Laporan kegiatan on the job learning (OJL) calon kepala sekolah LPPKS Surakarta tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Kajian dilakukan di tiga sekolah dan menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan sudah tersedia namun perlu pengadaan tambahan terutama media pembelajaran dan laboratorium. Proses pengelolaan sarana dan prasarana seperti perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan inventarisasi sudah ber
Dokumen tersebut merangkum kegiatan on the job learning (OJL) yang dilakukan oleh Drs. Sunar Wibawa di SMA Negeri 111 Jakarta. Program OJL meliputi penyusunan rencana tindak kepemimpinan, observasi terhadap guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan tugas mandiri, dan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK. Dokumen ini juga merangkum hasil kajian peserta OJL ter
Laporan kegiatan on the job learning (OJL) calon kepala sekolah LPPKS Surakarta tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Kajian dilakukan di tiga sekolah dan menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan sudah tersedia namun perlu pengadaan tambahan terutama media pembelajaran dan laboratorium. Proses pengelolaan sarana dan prasarana seperti perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan inventarisasi sudah ber
Dokumen tersebut merangkum kegiatan on the job learning (OJL) yang dilakukan oleh Drs. Sunar Wibawa di SMA Negeri 111 Jakarta. Program OJL meliputi penyusunan rencana tindak kepemimpinan, observasi terhadap guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan tugas mandiri, dan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK. Dokumen ini juga merangkum hasil kajian peserta OJL ter
Laporan pengawasan semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 ini memaparkan hasil penilaian kinerja kepala sekolah di 5 sekolah. Penilaian dilakukan menggunakan instrumen yang meliputi 6 aspek dan memberikan kategori hasil berupa 'Amat Baik', 'Baik', 'Cukup', hingga 'Kurang'. Secara umum, kepala sekolah dinilai mampu menunjukkan bukti kinerja sesuai kriteria, meskipun ada ruang peningkatan.
Paragraf pertama menjelaskan analisis struktur organisasi dan tugas pokok manajemen sekolah di SD Muhammadiyah Wora Wari. Paragraf selanjutnya membahas analisis Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) sekolah dan ditemukan beberapa kendala dalam pendokumentasian. Paragraf terakhir membahas analisis Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang sudah memenuhi ketentuan namun belum sepenuhnya terdokumentasi dengan baik
Dokumen tersebut membahas pengelolaan peserta didik di SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto. Kedua sekolah memiliki proses penerimaan peserta didik yang sama namun SMPN Khusus Jeneponto belum melakukan pelacakan terhadap alumni dan belum memiliki perangkat untuk mengukur bakat siswa. Calon kepala sekolah memberikan saran untuk melakukan pelacakan alumni dan menyusun perangkat untuk mengukur bakat sis
Dokumen tersebut membahas pedoman penyusunan laporan OJL oleh mentor dan mentee. Ia menjelaskan siapa yang harus menyusun laporan, apa yang harus dilaporkan, sistematika penyusunan laporan, format rencana tindakan (RTL), indikator keberhasilan, dan monitoring & evaluasi.
Dokumen tersebut merangkum program peningkatan mutu pendidikan di SMALB Wiyata Dharma Metro dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode MMR, penanaman karakter siswa, dan pemberdayaan guru, masyarakat, serta penataan lingkungan sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas profil SMK Negeri 1 Rawajitu Selatan sebagai sekolah pangkal dalam kegiatan on the job learning calon pengawas sekolah.
2) SMK tersebut memiliki 5 program keahlian dan 19 rombel dengan total siswa 485 orang yang diampu 39 orang guru.
