keseimbangan antara konflik dan konsensus • Demokrasi memungkinkan perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan: * di antara individu - kelompok * individu - pemerintah - kelompok * lembaga-lembaga pemerintah
  • 4. lanjutan • Demokrasi hanya akan mentolerir konflik yang tidak menghancurkan sistem • Sistem politik demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedure yang mengatur dan menyalurkan konflik sampai pada penyelesaian dalam bentuk konsensus (kompromi/musyawarah)
  • 5. CIRI CIRI DEMOKRASI • Akuntabilitas dalam demokrasi sistem pertanggungjawaban jabatan publik pada pemilih • Rotasi kekuasaan secara damai dan teratur, persamaan peluang untuk menempati jabatan publik • Rekruitmen politik secara terbuka - kompetitif
  • 6. LEMBAGA DEMOKRASI • Pemerintahan yang bertanggungjawab • DPR yang mewakili rakyat dan dipilih melalui Pemilu yang bebas dan rahasia • Organisasi politik yang menyelenggarakan hubungan yang kontinue antara masyarakat umum dengan pemimpin • Pers dan media massa yang bebas menyatakan pendapat • Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi dan mempertahankan keadilan
  • 7. NILAI NILAI DEMOKRASI • Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga • menjamin terselenggaranya perubahan secara damai • menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur • membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum • mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman • menjamin tegaknya keadilan
  • 8. lanjutan • Pemilu secara teratur, bebas, jujur dan rahasia • Menjunjung tinggi hak asasi manusia
  • 9. PRASYARAT DEMOKRASI • Kebebasan untuk membentuk dan bergabung dalam organisasi • Kebebasan mengungkapkan pendapat • Hak untuk memilih dalam Pemilu • Hak untuk menduduki jabatan politik • Hak para pemimpin untuk bersaing memperoleh dukungan • Adanya sumber informasi alternatif
  • 10. Lanjutan prasayarat demokrasi • Adanya Pemilu yang bebas dan jujur • Lembaga menjamin adanya keputusan yang adil
  • 11. PARTAI POLITIK SUATU KELOMPOK YANG TERORGANISIR YANG ANGOTA- ANGGOTANYA MEMPUNYAI ORIENTASI, NILAI-NILAI DAN CITA- CITA YANG SAMA • TUJUAN: Memperoleh kekuasaan politik dan duduk dalam pemerintahan
  • 12. FUNGSI PARTAI POLITIK • Sarana recruitmen politik • Sarana pengatur konflik • Sarana sosialisasi politik • Sarana komunikasi politik • Kontrol politik
  • 13. KELOMPOK KEPENTINGAN Sejumlah orang yang memiliki kesamaan sifat, sikap, kepercayaan dan/ atau tujuan yang sepakat mengorganisir diri untuk melindungi dan mencapai tujuan secara terus menerus
  • 14. TIPOLOGI DEMOKRASI PRINSIP UTAMA DEMOKRASI • LIBERALISASI : pengakuan terhadap hak asasi manusia • PARTISIPASI: keterlibatan masyarakat dalam merumuskan kebijakan publik
  • 15. Lanjutan tipologi Dua aspek LIBERALISASI • pengakuan terhadap hak sipil dan politik • pengakuan terhadap hak ekosob Dua aspek PARTISIPASI • keterlibatan masyarakat sebatas pada lembaga dan proses pemerintahan • keterlibatan masyarkat diperluas sampai pada lembaga dan proses non pemerintahan
  • 16. Lanjutan tipologi TIPOLOGI DEMOKRASI • Demokrasi Liberal • Demokrasi sosial • Demokrasi kesejahteraan • Demokrasi Otonomi
  • 17. Lanjutan tipologi • Demokrasi Liberal model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan partisipasi dibatasi pada lembaga pemerintah • Demokrasi Sosial model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan partisipasi pada lembaga pemerintah dan non pemerintah
  • 18. Lanjutan tipologi • Demokrasi kesejahteraan: model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan ekosob, namun partisipasi dibatasi pada lembaga dan proses pemerintahan • Demokrasi Otonomi: model demokrasi yang lebih mengutamakan liberalisasi hak-hak politik dan ekosob, dan membolehkan partisipasi baik pada lembaga dan proses pemerintahan dan non pemerintahan
  • 19. CIVIL SOCIETY Adalah suatu keadaan dimana, pertama merasa bahwa dia mempunyai hak-hak sipil dan kedua dia harus hidup di dalam masyarakat yang ada civic culture nya. Maksudnya, ada semacam pengakuan dalam diri setiap anggota masyarakat atas hak-hak orang lain.
