KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
KARYA ILMIAH
KAJIAN TEORI SEBAGAI PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK KOTA MATARAM TAHUN 2007/2008
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
KARYA ILMIAH
KAJIAN TEORI SEBAGAI PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK KOTA MATARAM TAHUN 2007/2008
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruAnwar Sari
Perencanaan program berfungsi untuk memberikan arah pelaksanaan pembelajaran sehingga menjadi terarah dan efisien. Salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat penting dibuat oleh guru sebagai pengarah pembelajaran adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Silabus memberikan arah tentang apa saja yang harus dicapai guna menggapai tujuan pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan. Selain itu silabus juga memuat teknik penilaian seperti apa untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah instrument perencanaan yang lebih spesifik dari silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini dibuat untuk memandu guru dalam mengajar agar tidak melebar jauh dari tujuan pembelajaran.
Dengan melihat pentingnya penyusunan perencanaan pembelajaran ini, guru semestinya tidak mengajar tanpa adanya rencana. Namun sayang perencanaan pembelajaran yang mestinya dapat diukur oleh kepala sekolah ini, tidak dapat diukur oleh kepala sekolah karena hanya direncanakan dalam pikiran sang guru saja. Akibatnya kepala sekolah sebagai pembuat kebijakan di sekolah tidak dapat mengevaluasi kinerja guru secara akademik. Kinerja yang dapat dilihat oleh kepala sekolah hanyalah kehadiran tatap muka, tanpa mengetahui apakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sudah sesuai dengan harapan atau belum, atau sudahkah kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa terkuasai dengan benar.
Hasil pengamatan di tahun pelajaran 2015/2016 di SMAN 1 Madapangga didapatkan data sebagai berikut: (1) Hanya 60% guru yang menyusun silabus dan RPP, (2) Secara kualitas, silabus dan RPP yang baik baru mencapai angka 30% dari silabus dan RPP yang dibuat oleh guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti yang berkedudukan sebagai kepala sekolah di atas merencanakan untuk melakukan supervise akademik yang berkelanjutan. Dengan metode tersebut diharapkan setelah kegiatan, guru yang menyusun silabus dan RPP meningkat menjadi 90% dan kualitas silabus dan RPP yang baik menjadi 80%.
Penelitian Tindakan Sekolah oleh Viktorinus Rema Gare,S.Pd. 2016. Upaya Menigkatkan Kompetensi Pedagogik guru dalam Perencanaan dan Pelaksanaan pembelajaran melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Bajawa Utara
1. BAB IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi supervisi akademik merupakan salah satu
kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah. Namun,
selama ini menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam kegiatan
akademis sangat kurang karena disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan
rutin yang bersifat administratif, pertemuan-pertemuan, dan kegiatan-
kegiatan lain yang bersifat non-akademis sehingga waktu untuk
mempelajari pembaruan/inovasi kurikulum, proses belajar mengajar, dan
penilaian hasil belajar siswa kurang mendapatkan perhatian secara
serius.
Oleh karena itu seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan
mutu pendidikan dengan menetapkan Standar Kompetensi Kepala
Sekolah menuntut peran kepala sekolah untuk lebih memperhatikan
aspek akademis, khususnya dalam hal supervisi terhadap guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan hasil pelaksanaan RTK yang sudah diterapkan
menunjukkan bahwa:
1. Guru belum banyak yang mengembangkan silabus dan menyusun
RPP secara mandiri. Mayoritas guru hanya menggunakan silabus
dan RPP hasil copy paste.
69
2. 70
2. Dalam pembelajaran di kelas guru belum banyak menerapkan
pendekatan pembelajaran inovatif seperti CTL, PAIKEM atau
kooperatif.
3. Guru juga belum banyak memanfaatkan media pembelajaran dan
sumber belajar yang bervariasi, meski di sekolah sudah tersedia
fasilitas yang memadai
B. Saran
Agar peran kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
untuk kemajuan pendidikan dapat optimal maka seorang kepala sekolah
dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Berkoordinasi dengan staf dan guru senior lainnya untuk
melaksanakan pembagian tugas yang berkaitan dengan bidang
akademik, sehingga semua guru dapat terpantau semua kegiatan
pembelajarannya melalui supervisi akademik
2. Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam hal pengembangan
profesinya khususnya administrasi pembelajaran, pengembangan
media dan model pembelajaran, dan penilaian
3. Sekolah perlu mengusahakan penyediaan fasilitas pembelajaran dan
mendorong guru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada secara
maksimal
3. 71
4. Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk mengembangkan kegiatan
pengembangan profesi bagi guru khususnya penulisan karya ilmiah
agar guru termotivasi dan kreatif.
5. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar
pembelajaran dengan melibatkan guru dan menggunakan standar
kompetensi lulusan dan standar isi (kurikulum nasional sebagai
rujukannya.
6. Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru untuk melakukan
pembaruan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, efektif,
menyenangkan, berpusat pada siswa, dan kontekstual terhadap
kondisi peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan lingkungannya.
7. Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya
secara reguler mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Bagi yang
hasil evaluasi kinerjanya diatas standar perlu diberi pujian dan diberi
dukungan untuk mengembangkan dirinya. Bagi yang hasil evaluasi
kinerjanya sudah sesuai dengan standar dan yang masih dibawah
standar, perlu diciptakan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan mereka dan didukung oleh kepala sekolah dan dinas
dalam pembiayaannya.