3) Calon pengawas melakukan supervisi manajerial dan akademik di sekolah tersebut sebagai bagian dari
Laporan ini membahas pelaksanaan On The Job Learning (OJL) untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun bahan ajar melalui pendampingan di KKG Mini di SD Negeri 18 Pematang Panjang. Laporan ini mendiskusikan tujuan, hasil yang diharapkan, pelaksanaan rencana tindak lanjut, supervisi guru junior, dan penyusunan perangkat pembelajaran. Laporan ini menyimpulkan bahwa kemampuan guru menyusun b
Dokumen ini membahas latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup kegiatan On The Job Learning calon kepala sekolah di SD Muhammadiyah Wora Wari pada bulan Januari. Tujuannya adalah memperoleh calon kepala sekolah berkualitas dan memberikan kesempatan praktek analisis organisasi, rencana kerja, dan dokumen sekolah. Ruang lingkupnya meliputi analisis struktur organisasi, tugas manajemen, rencana kerja jangka menengah
Dokumen ini membahas upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembinaan pengawas sekolah. Kegiatan pembinaan mencakup sosialisasi evaluasi diri sekolah, penyusunan rencana kerja sekolah, pembelajaran PAIKEM, penelitian tindakan kelas, dan supervisi akademik. Langkah pembinaan dilakukan secara bertahap melalui sosialisasi, bimbingan, dan pendampingan di sekolah-sekolah
Bab ini membahas rencana tindakan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika melalui optimalisasi peran kepala sekolah dalam supervisi akademik. Kepala sekolah perlu memberdayakan guru dalam persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran agar kualitas pembelajaran dapat terpelihara dan ditinjaukan. Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran diharapkan hasil belaj
Instrumen Kajian RKS On the Job Learning Calon Kepala Sekolah LPPKS Surakarta
(Instrumen ini bukan acuan baku, karena saya susun sendiri berdasarkan referensi yang saya baca)
Laporan ini merangkum pelaksanaan On The Job Learning (OJL) dalam program penguatan kompetensi kepala sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan ini mencakup pelaksanaan best practice, kajian manajerial terkait kurikulum, RKJM RKAS, dan proposal mini PTS, serta penyusunan laporan hasil supervisi akademik. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi kepemimpinan, manajemen, dan supervisi akademik
Dokumen ini berisi laporan magang calon kepala sekolah di dua sekolah. Laporan mencakup kegiatan pengembangan kompetensi guru IPA, supervisi guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, dan kajian manajerial tentang rencana kerja sekolah di dua sekolah.
Ringkasan jurnal kegiatan on the job learning selama 7 minggu meliputi (1) sosialisasi hasil diklat dan pembentukan tim kerja di dua sekolah, (2) pelaksanaan bimbingan pengelolaan laboratorium IPA, supervisi guru, dan penyusunan perangkat pembelajaran, (3) kajian manajerial dan peningkatan kompetensi, (4) penyusunan laporan hasil kegiatan.
Laporan pengawasan semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 ini memaparkan hasil penilaian kinerja kepala sekolah di 5 sekolah. Penilaian dilakukan menggunakan instrumen yang meliputi 6 aspek dan memberikan kategori hasil berupa 'Amat Baik', 'Baik', 'Cukup', hingga 'Kurang'. Secara umum, kepala sekolah dinilai mampu menunjukkan bukti kinerja sesuai kriteria, meskipun ada ruang peningkatan.
Paragraf pertama menjelaskan analisis struktur organisasi dan tugas pokok manajemen sekolah di SD Muhammadiyah Wora Wari. Paragraf selanjutnya membahas analisis Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) sekolah dan ditemukan beberapa kendala dalam pendokumentasian. Paragraf terakhir membahas analisis Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang sudah memenuhi ketentuan namun belum sepenuhnya terdokumentasi dengan baik
Dokumen tersebut membahas pengelolaan peserta didik di SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto. Kedua sekolah memiliki proses penerimaan peserta didik yang sama namun SMPN Khusus Jeneponto belum melakukan pelacakan terhadap alumni dan belum memiliki perangkat untuk mengukur bakat siswa. Calon kepala sekolah memberikan saran untuk melakukan pelacakan alumni dan menyusun perangkat untuk mengukur bakat sis
Dokumen tersebut membahas pedoman penyusunan laporan OJL oleh mentor dan mentee. Ia menjelaskan siapa yang harus menyusun laporan, apa yang harus dilaporkan, sistematika penyusunan laporan, format rencana tindakan (RTL), indikator keberhasilan, dan monitoring & evaluasi.