  • 20. Civil society: Berbagai Perspektif • Perspektif Hegelian: menekankan nilai penting keberadaan kelas menengah dan penguatan mereka, khususnya dalam sektor ekonomi
  • 21. Lanjutan berbagai perspektif • Perspektif Gramscian: penguatan sivil society untuk menandingi hegemoni negara • Perspektif Tocquevellian: penguatan terhadap asosiasi - asosiasi independen di dalam masyarakat serta sosialisasi terhadap budaya sipil dalam rangka pemberdayaan semangat demokrasi
  • 22. KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK Pengertian Konflik: 1. Konflik mengandung “benturan”, seperti perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan antara individu dengan individu, kelompok-kelompok dan antara individu/kelompok dengan pemerintah; 2. Tidak semua konflik berdemensi politik, konflik dikatakan sebagai konflik politik apabila berkaitan –baik secara langsung ataupun tidak langsung– dengan pemerintah.
  • 23. Masyarakat beragam Pendekatan struktural-fungsional: • Asumsi: masyarakat mencakup bagian- bagian yang berbeda fungsi tetapi saling berhubungan satu sama lain secara fungsional. Masyarakat terintegrasi atas dasar suatu nilai yang disepakati (konsensus) bersama sehingga masyarakat selalu dalam keadaan keseimbangan dan harmonis.
  • 24. Pendekatan struktural-konflik • Asumsi: masyarakat mencakup berbagai bagian yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan. Masyarakat terintegrasi dengan suatu paksaan dari kelompok yang dominan sehingga masyarakat selalu dalam keadaan konflik. Realitas Masyarakat: • Bahwa masyarakat tidak selalu dalam keadaan konflik secara terus menerus dan masyarakat tidak selalu dalam kondisi harmonis, namun konflik dan konsensus merupakan gejala yang tidak terelakkan dalam masyarakat
  • 25. PENYEBAB KONFLIK Kemajemukan horisontal: • struktur masyarakat yang beragam secara kultural: suku bangsa, daerah, agama dan ras; • beragam secara sosial dalam arti perbedaan pekerjaan/profesi: petani, buruh, pedagang, pengusaha, pegawai negeri sipil, militer, wartawan, dokter, alim ulama, cendekiawan.
  • 26. • Kemajemukan horisontal kultural dapat menimbulkan konflik karena masing- masing unsur kultural berupaya mempertahankan identitas dan karakteristik budayanya dari ancaman kultur lainnya • Kemajemukan horisontal sosial dapat menimbulkan konflik sebab masing-masing kelompok berdasarkan pekerjaan dan profesi serta tempat tinggal tersebut memiliki kepentingan berbeda bahkan saling bertentangan
  • 27. Keberagaman vertikal • Kemajemukan/keberagaman vertikal adalah struktur masyarakat yang terpolarisasikan menurut pemilikan kekayaan, pengetahuan dan kekuasaan • Kemajemukan vertikal dapat menimbulkan konflik sebab distribusi kekayaan, pengetahuan dan kekuasaan yang pincang.
  • 28. Tipe Konflik • Konflik positif: konflik yang tidak mengancameksistensi sistem politik, yang biasanya disalurkan lewat mekanisme penyelesaian konflik yang disepakati bersama dalam konstitusi • Konflik negatif: konflik yang mengancam eksistensi sistem politik, yang biasanya disalurkan melalui cara-cara non konvensional, seperti kudeta, separatisme, terorisme dan revolusi
  • 29. Pengelolaan Konflik • Penyelesaian konflik: lebih merujuk pada sebab-sebab konflik • Pembasmian konflik: lebih merujuk pada manifestasi konflik dari pada sebab-sebab konflik • Pengaturan konflik: berupa bentuk-bentuk pengendalian lebih diarahkan pada manifestasi konflik dari pada sebab-sebab konflik.
  • 30. Pengaturan Konflik • Efektifitas pengaturan konflik tergantung pada 3 (tiga) faktor (Ralf Dahrendorf): 1. Kedua pihak (yang berkonflik) harus mengakui kenyataan dan situasi konflik yang terjadi diantara mereka 2. Kepentingan-kepentingan yang diperjuangkan harus terorganisasikan secara rapi, tidak cerai berai dan terkotak-kotak sehingga masing-masing pihak memahami dengan jelas lingkup tuntutan pihak lain; 3. Kedua pihak menyepakati aturan main yang menjadi landasan dan pegangan dalam hubungan dan interaksi di antara mereka.
  • 31. Tiga Pengaturan Konflik (Ralf Dahrendorf) 1. Bentuk konsiliasi seperti parlemen atau kuasi parlemen dalam mana semua pihak berdiskuasi dan berdebat secara terbuka dan mendalam untuk mencapai kesepakatan tanpa ada pihak-pihak yang memonopoli pembicaraan atau memaksakan kehendak; 2. Bentuk mediasi dalam mana kedua pihak sepakat mencari nasihat dari pihak ketiga (seorang mediator berupa tokoh, ahli atau lembaga tertentu yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam mengenai hal yang dipertentangkan), tetapi nasihat yang diberikan tidak mengikat mereka; 3. Bentuk arbitrasi, kedua pihak sepakat untuk mendapatkan keputusan akhir (yang bersifat legal) sebagai jalan keluar konflik pada pihak ketiga sebagai arbitrator)