SlideShare a Scribd company logo
Otak, Pendidikan,
dan Belajar
Hakikat Otak,
Pendidikan, dan Belajar
Otak
Otak merupakan organ paling rumit yang memiliki banyak bagian dan
fungsi spesifik dan berbeda‐beda. Secara garis besar, otak dibagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Colin Blakemore seorang profesor dari Oxford University mengatakan
bahwa otak manusia adalah sebuah mesin yang paling kompleks di
jagat raya (Rose, 2002).
• Menurut Herbart, pendidikan merupakan pembentukan peserta
didik kepada yang diinginkan si pendidik yang diistilahkan
dengan Educere ( M.R. Kurniadi,STh;1)
• Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya
untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar
dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan
anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya (Kerja Ki
Hajar Dewantara 1962:14)
Pendidikan
Belajar (Learning)
Belajar menurut Trianto (2010:9) adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan
masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon,
merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.
Sehingga belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam inte‐ raksi aktif dengan lingkungan yang
meng‐ hasilkan perubahan‐perubahan dalam pe‐ ngetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai, dan sikap (Winkel, 1996)
4 Jenis Belajar
Habituation dan
Sensitization
(jenis learning yang
paling sederhana)
Classical Conditioning
(jenis belajar yang
melibatkan
pembentukan asosiasi)
Complex Learning
Operant Conditioning/
Instrumental Conditioning
Organisme
Memory
Teknik mengingat yang banyak dilakukan orang adalah dengan
mengulang informasi yang masuk.
Pengulangan informasi akan tersimpan lebih lama dan lebih mudah
untuk diingat kembali (Matlin, 1989).
Menurut Atkinson dan Shiffrin dalam Matlin, 1989 sistem ingatan
manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
• Sensori memori (sensory memory)
• Ingatan jangka pendek (short term memory)
• Ingatan jangka panjang (long term memory)
Tiga tahapan dalam memori :
● Encoding (mengumpulkan informasi yang akan diingat)
● Storage (menyimpan informasi)
● Retrieval (mengingat kembali informasi)
• Otak masing-masing individu berkembang secara unik,
perkembangan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan. Sel-sel otak
baru pada manusia dapat ditumbuhkan melalui aktivitas fisik dan
aktivitas berpikir yang kompleks sehingga otak manusia didesain
secara alamiah untuk belajar. Pembelajaran yang dilakukan pun
harus menarik, seperti pembelajaran dengan menumbuhkan inovasi
agar tidak menjenuhkan.
Hubungan Otak, Pendidikan, dan
Belajar
Otak dan Pendidikan AUD
● Pertumbuhan otak pada usia dini sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak  stimulasi
● Pendekatan perkembangan otak sangat dibutuhkan pendidik 
terdapat bagian-bagaian otak yang harus dapat dimaksimalkan
perkembangannya pada anak (kegiatan yang dapat meningkatkan
perkembangan otak pada sisi kanan dan kiri sekaligus
mempengaruhi kecerdasan anak. Seperti, multiple intelligence yang
akan memunculkan individual differences, IQ yang mengukur
bagaimana anak akan dapat menerima pembelajaran, dan lainnya).
● Otak memengaruhi perbedaan individual, karakteristik anak,
kebiasaan, serta kemampuan menerima pembelajaran.
● Otak merupakan pusat berpikir dan kecerdasan yang terus berkembang
seiring dengan potensi yang dimiliki oleh anak untuk diasah dan
dikembangkan.
● Otak mempunyai fungsi untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan bagian
penting dari pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini. Di
dalam otak terjadi pemrosesan verbal dan pemrosesan nonverbal.
● Otak mempunyai peranan penting dalam perkembangan berpikir, proses
berpikir, kognitif serta bagaimana pendidikan anak usia dini itu terjadi.
Perkembangan kognitif anak usia dini adalah kemampuan cara berpikir anak
dalam memahami lingkungan sehingga pengetahuan anak bertambah.
Perkembangan otak anak yang mempengaruhi proses belajar dapat
dilihat dari setiap aktivitas atau kegiatan belajar yang telah dilakukan
anak tersebut. Belajar adalah proses pendapatan informasi,
perubahan dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari
belajar berdasarkan pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
terjadi dengan adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Pentingnya Otak dalam Proses
Belajar
Learning and memory adalah dua hal yang saling berkaitan, kegiatan
learning and memory selalu beriringan. Kegiatan belajar akan
menghasilkan outcome yang disebut memori demikian sebaliknya.
Learning merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan sedangkan memory adalah hasil yang diperoleh daripada
proeses belajar.
Hubungan antara Learning dan
Memory
Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif
siswa dengan stimulus dari lingkungan. Untuk dikatakan berhasilnya proses
pembelajaran, maka cara kerja otak tersebut memunculkan adanya hasil
belajar.
Hasil belajar tersebut terdiri dari:
1. Informasi verbal
2. Keterampilan intelektual
3. Strategi kognitif
4. Keterampilan motorik
5. Sikap
Implementasi dalam Proses
Pembelajaran
 Meningkatkan atau memaksimalkan kinerja otak untuk mengasah
otak atau dengan meningkatkan konsetrasi otak. Semakin sering di
asah, otak kita akan cenderung lebih tangkap dalam meneria
informasi.
 Menerapkan kegiatan yang dapat memudahkan anak dalam
mengingat. Kegiatan tersebut seperti bercerita, mencipta lagu atau
irama, membuat catatan, membuat lakonan, mencipta akronim,
mengingat secara berkelompok, mengulang, dan melatih berulang-
ulang.
 Menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan
berfikir siswa (kegiatan pembelajaran yang variatif dan atraktif)
agar siswa dapat terbiasa untuk mengembangkan kemampuan
berfikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa.
Penciptaan iklim belajar yang humanis, melalui berbagai kegiatan seperti
pemeliharaan lingkungan sekolah yang nyaman yang melibatkan siswa
secara aktif, melakukan kegiatan-kegiatan yang mirip dengan kehidupan
nyata seperti dalam bersosialisasi, kegiatan ekstrakurikuler dan
hubungan sosial antar warga sekolah yang penuh dengan keramahan
siatuasi pembelajaran yang demokratis.
Stimulasi lingkungan sangat diperlukan karena adaptasi otak dengan
stimulus lingkungan inilah yang akan menimbulkan “dendritic sprouting”,
makin banyak anak diberi stimulus dengan lingkungan maka anak
tersebut akan semakin cerdas.
TERIMAKASIH 