Dokumen tersebut merangkum program peningkatan mutu pendidikan di SMALB Wiyata Dharma Metro dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode MMR, penanaman karakter siswa, dan pemberdayaan guru, masyarakat, serta penataan lingkungan sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas profil SMK Negeri 1 Rawajitu Selatan sebagai sekolah pangkal dalam kegiatan on the job learning calon pengawas sekolah.
2) SMK tersebut memiliki 5 program keahlian dan 19 rombel dengan total siswa 485 orang yang diampu 39 orang guru.
3) Calon pengawas melakukan supervisi manajerial dan akademik di sekolah tersebut sebagai bagian dari
Laporan ini membahas pelaksanaan On The Job Learning (OJL) untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun bahan ajar melalui pendampingan di KKG Mini di SD Negeri 18 Pematang Panjang. Laporan ini mendiskusikan tujuan, hasil yang diharapkan, pelaksanaan rencana tindak lanjut, supervisi guru junior, dan penyusunan perangkat pembelajaran. Laporan ini menyimpulkan bahwa kemampuan guru menyusun b
Dokumen ini membahas latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup kegiatan On The Job Learning calon kepala sekolah di SD Muhammadiyah Wora Wari pada bulan Januari. Tujuannya adalah memperoleh calon kepala sekolah berkualitas dan memberikan kesempatan praktek analisis organisasi, rencana kerja, dan dokumen sekolah. Ruang lingkupnya meliputi analisis struktur organisasi, tugas manajemen, rencana kerja jangka menengah
Dokumen ini membahas upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembinaan pengawas sekolah. Kegiatan pembinaan mencakup sosialisasi evaluasi diri sekolah, penyusunan rencana kerja sekolah, pembelajaran PAIKEM, penelitian tindakan kelas, dan supervisi akademik. Langkah pembinaan dilakukan secara bertahap melalui sosialisasi, bimbingan, dan pendampingan di sekolah-sekolah
Bab ini membahas rencana tindakan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika melalui optimalisasi peran kepala sekolah dalam supervisi akademik. Kepala sekolah perlu memberdayakan guru dalam persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran agar kualitas pembelajaran dapat terpelihara dan ditinjaukan. Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran diharapkan hasil belaj
Instrumen Kajian RKS On the Job Learning Calon Kepala Sekolah LPPKS Surakarta
(Instrumen ini bukan acuan baku, karena saya susun sendiri berdasarkan referensi yang saya baca)
Laporan ini merangkum pelaksanaan On The Job Learning (OJL) dalam program penguatan kompetensi kepala sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan ini mencakup pelaksanaan best practice, kajian manajerial terkait kurikulum, RKJM RKAS, dan proposal mini PTS, serta penyusunan laporan hasil supervisi akademik. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi kepemimpinan, manajemen, dan supervisi akademik
Dokumen ini berisi laporan magang calon kepala sekolah di dua sekolah. Laporan mencakup kegiatan pengembangan kompetensi guru IPA, supervisi guru junior, penyusunan perangkat pembelajaran, dan kajian manajerial tentang rencana kerja sekolah di dua sekolah.
Ringkasan jurnal kegiatan on the job learning selama 7 minggu meliputi (1) sosialisasi hasil diklat dan pembentukan tim kerja di dua sekolah, (2) pelaksanaan bimbingan pengelolaan laboratorium IPA, supervisi guru, dan penyusunan perangkat pembelajaran, (3) kajian manajerial dan peningkatan kompetensi, (4) penyusunan laporan hasil kegiatan.
Makalah ini membahas evaluasi kurikulum pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Yogyakarta. Evaluasi kurikulum bertujuan untuk menilai pelaksanaan suatu kurikulum dengan mengevaluasi berbagai aspek seperti desain, proses pelaksanaan, dan hasil yang dicapai siswa. Evaluasi kurikulum meliputi berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan kuesioner untuk mengumpulkan data secara kuantitatif dan kualitatif.
