Dokumen tersebut membahas hubungan antara otak, pendidikan, dan belajar. Otak memainkan peran penting dalam proses belajar karena merupakan pusat berpikir dan kecerdasan. Perkembangan otak dipengaruhi lingkungan melalui pembelajaran. Belajar terjadi melalui interaksi antara stimulus dan respon, dan berkaitan erat dengan ingatan.
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
pembelajaran berbasis otak saat ini sedang menjadi topik hangat di dunia pendidikan, karena pembelajaran ini mengedepankan cara kerja otak dalam berpikir dan memperlajari sesuatu dari informasi yang ditangkapnya. Semoga ppt ini dapat membantu para guru sebagai bahan kajian dalam mengajarkan siswa di sekoah
pembelajaran berbasis otak saat ini sedang menjadi topik hangat di dunia pendidikan, karena pembelajaran ini mengedepankan cara kerja otak dalam berpikir dan memperlajari sesuatu dari informasi yang ditangkapnya. Semoga ppt ini dapat membantu para guru sebagai bahan kajian dalam mengajarkan siswa di sekoah
3. Otak
Otak merupakan organ paling rumit yang memiliki
banyak bagian dan fungsi spesifik dan berbeda‐beda.
Secara garis besar, otak dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Colin Blakemore seorang profesor dari Oxford University
mengatakan bahwa otak manusia adalah sebuah mesin
yang paling kompleks di jagat raya (Rose, 2002).
4. Menurut Herbart, pendidikan merupakan pembentukan peserta didik
kepada yang diinginkan si pendidik yang diistilahkan dengan
Educere ( M.R. Kurniadi,STh;1)
Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang
selaras dengan alam dan masyarakatnya (Kerja Ki Hajar Dewantara
1962:14)
Pendidikan
5. Belajar (Learning)
Belajar menurut Trianto (2010:9) adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang.
Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar
berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus
dan respon, merupakan hubungan antara dua arah
belajar dan lingkungan.
Sehingga belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam inte‐ raksi aktif dengan
lingkungan yang meng‐ hasilkan perubahan‐perubahan
dalam pe‐ ngetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan
sikap (Winkel, 1996)
6. 4 Jenis Belajar
Habituation dan
Sensitization
(jenis learning yang
paling sederhana)
Classical Conditioning
(jenis belajar yang
melibatkan
pembentukan asosiasi)
Complex Learning
Operant Conditioning/
Instrumental Conditioning
Organisme
7. Memory
Teknik mengingat yang banyak dilakukan orang adalah
dengan mengulang informasi yang masuk.
Pengulangan informasi akan tersimpan lebih lama dan lebih
mudah untuk diingat kembali (Matlin, 1989).
8. Menurut Atkinson dan Shiffrin dalam Matlin, 1989 sistem ingatan
manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
• Sensori memori (sensory memory)
• Ingatan jangka pendek (short term memory)
• Ingatan jangka panjang (long term memory)
9. Tiga tahapan dalam memori :
● Encoding (mengumpulkan informasi yang
akan diingat)
● Storage (menyimpan informasi)
● Retrieval (mengingat kembali informasi)
10. Otak masing-masing individu berkembang secara
unik, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan. Sel-sel otak baru pada manusia dapat
ditumbuhkan melalui aktivitas fisik dan aktivitas
berpikir yang kompleks sehingga otak manusia
didesain secara alamiah untuk belajar. Pembelajaran
yang dilakukan pun harus menarik, seperti
pembelajaran dengan menumbuhkan inovasi agar
tidak menjenuhkan.
Hubungan Otak, Pendidikan, dan
Belajar
11. Otak dan Pendidikan AUD
● Pertumbuhan otak pada usia dini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Oleh
karena itu, stimulasi pada perkembangan otak anak usia dini harus menjadi perhatian
pendidik dan juga orang tua
● Pendekatan perkembangan otak sangat dibutuhkan oleh pendidik dalam pelaksanan
pendidikan anak usia dini. Karena terdapat bagian-bagaian otak yang harus dapat
dimaksimalkan perkembangannya pada anak (kegiatan yang dapat meningkatkan
perkembangan otak pada sisi kanan dan kiri sekaligus mempengaruhi kecerdasan anak.