More Related Content

Similar to neurosains dalam pembelajaran.pptx

Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
Mitha Ye Es
 
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranTugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Rosmalia Eva
 
Literasi bahasa kerja kursus
Literasi bahasa kerja kursusLiterasi bahasa kerja kursus
Literasi bahasa kerja kursus
Chandrakala Gopal
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaran
Zulrahmat Togala
 
33760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-233760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-2
shahrul
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
ikka sukana
 
Neurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranNeurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaran
Tabixs Ahmad
 

Similar to neurosains dalam pembelajaran.pptx (20)

Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Pemrosesan Informasi dalam Belajar
Pemrosesan Informasi dalam BelajarPemrosesan Informasi dalam Belajar
Pemrosesan Informasi dalam Belajar
 
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori PembelajaranTugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
Tugas Modul 3 Aplikasi Pembelajaran dan Teori Pembelajaran
 
167 162-1-pb
167 162-1-pb167 162-1-pb
167 162-1-pb
 
Presentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxPresentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptx
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
topik-1-alam-belajar
topik-1-alam-belajartopik-1-alam-belajar
topik-1-alam-belajar
 
Brain based learning
Brain based learningBrain based learning
Brain based learning
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Literasi bahasa kerja kursus
Literasi bahasa kerja kursusLiterasi bahasa kerja kursus
Literasi bahasa kerja kursus
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaran
 
Makalah faal
Makalah faalMakalah faal
Makalah faal
 
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptxKEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
 
33760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-233760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-2
 
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.pptMETODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
Neurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranNeurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaran
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptxPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
 