Program tindak lanjut hasil supervisi di SMPN 3 Karangan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui pembinaan guru berdasarkan hasil supervisi. Kegiatan tindak lanjut mencakup analisis kebutuhan guru, pembinaan langsung dan tidak langsung, serta pelatihan, diskusi, dan konsultasi untuk meningkatkan kompetensi mengajar. Diharapkan program ini dapat meningkatkan profesionalisme guru dan mutu p
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan rencana tindak lanjut (RTL) meliputi pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP melalui IHT dan supervisi akademik kepada guru junior. Calon kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kedua kegiatan tersebut untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaannya.
Dokumen tersebut merupakan laporan refleksi pembelajaran dan rencana penelitian tindakan kelas yang disusun oleh guru bernama Muhammad Bahri. Laporan tersebut memuat identifikasi masalah pembelajaran, refleksi aktivitas pembelajaran, pilihannya untuk mengatasi masalah melalui penelitian tindakan kelas, serta rincian rencana pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut termasuk judul, masalah, tujuan, hip
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan rencana tindak lanjut (RTL) oleh calon kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan melakukan supervisi guru junior. Pelaksanaan RTL terdiri atas dua siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan calon kepala sekolah d
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdframadhansakila2016
Laporan ini membahas penyusunan program pengawasan satuan pendidikan yang mencakup siklus kegiatan pengawasan, ruang lingkup program pengawasan, dan penyusunan program pengawasan. Kegiatan pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut. Ruang lingkupnya meliputi penilaian kinerja, pembinaan, dan pemantauan terhadap berbagai aspek sekolah. Penyusunan program pengawasan
Standard Operating Procedure (SOP) ini menjelaskan tata cara evaluasi pembelajaran Student Centered Learning (SCL) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan melakukan survei terhadap dosen dan mahasiswa untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode SCL dalam pembelajaran. Hasil survei akan dianalisis oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran untuk disampaikan dalam laporan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi kepala sekolah terhadap guru dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Supervisi dilakukan melalui perencanaan program, pelaksanaan observasi menggunakan instrumen, pelaporan hasil, dan tindak lanjut untuk peningkatan kompetensi. Supervisi bertujuan untuk memastikan proses pembelajaran bermutu dan mengembangkan profesionalisme pendidik.
Dokumen tersebut merangkum penelitian tindakan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah SMPN 5 Tanjung Selor dalam melaksanakan supervisi kelas dengan menggunakan metode monitoring dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan dari Juni hingga Agustus 2012.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mulyati, S.Pd., M.M meraih juara 1 Kepala SMP Berprestasi Tingkat Nasional 2014 dan memimpin SMPN 11 Surakarta dengan menerapkan keteladanan dan membuat media pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut meskipun siswanya berasal dari keluarga kurang mampu.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang dan motivasi penulis mengikuti pemilihan kepala sekolah berprestasi, visi dan misi hidupnya sebagai kepala sekolah, serta prestasi yang pernah diraih seperti juara harapan dan juara umum di berbagai tingkatan mulai kota, provinsi, nasional hingga internasional dalam bidang pendidikan.
Dokumen ini membahas pelaksanaan penelitian tindakan sekolah berupa supervisi akademik yang dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Surakarta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Supervisi dilakukan dalam dua siklus yang meliputi empat mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. Hasil supervisi menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran dari siklus pertama ke siklus kedua
Dokumen tersebut membahas instrumen monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan sekolah SMP Negeri 11 Surakarta. Terdiri dari enam bagian utama yaitu perencanaan manajemen keuangan, kiat penggalian dana, ragam penggunaan anggaran, pembukuan keuangan, pengawasan penggunaan keuangan, dan proses pelaporan serta pertanggungjawaban keuangan sekolah.