Seperti, multiple intelligence yang akan memunculkan individual differences, IQ yang
mengukur bagaiman anak akan dapat menerima pembelajaran, dan lainnya).
● Otak memengaruhi perbedaan individual, karakteristik anak, kebiasaan, serta
kemampuan menerima pembelajaran.
12. ● Otak merupakan pusat berpikir dan kecerdasan yang terus berkembang
seiring dengan potensi yang dimiliki oleh anak untuk diasah dan
dikembangkan.
● Otak mempunyai fungsi untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan bagian
penting dari pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini. Di
dalam otak terjadi pemrosesan verbal dan pemrosesan nonverbal.
● Otak mempunyai peranan penting dalam perkembangan berpikir, proses
berpikir, kognitif serta bagaimana pendidikan anak usia dini itu terjadi.
Perkembangan kognitif anak usia dini adalah kemampuan cara berpikir anak
dalam memahami lingkungan sehingga pengetahuan anak bertambah.
13. Perkembangan otak anak yang mempengaruhi proses
belajar dapat dilihat dari setiap aktivitas atau kegiatan
belajar yang telah dilakukan anak tersebut. Belajar adalah
proses pendapatan informasi, perubahan dalam perilaku
atau potensi perilaku sebagai hasil dari belajar
berdasarkan pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar terjadi dengan adanya interaksi antara stimulus
dan respon.
Pentingnya Otak dalam Proses
Belajar
14. Learning and memory adalah dua hal yang saling
berkaitan, kegiatan learning and memory selalu
beriringan. Kegiatan belajar akan menghasilkan
outcome yang disebut memori demikian sebaliknya.
Learning merupakan proses yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan sedangkan memory
adalah hasil yang diperoleh daripada proeses
belajar.
Hubungan antara Learning dan Memory
15. Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan
proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan.
Untuk dikatakan berhasilnya proses pembelajaran, maka
cara kerja otak tersebut memunculkan adanya hasil belajar.
Hasil belajar tersebut terdiri dari:
1. Informasi verbal
2. Keterampilan intelektual
3. Strategi kognitif
4. Keterampilan motorik
5. Sikap
Implementasi dalam Proses
Pembelajaran
16. Meningkatkan atau memaksimalkan kinerja otak untuk
mengasah otak atau dengan meningkatkan konsetrasi otak.
Semakin sering di asah, otak kita akan cenderung lebih
tangkap dalam meneria informasi.
Menerapkan kegiatan yang dapat memudahkan anak dalam
mengingat. Kegiatan tersebut seperti bercerita, mencipta
lagu atau irama, membuat catatan, membuat lakonan,
mencipta akronim, mengingat secara berkelompok,
mengulang, dan melatih berulang-ulang.
Menciptakan lingkungan belajar yang menantang
kemampuan berfikir siswa (kegiatan pembelajaran yang
variatif dan atraktif) agar siswa dapat terbiasa untuk
mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam konteks
pemberdayaan potensi otak siswa.
17. Penciptaan iklim belajar yang humanis, melalui berbagai kegiatan
seperti pemeliharaan lingkungan sekolah yang nyaman yang
melibatkan siswa secara aktif, melakukan kegiatan-kegiatan yang
mirip dengan kehidupan nyata seperti dalam bersosialisasi,
kegiatan ekstrakurikuler dan hubungan sosial antar warga sekolah
yang penuh dengan keramahan siatuasi pembelajaran yang
demokratis.
Stimulasi lingkungan sangat diperlukan karena adaptasi otak dengan
stimulus lingkungan inilah yang akan menimbulkan “dendritic
sprouting”, makin banyak anak diberi stimulus dengan lingkungan
maka anak tersebut akan semakin cerdas.