Recently uploaded

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

neurosains dalam pembelajaran.pptx

  • 3. Otak Otak merupakan organ paling rumit yang memiliki banyak bagian dan fungsi spesifik dan berbeda‐beda. Secara garis besar, otak dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem). Colin Blakemore seorang profesor dari Oxford University mengatakan bahwa otak manusia adalah sebuah mesin yang paling kompleks di jagat raya (Rose, 2002).
  • 4. • Menurut Herbart, pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan si pendidik yang diistilahkan dengan Educere ( M.R. Kurniadi,STh;1) • Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya (Kerja Ki Hajar Dewantara 1962:14) Pendidikan
  • 5. Belajar (Learning) Belajar menurut Trianto (2010:9) adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Sehingga belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam inte‐ raksi aktif dengan lingkungan yang meng‐ hasilkan perubahan‐perubahan dalam pe‐ ngetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan sikap (Winkel, 1996)
  • 6. 4 Jenis Belajar Habituation dan Sensitization (jenis learning yang paling sederhana) Classical Conditioning (jenis belajar yang melibatkan pembentukan asosiasi) Complex Learning Operant Conditioning/ Instrumental Conditioning Organisme
  • 7. Memory Teknik mengingat yang banyak dilakukan orang adalah dengan mengulang informasi yang masuk. Pengulangan informasi akan tersimpan lebih lama dan lebih mudah untuk diingat kembali (Matlin, 1989).
  • 8. Menurut Atkinson dan Shiffrin dalam Matlin, 1989 sistem ingatan manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu: • Sensori memori (sensory memory) • Ingatan jangka pendek (short term memory) • Ingatan jangka panjang (long term memory)
  • 9. Tiga tahapan dalam memori : ● Encoding (mengumpulkan informasi yang akan diingat) ● Storage (menyimpan informasi) ● Retrieval (mengingat kembali informasi)
  • 10. • Otak masing-masing individu berkembang secara unik, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan. Sel-sel otak baru pada manusia dapat ditumbuhkan melalui aktivitas fisik dan aktivitas berpikir yang kompleks sehingga otak manusia didesain secara alamiah untuk belajar. Pembelajaran yang dilakukan pun harus menarik, seperti pembelajaran dengan menumbuhkan inovasi agar tidak menjenuhkan. Hubungan Otak, Pendidikan, dan Belajar
  • 11. Otak dan Pendidikan AUD ● Pertumbuhan otak pada usia dini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak  stimulasi ● Pendekatan perkembangan otak sangat dibutuhkan pendidik  terdapat bagian-bagaian otak yang harus dapat dimaksimalkan perkembangannya pada anak (kegiatan yang dapat meningkatkan perkembangan otak pada sisi kanan dan kiri sekaligus mempengaruhi kecerdasan anak. Seperti, multiple intelligence yang akan memunculkan individual differences, IQ yang mengukur bagaimana anak akan dapat menerima pembelajaran, dan lainnya). ● Otak memengaruhi perbedaan individual, karakteristik anak, kebiasaan, serta kemampuan menerima pembelajaran.
  • 12. ● Otak merupakan pusat berpikir dan kecerdasan yang terus berkembang seiring dengan potensi yang dimiliki oleh anak untuk diasah dan dikembangkan. ● Otak mempunyai fungsi untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini. Di dalam otak terjadi pemrosesan verbal dan pemrosesan nonverbal. ● Otak mempunyai peranan penting dalam perkembangan berpikir, proses berpikir, kognitif serta bagaimana pendidikan anak usia dini itu terjadi. Perkembangan kognitif anak usia dini adalah kemampuan cara berpikir anak dalam memahami lingkungan sehingga pengetahuan anak bertambah.
  • 13. Perkembangan otak anak yang mempengaruhi proses belajar dapat dilihat dari setiap aktivitas atau kegiatan belajar yang telah dilakukan anak tersebut. Belajar adalah proses pendapatan informasi, perubahan dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari belajar berdasarkan pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar terjadi dengan adanya interaksi antara stimulus dan respon. Pentingnya Otak dalam Proses Belajar
  • 14. Learning and memory adalah dua hal yang saling berkaitan, kegiatan learning and memory selalu beriringan. Kegiatan belajar akan menghasilkan outcome yang disebut memori demikian sebaliknya. Learning merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan sedangkan memory adalah hasil yang diperoleh daripada proeses belajar. Hubungan antara Learning dan Memory
  • 15. Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan. Untuk dikatakan berhasilnya proses pembelajaran, maka cara kerja otak tersebut memunculkan adanya hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari: 1. Informasi verbal 2. Keterampilan intelektual 3. Strategi kognitif 4. Keterampilan motorik 5. Sikap Implementasi dalam Proses Pembelajaran
  • 16.  Meningkatkan atau memaksimalkan kinerja otak untuk mengasah otak atau dengan meningkatkan konsetrasi otak. Semakin sering di asah, otak kita akan cenderung lebih tangkap dalam meneria informasi.  Menerapkan kegiatan yang dapat memudahkan anak dalam mengingat. Kegiatan tersebut seperti bercerita, mencipta lagu atau irama, membuat catatan, membuat lakonan, mencipta akronim, mengingat secara berkelompok, mengulang, dan melatih berulang- ulang.  Menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berfikir siswa (kegiatan pembelajaran yang variatif dan atraktif) agar siswa dapat terbiasa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa.
  • 17. Penciptaan iklim belajar yang humanis, melalui berbagai kegiatan seperti pemeliharaan lingkungan sekolah yang nyaman yang melibatkan siswa secara aktif, melakukan kegiatan-kegiatan yang mirip dengan kehidupan nyata seperti dalam bersosialisasi, kegiatan ekstrakurikuler dan hubungan sosial antar warga sekolah yang penuh dengan keramahan siatuasi pembelajaran yang demokratis. Stimulasi lingkungan sangat diperlukan karena adaptasi otak dengan stimulus lingkungan inilah yang akan menimbulkan “dendritic sprouting”, makin banyak anak diberi stimulus dengan lingkungan maka anak tersebut akan semakin cerdas.