Dokumen ini berisi serangkaian foto kegiatan pembelajaran matematika putaran ketiga tentang prisma dan limas. Foto-foto tersebut meliputi kegiatan guru memberikan apersepsi, membagikan alat peraga dan LKS, diskusi kelompok siswa, presentasi hasil diskusi, tanggapan siswa terhadap presentasi, kesimpulan bersama, hasil karya siswa membuat jaring-jaring prisma dan limas, serta refleksi siswa.
Dokumen ini berisi foto-foto kegiatan siswa dan guru dalam pelaksanaan RPP putaran kedua tentang jaring-jaring kubus dan balok, meliputi persiapan guru, diskusi siswa dalam kelompok, presentasi hasil diskusi, evaluasi, dan refleksi.
Dokumen ini berisi foto-foto kegiatan pembelajaran matematika tentang bangun ruang sisi datar pada putaran pertama. Terdapat foto guru memperkenalkan diri, mengajukan apersepsi, siswa berdiskusi dalam kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, mengerjakan evaluasi, dan merefleksikan hasil pembelajaran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil tiga sekolah magang yaitu SMP Negeri 25 Surakarta, SMP Negeri 24 Surakarta, dan SMP Negeri 2 Surakarta. Informasi yang diberikan meliputi nama sekolah, kepala sekolah, alamat, luas tanah dan bangunan, jumlah siswa, fasilitas sekolah seperti ruang kelas dan laboratorium, serta data tenaga pendidik dan tata usaha.
Calon kepala sekolah melakukan kajian produksi dan jasa di tiga sekolah. Hasilnya menunjukkan ketiga sekolah memiliki potensi yang berbeda, seperti letak strategis dan pangsa pasar. Kegiatan produksi dan jasanya berupa kantin, koperasi, dan wartel. Kajian ini memberi saran untuk mengembangkan usaha jasa fotokopi atau warnet di dua sekolah dan mengembangkan usaha baru di sekolah ketiga.
1. Mulyati – SMP 25 Surakarta
LAPORAN
KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL)
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH LPPKS SURAKARTA
MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
SMP N 25 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
A. Rasional
Monitoring dan Evaluasi (ME) adalah dua kata yang memiliki aspek
kegiatan yang berbeda yaitu kata Monitoring dan Evaluasi. Monitoring
merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang dibuat itu berjalan
dengan baik sebagaiman mestinya sesuai dengan yang direncanakan, adakah
hambatan yang terjadi dan bagaiman para pelaksana program itu mengatasi
hambatan tersebut. Monitoring terhadap sebuah hasil perencanaan yang sedang
berlangsung menjadi alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses
implementasi.
Monitoring menghendaki pimpinan untuk secara langsung melihat proses
yang terjadi, juga dengan dukungan dokumen-dokumen dan pendapat-pendapat
dari yang dimonitor, hal ini dilakukan sebagai validasi dan keabsahan proses
monitoring. Data-data dan fakta tersebut selanjutnya dijadikan sebagai rujukan
bagi pimpinan untuk melakukan evaluasi terhadap program yang disiapkan.
Indikator keberhasilan sekolah dalam menjalankan programnya dilihat dari
kesesuaian proses dengan apa yang direncanakan, kesesuaian dalam
pencapaian tujuan, penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya yang efektif dan
efisien, serta kemampuan dalam memberikan jaminan terhadap kesesuaian
proses dan pencapaian tujuan melalui satu mekanisme kendali yang harmonis
dan melekat utuh dalam sistem. Mekanisme kendali yang dimaksudkan adalah
sebuah upaya sistematik yang merupakan bagian dari manajemen untuk
mengamankan sistem dimana setiap komponen dalam sistem memiliki satu
keterpaduan dan tidak terjadi penyimpangan yang besar dari rencana yang
sudah di buat.
