Psikologi kognitif mempelajari proses mental seperti persepsi, perhatian, pembelajaran, memori, bahasa, pengambilan keputusan, dan penyelesaian masalah. Dokumen ini menjelaskan sejarah psikologi kognitif dari pendekatan empiris hingga pengembangan model-model pemrosesan informasi, serta metode penelitian seperti psikofisika dan pelacakan mata. Perkembangan kognitif manusia terjadi secara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
2. Dapat diartikan sebagai suatu studi terhadap
proses-proses yang melandasi dinamika mental.
Sesungguhnya psikologi kogntif meliputi segala
cara yang kita lakukan
3. • Input eksternal
• Atensi selektif dan persepsi
• Pembentukan representasi internal (disimpan dalam
memori)
• Pengambilan keputusan dan perencanaan
• Pengambilan tindakan
4.
5. Sejarah
Penganut Empirisme
(George Berkeley,
David Hume, James
Mill, & John Stuart Mill)
representasi internal
terdiri dari 3 jenis:
peristiwa sensorik
langsung, peristiwa
yang disimpan dalam
memori, transformasi
dari peristiwa-peristiwa
ini dalam proses
berpikir
Wundt (Jerman) & Titchener
(Amerika) menekankan
struktur representasi mental
melalui penelitian mereka
terkait introspeksi
Kelahiran
behaviorisme
stimulus – respons
Edward C. Tolman
(1932)
mengembangkan
konsep peta kognitif
berdasarkan
eksperimen tikus yang
diletakkan dalam labirin
untuk menemukan
makanan.
6. Domain Psikologi kognitif
• Cara memperoleh &
memproses informasi
mengenai dunia,
• cara informasi itu disimpan &
diproses oleh otak,
• cara kita menyelesaikan
masalah,
• berpikir & menyusun bahasa,
dan
• bagaimana proses-proses ini
ditampilkan dalam perilaku
yang dapat diamati
7. Metafora
Model
Sering digunakan untuk menjelaskan proses-proses
kognitif , namun, ini menyesatkan.
Contoh:
memori= laci/rak penyimpanan
• •Model à kerangka kerja organisasional untuk
menjelaskan proses-proses.
• Disusun berdasar à kesimpulan yang diambil
dari observasi
8. Menjelaskan aspek-aspek
khusus sebuah fenomena &
sering digunakan untuk
menguji hipotesis
Pemprosesan informasi
• Perspektif ini lazimnya
dihubungkan dengan
rangkaian peristiwa yang
terjadi menurut urutan waktu.
• William James (1990) :
mengembangkan konsep
memori primer & memori
sekunder.
• Waugh & Norman (1965) :
membuat revisi lanjutan
model pemprosesan informasi
milik James.
10. • Psikofisika
Adalah studi ilmiah tentang hubungan stimuli dengan sensasi & persepsi yang
ditimbulkan oleh stimuli tsb.
Asumsi: adanya hubungan fungsional antara kondisi psikologis dengan stimulus fisik.
2. Studi sel tunggal
Hubel & Wiesel (1959)
eksperimen memetakan korteks
visual pada kucing.
3. Studi pelacakan bola mata
Dasar: kita hanya dapat melihat objek yang berada dalam area pandang : berkembang
teknik ini untuk menentukan arah fiksasi mata pada sesuatu.
4. Studilateralisasi
Asumsi: seandainya sebuah objek diperuntukkan bagi otak kiri, akhirnya akan diproses
oleh otak kanan, akibatnya waktu pemprosesan akan lebih lama
11. Pengetahuan (knowledge) adalah interksi yang terus
menerus antara individu dengan lingkungan.Fokus
perkembangan kognitif perkembangan secara alami
pikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa.
Pengetahuan (knowledge) adalah interksi yang terus
menerus antara individu dengan lingkungan.Fokus
perkembangan kognitif : perkembangan secara alami
pikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa.
12. 1. Anak adalah pembelajar yang aktif
2. Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalaman
3. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan kearah pemikiran yang
lebih kompleks
4. Proses penyesuaian diri menunjukkan adanya peningkatan kearah
pemikiran yang lebih kompleks
14. 1. Periode Sensori motor (sejak lahir – 1,5 – 2 tahun)
2. Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8
tahun)
3. Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai tahun)
4. Periode operasi formal
15. Perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahapan
yang ditentukan :
pertama adalah tahap enaktif, di mana individu melakukan
aktivitas-aktivitas dalam usaha memahami lingkungan.
kedua, adalah tahap ikonik di mana ia melihat dunia melalui
gambar-gambar dan visualisasi verbal.
ketiga, adalah tahap simbolik, di mana ia mempunyai gagasan-
gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi bahasa dan logika.
Komunikasi di sini dilakukan dengan pertolongan sistem
symbol. Makin dewasa seseorang, maka domininasi sistem
simbolnya
16. Gage dan Berliner [1979] menyimpulkan prinsip Bruner
1] makin tinggi tingkat perkembangan intelektual, makin meningkat pula ketidak
tergantungan individu terhadap stimulus yang diberikan,
2] pertumbuhan seseorang tergantung pada perkembangan kemampuan internal untuk
menyimpan dan memproses informasi.
3] perkembangan intelektual meliputi peningkatan kemampuan untuk mengutarakan
pendapat dan gagasan melalui symbol,
4] untuk mengembangkan kognitif seseorang diperlukan interaksi yang sistematik antara
pengajar dan yang diajar,
5] perkembangan kognitif meningkatkan kemampuan seseorang untuk memikirkan
beberapa alternatif secara serentak, memberikan perhatian kepada beberapa stimuli dan
situasi sekaligus, serta melakukan kegiatan-kegiatan.
17. kita tidak dapat mengajar orang lain tetapi hanya dapat menfasilitasi
belajarnya.Seseorang akan belajar secarasignifikan hanya pada hal-hal yang dapat
memperkuat/menumbuhkan “self”nyaManusia tidak dapat belajar kalau berada
dibawah tekananPendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan
bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan
persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir
Konsep Student-Centered
Learning
18. Mulai digunakan di Netherlands oleh professor T.T Ten have pada tahun 1954tahun 1959 ia
menerbitkan garis-garis besar “Science of Andragogy”Model andragogi mempunyai konsep
bahwa : kebutuhan untuk tahu (The need to know),konsep diri pembelajar ( the learner’s
concept)peran pengalaman pembelajar (the role of the leaner’s experience)kesiapan belajar (
readiness to learn)orientasi belajar (orientation of learning)motivasilebih banyak ditentukan dari
dalam diri si pembelajar itu sendiri