1
2. Mulyati – SMP 25 Surakarta
Dalam konteks kelembagaan sekolah Kepala Sekolah dalam menjalankan
tugasnya di sekolah berfungsi sebagai administrator, manajer, pengawas, dan
pemimpin. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang kepala
sekolah adalah kemampuan pengendalian program. Pengendalian program
kegiatan sekolah sangat penting bagi kelancaran dan peningkatan kualitas
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Keberhasilan sebuah program dapat dilihat dari apa yang direncanakan
dengan apa yang dilakukan, apakah hasil yang diperoleh berkesesuaian dengan
hasil perencanaan yang dilakukan. Untuk dapat memperoleh implementasi
rencana yang sesuai dengan apa yang direncanakan manajemen harus
menyiapkan sebuah program yaitu monitoring, monitoring ditujukan untuk
memperoleh fakta, data dan informasi tentang pelaksanaan program, apakah
proses pelaksanaan kegiatan dilakukan seusai dengan apa yang telah
direncakan. Selanjutnya temuan-temuan hasil monitoring adalah informasi untuk
proses evaluasi sehingga hasilnya apakah program yang ditetapkan dan
dilaksanakan memperoleh hasil yang berkesuaian atau tidak.
Dalam rangka mengendalikan mutu hasil pendidikan sesuai standar
nasional pendidikan maka pemerintah telah menetapkan Standar Penilaian
Pendidikan melalui Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007. Standar penilaian
pendidikan tersebut merupakan standar nasional yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen hasil penilaian peserta didik. Dalam
standar tersebut ditetapkan adanya ulangan tengah semester (UTS) yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu sebagai program sekolah, maka kepala sekolah harus
memahami fungsi perencanaan, pelaksanaan, kegiatan UTS dan tindak lanjut
evaluasi dan pelaporan salah satu kegiatan program untuk meningkatkan mutu
pembelajaran Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari kesesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaannya, terukur atau akuntabel hasilnya, serta ada
keberlanjutan aktivitas yang merupakan dampak dari program itu sendiri. Melalui
kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) maka keberhasilan, dampak dan
kendala pelaksanaan suatu program dapat diketahui.
2
3. Mulyati – SMP 25 Surakarta
Oleh karena itu seorang Kepala Sekolah dituntut untuk memahami proses
kegiatan di sekolah dan pemantauannya untuk meningkatkan mutu
pembelajaran, melalaui kegiatan monitoring dan evaluasi. Dalam kajian ini
kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan pada kegiatan Ulangan Tengah
Semester I Tahun pelajaran 2011/2012. Hasil kajian ini diharapkan dapat
memberikan masukan untuk pengambilan kebijakan selanjutnya.
B. Tujuan
Tujuan pengkajian Monitoring dan Evaluasi (MonEv) adalah agar calon
kepala sekolah mampu:
1). Memahami pengertian, tujuan prinsip, dan proses, monitoring dan evaluasi
program
2). Memahami tentang langkah-langkah persiapan, perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan hasil evaluasi suatu program
3). Melaksanakan monitoring dan evaluasi program
4). Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi program
C. Hasil yang diharapkan
Kompetensi yang diharapkan dari hasil pengkajian Monitoring dan
Evaluasi (MonEv) adalah
1. Calon kepala sekolah mampu memahami pengertian, hakekat, prinsip, dan
model-model monev.
2. Calon kepala sekolah mampu merencanakan kegiatan monev, yaitu
membahas desain, ruang lingkup, penentuan model, instrumen, analisis data,
sampai dengan membuat kesimpulan dan rekomendasi.
3. Calon kepala sekolah mampu membuat pelaporan dan desiminasi dari suatu
kegiatan monev.
4. Calon Kepala Sekolah mampu memahami fungsi perencanaan, pelaksanaan,
dan tindak lanjut dari monitoring, evaluasi dan pelaporan salah satu kegiatan
program untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah/madrasah.
3
4. Mulyati – SMP 25 Surakarta
D. Langkah-langkah kegiatan
Langkah-langkah dalam kegiatan kajian Monitoring dan Evaluasi adalah:
1. Tahap persiapan, meliputi kegiatan:
a. Menetapkan tujuan monitoring dan evaluasi, yaitu mengetahui
pelaksanaan kegiatan Ulangan Tengah Semester I (UTS I) apakah sudah
berjalan sesuai perencanaan atau tidak.
b. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat monev yang
dibutuhkan dengan mencari dari berbagai sumber dan liteatur. Pada
c. Menetapkan jadwal/waktu kegiatan MonEv, yaitu selama pelaksanaan
UTS I, yaitu pada tanggal 10 -16 Oktober 2011
2. Pelaksanaan kajian meliputi:
a. Memantapkan instrumen kajian MonEv (terlampir)
b. Melakukan wawancara terstruktur dengan ketua pelaksana UTS I yaitu
Drs. Sugeng Santosa mengenai kelengkapan program dan administrasi
UTS I
c. Mengumpulkan data dan memonitoring perkembangan kegiatan UTS I
d. Mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul selama pelaksanaan
kegiatan UTS 1
3. Pelaporan
a. Melakukan diskusi dengan tim panitia UTS I untuk menyampaikan hasil
kajian dan hasil temuan
b. Memberikan masukan tentang hal yang perlu ditindaklanjuti pada kegiatan
serupa berikutnya.
E. Hasilnya
Hasil monitoring pelaksanaan UTS I menunjukkan bahwa
1. Berkaitan dengan program pelaksanaan UTS I yang meliputi Program Kerja,
SK Pembagian tugas, Agenda dan jadwal kegiatan sudah terpenuhi dengan
baik.
2. Peserta UTS terdiri dari kelas VII 224 siswa, kelas VIII 246 siswa, dan kelas
IX 231 siswa (total berjumlah 701 siswa). Semua dokumen berkaitan dengan
peserta yang meliputi daftar peserta per ruang, kartu peserta, daftar
4
5. Mulyati – SMP 25 Surakarta
kehadiran, tata tertib, daftar peserta yang tidak hadir, piket kehadiran juga
sudah terpenuhi dengan baik
3. Dokumen naskah soal terdiri dari jenis soal (tulis) dengan bentuk soal (pilihan
ganda dan uraian). Naskah soal disusun oleh MGMP tingkat kota. Dokumen
naskah soal dilengkapi dengan lembar jawab dan berita acara serah terima
naskah.
4. Dokumen pengawas ruangan terdiri dari jadwal, tata tertib pengawas, daftar
hadir pengawas juga terpenuhi dengan lengkap.
5. Administrasi ruangan (ruang panitia, ruang pengawas, denah ruang, denah
tempat duduk, nomor meja, dan nomor ruang) juga terpenuhi dengan
lengkap.
6. Dalam pelaksanaan UTS 1 juga telah dilaksanakan tepat waktu, pelaksanaan
tertib dan aman, dan pihak sekolah juga merespon permasalahan yang
muncul dengan tepat.
7. Pemeriksaan jawaban siswa dilaksanakan di sekolah oleh guru masing-
masing mapel dengan administrasi kontrol penerimaan lembar jawab.
8. Sumber pembiayaan kegiatan dari BOS dan Komite sekolah yaitu sebesar Rp
13. 610.000,00 dengan rincian dari BOS Rp 13.135.000,00 dan Komite Rp
475.000,00.
9. Proses pelaporan nilai akan dilakukan kepada orang tua siswa pada tanggal
22 Oktober 2011 dan juga pelaporan kepada Dinas Pendidikan Kota
Surakarta.
10. Dari hasil pantauan menunjukkan beberapa temuan siswa yang tidak tertib
selama pelaksanaan, bertanya ke teman lainnya.
E. Refleksi
Berdasarkan hasil kajian dan temuan pada pelaksanaan UTS I
menunjukkan bahwa kegiatan UTS ! di SMP Negeri 25 Surakarta telah berjalan
sesuai mekanisme yang ditetapkan, dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasinya.
5
6. Mulyati – SMP 25 Surakarta
F. Penutup
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program serupa selanjutnya,
maka program-program yang baik tersebut dapat dilanjutkan, dan perlu
peningkatan ketertiban siswa pada pelaksanaan UTS I dengan lebih
mengintensifkan peran pengawas ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP, 2007. Permendikans No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kemendiknas, 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Pusat Pengembangan
Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional.
6